Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

148 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

ANALISIS KINERJA APARATUR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN


BALANGAN

Renny Yudisthesia

Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRACT

The analysis to the bureucratic perform is very urgent now because it has strategic values. The apparatus
measurement can be translated as an evaluation activity which evaluate or observe the success or the failure of tasks
implemented and its functions. In the other hand, this measurement to the govermental authority „s perform and its
function is difficult to do objectively, because we do not apply the perform‟s measurement system yet that can give
informations about the level of its objective success and measured from the program perform of administration
authority.
This thesis was entitled “The Analysis of Apparatus Perform in Regional Secretariat of Balangan
Regency”. The aims of the research are to know and to describe the regional Secretariat‟s apparatus Perform in
Balangan Regency. Research methods applied in this research was descriptive using inductive approach.Data used
in this analysis was primary and secondary one. The primary data was processed by the result of our observation
and interviewing the apparatus of Regional Secretariat In Balangan Regency and other party which was still
interrelated to the main task and function of Regional Secretariat of Balangan Regency. Data used in this analysis
was primary and secondary one. The primary data was proccessed by the result of our observation and interviewing
the apparatus of Regional Secretariat in Balangan Regency. The secondary data was obtained by regional
Secretariat of Balangan Regency.
The analysis result shows that the apparatus perform of Regional Secretariat of Balangan Regency is
edequate. We can see it by the indicators of productiveness, the quality of its service and
responsiveness,responsibiness and accountabiliness. The research shows that the leadership and cultural factors had
great effect on the regional Secretariat‟s apparatus perform in Balangan Regency.

1. Latar Belakang Analisis terhadap kinerja birokrasi


Suatu organisasi didirikan sebagai publik menjadi sangat penting atau dengan
suatu wadah untuk mencapai tujuan. kata lain memiliki nilai yang sangat strategis.
Organisasi tersebut harus mengelola Informasi mengenai kinerja aparatur dan
berbagai dan rangkaian kegiatan yang faktor-faktor yang ikut berpengaruh
diarahkan menuju tercapainya tujuan terhadap kinerja aparatur sangat penting
organisasi. untuk diketahui, sehingga pengukuran
Bagi Sekretariat Daerah sebagai kinerja aparat hendaknya dapat
organisasi yang mengemban fungsi diterjemahkan sebagai suatu kegiatan
koordinasi dan pelayanan teknis administrasi evaluasi untuk menilai atau melihat
kepada seluruh perangkat/instansi vertikal keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
pemerintah daerah maka penilaian kinerja tugas dan fungsi yang dibebankan
bagi aparatur organisasi memiliki arti yang kepadanya.
sangat penting terutama dalam upaya Pemberian pelayanan publik oleh
melakukan perbaikan-perbaikan pada masa aparatur pemerintah kepada masyarakat
yang akan datang. Penilaian kinerja bagi (publik) merupakan perwujudan dan fungsi
aparatur berguna untuk menilai kuantitas, aparatur negara sebagai pelayan masyarakat
kualitas dan efisiensi pelayanan, motivasi, (abdi), disamping sebagai abdi negara.
dan guna penyesuaian anggaran organisasi. Dalam konteks ini masyarakatlah sebagai
aktor utama (pelaku) pembangunan,
149 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

sedangkan pemerintah berkewajiban untuk hal aparatur belum sepenuhnya


mengarahkan, membimbing serta terwujud,kinerja pemerintah masih
menciptakan suasana yang menunjang dihadapkan permasalahan-permasalahan
kegiatan-kegiatan dari masyarakat tersebut. tidak efisien, tidak efektif, dan kurang
Kemudian bagaimana kegiatan profesional.
masyarakat dan kegiatan pemerintah itu
dapat terjadi sinkronisasi yaitu saling 2. Rumusan Masalah
bersentuhan, menunjang dan melengkapi Beradasarkan uraian sebelumnya
dalam satu kesatuan langkah menuju pada latar belakang masalah, maka dapat
tercapainya tujuan pembangunan nasional. dirumuskan masalah dalam penelitian ini
Suasana tersebut dapat diciptakan jika adalah sebagai berikut:
aparatur negara memiliki semangat 1. Bagaimana kinerja aparatur pada
pengabdian yang tinggi dan profesional Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan?
dalam pemberian layanan publik. 2. Apakah faktor-faktor yang dapat
Penilaian kinerja aparatur merupakan mempengaruhi kinerja aparatur pada
suatu kegiatan yang sangat penting karena Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan
dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan ?
organisasi dalam mencapai misinya.
Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan 3. Tinjauan Pustaka
sebagai organisasi publik yang memiliki tugas 3.1 Penelitian Terdahulu
pokok dan fungsi koordinasi dan 1. Kurnia Saniadi
memberikan pelayanan administrasi Penelitian ini dilakukan pada
memerlukan informasi mengenai kinerja tahun 2008 dengan judul “Analisis
aparatur yang ada di dalam organisasi, Kinerja Kantor Pelayanan terpadu
sehingga dapat dilakukan penilaian seberapa dan Perizinan Kabupaten
jauh pelayanan yang diberikan oleh Grobongan”. Beranjak dari adanya
organisasi dapat memenuhi harapan dan persoalan dalam kinerja organisasi
memuaskan pengguna jasa. publik, termasuk yang dihadapi
Secara mental setiap aparat birokrasi, Kantor Pelayanan Terpadu dan
masih ditemukan adanya tradisi dan tata Perijinan Kabupaten
pergaulan yang bersifat paternalisme, Grobogan,mendorong penulis untuk
misalnya dihadapan pimpinan dinas, seorang meneliti tentang sampai sejauh mana
aparat bawahan sulit untuk menunjukan kinerja KantorPelayanan Terpadu
penolakannya atas suatu ide atau gagasan dan Perijinan Kabupaten Grobogan,
pimpinan. Penolakan atas ide pimpinan yang dirumuskan dalampertanyaan
secara terbuka dapat berarti membuka penelitian : “Sejauh mana tingkat
konflik antara pimpinan dan bawahannya. kinerja Kantor Pelayanan Terpadu
Hal ini dapat ditunjukan pada kondisi riil dan Perijinan Kabupaten Grobogan
yang ada yakni manakala Pimpinan ?”
melakukan Tugas (Dinas) Luar, maka ada 2. Sri Suryanti.
anggapan bahwa tugas dan tanggungjawab Penelitian ini dilakukan pada
yang ada pada bawahan dapat ditunda tahun 2009 dengan judul “Kinerja
pelaksanaannya atau dengan kata lain Aparat Pelayanan pada Kantor
bawahan selalu menunggu pimpinan kembali Pertanahan Kota Semarang”.
untuk meminta petunjuk kepada pimpinan Penelitian ini bertujuan secara praktis
terhadap pelaksanaan tugas pokok dan untuk menganalisis kinerja pelayanan
fungsinya sehingga pelaksanaan tugas yang diberikan oleh aparat Kantor
bawahan senantiasa harus dalam pengawasan Pertanahan Kota Semarang, agar
langsung pimpinan. dapat ditemukan strategi
Dari berbagai kondisi sumber daya peningkatan kinerja aparat.
aparatur di Sekretariat Daerah Kabupaten
Balangan tersebut menampakkan bahwa
kesiapan pelaksanaan otonomi daerah dalam
150 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

3.2 Landasan Teori Bernardin dan Russel (1993 dalam


3.2.1. Kinerja Muhammad 2008: 13) mengartikan kinerja
Setiap manusia mempunyai potensi sebagai “The record of outcomes produced on
untuk bertindak dalam berbagai aktivitas. specified job function or activity during a specified
Kemampuan bertindak itu dapat diperoleh time period”. (Roger 1994 dalam Mahmudi
manusia baik secara alami (ada sejak lahir) 2007:6). Terkait dengan tujuan dan jangka
atau dipelajari. waktu pencapaiannya, dalam kinerja terdapat
Menurut Mangkunegara (2000:67), pula perhatian terhadap efektivitas dan
kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja efisiensi.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Brahmasari (2004:64)
seorang pegawai dalam melaksanakan mengemukakan bahwa kinerja adalah
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat
diberikan kepadanya. Sedangkan menurut berbentuk output kuantitatif maupun
Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah kualitatif, kreatifitas, fleksibelitas, dapat
gambaran mengenai tingkat pencapaian diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan
pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ oleh organisasi.
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, Tika (2006:121) mengemukakan
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang bahwa 4 (empat) unsur-unsur yang terdapat
dalam strategic planning suatu organisasi. dalam kinerja adalah hasil-hasil fungsi
Cash dan Fischer (1987) dalam pekerjaan, faktor-faktor yang berpengaruh
Thoyib (2005:10) mengemukakan bahwa terhadap prestasi karyawan, pencapaian
kinerja sering disebut dengan performance atau tujuan organisasi dan periode waktu tertentu.
result yang diartikan dengan apa yang telah Dalam instansi pemerintah, penilaian
dihasilkan oleh individu karyawan. kinerja sangat berguna untuk menilai
Robbins (2003) dalam Thoyyib kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan,
(2005:10) mengemukakan bahwa istilah lain memotivasi para birokrat pelaksana, serta
dari kinerja adalah human output yang dapat memonitor pemerintah agar lebih
diukur dari produktivitas, absensi, turnover, memperhatikan kebutuhan masyarakat yang
citizenship, dan satisfaction. Sedangkan Baron dilayani, dan menuntun perbaikan dalam
dan Greenberg (1990) dan Thoyyib pelayanan publik. Oleh sebab itu, informasi
(2005:10) mengemukakan bahwa kinerja mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk
pada individu juga disebut dengan job menilai seberapa jauh pelayanan yang
performance, work outcomes, task performance. diberikan oleh organisasi itu memenuhi
Menurut Rivai (2008:68) harapan dan memuaskan pengguna jasa.
berpendapat, bahwa kinerja adalah Dengan melakukan penilaian terhadap
perwujudan kewajiban suatu lembaga untuk kinerja, maka upaya untuk memperbaiki
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah
kegagalan pelaksanaan misi lembaganya dan sistematis. Disamping itu, dengan
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang adanya informasi kinerja maka benchmarking
telah ditetapkan melalui system dengan mudah bisa dilakukan dan dorongan
pertanggungjawaban secara periodik. untuk memperbaiki kinerja bisa diciptakan.
Sementara Helfert (1996, dikutip Rivai Kesulitan lain dalam menilai kinerja
2008:85) berpendapat, bahwa kinerja adalah birokrasi publik muncul karena tujuan dan
tampilan keadaan secara utuh atas organisasi misi birokrasi publik seringkali bukan hanya
selama periode waktu tertentu, merupakan sangat kabur, tetapi juga bersifat
hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh multidimensional sebagai akibat banyaknya
kegiatan operasional organisasi dalam kepentingan yang sering berbenturan satu
memanfaatkan sumber-sumber daya yang sama lain.
dimiliki.
Rue dan Bayers (dalam Keban, 3.2.2. Aparatur
1995:1) menyatakan,bahwa kinerja Aparatur adalah orang-orang yang
merupakan “the degree of accomplishment”- menjalankan roda pemerintahan. Aparatur
tingkat pencapaian tugas organisasi. memiliki peranan yang sangat strategis dalam
151 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

mengelenggarakan tugas-tugas umum keprofesionalan serta memberlakukan sistem


pemerintahan dan pembangunan. karir berdasarkan prestasi dengan prinsip
Pengertian mengenai aparatur memberikan penghargaan dan sanksi”.
pemerintahan disebutkan oleh Dharma Setelah itu, untuk merealisasikan
Setyawan Salam dalam buku yang berjudul arah kebijakan GBHN dimaksud, maka
Manajemen Pemerintahan Indonesia yang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000
menjelaskan bahwa “aparatur pemerintah tentang Program Pembangunan Nasional
adalah pekerja yang digaji pemerintah untuk Tahun 2000-2004 merumuskan Program
melaksanakan tugas-tugas teknis Pemerintahan yang Baik dengan menetapkan
pemerintahan melakukan pelayanan kepada kebijakan sebagai berikut :
masyarakat berdasarkan ketentuan yang “Untuk mewujudkan pemerintahan yang
berlaku”(Setyawan 2004:169). baik, diperlukan upaya peningkatan
A.W.Widjaja dalam bukunya kelembagaan dan ketatalaksanaan yang
“Administrasi Kepegawaian” mencakup pembaharuan sistem dan struktur
mengemukakan bahwa: pemerintahan, baik di pusat maupun di
“Pegawai adalah merupakan tenaga daerah, serta penyesuaian jumlah PNS; dan
kerja manusia rohaniah dan meningkatkan kapasitas sumber daya
jasmaniah (mental dan fikiran) yang manusia peneyelenggara negara yang
senantiasa dibutuhkan dan oleh meliputi peningkatan ethos kerja, integritas,
karena itu menjadi modal salah satu dan kualitasnya agar mampu memberikan
pokok dalam usaha kerja sama untuk pelayanan kepada masyarakat secara
mencapai tujuan tertentu optimal”.
(organisasi)”.(Widjaja, 2006:113) Diharapkan dengan adanya
profesionalisme pegawai agar tugas dan
3.2.3. Pengukuran Kinerja Aparatur fungsi organisasi dapat tercapai tujuannya
Pengukuran Kinerja menurut Lohman sesuai dengan misi secara optimal menurut
(2003) dalam Mahsun (2006:25) merupakan standar tertentu yang telah diharapkan oleh
suatu aktivitas penilaian pencapaian target- organisasi itu sendiri maupun para pihak
target tertentu yang diderivasi dari tujuan yang berkepentingan termasuk masyarakat
strategis organisasi. Sedangkan Whittaker banyak yang sangat mendambakan
(dalam BPKP,2000) dalam Mahsun pelayanan yang baik dan prima dari
(2006:25) menjelaskan bahwa pengukuran pemerintah agar tercipta good governance.
kinerja merupakan suatu alat manajemen Profesionalisme pegawai sebagai sikap dan
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas prilaku pegawai yang mampu dan handal
pengambil keputusandan akuntabilitas. serta berpengetahuan luas dalam bidangnya
Simons (dalam BPKP,2000) dalam diharapkan mampu melakukan pekerjaannya
Mahsun (2006:26) menyebutkan bahwa dalam melayani masyarakat banyak sesuai
pengukuran kinerja membantu manajer dengan bidang yang digelutinya.
dalam memonitor implementasi strategi Sesuai dengan yang dikatakan oleh
bisnis dengan cara membandingkan antara Menteri Pendayagunaan dan Aparatur
hasil actual dengan sasaran dan tujuan Negara (1994), bahwa :
strategis. “Ada tiga faktor utama dalam menentukan
Menurut Balu dan Meyer (1981:155), kemampuan suatu unit organisasi
bahwa :“Suatu organisasi agar dapat bekerja Sekretartiat Kota/kabupaten dalam
secara efisien maka setiap orang dari anggota menyelenggarakan pelayanan terhadap
dalam lingkungan organisasi itu harus masyarakat, yaitu personil, pembiayaan, dan
mempunyai kecakapan yang dibutuhkan perlengkapan”. Ketiga hal tersebut acapkali
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya”. menjadi kendala bagi sebuah organisasi
Dalam TAP MPR RI Nomor publik yang harus dihadapi, tidak jarang
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar menemui keterbatasan-keterbatasan yang
Haluan Negara (GBHN) dinyatakan : cukup berarti dalam penyelenggaraan tugas
“Meningkatkan Kualitas aparatur negara sehari-hari.
dengan memperbaiki kesejahteraan dan
152 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Beberapa indikator yang dapat Ini dapat dinilai dengan mencermati satu
digunakan dalam mengukur kinerja birokrasi per satu kegiatan dinas, adakah yang
publik menurut Dwiyanto (2002:48) yaitu : melanggar peraturan perundang
1. Produktivitas undangan ataupun kebijakan lain. Untuk
Konsep produktivitas tidak hanya itu aparat harus benar-benar menguasai
mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga peraturan dan perundang-undangan yang
efektivitas pelayanan. Produktivitas pada berlaku.
umumnya dipahami sebagai rasio antara 5. Akuntabilitas.
input dengan output. Pada tataran ini, Akuntabilitas publik menunjuk pada
konsep produktivitas dirasa terlalu seberapa besar kebijakan dan kegiatan
sempit sehingga General Accounting Office organisasi publik tunduk pada para
(GAO) mencoba mengembangkan satu pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
ukuran produktivitas yang lebih luas Asumsinya adalah bahwa para pejabat
dengan memasukkan seberapa besar politik tersebut dipilih oleh rakyat,
pelayanan publik itu memiliki hasil yang sehingga dengan sendirinya akan selalu
diharapkan sebagai salah satu indikator merepresentasikan kepentingan rakyat.
kinerja yang penting. Akuntabilitas merupakan keajegan dan
2. Kualitas Layanan. mutu pertanggungjawaban dinas
Kualitas layanan adalah kepuasan terhadap masyarakat atau instansi
masyarakat atas pelayanan yang diterima pengawas. Informasi tentang ini dapat
dari aparat birokrasi Hal ini dapat diukur diperoleh dengan melihat laporan-
dari spontanitas dalam menangani laporan pertanggugjawaban dinas, dinilai
permasalahan dan melayani masyarakat, keajegan dan mutunya menurut suatu
tenggang waktu lamanya penyelesaian tolak ukur.
satu permasalahan atau pekerjaan,
kesopanan dan keramahan dalam 3.2.4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
memberikan pelayanan. kinerja
3. Responsivitas. 1. Faktor Kepemimpinan
Responsivitas adalah kemampuan Dubrin (2005:3) mengemukakan
organisasi untuk mengenali kebutuhan bahwa kepemimpinan itu adalah
masyarakat, menyusun agenda dan upaya mempengaruhi banyak orang
prioritas pelayanan serta melalui komunikasi untuk mencapai
mengembangkan program-program tujuan, cara mempengaruhi orang
pelayanan publik sesuai dengan dengan petunjuk atau perintah,
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. tindakan yang menyebabkan orang
Responsivitas dalam apatur adalah lain bertindak atau merespon dan
kemampuan aparat untuk mengenali menimbulkan perubahan positif,
kebutuhan masyarakat , menyusun kekuatan dinamis penting yang
agenda dan prioritas pelayanan serta memotivasi dan mengoordinasikan
mengembangkan program-program organisasi dalam rangka mencapai
pelayanan public sesuai dengan tujuan, kemampuan untuk
kebutuhan dan aspirasi masyarakat, yang menciptakan rasa percaya diri dan
dapat diukur melalui keterkaitan antara dukungan diantara bawahan agar
program kegiatan dengan kebutuhan, tujuan organisasional dapat tercapai.
daya tanggap aparat dalam menghadapi 2. Faktor Budaya
keluhan-keluhan yang disampaikan Budaya adalah perilaku konvensional
pengguna jasa,dan ketersediaan masyarakat dan ia mempengaruhi
kesempatan dan wadah bagi masyarakat semua tindakan meskipun sebagian
untuk menyampaikan saran dan keluhan. besar tidak disadarinya. Budaya
4. Responsibilitas. memberikan stabilitas dan jaminan,
Responsibilitas merupakan ketaatan karena dapat memahami hal-hal yang
terhadap peraturan perundang undangan sedang terjadi dalam masyarakat dan
dan kebijakan publik yang megikatnya. mengetahui cara menanggapinya.
153 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Sebagai contoh dapat dilihat apabila angka, buku-buku, peraturan perundang-


seorang pegawai pindah ke tempat undangan yang berlaku, dan data yang
kerja yang lain. berkaitan dengan penelitian lainnya.
Teknik pengumpulan data adalah
cara yang dapat digunakan peneliti untuk
4. METODE PENELITIAN mengumpulkan data menuju suatu kata yang
Penelitian merupakan suatu cara abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda
sistematis untuk meneliti dan mengkaji suatu tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaan
fenomena dengan menggunakan metode melalui angket, wawancara, pengamatan,
ilmiah dan aturan-aturan yang berlaku. ujian, dokumentasi, dan lain-lain.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam Adapun teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
deskriptif. Metode penelitian deskriptif Dokumentasi. Menurut Arikunto (2006:158)
menurut Sugiono (2006:11) adalah penelitian “Dokumentasi adalah metode yang
yang dilakukan untuk mengetahui nilai dilaksanakan oleh peneliti untuk meneliti
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih benda-benda yang dilaksanakan oleh peneliti
(independen) tanpa membuat perbandingan, untuk meneliti benda-benda tertulis”.
atau menhubungkan antara variabel satu Wawancara, Wawancara merupakan
dengan variabel yang lain. percakapan langsung dengan maksud untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah memperkuat data sekunder yang
untuk membuat deskripsi, gambaran atau dipergunakan dalam penelitian. Dalam hal
lukisan secara sistematis, factual, akurat ini penulis melakukan wawancara secara
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta antara terbuka. Arikunto (2006:155) menyebutkan
hubungan fenomene-fenomena yang bahwa “interviu yang sering disebut dengan
diselidiki. Dengan demikian dalam wawancara atau kuesioner lisan adlah sebuah
penelitian ini peneliti menggunakan metode dialog yang dilakukan oleh pewawancara
penelitian deskriptif dengan pendekatan untuk memperoleh informasi dari
induktif. terwawancara”.
Lokasi pada penelitian ini adalah Instrumen penelitian adalah alat yang
Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan dipergunakan untuk memperoleh data yang
sebagai suatu organisasi. Untuk memperoleh diperlukan sebagai alat utama dalam
data dan informasi yang dibutuhkan, pengumpulan data. Dalam penelitian ini
diperlukan beberapa narasumber/informan instrumen penelitian adalah pedoman
yang dapat memberikan gambaran situasi wawancara yang menggunakan daftar
dan kondisi yang sebenarnya. pertanyaan pada pejabat kunci yang
Sumber data menurut cara memberikan keterangan yang lebih rinci
memperolehnya dapat dibedakan menjadi pada penelitian ini.
dua, yaitu sebagai berikut: Data primer Teknik analisis data perlu dilakukan
adalah data yang diperoleh langsung dari dengan tujuan agar pengembangan suatu
narasumber.Data primer dalam penelitian ini teori sesuai dengan data yang diperoleh dan
diperoleh dari wawancara. Kegiatan apabila terdapat kekeliruan dapat ditekan
wawancara merupakan hasil dari bertanya sekecil mungkin. Dalam penganalisaan data,
dan mendengar yang dilakukan penulis langkah-langkah yang dilakukan adalah
untuk mendapatkan data yang ada di sebagai berikut: Editing, Editing adalah
lapangan. Data sekunder adalah data yang suatu proses mengolah data yang diperoleh
diperoleh secara tidak langsung karena telah pada waktu penelitian karena data masih
diolah dan disajikan oleh orang lain, baik mentah, harus diolah terlebih dahulu. Pada
yang diperoleh dari penelaah bahan-bahan tahap ini data direduksi, dirangkum dan
bacaan maupun literatur lainnya yang dipilih pokoknya dan relevan dengan
berkaitan dengan fokus penelitian. Data permasalahan yang diteliti. Klasifikasi,
sekunder yang digunakan dalam penelitian Klasifikasi adalah penggolongan terhadap
ini meliputi paper atau sumber data dalam data yang diperoleh, bentuk, pola,
penelitian ini antara lain Balangan dalam kedudukan, kualitas dan karakternya.
154 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Interpretasi, Interpretasi adalah meninjau Tinggi. Sehari kemudian dibentuk pula tiga
data dalam konteks yang lebih luas dan kelurahan baru di Kabupaten Balangan
memberikan tafsiran atau makna terhadap antara lain Kelurahan Paringin Kota dan
gejala-gejala yang tersembunyi di belakang Paringin Timur di Kecamatan Paringin serta
data yang ditulis serta hubungan dengan Kelurahan Batu Piring di Kecamatan
teori-teori dan ketentuan yang sudah ada. Paringin Selatan. Dari 152 desa/ kelurahan
di Kabupaten Balangan,28 desa tergolong
5. HASIL PENELITIAN DAN kedalam klasifikasi desa swakarya dan124
PEMBAHASAN desa berstatus swasembada. Sementara
5.1 Gambaran Umum Kabupaten menurut Klasifikasi LKMD,masih ada 6
Balangan desa yang tergolong pada Klasifikasi II,
Kabupaten Balangan yang beribukotakan sedangkan sisanya sebanyak 146 desa sudah
Paringin, terletak di koordinat 20 01‟37” sampai tergolong Klasifikasi III.
dengan 20 35‟58” Lintang Selatan dan 1140 Pada pesta demokrasi Pemilihan
50‟24” sampai dengan 1150 50‟24” Bujur Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2010,
Timur.Kabupaten Balangan memiliki luas pada pemilihan Gubernur dan Wakil
wilayah sebesar 1.878,3 km2 atau hanya 5 persen Gubernur Kalimantan Selatan suara
dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. masyarakat Balangan sebagian besar (44,60
Dari daerah seluas itu, terbagi menjadi 8 persen) tertuju pada pasangan Rudy Arifin-
(delapan) kecamatan, yaitu Kecamatan Rudy Resnawan. Sementara Untuk
Lampihong, Batu Mandi, Awayan, Paringin, Juai, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati kembali
Halong, Tebing Tinggi, dan Paringin Selatan. dimenangkan oleh pasangan Sefek Effendi-
Kecamatan Halong merupakan kecamatan Ansharuddin untuk kedua kalinya dengan
dengan luas wilayah terbesar, yaitu mencapai perolehan 39.713 suara atau 67,93 persen
659,84 km2 atau 35,13 persen. Kemudian disusul dari total surat suara sah yang dihimpun dari
oleh Kecamatan Juai dengan luas 386,88 km2. 321 TPS di Kabupaten Balangan.
Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Jumlah penduduk Kabupaten
Kecamatan Paringin Selatan dengan luas hanya Balangan berdasarkan hasil Sensus
mencapai 86,80 km2 atau sebesar 4,62 persen Penduduk 2010 (SP 2010) adalah 112.430
dari total wilayah Kabupaten Balangan. jiwa yang terdiri dari 56.504 laki-laki dan
Batas Wilayah Kabupaten Balangan yaitu 55.926 perempuan. Dengan luas wilayah
sebagai berikut: 1.878,30 km2, Balangan memiliki kepadatan
1. Sebelah Utara berbatasan dengan penduduk 60 orang per kilometer persegi.
Kabupaten Tabalong dan Kab. Paser Penyebaran penduduk Balangan relatif
Propinsi Kalimantan Timur merata antar kecamatan, kecuali untuk
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi yang populasinya
Kabupaten Paser Propinsi Kalimantan 5.918 orang atau hanya mencakup 5,3 persen
Timur dan Kab. Kota Baru; dari jumlah seluruh penduduk Balangan.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Halong adalah kecamatan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah; dengan jumlah penduduk terbanyak.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan terluas di Kabupaten Balangan
Kabupaten Hulu Sungai Utara. ini memiliki jumlah penduduk 18.612 jiwa
BerdasarkanUndang-undang No. 2 dengan rata-rata penduduk per desa 886
Tahun 2003 Tanggal 25 Februari 2003,maka orang. Kemudian disusul Kecamatan
pada 8 April 2003 Kabupaten Balangan Paringin dengan populasi 16.844 orang. Dua
resmi terbentuk dengan meliputi 6 kecamatan terpadat di Kabupaten Balangan
kecamatan, Yaitu Kecamatan Lampihong, antara lain Kecamatan Paringin dan
Batu Mandi, Awayan, Paringin, Juai, dan Lampihong dengan kepadatan penduduk
Halong. Kemudian pada tahun 2006, masing-masing 168 dan 162 orang per kilo
dibentuklah dua kecamatan baru hasil meter persegi. Sedangkan kepadatan
pemekaran Kecamatan Paringin, yaitu penduduk terendah terdapat di Kecamatan
Kecamatan Paringin Selatan dan pemekaran Tebing Tinggi, Halong, dan Juai dimana
Kecamatan Awayan yaitu Kecamatan Tebing tingkat kepadatannya lebih rendah daripada
155 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

