Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sumatera Medan Jln. Sambu No. 64 Medan E-Mail

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PETA KONSEP PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Misnan
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sumatera Medan
Jln. Sambu No. 64 Medan
e-mail: misnan83@gmail.com

Abstract: The word morals comes from the Arabic plural khulq which means
manners, mannerisms, habits or behaviour. By the term moral science experts
are considered not yet right, then according to the more precise they are
according to Al Ghazali in the team project the construction of the religion of
Islam. So the nature of the learning of aqidah morals is what exactly the essence
or foundation of beliefs and behavior (which is based on the inner shape) that
good according to Islamic teachings and how human or process to learn it, so
that the human understanding teaching well. For terms commonly used term,
aqeedah Unity, the science of Kalam, the science of Usul, Theology, mentioning
other types of science of kalam i.e. aqa'id Science (i.e. Science creed-creed i.e.
node-node/belief, science of Tawhid (the science of keMaha Esaan (God) , and
the science of Usul al-Din (i.e. the science of Usul trees religion). For terms
commonly used term Shari'a fiqh, worship, muamalah, and moral terms for the
commonly used term, tasauf and others. To develop material aqidah morals,
then we need to know the magnitude of what material, what part of what's next.
Or also called the structure of matter such as we learn about the material of
gratitude, we know that it is commendable to God, morals "Backbiting"
deplorable morals to sesam is a human, for example: the name of the Angel,
Angel, why ugas harusa believers to the Angel, what dampaik is positive if we
are faithful to the Angel, how can I do a faith in angels in everyday kehdupan,
what is the argumentation to the Angel of faith and so on. So for example we
already know, that the material of the faith to this Angel, it's been talked about
since the classes in elementary, junior high, when we teach High School or a
Student MA and to do it well we teach?, certainly not In learning this the morals
of aqeedah the development of the material can be seen in a textual means to
develop the core subject matter through literartur or other library resources, and
the development of materials tailored to the everyday life of students and this is
termed contextual.

Keywords: Concept Map, Learning, Aqidah Akhlak.

PENDAHULUAN atau proses manusia untuk mempela-


Pembelajaran akhlak ialah pembela- jarinya, agar manusia memahami ajaran
jaran tentang bentuk batin seseorang yang itu dengan baik. Jika disederhanakan lagi
kelihatan pada tindak tanduknya atau maka program ini dimasudkan adalah
tingkah lakunya, didalam pelaksanaan bagaimana agar mahasiswa mengetahui
pembelajaran berarti bagaimana proses dan memahami apa sebenarnya dasar
kegiatan belajar mengajar dalam men- atau intisari dari ajaran tentang keyakinan
capai tujuan supaya yang diajar berakhlak dan perilaku yang baik dalam ajaran
baik, artinya orang yang diajarkan punya Islam, serta bagaimana proses atau cara
bentuk batin yang baik menurut ajaran untuk mengajarkannya kepada siswa.
Islam dan nampak dalam perilakunya
sehari-hari, atau dalam bentuk sederhana HAKIKAT PEMBELAJARAN AQIDAH
adalah bagaimana cara orang berakhlak AKHLAK
terpuji menurut ajaran Islam. Kata hakikat dalam Kamus Besar
Jadi hakikat pembelajaran aqidah Bahasa Indonenesia (2001: 383) bisa
akhlak adalah apa sebenarnya intisari atau diartikan intisari atau dasar atau kenyata-
dasar dari keyakinan dan perilaku (yang an yang sebenarnya /sesungguhnya. Jika
berdasarkan bentuk batin) yang baik dihubungkan dengan pembelajaran
menurut ajaran Islam dan bagaimana cara

