Fraud-Model-Deteksi-Kecurangan-Berbasis-Fraud PDF
Fraud-Model-Deteksi-Kecurangan-Berbasis-Fraud PDF
Fraud-Model-Deteksi-Kecurangan-Berbasis-Fraud PDF
Sukirman
Maylia Pramono Sari
Universitas Negeri Semarang
ABSTRACT
The case of issuers violation in stock market is one of the most frequent case that should be
solved by the stock market’s Regulator Board. In Indonesia, the authority to do the surveillance in
stock exchanges is handled by the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution
(or called ‘Bapepam-LK’ in Indonesian). There is a gap between society’s expectation toward
Bapepam-LK as the regulator and its performance in solving several companies violation cases
which demands some alternative solutions. Based on the above description, this study will
empirically investigate the development of fraud detection model using fraud triangle based on
the cases of violation committed by public companies in Indonesia. In detail, the problems in
this research are: (1) Is there any difference related to the triggering factors of Fraud Triangle
between the company that commits fraud and the company that does not; (2) Is there any difference
in terms of pressure between the company that commits fraud and the company that does not;
(3) Is there any difference in terms of opportunity between the company that commits fraud and
the company that does not; (4) Is there any difference in terms of rationalization between the
company that commits fraud and the company that does not. This research was carried out to the
public companies who are registered in Indonesia Stock Exchanges (BEJ). Generally, there are
two sample group in this research. The first sample group consiststed of the companies who had
committed fraud and the second group as comparison consisted of the non-fraud companies. In
this research there are 98 companies as the research samples which consisted of 23 companies
who had committed fraud and 75 companies who did not commit fraud. The analysis tool used
for this research was logistic regression because the measurements of dependent variable used
the categorical that is dummy variable, code (0) was used for the non-fraud companies and code
(1) was used to indicate the companies who committed fraud. The research result shows that from
four hypothesis proposed in this research, only one variable which fits in to the model (variable
in equation) because posesses the significance score above 0.05. The interpretation is that the
higher the audit report (rationalization), will make the company’s probability to commit fraud is
also higher. From the above explanation, it can be concluded that the fourth hypothesis (H4) is
accepted because the audit report (rationalization) is proven to have the ability in forming the
model to predict fraud in a company.
Menurut Direktur Utama BEI Ito informasi yang benar mengenai kinerja
Warsito, tindakan tegas berupa pemberian perusahaan publik sesungguhnya. Problem
sanksi pada emiten merupakan hal wajar. inilah yang disebut sebagai asimetri informasi.
“Tindakan tegas pada emiten yang keliru Terjadinya asimetri informasi di-
menyajikan laporan keuangan juga bagian sinyalir merupakan indikasi awal munculnya
dari tindakan bursa,” kata Ito. Selain itu, pada tindak pelanggaran yang dilakukan oleh
tahun 2010, BEI juga melakukan suspensi pelaku bursa. Perusahaan publik yang se-
pada salah satu Emiten karena Modal Kerja harusnya memberikan informasi yang
Bersih Disesuaikan (MKBD) yang dimiliki transparan kepada pihak luar, terkadang masih
perusahaan tidak memenuhi aturan. Tindakan menyembunyikan fakta dan informasi yang
tegas yang dilakukan regulator dianggap memiliki pengaruh buruk terhadap reputasi
merupakan sinyal penting bagi pasar untuk perusahaan mereka. Manajemen perusahaan
memberikan jaminan rasa aman terhadap yang lebih tahu mengenai kondisi internal
investasi mereka. Investor baik perorangan perusahaan berupaya melakukan berbagai
dan institusi akan selalu memilih saham cara agar kinerja mereka tetap dinilai baik
perusahaan yang memiliki return yang bahkan meskipun harus melakukan tindakan
optimal menurut preferensi risiko masing- yang melanggar aturan bursa.
