Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah
Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah
Analisis Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah
Renny Yudisthesia
ABSTRACT
The analysis to the bureucratic perform is very urgent now because it has strategic values. The apparatus
measurement can be translated as an evaluation activity which evaluate or observe the success or the failure of tasks
implemented and its functions. In the other hand, this measurement to the govermental authority „s perform and its
function is difficult to do objectively, because we do not apply the perform‟s measurement system yet that can give
informations about the level of its objective success and measured from the program perform of administration
authority.
This thesis was entitled “The Analysis of Apparatus Perform in Regional Secretariat of Balangan
Regency”. The aims of the research are to know and to describe the regional Secretariat‟s apparatus Perform in
Balangan Regency. Research methods applied in this research was descriptive using inductive approach.Data used
in this analysis was primary and secondary one. The primary data was processed by the result of our observation
and interviewing the apparatus of Regional Secretariat In Balangan Regency and other party which was still
interrelated to the main task and function of Regional Secretariat of Balangan Regency. Data used in this analysis
was primary and secondary one. The primary data was proccessed by the result of our observation and interviewing
the apparatus of Regional Secretariat in Balangan Regency. The secondary data was obtained by regional
Secretariat of Balangan Regency.
The analysis result shows that the apparatus perform of Regional Secretariat of Balangan Regency is
edequate. We can see it by the indicators of productiveness, the quality of its service and
responsiveness,responsibiness and accountabiliness. The research shows that the leadership and cultural factors had
great effect on the regional Secretariat‟s apparatus perform in Balangan Regency.
Beberapa indikator yang dapat Ini dapat dinilai dengan mencermati satu
digunakan dalam mengukur kinerja birokrasi per satu kegiatan dinas, adakah yang
publik menurut Dwiyanto (2002:48) yaitu : melanggar peraturan perundang
1. Produktivitas undangan ataupun kebijakan lain. Untuk
Konsep produktivitas tidak hanya itu aparat harus benar-benar menguasai
mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga peraturan dan perundang-undangan yang
efektivitas pelayanan. Produktivitas pada berlaku.
umumnya dipahami sebagai rasio antara 5. Akuntabilitas.
input dengan output. Pada tataran ini, Akuntabilitas publik menunjuk pada
konsep produktivitas dirasa terlalu seberapa besar kebijakan dan kegiatan
sempit sehingga General Accounting Office organisasi publik tunduk pada para
(GAO) mencoba mengembangkan satu pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
ukuran produktivitas yang lebih luas Asumsinya adalah bahwa para pejabat
dengan memasukkan seberapa besar politik tersebut dipilih oleh rakyat,
pelayanan publik itu memiliki hasil yang sehingga dengan sendirinya akan selalu
diharapkan sebagai salah satu indikator merepresentasikan kepentingan rakyat.
kinerja yang penting. Akuntabilitas merupakan keajegan dan
2. Kualitas Layanan. mutu pertanggungjawaban dinas
Kualitas layanan adalah kepuasan terhadap masyarakat atau instansi
masyarakat atas pelayanan yang diterima pengawas. Informasi tentang ini dapat
dari aparat birokrasi Hal ini dapat diukur diperoleh dengan melihat laporan-
dari spontanitas dalam menangani laporan pertanggugjawaban dinas, dinilai
permasalahan dan melayani masyarakat, keajegan dan mutunya menurut suatu
tenggang waktu lamanya penyelesaian tolak ukur.
satu permasalahan atau pekerjaan,
kesopanan dan keramahan dalam 3.2.4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
memberikan pelayanan. kinerja
3. Responsivitas. 1. Faktor Kepemimpinan
Responsivitas adalah kemampuan Dubrin (2005:3) mengemukakan
organisasi untuk mengenali kebutuhan bahwa kepemimpinan itu adalah
masyarakat, menyusun agenda dan upaya mempengaruhi banyak orang
prioritas pelayanan serta melalui komunikasi untuk mencapai
mengembangkan program-program tujuan, cara mempengaruhi orang
pelayanan publik sesuai dengan dengan petunjuk atau perintah,
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. tindakan yang menyebabkan orang
Responsivitas dalam apatur adalah lain bertindak atau merespon dan
kemampuan aparat untuk mengenali menimbulkan perubahan positif,
kebutuhan masyarakat , menyusun kekuatan dinamis penting yang
agenda dan prioritas pelayanan serta memotivasi dan mengoordinasikan
mengembangkan program-program organisasi dalam rangka mencapai
pelayanan public sesuai dengan tujuan, kemampuan untuk
kebutuhan dan aspirasi masyarakat, yang menciptakan rasa percaya diri dan
dapat diukur melalui keterkaitan antara dukungan diantara bawahan agar
program kegiatan dengan kebutuhan, tujuan organisasional dapat tercapai.
