KJDK
KJDK
KJDK
JANIN DALAM
KANDUNGAN
(KJDK) OLEH KELOMPOK IV
NADIA HASIBUAN
PERNANDO T
PUTRI MANULANG
ROLAND SINAGA
RONI ARITONANG
DEFENSI
KJDK adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan
janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar dari
20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar,
1998)
KJDK adalah kematian hasil konsepsi sebelum
dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa
memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
Menurut WHO dan The American College of Obstetricians
and Gynecologists yang disebut kematian janin adalah janin
yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau
lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20
minggu atau lebih. Kematian janin merupakan hasil akhir dari
gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau infeksi.
Klasifikasi KJDK
2. Tingkat pendidikan Ibu yang rendah b. bayi dengan diagnose IUGR (Intra Uterine
3. Usia Ibu > 30 tahun atau < 20 tahun Growth Infants)
4. Partus pertama dan partus kelima atau lebih c. bayi dalam keluarga yang menpunyai problema
6. Kehamilan tenpa riwayat pengawasan 10. factor yang berhubungan dengan kehamilan
1. Trauma emosional yang berat menjadi bila watuu antara kematian janin dan
persalinan cukup lama.
2.terjadi infeksi bila ketuban pecah.
DIAGNOSA
1. Berduka situsional berhubungan dengan kematian janin
2. Harga diri dan situasional rendah berhubungan dengan
kegagalan yang dirasakan pada kejadian hidup
3. Kurang pengetahuan mengenai kematian perinatal, prosedur
induksi dan prognosis berhubungan denagn kurang terpapar
informasi
DIAGNOSA DUA
1. Tentukan persepsi diri pasangan sebagai individu dan orang tua
2. Diskusikan dengan pasangan apa yang telah terjadi dan bagaimana
perasaan mereka terhadap kematian
3. Berikan kesempatan untuk mengungkapkan, menyalurkan emosi
dan menangis
4. Bantu denga rujukan untuk konseling dan koordinasi perjanjian
5. Berikan penguatan positif untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dan masala-masalah
DIAGNOSA TIGA
1. Evaluasi situasi keluarga saat ini dan status psikososial
2. Identifiksai harapan perubahan peran yang diperlukan karena adanya
kehilangan
3. Berikan informasi dan bantu orang tua menghadapi situasi, keseimbangan
perawatan diri dan kebutuhan berduka serta tanggung jaewab menjadi orang
tua
4. Berikan klien aktivitas sederhana, dengan kesempatan untuk melakukan
lebih banyak sesuai kemajuannya
thank you.