masing investor. Akan tetapi, saham yang Terdapat banyak bukti yang menunjuk-
prospektif mestinya juga harus diimbangi kan bahwa tata kelola organisasi sektor privat
dengan tata kelola yang baik (Good Corporate maupun sektor publik belum terlaksana
Governance). Transparansi atau tingkat dengan baik. Beberapa kasus besar di sektor
keterbukaan perusahaan dalam menjalankan privat terkait dengan kegagalan corporate
kegiatannya sebagai salah satu pilar tata kelola governance international (seperti Enron, World
harus selalu dikomunikasikan kepada pasar. Com, Parmalat) maupun di Indonesia (Bank
Apabila hal tersebut belum terlaksana dengan Indonesia) telah menarik perhatian baik secara
baik, maka investor tidak pernah memiliki nasional maupun internasional. Sedangkan di
Fraud
Triangle
Tekanan Rasionalisasi
Gambar
Gambar2.3.2.3.
Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir
METODA
METODAPENELITIAN
PENELITIAN pelanggaran dan kelompok
garis besar, terdapatsampel yang keduasampel
dua kelompok
Ruang Lingkup sebagai pembanding adalah perusahaan non-
Ruang Lingkup di dalam penelitian ini. Kelompok sampel
Penelitian atau studi ini bermaksud pelanggar. Pengambilan sampel dilakukan
Penelitian atau studi ini bermaksud pertama adalah perusahaan yang
melakukan mapping terjadinya kecurangan secara purposive dengan beberapa kriteria
melakukan mapping terjadinya kecurangan melakukan tindakan pelanggaran dan
(fraud) berdasarkan fraud triangle untuk yang telah ditentukan agar sesuai dengan
(fraud) berdasarkan fraud triangle untuk kelompok sampel yang kedua sebagai
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesi tujuan penelitian. Kriteria pertama adalah
perusahaan yang listing di Bursa Efek pembanding adalah perusahaan non-
(BEI) dan membentuk model terkait faktor- perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesi (BEI) dan membentuk model pelanggar. Pengambilan sampel dilakukan
faktor yang mempengaruhi fraud. Indonesia pada tahun 2000 sebagai tahun awal
secara purposive
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan.
Populasi dan Sampel Penelitian
dengan beberapa kriteria
Kemudian untuk kriteria yang
fraud.Penelitian ini dilaksanakan terhadap keduayang telah ditentukan
bagi perusahaan agar sesuai
yang melanggar dengan
maka
Populasi dan
perusahaan Sampel
publik Penelitian
yang terdaftar pada Bursa tujuan tersebut
perusahaan penelitian. Kriteria
harus masukpertama
kedalamadalah
Penelitian
Efek Indonesia ini
(BEI). Secara dilaksanakan
garis besar, daftar perusahaan sudah terdaftar
resmi perusahaan di Bursa Efek
yang melakukan
terhadapdua
terdapat perusahaan
kelompokpublik yang
sampel di terdaftar
dalam Indonesia
pelanggaran pada
sesuai tahun
dengan 2000Bapepam-
laporan sebagai tahun
pada Bursa
penelitian ini.Efek Indonesia
Kelompok (BEI).
sampel awal pengamatan.
Secara LK. Sedangkan
pertama Kemudian
perusahaan untuk kriteria
non-pelanggar
adalah perusahaan yang melakukan tindakan akan dipilih perusahaan yang sepadan
Tabel 4.1.
Komponen Fraud Risk dan penjabaran variabelnya
Elemen Fraud Kategori menurut Proksi variabel
Triangle SAS No.99.
Tekanan Stabilitas Finansial · Gross Profit Margin
· perubahan penjualan - perubahan penjualan rata-
rata industri
· perubahan aset dua tahun sebelum pelanggaran
· Penjualan/piutang
· Penjualan/total aset
· Persediaan/total aset
Tekanan Eksternal · Total Hutang/ total aset
· (Kas Operasi-Capex)/ Aset lancar
· Free cash flow
Kebutuhan Finansial · % kepemilikan saham mayoritas
Personal · % kepemilikan saham direksi
Target Finansial · ROA
Kesempatan Karakteristik · Piutang, Persediaan, Penjualan Asing
Industri
Pengawasan yang · Proporsi Dewan Komisaris Independen
tidak efektif · Jumlah komite audit
· Proporsi komite audit independen
· Keahlian komite audit
Struktur · Perangkapan jabatan direksi diluar
Organisasi · Tingkat turnover direksi sebelum pelanggaran
Rasionalisasi · Perubahan auditor eksternal
· Opini audit
Sumber: Skousen et al. (2009) Analisis secara kualitatif dilakukan pada tahap
Metoda Analisis Data awal dengan melakukan identifikasi jenis dan
Analisis Deskriptif item-item pelanggaran perusahaan sampai
Dalam hal ini akan dilakukan analisis dengan penanganan terhadap pelanggaran
deskriptif baik terkait terkait dengan variabel. tersebut. Berbagai ilustrasi tabel dan grafik
Tabel 5.2
Hasil uji Hipotesis Model Analisis Regresi Logistik
Persamaan Regresi Logistik
Y = -0.872 -20.331Audit Report
Variabel B S.E Wald Df Sig.
Constant -.872 .248 12.327 1 .000
AuditReport -20.331 8.987E3 0.000 1 0,000
Kategori Tidak Melakukan Fraud = 0 Melakukan Fraud = 1
Tabel 5.3
Hasil Klasifikasi Tabel
Classification Tablea
Predicted
Fraud Percentage
Observed 0 1 Correct
Step 1 Fraud 0 75 0 100.0
1 23 0 .0
Overall Percentage 76.5
a. The cut value is ,500
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2012
Tabel 5.4.
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Arti Hasil
H1 Tidak Terdapat Beda Tidak Diterima
H2 Tidak Terdapat Beda Tidak Diterima
H3 Tidak Terdapat Beda Tidak Diterima
H4 Terdapat Beda Diterima
Sumber: Hasil olah data 2012
Hasil pengujian regresi logistik (Tabel bahwa hipotesis pertama (H1) yang berbunyi
5.2) menunjukkan bahwa secara simultan “secara simultan terdapat perbedaan terkait
variabel fraud triangle tidak dapat digunakan faktor-faktor pembentuk fraud triangle antara
untk membedakan antara perusahaan yang perusahaan yang melakukan fraud dan yang
melakukan pelanggaran (fraud) maupun tidak melakukan fraud” tidak diterima. Hal ini
perusahaan yang tidak melakukan pelanggaran berarti tidak terdapat beda antara perusahaan
(fraud). Hal ini ditunjukkan oleh hasil output yang melakukan pelanggaran (fraud) dengan
SPSS menunjukkan bahwa nilai Hosmer perusahaan yang tidak melakukan pelanggaran
and Lemeshow’s Goodness sebesar 0.00 (fraud) terkait faktor-faktor pembentuk fraud.
dan signifikansi 0.00, maka nilai tersebut di Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bawah 0.05 maka model dikatakan tidak fit hasil bahwa Hipotesis 2 yang berbunyi “Secara
dan model tidak dapat diterima. Hal ini berarti parsial terdapat perbedaan terkait tekanan
Beasley, M.(1996). An empirical analysis of the Farber, D.B.(2005). Restoring trust after
relation between the board of director fraud: Does corporate governance
composition and financial statement matter? The Accounting Review, 80(2),
fraud. The AccountingReview, 71(4), 539–561.
443–465.
Fich, E. M., & Shivdasani, A. (2007).
Beneish, M.(1997).Detecting GAAP Financial fraud, director reputation,
violation: Implications for assessing and shareholder wealth. Journal of
earnings management among firms Financial Economics. 86. 306-336
with extreme financial performance.
Journal of Accounting and Public Forum for Corporate Governance in Indonesia
Policy, 16(3), 271–309. (FCGI). (2004). Review of Corporte
Governance in Indonesia. Publication,
Bower, J. & Gilson, S. (2003). The Social Cost dapat diakses melalui http://www.
of Fraud and Bankruptcy. Harvard fcgi.or.id
Business Review, December 03.