149
Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

aqidah akhlak bisa diartikan apa intisari adalah bagaimana intisari pelajaran
atau dasar pembelajaran aqidah akhlak. tentang keyakinan dalam Islam dan bagai-
Istilah pembelajaran dalam Kamus mana cara atau proses untuk mempelajari-
Besar Bahasa Indonesia (2001:17) diarti- nya.
kan proses, cara, perbuatan menjadikan Selanjutnuya istilah akhlak. Menurut
orang atau makhluk hidup belajar. Dalam kamus Al Munjid dalam Asmaran (1992:1)
kaitannya dengan hakikat pembelajaran kata akhlak berasal dari bahasa arab yang
aqidah akhlak adalah bagaimana sebenar- bentuk jamaknya khulq yang berarti budi
nya intisari aqidah akhlak dan bagaimana pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
cara atau proses untuk mempelajarinya. Oleh para ahli ilmu akhlak istilah itu
Oleh karena itu pembelajaran mempunyai dianggap belum tepat, maka menurut
beberapa aspek. Jika dihubungkan dengan mereka yang lebih tepat adalah menurut
proses belajar mengajar maka aspek yang Al Ghazali dalam tim proyek pembinaan
perlu ada dalam proses adalah berkaitan agama Islam (1985 : 53) khulq itu berarti
dengan bagaimana cara merencanakan bentuk kejadian dalam hal ini yang
pembelajaran aqidah akhlak, materinya dimaksaud bentuk batin/psikis seseorang.
apa, sterateginya, medianya, langkah- Selanjutnya dijelaskan disitu menurut Al
langkahnya dan bagaimana mengevaluasi- Ghazali akhlak adalah suatu istilah tentang
nya. bentuk batin yang tertanam dalam jiwa
Selanjutnya istilah aqidah menurut seseorang yang mendorong ia berbuat
kamus Al Munawir dalam Ilyas (1995 : 1) atau bertingkah laku, bukan karena suatu
berasal dari bahasa Arab yang berasal dari pemikiran dan bukan pula suatu
kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqidatan, pertimbangan. Mengapa tanpa pertim-
yang berarti simpul, ikatan, perjanjian bangan atau pemikiran? karena dia sudah
yang kokoh, setelah terbentuk menjadi menjadi sifat atau sesuatu yang melekat,
kata ‘aqidah berarti keyakinan, dan hal itu karena sudah menjadi kebiasaan,
selanjutnya diartikan keyakinan itu ter- bukan berarti perbuatan yang tak difikir-
simpul dengan kokoh di dalam hati, ber- kan tetapi sudah nmenjadi darah daging,
sifat mengikat dan mengandung per- dan itu bisa baik dan bisa buruk ter-
janjian. Tidak ada manusia yang tidak gantung proses pembiasaan yang di-
mempunyai aqidah atau keyakinan, dapatkan dalam hidupnya, Oleh karena
semuanya mempunyai keyakinan hanya itu dalam tim proyek pembinaan agama
saja keyakinannya itu apa?, keyakinan Islam (1985: 55) Pembelajaran akhlak
pada dewa, pada tiga tuhan, atau bahkan berarti pembelajaran tentang bentuk batin
keyakinan bahwa tuhan tidak ada, itupun seseorang yang kelihatan pada tindak
juga keyakinan. tanduknya atau tingkah lakunya, didalam
Yang dimaksud dengan hakikat pem- pelaksanaan pembelajaran berarti bagai-
belajaran aqidah disini adalah keyakinan mana proses kegiatan belajar mengajar
Islam atau keyakinan pada Allah, artinya dalam mencapai tujuan supaya yang
bagaimana cara atau proses mengajar diajar berakhlak baik, artinya orang yang
manusia agar mempunyai keyakinan Islam diajarkan punya bentuk batin yang baik
atau keyakinan kepada Allah yang kuat. menurut ajaran Islam dan nampak dalam
Karena aqidah ini adalah fondaasi dari perilakunya sehari-hari, atau dalam bentuk
ajaran Islam, jika aqidahnya atau keya- sederhana adalah bagaimana cara orang
kinannya kuat maka dia akan mudah berakhlakterpuji menurut ajaran Islam.
untuk menjalankan ajaran Islam yang lain. Jadi hakikat pembelajaran aqidah
Oleh karena yang dipelajari adalah akhlak adalah apa sebenarnya intisari atau
aqidah Islam, disini pengertian aqidah dasar dari keyakinan dan perilaku (yang
menurut salah satu pendapat yaitu berdasarkan bentuk batin) yang baik
menurut al Banna dalam Ilyas (1995:1) menurut ajaran Islam dan bagaimana cara
adalah beberapa perkara yang wajib atau proses manusia untuk mempelajari-
diyakini kebenarannya oleh hati, men- nya, agar manusia memahami ajaran itu
datangkan ketentraman jiwa, menjadi dengan baik. Jika disederhanakan lagi
keyakinan yang tidak bercampur sedikit- maka program ini dimasudkan adalah
pun dengan keragu-raguan. Jadi aqidah bagaimana agar mahasiswa mengetahui
disini dimaksudkan adalah keyakinan yang dan memahami apa sebenarnya dasar
tidak bercampur keraguan. Jika dikaitkan atau intisari dari ajaran tentang keyakinan
dengan hakikat pembelajaran aqidah dan perilaku yang baik dalam ajaran

150 | Peta Konsep Pembelajaran Aqidah Akhlak


Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

Islam, serta bagaimana proses atau cara tentang ketuhanan yang saederhana, dan
untuk mengajarkannya kepada siswa. aqidah biasanya digunakan untuk sekolah-
sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat
KONSEP DASAR MATERI AQIDAH menengah. Bahkan di sekolah-sekolah
AKHLAK yang disebutkan tadi ajaran Islam tadi
Konsep menurut Kamus Besar digabungkan dengan ajaran lain yaitu
Bahasa Indonesia (2001: 589) adalah akhlaq. Oleh karena itu disini akan di-
rancangan atau ide/pengertian yang bahas tentang dua ajaran tadi yaitu aqidah
diabstrakkan dari peristiwa konkret. Jadi dan akhlak.
pengertian tentang sesuatu termasuk juga Menurut Imaduddin seharunya
konsep, tetapi konsep lebih luas dari dalam hidup kita seharusnya ‚Allah‛ lah
pengertian, karena dia juga bisa berarti ide yang harus kita pentingkan dalam hidup
tentang sesuatu, ide itukan luas, atau kita, sehingga kita rela melakukan apa
rancangan, rancangan itu juga luas, jadi saya untuk memperoleh keridhaan Allah.
pengertian sudah termasuk konsep tetapi Bukan bderarti kita tidak boleh mencari
konsep tidak hanya pengertian tetapi lebih harta, tahta dan lain sebagainya , tetapi
luas lagi. Oleh karena itu, selanjutnya akan hendaknya segala yang kita inginkan itu
dijelaskan tentang pengertian mengenai seharusnya tidak bertentangan dengan
materi aqidah akhlak dan hal-hal yang keinginan Allah dan untuk mencari ridha
berkaitan dengan materi aqidah akhlak. Allah.
Melihat pengertian di atas aqidah
a. Pengertian Aqidah Akhlak berkaitan dengan keyakinan, keyakinan
Isi ajaran Islam secara garis besar dalam agama Islam adalah Laa ilaaha Illa
ada tiga menurut Syihab (1996: 76) yaitu Allah. Jadi konsep materi aqidah adalah
aqidah, syari’ah, dan akhlak. Atau dalam kita mengajarkan kepada siswa mengenai
hal ini biasa digunakan istilah yang ber- keyakinan, bagaimana mengajarkan
macam-macam. Untuk istilah aqidah biasa konsep keyakinan kepada siswa, berarti
digunakan istilah, Tauhid, Ilmu Kalam, yang lebih ditonjolkan adalah ranah afektif
Ilmu Ushuluddin, Theologi, seperti dikata- atau pembentukan sikap.
kan Madjid (1995: 202) Jenis-jenis
penyebutan lain ilmu kalam yaitu ilmu RUANG LINGKUP MATERI AQIDAH
aqa’id (yakni ilmu akidah-akidah yakni AKHLAQ
simpul-simpul/kepercayaan, Ilmu Tawhid Materi Aqidah akhlak mempunyai
(Ilmu tentang keMaha Esaan (Tuhan)), ruang lingkup materi, secara umum materi
dan ilmu Ushul al-Din (Ushuluddin yakni aqidah adalah Rukun Iman yaitu :
ilmu pokok-pokok agama). Untuk istilah 1. Iman kepada Allah.
syari’ah biasa digunakan istilah fiqh, 2. Iman kepada Malaikat Allah
ibadah, muamalah dan untuk istilah 3. Iman kepada kitanb-kitab Allah
akhlak biasa digunakan istilah tasawuf dan 4. Iman kepada Rasul-raasul Allah.
lain sebagainya. Atau menurut Nurkholis 5. Iman kepada hari akhir
Madjid (1995: 45) untuk ketiga istilah ini 6. Iman kepada takdir.
biasa digunakan istilah bagaimana cara Selanjutnya dari materi secara garis
mengetahuinya dan mengembangkannya besar di atas diperinci lagi menjadi bagian-
dengan istilah ijtihad, mujtahid dan bagian yang lebih rinci lagi, misalnya iman
mujahadah. kepda Allah mencakup sifat dan nama-
Pada modul ini yang akan dibahas nama Allah, dan lain sebagainya.
yaitu dua saja aqidah dan akhlak. Untuk Senada dengan hal di atas Sabiq
sekolah-sekolah tinggi biasa digunakan (1992: 519-522) menyatakan lingkup
istilah ini secara sendiri-sendiri dan itu aqidah itu adalah tetang ma’rifat kepada
biasanya menggambarkan keluasan pem- Allah, Dzat ketuhanan, sifat Allah, hakikat
bahasannya, Ilmu Kalam biasanya diguna- keimanan dan buahnya, Takdir, malaikat,
kan untuk penyebutan mata kuliah bagi jin, kitab-kitab dari langit, Rasul-rasul, roh,
mereka yang belajar tentang ketuhanan di tanda-tanda hari kiamat, hari kiamat,
perguruan tinggi, Ushuluddin lebih luas hisab, syurga dan neraka.
lagi biasanya istilah ini digunakan untuk Selanjutnya materi Akhlak adalah:
salah satu bagian dari jurusan atau 1. Akhlak kepada Khaliq/Allah.
fakultas yang ada diperguruan tinggi, 2. Akhlak kepada makhluq/ciptraan Allah.
Tauhid biasanya digunakan untuk belajar Ini terbagi lagi.

