Susi Erawati-Fkik PDF
Susi Erawati-Fkik PDF
Susi Erawati-Fkik PDF
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh
SUSI ERAWATI
NIM : 1111104000016
ABSTRACT
Basic Life Support (BLS) is crucial to save lives when cardiac arrest occurs.
Incidence of Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) in the last three years in
Asia-Pacific countries which Indonesia as a member that many as 60,000 cases.
Survival is much more likely when OHCA’s victims receive Cardiopulmonary
Resusciation (CPR) immediately from general public until medical team arrived.
Therefore knowledge’s general public about basic life support is essential for
research where knowledge is the domain in shaping one's actions. The aim is to
describe level of knowledge of the general public in South Jakarta area on Basic
Life Support (BLS). This study conducted on 246 respondents using a
questionnaire designed by the American Heart Association, 2010. The results
showed that knowledge level of public in South Jakarta about basic life support is
good (52.8%). The level of knowledge is based on the characteristics of middle
adulthood respondents (66.67%), female gender (56.83%), and primary school
(81.48%) have a good knowledge. In general, respondents also have a good
knowledge about the definition of BHD, danger theory, theories call for help,
Only CPR techniques, and theories when to stop CPR. The public is expected to
offset the knowledge possessed by improving skills in performing basic life
support, one of them with periodical training, furthermore local Health
Departement can facilitate this.
Keywords: Science, Society, Basic Life Support, Cardiac Pulmonary
Resuscitation
Reference: 65 (years 1998-2015)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Bantuan hidup dasar adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi
henti jantung (cardiac arrest). Kejadian Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA)
di beberapa negara yang tergabung dalam Asia-Pasifik salah satunya Indonesia
dalam tiga tahun terakhir yakni sebanyak 60.000 kasus. Kelangsungan hidup jauh
lebih mungkin ketika korban OHCA menerima Cardiopulmonary Resusciation
(CPR) segera dari bystander (masyarakat awam) sembari menungu tim medis
datang. Oleh karena itu pengetahuan pada masyarakat awam tentang bantuan
hidup dasar merupakan hal yang penting untuk diteliti dimana pengetahuan
merupakan domain dalam membetuk tindakan seseorang.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan masyarakat umum di
Wilayah Jakarta Selatan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD).Penelitian ini
merupakan deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada 246 responden dengan
menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan American Heart Association
2010. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan
masyarakat Jakarta Selatan tentang bantuan hidup dasar baik (52,8%). Tingkat
pengetahuan berdasarkan karakteristik responden didapatkan dewasa tengah
(66,67%), jenis kelamin perempuan (56,83%), dan latar belakang pendidikan
SD/sederajat (81,48 %) memiliki pengetahuan yang baik. Secara umum responden
juga memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi BHD, teori danger, teori
call for help, teknik CPR Only, dan teori saat untuk menghentikan RJP.
Masyarakat diharapkan dapat mengimbangi pengetahuan yang dimiliki dengan
meningkatkan keterampilan dalam melakukan bantuan hidup dasar salah satunya
dengan mengikuti pelatihan secara berkala, selain itu diharapkan Dinas Kesehatan
setempat dapat memfasilitasi hal tersebut.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
HP : 085853639034
E-mail : susierawati@ymail.com
PENDIDIKAN
ORGANISASI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
sebagai sarana belajar menjadi peneliti, serta merupakan aplikasi dari ilmu-ilmu
sistematik, dan insya Allah mudah dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari
penyajian skripsi ini masih belum sempurna, hal tersebut didasari pengetahuan,
pengalaman, dan kemampuan penulis yang belum luas dan perlu banyak belajar.
Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk
ix
Dalam penyusunan skripsi banyak pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Adapun
skripsi ini.
7. Orang tua saya, Bpk. Parmin dan Ibu Sunarti yang telah menuntun
saya hingga saat ini, kakak saya Sertu. Agus Setyawan yang senantiasa
x
memberikan semangat dan bimbingannya kepada saya,dan sepupu
Rahma Wardani, Dina Setya Rahma Kelrey, Ita Samtasiyah, dan Lilis
penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Susi Erawati
xi
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
D. Tujuan ....................................................................................................... 7
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10
A. Pengetahuan ............................................................................................ 10
1.Definisi ............................................................................................. 10
B. Masyarakat .............................................................................................. 13
xiii
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34
A. Desain Penelitian..................................................................................... 34
1.Populasi ............................................................................................ 35
2.Sampel .............................................................................................. 35
xiv
1. Tingkat Pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar Berdasarkan
Usia ..................................................................................................... 51
1. Usia ................................................................................................. 58
3. Tingkat Pendidikan.......................................................................... 60
xv
1. Tingkat Pengetahuan tentang Teori Definisi BHD ........................... 66
A. Kesimpulan ............................................................................................. 72
B. Saran ....................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
A-B-C : Airway-Breathing-Circulation
C-A-B : Circulation-Airway-Breathing
UK : United Kingdom
UU : Undang-undang
xvii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian dunia akibat penyakit jantung koroner berkisar 7.4 juta
pada tahun 2012 (WHO, 2015). Penyakit jantung koroner (PJK) atau
arteri koroner adalah penyebab paling umum dari SCA pada orang berusia
jantung koroner di DKI Jakarta sebesar 0,7 persen pada umur ≥ 15 tahun
1
2
bekerja dengan benar. Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak normal, atau
Association,2014).
Setiap tahun, layanan gawat darurat medis mengkaji adanya lebih dari
satunya Indonesia dalam tiga tahun terakhir yakni sebanyak 60.000 kasus
umum. Hanya sekitar 20% berada dalam 'irama shockable' (yaitu dapat
diobati dengan defibrilasi) pada saat EMS tiba. Ada banyak kasus OHCA
yang terjadi namun EMS tidak mencoba resusitasi karena pada saat
karena korban telah meninggal selama beberapa jam, atau telah mengalami
trauma yang parah yang tidak kompatibel dengan kehidupan, atau karena
3
kardiopulmoner yang efektif (CPR) sampai EMS tiba, dan saat yang tepat
Oleh karena itu menghubungi Emergency Call dan CPR yang diberikan
yakni: angka korban OHCA yang selamat oleh bystander sebesar 31,7
terutama CPR, karena takut jika mereka melakukan sesuatu yang "salah",
mereka kemudian akan dituntut atau digugat untuk luka (meskipun tidak
keadaan darurat kepada orang yang terluka dalam kapasitas sukarela, tanpa
Seattle,2015).
jantung paru atau bantuan hidup dasar oleh masayarakat awam belum
resusitasi jantung paru yakni Pasal 531 KUH Pidana menyatakan: "Barang
melaut (17,33%) minimal ada satu orang awak yang mengetahui tentang
kompresi dan ventilasi yang benar pada dewasa, dan hanya tiga dari 500
dasar di Direktorat lalu Lintas Polda Sulawesi Utara yang dilakukan oleh
ada hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa
kerja polisi lalu lintas dengan tingkat pengetahuan BHD. Jadi dapat
2014)
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pendidikan terakhir.
hidup dasar.
responden.
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
kegawat daruratan.
disekitarnya.
tentang bantuan hidup dasar maka salah satu peran perawat yakni
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
proses ketiga ini subjek sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi.
10
11
2. Tingkat Pengetahuan
berikut:
yang lain.
B. Masyarakat
1. Definisi Masyarakat
yang mengatur seluruh pola tingkah laku warga kota atau desa.
pengetahuannya.
dilokasi kejadian.
(Travers et al ,2010).
b) Perubahan pada RJP berlaku pada korban dewasa, anak dan bayi
2. Tidak bernapas
Association, 2010.
20
(2011)
kejadian.
(2011)
komplikasi:
salah.
menit
waktu. Hal ini membutuhkan sumber daya. Jika salah satu bagian
yang hilang, urutan akan rusak dan bantuan darurat tidak akan
ambulans.
ini tidak ada di banyak negara. Korban kecelakaan jalan yang tidak
di seluruh dunia.
D. Penelitian Terkait
terdiri dari 37 orang anggota pramuka dan 35anggota PMR (Palang Merah
pernah dilakukan oleh Pergola & Araujo (2009) di jalan raya pedesaan
negara bagian Sao Paulo yang berjudul “Laypeople and basic life
terdiri dari 385 subyek. sebagian besar (57,1%) adalah perempuan dengan
dada di bawah per menit. Tidak memiliki informasi yang memadai dan
membahayakan resusitasi.
tetapi hampir 80% dari mereka melakukannya lebih dari 10 tahun yang
lalu. Kurang dari setengah dari subyek telah mengikuti pelatihan CPR
E. Kerangka Teori
3. Posisi Pemulihan
Keterangan:
A. Kerangka Konsep
hidup dasar.
Karakteristik
Usia
Jenis kelamin,
Pendidikan terakhir
Keteranga
29
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil ukur Skala
dan atau henti jantung satu dari pilihan 2. Cukup= Jika persentase
30
31
3. Melakukan RJP
Benar = 1
hanya kompresi
Salah = 0
saja
tahun)
(Durkin.Kevin,t.th)
jenis A
(SMA)/sederajat
5. Perguruan Tinggi
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Data hasil
Penelitian ini dilakukan pada 13-30 Mei 2015 pada masyarakat yang
34
35
1. Populasi
2. Sampel
tahun).
jantung paru.
χ2NP (1-P)
Rumus: S=
d2 (N-1)+χ2P(1-P)
Keterangan:
S = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Ketelitian (error)
909.078,068
S=
3.698,119656
D. Instrumen Penelitian
tentang resusitasi jantung paru pada masyarakat awam (lay person) menurut
data demografi item 1-3 dan pada item pengkajian sumber informasi
Guttman untuk variabel bebas pada item 1-14. Adapun semua pernyatan
Tabel 4.1
c) Kurang= Jika persentase jawaban benar < 56% dari seluruh pertanyaan.
1. Uji Validitas
yang seharusnya diukur. Uji validitas adala syarat mutlak bagi suatu alat
validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam
dalam bidang yang bersangkutan. Jadi suatu tes akan mempunyai validitas
isi yang baik jika tes tersebut terdiri dari item-item yang mewakili semua
materi yang hendak diukur. Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk
Menurut Riwidikdo (2009) dikatakan valid jika hasil uji berdasarkan nilai
pakar pada bidang yang sedang diteliti. Dalam melakukan uji validitas ini
Emergency Nursing.
b) Item nomer 6 mengalami reduksi karena tidak valid pada saat uji
Pearson, selain itu isi pertanyaan sudah terwakili pada item nomer
5.
c) Item nomer 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, dan 17 mengalami perubahan
nomer 13.
41
Association 2010.
2. Uji Reliabilitas
∑
r11 =( )( )
Dengan keterangan:
Vt : varians total
p :
Tabel 4.2
Nilai Artinya
Nilai alfa 1 Sangat sempurna
Nilai alfa 0,8 Sangat bagus
Nilai alfa 0,6 Bagus
Nilai alfa 0,4 Cukup
Nilai alfa < 0,4 Jelek
Sumber : Umar,2002 & Budiharto, 2008
dikatakan reliable jika nilai alfa minimal 0,6. Uji reliabilitas dilakukan
media sosial antara lain Facebook, Path, Whatsapp, Line, dan Broadcast
http://docs.google.com/document/d/1ZIoCopdFDC0SffdKwGzuhcMs
jBNfwKwp7vnjOnL-W1M/edit?usp=sharing
terpenuhi.
penjelasan penelitian.
pada kuesioner.
