Academia.eduAcademia.edu

Artikel 131423045 Yasin Kumai

Abstract

Stres pekerjaan di kalangan pendidik merupakan isu yang signifikan yang dapat mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab stres dan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasinya di SMK Negeri 1 Bulango Selatan. Metode observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari guru yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti beban kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang tidak mendukung, dan interaksi sosial yang buruk berkontribusi terhadap stres. Selain itu, peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif sangat penting dalam mengurangi stres di kalangan guru.

Mengatasi Stres Pekerjaan Dalam Organnisasi di SMK Negeri 1 Bulango Selatan YASIN KUMAI, NOVIANTY DJAFRI Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo Email : yasinnkumai@gmail.com Abstrak Stres pekerjaan di kalangan pendidik merupakan isu yang signifikan yang dapat mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab stres dan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasinya di SMK Negeri 1 Bulango Selatan. Metode observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari guru yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti beban kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang tidak mendukung, dan interaksi sosial yang buruk berkontribusi terhadap stres. Selain itu, peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif sangat penting dalam mengurangi stres di kalangan guru. Kata Kunci : Stres Pekerjaan, Pendidik, Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Manajemen Stres, Kepala Sekolah, Kinerja Guru, Kesejahteraan Mental, Budaya Organisasi. Pendahuluan Di dunia pendidikan, stres kerja pendidik semakin mendapat perhatian. Sebagai penggerak utama proses pembelajaran, guru sering menghadapi berbagai masalah yang dapat menyebabkan stres. Profesi ini adalah salah satu yang paling rentan terhadap stres karena tanggung jawab mendidik generasi penerus bangsa dan tuntutan akademis dan interaksi sosial yang kompleks. Studi menunjukkan bahwa stres tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik dan mental guru tetapi juga kualitas pendidikan yang mereka berikan kepada siswa. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan guru stres dan menemukan cara untuk menguranginya. Salah satu faktor utama dalam menentukan tingkat stres yang dialami guru adalah budaya sekolah. Budaya ini terdiri dari nilai-nilai, standar, dan praktik yang dipegang oleh semua orang di sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru. Jika budaya ini mendorong kerja sama, komunikasi terbuka, dan pengembangan profesional, guru cenderung merasa lebih dihargai dan kurang tertekan. Sebaliknya, jika budaya ini tidak sehat, stres yang dialami guru dapat meningkat. Alief (2020) menyatakan bahwa strategi sangat penting untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, terutama di sekolah, budaya organisasi membantu orang bersatu. Oleh karena itu, kualitas pendidikan yang dihasilkan dapat mencakup prinsip-prinsip yang diajarkan selama proses pendidikan. Pada akhirnya, ketika siswa mulai berbaur dan berkontribusi di masyarakat, itu akan memengaruhi masyarakat (Brooks & Mutohar, 2018). Untuk mencegah stres berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang, seseorang dapat menggunakan berbagai teknik yang dikenal sebagai manajemen stres. Setiap guru unik, dan banyak faktor eksternal memengaruhi hasilnya. Faktor utama yang menyebabkan variasi dalam kinerja guru adalah kombinasi antara karakteristik individu dan kondisi lingkungan kerja. Karakteristik guru mencakup berbagai elemen, seperti kompetensi dan motivasi, sementara lingkungan kerja terdiri dari elemen eksternal yang memengaruhi kemampuan guru untuk bekerja dengan baik. Pendidik adalah salah satu pekerjaan yang sangat mulia dan penting dalam masyarakat karena mereka bertanggung jawab untuk mencetak generasi penerus yang baik. Menurut Naono-Nagatomo et al. (2019), profesi ini dihormati dalam berbagai budaya di lingkungan sekolah karena kontribusinya terhadap perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Namun, beban kerja yang berat, waktu terbatas, dan tekanan dari banyak orang, termasuk siswa dan orang tua siswa, membuat profesi ini sangat stres. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data dari guru-guru di SMK Negeri 1 Bulango Selatan. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran langsung tentang kondisi kerja dan interaksi sosial di lingkungan sekolah. Wawancara dilakukan dengan beberapa guru untuk menggali pengalaman mereka terkait dengan stres pekerjaan dan strategi yang mereka gunakan untuk mengatasinya. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 Desember 2024 di SMK Negeri 1 Bulango Selatan. Lokasi ini dipilih karena reputasinya yang baik dalam hal kualitas pendidikan serta budaya organisasi yang dinamis. Pembahasan Definisi Stres Dalam Pekerjaan Sebagai Pendidik Stres pekerjaan adalah reaksi psikologis yang muncul ketika seseorang menghadapi tuntutan atau tekanan yang melebihi kemampuan atau sumber daya mereka. Colquitt (2009) menyatakan bahwa stres ini dapat berupa fisik, emosional, atau psikologis. Mereka seringkali disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan, masalah pribadi, atau ketidakpastian di tempat kerja. Dalam dunia pendidikan, peran guru tidak hanya terbatas pada mengajar siswa di kelas; mereka juga harus mengambil bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler dan berhubungan dengan orang tua siswa. Sebagai seorang pendidik, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk karakter dan pengetahuan siswa mereka. Tekanan untuk memenuhi standar akademik yang tinggi dan harapan dari berbagai pihak sering kali menyertai tugas ini. Guru dapat mengalami kecemasan dan tertekan jika mereka merasa tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani tantangan yang ada. Ini lebih buruk ketika sistem pendidikan menggunakan model sekolah penuh hari, di mana siswa mengikuti pelajaran akademik dan kegiatan non-akademik sepanjang hari. Dalam situasi seperti ini, guru harus mengelola beban kerja yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan stres yang berlarut-larut. Stres pekerjaan tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental guru tetapi juga dapat mengubah tubuh mereka. Studi menunjukkan bahwa stres berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung dan gangguan kesehatan mental lainnya (Harmsen et al., 2018). Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan untuk memahami penyebab stres dan menerapkan strategi manajemen stres yang berguna. Faktor-Faktor Penyebab Stres Pekerjaan Di Kalangan Pendidik a) Lingkungan Kerja Lingkungan fisik dan psikologis di tempat kerja sangat mempengaruhi tingkat stres guru. Fasilitas yang tidak memadai, kebersihan yang buruk, dan suasana kerja yang tidak mendukung dapat meningkatkan tingkat stres. Misalnya, ruang kelas yang tidak nyaman atau kurangnya sumber daya pendidikan dapat membuat guru merasa tertekan. b) Tuntutan Pekerjaan Beban kerja yang tinggi adalah salah satu faktor utama penyebab stres di kalangan pendidik. Tuntutan pekerjaan mencakup tanggung jawab untuk mengajar, merencanakan pelajaran, menilai hasil belajar siswa, serta memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah dan masyarakat. Ketika tuntutan ini terlalu berat dan tidak seimbang dengan sumber daya yang tersedia, guru cenderung mengalami stres. c) Interaksi Sosial Hubungan sosial di lingkungan sekolah juga memainkan peran penting dalam tingkat stres guru. Interaksi dengan siswa, orang tua siswa, dan rekan kerja dapat menjadi sumber dukungan atau tekanan. Hubungan yang buruk dengan siswa atau konflik dengan orang tua dapat meningkatkan tingkat stres guru. d) Kondisi Pribadi Faktor-faktor pribadi seperti kondisi kesehatan mental dan fisik guru juga berkontribusi terhadap tingkat stres mereka. Guru dengan masalah kesehatan mental atau dukungan sosial yang rendah mungkin lebih rentan terhadap stres pekerjaan. e) Perubahan Kebijakan Pendidikan Kebijakan pendidikan yang sering berubah dapat menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan pendidik. Ketika guru harus beradaptasi dengan perubahan kurikulum atau kebijakan baru tanpa dukungan yang memadai, mereka dapat merasa tertekan. Peran Kepala Sekolah Dan Staf Guru Dalam Mengatasi Stres Kerja Di Sekolah a) Membangun Budaya Organisasi Positif Kepala sekolah perlu menciptakan budaya organisasi yang mendukung kolaborasi dan komunikasi terbuka antara semua anggota staf. Dengan membangun hubungan yang baik antara guru dan manajemen, kepala sekolah dapat membantu mengurangi perasaan terasing dan meningkatkan dukungan sosial. b) Memberikan Dukungan Emosional Kepala sekolah harus peka terhadap kebutuhan emosional guru dan menyediakan dukungan ketika diperlukan. Ini bisa berupa program konseling atau sesi berbagi pengalaman di antara staf untuk membahas tantangan yang mereka hadapi. c) Pengelolaan Beban Kerja Penting bagi kepala sekolah untuk memastikan bahwa beban kerja guru seimbang dan realistis. Pengaturan jadwal pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler harus mempertimbangkan kapasitas setiap guru agar tidak mengalami kelebihan beban kerja. d) Pelatihan Manajemen Stres Menyediakan pelatihan tentang manajemen stres bagi guru bisa menjadi langkah penting dalam membantu mereka mengatasi tekanan pekerjaan. Pelatihan ini bisa mencakup teknik relaksasi, manajemen waktu, serta keterampilan komunikasi efektif. e) Mendorong Kegiatan Sosial Mengadakan kegiatan sosial di luar jam kerja bisa membantu membangun hubungan antar rekan kerja dan menciptakan suasana kerja yang lebih positif. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi guru untuk bersantai dan melepas stres. Hasil Temuan Beberapa guru di SMK Negeri 1 Bulango Selatan menunjukkan bahwa tingkat stres bervariasi antar individu tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pribadi, dukungan sosial dari rekan kerja, serta lingkungan kerja secara keseluruhan. Beberapa guru melaporkan bahwa mereka merasa lebih nyaman bekerja ketika ada dukungan dari kepala sekolah dan rekan-rekan mereka. Guru-guru juga menyatakan bahwa mereka sering merasa terbebani oleh tuntutan administratif tambahan di luar pengajaran langsung kepada siswa. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih lanjut terhadap keseimbangan antara tugas pengajaran dan tugas administratif agar tidak menambah beban psikologis pada pendidik. Strategi Untuk manajemen stres juga telah diterapkan oleh para guru secara mandiri, seperti teknik relaksasi sederhana dan pengaturan waktu yang lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa merasa terburu-buru. Simpulan Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pendidik adalah stres pekerjaan, yang berasal dari tuntutan yang berlebihan, seperti beban kerja yang berat, interaksi sosial yang kompleks, dan perubahan kebijakan pendidikan. Lingkungan kerja yang tidak mendukung, tuntutan pekerjaan yang berat, dan kondisi pribadi guru adalah beberapa sumber stres lainnya. Peran kepala sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bagi guru. Mereka harus membangun budaya kerja yang positif, memberikan dukungan emosional, dan memastikan bahwa beban kerja dibagi secara seimbang. Untuk membantu guru menangani tekanan pekerjaan secara efektif, mereka juga harus dilatih dalam manajemen stres. Kualitas pendidikan dapat meningkat dan kesejahteraan guru dapat terjaga dengan penerapan strategi-strategi ini. Studi ini menekankan betapa pentingnya bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk membuat lingkungan pendidikan yang sehat dan produktif. Daftar Pustaka Alief, A. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru. Brooks, J., & Mutohar, A. (2018). Manajemen Stres Dalam Pendidikan. Colquitt, J.A. (2009). Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. Fitchett, P., McCarthy, J., Lambert, L., & Boyle, M. (2018). The Impact of Teacher Stress on Student Learning. Harmsen, R., Helms-Lorenz, M., Maulana, R., & van Veen, K. (2018). Teacher Stress and Job Satisfaction: A Review of the Literature. Kyriacou, C., & Sutcliffe, J. (1978b). Teacher Stress: A Review of the Literature. Liu, Y., & Onwuegbuzie, A.J. (2012). Teacher Stress: A Review of the Literature and Implications for Future Research. Nitta, K., et al. (2018). The Relationship Between Teacher Stress and Student Achievement. Stiglbauer, B., & Zuber, C. (2018). The Role of Social Support in Teacher StressManagement.
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy