Sectio Caesarea (SC) Dengan Tingkat Kemandirian Pasien Di

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWATAN LUKA PASCA BEDAH


SECTIO CAESAREA (SC) DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN PASIEN DI
RUANG INSTALASI RAWAT INAP KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO

Wahyuni Abd. Rahim


Sefti Rompas
Vandri D. Kallo

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: wahyuniabd.rahim@gmail.com

Abstract: Caesarean section is defined as the birth of the fetus through an incision in the
abdominal wall and uterine wall. The knowledge mother after giving birth with section
caesarean regarding nursing determine the ability of the mother to take care of herself
independently so that the mother is able to monitor change that occur in her after giving a
birth. The purpose of this research was to determine the relationship between the knowledge
of wound care postoperative caesarean section with the level of ndependance of patients in the
obstetric and gynecology inpatient installation room at Bhayangkara Hospital, Manado.
Research design of this research uses a type of descriptive research with a cross sectional
approach. The number of samples were 32 people with purposive sampling technique. The
data was collected using questionnaire and the analysis of the data using Fishers Exact
statistical test. The results showed that the knowledge of wound care in postoperative
caesarean section mothers was good (81,2%), most of them had independent levels of
independence (65,6%) and were less independent (34,4%) and where p = 0,011 < 0,05.
Conclusion there is a significant relationship between knowledge of wound care postoperative
section caesarean with the level of independence of patients at the nursing room of the
Bhayangkara Hospital, Manado.
Keywords: Wound Care, Caesarean Section, Level of Independence

Abstrak: Sectio caesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi didinding
abdomen dan dinding uterus. Pengetahuan ibu setelah melahirkan dengan sectio caesarea
mengenai perawatan dapat menentukan kemampuan ibu dalam merawat diri secara mandiri
sehngga ibu mampu memantau perubahan yang terjadi pada dirinya setelah melahirkan.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawatan
luka pasca bedah sectio caesarea dengan tingkat kemandirian pasien di ruang Instalasi Rawat
Inap Kebidanan dan Kandungan RS Bhayangkara Manado. Desain Penelitian jenis penelitian
ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
32 orang dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Alat pengumpulan datas
berupa kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik Fishers Excat. Hasil Penelitian
didapatkan bahwa pengetahuan perawatan luka pada ibu pasca bedah sectio caesarea baik
(81,2%), sebgaian besar memiliki tingkat kemandirian mandiri (65,6%) dan kurang mandiri
(34,4%) dan dimana p = 0,011 < 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan perawatan luka pasca bedah sectio caesarea dengan tingkat kemandirian pasien
di ruang instalasi rawat RS Bhayangkara Manado.
Kata Kunci: Perawatan Luka, Sectio Caesarea, Tingkat Kemandirian

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

PENDAHULUAN (Marison, 2004).Kejadian infeksi luka


Persalinan bisa terjadi secara operasi di rumah sakit Inggris tahun 2006
fisiologis maupun patologis. Persalinan sebesar 13,8 luka operasi yang di dapat ibu
patologis kadang membutuhkan tindakan salah satunya melalui operasi sectio
pembedahan (sectio caesarea). Sectio caesarea. (World Health Organization,
caesarea didefinisikan sebagai lahirnya 2010).
janin melalui insisi di dinding abdomen Banyak wanita yang cemas akan rasa
(laparatomi) dan dinding uterus sakit dalam menghadapi persalinan normal,
(histerektomi) (Cunningham, 2006). Angka sehingga banyak yang memilih melakukan
kejadian sectio caesarea di Indonesia operasi sectio caesarea walaupun tanpa
menurut Survei Demografi dan Kesehatan indikasi apapun dengan alasan lebih praktis.
Indonesia (SDKI) tahun 2007 adalah Di Indonesia persentase operasi sectio
921.000 dari 4.039.000 persalinan atau caesarea sekitar 5%. (Dewi, 2012).
sekitar 22,8% dari seluruh persalinan, Tingginya angka kelahiran dengan sectio
angka ini lebih tinggi dan meningkat drastis caesarea memungkinkan ibu beresiko besar
bila dibandingkan pada tahun 1997 yang mengalami komplikasi, apabila tidak
hanya 4,1% persalinan yang berakhir dilakukan perawatan yang benar seperti
dengan sectio caesarea, yaitu sebanyak 695 tidak menjaga kebersihan diri serta pola
kasus dari 16.217 persalinan (Kemenkes RI, makan yang tidak teratur. Selain itu
2011). persalinan sectio caesarea dapat berdampak
Persalinan melalui sectio caesarea pada timbulnya komplikasi seperti infeksi
tetap mengandung resiko dan kerugian yang puerperalis, trauma kandung kemih dan
lebih besar, resiko kematian dan komplikasi gangguan mobilisasi (Wiknjosastro, 2008).
lebih besar seperti resiko kesakitan dan Tindakan sectio caesarea juga
menghadapi masalah fisik pasca operasi berdampak pada pemenuhan kebutuhan
yang menimbulkan rasa sakit, perdarahan, dasar ibu seperti dapat menyebabkan nyeri
infeksi, kelelahan, sakit punggung, sembelit pada bekas luka operasi, gangguan
dan gangguan tidur juga memiliki masalah eliminasi urin, gangguan pemenuhan nutrisi
secara psikologis karena kehilangan dan cairan, gangguan aktifitas, gangguan
kesempatan untuk berinteraksi dengan bayi personal hygiene, gangguan pola istirahat
dan merawatnya (Depkes RI, 2006). dan tidur serta masalah dalam produksi dan
Badan Kesehatan Dunia pemberian air susu ibu pada bayinya
merekomendasikan bahwa angka (Maryunani, 2015). Kemampuan merawat
persalinan dengan tindakan sectio caesarea diri ibu setelah melahirkan sangat penting
pada ibu hamil tidak boleh lebih dari 10- untuk meningkatkan status kesehatan ibu.
15%. Prosedur operasi sectio caesarea di Pengetahuan dan sikap ibu setelah
Inggris menyebabkan infeksi luka sebesar melahirkan dengan sectio caesarea
5% (The National Institute for Health and mengenai perawatan dapat menentukan
Clinical Excellence, 2008). Infeksi luka kemampuan ibu dalam merawat diri secara
operasi merupakan luka yang disebabkan mandiri sehingga ibu mampu memantau
karena prosedur sectio invasif. Infeksi luka perubahan-perubahan yang terjadi pada
operasi bisa menyebabkan kecacatan dan dirinya, mempertahankan kesehatannya dan
kematian (Gould, 2012). Infeksi luka pasca mengambil keputusan yang tepat bila
operasi merupakan salah satu masalah terjadi masalah-masalah selama masa
utama dalam praktek pembedahan. Dengan setelah melahirkan.
berkembangnya era asepsis, teknik operasi Perawatan luka telah mengalami
serta perawatan bedah maka komplikasi perkembangan yang sangat pesat.
luka pasca operasi cenderung menurun, jika Teknologi dalam bidang kesehatan juga
luka pasien mengalami infeksi memberikan kontribusi yang sangat untuk
menyebabkan masa perawatan lebih lama menunjang praktek perawatan luka ini.

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Dengan demikian, perawat di tuntut untuk Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan
mempunyai pengetahuan dan keterampilan Kandungan RS Bhayangkara Manado pada
yang adekuat terkait dengan proses tanggal 22 November – 06 Desember 2018.
perawatan luka yang dimulai dari Populasi dalam penelitian ini
pengkajian yang komprehensif, sebanyak 27 orang perbulan. Teknik
perencanaan intervensi yang tepat, pengambilan sampel ditentukan dengan
implementasi tindakan, evaluasi hasil yang rumus purposive sampling sehingga sampel
ditemukan selama perawatan serta yang digunakan dalam penelitian ini
dokumentasi hasil yang sistematis berjumlah 32 orang. Instrumen pada
(Agustina, 2015). penelitian ini menggunakan kuesioner.
Hasil survei awal penulis Pada bagian pertama instrumen penelitian
memperoleh data dari ruang Instalasi Rawat berisi data karakteristik responden yang
Inap Kebidanan dan Kandungan RS terdiri dari nama responden, umur,
Bhayangkara Manado jumlah pasien pendidikan, pekerjaan, dan variabel
melakukan perawatan luka pasca bedah independen yaitu pengetahuan yang terdiri
sectio caesarea yaitu sebanyak 81 pasien dari 12 pernyataan dengan nilai median 6
pada periode bulan April sampai dengan dan bobot jawaban jika benar maka skor 1
Juni 2018. Pada tanggal 12 Juli 2018 dan jika salah maka skor 0. Pada bagian
dilakukan wawancara di ruang Instalasi kedua instrumen penelitian berisi data
Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan RS karakteristik responden yang terdiri dari
Bhayangkara Manado pada 3 pasien pasca nama responden, umur, pendidikan,
bedah sectio caesarea, 2 orang pasien tidak pekerjaan, dan variabel dependen yaitu
mempunyai pengetahuan tentang perawatan tingkat kemandirian yang terdiri dari 8
luka pasca bedah sectio caesarea dan pernyataan dengan nilai median 16 dan
kemandiriannya, sedangkan 1 orang pasien bobot jawaban jika benar maka skor 3 dan
lainnya mempunyai pengetahuan perawatan jika salah maka skor 1.
luka pasca bedah sectio caesarea dan Teknik analisa data yang digunakan
kemandiriannya. pada penelitian ini yaitu analisa univariat
Berdasarkan latar belakang di atas, dan analisa bivariat. Analisa univariat pada
peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk
penelitian tentang hubungan antara mendeskripsikan setiap variabel
pengetahuan perawatan luka pasca bedah diantaranya pengetahuan perawatan luka
sectio caesarea dengan tingkat kemandirian dan tingkat kemandirian. Sedangkan analisa
pasien pasien di ruang Instalasi Rawat Inap bivariat dilakukan terhadap dua atau lebih
Kebidanan dan Kandungan RS variabel yang diduga memiliki korelasi,
Bhayangkara Manado. yaitu pengetahuan perawatan luka dan
tingkat kemandirian, dengan menggunakan
METODE PENELITIAN uji statistik Fishers Exact pada tingkat
Rancangan penelitian ini adalah kepercayaan 95% (α ≤ 0.05).
kuantitatif dengan studi deskriptif korelasi Etika penelitian bertujuan untuk
yaitu suatu desain untuk mengkaji menjaga kerahasiaan identitas responden
hubungan antara variabel (Nursalam, 2008). akan kemungkinan terjadi ancaman
Desain penelitian yang digunakan adalah terhadap responden. Etika penelitian
metode cross sectional, dimana hubungan berguna sebagai pelindung terhadap
antara pengetahuan perawatan luka pasca institusi tempat penelitian dan peneliti itu
bedah sectio caesarea (variabel sendiri (Nursalam, 2008).
independen) dengan tingkat kemandirian
pasien (variabel dependen) dilihat dan
diukur satu kali dalam waktu bersamaan.
Penelitian ini telah dilakukan di ruang

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan


Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan perawatan luka
umur
Pengetahuan n (%)
Umur n (%) Perawatan Luka
18 - 26 tahun 11 34,4 Baik 26 81,2
27 – 35 tahun 21 65,6 Kurang Baik 6 18,8
Total 32 100,0 Total 32 100,0
Sumber: Data Primer 2018 Sumber: Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 1, distribusi Berdasarkan tabel 4,hasil penelitian
diatas, umur responden terbanyak pada diperoleh gambaran pengetahuan
kelompok umur 27 – 35 tahun yaitu perawatan luka baik sebanyak 26 orang
sebanyak 21 orang (65,5%), sedangkan (81,2%), sedangkan pengetahuan
yang paling sedikit yaitu umur 18 – 26 perawatan luka kurang baik sebanyak 6
tahun sebanyak 11 orang (34,4%). orang (18,8%).
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan
pendidikan tingkat kemandirian
Pendidikan (%)
n () (%) Tingkat Kemandirian n (%)
SD 1 3,1 Mandiri 21 65,6
SMP 8 25,0
Kurang Mandiri 11 34,4
SMA/Sederajat 15 46,9
D3/S1 8 25,0 Total 32 100,0
Sumber: Data Primer 2018
Total 32 100,0
Sumber: Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 5, hasil penelitian
diperoleh gambaran tingkat kemandirian
Berdasarkan tabel 2, distribusi diatas,
mandiri sebanyak 21 orang (65,6%),
pendidikan responden terbanyak
sedangkan tingkat kemandirian kurang
berpendidikan SMA/Sederajat yaitu
mandiri sebanyak 11 orang (34,4%).
sebanyak 15 orang (46,9%) dan yang paling
sedikit berpendidikan SD yaitu sebanyak 1
Tabel 6. Analisis hubungan antara
orang (3,0%).
pengetahuan perawatan luka pasca bedah
sectio caesarea dengan tingkat kemandirian
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan
pasien
pekerjaan
Tingkat kemandirian
Pengetahuan P
Kurang Value
Pekerjaan n (%) perawatan Mandiri
mandiri
Total
luka
PNS 4 12,5 n % n % n %
Wiraswasta 2 6,3 Baik 20 76,9 6 23,1 26 100
0,011
Honorer 4 12,5 Kurang baik 1 16,7 5 83,3 6 100
IRT 22 68,8 Total 21 65,6 11 34,4 32 100
Total 32 100,0 Sumber: Data Primer 2018
Sumber: Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 6, hasil penelitian
Berdasarkan tabel 3,distribusi diatas, diperoleh gambaran pengetahuan
pekerjaan responden terbanyak bekerja perawatan luka baik sebanyak 26 orang
sebagai IRT yaitu sebanyak 22 orang sedangkan pengetahuan perawatan luka
(68,8%) dan paling sedikit bekerja sebagai kurang baik sebanyak 6 orang dan
Wiraswasta yaitu sebanyak 2 orang (6,3%).

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

gambaran tingkat kemandirian mandiri mempengaruhi pengetahuan menjadi lebih


sebanyak 21 orang, sedangkan tingkat baik.
kemandirian kurang mandiri sebanyak 11
orang. Hasil analisis statistik menggunakan Pengetahuan Perawatan Luka
uji Fishers Exact Test menunjukan nilai p Berdasarkan penelitian yang dteliti
= 0,011. Tingkat kepercayaan alfa (α) yang diperoleh gambaran pengetahuan
digunakan yaitu: 0,05. Jadi p < α = 0,05 perawatan luka yang baik sebanyak 26
sehingga Ho ditolak artinya terdapat orang, sedangkan pengetahuan perawatan
hubungan yang signifikan. luka yang kurang baik sebanyak 6 orang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Umur penelitian yang dilakukan oleh Maria
Berdasarkan hasil penelitian (2016) yang menunjukan bahwa sebanyak
didapatkan bahwa sebagian besar umur 74% pengetahuan ibu tentang perawatan
responden terbanyak berumur 27 – 35 luka pasca bedah sectio caesarea dalam
tahun yaitu 65,6%. Pada teori yang kategori baik. Pengetahuan dipengaruhi
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2005) oleh berbagai faktor yang terjadi disekitar
yang menyatakan umur yang matang sangat kita baik faktor internal maupun eksternal.
bepengaruh positif terhadap pencapaian Faktor internal yaitu dari pengalaman
pengetahuan seseorang. Umur pribadi dan faktor eksternal yaitu dari
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir pengalaman orang lain serta dipengaruhi
seseorang terhadap informasi yang oleh tingkat pendidikan dan umur yang
diberikan. dapat mengetahui informasi tentang operasi
sectio caesarea, informasi dari berbagai
Pendidikan sumber seseorang dapat memperoleh
Penelitian didapatkan bahwa sebagian pengetahuan yang luas.
besar pendidikan responden terbanyak Tingkat pengetahuan baik adalah
berpendidikan SMA/Sederajat yaitu 46,9%. seseorang mampu mengetahui perilaku
Pendidikan sangat erat hubungannya yang didasari oleh pengetahuan yang baik,
dengan pengetahuan. Tingkat pendidikan maka akan terbentuk kesadaran dan sikap
akan membantu dalam memperoleh yang positif (Arikunto, 2006). Hal ini
pengetahuan, pemahaman, serta nilai-nilai menunjukan bahwa dengan pengetahuan
lainnya yang akan membantu untuk berpikir yang baik tentang perawatan luka pasca
lebih rasional dalam memyarap informasi. bedah sectio caesarea ibu mengetahui hal-
Pengetahuan yang baik dapat disebabkan hal yang berhubungan dengan perawatan
karena mereka mendapat informasi dari luar luka sectio caesarea sehingga terbentuk
melalui interaksi sosial seperti arisan, kesadaran dan sikap yang positif.
pertemuan antar warga, televisi, sosial
media, dan lain-lain. Tingkat Kemandirian
Gambaran tingkat kemandirian dari
Pekerjaan hasil penelitian yang didapat yaitu mandiri
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 21 orang, sedangkan tingkat
sebagian besar pekerjaan responden kemandirian yang kurang mandiri sebanyak
terbanyak bekerja sebagai ibu rumah tangga 11 orang. Hasil penelitian ini sejalan
yaitu 68,8%. Lingkungan pekerjaan dapat dengan hasil penelitian Putinah (2014) yang
menjadikan seseorang memperoleh menyatakan sebagian besar ibu pasca bedah
pengalaman baik secara langsung maupun sectio caesarea mandiri dengan baik.
tidak langsung. Interaksi dengan Faktor yang mempengaruhi kemandirian
lingkungan serta informasi dari media yaitu pengalaman, sesuatu yang pernah
massa elektronik akan membantu seseorang dilakukan dapat menambah pengalaman
mendapatkan informasi yang akan seseorang tentang suatu hal. Pada penelitian

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

ini sebagian besar pasien mandiri pasca Kebutuhan perawatan diri pada
bedah sectio caesarea disebabkan karena pasien pasca bedah sectio caesarea selain
sebagian besar ibu bersalin telah pemenuhan istirahat dan tidur juga
melahirkan lebih dari 1 kali, artinya pemenuhan kebersihan diri (personal
sebelumnya pernah bersalin sehingga ibu hygiene). Kebersihan diri setelah
sudah memiliki pengalaman sebelumnya. melahirkan secara sectio caesarea terutama
Sectio caesarea sering menimbulkan meliputi kebersihan dalam perawatan luka
ketidakmandirian dari pasien itu sendiri. sectio caesarea bertujuan untuk mencegah
Karena sakit yang ditimbulkan oleh operasi, timbulnya infeksi , menjaga luka dari
pasien merasa lemah dan kurang aktifitas. trauma, menigkatkan proses penyembuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan luka dan mencegah masuknya bakteri.
seseorang itu kurang mandiri disebabkan Selain itu aktifitas dan latihan / mobilisasi
kerena salah satunya adalah rasa nyeri pasca bedah sectio caesarea adalah suatu
akibat tindakan sectio caesarea, karena pergerakan, posisi atau adnya kegiatan yang
adanya rasa sakit/nyeri dapat menjadi dilakukan ibu setelah beberapa jam
alasan untuk bergerak lebih lamban. melahirkan dangan persalianan sectio
caesarea.
Hubungan Antara Pengetahuan Penelitian ini terdapat 6 responden
Perawatan Luka Pasca Bedah Sectio memiliki pengetahuan baik tetapi kurang
Caesarea dengan Tingkat Kemandirian mandiri, disebabkan karena pasien tersebut
Pasien di Ruang Instalasi Rawat Inap ada beberapa yang baru pertama kali
Kebidanan dan Kandungan RS melahirkan sehingga pasien belum mampu
Bhayangkara Manado melakukan aktifitasnya sendiri dan harus
Hasil analisis statistik menggunakan dibantu oleh orang lain. Dan terdapat 1
uji Fishers Exact menunjukan nilai p = responden yang memiliki pengetahuan
0,011 dimana nilai p lebih kecil dari nilai kurang baik tetapi mandiri ini disebabkan
(α) : 0,05 yang menunjukan bahwa terdapat karena faktor umur, dimana pasien tersebut
hubungan antara pengetahuan perawatan berumur sudah diatas 30 tahun tapi baru
luka pasca bedah sectio caesarea dengan pertama kali melahirkan dan pada saat
tingkat kemandirian pasien, karena semakin diteliti pasien tersebut sudah terlihat
banyak pengetahuan baik bagi ibu pasca melakukan aktifitasnya sendiri tanpa
bedah sectio caesarea semakin banyak ibu bantuan orang lain. Oleh sebab itu ketika
mandiri dalam perawatan luka. seseorang yang memiliki pengetahuan baik
Berdasarkan hasil penelitian maka terbentuklah sikap mandiri dalam
diperoleh sebagian besar pasien mempunyai melakukan segala hal. Namun pada
pengetahuan perawatan luka baik, sebagian orang walaupun memiliki
didapatkan hasil tingkat kemandirian pasien pengetahuan ada beberapa diantaranya
mandiri. Adapun faktor yang diperoleh oleh kurang mandiri seperti kurangnya asupan
peneliti bahwa pengetahuan perawatan luka nutrisi, vitamin dan mineral yang cukup,
yang baik merupakan didasari oleh kurangnya menjaga kebersihan diri, serta
pengetahuan yang baik sehingga terbantuk kurangnya mobilisasi akibat adanya rasa
kesadaran dan pola pikir untuk melakukan sakit/nyeri yang menjadi alasan untuk tidak
perawatan luka yang baik, didapatkan bergerak.
faktor-faktor yang menunjang pengetahuan
perawatan luka pasca bedah sectio caesarea SIMPULAN
yaitu memakan makanan yang mengandung 1. Gambaran pengetahuan perawatan luka
nutrisi yang baik, melakukan pasca bedah sectio caesarea di ruang
mobilisasi/aktivitas kecil, istirahat dan tidur Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan
yang cukup, menjaga personal hygiene dan Kandungan RS Bhayangkara Manado
aktifitas mandiri lainnya. adalah baik.

6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

2. Gambaran tingkat kemandirian pasien Maria, P. M. (2016). Hubungan


di ruang Instalasi Rawat Inap Pengetahuan Ibu Tentang Luka Sectio
Kebidanan dan Kandungan RS Caesarea dengan Penyembuhan Luka
Bhayangkara Manado adalah mandiri. Post Sectio Caesarea di Poliklinik
3. Terdapat hubungan yang signifikan Kebidanan dan Kandungan RSUD
antara hubungan antara pengetahuan Kota Surakarta.
perawatan luka pasca bedah sectio
caesarea dengan tingkat kemandirian Morison, M.J. (2004). Manajemen Luka.
pasien di ruang Instalasi Rawat Inap Jakarta: EGC.
Kebidanan dan Kandungan RS
Bhayangkara Manado. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu
DAFTAR PUSTAKA keperawatan: pedoman skripsi, tesis,
Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian dan instrumen penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: keperawatan. Jakarta : Salemba
Rineka Cipta Medika
Agustina, H. R. 2015. Manajemen
perawatan luka modern. Notoatmojo, (2005).Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Cunningham, F.G.,N.F., Leveno, K.J.,
Gilstrap, L.C., Hauth, J.C.& Putinah. (2014). Faktor-faktor yang
Wenstrom, K.D (2006) William berhubungan dengan kemandirian ibu
Obstetrics, (21sted). United States of post Sectio Caesaria di Rumah Sakit
Amerika: Mc Graw-Hill Companies, Islam Siti Khadijah Palembang ,Jurnal
Inc. Keperawatan Bina Husada.

Depkes RI. 2006. Pedoman The National Institute for Health and
Penyelenggaraan dan Prosedur Clinical Excellence (NICE).
Rekam Medis Rumah Sakit di 2008Surgical Site Infection:
Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Prevention and Treatment of Surgical
Site Infection Clinical Guideline.
Dewi, S. 2012. Efektifitas Pendidikan National Collaborating Centre
Kesehatan tentang Nutrisi dan Women’sand Children’s Health
Perawatan Luka dengan Video
terhadap Penyembuhan Luka World Health Organization (WHO). 2010.
Sesarea.Tesis. Jakarta: Program Caesarea Sectio without Medical
Keperawatan Universitas Indonesia. indication increases Risk of Short-
term adverse outcomes for mothers.
Gould, D. 2012. Causes, Prevention and Bull WHO Reproductive Health and
Management of Surgical Site Research.
Infection. Nursing standard. 26: 47-
56. Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu
Kandungan. Edisi 2.EGC : Jakarta.
Kemenkes RI, 2011, Profil Kesehatan
Indonesia 2010, Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Maryunani.(2015). Asuhan Keperawatan


Maternitas. Jakarta: Salemba Medika

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy