Pneumonia Aspirasi
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia Aspirasi
2015, WHO melaporkan dari 6 juta mortalitas balita 16% dari pneumonia
Peradangan pada parenkim paru yang disbebakan oleh proses infeksi
atau non infeksi.
inhalasi isi orofaring atau lambung ke saluran pernapasan bawah.
Pada pasien gangguan kesadaran dan gangguan neurologis e.g. CP
CP/Palsi Serebral memiliki insiden mengalami PA sebesar 41.5%
koordinasi menelan dan kelemahan otot napas
TINJAUAN PUSTAKA
Pneumonia aspirasi merupakan suatu inflamasi pada parenkim paru yang terjadi
akibat inhalasi isi orofaring atau lambung ke dalam larynx dan saluran pernafasan
bawah.
penyebab kematian utama pada balita menurut penelitian Departemen Kesehatan
penyebab kematian tersering pada pasien dengan disfagia akibat penyakit neurologis.
Gangguan mekanisme pertahanan saluran nafas bawah
Susunan anatomis rongga hidung • Refleks epiglotis
Jaringan limfoid di nasoorofaring • Drainase sistem limfatik
Bulu getar dan sekret pada epitel traktus respiratorius • Fagositosis, aksi enzimatik dan respons (IgA).
Refleks Batuk
TINJAUAN PUSTAKA
Antibiotik
Rekomendasi 1 (takipnu tanpa retraksi atau tanda bahaya umum) : Amoksisilin,
setidaknya 40mg/kg/dosis dua kali sehari (80mg / kg / hari) selama lima hari.
Rekomendasi 2 (anak-anak usia 2-59 bulan dengan retraksi dinding dada) :
Amoxicillin 40mg/ kg/dosis dua kali sehari selama lima hari.
Rekomendasi 3 (anak-anak berusia 2-59 bulan dengan retraksi dada atau
pneumonia berat) : Ampisilin parenteral (atau penisilin) dan gentamisin sebagai
pengobatan lini pertama.
Ampisilin: 50 mg / kg, atau benzil penisilin: 50 000 unit per kg IM/ / IV setiap 6 jam selama
lima hari.
Gentamisin: 7,5 mg / kg IM / IV sekali sehari selama lima hari.
Ceftriaxone digunakan sebagai pengobatan lini kedua pada anak dengan pneumonia
berat setelah gagal pada pengobatan lini pertama.
PENATALAKSANAAN
RIWAYAT PENGOBATAN
o Kontrol ke dokter anak dengan microcephaly
o Obat kejang, sejak 3 bulan yang lalu.
RIWAYAT KELUARGA
o Keluhan serupa (-)
o Riwayat Ibu sering sakit saat mengandung pasien.
ANAMNESIS
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL:
o Pasien anak pertama dari dua bersaudara. Sehari-hari dibantu orangtua untuk kebutuhan harian.
Pasien hanya bisa tidur terlentang, posisi kaku. Sehari-hari makan bubur dan susu formula.
RIWAYAT PERSALINAN
o Pasien lahir normal, segera menangis, BBL 2900 ram, PB lupa, lingkar kepala lupa
(dikatakan sangat kecil). Ibu sering sakit saat hamil.
RIWAYAT IMUNISASI
o Lengkap BCG 1X, polio 1x, Hepatitis B 4x, DPT 4x, campak 1x
ANAMNESIS
RIWAYAT NUTRISI
o ASI Sejak lahir – 6 bulan
o Susu Formula dari usia 4 bulan – saat ini
o Bubur susu, Bubur tim, Makanan dewasa belum.
RIWAYAT ALERGI
o Ceftrixone
PEMERIKSAAN FISIS
Tanda-Tanda Vital (18/11/2018)
Kondisi Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 V5 M6
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 102 kali/menit
Respirasi : 32 kali/menit
Suhu aksila : 38,5o C
Saturasi : 95 %
FLACC Pain Scale : 0
PEMERIKSAAN FISIS
Redup Redup
Redup Redup
+ + + + - -
PEMERIKSAAN FISIK
+ + - -
Kulit : Petekie (-), Purpura (-), sianosis (-), ikterus (-), turgor
normal
Genitalia : Laki-laki
PEMERIKSAAN FISIS
Tanda-Tanda Vital (21/11/2018)
Kondisi Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 V5 M6
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 96 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit
Suhu aksila : 37o C
Saturasi : 95 %
FLACC Pain Scale : 0
PEMERIKSAAN FISIS
Redup Redup
Redup Redup
+ + - -
+ +
+ + + + - -
PEMERIKSAAN FISIK
+ + - -
Kulit : Petekie (-), Purpura (-), sianosis (-), ikterus (-), turgor normal
Genitalia : Laki-laki
STATUS ANTROPOMETRI
Berat badan : 6,5 kg
Tinggi Badan : 75 cm
BB/U : < Persentil 10th CP
TB/U : < Persentil 10th CP
BB/TB : < Persentil 10th CP
Berat Badan Ideal : 8,5 kg
Status Gizi : Menurut Waterlow 76% (Gizi kurang)
PENUNJANG
Darah Lengkap (18/11/2018)
• Pneumonia aspirasi
peradangan parenkim
paru akibat inhalasi isi
orofaring atau lambung
• Pada kasus, pasien
ke dalam larynx dan
adalah seorang laki-laki,
saluran pernafasan
usia 5 tahun yang juga
bawah.
terdiagnosis Palsi Serebral
• Faktor risiko pasien
(PS),
penurunan kesadaran,
• Pasien tersedak dan sesak
gangguan neurologis,
napas setelah minum
seperti epilepsi, palsi
obat
serebral (PS)
• Epidemiologi hanya
sedikit sekitar 20-45%
pada pasien PS
TEORI KASUS
• Pemeriksaan
Antrpometri Gizi • Pemeriksaan status
kurang/ buruk sebagai antropometri dengan
faktor risiko gizi kurang
• Pemeriksaan • Pada pasien ditemukan
Penunjang Darah : hasil laboatorium
Leukositosis (dominan), leukositosis
mikrobiologi, • Menurut anamnesis,
Pemeriksaan Radiologi pemeriksaan fisik dan
infiltrat penunjang Diagnosis
• Diagnosis Banding Pneumonia Aspirasi,
Pneumonia Aspirasi, microcephaly, epilepsi
Asma, Bronkiolitis, Tb sekunder, gizi kurang
paru, Penyakit Jantung
Bawaan
TEORI KASUS
Pasien didiagnosis dengan Demam Dengue tanpa warning sign dan telah
diberiksan tatalaksana komprehensif sesuai teori
Telah dilakukan edukasi pasien dan keluarga secara lebih lengkap mengenai
penyakit yang dialami pasien yaitu demam dengue, serta penatalaksanaan
yang dilakukan terkait penyakit yang dialami pasien, motivasi serta edukasi
untuk menjaga kebersihan lingkungan.
TERIMA KASIH