angka kepadatan rata-rata kabupaten g. melaksanakan tugas lain yang


balangan. diberikan oleh Bupati sesuai
bidang tugas.
5.2 Hasil Penelitian Unsur-unsur organisasi Sekretariat Daerah
5.2.1 Sekretariat Daerah Kabupaten terdiri dari :
Balangan A. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Sekretariat Daerah mempunyai tugas Rakyat
dan kewajiban membantu Bupati dalam (1) Asisten Pemerintahan dan
menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Kesejahteraan Rakyat mempunyai
Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. tugas membantu Sekretaris Daerah
Uraian tugas pada Sekretariat Daerah mengkoordinasikan penyusunan
Kabupaten Balangan yaitu sebagai berikut: kebijakan penyelenggaraan
a. mengkoordinasikan perumusan administrasi urusan pemerintahan
kebijakan pemerintah daerah umum, kesejahteraan rakyat dan
lingkup pemerintahan umum, kemasyarakatan, hubungan
kesejahteraan rakyat dan masyarakat dan protokol.
kemasyarakatan, hubungan (2) Uraian tugas sebagaimana
masyarakat dan protokol, dimaksud adalah sebagai berikut:
perekonomian dan pembangunan, a. merumuskan kebijakan, program
hukum dan perundang-undangan, kerja dan petunjuk teknis
organisasi dan ketatalaksanaan, pembinaan penyelenggaraan
umum dan perlengkapan; pemerintahan umum,
b. mengkoordinasikan pelaksanaan kesejahteraan rakyat dan
tugas perangkat daerah mulai dari kemasyarakatan, hubungan
proses perencanaan, pelaksanaan, masyarakat dan protokol;
monitoring dan evaluasi, pelaporan b. mengkoordinasikan kegiatan
serta pelayanan administratif; pembinaan penyelenggaraan
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pemerintahan umum,
tugas perangkat daerah lingkup kesejahteraan rakyat dan
pemerintahan umum, kemasyarakatan, hubungan
kesejahteraan rakyat dan masyarakat dan protokol;
kemasyarakatan, hubungan c. mengendalikan dan mengevaluasi
masyarakat dan protokol, kegiatan pembinaan
perekonomian dan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan
hukum dan perundang-undangan, umum, kesejahteraan rakyat dan
organisasi dan ketatalaksanaan, kemasyarakatan, hubungan
umum dan perlengkapan; masyarakat;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan d. membina, mengarahkan dan
fungsi pemerintahan umum, memberikan disposisi kepada para
kesejahteraan rakyat dan kepala bagian lingkup bidang
kemasyarakatan, hubungan tugasnya sesuai dengan ketentuan
masyarakat dan protokol, peraturan perundang-undangan
perekonomian dan pembangunan, yang berlaku guna meningkatkan
hukum dan perundang-undangan, kinerja dan kelancaran pelaksanaan
organisasi dan ketatalaksanaan, tugas;
umum dan perlengkapan; e. melakukan waskat kepada kepala
e. mengkoordinasikan pelayanan bagian lingkup bidang tugasnya
administrasi dan mengelola urusan dan memberikan sanksi sesuai
ketatausahaan; batas wewenangnya (apabila ada
f. mengkoordinasi pembinaan yang melanggar ketentuan disiplin)
administrasi dan aparatur sesuai dengan ketentuan peraturan
pemerintahan daerah; dan perundang-undangan yang berlaku
156 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

guna pembinaan karier kepala dan memberikan sanksi


bagian yang bersangkutan; administratif sesuai batas
f. memberikan saran, pertimbangan wewenangnya (apabila ada yang
dan telaahan kepada Sekretaris melanggar ketentuan disiplin)
Daerah sesuai bidang tugas ; dan sesuai dengan ketentuan peraturan
g. melaksanakan tugas lain yang perundang-undangan yang berlaku
diberikan oleh Sekretaris Daerah guna pembinaan karier kepala
sesuai bidang tugas. bagian yang bersangkutan;
(3) Asisten Pemerintahan dan f. memberikan saran, pertimbangan
Kesejahteraan Rakyat terdiri dari : dan telaahan kepada Sekretaris
1. Bagian Administrasi Daerah sesuai bidang tugas;
Pemerintahan Umum; g. melaporkan hasil pelaksanaan
2. Bagian Administrasi tugas sebagai bahan evaluasi dan
Kesejahteraan Rakyat dan informasi untuk kebijakan dan
Kemasyarakatan; petunjuk selanjutnya; dan
3. Bagian Hubungan h. melaksanakan tugas lain yang
Masyarakat dan Protokol; diberikan oleh Sekretaris Daerah
sesuai bidang tugas
B. Asisten Perekonomian dan (3) Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Pembangunan terdiri dari :
(1) Asisten Perekonomian dan 1. Bagian Administrasi Pembangunan;
Pembangunan mempunyai tugas 2. Bagian Administrasi Perekonomian
membantu Sekretaris Daerah dan Sumber Daya Alam;
mengkoordinasikan penyusunan C. Asisten Administrasi Umum
kebijakan penyelenggaraan di (1) Asisten Administrasi Umum
bidang administrasi pembangunan, mempunyai tugas membantu
administrasi perekonomian dan Sekretaris Daerah mengkoordinasikan
administrasi sumber daya alam. penyusunan kebijakan
(2) Uraian tugas sebagaimana penyelenggaraan urusan hukum dan
dimaksud adalah sebagai berikut: perundang-undangan, organisasi dan
a. merumuskan kebijakan, program tatalaksana, SDM aparatur, keuangan,
kerja dan petunjuk teknis pendapatan, perlengkapan dan
pembinaan urusan bidang 156sset, kearsipan, perpustakaan serta
pembangunan, perekonomian dan urusan umum.
sumber daya alam; (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud
b. mengkoordinasikan kegiatan adalah sebagai berikut :
pembinaan urusan bidang a. merumuskan kebijakan, program
pembangunan, perekonomian dan kerja dan petunjuk teknis
sumber daya alam; pembinaan penyelenggaraan
c. mengendalikan dan mengevaluasi urusan hukum dan perundang-
kegiatan pembinaan urusan bidang undangan, organisasi dan
pembangunan, perekonomian dan tatalaksana, SDM aparatur,
sumber daya alam; keuangan, pendapatan,
d. membina, mengarahkan dan perlengkapan dan 156sset,
memberikan disposisi kepada para kearsipan, perpustakaan serta
kepala bagian lingkup bidang urusan umum;
tugasnya sesuai dengan ketentuan b. mengkoordinasikan kegiatan
peraturan perundang-undangan pembinaan penyelenggaraan
yang berlaku guna meningkatkan urusan hukum dan perundang-
kinerja dan kelancaran pelaksanaan undangan, organisasi dan
tugas; tatalaksana, SDM aparatur,
e. melakukan waskat kepada kepala keuangan, pendapatan,
bagian lingkup bidang tugasnya perlengkapan dan 156sset,
157 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

kearsipan, perpustakaan serta organisasi dalam pencapaian misinya. Untuk


urusan umum; organisasi yang memberikan pelayanan
c. mengendalikan dan mengevaluasi kepada publik, informasi mengenai kinerja
kegiatan pembinaan sangat berguna untuk menilai seberapa jauh
penyelenggaraan urusan hukum pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu
dan perundang-undangan, telah sesuai dengan keinginan, kebutuhan
organisasi dan tatalaksana, SDM dan harapan pengguna jasa. Dengan
aparatur, keuangan, pendapatan, melakukan penilaian terhadap kinerja, maka
perlengkapan dan Asset, upaya untuk memperbaiki pelaksanaan tugas
kearsipan, perpustakaan serta pokok dan fungsi organisasi dapat dilakukan
urusan umum; secara sistematis dan lebih terarah.
d. membantu Sekretaris Daerah Kecenderungan yang terjadi selama ini
dalam merumuskan sasaran dan kaitannya dengan penilaian kinerja organisasi
tujuan diri visi dan misi yang akan adalah tidak didasarkan pada output akan
dicapai dalam perencanaan tetapi lebih didasarkan pada input, sehingga
startegis sesuai dengan bidang dorongan untuk mewujudkan hasil dan
tugasnya; kinerja cenderung rendah dalam kehidupan
e. membina, mengarahkan dan birokrasi.
memberikan disposisi kepada para Sekretariat Daerah Kabupaten
kepala bagian lingkup bidang Balangan sebagai suatu lembaga dalam
tugasnya sesuai dengan ketentuan melaksanakan misi yang diembannya guna
peraturan perundang-undangan mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus
yang berlaku guna meningkatkan melalui sarana dalam bentuk organisasi yang
kinerja dan kelancaran pelaksanaan digerakkan oleh sekelompok orang yang
tugas; berperan aktif sebagai aktor, dalam hal ini
f. melakukan waskat kepada kepala pegawai yang ada dalam organisasi tersebut.
bagian lingkup bidang tugasnya Tercapainya tujuan organisasi hanya
dan memberikan sanksi dimungkinkan oleh adanya upaya dari para
administratif sesuai batas pegawai yang berada pada Sekretariat
wewenangnya (apabila ada yang Daerah Kabupaten Balangan. Dalam hal ini
melanggar ketentuan disiplin) terdapat hubungan yang erat antara kinerja
sesuai dengan ketentuan peraturan pegawai dengan kinerja organisasi, atau
perundang-undangan yang berlaku dengan kata lain bila kinerja pegawai baik
guna pembinaan karier kepala maka kinerja organisasi akan baik pula, oleh
bagian yang bersangkutan; karena itu, meskipun unit analisis dalam
g. memberikan saran, pertimbangan penelitian ini adalah Sekretariat Daerah
dan telaahan kepada Sekretaris Kabupaten Balangan, namun hal ini tidak
Daerah sesuai bidang tugas; bisa terlepas dari visi dan misi organisasi
h. melaporkan hasil pelaksanaa Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan itu
sendiri.
(3) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Didalam bab ini peneliti akan
Rakyat terdiri dari : menganalisis data hasil penelitian di
1. Bagian Umum; lapangan, data yang diperoleh merupakan
2. Bagian Hukum; hasil observasi, wawancara dengan tokoh-
3. Bagian Organsiasi tokoh kunci baik para pejabat maupun staf
d. Kelompok Jabatan Fungsional. pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Balangan, laporan serta buku-buku yang
5.2.2. Kinerja Aparatur Pada Sekretariat mendukung penelitian ini. Semua data akan
Daerah Kabupaten Balangan diolah dengan metode kualitatif deskriptif.
Penilaian kinerja merupakan satu
kegiatan yang sangat penting bagi suatu 5.2.2.1. Produktivitas
organisasi karena hasil penilaian ini dapat Produktivitas aparat pada aspek
dijadikan sebagai ukuran keberhasilan efisiensi dan efektivitas pada Sekretariat
158 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Daerah Kabupaten Balangan akan dilihat pelatihan teknis serta melakukan


dari tingkat pemahaman aparat pelaksana mekanisme kontrol yang tepat”.
terhadap uraian pekerjaan, jumlah (Hasil wawancara Penulis dengan
permasalahan yang berhasil diselesaikan dan Assisten Administrasi Sekretariat
tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap Daerah Kabupaten Balangan
pelayanan yang diberikan. Berkaitan dengan Tanggal 29 Mei 2012).
hal ini, berikut ini ditampilkan hasil Berkaitan dengan kondisi diatas, hal
wawancara penulis dengan salah seorang staf ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
di Bagian Umum Setda Kabupaten Balangan terhadap tujuan dari keberadaan organisasi
menyangkut pemahaman terhadap tugas: Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan bagi
“Tugas-tugas yang diberikan oleh aparat yang ada didalamnya cukup baik. Hal
pimpinan dapat kami pahami, dalam tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas
pelaksanaan tugas apabila kami teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta
menemukan kesulitan dalam fungsi Sekretariat Kabupaten Balangan
penanganannya, hal itu kami sebagai unsur pelaksana yang membantu
koordinasikan dengan rekan-rekan Bupati dalam menyelenggarakan tugas-tugas
sekerja atau langsung kepada pemerintahan, administrasi, organisasi, dan
pimpinan, untuk mendapatkan solusi tata laksana serta memberikan pelayanan
pemecahannya. “ (Hasil wawancara administrasi kepada seluruh perangkat
tgl 28 Mei 2012). daerah propinsi. Jangka waktu penyelesaian
tugas-tugas aparat khususnya dalam aspek
Demikian juga apa yang administrasi merupakan salah satu aspek
dikemukakan oleh seorang pejabat Esselon yang dilihat dalam mengukur produktivitas
IV a Di Bagian Umum (Kasubag Kearsipan yang dilihat dari efisiensi dan efektivitas
dan Persandian) dalam wawancara dengan melalui pelaksanaan tugas aparat pada
penulis : Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan.
“Tingkat pemahaman terhadap Jangka waktu penyelesaian tugas-tugas
tugas-tugas yang tertera dalam uraian aparat khususnya dalam aspek administrasi
tugas cukup baik. Karena dalam merupakan salah satu aspek yang dilihat
pelaksanaanya kami telah diberi dalam mengukur efektivitas pelaksanaan
arahan atau penjelasan dari pimpinan tugas aparat pada Sekretariat Daerah
menyangkut mekanisme Kabupaten Balangan. Adapun jangka waktu
penyelesaian tugas sehingga dalam penyelesaian surat yang masuk dapat
pelaksanaannya tidak mendapatkan diselesaikan selama satu sampai dua hari. Hal
kesulitan yang berarti” (Hasil ini tergantung pula pada jenis permasalahan
wawancara tgl 29 Mei 2012) yang dihadapi. Apabila permasalahan yang
ditangani memerlukan telahan yang lebih
Meskipun demikian, bukan berarti mendalam maka memerlukan waktu lebih
pemahaman aparat terhadap apa yang dari satu hari. Karena semakin cepat
menjadi beban tugasnya telah dipahami penyelesaian permasalahan yang ada maka
sepenuhnya dengan baik. Salah satu dapat dikatakan semakin optimal tingkat
penilaian yang dikemukakan oleh salah efektivitas aparat pada Sekretariat Daerah
seorang pejabat di Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan dalam melaksanakan
Kabupaten Balangan : tugasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
“Pemahaman pegawai terhadap wawancara penulis dengan salah satu staf di
tugas-tugas yang diberikan relatif Bagian Umum Setda Balangan :
masih kurang sehingga sering “Jangka waktu penyelesaian
menimbulkan keterlambatan dalam tugas/permasalahan yang dihadapi
penyelesaian suatu yaitu satu sampai dua hari kalau
masalah/pekerjaan. Cara semua persyaratan yang ditetapkan
mengatasinya antara lain dengan telah dipenuhi oleh pengguna jasa.
mempersiapkan pegawai untuk Tapi penyelesaian suatu
mengikuti kursus-kursus atau permasalahan biasanya tergantung
159 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

pada jenis permasalahan yang di Berikut ini diketengahkan hasil wawancara


hadapi. Apabila memerlukan dengan salah seorang staf pada Bagian
telaahan yang lebih mendalam akan Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan
memerlukan waktu yang relatif lama pada Sekretariat Daerah Kabupaten
atau lebih dari satu hari.”(Hasil Balangan sebagai berikut :
wawancara tgl 28 Mei 2012). “Untuk penyelesaian suatu
Sedangkan menyangkut tingkat surat/berkas tergantung pada
kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan permasalahan yang dihadapi, akan
yang diberikan oleh aparat pada Sekretariat tetapi dalam penyelesaiannya masih
Daerah Kabupaten Balangan, secara umum sering terjadi keterlambatan. Hal ini
dapat dikategorikan cukup walaupun masih juga disebabkan karena persyaratan
ditemukan adanya komplain dari pengguna yang telah ditentukan tidak dapat
jasa, meskipun dengan intensitas yang relatif dipenuhi oleh pengguna jasa
kecil. Hal ini diakui oleh salah seorang staf sehingga aparat perlu melakukan
Bagian Kesejahteraan Rakyat dan konfirmasi ulang terhadap
Kemasyarakatan Setda Balangan yang persyaratan yang diperlukan, hal ini
berhasil dikonfirmasi penulis. cukup memerlukan waktu karena
“Dalam memberikan pelayanan kadang-kadang pada waktu
terhadap pengguna jasa, kami telah dikonfirmasikan mereka tidak ada
berusaha memberikan pelayanan ditempat. (Wawancara Tanggal 29
yang terbaik. Namun dalam Mei 2012).
pelaksanaannya masih pernah terjadi Dari uraian-uraian tersebut di atas
komplain dari pengguna jasa menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas
disebabkan karena pelayanan yang aparat pada Sekretariat Daerah Kabupaten
diberikan tidak sesuai dengan Balangan dari aspek produktivitas yang
harapan pengguna jasa. Dalam hal ini dilihat dari pemahaman akan tugas dan
Pengguna jasa tidak dapat memenuhi pekerjaan kantor, tenggang waktu
persyaratan yang tercantum atau penyelesaian suatu permasalahan, ketepatan
sesuai dengan ketentuan yang dalam penyelesaian berkas permasalahan
berlaku namun tetap mamaksakan serta jumlah penyelesaian surat/berkas
kami untuk menyelesaikan permasalahan dapat dikatakan baik.
permasalahan yang mereka hadapi Walaupun masih ditemui aparat yang
kadang-kadang tanpa melengkapi menunda pekerjaan yang menimbulkan
persyaratan yang dibutuhkan.”(Hasil keterlambatan dalam penyelesaian suatu
wawancara staf Tgl 29 Mei 2012).” permasalahan.
Penilaian terhadap aspek
produktivitas aparat pada Sekretariat Daerah 5.2.2.2. Kualitas Layanan
Kabupaten Balangan dapat dilihat juga dari Kualitas layanan aparat pada
ketepatan pelayanan administrasi yang Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan
diberikan. Surat - surat yang masuk terlebih terhadap publik diukur melalui spontanitas
dahulu dilakukan proses Agenda Surat oleh dalam menangani permasalahan, tenggang
Sub Bagian Tata Usaha dan Persandian pada waktu penyelesaian suatu
Bagian Umum, kemudian diteruskan kepada permasalahan/pekerjaan dan tata krama
Pejabat tujuan surat untuk di disposisi dalam memberikan pelayanan. Kualitas
kepada bagian bagian yang secara langsung layanan terdiri dari berbagai dimensi yang
berkaitan dengan permasalahan yang cukup kompleks, sehingga pemecahan
dihadapi atau yang tercantum dalam isi surat. masalah terhadap kualitas pelayanan publik
Semakin tepat waktu yang dijanjikan untuk tersebut membutuhkan sebuah proses dan
memberikan pelayanan administrasi maka cara-cara yang tidak mudah dan simpel, hal
dapat dikatakan semakin tinggi tingkat ini mengharuskan kita untuk melihat
produktivitas kinerja aparat pada Sekretariat permasalahan yang muncul dengan berbagai
Daerah Propinsi Kabupaten Balangan dalam dimensi, dan bukan hanya dilihat dari satu
menyelesaikan permasalahan yang ada. dimensi semata .
160 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Konsekuensi logis bagi Sekretariat untuk mengenali kebutuhan pengguna jasa,


Daerah Kabupaten Balangan selaku menyusun agenda dan prioritas pelayanan
organisasi pelayanan publik adalah serta mengembangkan program-program
menempatkan pengguna jasa sebagai faktor pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
terpenting dalam pelaksanaan tugas. Telah aspirasi pengguna jasa. Untuk itu, aspek
disinggung pada bagian kerangka teori, responsivitas akan dilihat melalui keterkaitan
bahwa kontrol oleh publik sebagai pengguna antar program kegiatan dengan kebutuhan
jasa dapat digunakan sebagai cara untuk organisasi, daya tanggap aparat dalam
penilaian terhadap baik atau tidaknya kualitas menghadapi dan menyelesaikan keluhan-
pelayanan yang diberikan oleh organisasi keluhan yang disampaikan pengguna jasa
pelayanan publik tersebut. dan tersedianya wadah serta kesempatan
“Kadang-kadang dalam pemberian bagi pengguna jasa untuk menyampaikan
pelayanan, aparat terkesan acuh tak saran atau keluhan. Secara singkat,
acuh dengan permasalahan yang responsivitas mengukur daya tanggap aparat
kami dihadapi, hal itu disebabkan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
karena pada saat bersamaan, mereka Balangan terhadap harapan, keinginan dan
disibukkan oleh urusan aspirasi serta tuntutan pengguna jasa.
pribadi/keluarga sehingga pelayanan Pertama-tama yang akan dibahas
yang terima terasa tidak maksimal adalah bagaimana persepsi pengguna jasa
atau tidak sesuai dengan apa yang terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan
kami harapkan”.(Hasil wawancara aparat di Setda Kabupaten Balangan dalam
dengan salah satu pemohon bantuan rangka meningkatkan mutu pelayanan
sosial di Bagian Kesra tgl 30 Mei kepada pengguna jasa, sebagai wujud atau
2012). manifestasi dari responsivitas aparat
Kemudian dari hasil observasi di terhadap kebutuhan dan keinginan pengguna
lapangan masih ditemukan, kondisi jasanya. Persepsi pengguna jasa tentang hal
pelayanan yang ideal masih sulit untuk ini, merupakan aspek yang terkait dengan
diwujudkan, karena pada kenyataannya pengetahuan pengguna jasa tentang upaya-
masih terdapat aparat pada Sekretariat upaya yang dilakukan oleh Sekretariat
Daerah Kabupaten Balangan yang Daerah Kabupaten Balangan dan apa
melakukan tugas-tugas/pekerjaan lain, manfaat serta keuntungannya bagi pengguna
sampingan diluar tugasnya untuk menambah jasa.
penghasilan dalam rangka memenuhi Berdasarkan hasil wawancara yang
kebutuhan hidup. telah dilakukan, diketahui bahwa berbagai
Dari uraian-uraian tersebut di atas upaya telah dilakukan dalam rangka
yaitu menyangkut kualitas layanan aparatur menyikapi keluhan-keluhan dari masyarakat
Sekretariat Kabupaten Balangan dapat dilihat pengguna jasa. Salah satu upaya Sekretariat
dari aspek spontanitas dalam menangani Daerah Kabupaten Balangan itu adalah
permasalahan dan melayani masyarakat, dengan membuka akses masyarakat untuk
tenggang waktu lamanya penyelesaian satu menyampaikan keluhannya secara langsung
permasalahan dan kesopanan dalam atas pelayanan yang diberikan oleh aparat.
pemberian pelayan serta kesopanan dan Berikut ini adalah hasil wawancara penulis
keramahan dalam memberikan pelayanan dengan KepalaBagian Pemerintahan Umum
dapat dikatakan belum sesuai dengan yang di Setda Kabuapten Balangan :
diharapkan oleh pengguna jasa, atau masih “Kami sering juga mendengar
kurang sehingga perlu mendapatkan keluhan-keluhan yang bernada
perhatian khusus dari para pimpinan yang miring tentang pelayanan yang
ada di Setda Kabupaten Balangan. diberikan. Dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kami
5.2.2.3. Responsivitas kepada pengguna jasa. Sebagai
Responsivitas dalam konteks bentuk sikap respon kami terhadap
penelitian ini adalah kemampuan aparat pada keluhan dan aspirasi pengguna jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan tadi, maka upaya yang kami tempuh
161 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

pertama-tama yaitu membuat papan peraturan perundang-undangan yang


informasi mengenai persyaratan atau berlaku. Untuk mengetahui keluhan-
langkah-langkah yang harus keluhan dari pengguna jasa atas
ditempuh dalam menyelesaikan pelayanan yang diberikan tersedia
permasalahan yang ada kaitannya wadah berupa kotak saran, serta
dengan kewenangan dari masing- memberi kesempatan kepada
masing bagian antara lain tahapan pengguna jasa untuk menyampaikan
/prosedur pemasukan berkas sampai keluhannya secara langsung setiap
pada proses penyelesaian saat” (Wawancara Tanggal 30 Mei
permasalahan yang dihadapi. 2012).
(Wawancara Tanggal 30 Mei 2012) “ Pernyataan di atas menyiratkan
Keterangan yang disampaikan bahwa pelayanan pada Sekretariat Daerah
menunjukkan bagaimana responsivitas Kabupaten Balangan dilakukan dengan
aparat pada Sekretariat Daerah Kabupaten responsif. Kenyataan ini dapat dilihat
Balangan untuk mengenali dan merespon dengan serangkaian upaya yang dilakukan
kebutuhan dan aspirasi pengguna jasanya. yaitu menampung dan mengevaluasi
Kemudian ditemukan juga pada penelitian sejumlah permasalahan yang ditemui untuk
ini, bahwa daya tanggap aparat terhadap dicarikan solusi pemecahannya oleh
keluhan-keluhan dari masyarakat dikatakan pimpinan dengan melibatkan para
cukup responsif, hal ini terlihat dari pegawainya.
spontanitas aparatur dalam menyikapi Dari pengamatan penulis di lapangan
keluhan-keluhan tersebut. Berikut ini hasil juga didapat bahwa mekanisme pelayanan
wawancara penulis dengan salah seorang staf yang ada telah diupayakan agar dapat
Bagian Pemerintahan Umum di Setda mengenali kebutuhan yang di inginkan oleh
Kabupaten Balangan : para pengguna jasa.
“Dalam menyikapi keluhan-keluhan
permasalahan dari pengguna jasa, 5.2.2.4. Responsibilitas
secara spontanitas kami berusaha Responsibilitas dalam konteks
membantu serta memberikan solusi penelitian ini adalah tingkat kemampuan
dalam rangka penyelesaian masalah aparatur dalam proses pelaksanaan
yang dihadapi” (Wawancara Tanggal pekerjaan, pertanggungjawaban kecocokan
30 Mei 2012)” perencanaan dengan hasil pelaksanaan.
Berkaitan dengan relevansi Untuk itu aspek responsibilitas akan dilihat
pelaksanaan kegiatan dengan kebutuhan melalui keterkaitan antara kegiatan dengan
organisasi berikut ini hasil wawancara peraturan perundang undangan yang
penulis dengan seorang pejabat di Setda berlaku.
Kabupaten Balangan (Kepala Sub Bagian Berikut ini adalah hasil wawancara
Keuangan) : dengan salah seorang staf pada Bagian
“Program-program kegiatan dalam Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah
organisasi ada relevansi dan sesuai Kabupaten Balangan:
dengan tugas pokok dan fungsi “Dalam pelaksanaan suatu kegiatan
organisasi. Menyikapi keluhan dan prosesnya selalu kami usahakan
keluhan dari pengguna jasa yaitu hasilnya semaksimal mungkin
dengan mengevaluasi kembali proses terutama dalam hal administrasi
pelayanan yang diberikan, mencari sesuai dengan ketentuan yang
dimana titik lemah sehingga produk berlaku”. (wawancara 11-07-2012)
pelayanan yang dihasilkan gagal, Responsibilitas menjelaskan apakah
serta mencari solusi untuk pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu
memperbaiki pelayanan. Langkah sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi
awal yang ditempuh untuk yang benar dan sesuai dengan kebijakan
merespons keluhan dari pengguna organisasi.
jasa yaitu menanggapi serta mencari
solusi yang disesuaikan dengan
162 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Hasil wawancara dengan staf Bagian mengarah pada pada pencapaian visi
Umum Sekretariat Daerah Kabupaten tersebut. Selain itu capaian kinerja
Balangan: yang diperoleh pada tahun 2011 ini
“suatu kegiatan yang kami diupayakan untuk tetap
laksanakan selalu kmi lakukan sesuai dipertahankan, bahkan ditingkatkan
dengan perencanaan dan bisa kami dan dikembangkan lebih jauh lagi di
pertanggungjawabkan”.( wawancara masa-masa yang akan datang”.
11-07-2012). Sebagai wujud keseriusan Sekretariat
Berkaitan dengan kondisi diatas, hal Daerah Kabupaten Balangan untuk
ini menunjukan bahwa penilaian kinerja mempertanggungjawabkan kinerjanya selama
dalam aspek responsibilitas pada aparatur tahun anggaran 2011 sehingga dibuat
Sekretariat Daerha Kabupaten Balangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
yang dilihat dari tingkat pengetahuan aparat Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Daerah
terhadap peraturan perundang-undangan Kabupaten Balangan tahun 2011. Tujuan
yang berlaku dan adanya kegiatan yang dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
menyimpang dari peraturan dan perundang- Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten
undangan yang berlaku yaitu sudah cukup Balangan Tahun 2011-2015 telah terlihat
baik. realisasinya dalam tahapan tahun 2011.
Memang tidak semua dari sasaran tersebut
5.2.2.5.Akuntabilitas dilaksanakan di tahun 2011.
Dalam pengertian yang sempit Pelaksanaan kegiatan tahun 2011 ini
akuntabilitas dapat dipahami sebagai bentuk memang terasa cukup berat. Hal ini karena
pertanggungjawaban yang mengacu pada masih adanya berbagai permasalahan dan
kepada siapa organisasi (pekerja individu) tantangan yang datangnya dari luar maupun
bertanggungjawab dan untuk apa (pekerja kelemahan dari dalam instansi pemerintah
individu) bertanggungjawab. Dalam daerah. Tantangan terberat datangnya justru
pengertian luas, akuntabilitas dapat dipahami dari sumber daya aparatur sendiri.
sebagai kewajiban pihak pemegang amanah Rendahnya tingkat kedisiplinan, serta hal-hal
untuk memberikan pertanggungjawaban, intern pemerintah daerah lainnya terbukti
menyajikan, melaporkan dan cukup menghambat kinerja pemerintah
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan daerah. Meskipun demikian Sekretariat
yang menjadi tanggungjawabnya kepada Daerah Kabupaten Balangan terus berupaya
pemberi amanah yang mempunyai hak dan untuk meningkatkan kualitas
kewenangan untuk meminta pemerintahannya.
pertanggungjawaban tersebut. Makna Berkaitan dengan kondisi diatas, hal
akuntabilitas ini merupakan makna filosofis ini menunjukan bahwa penilaian kinerja
inti dalam manajemen sector publik. dalam aspek akuntabilitas pada Sekretariat
Akuntabilitas dalam konteks ini Daerha Kabupaten Balangan yang dilihat
adalah dalam bagaimana pencapaian visi dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan Pemerintah (LAKIP) adalah cukup baik.
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). Sesuai dengan 5.2.3 Faktor-faktor yang
wawancara dengan Assisten Administrasi mempengaruhi Kinerja Aparatur
umum pada tanggal 11 juli 2012 yaitu pada Sekretariat Daerah
sebagai berikut: Kabupaten Balangan.
“meski secara umum apa yang 5.2.3.1 Kepemimpinan
dilaporkan dalam LAKIP telah Kepemimpinan sebagai suatu
menunjukan nilai capaian “CUKUP” proses dengan berbagai cara untuk
tetapi belum berarti visi Sekretariat mempengaruhi orang atau sekelompok
Daerah Kabupaten sudah tercapai orang untuk mencapai tujuan bersama,
Namun setidaknya apa yang telah berkaitan erat dengan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah harus dilaksanakan dan kekompakan
Kabupaten Balangansudah mulai orang-orang yang dipimpinnya.
163 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Disamping kemampuannya ketentuan perundang-


melaksanakan peran tersebut, seorang undangan. (Wawancara tgl 30
pemimpin dituntut untuk dapat Mei 2012)
menyesuaikan diri dengan keadaan Uraian tersebut di atas
sehingga memungkinkan dirinya menunjukkan bahwa pengaruh
memperoleh keuntungan dari berbagai kepemimpinan dalam rangkaian
sifat yang dimilikinya, berupa keinginan tindakan disetiap aktivitas melalui
untuk menerima tanggung jawab, keteladanan kewibawaan serta
kemampuan untuk bisa perspektif dan kecakapan seorang pemimpin dapat
obyektif, kemampuan untuk mempengaruhi aparat birokrasi
berkomunikasi serta kemampuan dalam dalam rangka meningkatkan
menentukan skala prioritas. kinerjanya untuk mencapai tujuan
Kepemimpinan sebagai suatu fenomena atau visi organisasi.
yang terdapat dalam setiap komunitas B. Motivasi
dimana para anggotanya saling Dalam konteks
berinteraksi, maka dalam penelitian ini kepemimpinan motivasi merupakan
akan dilihat melalui pengaruh, motivasi serangkaian usaha-usaha di dalam
dan informasi yang diberikan pimpinan rangka memberikan motivasi
kepada bawahannya dalam peningkatan (dorongan), harapan dan insentif
kinerja aparatur. kepada pegawai agar dapat terpenuhi
kebutuhannya dan pada akhirnya
dapat meningkatkan kinerja dan
a. Pengaruh semangat kerja dalam mencapai visi
Dalam aktivitasnya seorang organisasi.
pemimpin selalu lebih dominan Disamping itu, seorang pemimpin
dalam mempengaruhi bawahannya. selalu dituntut untuk mengetahui kebutuhan,
Hal ini menunjukkan bahwa di keinginan dan bahkan harapan dari
antara pimpinan dan bawahan bawahannya dengan mengamati perilaku
mempunyai interaksi yang saling mereka untuk kemudian memilih metode
mempengaruhi satu sama lainnya yang dapat digunakan supaya mereka mau
dalam rangka peningkatan kinerja. bertindak sesuai dengan misi yang diemban
Keadaan tersebut menunjukkan organisasi, sehingga proses
bahwa seorang pemimpin harus penginterpretasian kebutuhan ke dalam
menjadi panutan yang dapat tindakan akan terlaksana. Hal ini terlihat
memberikan contoh dan teladan, dalam hasil wawancara antara penulis
sikap kewibawaan serta kecakapan dengan Pejabat Esselon IIb (Assisten
dan keahlian dalam setiap Administrasi) :
aktivitasnya. Berikut ini hasil “Pada prinsipnya, yang
wawancara penulis dengan salah namanya insentif senantiasa
seorang staf di Bagian Pemerintahan ada perhatian dari pimpinan.
Umum : Pemberian insentif
“Keteladanan pemimpin disarankan menyesuaikan
yang ditunjukkan kepada dengan kemampuan Bagian
para pegawai sangat masing-masing dengan
mempengaruhi sikap dan melihat kapasitas kerja dari
perilaku pegawai. Dalam aparaturnya. Namun
menjalankan tugasnya demikian tetap diupayakan
pemimpin selalu untuk tersedianya insentif
memberikan contoh dan bagi pegawai dalam rangka
teladan tentang pelaksanaan meningkatkan taraf hidup
tata tertib yang berlaku di aparatur di Sekretariat
dalam organisasi yaitu yang Daerah Kabupaten Balangan.
telah ditetapkan melalui
164 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

(Wawancara Tanggal 30 Mei Berkaitan dengan aspek


2012). informasi, dimana penyampaian
Dalam hal meningkatan informasi yang akurat dari pimpinan
kesejahteraan pegawai di lingkungan sangat berpengaruh dalam
Sekretariat Daerah Kabupaten menghindari misinterpretation,
Balangan, pemberian insentif tetap sehingga metode yang paling efektif
mendapatkan perhatian dari adalah komunikasi dua arah.
pimpinan. Berikut adalah kutipan Berhubungan dengan hal tersebut
wawancara penulis dengan salah berikut ini disampaikan kutipan hasil
seorang pejabat yaitu Kasubag wawancara penulis dengan salah
Keuangan : Kepala Bagian Umum pada
“Dalam menjalankan Sekretariat Daerah Kabupaten
tugasnya pemimpin sering Balangan yang menjadi informan
memberikan penghargaan dalam penelitian ini.
dan insentif bagi pegawai “Penyampaian pesan atau
yang melaksanakan pekerjaan berita dari pemimpin kepada
yang penuh rasa tanggung pegawai akan lebih efektif
jawab dan yang bekerja di apabila dilakukan secara
luar jam kerja. Menyangkut langsung, agar tidak terjadi
pemberian kenaikan pangkat kesalahan pada saat
bagi pegawai telah pelaksanaan tugas. Pemimpin
dilaksanakan mengacu pada selalu memberi informasi
ketentuan perundang- terlebih dahulu tentang
undangan yang berlaku. rencana kerja atau agenda kerja
Namun pemberian insentif organisasi. Penyampaian pesan
bagi para pegawai masih jauh atau berita secara tidak
dari apa yang diharapkan langsung dianggap tidak efektif
yaitu belum dapat karena tidak terjadi komunikasi
mencukupi kebutuhan hidup dua arah yang dapat
para pegawai dan keluarga”. mengakibatkan ketidak
(Wawancara Tanggal 03-09- pahaman dalam melaksanakan
2002). tugas”. (Hasil wawancara
Dalam konteks informan Esselon IIIa Tgl 29-
kepemimpinan, motivasi merupakan 05-2012).
serangkaian usaha-usaha dalam Dari uraian-uraian tersebut di
rangka memberikan motif atas menunjukkan bahwa kepemimpinan
(dorongan), harapan dan insentif yang dilihat dari aspek pengaruh,
kepada para pegawai agar dapat motivasi serta pemberian informasi
terpenuhi kebutuhannya yang pada sangat berpengaruh terhadap kinerja atau
akhirnya dapat meningkatkan kinerja pencapaian hasil kerja dari para pegawai
dalam rangka mencapai visi dalam lingkup organisasi.
organisasi.
C. Informasi 5.2.3.2 Budaya
Pemimpin merupakan pusat Budaya sebagai suatu variabel
informasi yang dibutuhkan untuk yang mempengaruhi kinerja aparatur
memudahkan aparatnya Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan,
melaksanakan tugas-tugasnya dalam dipandang sebagai sesuatu yang hidup
mencapai tujuan organisasi secara dalam organisasi, yang mengikat semua
efektif dan efisien. Oleh karena itu anggota organisasi dalam upaya
penyampaian informasi (pesan) mencapai tujuan bersama. Disamping
harus jelas sehingga dapat diterima itu, budaya juga dilihat sebagai bagian
dan dimengerti. dari suatu lingkungan organisasi yang
mempengaruhi perilaku dan
165 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

performance organisasi. Asumsi dasar pelayanan yang diberikan oleh aparat


tentang budaya dapat direfleksikan birokrasi.
melalui pengulangan tingkah laku para
anggota suatu kelompok sosial, atau A. Lingkungan Internal Pegawai
dengan kata lain, perilaku-perilaku yang Lingkungan internal pegawai
tampak merupakan suatu pencerminan yang di ukur dari etos kerja, tingkat
asumsi dasar, seperti orientasi aparat ketergantungan pegawai terhadap
terhadap diri sendiri dan lingkungannya. pimpinan serta penggunaan bahasa
Oleh karena itu, budaya merupakan dalam berkomunikasi dalam
shared meaning sistems yang dalam studi penelitian ini dapat dikatakan sangat
organisasi dianggap sebagai landasan mempengaruhi pegawai dalam
pemikiran bagi para anggota organisasi rangka pelaksanaan tugas/ pekerjaan
dalam mengenali dan mengartikan di kantor.
pengalaman mereka. Dalam melaksanakan tugas
Asumsi dasar yang menjadikan di kantor para pegawai belum
faktor budaya sangat relevan dalam menunjukkan etos kerja yang tinggi,
mengkaji keberadaan kinerja aparat serta masih melekatnya sifat
dalam suatu organisasi adalah karena ketergantungan yang tinggi terhadap
organisasi terdiri dari sekelompok orang pimpinan. Hal ini terlihat dalam
yang mempunyai ciri khusus dan kutipan wawancara penulis dengan
karakteristik , lingkungan dan jenis salah seorang pejabat di Sekretariat
permasalahan yang berbeda. Oleh karena Daerah Kabupaten Balangan :
itu, penggunaan budaya sebagai metafora “Dalam menjalankan tugas
dengan organisasi menunjukkan bahwa sehari-hari para pegawai
antara budaya dan kinerja aparat dalam masih belum menunjukkan
suatu organisasi bersifat saling etos kerja yang tinggi yakni
melengkapi. Di satu pihak, budaya sikap disiplin dalam menjalan
diartikan sebagai a sistem of shared meanings tugas. Hal ini terlihat dengan
and symbols, di lain pihak organisasi masih banyaknya pegawai
diartikan sebagai symbolic discourse. yang datang terlambat dan
Dengan kata lain, interaksi simbolik yang yang pulang lebih awal
terjadi yaitu yang diwujudkan melalui sebelum jam kantor berakhir.
media seperti bahasa memberikan (Hasil wawancara penulis
fasilitas terjadinya proses shared meanings dengan Assisten
dan shared reality. Administrasi Umum Tgl 29
Dengan demikian, penggunaan Mei 2012).
budaya sebagai metafora dalam Sementara itu dalam
organisasi kaitannya dengan peningkatan pelaksanaan tugas berdasarkan hasil
kinerja organisasi yang memusatkan observasi dan fakta di lapangan yang
perhatian pada aspek anggota organisasi penulis temukan adalah masih
mencakup proses pengamatan terhadap munculnya faktor mental aparat yang
orientasi para anggota organisasi baik sering menunda pekerjaan. Atau
yang bersifat lingkungan internal dengan kata lain lebih mementingkan
pegawai maupun lingkungan eksternal urusan pribadi, hal ini dapat dilihat
pegawai. Orientasi internal pegawai pada jam-jam tertentu pegawai tidak
dapat dilihat dari etos kerja, tingkat berada di ruang kerjanya atau berada
ketergantungan bawahan terhadap atasan di luar kantor dengan urusan pribadi
dan penggunaan bahasa atau komunikasi yang tidak berkaitan dengan tugas
antara pimpunan dan bawahan, serta kantor. kondisi ini menyebabkan
lingkungan eksternal dapat dilihat dari penyelesaian suatu pekerjaan sering
komplain pengguna jasa terhadap tertunda, apalagi pengguna jasa
pemberian pelayanan publik dan tingkat sudah dijanjikan untuk pengambilan
kepedulian masyarakat terhadap surat/berkas, namun ketika didatangi
166 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

ternyata belum selesai. Hal seperti ini Sesuai hasil observasi penulis
masih sering terjadi dilingkungan di lapangan masih dijumpai pegawai
kerja di Sekretariat Daerah yang terkesan cuek atau acuh tak
Kabupaten Balangan. Sehingga acuh dalam membantu pengguna
dalam hal ini mekanisme kontrol jasa dalam menyelesaikan suatu
harus diterapkan. permasalahan, demikian juga sikap
Demikian juga dalam hasil ketergantungan masyarakat
wawancara penulis ditemukan bahwa penggunan jasa yang berlebihan
apabila pemimpin tidak berada di terhadap aparat birokrasi, sehingga
tempat atau sedang tugas ke luar, mau menerima saja berbagai
terlihat aktivitas pegawai perlakuan yang menyimpang hal ini
intensitasnya menurun. Demikian terlihat dengan sifat yang mau cari
juga dalam hal penyelesaian gampang oleh masyarakat pengguna
tugas/permasalahan, apabila jasa yang pada akhirnya dapat
menemukan kesulitan dalam menimbulkan penyimpangan-
penyelesaiannya pegawai masih penyimpangan dalam pemberian
kurang inisiatif untuk menyelesaikan pelayanan.
sendiri dengan kata lain menunggu Dari uraian-uraian diatas dapat
pemimpin berada ditempat untuk disimpulkan bahwa budaya yang di lihat
membantu menyelasaikan masalah dari faktor internal dan eksternal
yang dihadapi. Hal ini terlihat dalam pegawai mempengaruhi kinerja aparat
kutipan wawancara penulis dengan dalam rangka mencapai visi organisasi.
salah seorang pejabat Sekretariat
Daerah Kabupaten Balangan: 6. KESIMPULAN
“Apabila pemimpin tidak Berdasarkan hasil analisa yang
berada di tempat ada image dilakukan terhadap data-data penelitian guna
dari pegawai bahwa mengungkap dan menjawab pertanyaan-
tugas/pekerjaan dapat pertanyaan penelitian yang berhubungan
ditunda dengan kata lain analisis kinerja aparatur pada Sekretariat
intensitas pekerjaan Daerah Kabupaten Balangan, maka dapat
berkurang. Sistem disimpulkan sebagai berikut :
komunikasi yang di terapkan 1. Kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah
antara pimpinan dan para Kabupaten Balangan yang dilihat dari
pegawai yaitu sangat aspek produktivitas yang dapat dilihat
komunikatif artinya sopan, dari pemahaman terhadap tugas dan
sesuai dengan norma dan pekerjaan kantor, tenggang waktu
etika antara pimpinan dan penyelesaian suatu permasalahan,
pegawai‟‟. (Wawancara ketepatan dalam penyelesaian berkas
Tanggal 29 Mei 2012). permasalahan dapat dikatakan baik.
Sedangkan menyangkut kualitas layanan
B. Lingkungan Eksternal Pegawai aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten
Lingkungan eksternal Balangan dapat diliat dari aspek
pegawai yakni pola interaksi spontanitas dalam menangani
masyarakat dengan aparat birokrasi permasalahan dan melayani masyarakat,
yang pada hakekatnya merupakan tenggang waktu lamanya penyelesaian
suatu interaksi yang terjalin dengan satu masalah dan kesopanan serta
lingkungan yang diukur dengan keramahan dalam memberikan
indikator komplain pengguna jasa pelayanan dapat dikatakan belum sesuai
atas pelayanan yang diberikan oleh dengan yang diharapkan oleh pengguna
aparat birokrasi dan tingkat jasa, atau masih kurang sehingga perlu
kepedulian masyarakat atas mendapatkan perhatian khusus dari para
pelayanan yang diberikan oleh aparat pimpinan. Akan tetapi dari segi
birokrasi. responsivitas, pelayanan pada Sekretariat
167 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Daerah Kabupaten Balangan dilakukan Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor


dengan responsif. Begitu pula dengan Publik. Yogyakarta: UPP STIM
aspek responsibilitas dan akuntabilitas YKPN.
kinerja aparatur Sekretariat Daerah
Kabupaten Balangan cukup baik. Mahsun, Mohamad.2006. Pengukuran Kinerja
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sektor Publik. Cetakan Pertama.
kinerja yaitu faktor budaya dan BPFE.Yogyakarta.
kepemimpinan yang ditunjukkan para Mangkunegara Anwar Prabu. 2000 .
pemimpin kepada pegawai melalui sikap Manajemen Sumber Daya Manusia.
dan keteladanan serta etos kerja yang Jakarta: Rineka Cipta.
tinggi dapat mempengaruhi perilaku
aparat serta memberikan motivasi dalam Muhammad, Fadel. 2008. Reinventing Local
rangka memberikan pelayanan kepada Government . Pengalamaan dari Daerah,
masyarakat pengguna jasa untuk Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo.
mencapai visi misi Sekretariat Daerah
Kabupaten Balangan. Nazir, 2005, Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Rivai, Veithzal . 2008 “Evaluasi Kinerja


A.W. Widjaja..2006. Administrasi Kepegawaian. Melahirkan Pemerintahan yang
Jakarta : Rajawali Akuntabel” dalam Agus Wahyudianto,
„Meretas Jalan Menuju Good Governance‟.
Ali,1997, Penelitian Kualitatif. Bandung LAN
Bandung: Bumi Aksara
Salam, Dharma Setyawan. 2004. Manajemen
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Djambatan
Rineka Cipta
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Brahmasari,Ida Ayu. 2004. Pengaruh Kuantitatif,kualitatif dan R&D,
Variabel Budaya Perusahaan Terhadap Bandung:Alfabeta.
Komitmen Karyawan dan Kinerja
Perusahaan.Kelompok Penerbit an Thoyyib, Armanu. 2005. Hubungan
Pers Jawa Pos, Disertasi Universitas Kepemimpinan, Budaya Perusahaan
Airlangga Surabaya. Terhadap Komitmen Karyawan dan
Kinerja Perusahaan : Pendekatan Konsep.
Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Birokrasi Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Publik di Indonesia, Pusat Studi Brawijaya. Malang.
Kependudukan dan Kebijakan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tika, H.Moh. Pabundu, 2006. Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Handayaningrat, Soerwoto. 1982. Organisasi Perusahaan. Cetakan Pertama . Jakarta
dan Kepegawaian. Yogyakarta: Graha : Bumi Aksara
Ilmu.
Peraturan tentang Pedoman Umum
Keban, Yeremias T. 1995. Indikator Kinerja Penetapan Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Daerah: Penedekatan di Lingkungan Instansi
Manajemen dan Kebijakan. Makalah Pemerintahan (No.5/2007)
Seminar Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fisipol UGM , Yogyakarta TAP MPR RI Nomor IV/MPR/1999
,20 Mei 1995. tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN)
168 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000


tentang Program Pembangunan
Nasional Tahun 2000-2004

Keputusan Men.PAN Nomor:


KEP/26M.PAN/2/2004

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy