Pico & Critical Appraisal Journal

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PICO & CRITICAL APPRAISAL JOURNAL Sosial Capital in Relation to Depreesion, Muskuloskeletal Pain, and Psychosomatic Symptoms: a Cross-Sectional

Study of a Large Population-Based Cohort of Swedish Adolescent Poin Penilaian Critical Appraisal pada Penelitian Cross-Sectional Was the study sample clearly defined? Yes, a total of 7757 13-18 year old students anonymously completed the Survey of Adolescent Life in Vestmanland 2008 which included questions on sociodemographic background, neighbourhood sosial capital, general sosial trust, and ill health.

Was a representative sample achieved (e.g. was the response rate sufficiently high)?

Yes, A total of 7906 students completed the questionnaire, comprising 78.2% of the total population. The exclusion of 41 participants who did not state their sex, and 108 participants who did not complete the questionnaire satisfactorily, left 7757 paticipants for the analyses.

Were all relevant exposures, potential confounding factors and outcomes measured accurately?

Yes, measures cover about respondent live (sex, parental unemployment, living conditions, subjective socioeconomic status, housing area), neighbor hood sosial capital, general sosial trust, psychosomatic symptoms, muskuloskeletal pain, and depressive symptomatology.

Were patients with a wide range of severity of disease assessed?

Yes, patients with a wide range of severity of disease assessed. Each questionnaire provide the choice that descript severity of disease.

TEN QUESTIONS TO ASK WHEN CRITICALLY APPRAISING A RESEARCH ARTICLE.

Is the study question relevant?

Yes, the study question is relevant with medical psychiatric topic.

Does the study add anything new?

Yes, this study demonstrating relations between sosial capital factors and selfreported ill health in a young population.

What type of research question is being asked?

Type research question is about harm. About relationship between sosial capital factors and self-reported ill health in a young population.

Was the study design appropriate for the research question?

Yes, the study design is appropriate for the research question. This study use cross sectional design with a large population that based on cohort of Swedish adolescent.

Was the study performed according to the original protocol? Does the study test a stated hypothesis?

Yes, the study according to the original protocol. Yes, its hypothesised that low neighbourhood sosial capital and low general sosial trust would be associated with higher rates of psychosomatic symptoms, muskuloskeletal pain, and depression.

Were the statistikal analyses performed correctly?

Yes, Were the statistikal analyses performed correctly

Do the data justify the conclusions? Are there any conflicts of interest?

Yes, any conclusion in this research. Yes, Mental ill health has been designated as a global burden of disease, with depression accounting for most of the burden, involving large economic and sosial costs for society and affected individuals. Another problem is the high prevalence of muskuloskeletal and psychosomatic symptoms among young people in western societies

PICO Judul Tulisan : Sosial Capital in Relation to Depreesion, Muskuloskeletal Pain, and Psychosomatic Symptoms: a Cross-Sectional Study of a Large Population-Based Cohort of Swedish Adolescent Penulis Nilson. Nama Jurnal & tahun terbit Analisis PICO Topik Judul dan abstrak No. 1 : BioMed Central Journal, 2010 : Keterangan 1. Judul menggambarkan dengan jelas subjek yang diteliti 2. Abstrak memberikan kesimpulan yang informatif dan seimbang atas apa yang dilakukan dan apa yang Halaman? Jelaskan! 1. Halaman 1, subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah remaja. 2. Halaman 1, dari abstrak bisa diketahui pada penelitian ini telah dilakukan penilaian pengaruh kehidupan sosial dengan terjadinya angka morbiditas pribadi pada populasi remaja : Cecilia Aslund, Beng Starrin, Kent W

ditemukan (hasil)

dan hasilnya ada korelasi antara kehidupan sosial dan angka morbiditas pribadi pada remaja.

Introduksi Latar belakang 2 Menjelaskan latar belakang yang ilmiah dan rasional mengapa penelitian perlu dilakukan Halaman 1-2, latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah bahwa saat ini kesehatan mental merupakan salah satu beban penyakit global yang membutuhkan biaya ekonomi dan sosial bagi individu dan masyarakat yang terkena. Selain itu juga tingginya prevalensi nyeri sendi dan psikosomatik di barat menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. tujuan 3 Menyebutkan tujuan yang jelas/ spesifik, termasuk menyebutkan hipotesis yang diajukan. Halaman 2, tujuan dari penelitian ini adalah menetukan hubungan dari kehidupan sosial dengan angka morbiditas pribadi pada sejumlah besar remaja di swedia. Hipotesis dari penelitian ini adalah Bahan dan cara Bahan 4 Menjelaskan desain penelitian yang akan dilakukan Subjek penelitian 5 Menjelaskan kriteria subjek penelitian yang Halaman 2, kriteria inklusi dari subjek penelitian adalah subjek yang berusia 13-18 Halaman 1, dilihat dari judul. Desain penelitian adalah cross sectional.

akan digunakan

tahun. Subjek diambil dari tingkat 7 dan 9 sekolah dasar dan tingkat 2 sekolah menengah. Kriteria ekslusi dari penelitian ini adalah subjek yang tidak mengisi data questionnaire dengan lengkap.

intervensi

Menjelaskan intervensi yang dilakukan pada tiap kelompok perlakuan dengan detil. Termasuk bagaimana dan kapan intervensi diberikan

Halaman 3-4. Setiap kelompok perlakuan diberikan questionnaire yang sama

Outcome

Menjelaskan bagaimana outcome (dampak dari perlakuan) diukur. Termasuk outcome utama maupun outcome tambahan.

Halaman 3-4. Outcome diukur dengan menggunakan questionnaire yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang mencakup tentang kehidupan sosial serta diberikan pilihan jawaban dari yang paling baik sampai keadaan terburuk.

Besar sampel

Menyebutkan jumlah sampel dan bagaimana sampel tersebut diperoleh

Halaman 3. Sampel yang diperoleh sebesar 7757 dan diperoleh dengan sukarela dari responden. Halaman 4. Metode statistik yang digunakan adalah metode korelasi pearson, mann-Whitney test, dan spearman rho.

Metode statistik

Menjelaskan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hasil

Hasil Alur penelitian 10 Menjelaskan waktu penelitian dan follow-up Halaman 2-4. Pengambilan data dilakukan pada tahun 2010. Waktu peneitian hanya dilakuakn pada satu waktu dan tidak ada follow up setelahnya. Outcome dan estimasi 11 Menjelaskan outcome utama dan tambahan dari setiap kelompok yang diteliti. Halaman 4. Outcome utama adalah adanya korelasi antara kehidupan sosial dengan depresi, nyeri muskuloskeletal, dan gejala psikosomatis. Tidak ada outcome tambahan padad penelitian ini. Diskusi Interpretasi 12 Melakukan interpretasi dari hasil yang didapat, apakah sesuai dengan hipotesis yang diajukan dan menjelaskan faktorfaktor yang memengaruhi hasil tersebut. Apakah ada bias atau ketidaktepatan dari outcome yang didapat. Dampak yang muncul akibat beragamnya hasil outcome. Halaman 5-9. Hasil yang didapat sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Faktor-faktor yang mepengaruhi hasil tersebut salah satunya adalah jenis kelamin dimana dilaporkan perempuan lebih banyak menderita depresi, nyeri muskuloskeletal, dan gejala psikosomatis. Bias bisa muncul dari hasil penelitian ini, beberapa faktor penyebabnya adalah metode penelitian ini yang membuat penelitian hanya dilakukan dalam satu waktu serta data yang diambil berdasarkan questionnaire

yang memiliki tingkat subjektivitas cukup tinggi. Generalizability 13 Menjelaskan apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada konteks yang sesuai di masyarakat Halaman 9, dalam penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan antara angka morbiditas pribadi (depresi, nyeri muskuloskeletal, dan gejala psikosomatis) dengan kehidupan sosial. Dengan demikian kehidupan sosial yang baik akan mengurangi insidensi morbiditas pribadi. Overall evidence 14 Menjelaskan interpretasi umum mengenai hasil dalam konteks bukti terkini (apakah hasil penelitian ini memberikan bukti terkini yang valid). Halaman 9, penelitian ini memberikan bukti terkini yang valid. Salah satu pertimbangannya adalah dengan melihat besarnya jumlah sampel.

RESUME JURNAL

IMPLEMENTASI GUIDELINE MANAJEMEN SHOCK ANAFILAKSIS: PENELITIAN BERBASIS REGISTER

Latar Belakang Pedoman (guideline) untuk shock anafilaksis merekomendasikan

penggunaan adrenalin (epinefrin) intramuskular untuk penanganan reaksi berat, dilanjutkan dengan pemberian antihistamin dan kostikosteroid (corticoids). Selain itu untuk pencegahan sekunder juga disarankan untuk menghindari alergen dan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama. Pada kenyataannya ada kesenjangan antara implementasi di lapangan dan rekomendasi yang diberikan di guideline. Tetapi jumlah insiden yang dilaporkan masih terbatas sehingga diperlukan analisis data nasional mengenai manajemen anafilaksis dan evaluasi dari

implementasi guideline. Metode Data penelitian diambil dari pusat rujukan untuk alergi (allergy referral centres) di seluruh jerman, austria, dan swiss yang menyediakan data tentang kasus anafilaksis berat. Data diambil berdasarkan rekam medis pasien, diagnosis kerja, dan terapi yang diberikan yang dikumpulkan melalui kuesioner online. Pelaporan anafilaksis melalui dokter gawat darurat diperbolehkan untuk validasi data yang diperoleh. Pengukuran Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini berupa poin-poin yang ditanyakan kepada responden meliputi jenis kelamin, gaji orang tua, lingkungan tinggal, etnis, status sosial ekonomi, area perumahan, hubungan dengan tetangga, kepercayaan masyarakat, gejalam

psikosomatik, nyeri muskuloskeletal, dan depresi. Setiap poin memiliki nilai masing-masing yang bisa mengukur kondisi dari setiap responden.

Analisis statistik Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi pearson untuk menganalisa perbedaan jenis kelamin dalam

status sosiodemografi, Mann-Whitney test untuk menganalisa perbedaan jenis kelamin dalam status sosial ekonomi, dan metode korelasi spearman rho untuk data-data yang lain. Hasil Subjek pasien yang didapatkan sebanyak 2114 pasien dengan reaksi anafilaksis berat dari 58 pusat rujukan alergi yang diikutkan dalam penenlitian. 8% dari jumlah tersebut menerima adrenalin intravena, 4% adrenalin intramuskular, 50% mendapatkan antihistamin, dan 51% mendapatkan corticoids. Data validasi menunjukkan tidak ada pelaporan penggunaan obat-obatan pertolongan pertama. 20% dari keseluruhan subjek menerima petunjuk khusus pada saat reaksi dan 81% diterapi dengan obat profilaksis setiap saat. Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan antara giudeline manajemen anafilaksis yang masih diberlakukan saat ini dan implementasi di lapangan. Untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien, perbaikan untuk pendidikan kedokteran dan pelatihan pada manajemen reaksi

anafilaksis berat sangat diperlukan.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy