Sectio Caesarea (SC) Dengan Tingkat Kemandirian Pasien Di
Sectio Caesarea (SC) Dengan Tingkat Kemandirian Pasien Di
Sectio Caesarea (SC) Dengan Tingkat Kemandirian Pasien Di
Abstract: Caesarean section is defined as the birth of the fetus through an incision in the
abdominal wall and uterine wall. The knowledge mother after giving birth with section
caesarean regarding nursing determine the ability of the mother to take care of herself
independently so that the mother is able to monitor change that occur in her after giving a
birth. The purpose of this research was to determine the relationship between the knowledge
of wound care postoperative caesarean section with the level of ndependance of patients in the
obstetric and gynecology inpatient installation room at Bhayangkara Hospital, Manado.
Research design of this research uses a type of descriptive research with a cross sectional
approach. The number of samples were 32 people with purposive sampling technique. The
data was collected using questionnaire and the analysis of the data using Fishers Exact
statistical test. The results showed that the knowledge of wound care in postoperative
caesarean section mothers was good (81,2%), most of them had independent levels of
independence (65,6%) and were less independent (34,4%) and where p = 0,011 < 0,05.
Conclusion there is a significant relationship between knowledge of wound care postoperative
section caesarean with the level of independence of patients at the nursing room of the
Bhayangkara Hospital, Manado.
Keywords: Wound Care, Caesarean Section, Level of Independence
Abstrak: Sectio caesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi didinding
abdomen dan dinding uterus. Pengetahuan ibu setelah melahirkan dengan sectio caesarea
mengenai perawatan dapat menentukan kemampuan ibu dalam merawat diri secara mandiri
sehngga ibu mampu memantau perubahan yang terjadi pada dirinya setelah melahirkan.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawatan
luka pasca bedah sectio caesarea dengan tingkat kemandirian pasien di ruang Instalasi Rawat
Inap Kebidanan dan Kandungan RS Bhayangkara Manado. Desain Penelitian jenis penelitian
ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
32 orang dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Alat pengumpulan datas
berupa kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik Fishers Excat. Hasil Penelitian
didapatkan bahwa pengetahuan perawatan luka pada ibu pasca bedah sectio caesarea baik
(81,2%), sebgaian besar memiliki tingkat kemandirian mandiri (65,6%) dan kurang mandiri
(34,4%) dan dimana p = 0,011 < 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan perawatan luka pasca bedah sectio caesarea dengan tingkat kemandirian pasien
di ruang instalasi rawat RS Bhayangkara Manado.
Kata Kunci: Perawatan Luka, Sectio Caesarea, Tingkat Kemandirian
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
Dengan demikian, perawat di tuntut untuk Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan
mempunyai pengetahuan dan keterampilan Kandungan RS Bhayangkara Manado pada
yang adekuat terkait dengan proses tanggal 22 November – 06 Desember 2018.
perawatan luka yang dimulai dari Populasi dalam penelitian ini
pengkajian yang komprehensif, sebanyak 27 orang perbulan. Teknik
perencanaan intervensi yang tepat, pengambilan sampel ditentukan dengan
implementasi tindakan, evaluasi hasil yang rumus purposive sampling sehingga sampel
ditemukan selama perawatan serta yang digunakan dalam penelitian ini
dokumentasi hasil yang sistematis berjumlah 32 orang. Instrumen pada
(Agustina, 2015). penelitian ini menggunakan kuesioner.
Hasil survei awal penulis Pada bagian pertama instrumen penelitian
memperoleh data dari ruang Instalasi Rawat berisi data karakteristik responden yang
Inap Kebidanan dan Kandungan RS terdiri dari nama responden, umur,
Bhayangkara Manado jumlah pasien pendidikan, pekerjaan, dan variabel
melakukan perawatan luka pasca bedah independen yaitu pengetahuan yang terdiri
sectio caesarea yaitu sebanyak 81 pasien dari 12 pernyataan dengan nilai median 6
pada periode bulan April sampai dengan dan bobot jawaban jika benar maka skor 1
Juni 2018. Pada tanggal 12 Juli 2018 dan jika salah maka skor 0. Pada bagian
dilakukan wawancara di ruang Instalasi kedua instrumen penelitian berisi data
Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan RS karakteristik responden yang terdiri dari
Bhayangkara Manado pada 3 pasien pasca nama responden, umur, pendidikan,
bedah sectio caesarea, 2 orang pasien tidak pekerjaan, dan variabel dependen yaitu
mempunyai pengetahuan tentang perawatan tingkat kemandirian yang terdiri dari 8
luka pasca bedah sectio caesarea dan pernyataan dengan nilai median 16 dan
kemandiriannya, sedangkan 1 orang pasien bobot jawaban jika benar maka skor 3 dan
lainnya mempunyai pengetahuan perawatan jika salah maka skor 1.
luka pasca bedah sectio caesarea dan Teknik analisa data yang digunakan
kemandiriannya. pada penelitian ini yaitu analisa univariat
Berdasarkan latar belakang di atas, dan analisa bivariat. Analisa univariat pada
peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk
penelitian tentang hubungan antara mendeskripsikan setiap variabel
pengetahuan perawatan luka pasca bedah diantaranya pengetahuan perawatan luka
sectio caesarea dengan tingkat kemandirian dan tingkat kemandirian. Sedangkan analisa
pasien pasien di ruang Instalasi Rawat Inap bivariat dilakukan terhadap dua atau lebih
Kebidanan dan Kandungan RS variabel yang diduga memiliki korelasi,
Bhayangkara Manado. yaitu pengetahuan perawatan luka dan
tingkat kemandirian, dengan menggunakan
METODE PENELITIAN uji statistik Fishers Exact pada tingkat
Rancangan penelitian ini adalah kepercayaan 95% (α ≤ 0.05).
kuantitatif dengan studi deskriptif korelasi Etika penelitian bertujuan untuk
yaitu suatu desain untuk mengkaji menjaga kerahasiaan identitas responden
hubungan antara variabel (Nursalam, 2008). akan kemungkinan terjadi ancaman
Desain penelitian yang digunakan adalah terhadap responden. Etika penelitian
metode cross sectional, dimana hubungan berguna sebagai pelindung terhadap
antara pengetahuan perawatan luka pasca institusi tempat penelitian dan peneliti itu
bedah sectio caesarea (variabel sendiri (Nursalam, 2008).
independen) dengan tingkat kemandirian
pasien (variabel dependen) dilihat dan
diukur satu kali dalam waktu bersamaan.
Penelitian ini telah dilakukan di ruang
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
ini sebagian besar pasien mandiri pasca Kebutuhan perawatan diri pada
bedah sectio caesarea disebabkan karena pasien pasca bedah sectio caesarea selain
sebagian besar ibu bersalin telah pemenuhan istirahat dan tidur juga
melahirkan lebih dari 1 kali, artinya pemenuhan kebersihan diri (personal
sebelumnya pernah bersalin sehingga ibu hygiene). Kebersihan diri setelah
sudah memiliki pengalaman sebelumnya. melahirkan secara sectio caesarea terutama
Sectio caesarea sering menimbulkan meliputi kebersihan dalam perawatan luka
ketidakmandirian dari pasien itu sendiri. sectio caesarea bertujuan untuk mencegah
Karena sakit yang ditimbulkan oleh operasi, timbulnya infeksi , menjaga luka dari
pasien merasa lemah dan kurang aktifitas. trauma, menigkatkan proses penyembuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan luka dan mencegah masuknya bakteri.
seseorang itu kurang mandiri disebabkan Selain itu aktifitas dan latihan / mobilisasi
kerena salah satunya adalah rasa nyeri pasca bedah sectio caesarea adalah suatu
akibat tindakan sectio caesarea, karena pergerakan, posisi atau adnya kegiatan yang
adanya rasa sakit/nyeri dapat menjadi dilakukan ibu setelah beberapa jam
alasan untuk bergerak lebih lamban. melahirkan dangan persalianan sectio
caesarea.
Hubungan Antara Pengetahuan Penelitian ini terdapat 6 responden
Perawatan Luka Pasca Bedah Sectio memiliki pengetahuan baik tetapi kurang
Caesarea dengan Tingkat Kemandirian mandiri, disebabkan karena pasien tersebut
Pasien di Ruang Instalasi Rawat Inap ada beberapa yang baru pertama kali
Kebidanan dan Kandungan RS melahirkan sehingga pasien belum mampu
Bhayangkara Manado melakukan aktifitasnya sendiri dan harus
Hasil analisis statistik menggunakan dibantu oleh orang lain. Dan terdapat 1
uji Fishers Exact menunjukan nilai p = responden yang memiliki pengetahuan
0,011 dimana nilai p lebih kecil dari nilai kurang baik tetapi mandiri ini disebabkan
(α) : 0,05 yang menunjukan bahwa terdapat karena faktor umur, dimana pasien tersebut
hubungan antara pengetahuan perawatan berumur sudah diatas 30 tahun tapi baru
luka pasca bedah sectio caesarea dengan pertama kali melahirkan dan pada saat
tingkat kemandirian pasien, karena semakin diteliti pasien tersebut sudah terlihat
banyak pengetahuan baik bagi ibu pasca melakukan aktifitasnya sendiri tanpa
bedah sectio caesarea semakin banyak ibu bantuan orang lain. Oleh sebab itu ketika
mandiri dalam perawatan luka. seseorang yang memiliki pengetahuan baik
Berdasarkan hasil penelitian maka terbentuklah sikap mandiri dalam
diperoleh sebagian besar pasien mempunyai melakukan segala hal. Namun pada
pengetahuan perawatan luka baik, sebagian orang walaupun memiliki
didapatkan hasil tingkat kemandirian pasien pengetahuan ada beberapa diantaranya
mandiri. Adapun faktor yang diperoleh oleh kurang mandiri seperti kurangnya asupan
peneliti bahwa pengetahuan perawatan luka nutrisi, vitamin dan mineral yang cukup,
yang baik merupakan didasari oleh kurangnya menjaga kebersihan diri, serta
pengetahuan yang baik sehingga terbantuk kurangnya mobilisasi akibat adanya rasa
kesadaran dan pola pikir untuk melakukan sakit/nyeri yang menjadi alasan untuk tidak
perawatan luka yang baik, didapatkan bergerak.
faktor-faktor yang menunjang pengetahuan
perawatan luka pasca bedah sectio caesarea SIMPULAN
yaitu memakan makanan yang mengandung 1. Gambaran pengetahuan perawatan luka
nutrisi yang baik, melakukan pasca bedah sectio caesarea di ruang
mobilisasi/aktivitas kecil, istirahat dan tidur Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan
yang cukup, menjaga personal hygiene dan Kandungan RS Bhayangkara Manado
aktifitas mandiri lainnya. adalah baik.
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
Depkes RI. 2006. Pedoman The National Institute for Health and
Penyelenggaraan dan Prosedur Clinical Excellence (NICE).
Rekam Medis Rumah Sakit di 2008Surgical Site Infection:
Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Prevention and Treatment of Surgical
Site Infection Clinical Guideline.
Dewi, S. 2012. Efektifitas Pendidikan National Collaborating Centre
Kesehatan tentang Nutrisi dan Women’sand Children’s Health
Perawatan Luka dengan Video
terhadap Penyembuhan Luka World Health Organization (WHO). 2010.
Sesarea.Tesis. Jakarta: Program Caesarea Sectio without Medical
Keperawatan Universitas Indonesia. indication increases Risk of Short-
term adverse outcomes for mothers.
Gould, D. 2012. Causes, Prevention and Bull WHO Reproductive Health and
Management of Surgical Site Research.
Infection. Nursing standard. 26: 47-
56. Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu
Kandungan. Edisi 2.EGC : Jakarta.
Kemenkes RI, 2011, Profil Kesehatan
Indonesia 2010, Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.