BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain atau ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian - bagiannya satu sama lain. Sedangkan, Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya. Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Jadi, Anatomi Fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.
Salah satu organ manusia yang vital yaitu Jantung. Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh. Jantung merupakan pusat kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Rumusan Masalah
Agar pembahasan sesuai dengan yang diinginkan penulis dapat tercapai dengan tepat dan benar maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
Bagaimana anatomi organ jantung manusia?
Bagaimana fisiologi organ jantung manusia?
Apa saja penyakit/kelainan yang dapat menyerang organ jantung manusia?
Bagaimana cara untuk menjaga organ jantung agar tetap sehat dan dapat terhindar dari berbagai penyakit?
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
Untuk mengetahui anatomi organ jantung manusia.
Untuk mengetahui fisiologi organ jantung manusia.
Untuk mengetahui dan memahami penyakit/kelainan yang dapat menyerang organ jantung manusia.
Untuk mengetahui dan memahami cara menjaga jantung agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Manfaat
Manfaat yang dapat dipetik dari pembahasan makalah ini, antara lain :
Mendapat wawasan baru tentang apa yang dimaksud dengan anatomi dan fisiologi organ jantung manusia.
Menerapkan pentingnya mengetahui tentang berbagai penyakit/kelainan yang dapat menyerang jantung manusia.
Dapat menerapkan pentingnya menjaga dan merawat organ jantung kita sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat mengganggu jantung kita.
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1. Anatomi Organ Jantung Manusia
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior : C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas
Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
Tengah/miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik(atrium dan ventrikel).
Dalam/Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung:
Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis.
Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Alur permukaan jantung:
Sulkus atrioventrikularis : Mengelilingi batas bawah basis kordis
Sulkus langitudinalis anterior : dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
Sulkus langitudinals posterior : dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
Muara atrium kanan terdiri dari:
Vena cava superior
Vena cava inferior
Sinus koronarius
Osteum atrioventrikuler dekstra
Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari:
Valvula triskuspidal
Valvula pulmonalis
Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
Valvula mitralis
Valvula semilunaris aorta
Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta. Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
1.2.2. Fisiologi Organ Jantung Manusia
Fungsi umum otot jantung yaitu:
Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
Tidak dapat berkontraksi tetanik.
Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
Metabolisme Otot Jantung
Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
Pengaruh Ion Pada Jantung
Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
Elektrofisiologi Sel Otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilita membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:
Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positip dalam sel menjadi berkurang.
Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard.
Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait. Gelombang rangsang listrik tersebar melalui nodus SA melalui sistem konduksi menuju miokardium untuk merangsang konduksi otot. Rangsangan listrik ini disebut depolarisasi dan diikuti perubahan listrik kembali yang disebut repolarisasi. Respon mekaniknya adalah sistolik (kontraksiotot) dan diastolik (relaksasiotot). Aktivitas listrik sel yang dicatat secara grafik melalui elektroda intrasel memperlihatkan bentuk khas yang disebut potensial aksi. Dua jenis potensial aksi utama ± respon cepat dan respon lambat digolongkan berdasarkan kekuatan depolarisasi primer, baik saluran Na+ cepat atau saluranCa++ lambat. Potensial aksi respon cepat ditemukan pada selotot atrium dan ventrikel serta serabut Purkinje. Potensial aksi respon lambat pada nodus SA dan AV. Nodus SA, nodus AV, dan serabut Purkinje mampu melakukan eksitasi sendiri (automatisasi). Nodus SA merupakan pacemaker jantung yang dominan dengan kecepatan intrinsik 60 sampai 100 dpm. Kecepatan intrinsik nodus AV dan serabut Purkinje masing-masing secara berurutan adalah 40 sampai 60 dpm dan 15 sampai 40 dpm. (Wilson, 2005).
Aliran darah melalui perifer dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan instrinsik dan ekstrinsik. Mekanisme pengaturan ekstrinsik yang utama adalah saraf simpatis. Pengaturan intrinsik aliran darah diatur oleh keadaan jaringan lokal dan sangat penting dalam optimasi aliran darah ke otak dan jantung.
Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung pada variabel yang berlawanan: perbedaan tekanan antara dua ujung pembuluh dan resistensi terhadap aliran. Hubungan variabel ini paling baik ditunjukkan dengan hukum Ohm: Q = P / R. Berdasarkan hukum Ohm, aliran darah atau curah jantung, merupakan fungsi perbedaan tekanan dalam sistem pembuluh darah (MAP dikurang RAP), dan keadaan pembuluh resisten. Dilatasi arteriol menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran darah. Sebaliknya, kontriksi arteriol meningkatkan peningkatan resistensi dan penurunan aliran darah.
Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
Fungsi atrium sebagai pompa
Fungsi ventrikel sebagai pompa
Periode ejeksi
Diastole
Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung :
Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke jantung.
Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom.
Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
Beban awal
Kontraktilitas
Beban akhir
Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
Periode systole
Periode diastole
Periode istirahat
Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
Bunyi pertama: lup
Bunyi kedua : Dup
Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
1.2.3. Penyakit/kelainan yang Biasa Menyerang Organ Jantung Manusia
Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja pompa jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang, meliputi:
Perikarditis, adalah peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada. Selaput yang meradang ini dapat mengeluarkan cairan yang berkumpul menjadi pembengkakan perikardial yang menyukarkan gerakan jantung dan mungkin menghendaki penyedotan. Sesudah tahap akut berlalu, perikardium bisa menjadi tebal dan kaku, yang menghambat gerakan jantung. Dan bila terjadi maka hal ini disebut perikarditis konstriktif. Ini adalah salah satu sebab payah jantung. Pemotongan sebagian dari permukaan perikardium melalui pembedahan bisa memperbaiki keadaan pasien secara mengagumkan.
Endokarditis, adalah membran yang menyeliputi bagian dalam jantung. Membran ini bisa terkana peradangan, khususnya berhubungan dengan demam rematik. Keadaan ini sangat umum mempengaruhi katup mitral pada anak-anak. Peradangannya berakibat meninggalkan bekas parut yang biasanya menyebabkan penyempitan lubang katup dan menghasilkan stenosis katup mitral. Akan tetapi kalau pada katup itu terdapat kerusakan sehingga tidak dapat menutup penuh maka akibat itu disebut inkompetensi (ketidakmampuan) katup. Dalam beberapa hal terdapat penyakit “katup mitral campuran”, yaitu baik stenosis maupun inkompetensi dijumpai bersama-sama. Kerusakan serupa bisa juga terjadi pada katup aorta. Kalsifikasi (pengapuran) sering merupakan akibat akhir dari endokarditis valvuler, dalam hal ini mungkin perlu diganti.
Penyakit arteri koronaris, sebagaimana dengan arteri-arteri di tempat lain pada tubuh, maka pembuluh-pembuluh darah koroner ini dapat berangsur-angsur menyempit karena aterosklerosis atau karena tiba-tiba terjadi penyumbatan oleh trombus (bekuan darah). Dalam kedua hal itu miokardium bisa kehilangan sebagian dari persediaan darahnya (disebut iskhemia miokardial), dan menimbulkan rasa sakit atau angina pektoris. Bila arterinya tersumbat sama sekali, maka sebagian dari otot jantung mati dan keadaan ini disebut infark miokard. Ini adalah bentuk “serangan jantung” yang sering terjadi dan disertai rasa sakit yang hebat pada dada dan kegagalan peredaran darah.
Kegagalan jantung kongestif, ditandai oeh dispnea (sesak nafas) dan penimbunan cairan udema di dalam jaringan lunak, disebabkan kegagalan gerakan memompa jantung. Cairan berkumpul di dalam bagian-bagian badan yang terletak paling rendah, seperti mata kaki, sakrum atau skrotum, sesuai dengan sikap pasien. Ventrikel kanan dapat gagal dan memberi kesan klinik sebagai tekanan vena tinggi, dapat membuat hepar membengkak akibat udema daerah perifer. Ventrikel kiri dapat gagal dan tekanan-balik menjalar ke paru-paru dengan berkembangnya udema pulmoner (kongesti). Pada tahap yang lebih lanjut bertambahnya kongesti paru-paru dapat menyebabkan ventrikel kanan juga gagal, yang merupakan fenomena sekunder dan menyusullah kegagalan jantung kiri dan kanan. Kerusakan katup mitral, aortik, pulmoner dan trikuspid merupakan sebab paling umum dari kegagalan kongestif.
Penyakit jantung iskemik, suplai darah kemiokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi akibat aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Infarkmiokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai darah kemiokardium.
Penyakit jantung koroner, sering kali disebut penyakit jantung saja, terjadi akibat penimbunan plak di pembuluh arteri selama bertahun-tahun. Penimbunan plak itu menghalangi aliran darah di pembuluh arteri. Pembuluh arteri ini seharusnya lembut dan elastis, tetapi karena penimbunan plak menjadi sempit dan kaku sehingga sangat mengurangi aliran darah ke jantung. Jantung menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan. Itulah terjadinya serangan jantung.
Penimbunan plak di pembuluh arteri ini tidak terjadi dalam semalam. Penimbunan terjadi sejak usia muda. Kolesterol mulai menimbun di dinding pembuluh darah selama bertahun-tahun. Ketika kita berusia lanjut, plak telanjur besar membuat radang dinding pembuluh dan meningkatkan risiko pembekuan darah dan serangan jantung.
Aritmia jantung, jantung adalah organ tubuh yang menakjubkan. Jantung berdetak dalam ritme yang ajek sekitar 60 sampai 100 kali setiap menit. Namun, ada juga kalanya jantung berdetak tak sesuai ritme. Detak jantung yang tak normal disebut aritmia. Penyakit jantung yang sering kali disebut disritmia ini terjadi karena perubahan ritme sehingga menimbulkan detak jantung tak teratur atau perubahan detak. Jantung jadi berdetak sangat lambat atau sangat cepat.
Gagal jantung, istilah gagal jantung ini membuat miris. Namun, bukan berarti jantung jadi gagal atau berhenti berdetak. Penyakit ini artinya jantung tidak memompa darah sebaik seharusnya. Hal ini kemudian menyebabkan penahanan air di dalam tubuh sehingga terjadi pembengkakan dan kesulitan bernapas. Tubuh bengkak dan napas pendek-pendek adalah gejala utama gagal jantung. Gagal jantung adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat. Kurang lebih ada lima juta orang Amerika Serikat yang memiliki masalah ini. Kurang lebih 550.000 orang terdiagnosis menderita gagal jantung setiap tahun. Penyakit ini juga yang jadi penyebab utama perawatan di rumah sakit buat orang di atas usia 65 tahun.
Penyakit katup jantung, katup jantung terletak di pintu keluar dalam masing-masing empat ruangan jantung dan tugasnya menjaga aliran darah satu arah lewat jantung. Katup jantung bisa rusak karena berbagai hal, misalnya penyempitan, kebocoran, atau penutupan yang tak sempurna. Gejala penyakit ini berupa kelelahan, napas pendek-pendek, detak jantung tak teratur, kaki atau pergelangan kaki bengkak, dan nyeri dada.
Kelainan jantung bawaan, adalah jenis kelainan pada satu struktur atau lebih di jantung atau pembuluhnya. Kelainan ini terjadi sebelum dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada delapan per 1.000 anak. Kelainan jantung bawaan ini bisa menampakkan gejala pada saat kelahiran, masa kanak-kanak, atau kadang sampai remaja. Hingga saat ini, para ahli masih belum tahu mengapa kelainan ini terjadi. Faktor keturunan mungkin berperan, termasuk juga paparan infeksi virus, alkohol, atau obat-obatan terhadap janin selama kehamilan.
Kardiomiopati, adalah kelainan pada otot jantung. Orang dengan penyakit ini sering kali disebut mengalami perbesaran jantung. Jantungnya mengalami perbesaran, kekakuan, penebalan tak normal. Akibatnya, kemampuan jantung untuk memompa darah jadi melemah. Tanpa pengobatan yang benar, kardiomiopati bisa memburuk dan sering kali menyebabkan gagal jantung dan ritme jantung tak normal.
Penyakit aorta, Aorta adalah pembuluh arteri besar yang meninggalkan jantung dan membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Kelainan ini menyebabkan aorta melebar atau robek sehingga meningkatkan risiko kejadian berbahaya, seperti penebalan pembuluh arteri, tekanan darah tinggi, penyakit genetik Sindrom Marfan (orang dengan Sindrom Marfan memiliki jaringan konektif, termasuk di antaranya jaringan jantung dan pembuluh darah yang kekuatannya berkurang karena pembuatan zat kimia yang tak normal). Mereka dengan penyakit ini harus ditangani oleh tim ahli jantung dan bedah jantung berpengalaman.
1.2.4. Cara Menjaga dan Merawat Organ Jantung agar Terhindar dari Berbagai Penyakit
Dilihat dari fungsi serta manfaatnya pada tubuh, tentulah jantung sangat berharga. Oleh karena itu, untuk menjaga agar semua yang ada tidak rusak ataupun mengalami gangguan, perbiasakanlah hidup sehat serta mengurangi kegiatan yang dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dari normalnya.
Disamping itu, kurangilah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan perbanyaklah mengkonsumsi buah serta makanan yang memenuhi standar (gizi seimbang), dan lakukanlah olahraga dan istirahat yang cukup.
Berikut adalah tips merawat jantung agar tetap sehat :
Stop Merokok, perokok memiliki peluang sangat besar mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang tidak memiliki kebiasaan merokok sama sekali. Selain itu, diwajibkan menjauhkan diri dari para perokok, agar tidak menjadi perokok pasif.
Batasi Konsumsi Garam, konsumsi garam yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Sehingga mampu meningkatkan serangan jantung koroner. Kita dapat memulainya dengan mengurangi penggunaan garam pada menu masakan sehari-hari.
Mulai Berolahraga Teratur, dalam hal ini, dapat dengan berjalan atau berlari santai selama setengah jam atau lebih di pagi hari. Karena aktif bergerak dapat memperkuat organ.
Sering Tertawa dan Tersenyum, berbagai masalah yang memusingkan pikiran dapat berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Usahakan meluangkan waktu untuk menghibur diri sendiri seperti menonton acara televisi yang berisi komedi yang akan membuat tertawa lepas.
Luangkan Waktu untuk Rekreasi, kita dapat menyempatkan diri untuk berlibur atau bertamasya ke suatu tempat yang menyenangkan. Sehingga dapat menyegarkan pikiran yang juga berdampak sangat baik pada kesehatan jantung dan menurunkan tingkat stres.
Stop dari Alkohol, kita sebaiknya mengurangi atau bahkan tidak meminum-minuman yang mengandung alkohol. Ini dikarenakan minuman beralkohol mampu merusak otot jantung.
Perbanyak Buah dan Sayur-Sayuran, makanlah buah-buahan dan sayur-sayuran yang banyak mengandung berbagai vitamin yang dibutuhkan jantung seperti bayam serta buah alpukat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan diketahuinya anatomi dan fisiologi organ jantung manusia, dapat diambil kesimpulan bahwa jantung bukan sebuah organ yang hanya sebagai pelengkap tubuh kita. Disini jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh. Setelah dikupas menggunakan ilmu anatomi fisiologi, jantung memiliki struktur/bagian-bagian yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang.
Saran
Saran yang bisa penulis sampaikan, adalah untuk memahami organ jantung maka dapat dipelajari secara mendalam melalui ilmu anatomi dan fisiologi. Sering mencari referensi dengan membaca buku, artikel ataupun browsing di internet. Selain dapat memahami anatomi fisiologi jantung, kita dapat menerapkan gaya hidup sehat agar jantung kita terhindar dari berbagai penyakit sehingga jantung tetap sehat dan dapat melaksanakan fungsinya dengan semestinya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia, 1979. Hal. 121-132.
www.stikeskusumahusada.ac.id/images/file/36.pdf
http://abhique.blogspot.com/2009/10/fisiologi-sistem-kardiovaskuler.html
http://www.scribd.com/doc/40068553/Fisiologi-Sistem-Kardiovaskuler
http://fkunhas.com/fungsi-sistem-kardiovaskular-2010041194.html
http://lindseylaff.blogspot.com/2008/09/anatomi-jantung.html
http://intips-kesehatan.blogspot.com/2012/04/jaga-jantung-sehat.html
LAMPIRAN FOTO
Gb.1. Jantung
Gb.2. Letak Jantung
19