http://www.nevetdermatology.

com/cheyletiellosis-in-cats-and-dogs/Home

Nina Shoulberg DVM, MS & Lauren Pinchbeck DVM, MS

To make an appointment please call 914-777-DERM (3376)

Cheyletiellosis in Cats and Dogs (Symptoms

and Treatment)
March 22, 2016

By: Lauren R. Pinchbeck DVM, MS, DACVD

I was recently referred an adult Samoyed that presented to us for her hair falling out. She was not
itching or scratching more than what the owner felt was a normal. The extent of hair loss and
ease of epilation of the hair coat was striking. The hair literally fell out in my hands when
touched. The skin was smooth to mildly scaling, and moderately erythematous (red). The pet
owner was not affected, and none of the other dogs or cats in the home were symptomatic. The
dog had previously been healthy and never had a skin problem. The dog was on several
immunosuppressive medications for an immune mediated blood disorder that was diagnosed 2-3
months prior to presentation. This might have been masking any itch that the mite would
typically be causing. The dog had also been empirically treated with antibiotics due to a possible
superficial bacterial folliculitis, but this did not improve the skin condition.

Diagnosis of Cheyletiellosis
During the consultation and after the dermatologic examination, my initial thought was that the
hair cycle and skin integrity had been compromised by the appropriate but chronic use of a
glucocorticoid (prednisone). I talked with the pet parent about effects of glucocorticoids on the
skin and hair cycle. The veterinary internist caring for the dog had already begun to taper the
immunosuppressive medications. I advised, with time, the cutaneous changes from prednisone
typically normalize and that I would expect hair regrowth. However, because of the findings on
examination and the history of prednisone usage, I recommended a few diagnostic tests to rule
in/out some other differentials that can cause the problem the dog was having. Skin surface
cytologies were performed to examine for yeast and bacteria. Surface and deep skin scrapings
were performed to examine for surface and follicular mites. The differential I was aiming to rule
out was canine demodex. Glucocorticoids may proliferate Demodex canis and the clinical exam.
Cytologies were negative for bacteria and yeast, but, to my surprise, I recovered the ectoparasite
below on skin scrapings.

Walking dandruff or Cheyletiella dermatitis is not a common parasite we see at NVDS,

but we cannot forget to consider this mite as a cause of certain clinical signs. It is rarely
diagnosed due to the prevalence of dogs and cats treated consistently with typical flea and tick
topical products. Cheyletiella mites are large. Typically, the mite causes a large, dry-appearing
scale that can be observed moving. It may affect dogs, cats, rabbits and humans. The three
species of Cheyletiella may affect various host species. Cheyletiella yasguri is found on dogs. C.
blakei is found on cats. C. parasitivorax is found on rabbits. The mites do not have much host
specificity. All can also affect humans in contact with the infested animal. Skin scrapings, direct
examination of the animal with a magnifying lens, and fecal examinations are techniques that
may be used to diagnose Cheyletiella. The accessory mouth parts and the palpi that end in hooks
are characteristic. Each species has a differently shaped sensory organ that is used to speciate the
mite. Free living cheyletids can also affect dogs and cats. These are not reported to produce
clinical signs. Cheyletiella live in the keratin layer of the epidermis and are not associated with
the hair follicle like demodex. They move around in pseudotunnels in skin debris. The entire life
cycle is completed on the host in 21 days. Cheyletiella is an obligate parasite and the life stages
die soon after leaving the host. Adult female mites may, however, live off the host for about 10
days. Eggs shed in to the environment with shed hair may be a source of reinfestation. The mites
are contagious to other animals and humans.

Cheyletiellosis Symptoms in Dogs and Cats

Symptoms in dogs and cats vary. The first observation may be a dry scale on the dorsum (top
of trunk) with little itch. Over time, intense itch may develop. The differential diagnoses depend
on clinical signs. If scaling is the only problem, a primary seborrhea, intestinal parasitism, poor
nutrition, demodex, otodectic mange, pediculosis, and flea exposure should be considered. If
intense itch is noted, sarcoptic mange, flea bite hypersensitivity and cutaneous adverse food
reaction should be on the list.