Misnan |151
Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

a. Akhlak kepada Manusia: alam. Mendukung pendapat Wahyudin


Akhlak kepada manusia ini bisa (2003: 15) menguraikannya lebih rinci
dibagi lagi : yaitu Akhlak kepada diri sendiri (sabar,
1) Akhlak pada yang lebih tua: syukur, tawdhu’, Iffah, himah, Amanah,
a) Akhlak kepada guru. Syaja’ah dan qana’ah), Keluarga (Bakti
b) Akhlak kepada orang tua. pada orang tua, adil kepda saudara,
c) dll. Mendidik keluarga dan memelihara
2) Akhlak pada yang sebaya. keturunan), masyarakat (ukhuwah,
3) Akhlak pada yang lebih muda. ta’awun, ‘adul, pemurah, penyantun,
b. Akhlak kepada non manusia pemaaf menepati janji, musyawarah dan
Akhlak kepada non manusia ini wasiat dalam kebenaran), guru, (tawadhu’,
dibagi: menghormati guru, bersikap sopan,
1) Akhlak pada yang nampak. disiplin, raji, taat tata tertib, berbuat baik)
Misalnya bagaimana kita dan kepada alam. Selanjutnya ditambah-
berakhlak kepada lingkungan kan lalgi oleh Ikrimah (2007: 17) akhlak
hidup, tumbuhan, hewan, kepada alam menjga alam dan meman-
gunung, air, udara dan lain faatkannya dengan baik.
sebagainya.
2) Akhlak pada yang tidak KARAKTER/CIRI KHAS MATERI AQIDAH
nampak. Bagaimana kita AKHLAK
beraklak kepada malaikat, jin , Sebenarnya ajaran Islam secara
dan lain sebagainya. praktis sulit untuk dibedakan, ketika kita
Senada dengan itu Faridl (1997: vii- melakukan suatu perbuatan atau ibadah,
ix) menyatakan pembagian ruang lingkup maka mencakup banyak aspek disitu,
itu bagaimana sikap Muslim kepada Allah, disitu ada aspek aqidah, fiqh, dan akhlak.
Rasulullullah, Kitabullah, Diri sendiri, Namun secara teroritis atau keilmuan hal
Manusia lainnya (Sesama Muslim, yang itu bisa dibagi-bagi. Semua materi PAI
lebih tua, keluartga, tetangga, ulama’, yang empat itu yaitu Aqidah akhlak, fiqh,
pemerintah orang sakit, non Muslim, SKI, dan Al Qur’an Hadits mempunyai
bukan muhrim, Munafiq dll.), sikap ter- karakter terseendiri. Demikian juga dengan
harap alam semesta dean lingkungannya, aqidah akhlak, apa sebenarnya yang ingin
kehidupan sehari-hari, dll. dicapai ketika kita melakukan pembe-
Itulah materi aqidah akhlak secara lajaran aqidah akhlak. Yang ingin disentuh
garis besar. Namun ada juga yang dalam pembelajaran aqidah akhlak adalah
membagi istilah akhlak dalam dua garisa aspek dalam (hati), pembentukan sikap
besa, yaitu akhla baik dan buruk, akhlak sehingga ketika seseorang melakukan
baik harus dilakukan dan akhlak buruk perbuatan bukan seperti robot, diperintah
harus ditinggalkan, misalnya akhlak baik atau ditekan sesuai tombol tetapi dia
kepada Allah adalah syukur, ikhlas dan melakukan sesuatu berdasarkan kesadaran
lain sebagainya, sedangkan akhlak buruk yang telah tertanam di dalam hatinya,
yang harus ditinggalkan, misalnya jangan sehingga dalam situasi apapun bisa tetap
riya’, kufur, takabbur kepada Allah. Dan berakhlak baik, karena dia melakukan
lain sebagainya. setelah di masukkan dalam hati dan
Juga diungkapkan oleh Masykur disadarinya bahwa perbuatan itu memang
(1085: 16) Ruang lingkup akhlak meliputi sangat baik dilakukan. Oleh karena itu
bagaimana seharusnya seseorang bersikap dalam tulisan-tulisannya Al Ghazali selalu
terhadap penciptanya, sesame manusia mengatakan bahwa untuk terciptanya
seperti dirinya sendiri, keluarga, masya- akhlak yang baikl maka perlu melalui tiga
rakat juga makhluk lainh seperti malaikat, tahapan yaitu:
jin iblis, binatang dan tumbuhan. Oleh 1. Hal.
karena itu pembelajaran akhla itu adalah 2. Keadaan.
pembentukan sikap, hal itu tidak bisa 3. Perbuatan.
di.dapatkan secara instant seperti membeli Menurutnya akhlak akan terjadi apa-
goring pisang dibayar kemudian dimakan. bila seseorang itu memasukkan dulu
Tapi hal itu memerlukan waktu. konsep Akhlak ke dalam hati dan fikiran-
Bashir (1987: 6) membagi ruang nya, kemudian menjadi keadaan dalam
lingkup akhlak kepada tiga bagian yaitu jiwanya, selanjutnya dia melakukannya
Akhlak kepada Allah, Mnusia dan kepada dan terus melakukannya, sehingg hal itu

152 | Peta Konsep Pembelajaran Aqidah Akhlak


Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

sudah mendarah daging sehingga menjadi hati, keduanya dapat bersatu mewujudkan
sifatnya dan kebiasaannya. OIeh kerena tindakan, bila iman yang kuat mendorong
itu, Al Ghazali mengatakan bahwa pem- kelihatanlah gejala iman, bila akhlak yang
binaan akhlak itu dimulai sejak kecil, dia kuat mendorong, kelihatanlah gejala
bukan proses instant atau ‚sim salabim‛, akhlak, dengan demikian tidak salah kalau
tapi berproses. Jadi yang lebih utama pada sekolah rendah kedua bidang pem-
adalah hatinya yang dididik. Hal ini bahasan ini dijadikan satu bidang studi
sejalan dengan dakwah nabi Muhammad, yang dinamai bidang studi ‚aqidah
bahwa kurang lebih tiga belas tahun beliau akhlak‛.
mendidik aqidah.Sehingga karena hatinya Melihat hal itu kita ketahui bahwa
telah terdidik dengan baik maka selanjut- yang lebih diutamakan dalam pembela-
nya kesadaran itu menjelma dalam peri- jaran aqidah akhlak adalah pembelajaran
laku sesuai dengan ajaran Islam dan men- hati, oleh karena itu pembelajarannya baik
jadikan ummat Islam kuat. strategi, evaluasi dan lain sebagainyanya
Oleh karena itu, pendidikan aqidah disesuaikan dengan karakter materinya
akhlak ini adalah pendidikan yang lebih
menekankan aspek sikap, lebih ingin men- SILABUS MATA PELAJARAN AQIDAH
capai ranah afektif, tidak hanya kognitif AKHLAK
atau psikomotor saja, karena sikap yang Pada bagian awal telah dijelaskan
diutamakan. Mungkin berbeda dengan apa yang dimaksud dengan silabus. Salah
fiqh yang lebih menekankan aspek psiko- satu bagian dari isi silabus itu adalah
motorik. Berdasarkan hal itu sebenarnya materi pokok, Selanjutnya disini akan
dalam pembelajaran aqidah akhlak yang disajikan materi pokok mata pelajaran
lebih ditutamakan adalah siswa me- aqidah akhlak untuk SD, SMP, SMA,
mahami konsep akhlak yang akan kita Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawi-
ajarkan, apa sih ‚benda‛ itu kemudian jika yah dan Madrasah Aliyah.
yang diajarkan itu akhlaq terpuji maka
dampak posifitifnya, jika perbuatan itu 1. Materi Aqidah Akhlak untuk SD
menguntungkan kita akan melakukannya, a. Kelas I
kalau tidak kita tidak akan melakukannya, Semester satu
karena manusia tidak mau rugi, baik dunia 1) Rukun iman.
maupun akhirat. Selanjutnya karena itu 2) Jujur, tanggung jawab, hidup
bagus maka kita ingin tahu bagaimana bersih dan disiplin.
cara melakukannya, demikian juga jika Semester dua
akhlak tercela, bagaimana konsepnya, 1) Syahadat Tauhid dan syahadat
kemudian dampak negatifnya dan cara Rasul.
menghindarinya.. 2) Rajin, tolong menolong, hormat
Maka jika dianalisa ketika mengajar- pada orang tua, adab makan
kan konsep akhlak itu lebih mencapai dan minum dan adab belajar.
tujuan dari aspek kognitif, selanjutnya b. Kelas II
dampak negatif atau positif suatu per- Semester satu
buatan, lebih baik kita sentuh hatinya, hal 1) Lima Asma’ul Husna (Ar
ini lebih menekankan aspek afektif dan Rahman, Ar Rahiim, Al Ahad,
caranya bagaimana lebih pada psiko- Al Malik dan Ash Shamad).
motorik, tetapi kita ingin agar dia mem- 2) Rendah hati, hidup sederhana,
punyai sikap yang baik untuk kehidupan- adab buang air besar dan kecil.
nya sekarang dan masa- masa yang akan Semester dua
datang. 1) Lima Asma’ul Husna (Al Majid,
Konsep pembelajaran aqidah dan Al Khaliq, Al Quddus, Ar
akhlak ini sasaran pengajarannya yang Razaaq dan As Salaam).
utama adalah keadaan jiwa, seperti dikata- 2) Hormat dan santun pada guru,
kan oleh Tim Proyek Pembinaan Agama hormat dan santun pada
Islam (1985: 56) sasaran pengajaran tetangga
aqidah akhlak sebenarnya adalah keadaan c. Kelas III
jiwa, tempat berkumpul segala rasa, pusat Semester satu
yang melahirkan berbagai karsa, dari sana 1) Lima sifat wajib Allah (Wujud,
kepribadian terwujud. Disana iman ter- Qidam, Baqa’, Mukhalafatuhu
hunjam, iman dan akhlak berada dalam

Misnan |153
Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

lil hawaadits, Qiyaamuhu 2) Perilaku terpuji (zuhud dan


binafsih. tawakal).
2) Percaya diri, tekun dan hemat. 3) Perilaku tercela (Ananiah,
Semester dua Ghadhab, Hasad, Ghibah dan
1) Sifat mustahil Allah. Namimah)
2) Setia kawan, kerja keras, penya- Semester dua
yang pada binatang, dan 1) Iman kepada rasul.
penyayang pada lingkungan. 2) Perilaku terpuji (Adab makan
d. Kelas IV dean minum).
Semester satu 3) Perilaku tercelal (dendam dan
1) Sifat jaiz Allah. munafik).
2) Cerita dan tsubhatnya Nabi c. Kelas IX
Adam, Masa kanak-kanak Nabi Semester satu
Muhammad. 1) Iman kepada hari akhir.
Semester dua 2) Perilaku terpuji (qana’ah dan
1) Malaikat dan tugasnya. tasamuh).
2) Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Semester dua
e. Kelas V 1) Iman kepada qadha’ dan qadar
Semester satu 2) Perilaku tercela (takabur).
1) Nama kitab dan Rasul.
2) Al Qur’an kitab suci terakhir 3. Materi Aqidah Akhlak Untuk SMA
3) Nabi Ayyub, nabi Musa dan a. Kelas X
nabi Isa. Semester satu
Semester dua 1) Asma’ul Husna (10 sifat Allah)
1) Rasul Allah, Ulul Azmi, beda 2) Perilaku terpujoi (Husnuzhzhan
nabi dan rasul, pada Allah, diri sendiri dan se-
2) Abu Bakar dan Umar, same manusia)
f. Kelas VI Semester dua
Semester satu 1) Iman kepada malaikat.
1) Nama hari akhir 2) Adab berpakaian, berhias,
2) Abu Lahab, Abu Jahal, dan dalam perjalanan, bertamu dan
Musailamah Al Kazzab, dengki menerima tamu.
(Abu Lahab dan Abu Jahal), 3) Hasad, Riya’, Anarkhi, dan dis-
bohong (Musailamah) kriminasi.
Semester dua b. Kelas XI
1) Qadha’ dan qadar. Semester satu
2) Perjuangan kaium Muhajirin 1) Tanda iman kepada Rasul.
dan anshar serta tolong 2) Taubat dan raja’.
menjolong kaum Anshar dan Semester dua
Muhadjirin. 1) Iman kepad kitab Allah.
2) Menghargai karya orang lain.
2. Materi Aqidah Akhlak untuk SMP c. Kelas XII
a. Kelas VII Semester satu
Semester satu 1) Iman kepada hari akhir
1) Sepuluh Asma’ul Husna (As 2) Perilaku terpuji (adil, ridha’ dan
Salaam, Al Aziz, Al Khaliq, Al amal shaleh).
Ghaffaar, Al Wahhab Al Fattah, Semester dua
Al ‘Adl, Al Qayyum Al Hadi dan 1) Iman kepada qadha’ dan qadar
Ash Shabur). 2) Perilaku terpuji (persatuan dan
2) Perilaku terpuji (Tawadhu’, taat, keriukunan).
qana’ah dan sabar). 3) Perilaku tercela (Israf, tabzir dan
Semester dua ghibah).
1) Iman kepada malaikat. 4. Materi aqidah akhlak untuk madrqaah
2) Perilaku terpuji (kerja keras, ibtidaiyah
tekun, ulet dan teliti). a) Kelas I
b. Kelas VIII Semester satu
Semester satu 1) Rukun iman.
1) Iman kepada Allah.

154 | Peta Konsep Pembelajaran Aqidah Akhlak


Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

2) Asma’ul Husna (Ar Rahmaan, 6) Tokoh yang berakhlak tercela


Al Wahid dan Al Quddus) (sifat boros atau perilaku
3) Akhlak terpuji (Hidup bersih, bodoh).
kasih saying dan rukun) d) Kelas IV
4) Akhlak tercella (hidup kotor, Semester satu
bohong dan berbicqrq kotor). 1) Kalimat Thayyibah (Innalillahi
Semester dua wainna ilaihi raaji’uun).
1) Adab pada orang tua, guru dan 2) Sifat Allah dalam Asm’ul Husna
teman di sekolah. (Al Mu’min, Al Azhim, Al
2) Adab mandi dan berpakaian. Hudak, All Adil dan Al Hakim).
3) Adab makan dan minum. 3) Akhlak terpuji (jujur, benar,
4) Adab tidur. teguh pendidirian, adil dan taat
5) Adab belajar da n bermain. kepada Allah).
6) Sifat kasih saying Rasulullah. 4) Akhlak tercela (khianat,/ingkar
7) Tokoh yang berakhlaqk tercela. janji), zhalim, kejam, tama’ dan
b) Kelas II pemarah).
Semester Satu 5) Makhluk ghaib selain malaikat
1) Kalimat Tauhid (jin dan syaithan).
2) Asma’ul Husna (Al Muhaimin, Semester dua
As Salam, Al Lathif dan Ar 1) Iman kepada nabi dan rasul.
Rasiyd) 2) Adab ibadah (masuk masjid.
3) Akhlak terpuji dalam kehidupan Membaca Al Qur’an, shalat dan
sehari-hari (ramah, lemah puasa).
lembut, hormat panai dan rajin) 3) Adab tetangga.
4) Akhlak tercela (sombong, 4) Sifat dan kepribadian Nabi
angkuh, acuh tak acuh dan Musa dan Nabi Yusuf.
malas). 5) Tokoh yang berakhlak tercela
Semester dua (durhaka atau kejam/zhalim).
1) Adab; bicara. e) Kelas V
2) Adab bersin. Semester Satu
3) Adab ke kamar mandi. 1) Kalimat Thayyibah (Alham-
4) Keteguhan dan kecerdasan dulillah dan Allaahu akbar).
Nabi Ibrahim. 2) Sifat Asma’ul Husna (Ar
5) Tokoh yang berakhlak tercela Razaak, Al Mughni, Al Fattah,
(Sifat malas/acuh tak acuh). AL Wahhab, Asy Syakur).
c) Kelas III 3) Akhlak terpuji (optimis, qana’ah
Semester satu dan tawakal).
1) Kalimat Thayyibah (Subhanal- 4) Akhlak tercela (pesimis, ber-
lah dan Masya Allah). gantung, serakah/tama’, dan
2) Asma’ul Husna (Al Mushawwir, putus asa).
Al Karim dan Al Haliim). Semester dua
3) Akhlak terpuji (kreatif, rendah 1) Ciri-ciri orang berimjan (pada
hati, santun ikhlas dan Allah, Rasul dan kitab).
dermawan). 2) Syukur ni’mat.
4) Akhlak tercela (bodoh, pema- 3) Adab bekerja.
rah, kikir dan boros). 4) Adab pada oprang tua.
5) Malaikat Allah. 5) Sifat optimis, teliti, cermat nabi
Semester dua Sulaiman atau tokoh lain).
1) Adab bergaul pada orang yang 6) Tokoh yang berakhlak tercela
lebih tua. putus asa/tama’.
2) Adab kepada dhu’afa. f) Kelals VI
3) Adab dalam perjalanan. Semester Satu
4) Adab bertamu dan menerima 1) Kalimat thayyibah (Astagh-
tamu. firullah al ‘Azhiim).
5) Sifat dermawan nabi Sulaiman 2) Sifat Asma’ul Husna (Al ‘Aliim,
dan Ulama’. As Samii’ dan Al Bashirr).
3) Akhlak tercelal (hasud dan
dengki).