daya tanggap aparat dalam menghadapi 2. Faktor Budaya
keluhan-keluhan yang disampaikan Budaya adalah perilaku konvensional
pengguna jasa,dan ketersediaan masyarakat dan ia mempengaruhi
kesempatan dan wadah bagi masyarakat semua tindakan meskipun sebagian
untuk menyampaikan saran dan keluhan. besar tidak disadarinya. Budaya
4. Responsibilitas. memberikan stabilitas dan jaminan,
Responsibilitas merupakan ketaatan karena dapat memahami hal-hal yang
terhadap peraturan perundang undangan sedang terjadi dalam masyarakat dan
dan kebijakan publik yang megikatnya. mengetahui cara menanggapinya.
153 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012
Interpretasi, Interpretasi adalah meninjau Tinggi. Sehari kemudian dibentuk pula tiga
data dalam konteks yang lebih luas dan kelurahan baru di Kabupaten Balangan
memberikan tafsiran atau makna terhadap antara lain Kelurahan Paringin Kota dan
gejala-gejala yang tersembunyi di belakang Paringin Timur di Kecamatan Paringin serta
data yang ditulis serta hubungan dengan Kelurahan Batu Piring di Kecamatan
teori-teori dan ketentuan yang sudah ada. Paringin Selatan. Dari 152 desa/ kelurahan
di Kabupaten Balangan,28 desa tergolong
5. HASIL PENELITIAN DAN kedalam klasifikasi desa swakarya dan124
PEMBAHASAN desa berstatus swasembada. Sementara
5.1 Gambaran Umum Kabupaten menurut Klasifikasi LKMD,masih ada 6
Balangan desa yang tergolong pada Klasifikasi II,
Kabupaten Balangan yang beribukotakan sedangkan sisanya sebanyak 146 desa sudah
Paringin, terletak di koordinat 20 01‟37” sampai tergolong Klasifikasi III.
dengan 20 35‟58” Lintang Selatan dan 1140 Pada pesta demokrasi Pemilihan
50‟24” sampai dengan 1150 50‟24” Bujur Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2010,
Timur.Kabupaten Balangan memiliki luas pada pemilihan Gubernur dan Wakil
wilayah sebesar 1.878,3 km2 atau hanya 5 persen Gubernur Kalimantan Selatan suara
dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. masyarakat Balangan sebagian besar (44,60
Dari daerah seluas itu, terbagi menjadi 8 persen) tertuju pada pasangan Rudy Arifin-
(delapan) kecamatan, yaitu Kecamatan Rudy Resnawan. Sementara Untuk
Lampihong, Batu Mandi, Awayan, Paringin, Juai, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati kembali
Halong, Tebing Tinggi, dan Paringin Selatan. dimenangkan oleh pasangan Sefek Effendi-
Kecamatan Halong merupakan kecamatan Ansharuddin untuk kedua kalinya dengan
dengan luas wilayah terbesar, yaitu mencapai perolehan 39.713 suara atau 67,93 persen
659,84 km2 atau 35,13 persen. Kemudian disusul dari total surat suara sah yang dihimpun dari
oleh Kecamatan Juai dengan luas 386,88 km2. 321 TPS di Kabupaten Balangan.
Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Jumlah penduduk Kabupaten
Kecamatan Paringin Selatan dengan luas hanya Balangan berdasarkan hasil Sensus
mencapai 86,80 km2 atau sebesar 4,62 persen Penduduk 2010 (SP 2010) adalah 112.430
dari total wilayah Kabupaten Balangan. jiwa yang terdiri dari 56.504 laki-laki dan
Batas Wilayah Kabupaten Balangan yaitu 55.926 perempuan. Dengan luas wilayah
sebagai berikut: 1.878,30 km2, Balangan memiliki kepadatan
1. Sebelah Utara berbatasan dengan penduduk 60 orang per kilometer persegi.
Kabupaten Tabalong dan Kab. Paser Penyebaran penduduk Balangan relatif
Propinsi Kalimantan Timur merata antar kecamatan, kecuali untuk
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi yang populasinya
Kabupaten Paser Propinsi Kalimantan 5.918 orang atau hanya mencakup 5,3 persen
Timur dan Kab. Kota Baru; dari jumlah seluruh penduduk Balangan.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Halong adalah kecamatan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah; dengan jumlah penduduk terbanyak.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan terluas di Kabupaten Balangan
Kabupaten Hulu Sungai Utara. ini memiliki jumlah penduduk 18.612 jiwa
BerdasarkanUndang-undang No. 2 dengan rata-rata penduduk per desa 886
Tahun 2003 Tanggal 25 Februari 2003,maka orang. Kemudian disusul Kecamatan
pada 8 April 2003 Kabupaten Balangan Paringin dengan populasi 16.844 orang. Dua
resmi terbentuk dengan meliputi 6 kecamatan terpadat di Kabupaten Balangan
kecamatan, Yaitu Kecamatan Lampihong, antara lain Kecamatan Paringin dan
Batu Mandi, Awayan, Paringin, Juai, dan Lampihong dengan kepadatan penduduk
Halong. Kemudian pada tahun 2006, masing-masing 168 dan 162 orang per kilo
dibentuklah dua kecamatan baru hasil meter persegi. Sedangkan kepadatan
pemekaran Kecamatan Paringin, yaitu penduduk terendah terdapat di Kecamatan
Kecamatan Paringin Selatan dan pemekaran Tebing Tinggi, Halong, dan Juai dimana
Kecamatan Awayan yaitu Kecamatan Tebing tingkat kepadatannya lebih rendah daripada
155 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012
Hasil wawancara dengan staf Bagian mengarah pada pada pencapaian visi
Umum Sekretariat Daerah Kabupaten tersebut. Selain itu capaian kinerja
Balangan: yang diperoleh pada tahun 2011 ini
“suatu kegiatan yang kami diupayakan untuk tetap
laksanakan selalu kmi lakukan sesuai dipertahankan, bahkan ditingkatkan
dengan perencanaan dan bisa kami dan dikembangkan lebih jauh lagi di
pertanggungjawabkan”.( wawancara masa-masa yang akan datang”.
11-07-2012). Sebagai wujud keseriusan Sekretariat
Berkaitan dengan kondisi diatas, hal Daerah Kabupaten Balangan untuk
ini menunjukan bahwa penilaian kinerja mempertanggungjawabkan kinerjanya selama
dalam aspek responsibilitas pada aparatur tahun anggaran 2011 sehingga dibuat
Sekretariat Daerha Kabupaten Balangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
yang dilihat dari tingkat pengetahuan aparat Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Daerah
terhadap peraturan perundang-undangan Kabupaten Balangan tahun 2011. Tujuan
yang berlaku dan adanya kegiatan yang dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
menyimpang dari peraturan dan perundang- Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten
undangan yang berlaku yaitu sudah cukup Balangan Tahun 2011-2015 telah terlihat
baik. realisasinya dalam tahapan tahun 2011.
Memang tidak semua dari sasaran tersebut
5.2.2.5.Akuntabilitas dilaksanakan di tahun 2011.
Dalam pengertian yang sempit Pelaksanaan kegiatan tahun 2011 ini
akuntabilitas dapat dipahami sebagai bentuk memang terasa cukup berat. Hal ini karena
pertanggungjawaban yang mengacu pada masih adanya berbagai permasalahan dan
kepada siapa organisasi (pekerja individu) tantangan yang datangnya dari luar maupun
bertanggungjawab dan untuk apa (pekerja kelemahan dari dalam instansi pemerintah
individu) bertanggungjawab. Dalam daerah. Tantangan terberat datangnya justru
pengertian luas, akuntabilitas dapat dipahami dari sumber daya aparatur sendiri.
sebagai kewajiban pihak pemegang amanah Rendahnya tingkat kedisiplinan, serta hal-hal
untuk memberikan pertanggungjawaban, intern pemerintah daerah lainnya terbukti
menyajikan, melaporkan dan cukup menghambat kinerja pemerintah
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan daerah. Meskipun demikian Sekretariat
yang menjadi tanggungjawabnya kepada Daerah Kabupaten Balangan terus berupaya
pemberi amanah yang mempunyai hak dan untuk meningkatkan kualitas
kewenangan untuk meminta pemerintahannya.
pertanggungjawaban tersebut. Makna Berkaitan dengan kondisi diatas, hal
akuntabilitas ini merupakan makna filosofis ini menunjukan bahwa penilaian kinerja
inti dalam manajemen sector publik. dalam aspek akuntabilitas pada Sekretariat
Akuntabilitas dalam konteks ini Daerha Kabupaten Balangan yang dilihat
adalah dalam bagaimana pencapaian visi dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Sekretariat Daerah Kabupaten Balangan Pemerintah (LAKIP) adalah cukup baik.
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). Sesuai dengan 5.2.3 Faktor-faktor yang
wawancara dengan Assisten Administrasi mempengaruhi Kinerja Aparatur
umum pada tanggal 11 juli 2012 yaitu pada Sekretariat Daerah
sebagai berikut: Kabupaten Balangan.
“meski secara umum apa yang 5.2.3.1 Kepemimpinan
dilaporkan dalam LAKIP telah Kepemimpinan sebagai suatu
menunjukan nilai capaian “CUKUP” proses dengan berbagai cara untuk
tetapi belum berarti visi Sekretariat mempengaruhi orang atau sekelompok
Daerah Kabupaten sudah tercapai orang untuk mencapai tujuan bersama,
Namun setidaknya apa yang telah berkaitan erat dengan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah harus dilaksanakan dan kekompakan
Kabupaten Balangansudah mulai orang-orang yang dipimpinnya.
163 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012
ternyata belum selesai. Hal seperti ini Sesuai hasil observasi penulis
masih sering terjadi dilingkungan di lapangan masih dijumpai pegawai
kerja di Sekretariat Daerah yang terkesan cuek atau acuh tak
Kabupaten Balangan. Sehingga acuh dalam membantu pengguna
dalam hal ini mekanisme kontrol jasa dalam menyelesaikan suatu
harus diterapkan. permasalahan, demikian juga sikap
Demikian juga dalam hasil ketergantungan masyarakat
wawancara penulis ditemukan bahwa penggunan jasa yang berlebihan
apabila pemimpin tidak berada di terhadap aparat birokrasi, sehingga
tempat atau sedang tugas ke luar, mau menerima saja berbagai
terlihat aktivitas pegawai perlakuan yang menyimpang hal ini
intensitasnya menurun. Demikian terlihat dengan sifat yang mau cari
juga dalam hal penyelesaian gampang oleh masyarakat pengguna
tugas/permasalahan, apabila jasa yang pada akhirnya dapat
menemukan kesulitan dalam menimbulkan penyimpangan-
penyelesaiannya pegawai masih penyimpangan dalam pemberian
kurang inisiatif untuk menyelesaikan pelayanan.
sendiri dengan kata lain menunggu Dari uraian-uraian diatas dapat
pemimpin berada ditempat untuk disimpulkan bahwa budaya yang di lihat
membantu menyelasaikan masalah dari faktor internal dan eksternal
yang dihadapi. Hal ini terlihat dalam pegawai mempengaruhi kinerja aparat
kutipan wawancara penulis dengan dalam rangka mencapai visi organisasi.
salah seorang pejabat Sekretariat
Daerah Kabupaten Balangan: 6. KESIMPULAN
“Apabila pemimpin tidak Berdasarkan hasil analisa yang
berada di tempat ada image dilakukan terhadap data-data penelitian guna
dari pegawai bahwa mengungkap dan menjawab pertanyaan-
tugas/pekerjaan dapat pertanyaan penelitian yang berhubungan
ditunda dengan kata lain analisis kinerja aparatur pada Sekretariat
intensitas pekerjaan Daerah Kabupaten Balangan, maka dapat
berkurang. Sistem disimpulkan sebagai berikut :
komunikasi yang di terapkan 1. Kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah
antara pimpinan dan para Kabupaten Balangan yang dilihat dari
pegawai yaitu sangat aspek produktivitas yang dapat dilihat
komunikatif artinya sopan, dari pemahaman terhadap tugas dan
sesuai dengan norma dan pekerjaan kantor, tenggang waktu
etika antara pimpinan dan penyelesaian suatu permasalahan,
pegawai‟‟. (Wawancara ketepatan dalam penyelesaian berkas
Tanggal 29 Mei 2012). permasalahan dapat dikatakan baik.
Sedangkan menyangkut kualitas layanan
B. Lingkungan Eksternal Pegawai aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten
Lingkungan eksternal Balangan dapat diliat dari aspek
pegawai yakni pola interaksi spontanitas dalam menangani
masyarakat dengan aparat birokrasi permasalahan dan melayani masyarakat,
yang pada hakekatnya merupakan tenggang waktu lamanya penyelesaian
suatu interaksi yang terjalin dengan satu masalah dan kesopanan serta
lingkungan yang diukur dengan keramahan dalam memberikan
indikator komplain pengguna jasa pelayanan dapat dikatakan belum sesuai
atas pelayanan yang diberikan oleh dengan yang diharapkan oleh pengguna
aparat birokrasi dan tingkat jasa, atau masih kurang sehingga perlu
kepedulian masyarakat atas mendapatkan perhatian khusus dari para
pelayanan yang diberikan oleh aparat pimpinan. Akan tetapi dari segi
birokrasi. responsivitas, pelayanan pada Sekretariat
167 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume I Edisi 2, Juli-Desember 2012