Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel Dengan Tanah Liat Terhadap Kualitas Biodiesel
Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel Dengan Tanah Liat Terhadap Kualitas Biodiesel
Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel Dengan Tanah Liat Terhadap Kualitas Biodiesel
0,860 gr / cm3, derajat air 0,035% vol, koordinat api 170oC dan angka asam
0,71 mg KOH / g minyak% hasil biodiesel 55,29%.
.
Kata kunci: Adsorpsi, Minyak Goreng, Tanah Liat, Biodiesel dan Kualitas
Biodiesel
PENDAHULUAN
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan sebagai
pengolah bahan–bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, serta
penambah rasa gurih, dan menambah nilai kalori bahan pangan yang digoreng. Sesuai hasil
observasi terhadap beberapa pedagang gorengan diwilayah Kekalik tiap pedagang rata-rata
menggunakan ±20 Liter minyak goreng per hari dimana dari jumlah tersebut seperempatnya
dibuang sebagai minyak jelantah. Minyak goreng bekas yang dihasilkan digunakan kembali
untuk menggoreng.Sehingga sangat tidak baik bagi kesehatan yaitu bisa mengakibatkan
keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit misalnya diarrhea, pengendapan lemak
didalam pembuluh darah, kanker, dan menurunkan nilai cerna lemak (Ketaren, 2008).
Minyak jelantah tidak hanya menimbulkan kerugian bagi manusia dari aspek
kesehatan saja, tetapi juga menimbulkan kerugian bagi manusia dari aspek lingkungan berupa
naiknya kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biology Oxygen Demand) dalam
perairan, selain itu juga menimbulkan bau busuk akibat degradasi biologi. Oleh karena itu
perlu dilakukan usaha-usaha pemanfaatan minyak goreng bekas tersebut. Salah satunya
adalah sebagai bahan baku dalam pembuatan biodiesel (Indra dan Susila, 2013).Namun
penggunaan metode esterifikasi dinilai kurang ekonomis karena prosesnya yang
lamadanmembutuhkan biaya yang mahal.Sebagai alternatif yang akandikembangkan adalah
metode adsorpsi menggunakan tanah liat. Penggunaan tanah liat sebagai adsorben alternatif
sangat dimungkinkan karena tanah liat memiliki luas permukaan yang besar, kelimpahan
yang tinggi dialam dan relatif murah dibandingkan dengan adsorben lain.
Peneliti sebelumnya yaitu Elsa Deliana (2013) telah melakukan penelitian tentang
pemanfaatan tanah liat sebagai adsorben yaitu memanfaatkan tanah liat dari Tanak Awu
sebagai adsorben untuk menurunkan bilangan asam pada minyak goreng bekas. Tanah liat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah liat yang diambabil pada kedalaman 40 cm.
tanah liat yang telah diambil kemudian diayak dengan ukuran ukuran serbuk 50 mesh, 60
mesh, dan 100 mesh, namun daya adsorpsi yang lebih tinggi adalah pada ukuran serbuk 100
mesh.
Salah satu faktor yang menentukan efisiensi dari adsorpsi tersebut adalah waktu
adsorpsi. Jika proses adsorpsi terlalu cepat maka zat yang diadsorpsi tidak sepenuhnya
terserap oleh adsorben dan apabila proses adsorpsi terlalu lama akan dikhawatirkan adsorbat
akan terlepas dari adsorben. Maka dari peneliti perlu melakukan penelitian tentang pengaruh
waktu adsorpsi minyak jelantah sebagai bahan pembuatan biodiesel dengan tanah liat
terhadap kualitas biodiesel.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka muncul suatu
tujuan dalam penelitian. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh waktu adsorpsi minyak jelantah menggunakan tanah liat terhadap
kualitas biodiesel yang dihasilkan.
Menganalisis biodiesel yang dihasilkan apakah sudah memenuhi spesifikasi kualitas meliputi
densitas (Massa jenis) dan kadar air sesuai standar nasional (SNI).
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |125
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
METODE
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dilaboratorium.
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan dengan perlakuan yaitu pada variasi waktu
adsorbsi minyak jelantah menggunakan tanah liat. Sedangkan parameter yang diamati adalah
uji yield, densitas, kadar air dan angka asam.
a. Uji yield
Yield adalah perbandingan terhadap banyaknya biodiesel yang diperoleh dengan
jumlah minyak jelantah yang digunakan (Mulana, 2011).Yield dapat dihitung dengan rumus :
berat biodiesel
Yield =Berat Minyak Jelantah x 100%
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |126
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
Hidupkan oven dan hidupkan temperatur pada suhu 110 oC dan masukkan cawan
porselin tersebut dalam oven tujuannya untuk menguapkan kandungan air.Setelah itu, cawan
diambil dan masukkan dalam desikator dan setelah dingin timbang dengan neraca
analitik.Setelah itu, masukkan 10 gram biodiesel kecawan porselin yang sudah diketahui
beratnya dan timbang. Kemudian dioven pada suhu 105 oC selama kurang lebih 2 jam,
dinginkan dalam desikator selama 15 menit.Kemudian timbang sampai berat konstan
diperoleh pengurangan berat biodiesel dinyatakan sebagai berat air yang menguap dari
biodiesel. Kadar air dapat dihitung dengan rumus:
a−b
Kadar Air = c x 100%
Keterangan :
a: Berat cawan dan sampel awal sebelum dioven (g)
b: Berat cawan dan sampel setelah dioven (g)
c: Berat sampel awal (g)
A. Hasil Penelitian
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |127
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
B. Pembahasan
51.44 50.94
40 41.22
20
0
Kontrol 12 jam 36 jam 48 jam
Waktu adsorpsi
b. Densitas
Densitas menunjukkan perbandingan berat jenis persatuan volume.Minyak Densitas
tinggi memiliki kemampuan bakar yang rendah. Hasil pengujian densitas dapat dilihat pada
gambar 2..
0.87
Densitas (gr/cm3)
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |128
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
c. Kadar air
Kadar air adalah jumlah air yang terkandung dalam biodiesel, dimana kandungan air
sangat berpengaruh terhadap nilai bakar suatu bahan bakar.Kadar air yang dihasilkan berasal
dari proses tranesterifikasi dan proses pencucian biodiesel. Hasil uji kadar air dapat dilihat
pada gambar 3.
0.05
Kadar Air (%Vol)
Gambar 3. Grafik Pengaruh Waktu Adsorpsi Terhadap Kadar air Biodiesel yang dihasilkan
Gambar 3 menunjukkan bahwa kadar air terendah saat waktu adsorpsi 12 jam dan 48
jam sedangkan kadar air tertinggi saat waktu adsorpsi 0 jam dan 36 jam. Hal ini
dimungkinkan terjadi akibat pemanasan untuk menghilangkan kadar air belum cukup
maksimal karena dipanaskan sampai suhu 1050C dan saat proses pemisahan biodiesel dengan
air dimungkinkan masih tertinggal air yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan penelitian
(Rahmi, 2011) yang menyatakan bahwakadar air dalam biodiesel semua perlakuan masuk
dalam spesifikasi menurut SNI sehingga layak untuk dijadikan bahan bakar mesin diesel akan
tetapi kadar air tidak berpengaruh secara signifikan.
Secara umum kadar air semua sampel pada waktu adsorpsi 0 jam (Kontrol), 12 Jam,
36 jam dan 48 jam sudah memenuhi nilai kadar air biodiesel menurut SNI yaitu maksimal
0,05%-m karena berkisar antara 0,035-0,050 dan memiliki selisih nilai yang sedikit.
kandungan air yang tinggi dalam biodiesel akan menyebabkan keausan mesin diesel sehingga
dapat menyebabkan korosi pada mesin diesel.
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |129
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Waktu adsorpsi berpengaruh terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan
2. Waktu optimum untuk adsorpsi minyak jelantah terdapat pada waktu adsorpsi 12 jam
dengan nilai penurunan asam lemak bebas yaitu 55,29%, sehingga nilai densitas yang
didapat adalah 0,860 gr/ml, kadar air yang dihasilkan adalah 0,035%, titik nyala yang
dihasilkan adalah 170oC dan angka asam yang dihasilkan yaitu sebesar 0,71mg/gr dan
dikatakan semua parameter untuk waktu adsorpsi telah memenuhi standar spesifikasi
biodiesel SNI.
3. Biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi spesifikasi biodiesel SNI pada pengujian
parameter densitas dan kadar air memenuhi standar spesifikasi biodiesel SNI meski yang
memenuhi standar hanyalah waktu adsorpsi 12 jam dan 36 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |130
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
Irma,A.S. 2009. Penurunan Asam Lemak Bebas dan Transesterifikasi Minyak Jelantah
Menggunakan Kopelarut Metil Tersier Butil Eter (MBTE).Skripsi. Jurusan Kimia.
FPMIPA. Universitas Sebelas Maret
Ketaren,S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. UI-Press. Jakarta
Mittlebach,M., Remschmidt, Claudia., 2004. Biodiesel The Comprehensive Handbook.
Vienna: Boersedruck Ges.m.bH.
Mukhibin.2010. Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Solar. Jakarta. Penerbit:Solomon
Mulana,F.2011.Penggunaan Katalis NaOH dalam Proses Transesterifikasi Minyak Kemiri
Menjadi Biodiesel.Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan.Vol.8.No.2.Hal 73-
78.2011.
Mulyani,S dan Kartasapoetra. 2005. Pengantar ilmu tanah. Jakarta : Rineka
Parhusip,R.2012.Pengaruh Waktu Reaksi Dan Penambahan Katalis Pada Pembuatan Gliserol
Monooleat Dari Gliserol dan Asam Oleat.Jurnal Teknik Kimia.No.1,Vol.18,Januari
2012.
Permanasari, A. 2009. Kajian Aspek Teoretika Dan Aplikatif Dari Adsorben Organo-
Bentonit Terhadap Residu Pestisida Dalam Air Minum Dan Implikasinya Dalam
Perkuliahan Kimia Material. Forum Pendidikan.Volume 28 No 2.
Rahmi,A.U. 2011. Kajian proses produksi biodiesel dari minyak biji bintaro dengan metode
tranesterifikasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian: Institut Pertanian Bogor.
Riyanti, F, dkk. 2012. PengaruhVariasiKatalis KOH PadaPembuatanMetil Ester Dari
MinyakBijiKetapang (TerminaliaCattapaLinn).JurnalpenelitianSains.No. 2. Vol. 15,
April 2012.
Sari, Pornoemodan,S.P,.Permata,D. 2012. Pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel M30
dari minyak jelantah dengan katalis 0,25% NaOH terhadap unjuk kerja motor diesel
S-1110. Teknik Mesin: Universitas Gunadarma.
Setiawati,E& Edwar,F. 2012. Teknologi Pengolahan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas
dengan Teknik Mikrofiltrasi dan Transesterifikasi sebagai Alternatif bahan bakar
Mesin diesel.Jurnal Riset Industri. Vol.VI No.2. Hal 117-127.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supandi. 2003. Pembuatan biodiesel transesterifikasi minyak kelapa menggunakan metanol
dengan katalis natrium metoksida (NaOCH3). Skripsi. Jurusan Kimia MIPA.
Uiversitas Negeri Surakarta.
Supeno, M. 2007. Bentonit Alam Terpilar Sebagai Material Katalis / Co-Katalis Pembuatan
Gas Hidrogen dan Oksigen dari Air. Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kimia :
Universitas Sumatra Utara.
Syamsudin,M. 2008. Gemerincing rupiah dari jelantah membuat biodiesel dari minyak
jelantah.Yogyakarta : Penerbit Andi.
Zappi, M., Hernandez, M., Spark, D., Horne, J., Brough, M., 2003, A Review of the
Engineering Aspects of the Biodiesel Industry, MSU EnvironmentalTechnology
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |131
Ahmadi1, Ika Suyanti2, Sri Astuti Tikrahsari3, Pengaruh Waktu Adsorpsi Minyak Jelantah
Miftahul Aini4 Sebagai Bahan Pembuatan Biodiesel…..…..
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Desember Tahun 2018 Vol.6 , No.2 |132