Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
VOLUME 13
KADER POSYANDU:
PERANAN DAN TANTANGAN PEMBERDAYAANNYA
DALAM USAHA PENINGKATAN GIZI ANAK DI INDONESIA
POSYANDU CADRES:
THEIR ROLES AND CHALLENGES IN EMPOWERMENT
FOR IMPROVING CHILDREN NUTRITIONAL STATUS IN INDONESIA
Dwi Nastiti Iswarawanti
SEAMEO TROPMED Regional Center for Community Nutrition
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Children nutritional status is remain a public health problem in
Indones ia. The magnitude of problem depends on the
contribution of local cadres of integrated health office (called
as Kader Posyandu) in the area. Kader Posyandu is assigned
based on voluntary; and should be appointed, agreed and
trusted by the local community in their working area. Kader
Posyandu is expected to empower the community to solve
their own health and nutrition problems especially among the
family with under-five year c hildren. However, there is
contradictory dilemma that they do not necessitate to have
appropriate knowledge and skill on health and nutrition to
perform their tasks properly. Limited incentive, material and
non-material supports frequently become their performances
constraints. No exclusive breastfeeding, too early or too late
complementary feeding practices, inadequate and unsafe
complementary food are commonly cause of growth impairment
among under-five children. Posyandu revitalization program
promoted by the government is not optimal executed by the
local governments. The implementation of nutrition training is
sporadic so that it is not reach throughout Indonesia area.
Therefore, a comprehens ive and systematic s olution to
empower Kader Posyandu is required. Development of
education program for community health worker is one of the
options to solve the problem. The program could produce
educators or teachers who able to train community health
worker to perform their tasks effectively and optimal.
Keywords: kader Posyandu, nutrition education, nutritional
status, under-five children, complementary feeding, food
safety
ABSTRAK
Secara nasional status gizi anak di berbagai daerah di Indonesia
masih menjadi masalah. Ada tidaknya masalah gizi anak di
suatu daerah tidak jauh dari kontribusi peranan kader
Posyandu. Kader bekerja secara sukarela, ditunjuk dan
diangkat berdasarkan kepercayaan dan persetujuan
masyarakat setempat. Mereka diharapkan dapat
memberdayakan masyarakat agar mampu memecahkan
masalah dan kebutuhan gizi dan kesehatan mereka sendiri
khususnya kesehatan dan gizi anggota keluarga mereka yang
masih balita. Namun menjadi hal yang dilematis bahwa di satu
sisi kader diharapkan dapat menjalankan peranannya dengan
baik, sedangkan di sisi lain mereka tidak dipersyaratkan untuk
PENGANTAR
Masalah gizi dan kesehatan anak di Indonesia
Status gizi menjadi sangat penting mengingat
masa pertumbuhan pada 2 tahun pertama
merupakan periode kritis bagi tumbuh kembang
seorang anak. Kurang gizi pada anak merupakan
masalah kesehatan masyarakat utama di negara
berkembang termasuk Indonesia.Walaupun dalam
beberapa dekade ini Indonesia mengalami penurunan
masalah kekurangan gizi, namun kekurangan gizi
akut dan kronis masih cukup tinggi. Data nasional
memperlihatkan adanya 36,8% anak usia bawah
lima tahun (balita) yang mengalami stunting (pendek
dan sangat pendek, diukur dengan tinggi badan
menurut umur). Indikator ini menunjukkan terjadinya
kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang
atau kronis yang dikarenakan tingginya angka
kesakitan atau rendahnya asupan makanan.
169
170
171
Faktor di masyarakat
yang memotivasi kader
172
173