Gertner, R.H., Scharfstein, D.S, & Stein, J.C.
Cendrowski, H., Martin, J.P. & Pedro, L.W. (1994). Internal versus External Capital
(2007). The Handbook of Fraud Markets. The Quarterly Journal of
Deterrence. John Wiley & Son, United Economics, 109(4), 1211-1230
States.
Hendriksen, Eldon S., & Van Breda, M.
CLSA (2007). CG Watch: Corporate (1998). Accounting Theory, fifth
Governance in Asia. Regional Special edition, Irwin-McGraw-Hill
Report of CLSA in cooperation
MODEL DETEKSI KECURANGAN BERBASIS FRAUD TRIANGLE
(Studi Kasus Pada Perusahaan Publik Di Indonesia)
224 Sukirman
Maylia Pramono Sari
Universitas Negeri Semarang
Hirschey, M, John, K, & Makhija, A.M. Lou, Y.I., & Wang, M.L. (2009). Fraud Risk
(2009). Advances in Financial Factor of the Fraud Triangle Assesing
Eonomics: Corporate Governance the Likelihood of Fraudulent Financial
and Performance. 1st edition, JAI Reporting. Journa of Business and
Publishing, Emerald Group. Vol. 13 Economic Research. Vol.7 (2), 62-66
Husnan, S. (2001). Indonesia in Zhuang McCahery, J.A., & Vermeulen, E.P.M. (2005).
J., David Edwards and Virginita Corporate governance crises and
A. Capulong (Eds.), Corporate related party transactions: a post
governance and finance in East Asia: parmalat agenda. Working Paper
a study of Indonesia, Republic of University of Groningen, Netherland
Korea, Malaysia, Philippines, and
Thailand (Volume 2 pp.1-23). Asian Roychowdhury, S. (2006). Earnings
Development Bank. Management through Real Activities
Manipulation. Journal of Accounting
Ikatan akuntan Indonesia. (2001). Pernyataan and Economics. 42: 335-370.
Standar Akuntansi Indonesia per 1
April 2001. Penerbit Salemba Empat: Saudagaran, S.M., & Diga, J.G. (1997).
Jakarta, edisi kedua. Financial Reporting in Emerging
Capital Market: Characteristics and
Jensen, M. C. & Meckling, W.H. (1976). Policy Issues, Accounting Horizon,
Theory of the firm: Managerial Vol 11, No. 2.
behavior, agency costs, and ownership
structure, Journal of Financial Skousen, C.J., Smith, K.R, & Wright, C.J.
Economics, 3: 305–360. (2009). Detecting and Predicting
Financial Statement Fraud: the
Kaminski, K.,Wetzel, T., & Guan, L.(2004). Effectiveness of the Fraud Triangle and
Can financial ratios detect fraudulent SAS No.99; in Advances in Financial
financial reporting? Managerial Eonomics: Corporate Governance
AuditingJournal, 19(1), 15–28. and Performance1st edition, JAI
Publishing, Emerald Group. Vol. 13
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., and Shleifer,
A. (1999). Corporate ownership Skousen,C.J,&vWright,C.(2008).
around the world. Journal of Finance Contemporaneous risk factors and the
54 No.2, 471-5178. prediction of financial statement fraud.
Journal of Forensic Accounting, IX,
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., & 37–62.
Zamarripa, G. (2003). Related lending,
Quarterly Journal of Economics, 119, Turner, J.L., Mock, T.J., & Sripastava, R.P.
231-268. (2003). An Analysis of the Fraud
Triangle. Working Paper.
Lo, Agnes W.Y., Wong, R.M.K., & Firth, M.
(2009). Can corporate governance World Bank. (2004). Report on the observance
deter management from manipulating of standards and codes (ROSC)-
earnings? Evidence from related-party Corporate governance country
sales transactions in China. Journal assessment Republic of Indonesia.
of Corporate Finance, doi:10.1016/j. Available at http://www.rru.worldbank.
jcorpfin.2009.11.002 org/PapersLinks/Open.aspx?id