10. Selama satu minggu atau sampai tanggal 20 Mei 2015, responden yang
12. Tanggal 30 Mei 2015 jumlah responden sudah terpenuhi sebanyak 246
13. Kuesioner yang telah diisi kemudian diolah dan dianalisis oleh peneliti.
G. Etika Penelitian
peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak
sebagai berikut:
1. Otonomi
2. Beneficence
3. Nonmaleficence
Penelitian ini insya Allah tidak menimbulkan kerugian fisik dan psikis
4. Confidentiality
H. Pengolahan Data
1. Penyuntingan (Editing)
drop out atau tidak. Kuesioner yang drop out adalah kuesioner yang
Pemberian kode pada data demografi untuk variabel usia adalah um,
I. Analisis Data
BHD.
J. Penyajian Data
Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel tertutup pada setiap
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
dan tidak ada responden yang masuk dalam kategori dewasa akhir.
Tabel 5.2
48
49
perempuan.
Tabel 5.3
Pendidikan
Frekuensi Persentase (%)
Terakhir
Tidak sekolah 1 0,4
SD/sederajat 27 11,0
SMP/sederajat 39 15,9
SMA/sederajat 136 55,3
Perguruan Tinggi 43 17,5
Total 246 100,0
Tabel 5.4
Sumber
Frekuensi Persentase (%)
Informasi
Buku 34 13,8
Media cetak 20 8,1
Media elektronik 120 48,8
Informasi dari
72 29,3
orang lain
Total 246 100,0
(8,1%), dari media elektronik sebanyak 120 orang (48,8%), dan informasi
Tabel 5.5
dasar.
Usia
Tabel 5.6
Tingkat Pengetahuan
Total
Kategori Baik Cukup Kurang
Dewasa
awal (18-40 90 (36,6%) 52 (21,1%) 44 (17,9%) 186 (75,6%)
tahun)
Dewasa
tengah
40 (16,3%) 16 (6,5%) 4 (1,6%) 60 (24,4%)
(41-65
tahun)
Total 130 (52,8%) 68 (27,6%) 48 (19,5%) 246 (100,0%)
Jenis Kelamin
Tabel 5.7
Pendidikan Terakhir
Tabel 5.8
Tabel 5.9
memiiki pengetahuan yang baik tentang teori definisi BHD dan tidak ada
Tabel 5.10
Persentase
Kategori Frekuensi
(%)
Baik 178 72,4
Kurang 68 27,6
Total 246 100,0
Tabel 5.10 menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat
baik sebanyak 178 orang (72,4%) dan kurang sebanyak 68 orang (27,6%).
yang baik tentang teori danger dan tidak ada responden yang masuk dalam
Tabel 5.11
yang tepat untuk meminta bantuan (call for help). Didapatkan hasil bahwa
responden memiliki pengetahuan yang baik tentang teori call for help dan
Tabel 5.12
Tabel 5.13
Jakarta Selatan, dan sumber informasi yang digunakan responden. Pada akhir
1. Usia
dalam kategori dewasa awal yakni sebesar 75.6% sedangkan dewasa tengah
masalah yang kompleks dengan kapasitas berfikir abstrak, logis, dan rasional.
58
59
mayoritas responden adalah dewasa awal atau dewasa muda. Dilihat dari
mereka miliki dan dari aspek peran sosial dewasa muda aktif bersosialiasi
sehingga ketika peneliti meminta bantuan untuk penelitian ini, maka orang
2. Jenis Kelamin
2011).
3. Tingkat Pendidikan
sebanyak 1 orang (0,4%) orang tidak sekolah, lulusan sekolah dasar atau
partisipasi kasar sekolah dasar (SD) yang pada tahun 1992 mencapai 104,2
tingkat buta huruf terendah terdapat di Kota Jakarta Selatan yakni sebesar
responden adalah media elektronik yakni sebesar 120 orang (48,8%), disusul
61
tapi tidak pada cerita medis, koran, atau internet. Berdasarkan uraian tersebut
dasar secara umum baik (52,8%). Penelitian lain yang dilakukan Pergola
cukup tentang bantuan hidup dasar. Sedangkan penelitian yang dilkukan oleh
Assocation 2010.
salah, ketakutan tentang kewajiban hukum, dan ketakutan akan infeksi ketika
Rekomendasi sesuai 2010 AHA Guidelines for CPR & ECC (Emergency
kompresi dada dapat dilakukan lebih dini, selain itu “look,listen, and feel”
kelompok usia yakni dewasa awal (18-40 tahun) dan dewasa tengah (41-
dimana tingkat pengetahuan yang baik tentang bantuan hidup dasar lebih
Kelamin
Pendidikan Terakhir
jenjang pendidikan yang lain yakni sebesar 81,48%. Hasil penelitian ini
yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi pula jika
rendah.
bantuan hidup dasar yang di dapat dari berbagai jenjang pendidikan yang
diajarkan sejak dini, seperti halnya dalam penelitian yang dilakukan oleh
Petric. Jasna et al (2013) bahwa siswa sekolah dasar minimal kelas dua
66
terlihat dari hasil yakni sebanyak 184 orang (74,8%) menjawab benar tentang
definisi BHD. Tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
memilki tingkat pengetahuan yang kurang (24 responden atau 52,2%) dan
tidak ada yang memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi BHD.
usaha untuk mengembalikan keadaan henti napas dan atau henti jantung
out-of-hospital.
aman untuk tetap di lokasi atau perlu dipindahkan agar dapat memberikan
pertongan secara efektif. Dalam waktu yang sama penolong juga harus
maka penolong juga berada dalam bahaya atau beresiko membahayakan diri
sendiri.
68
baik terhadap variabel saat yang tepat untuk meminta bantuan yakni sebesar
185 orang (75,2%). Penelitian ini didukung dengan penelitian lain bahwa
Emergeny Medical Service (EMS) pada kasus cardiac arrest (Aaberg. Anne
Marie Roust et al, 2014). Penelitian lain yang tidak jauh berbeda yang
Wirobajan Kota Yogyakarta yaitu lebih banyak dengan kategori sedang, dan
Service System (EMSS) adalah suatu sistem yang berfokus pada pertolongan
pasien gawat darurat dari pra-rumah sakit sampai ke unit perawatan instensif
baik tentang teknik kompresi yakni sebanyak 104 orang (42,3%). Sejalan
dengan hasil penelitian ini, sebanyak 66% siswa mengetahui dengan benar
memiliki pengetahuan dalam tingkatan kurang dan tidak ada responden yang
CAB, kompresi dada akan dimulai lebih cepat dan penundaan karena
Associaton, 2010).
menerus, jangan berhenti melakukan CPR kecuali terdapat salah satu dari
bernapas, terdapat AED yang siap digunakan, ada penyelamat terlatih atau
tim EMS telah tiba, penolong kelelahan, dan situasi yang tidak aman untuk
dilakukan CPR.
E. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
(55,3%).
informasi kesehatan.
72
73
Selatan.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
dimiliki masyarakat.
Aaberg, A. M., Larsen, C. E., Rasmussen, B. S., Hansen, C. M., & Larsen, J.
M.(2014).Basic life support knowledge, self-reported skills and fears in
Danish high school students and effect of a single 45-min training session
run by junior doctors; a prospective cohort study. Resuscitation and
Emergency Medicine:22-24.
American Heart Association (2011). CPR & Sudden Cardiac Arrest (SCA)
Fact Sheet, CPR Statistics. Dikutip dari
http://www.heart.org/HEARTORG/CPRAndECC/WhatisCPR/CPRF
actsandStats/CPR-Statistics_UCM_307542_Article.jsp pada tanggal
17 Oktober 2014.
American Red Cross.(2011). American Red Cross Basic Life Support for
Healthcare Providers Handbook.
xx
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2011). Laporan Pencapaian Tujuan
Pembangunan MDGs Indonesia 2011
Berg RA, Hemphill R, Abella BS, Aufderheide TP, Cave DM, Hazinski MF,
Lerner EB, Rea TD, Sayre MR, Swor RA.(2010). Part 5: Adult basic life
support: American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation.;122(suppl
3):S685–S705.
:323-328.
xxi
Dharma, Kelana Kusuma.(2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Pedoman
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta: CV. Trans Info
Media
Frame, Scott B. (2010). PHTLS : Basic and Advanced Prehospital Trauma Life
Support.
xxii
Kitab Undang-undang Pidana. Dikutip dari
http://www.kontras.org/uu_ri_ham/Kitab%20Undangundang%20Hu
kum%20Pidana_KUHP.pdf
National Heart Lung and Blood Institute. (2011). What Causes Sudden Cardiac
Arrest. National Institute of Health. Dikutip dari
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/scda/causes pada
tanggal 25 Maret 2015.
Nurchayati, S., Pranowo, S., & Jumaini. (2006). Upaya Peningkatan Pengetahuan
xxiii
dan Keterampilan Masyarakat dalam Memberikan Bantuan Hidup Dasar
Pada Kejadian Gawat Darurat Kelautan di Kelurahan Cilacap Kecamatan
Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Tahun 2006. Bantuan Hidup Dasar .
Pergola, A. M., & Araujo, I. E. (2009). Laypeople and basic life support.
Cardiopulmonary resuscitation , 43(2):334-41.
Petric. Jasna et al.(2013). Students and parents attitude toward basic life support
training in primary schools.Medical Education.376-80
xxiv
Riwidikdo, Handoko.(2009).Statistik Kesehatan. Yogyakarta:Mitra Cendika Press
Roshana,Shrestha.(2012). Basic life support: knowledge and attitude of
medical/paramedical professionals. Worls J Emerg Med.141-145
Travers AH, Rea TD, Bobrow BJ, Edelson DP, Berg RA, Sayre MR, Berg MD,
Chameides L, O'Connor RE, Swor RA. Part 4: CPR overview: (2010)
American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation.
2010;122(suppl 3):S676–S684.
xxvi
Penjelasan Penelitian
Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar
Nama Peneliti : Susi Erawati
NIM : 111110400016
Assalamuallaikum wr wb
Saya adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang mengadakan penelitian mengenai ”Tingkat Pengetahuan
Masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar di Jakarta Selatan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat
umum di Kota Administrasi Jakarta Selatan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD). Kuesioner
berisikan pernyataan tentang data demografi dan pengetahuan BHD bagi masyarakat menurut
American Heart Association
(AHA) 2010.
Peneliti berharap responden berkenan menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner sesuai dengan keadaan sebenarnya. Penelitian ini tidak akan berpengaruh terhadap
nama baik Saudara/i. Jawaban yang saudara/i berikan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan peneliti akan menjamin kerahasiaan jawaban Anda.
Atas perhatian dan kerjasamanya,peneliti mengucapkan terima kasih.
Wassalamuallaikum wr wb
Hormat Saya
(Susi Erawati)
KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNA JALAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR
A. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk pengisian:
● Isilah kolom titik di bawah ini dengan jawaban singkat.
heck list
● Berilah c (✔) pada kotak yang sesuai dengan jawaban anda.
1. Umur : ........ tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (SD)/ sederajat
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat
Sekolah Menengah Atas/ sederajat
dan lain-lain,...........
4. Apakah Anda pernah mendengar atau mengetahui tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD)
atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)?
Ya, darimana?
Buku
Media Cetak
Media Elektronik
Informasi dari orang lain
Tidak
5. Alamat e-mail:...................
B. PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
checklist
Petunjuk pengisian: Berikan tanda ( ✔ ) pada jawaban yang menurut Anda benar.
-Terima Kasih-
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
kat_umur2
N Valid 246
Missing 0
kat_umur2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid dewasa awal (18-40 186 75,6 75,6 75,6
tahun)
dewasa tengah (41-65 60 24,4 24,4 100,0
tahun)
Total 246 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=JK
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
jenis kelamin
N Valid 246
Missing 0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 107 43,5 43,5 43,5
perempuan 139 56,5 56,5 100,0
Total 246 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=PT
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
pendidikan terakhir
N Valid 246
Missing 0
Page 1
pendidikan terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sekolah 1 ,4 ,4 ,4
sd 27 11,0 11,0 11,4
smp 39 15,9 15,9 27,2
sma 136 55,3 55,3 82,5
pt 43 17,5 17,5 100,0
Total 246 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=pengetahuan_1
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
pengetahuan_1
N Valid 246
Missing 0
pengetahuan_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 130 52,8 52,8 52,8
cukup 68 27,6 27,6 80,5
kurang 48 19,5 19,5 100,0
Total 246 100,0 100,0
CROSSTABS
/TABLES=Um BY pengetahuan_1
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Page 2
Crosstabs
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kat_umur2 * 246 100,0% 0 0,0% 246 100,0%
pengetahuan_1
pengetahuan_1
baik cukup kurang Total
kat_umur2 dewasa awal (18-40 Count 90 52 44 186
tahun) % of Total 36,6% 21,1% 17,9% 75,6%
dewasa tengah (41-65 Count 40 16 4 60
tahun) % of Total 16,3% 6,5% 1,6% 24,4%
Total Count 130 68 48 246
% of Total 52,8% 27,6% 19,5% 100,0%
Crosstabs
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jenis kelamin * 246 100,0% 0 0,0% 246 100,0%
pengetahuan_1
pengetahuan_1
baik cukup kurang Total
jenis kelamin laki-laki Count 51 37 19 107
% of Total 20,7% 15,0% 7,7% 43,5%
perempuan Count 79 31 29 139
% of Total 32,1% 12,6% 11,8% 56,5%
Total Count 130 68 48 246
% of Total 52,8% 27,6% 19,5% 100,0%
CROSSTABS
/TABLES=PT BY pengetahuan_1
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Page 1
Crosstabs
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pendidikan terakhir * 246 100,0% 0 0,0% 246 100,0%
pengetahuan_1
pengetahuan_1
baik cukup kurang Total
pendidikan terakhir tidak sekolah Count 0 1 0 1
% of Total 0,0% 0,4% 0,0% 0,4%
sd Count 22 4 1 27
% of Total 8,9% 1,6% 0,4% 11,0%
smp Count 24 11 4 39
% of Total 9,8% 4,5% 1,6% 15,9%
sma Count 63 42 31 136
% of Total 25,6% 17,1% 12,6% 55,3%
pt Count 21 10 12 43
% of Total 8,5% 4,1% 4,9% 17,5%
Total Count 130 68 48 246
% of Total 52,8% 27,6% 19,5% 100,0%
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
terpapar
N Valid 246
Missing 0
terpapar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid buku 34 13,8 13,8 13,8
media cetak 20 8,1 8,1 22,0
media elektronik 120 48,8 48,8 70,7
informasi dari orang lain 72 29,3 29,3 100,0
Total 246 100,0 100,0
Page 2
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
p_definisikat2
N Valid 246
Missing 0
p_definisikat2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 184 74,8 74,8 74,8
kurang 62 25,2 25,2 100,0
Total 246 100,0 100,0
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
dangerkat
N Valid 246
Missing 0
dangerkat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 178 72,4 72,4 72,4
kurang 68 27,6 27,6 100,0
Total 246 100,0 100,0
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
cpronlyteknik
N Valid 246
Missing 0
Page 1
cpronlyteknik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 104 42,3 42,3 42,3
cukup 50 20,3 20,3 62,6
kurang 92 37,4 37,4 100,0
Total 246 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=rosckat
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
rosckat
N Valid 246
Missing 0
rosckat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 92 37,4 37,4 37,4
cukup 67 27,2 27,2 64,6
kurang 87 35,4 35,4 100,0
Total 246 100,0 100,0
Frequencies
[DataSet1] D:\skripsi\data penelitan 862015.sav
Statistics
callkat
N Valid 246
Missing 0
callkat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 185 75,2 75,2 75,2
kurang 61 24,8 24,8 100,0
Total 246 100,0 100,0
Page 2