Jurnal Titus
Jurnal Titus
Jurnal Titus
Abstract
The purposes of this study are to determine whether there is a positive and
significant effect among the burnout and work ethos on employees
performance in PT. Pelindo III Surabaya partially, simultaneously and which
the dominant variable is effect on it. The study uses the multiple linear
regression analysis with the number of samples were 93 respondents. This study
uses multiple linear regression analysis that using classical assumption test.
Based on statistical test, the results showed that burnout variable has a
negative and significant effect on employees performance; work ethos variable
has a positive and significant effect on employees performance; burnout
and work ethos have positive and significant effect on employees performance
that Fcount is 124,739 > Ftable 2.36 and the significant level 0.000 < 0.1 ; while
the burnout and work ethos variables have a correlation coefficient R =
0,857. It means that they have strong relationship between burnout and work
ethos toward employees performance. Furthermore, the coefficient of
determination (Adjusted R Square) is 0.735 or 73.5%. It means that 73.5% of
employees performance variable can be explained by burnout and work ethos,
while 26.5% was influenced by another variable not examined in this study.
Then, Job ethos variable is the dominant effect on it with the highest beta value
0.758.
Keywords: Burnout, Ethos, Employees Performance
Absrak
Tujuan penilitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel burnout dan etos
kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT Pelindo III Surabaya,
melalui pengujian secara parsial, simultan dan dominan dengan metode
kuantitatif dengan sampel 93. Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi
linear berganda, untuk menguji instrument penelitian ini menggunakan uji
asumsi klasik. Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan uji F dan Uji
T. Hasil penelitian ini adalah: (a) Berdasarkan hasil uji t variabel burnout
berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap kinerja karyawan. (b)
Berdasarkan hasil uji t variabel etos kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (c) secara bersama-sama atau simultan variabel
1
2
burnout dan etos kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan hasil
Fhitung (124.739) > Ftabel (2,36) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0.1. (d) Pada
pengaruh burnout dan etos kerja , terdapat nilai koefisien kolerasi berganda
R = 0,857 atau 85,7 % artinya bahwa hubungan korelasi antara variabel
burnout dan etos kerja terhadap kinerja adalah kuat, karena R lebih dari 0,1
maka dapat dikatakan berkorelasi kuat, sedangkan sisanya sebesar 14,3%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Selanjutnya koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R
Square) adalah sebesar 0,735 atau 73,5%. Artinya bahwa 73,5% variabel
kinerja dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari burnout dan
etos kerja sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. (e) Variabel etos kerja adalah
variabel yang dominan mempunyai nilai beta tertinggi 0.758.
Kata kunci: Burnout, Etos, Kinerja Karyawan
kualitas dan karakteristik tertentu yang b. Uji validitas variabel Etos Kerja
ditetapkan oleh peneliti bentuk (X2)
dipelajari dan kemudian ditarik Berdasarkan hasil pengolahan data
kesimpulan. Populasi bukan hanya maka uji validitas variabel etos kerja
orang tetapi juga objek dan benda- dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.
benda alam lain. Populasi bukan juga Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
sekedar jumlah yang ada pada objek Variabel Etos Kerja (X2)
atau subjek yang dipelajari,tetapi Tahun 2017
meliputi seluruh karakteristik atau sifat Item r r Keteran
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Pernyat hitu tabe gan
Perhitungan sampel: aan ng l
1310 X 2.1.1 0.79 0.17 Valid
n 92,907 9 16
1 1310(0,10 2 )
X 2.1.2 0.78 0.17 Valid
Dibulatkan menjadi 93 2 16
X 2.2.1 0.80 0.17 Valid
HASIL DAN PEMBAHASAN 8 16
Uji Validitas X 2.2.2 0.75 0.17 Valid
Uji validitas dilakukan untuk 0 16
menguji kesahihan pernyataan yang X 2.3.1 0.73 0.17 Valid
dijadikan kuesioner. Suatu kuesioner 6 16
dikatakan valid jika pernyataan pada X 2.3.2 0.82 0.17 Valid
kuesioner mampu untuk 5 16
mengungkapkan sesuatu yang akan X 2.4.1 0.75 0.17 Valid
diukur oleh kuesioner tersebut dan 4 16
menunjukkan sejauh mana suatu alat X 2.4.2 0.79 0.17 Valid
ukur tersebut benar-benar cocok atau 8 16
sesuai sebagai alat ukur yang diinginkan c. Uji validitas variabel Kinerja (Y)
(Ghozali, 2013: 52) Berdasarkan hasil pengolahan data
a. Uji validitas variabel Burnout (X1) maka uji validitas variabel Kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan data (Y) dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.
maka uji validitas variabel burnout Hasil Uji Validitas Variabel
dapat dilihat pada Tabel 4.7. Kinerja (Y)
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tahun 2017
Variabel Burnout (X1) Item r r Ketera
Tahun 2017 Pernyata hitun tabel ngan
an g
Y 1.1.1 0.860 0.171 Valid
Item r r Keteranga
Pernyataan hitung tabel n
6
Y 1.1.2 0.876 0.171 Valid
X 1.1.1 0.746 0.1716 Valid 6
X 1.1.2 0.764 0.1716 Valid Y 1.2.1 0.827 0.171 Valid
6
X 1.2.1 0.866 0.1716 Valid
Y 1.2.2 0.809 0.171 Valid
X 1.2.2 0.755 0.1716 Valid 6
Y 1.3.1 0.671 0.171 Valid
X 1.3.1 0.858 0.1716 Valid
6
X 1.3.2 0.874 0.1716 Valid Y 1.3.2 0.680 0.171 Valid
6
Y 1.4.1 0.774 0.171 Valid
7
Uji Reliabilitas
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
Tahun 2017
Varia Cronbac Kriter Ketera
bel h’s ia ngan
Alpha
Burno 0.895 0,6 Reliabel
ut (X1)
Etos 0.908 0,6 Reliabel Berdasarkan pada grafik 4.2
Kerja begitu pula pada grafik histrogram yang
(X2) memberikan pola distribusi yang
Kinerj 0.941 0,6 Reliabel normal (tidak terjadi kemiringan).
a (Y) Kedua grafik di atas menunjukkan
Sumber: Lampiran 3 bahwa model regresi layak dipakai
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas karena memenuhi asumsi normalitas.
dapat dijelaskan bahwa nilai Cronbach’s Uji Multikolineritas digunakan
alpha dari Burnout (X1), variabel Etos untuk menguji apakah pada model
kerja (X2), dan Variabel Kinerja (Y) hasil regresi ditemukan adanya korelasi
nilainya lebih besar dari 0.6. Dengan antar variabel bebas yaitu burnout (X1)
demikian dapat disimpulkan bahwa, dan Etos kerja (X2). Multikolineritas
pernyataan kuesioner tersebut telah dapat diketahui dari nilai Tolerance dan
reliabel yang berarti kuesioner ini dapat VarianceInflation Factor (VIF). Apabila
digunakan dalam penelitian. nilai Tolerance < 0.1 atau nilai
Uji Asumsi Klasik VarianceInflation Factor (VIF) > 10,
Uji Normalitas maka terjadi multikolineritas. Jika nilai
Tolerance > 0.1 dan nilai
VarianceInflation Factor (VIF) < 10,
maka tidak terjadi multikolineritas.
Uji Multikolineritas
Tabel 4.12 HASIL UJI
MULTIKOLINERITAS
Variab Toleranc VIF
el e
Burnout 0.876 1.1
(X1) 41
Persamaa
Etos 0.876
Hasil uji normalitas pada gambar 4.1 n Regresi 1.1
Kerja
tersebut di atas, terlihat bahwa 41
(X2)
penyebaran data (titik) pada sumbu Sumber: Lampiran 4
diagonal grafik tidak menyebar jauh dari Dari tabel 4.12 di atas dapat
garis diagonal atau mengikuti arah garis dilihat bahwa nilai TOL (Tolerance)
variabel Burnout (X1) nilai toleransi
8
sebesar 0,876 dan variabel Etos kerja Pelindo III Surabaya sebesar 13.102
(X2) nilai toleransi sebesar 0,876, Tidak dengan asumsi variabel yang lain
ada nilai tolerance yang kurang dari 0,1 tidak ada atau ceteris paribus.
dan Variance Inflation Factor (VIF) yang 2. Variabel Burnout mempunyai nilai
lebih dari 10. Dengan demikian dapat Negatif, dengan nilai koefisien atau
disimpulkan bahwa tidak ada slope sebesar -0.307. Hal ini berarti
multikolonieritas antar variabel hubungan variabel burnout dengan
independen dalam model regresi. Atau kinerja mempunyai hubungan linier
tidak terdapat masalah multikolineritas atau berbanding terbalik artinya jika
antar variabel independen dalam regresi variabel burnout mengalami
tersebut. kenaikan sebesar 1 satuan, dengan
catatan variabel bebas yang lain
Uji Heteroskedastisitas nilainya konstan, maka variabel
dependen yaitu kinerja PT. Pelindo
III Surabaya mengalami penurunan
1 satuan (-0,307). Sebaliknya jika
variabel burnout menurun maka
variabel kinerja mengalami
penaikan sebesar nilai koefisien
dengan asumsi bahwa variabel yang
lain tidak mengalami perubahan
(tetap).
3. Variabel Etos Kerja mempunyai nilai
positif, dengan nilai koefisien atau
Hasil uji heteroskedastisitas slope sebesar 0.959. Hal ini berarti
pada Gambar 4.3 terlihat bahwa hubungan variabel etos kerja
scatterplot tidak membentuk suatu pola dengan kinerja mempunyai
tertentu serta titik menyebar di atas dan hubungan linier atau berbanding
di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan lurus artinya jika variabel etos kerja
demikian dapat dikatakan bahwa hasil mengalami kenaikan sebesar 1
uji tersebut di atas tidak terjadi satuan, dengan catatan variabel
heteroskedastisitas. Uji bebas yang lain nilainya konstan,
heteroskedastisitas dengan metode maka variabel dependen yaitu
Glejser dilakukan dengan meregresikan kinerja PT. Pelindo III Surabaya
semua variabel bebas terhadap nilai mengalami peningkatan. Sebaliknya
mutlak residualnya. Jika sig kurang dari jika variabel etos kerja menurun
alfa (Sig.< ɑ), maka dapat dipastikan maka variabel kinerja mengalami
model tidak mengandung gejala penurunan sebesar nilai koefisien
heterosdastis atau tidak terjadi sebesar 0.959 dengan asumsi bahwa
heteroskedastisitas. variabel yang lain tidak mengalami
Analisis Koefisien Regresi perubahan (tetap).
1. Nilai konstanta menunjukkan nilai
sebesar 13.102, artinya bahwa jika Pengujian Hipotesis
nilai variabel bebas yang terdiri dari Uji t (Parsial)
burnout dan etos kerja bernilai 0, 1. Variabel Burnout (X1):
maka variabel dependen yaitu Dari hasil analisis uji t untuk
Kinerja olahan PT. Pelindo III variabel burnout (X1)
Surabaya tetap ada sebesar pengaruhnya terhadap Kinerja
13.102atau rata-rata diperoleh hasil bahwa thitung (-
kemiringan/slope Kinerja PT.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dissy V. A. P. 2014. Analisis Pengaruh
Dukungan Sosial terhadap
Burnout pada Perawat.
Skripsi : Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Diponegoro,
Semarang.Aryasari (2008)
Eker, M. dan A. Anbar, 2008, Work
Related Factors That Affect
Burnout, Journal of Industrial
Relations and Human
Resources.
Sinamo, Jansen. 2008. 8 Etos Kerja
Profesional. Jakarta : Malta
Printindo.
Mucheriono. 2009. Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi. Cetakan
pertama. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Fahmi, Irham. 2011. Manajemen teori,
kasus dan solusi. Cetakan
kesatu. Bandung: Alfabeta.
Mailoor, Marcela V.P. 2014 “Pengaruh
Etos Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai pada PT. Pelabuhan
Indonesia IV (Persero)
Terminal Petikemas Bitung”.
Skripsi : Jurusan Administrasi
Bisnis Program Studi
Manajemen Bisnis. Politeknik
Negeri Manado, Manado.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
untuk Bisnis & Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.