Misnan |155
Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

Semester dua barsah, alam mahsyar, syurga


1) Taubat. dan neraka).
2) Adab terkena musibah. 3) Akhlak terpuji pada lingkungan
3) Keteguhan iman Masyithah dan social (tasamuh, toleransi dan
Ashabul Kahfi). ta’awun).
4) Akhlak tercela (namimah,
5. Materi Aqidah Akhlak untuk Madrasah ghadhab dn berkelahi),
Tsanawiyah Semester dua
a. Kelas VII 1) Akhlak terpuji pada lingkungan
Semester Satu flora dan fauna.
1) Sifat wajib Allah (nafsiyah dan 2) Akhlak tercelal pada lingkungan
salbiyah). flora dan fauna, mengganggu,
2) Sifat Mustahil membunuh, merusak dan
3) Akhlak terpuji kepada Allah kurang peduli).
(Tauhid,ikhlash, khauf, taubat 3) Perilaku nabi, sahabat dan
dan tawadhu’). tokoh yang mulia dll. (nabi
4) Akhlak tercela kepada Allah Sulaiman, Abu Hurairah atau
(riya’, kufur,syirik dan nifaq) tokoh lain).
5) Kisah rasul, ulama’ dan sahabat 6. Materi Aqidah Akhlak untuk Madrasah
dll. Aliuyah
Semester dua a. Kelas X
1) Iman kepada kitab Allah. Bagian satu
2) Kitab-kitab Allkah. 1) Hakikat aqidah Islam dan ruang
3) Iman kepada Al Qur’an. lingkupnya.
4) Kisah sahabat (Umar bim 2) Hakikat akhlak.
Khattab). 3) Hubungan aqidah dan akhlak.
b. Kelas VIII 4) Hakikat iman kepada Allah.
Semester satu 5) Adab iffah, musawah dan
1) Sifat wajib Allah (ma’ani dan ukuhuwah.
ma’nawiyah). Bagian dua
2) Sifat mustahil. 1) Hakikat beriman kepada
3) Sifat jaiz. malaikat Allah.
4) Akhlak terpuji pada diri sendiri 2) Akhlak terpuji (kreatif, dinamis,
dan kehidupan sesame (ino- sabar dan tawakal).
vatrif, kreatif, produktif dan 3) Akhlak tercela (pasif, pesimis,
kritis, kompetitif, percaya diri, putus asa dan bergantung pada
tekad tinggi, pandai, cermat dan orang lain).
teliti, komunikatif dan ekspresif) Bagian tiga
5) Akhlak tercela lpada diri sendiri 1) Hakikat beriman kepada kiab
(kapatis, rendah diri dan tak Allah
punya pendirian. 2) Akhlak terpuji (bijaksana, ama-
6) Perilaku sahabat (Usman bin nah dan futuristik)
Affan, ketekunan dan kete- 3) Akhlak tercela (memfitnah, men-
guhan aqidahnya. curi, picik, hedonistik, amarah
Semester dua dan materialistik)
1) Mu’jizat Allah. b. Kelas XI
2) Sifat Rasul (wajib, mustahil dan Bagian Satu
jaiz). 1) Hakikat beriman kepada rasul
3) Ulul Azmi. Allah
4) Akhlak Nabi Muhammad. 2) Akhlak terpuji (solidaritas, tasa-
5) Sifat dan perilaku sahabat (Abu muh, ta’awun, zuhud, saling
Bakar), kearifan dan keteguhan menghargai dan tiak ingkar
aqidahnya. janji).
c. Kelas IX 3) Hakikat beriman kepada hari
Semester Satur akhir.
1) Iman kepada hari akhir Bagian dua
2) Alam ghaib yang berhubungan 1) Hakikat beriman kepada qadha’
dengan hari akhir (kalam dan qadar.

156 | Peta Konsep Pembelajaran Aqidah Akhlak


Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

2) Akhlak terpuji kepada bangsa dalam hal ini bagimana mengembangkan


dan Negara, cinta tanah air, materi inti melalui pengembangan dengan
kepahlawanan, pengabdian menggunakan terori-teori lain, ataupun
pada bangsa dan belajar sepan- mengembangkna materi sesuai dengan
jang hayat) pengalaman kehidupan siswa dalam
3) Akhlak tercela (judi, minuman kehidupan sehari-hari hal ini biasanya
keras dan narkoba). disebut materinya harus kontekstual.
Bagian tiga Pengembangan materi secara kon-
1) Ilmu Kalam. tekstual adalah puspa ragam sumber
2) Sejarah ilmu kalam. belajar bukan hanya buku paket tetapi dari
3) Aliran dalam ilmu kalam. mana saja baik dari buku-buku, literature
4) Tasawuf dalam Islam. atau sumber kepustakaan lain baik dalam
5) Hubungan akhlaq dan tasawuf. rumpun mata pelajaran yang sama atau-
6) Peran tasawuf dalam kehidupan pun mata pelajaran lain tetapi ber-
modern. hubungan, misalnya kita meminjam teori
psikologi, sosiologi, filsafat, kesehatan dan
LANGKAH-LANGKAH lain sebagainya untuk materi aqidah
PENGEMBANGAN MATERI AQIDAH akhlak, jadi sumbernya sangat luas.
AKHLAK Karena dalam Islam sebenarnya Ilmu
Untuk mengembangkan materi aqi- Pengetahuan itu sebenarnya tidak ber-
dah akhlak, maka kita perlu mengetahui tentangan dengan ajaran Islam bahkan
materi besarnya apa, selanjutnya apa Islam menyuruh ummatnya untuk mem-
bagian dari apa. Atau biasa disebut juga pelajari semua hal yang berkaitan dengan
dengan struktur materi misalnya kita ilmu pnegetahuan asal jangan sampai
belajar tentang materi syukur, kita tahu melupakan kebesaran Allah. Ataupun
bahwa itu adalah akhlak terpuji kepada menggunakan hal-hal atau materi yang
Allah, ghibah adalah akhlak tercela kepada biasa ada dalam kehidupan anak atau
sesam manusia, dan lain sebagainya. siswa sehari hari. Dalam pembelajaran
Selanjutnya ada yang lebih penting aqidah akhlak ini pengembangan materi
yaitu peta konsep, yaitu gambaran dari bias dilihat secara tekstual artinya
materi yang akan kita ajarkan itu secara mengembangkan materi pelajaran inti
menyeluruh, kemudian dari gambaran itu melalui literartur atau sumber kepustakaan
dari mana kita akan memulainya. Misala- lain, dan pengembangan materi disesuai-
nya kita ingin mengajarkan tentang Iman kan dengan kehdiupan sehari-hari siswa
kepada malaikat. Hal-hal apa saja yang dan ini diistilahkan kontekstual.
termasuk dalam iman kepada malaika ini Pengembangan materi dalam RPP
yang harus dibicarakan. Misalnya: nama ditulis dalam bagian materi, dan dalam
malaikat, ugas malaikat, mengapa harusa pelaksnaan pembelajaran nampak dalam
beriman kepada malaikat, apa dampaik penjelasan-penjelasan guru dan cara
positif jika kita beriman kepada malaikat, menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa.
bagaimana cara melakukan iman kepada
malaikat dalam kehdupan sehari-hari, apa PENUTUP
argumentasi iman kepada malaikat dan Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah
seterusnya. Jadi misalnya kita telah upaya sadar dan terencana untuk
mengetahui, bahwa materi iman kepada menyiapkan peserta didik untuk
malaikat ini, sudah dibicarakan sejak mengenal, memahami, menghayati dan
kelas-kelas di SD, SMP, ketika kita mengimani Allah SWT dan merealisasi-
mengajar SMA atau MA apakah itu juga kannya dalam perilaku akhlak mulia
yang kita ajarkan?, tentu tidak, kalaupun dalam kehidupan sehari-hari melalui
kita ajarkan itu hanuya ‚sekilas info‛, tapi kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
itu bukan tujuan, kita ajak siswa iuntuk penggunaan pengalaman, keteladanan
naik ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya dan pembiasaan.
bagaimana cara beriman kepada malaikat Pembelajaran Aqidah Akhlak ber-
dalam kehidupan kekinian, dan lain tujuan untuk menumbuhkan dan mening-
sebagainya. Demikian juga dengan materi- katkan keimanan peserta didik yang
materi lainnya. diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji
Selanjutnya mengenai hal lain yang melalui pemberian dan pemupukan
berkaitan dengan pengembangan materi, pengetahuan, penghayatan, pengamalan

Misnan |157
Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

serta pengalaman peserta didik tentang 2. Iman kepada Malaikat Allah


aqidah dan akhlak Islam, sehingga men- 3. Iman kepada kitanb-kitab Allah
jadi manusia muslim yang terus berkem- 4. Iman kepada Rasul-raasul Allah.
bang dan meningkat kualitas keimanan 5. Iman kepada hari akhir
dan ketaqwaannnya kepada Allah Swt 6. Iman kepada takdir.
serta berakhlak mulia dalam kehidupan Dalam pembelajaran aqidah akhlak
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan seorang pendidik dapat menggunakan
bernegara, serta untuk dapat melanjutkan metode ceramah dan diskusi yang di-
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. kemas dengan bahan ajar yang menarik
Materi Aqidah akhlak mempunyai sehingga dapat memotivasi siswa untuk
ruang lingkup materi, secara umum materi belajar tentang aqidah akhlak itu sendiri
aqidah adalah Rukun Iman yaitu: dan mengamalkannya dalam kehidupan-
1. Iman kepada Allah. nya sehari-hari.

158 | Peta Konsep Pembelajaran Aqidah Akhlak


Jurnal Hikmah, Volume 15, No. 2, Juli – Desember 2018, ISSN: 1829-8419

DAFTAR PUSTAKA

Asmaran, (1992), Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Pers.


‘Abdulrahim, Muhammad ‘Imaduddin, (1990), Kuliah Tauhid, Bandung: Yayasan
Pembhina Sari Insan (YAASIN)
Amin, Ahmad, (1995), Etika (Ilmu Akhlak), Ahli Bahasa Farid Ma’ruf, Jakarta: Bulan
Bintang
Al Ghazali, Imam, (1992), Ihya’ Ulumuddin Jilid III, Alih bahasa Moh. Zuhri, Semarang:
CV. Asy Syifa’,
---------------------, (1973), Mau’izatul Mukminin: Ringkasan dari Ihya’ Ulumuddin,
Addimasyqi, Asy Syaikh Muhammad Jamaluddin Al Qasimi, Penerjemah Moh. Abdai
Rathomy, CV. Diponegoro, Bandung
Al Damawiy, Saifuddin, (2007), Mukjizat Asmaul Uzma: Rahasia, Keajaiban, Keistimewaan,
Kekuatan Dan Khasiat Nama Allah Teragung, Jakarta: Pustaka Al Mawardi.
Ilyas, Yunahar, (1995), Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam (LPPI).
Madjid, Nurcholish, (1992), Islam, Doktrin Dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis Tentang
Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemolderenan, Jakarta: Yayasan wakaf
Paramadina.
-----------------------, dkk, Budhi Munawar Rachman (Ed), (1995), Kontekstualisasi Doktrin
Islam Dalam Sejarah, Jakarta: Yayasan Paramadina.
Misrawi, Zuhairi, (2007), Al Qur’an Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme dan
Multikulturalisme, Jakarta: Fitrah.
Proyek Pembinaan Prasarana dan sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN di Jakarta,
(1985), Metodik khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembbinaan Kelembagaan Agama Islam.
Shihab, M. Quraish, (1996), Wawasan Al Qur’an: Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan
Ummat, Bandung: Mizan.
--------,(1992), Membumikan Al Qur’an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat, Bandung: Mizan.
--------, (2002), Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al Qur’an, Volume 1-14,
Tangerang: Lentera Hati.
--------, (2007), Secercah cahaya Ilahi: Hidup bersama Al Qur’an, Bandung: Mizan.
--------,(1997), Tafsir Al Qur’an Al Karim : Tafsir Atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan
Urutan Turunnya Wahyu, Bandung: Pustaka Hidayah.
Susetya, Wawan, (2008), Personality Quotient: Bagaimana Mencapai Dan Melejitkan
Kecerdasan Kepribadian Agar Anda Dicintai Allah Swt. dan Orang-Orang Disekitar
Anda Sekalligus, Jogjakarta: Diva Prerss.

Misnan |159

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy