Academia.eduAcademia.edu

MANAJEMEN HUMAS ADITYA

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari "Manajemen Humas dan Pelayanan Public" serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION MATA KULIAH : MANAJEMEN HUMAS DAN PELAYANAN PUBLIC DOSEN : RIZKY NURJEHAN M.Pd DI SUSUN OLEH: MUHAMMAD ADITYA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA T.A. 2019-2020 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari “Manajemen Humas dan Pelayanan Public” serta dapat digunakan sebagaimana mestinya. Tanjung Pura, 08 April 2020 Penyusun ( Muhammad Aditya ) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar belakang masalah 1 B. Rumusan masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 Pengertian review makalah 2 Tujuan review makalah 2 Langkah-langkah review makalah 3 Dampak review bagi mahasiswa 4 Bagaimana pemahaman siswa tentang review makalah 4 Review makalah 4 BAB III PENUTUP 12 A. Simpulan 12 DAFTAR PUSTAKA 13 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Review makalah(jurnal) dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang dibuat untuk memberikan tinjauan pada suatu jurnal untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta kualitas yang dimiliki oleh suatu jurnal. Pada umumnya, review jurnal mempunyai tujuan agar memberikan sedikit informasi, gambaran dan gagasan tentang suatu jurnal yang telah dibuat. Secara harfiah, review ini difungsikan sebagai salah satu hal untuk meninjau karya untuk mengetahui kualitas, kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh karya tersebut. Tinjauan ini juga memberikan informasi kepada pembacanya yang bisa bertujuan untuk memberikan informasi, mengajak, ataupun membuat pembaca lebih penasaran akan karya tersebut. Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News). Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik. RUMUSAN MASALAH Pengertian riview makalah Tujuan riview makalah Langkah-langkah riview makalah Dampak riview makalah bagi mahasiswa Bagaimana pemahaman mahasiswa tentang riview makalah Perkembangan public relitions BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN RIVIEW MAKALAH Review makalah(jurnal) dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang dibuat untuk memberikan tinjauan pada suatu jurnal untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta kualitas yang dimiliki oleh suatu jurnal. Pada umumnya, review jurnal mempunyai tujuan agar memberikan sedikit informasi, gambaran dan gagasan tentang suatu jurnal yang telah dibuat. Secara harfiah, review ini difungsikan sebagai salah satu hal untuk meninjau karya untuk mengetahui kualitas, kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh karya tersebut. Tinjauan ini juga memberikan informasi kepada pembacanya yang bisa bertujuan untuk memberikan informasi, mengajak, ataupun membuat pembaca lebih penasaran akan karya tersebut. TUJUAN RIVIEW MAKALAH Sebagai seorang penulis melakukan review pastinya memiliki tujuannya masing-masing. Dalam tujuan dasar suatu definisi review dibuat untuk memberikan sedikit gambaran, informasi, gagasan tentang karya yang dibuat. Tidak hanya pada buku saja suatu review muncul melainkan juga film seringkali dibuat review untuk memberikan informasi agar yang membacanya bisa lebih tertarik dan penasaran dengan karya yang akan ditampilkan. Untuk review buku yang biasanya terletak pada bagian belakang buku biasanya juga menjadi salah satu rangkuman singkat yang bisa menarik perhatian para pembaca. Bahkan saat ini selain buku dan juga film, beberapa informasi yang kita dapatkan melalui media masa ataupun internet memiliki review yang bisa membantu kita untuk memudahkan mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan ini memang tidak secara luas karena hanya sekedar tinjauan belaka. Namun pengertian dari review ini menambah informasi yang kita inginkan sehingga apa yang didapatkan juga memberikan manfaat tersendiri ketika membaca ataupun menontonnya. Pengertian review ini bisa berupa hal yang positif maupun negatif sesuai dengan orang yang melakukan review tersebut. Namun kebanyakan dari sebuah review dibuat berdasarkan informasi yang didapatkan sebelumnya dari produk tersebut sehingga bisa dibuat dengan cara baik ataupun memunculkan hal negatif pada produk tersebut. LANGKAH-LANGKAH MERIVIEW MAKALAH Melakukan Riview Pada Jumlah Halaman Langkah yang pertama untuk melakukan review jurnal atau makalah adalah dengan melakukan review pada jumlah halaman dimana kalian harus menerangkan tentang jumlah halaman pada jurnal atau makalah yang kalian review tersebut. Membaca Hal-Hal Penting Pada Jurnal(Makalah) Cari bahan yang bias kamu paparkan pada review dengan singkat dan padat atau bias dibilang dengan membaca hal-halpenting dengan begitu kau dapat menghemat waktu ketimbang kamu membaca keseluruhan makalah dengan memakan waktu lama. Dan catat juga point-point penting tersebut agar tidak lupa saat melakukan penulisan review. Membuat Pembukaan Kalian bisa menuliskan tentang pembuka seperti biasa ucapan puji syukur, Terima kasih pada pihak yang membantu dan juga bias menuliskan beberapa hambatan tetapi kalian bisa melewatinya dengan bantuan pihak yang membantu. Seperti inilah contohnya. Buat Daftar Isi Buat daftar isi pada review dengan begitu akan memudahkan pembaca. Membuat Judul Isi dengan judul yang ada pada makalah kalian tersebut jangan dibuat opini karena judul tidaklah hal yang dapat diubah karena akan menyesatkan jika judul berbeda. Membuat Keterangan Makalah Tuliskan keterangan makalah drngan Gaya penulisan,Nama penulis,Alamat email,Penerbit dan Tahun terbit jurnal. Memperkenalkan Tentang Makalah Perkenalkan makalah dengan menuliskan ini banyak dibaca atau betapa terkenalnya makalah ini dengan begitu kalian akan mendapat nilai plus. Metodelogi Yang Digunakan Makalah Tuliskan secara rinci mengenal metodelogi yang digunakan makalah. Sumber Jurnal Tuliskan mengenal sumber makalah itu kalian dapat dari mana dan bagaimana cara kalian untuk mendapatkan makalah tersebut. Isi Dari Riview Nah disini kalian bisa menulis secara singkat dan padat apa saja yang ada pada makalah tersebut seperti informasi dan juga tata cara yang di dapat dari makalah setelah kalian membaca makalah tersebut pada langkah yang kedua. Kesimpulan Tuliskan apa saja yang kamu dapat dari makalah tersebut ambil sebanyak mungkin hal yang positifnya dan paparkan sedikit tentang kekurangan makalah tersebut, agar tidak menjatuhkan si penulis makalah. Membuat Penutup Buatlah penutup yang bagus dengan kata-kata yang dapat menyentuh hati si pendengar atau si pembaca review tersebut. 4. DAMPAK RIVIEW BAGI MAHASISWA Dampak dari review makalah bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah mahasiswa yang layak terbit dalam jurnal ilmiah. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model review makalah dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar metode penelitian pembelajaran itu. 5. BAGAIMANA PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG RIVIEW MAKALAH Bahwasannya review makalah sangat membantu mahasiswa dalam membuat karya ilmiah yang baik. Dengan review makalah mahasiswa mampu menambah wawasan pembelajaran dari review makalah tersebut. Bahkan saat ini selain buku dan juga film, beberapa informasi yang kita dapatkan melalui media masa ataupun internet memiliki review yang bisa membantu kita untuk memudahkan mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan ini memang tidak secara luas karena hanya sekedar tinjauan belaka. Namun pengertian dari review ini menambah informasi yang kita inginkan sehingga apa yang didapatkan juga memberikan manfaat tersendiri ketika membaca ataupun menontonnya. Tidak hanya pada buku saja suatu review muncul melainkan juga film seringkali dibuat review untuk memberikan informasi agar yang membacanya bisa lebih tertarik dan penasaran dengan karya yang akan ditampilkan. Untuk review buku yang biasanya terletak pada bagian belakang buku biasanya juga menjadi salah satu rangkuman singkat yang bisa menarik perhatian para pembaca. 6. RIVIEW MAKALAH Perkembangan Public Relation Asal Mula Istilah Humas Humas dalam Webster’s New World Dictionarydiartikan sebagai hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas (penyiaran media) khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (lembaga). Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News). Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Humas mempunyai dua pengertian. Pertama, Humas sebagai teknik komunikasi (technique of communication) dan kedua, Humas sebagai metode komunikasi (method of communication) (Abdurrahman, 1993: 10). Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal. Secara umum konsep Humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2). Perkembangan Humas di Dunia Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi The Father of Public Relations. Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Gambaran kronologis PR di dunia : Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis. 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja. 1979-1990 : Profesional / internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas 1990-sekarang : a) Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional b) Membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional c) saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global / informasi C. Perkembangan Humas di Indonesia Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Adanya divisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat. Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut : 1. Periode 1 (Tahun 1962) Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya. 2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971) Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan. 3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993) Periode ini ditandai dengan munculnya Humaskalangan profesional pada lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut: a) Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro (mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEK). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association (IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO). b) Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan). 4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang) Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut: a) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia). b) Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat HUMAS (Public Relations Officer), baik bank pemerintah (HIMBARA), swasta (PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia. c) Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary. d) Berdirinya PRSI (Pulic Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional. PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan, seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional. Wakil Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Halim Mahfudz, mengatakan Perusahaan yang bergerak di bidang pubilc relations (PR) di Indonesia kini berkembang pesat, seiring bakal terjadinya perekonomian bebas pada tahun 2010. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri. D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas. Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga public, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan. Pada konteks ini, praktisi humas harus bisa membentuk nilai, pemahaman, sikap, hingga perilaku publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran. Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, PR dituntut mampu menjadikan public memahami suatu pesan yang dikemas, demi menjaga reputasi atau citra positif lembaga. yang diwakilinya. BAB III PENUTUP Kesimpulan Review makalah(jurnal) dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang dibuat untuk memberikan tinjauan pada suatu jurnal untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta kualitas yang dimiliki oleh suatu jurnal. Pada umumnya, review jurnal mempunyai tujuan agar memberikan sedikit informasi, gambaran dan gagasan tentang suatu jurnal yang telah dibuat. Secara harfiah, review ini difungsikan sebagai salah satu hal untuk meninjau karya untuk mengetahui kualitas, kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh karya tersebut. Tinjauan ini juga memberikan informasi kepada pembacanya yang bisa bertujuan untuk memberikan informasi, mengajak, ataupun membuat pembaca lebih penasaran akan karya tersebut. Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi The Father of Public Relations. Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda. Rachmadi. F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy