Makala Hadits Maudhu-1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALA HADITS MAUDHU

Mata Kuliah Studi al-quran dan hadits


Dosen AGUS LUTHFY,MPD
A. Pengertian Hadits Madhu
 Adapun pengertian maudhu’ menurut istilah ulama hadits yaitu:
Artimya: “Sesuatu yang dinisbahkan kepada Rasulullah saw dengan cara mengada-ada dan dusta , yaitu yang tidak pernah beliau sabdakan, beliau
kerjakan maupun beliau taqrirkan”.
Hadits maudhu’ secara etimologi merupakan bentuk isim maf’ul, wadha’a, yadha’u yang bermakna yang disusun, dusta yang diada-adakan, dan yang
diletakkan. Sedangkan dari segi terminologi ulama hadits mengartikan hadits maudhu’ yaitu sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasul saw, secara mengada-
ada dan dusta, yang tidak beliau sabdakan, beliau kerjakan, dan beliau taqrirkan.

B. Sejarah dan Perkembangan Hadits Madhu


 Menurut Subhi Shalih, hadis maudhu mulai muncul sejak tahun 41 H, yaitu ketika terjadi perpecahan antara Ali bin Abi Thalib yang didukung oleh
penduduk Hijaz dan Irak dengan Muawiyah bin Abi Sufyan yang didukung oleh penduduk Syria dan Mesir, Ummat Islam terbagi kepada beberapa firqah:
Syi’ah, Khawarij dan Jumhur. Karena itu menurut Subhi Shaleh, bahwa timbulnya Firqah-firqah dan mazhab merupakan sebab yang paling penting bagi
timbulnya usaha mengada –ada habar dan hadis.

C. Faktor Penyebab Munculnya Hadits Maudhu


1. Faktor Politik
 Pertentangan di antara umat Islam timbul setelah terjadinya pembunuhan terhadap khalifah Utsman bin Affan oleh para pemberontak dan kekhalifahan
digantikan oleh Ali bin Abi Thalib menyebabkan Umat Islam pada masa itu terpecah-belah menjadi beberapa golongan, seperti golongan yang ingin
menuntut bela terhadap kematian khalifah Utsman dan golongan yang mendukung kekhalifahan Ali (Syi’ah). Setelah perang Siffin, muncul pula beberapa
golongan lainnya, seperti Khawarij dan golongan pendukung Muawiyyah, masingmasing mereka mengklaim bahwa kelompoknya yang paling benar sesuai
dengan ijtihad mereka, masing- masing ingin mempertahankan Hadis Maudhu
2. Faktor Kebencian Dan Permusuhan
 Keberhasilan dakwah Islam myebabkan masuknya pemeluk agama lain kedalam Islam, namun ada diantara mereka ada yang masih menyimpan dendam dan
sakit hati melihat kemajuan Islam. Mereka inilah yang kemudian membuat hadis-hadis maudhu. Golongan ini terdiri dari golongan Zindiq, Yahudi, Majusi,
dan Nasrani yang senantiasa menyimpan dendam dan benci terhadap agama Islam. Mereka tidak mampu untuk melawan kekuatan Islam secara terbuka maka
mereka mengambil jalan yang buruk ini, yaitu menciptakan sejumlah hadist maudhu’ dengan tujuan merusak ajaran Islam dan menghilangkan kemurnian dan
ketinggiannya dalam pandangan ahli fikir dan ahli ilmu. Diantara hadis yang dibuat kelompok ini yaitu: Artinya: “Melihat (memandang) kepada muka yang
indah, adalah ibadat”.
Ada yang berpendapat bahwa faktor ini merupakan faktor awal munculnya hadist maudhu’. Hal ini berdasarkan peristiwa Abdullah bin Saba’ yang mencoba
memecah-belah umat Islam dengan mengaku kecintaannya kepada Ahli Bait. Sejarah mencatat bukti bahwa ia adalah seorang Yahudi yang berpura-pura
memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, ia berani menciptakan hadist maudhu’ pada saat masih banyak sahabat ulama masih hidup.

3. Faktor Kebodohan
Ada golongan dari ummat Islam yang suka beramal ibadah namun kurang memahami agama, mereka membuat at hadist-hadis maudlu (palsu) dengan
tujuan menarik orang untuk berbuat lebih baik dengan cara membuat hadis yang berisi dorongan-dorongan untuk meningkatkan amal dengan menyebutkan
kelebihan dan keutamaan dari amalan tertentu tanpa dasar yang benar melalui hadist targhib yang mereka buat sendiri. Biasanya hadis palsu semacam ini
menjanjikan pahala yang sangat besar kepada perbuatan kecil. Mereka juga membuat hadis maudhu (palsu) yang berisi dorongan untuk meninggalkan
perbuatan yang dipandangnya tidak baik dengan cara membuat hadis maudhu yang memberikan ancaman besar terhadap perbutan salah yang sepele.
Diantaranya hadis palsu itu : Artinya: “Seutama-utama hari adalah hari wukuf di Arafah, apabila (hari wukuf di arafah) bertepatan dengan hari jum’at, maka
hari itu lebih utama daripada tujuh puluh haji yang tidak bertepatan dengan hari jum’at.”
4. Fanatisme Yang Keliru
Sikap sebagian penguasa Bani Umayah yang cenderung fanatisme dan rasialis, telah ikut mendorong kalangan Mawali untuk membuat hadits-hadits
palsu sebagai upaya untuk mempersamakan mereka dengan orang-orang Arab.

Selain itu,Fanatisme Madzhab dan Teologi juga menjadi factor munculnya hadis palsu, seperti yang dilakukan oleh para pengikut Madzhab Fiqh dan
Teologi, diantaraya: Artinya: “Barang siapa yang mengangkat tangannya ketika ruku’, maka tiadalah shalat baginya” Hadis ini diduga dibuat oleh pengikut
mazhab yang tidak mengangkat tangan ketika ruku’.
D. Ciri – Ciri Hadits Maudhu
1. Ciri yang berkaitan dengan rawi / sanad

2. Ciri yang Berkaitan Dengan Matan

3. Musthafa Assiba’i

4. Hasbi Ashshddiqy
E. Akibat Munculnya Hadits Maudhu

A. Menimbulkan dan mempertajam perpecahan dikalangan ummat Islam.


B. Mencemarkan pribadi Rasulullah saw
C. Mengaburkan pemahaman terhadap Islam.
D. Melemahkan jiwa dan semangat keislaman.
Kesimpulan
1. Yang dimaksud hadis maudlu (palsu) adalah: Segala riwayat yang dinisbahkan kepada Rasulullah saw dengan jalan mengada-ada atau berbohong tentang apa yang tidak
pernah diucapkan dan dikerjakan oleh Rasulullah saw, serta tidak pula disetujui beliau. 2. Faktor yang menyebabkan munculnya hadis maudhu adalah: Kebencian dan
permusuhan, politik, fanatisme yang keliru, kebodohan, popularitas dan ekonomi.
2. Ciri-ciri hadis maudhu diantaranya adalah: Perawinya pendusta, pengakuan dari pembuatnya, terdapat kerancuan lafaz dan makna. bertentangan dengan akal sehat,
bertentangan dengan Al qur’an dan Hadits Mutawatir, meyalahi fakta sejarah, menyalahi kaedah umum dan disepakati (ijma) ulama, isinya sejalan dengan fanatisme
perawinya, menjanjikan pahala yang sangat besar terhadap perbuatan kecil dan memberikan ancaman besar terhadap kesalahan kecil.
3. Penanggulangan terhadap hadist maudhu dilakukan para ulama dilakukan dengan: Meneliti perawi hadist, pencarian dan penelitian sanad, tindakan tegas terhadap
pemalsu hadis dan mengungkap keburukannya, menetapkan ketentuan untuk mengungkap hadis Maudlu, dan menyusun kitab-kitab kumpulan hadis maudlu agar
diketahui masyarakat.
4. Akibat dari munculnya hadis maudlu (palsu) diantaranya adalah: Menimbulkan dan mempertajam perpecahan dikalangan ummat Islam, mencemarkan pribadi Nabi saw,
mengaburkan pemahaman terhadap Islam. melemahkan jiwa dan semangat keislaman.
Terimakasih telah berdiskusi dengan kelompok kami

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy