Hilirisasi Kelapa Sawit
Hilirisasi Kelapa Sawit
Hilirisasi Kelapa Sawit
Website: https://kadinmuaraenim.or.id
SAWIT
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI (KADIN)
KABUPATEN MUARA ENIM
Jl. Tembesu, No. 02 Kel.Pasar I Muara Enim
WA : 082214994589 (Ir. Edrul Jafris)
Email: email@kadinmuaraenim.or.id
POTENSI PENGEMBANGAN HILIRISASI 1
INDUSTRI KELAPA SAWIT
Latar Belakang
400,000
368,656
350,000
310,589
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000 90,876
45,284 49,367
50,000
22,810 18,69912,784
-
Perkebunan Rakyat Swasta BUMN Total
Dalam Road Map Kelapa Sawit Nasional memuat tahapan pengambangan Hilirisasi sawit.
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Sawit
Berkelanjutan (RAN-KSB).
Langkah-Langkah mencapai visi pengembangan komoditas sawit berkelanjutan:
a. Peningkatan produksi CPO → peningkatan produktivitas, efisiensi pengolahan pasca
panen (pabrik kelapa sawit)
b. Pengembangan industri hilir (produk nilai tambah tinggi, substitusi impor, promosi
ekspor)
c. Riset dan inovasi industry sawit sebagai sumber pertumbuhan baru berkelajutan
d. Pengembangan ekosistem dan tata Kelola industri sawit yang lebih berkelanjutan dan
berdaya saing
e. Mengembangkan SDM industri sawit yang kreatif
8
Sebagai indikator dari langkah tersebut dikelompokkan menjadi 3 strategi utama
yaitu :
1) peningkatan produktivitas;
2) pengembangan industri hilirisasi sawit;
3) penguatan ekosistem, tata Kelola dan capacity building berkelanjutan
Jenis kegiatan industri hilir Kelapa Sawit yang akan di kembangkan meliputi Industri
Margarin, Industri Minyak Goreng dan Industri Oleo chemical.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang
dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar yang biasanya digunakan untuk
menggoreng.
Di Indonesia, minyak goreng yang paling sering digunakan adalah Minyak Goreng
Sawit (Refined Bleached Deodourised Olein/RDBO). Kondisi ini disebabkan karena
Indonesia merupakan negara penghasil sawit, minyak ini juga cukup ideal dari segi
harga dan ketersediaan.
Saat ini konsumsi Minyak Goreng Sawit meningkat, baik untuk kebutuhan dalam
negeri maupun ekspor karena tumbuhnya industri jasa boga dan perubahan gaya
hidup masyarakat yang didukung oleh perbaikan tingkat ekonomi.
Dari konsumsi minyak goreng dunia itu, kontribusi Minyak Goreng Sawit (palm oil)
cukup besar mencapai 27,5% untuk makanan, farmasi dan oleo chemical. Konsumsi
minyak goreng di Amerika Serikat dan Eropa sekitar 55 kg/kapita, sedangkan di China,
India dan Indonesia baru sebanyak 20 kg/kapita/tahun. Diperkirakan peningkatan
konsumsi minyak makan di dunia pada 2020 akan mencapai 232,4 juta ton
13
Kebutuhan minyak goring nasional mencapai 5,7 juta liter yang terdiri dari 3,9 juta
kiloliter dan 1,8 juta kiloliter untuk industry.
Indonesia yang merupakan penghasil CPO terbesar di dunia saat ini. Namun akhir-
akhir ini menghadapi permasalahan kelangkaan terhadap stok minyak goreng
sawit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini akibat belum optimalnya
pengembangan industry hilir kelapa sawit.