Treatment of Cheyletiella Dermatitis

Treatment of Cheyletiella dermatitis can be successful with application of pesticides to all cats
and dogs in contact with the mites. Product selection and how it is administered depends on the
safety of the product, species being treated, age, hair coat and other concurrent medical
problems. Lime sulfur dips or flea products with acaricidal activity are usually effective. Fipronil
spray or a spot-on fipronil are effective. Selamecitn (Revolution, Zoetis) applied topically
every 2-4 weeks is effective. Ivermectin and milebemycin may be considered (dogs).
Environmental treatment is not necessary, but we recommend basic home environment clean up.
If there is a failure to resolve ensure proper application of the product used, consider resistance
of the mite to the product selected, consider nasal sequestration of the mites, or reinfestation
from the environment or an untreated animal. In some situations an environmental spray may be
needed.

The patient reported here was treated successfully with 3-4 applications of selamectin
(Revolution, Zoetis). The referring veterinarian prescribed the same treatment for the other pets
in the home. I advised that the owner maintain year round use of Revolution in effort to
prevent reinfestation.

Below are images of the mites actually recovered from our patient. Speciation was not possible
with the images taken.
2017 Northeast Veterinary Dermatology Specialists. All rights reserved.

http://www.nevetdermatology.com/cheyletiellosis-in-cats-and-dogs/ Depan
Nina Shoulberg DVM, MS & Lauren Pinchbeck DVM, MS
Untuk membuat janji, hubungi 914-777-DERM (3376)

Cheyletiellosis di Kucing dan Anjing (Gejala dan Pengobatan)

22 Maret 2016
Oleh: Lauren R. Pinchbeck DVM, MS, DACVD
Saya baru saja disebut Samoyed dewasa yang disajikan kepada kami untuk rambutnya rontok.
Dia tidak gatal atau menggaruk lebih dari apa yang pemilik anggap normal. Luasnya rambut
rontok dan kemudahan pencukuran bulu dari mantel rambut adalah mencolok. Rambut itu benar-
benar jatuh di tanganku saat disentuh. Kulit halus untuk sedikit scaling, dan cukup eritematosa
(merah). Pemilik hewan peliharaan tidak terpengaruh, dan tidak ada anjing lain atau kucing di
rumah itu gejala. Anjing itu sebelumnya sudah sehat dan tidak pernah memiliki masalah kulit.
Anjing itu menggunakan beberapa obat imunosupresif untuk gangguan darah dimediasi
kekebalan tubuh yang didiagnosis 2-3 bulan sebelum presentasi. Ini mungkin telah menutupi
gatal yang biasanya disebabkan oleh tungau. Anjing juga telah diperlakukan secara empiris
dengan antibiotik karena kemungkinan folikulitis bakteri dangkal, tapi ini tidak memperbaiki
kondisi kulit.

