Papers by Gandzar Subagja

Tanaman kelor merupakan tanaman perdu yang biasa tumbuh di pekarangan rumah dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Daun kelor biasanya diolah menjadi sayur bening atau lalap lalapan. Pada dasarnya masyarakat belum bisa berinovasi dengan memanfaatkan tanaman kelor secara maksimal..., 2024
Tanaman kelor merupakan tanaman perdu yang biasa tumbuh di pekarangan
rumah dan mudah ditemukan... more Tanaman kelor merupakan tanaman perdu yang biasa tumbuh di pekarangan
rumah dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Daun kelor
biasanya diolah menjadi sayur bening atau lalap lalapan. Pada dasarnya
masyarakat belum bisa berinovasi dengan memanfaatkan tanaman kelor secara
maksimal dan benar, karena sebagian dari masyarakat tidak mengetahui manfaat
serta kegunaan lain dari daun kelor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan daun kelor menjadi teh herbal. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan daun kelor sebagai bahan
utama. Daun kelor yang digunakan berasal dari varietas Moringa Oleifera. Daun
kelor dipilih lima tangkai dari tiga tangkai daun teratas dari pucuk. Daun kelor
dicuci dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung selama dua hari.
Daun kelor disangrai dengan api kecil selama lima menit. Daun kelor disimpan
dalam wadah kedap udara. Penelitian menunjukkan beberapa parameter yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas teh herbal daun kelor. Setelah
disangrai, warna daun kelor menjadi hijau tua segar, sedangkan teksturnya
menjadi renyah dan mudah hancur ketika diremas. Sebelum disangrai, warna daun
kelor adalah hijau tua pucat, dan teksturnya agak alot dan tidak mudah hancur
ketika diremas. Warna teh herbal daun kelor adalah hijau kekuningan, dengan
aroma khas daun kelor. Rasa teh herbal ini segar, tidak pahit, tidak ada rasa langu,
dan tidak sepat. Hasil penelitian menunjukan teh yang sesudah disangrai lebih
kuat rasanya dan enak. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor sebagai teh
herbal memiliki potensi untuk menjadi alternatif minuman sehat yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kata Kunci : Daun Kelor, Teh Herbal
Privacy Policy
Dokumen ini telah melalui proses penyuntingan untuk menjaga privasi dan kerahasiaan data. Semua nama individu, institusi, atau informasi spesifik lainnya yang dapat mengidentifikasi pihak tertentu telah disamarkan atau dihilangkan. Tujuan pengunggahan ini semata-mata untuk berbagi ide, penelitian, atau metodologi tanpa menyinggung privasi pihak terkait.
Terms of Use
1. Pengguna diharapkan untuk menggunakan dokumen ini secara etis dan sesuai dengan tujuan akademik.
2. Konten dalam dokumen ini tidak boleh digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum atau mendiskreditkan pihak lain.
3. Segala bentuk penyalinan, pengubahan, atau penyebaran dokumen harus mencantumkan atribusi yang sesuai kepada penulis asli dan tidak melanggar hak cipta.
4. Penulis tidak bertanggung jawab atas interpretasi atau penyalahgunaan dokumen ini oleh pihak lain.
Uploads
Papers by Gandzar Subagja
rumah dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Daun kelor
biasanya diolah menjadi sayur bening atau lalap lalapan. Pada dasarnya
masyarakat belum bisa berinovasi dengan memanfaatkan tanaman kelor secara
maksimal dan benar, karena sebagian dari masyarakat tidak mengetahui manfaat
serta kegunaan lain dari daun kelor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan daun kelor menjadi teh herbal. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan daun kelor sebagai bahan
utama. Daun kelor yang digunakan berasal dari varietas Moringa Oleifera. Daun
kelor dipilih lima tangkai dari tiga tangkai daun teratas dari pucuk. Daun kelor
dicuci dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung selama dua hari.
Daun kelor disangrai dengan api kecil selama lima menit. Daun kelor disimpan
dalam wadah kedap udara. Penelitian menunjukkan beberapa parameter yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas teh herbal daun kelor. Setelah
disangrai, warna daun kelor menjadi hijau tua segar, sedangkan teksturnya
menjadi renyah dan mudah hancur ketika diremas. Sebelum disangrai, warna daun
kelor adalah hijau tua pucat, dan teksturnya agak alot dan tidak mudah hancur
ketika diremas. Warna teh herbal daun kelor adalah hijau kekuningan, dengan
aroma khas daun kelor. Rasa teh herbal ini segar, tidak pahit, tidak ada rasa langu,
dan tidak sepat. Hasil penelitian menunjukan teh yang sesudah disangrai lebih
kuat rasanya dan enak. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor sebagai teh
herbal memiliki potensi untuk menjadi alternatif minuman sehat yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kata Kunci : Daun Kelor, Teh Herbal
Privacy Policy
Dokumen ini telah melalui proses penyuntingan untuk menjaga privasi dan kerahasiaan data. Semua nama individu, institusi, atau informasi spesifik lainnya yang dapat mengidentifikasi pihak tertentu telah disamarkan atau dihilangkan. Tujuan pengunggahan ini semata-mata untuk berbagi ide, penelitian, atau metodologi tanpa menyinggung privasi pihak terkait.
Terms of Use
1. Pengguna diharapkan untuk menggunakan dokumen ini secara etis dan sesuai dengan tujuan akademik.
2. Konten dalam dokumen ini tidak boleh digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum atau mendiskreditkan pihak lain.
3. Segala bentuk penyalinan, pengubahan, atau penyebaran dokumen harus mencantumkan atribusi yang sesuai kepada penulis asli dan tidak melanggar hak cipta.
4. Penulis tidak bertanggung jawab atas interpretasi atau penyalahgunaan dokumen ini oleh pihak lain.
rumah dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Daun kelor
biasanya diolah menjadi sayur bening atau lalap lalapan. Pada dasarnya
masyarakat belum bisa berinovasi dengan memanfaatkan tanaman kelor secara
maksimal dan benar, karena sebagian dari masyarakat tidak mengetahui manfaat
serta kegunaan lain dari daun kelor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan daun kelor menjadi teh herbal. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan daun kelor sebagai bahan
utama. Daun kelor yang digunakan berasal dari varietas Moringa Oleifera. Daun
kelor dipilih lima tangkai dari tiga tangkai daun teratas dari pucuk. Daun kelor
dicuci dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung selama dua hari.
Daun kelor disangrai dengan api kecil selama lima menit. Daun kelor disimpan
dalam wadah kedap udara. Penelitian menunjukkan beberapa parameter yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas teh herbal daun kelor. Setelah
disangrai, warna daun kelor menjadi hijau tua segar, sedangkan teksturnya
menjadi renyah dan mudah hancur ketika diremas. Sebelum disangrai, warna daun
kelor adalah hijau tua pucat, dan teksturnya agak alot dan tidak mudah hancur
ketika diremas. Warna teh herbal daun kelor adalah hijau kekuningan, dengan
aroma khas daun kelor. Rasa teh herbal ini segar, tidak pahit, tidak ada rasa langu,
dan tidak sepat. Hasil penelitian menunjukan teh yang sesudah disangrai lebih
kuat rasanya dan enak. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor sebagai teh
herbal memiliki potensi untuk menjadi alternatif minuman sehat yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kata Kunci : Daun Kelor, Teh Herbal
Privacy Policy
Dokumen ini telah melalui proses penyuntingan untuk menjaga privasi dan kerahasiaan data. Semua nama individu, institusi, atau informasi spesifik lainnya yang dapat mengidentifikasi pihak tertentu telah disamarkan atau dihilangkan. Tujuan pengunggahan ini semata-mata untuk berbagi ide, penelitian, atau metodologi tanpa menyinggung privasi pihak terkait.
Terms of Use
1. Pengguna diharapkan untuk menggunakan dokumen ini secara etis dan sesuai dengan tujuan akademik.
2. Konten dalam dokumen ini tidak boleh digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum atau mendiskreditkan pihak lain.
3. Segala bentuk penyalinan, pengubahan, atau penyebaran dokumen harus mencantumkan atribusi yang sesuai kepada penulis asli dan tidak melanggar hak cipta.
4. Penulis tidak bertanggung jawab atas interpretasi atau penyalahgunaan dokumen ini oleh pihak lain.