Diagnosis dari Cheyletiellosis

Selama konsultasi dan setelah pemeriksaan dermatologi, pikiran pertama saya adalah bahwa
siklus rambut dan kulit integritas telah dikompromikan oleh penggunaan yang tepat tetapi kronis
dari glukokortikoid (prednisone). Saya berbicara dengan orang tua hewan peliharaan tentang
efek glukokortikoid pada siklus kulit dan rambut. Dokter hewan yang merawat anjing itu sudah
mulai merobek obat imunosupresif. Saya menyarankan, dengan waktu, perubahan kulit dari
prednison biasanya menormalkan dan yang saya harapkan pertumbuhan kembali rambut.
Namun, karena temuan pada pemeriksaan dan riwayat penggunaan prednison, saya
merekomendasikan beberapa tes diagnostik untuk menentukan beberapa perbedaan lain yang
dapat menyebabkan masalah yang dialami anjing. Cytologies permukaan kulit dilakukan untuk
memeriksa untuk ragi dan bakteri. Permukaan dan goresan kulit dalam dilakukan untuk
memeriksa tungau permukaan dan folikular. Diferensial saya bertujuan untuk menyingkirkan itu
demodex anjing. Glukokortikoid dapat berkembang biak Demodex canis dan ujian klinis.
Cytologies negatif untuk bakteri dan ragi, tetapi, saya terkejut, saya pulih ektoparasit di bawah
ini pada kerokan kulit.
Berjalan ketombe atau dermatitis Cheyletiella tidak parasit umum yang kita lihat di
NVDS, tapi kita tidak bisa lupa untuk mempertimbangkan tungau ini sebagai penyebab
tanda-tanda klinis tertentu. Hal ini jarang didiagnosis karena prevalensi anjing dan kucing
diperlakukan secara konsisten dengan kutu khas dan produk topikal kutu. Cheyletiella tungau
besar. Biasanya, tungau menyebabkan skala besar dan kering yang dapat diamati bergerak. Hal
ini dapat mempengaruhi anjing, kucing, kelinci dan manusia. Tiga spesies Cheyletiella dapat
mempengaruhi berbagai spesies inang. Cheyletiella yasguri ditemukan pada anjing. C. blakei
ditemukan pada kucing. C. parasitivorax ditemukan pada kelinci. Tungau tidak memiliki banyak
spesifisitas host. Semua juga bisa mempengaruhi manusia dalam kontak dengan hewan yang
terinfestasi. Kerokan kulit, pemeriksaan langsung dari hewan dengan lensa pembesar, dan
pemeriksaan tinja adalah teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosa Cheyletiella. Bagian-
bagian mulut aksesori dan palpi yang berakhir pada kait merupakan ciri khas. Setiap spesies
memiliki organ sensorik berbentuk berbeda yang digunakan untuk speciate tungau. Cheyletids
hidup bebas juga dapat mempengaruhi anjing dan kucing. Ini tidak dilaporkan menghasilkan
tanda klinis. Cheyletiella hidup di lapisan keratin epidermis dan tidak terkait dengan folikel
rambut seperti demodex. Mereka bergerak di sekitar pseudotunnels di puing-puing kulit. Seluruh
siklus hidup selesai pada tuan rumah dalam 21 hari. Cheyletiella adalah parasit obligat dan tahap
kehidupan mati segera setelah meninggalkan tuan rumah. Tungau betina dewasa mungkin tinggal
di luar rumah selama sekitar 10 hari. Telur menumpahkan ke lingkungan dengan rambut gudang
mungkin menjadi sumber reinfestation. Tungau menular ke hewan dan manusia lainnya.

Cheyletiellosis Gejala di Anjing dan Kucing

Gejala pada anjing dan kucing bervariasi. Pengamatan pertama bisa berupa skala kering pada
dorsum (bagian atas batang) dengan sedikit gatal. Seiring waktu, rasa gatal yang intens bisa
terjadi. Diagnosis banding bergantung pada tanda klinis. Jika skala adalah satu-satunya masalah,
seorang seborrhea primer, parasitisme usus, gizi buruk, demodex , kudis otodectic, pediculosis,
dan paparan kutu harus dipertimbangkan. Jika gatal yang intens dicatat, kudis sarcoptic , gigitan
kutu hipersensitivitas dan reaksi makanan kulit yang merugikan harus pada daftar.

Pengobatan Cheyletiella Infeksi kulit

Pengobatan dermatitis Cheyletiella bisa sukses dengan aplikasi pestisida untuk semua kucing dan
anjing kontak dengan tungau. Pemilihan produk dan bagaimana pengelolaannya bergantung pada
keamanan produk, spesies yang dirawat, umur, mantel rambut dan masalah medis bersamaan
lainnya. Lime dips sulfur atau produk loak dengan aktivitas acaricidal biasanya efektif. Fipronil
semprot atau fipronil tempat-on efektif. Selamecitn (Revolusi , Zoetis ) dioleskan setiap 2-4
minggu efektif. Ivermectin dan milebemycin dapat dianggap (anjing). Perawatan lingkungan
tidak diperlukan, namun sebaiknya lingkungan rumah dasar bersih. Jika ada kegagalan untuk
menyelesaikan memastikan aplikasi yang tepat dari produk yang digunakan, mempertimbangkan
resistensi tungau untuk produk yang dipilih, mempertimbangkan penyerapan hidung dari tungau,
atau reinfestation dari lingkungan atau hewan yang tidak diobati. Dalam beberapa situasi
semprotan lingkungan mungkin diperlukan.
Pasien dilaporkan di sini berhasil diobati dengan 3-4 aplikasi selamectin (Revolusi , Zoetis).
Dokter hewan pengarah tersebut menyarankan perlakuan yang sama untuk hewan peliharaan
lainnya di rumah. Saya menyarankan bahwa pemilik mempertahankan penggunaan sepanjang
tahun dari Revolusi dalam upaya untuk mencegah reinfestation.
Berikut adalah gambar dari tungau benar-benar pulih dari pasien kami. Spesimen tidak mungkin
dilakukan dengan gambar yang diambil.

2017 Spesialis Dermatologi Veteriner Timur. Seluruh hak cipta.