Tahap Perkembangan Kognitif Matematika Siswa SMP Kelas Vii Berdasarkan Teori Piaget Ditinjau Dari Perbedaan Jenis Kelamin

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JPPM Vol. 10 No.

2 (2017)

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF MATEMATIKA SISWA SMP


KELAS VII BERDASARKAN TEORI PIAGET DITINJAU DARI
PERBEDAAN JENIS KELAMIN

Indrie Noor Aini1), Nita Hidayati2)


Pendidikan Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang

indrie.nooraini@staff.unsika.ac.id

ABSTRACT
This study aims to examine the suitability of Piaget's cognitive development stage to grade VII students in
Karawang regency, whether it has arrived at the formal operation stage, as described in Piaget's theory. The
subjects of this study were 32 students with an age between 12 to 16 years. This study uses the instrument of Test
of Logical Operations (TLO) in mathematics. TLO consists of 14 questions and students are given time to answer
all questions for 45 minutes. The results showed 41.18% of male students in the initial formal operating phase,
47.06% in the final concrete operation stage and 11.76% in the initial concrete operation phase. While 53.33% of
female students were in the initial formal operating phase, 40% at the final concrete operation stage and 6.67%
at the initial concrete operation stage. Average score of TOL Piaget male students ie 27.13 and female students ie
25.47 which means the average student tend to at the final concrete stage. The students' mathematical
understanding based on 7 logical operations shows that on the type of proposition, series and logical
multiplication the average male student is sufficient while the type of classification, compensation, probability,
and correlation are not sufficient. The average female students in the types of propositions, series, compensation,
and logical multiplication are sufficient, while the classification type, the probability and the correlation are
insufficient.

Keywords: Development Stage of Cognitive, Piaget Theory, Gender.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kesesuaian tahap perkembangan kognitif Piaget terhadap siswa SMP kelas
VII di Kabupaten Karawang, apakah telah sampai pada tahap operasi formal, sebagaimana yang dijelaskan dalam
teori Piaget. Subjek dari penelitian ini adalah siswa sebanyak 32 orang dengan usia antara 12 sampai 16 tahun.
Penelitian ini menggunakan instrumen Test of Logical Operations (TLO) dalam matematika. TLO terdiri dari 14
soal dan siswa diberi waktu menjawab semua soal selama 45 menit. Hasil penelitian menunjukkan 41,18% siswa
laki-laki pada tahap operasi formal awal, 47,06% pada tahap operasi konkrit akhir dan 11,76% pada tahap operasi
konkrit awal. Sedangkan 53,33% siswa perempuan pada tahap operasi formal awal, 40% pada tahap operasi
konkrit akhir dan 6,67% pada tahap operasi konkrit awal. Skor rata-rata TOL Piaget siswa laki-laki yakni 27,13
dan siswa perempuan yakni 25,47 yang artinya rata-rata siswa cenderung pada tahap konkrit akhir. Pemahaman
matematika siswa berdasarkan 7 operasi logis menunjukkan bahwa pada tipe proposisi, seriasi dan perkalian logis
rata-rata siswa laki-laki berpemahaman cukup sedangkan tipe klasifikasi, kompensasi, probabilitas, dan korelasi
berpemahaman belum cukup. Rata-rata siswa perempuan pada tipe proposisi, seriasi, kompensasi, dan perkalian
logis berpemahaman cukup, sedangkan tipe klasifikasi, probabilitas dan korelasi berpemahaman belum cukup.

Kata kunci: Tahap Perkembangan Kognitif, Teori Piaget, Jenis Kelamin.

A. PENDAHULUAN
Keterampilan berfikir, lebih khusus lagi kognitif yang baik terhadap peserta didik perlu
perkembangan kognitif, merupakan salah satu dilakukan kajian-kajian dan penelitian-
pusat perhatian pendidikan matematika dan penelitian guna memperoleh data bagaimana
sains. Menurut Muhamad Nur, perkembangan mewujudkan perkembangan kognitif yang baik.
kognitif merupakan salah satu penentu dalam Salah satu cara yang biasa digunakan yaitu
pengembangan kurikulum matematika dan dengan mengkaji teori-teori perkembangan
sains. Untuk mewujudkan perkembangan kognitif yang telah ada. Salah satu teori yang

25
Indrie Noor Aini dan Nita Hidayati

sering digunakan dalam membahas teori Penalaran formal ditandai dengan


perkembangan kognitif yaitu teori yang kemampuan berpikir tentang ide-ide abstrak,
dikembangkan oleh Jean Piaget seorang menyusun ide-ide, menalar tentang apa yang
psikolog yang juga ahli biologi kelahiran Swiss akan terjadi kemudian. Individu yang berada
pada tahun 1896. pada tahap operasi formal apabila dihadapkan
Teori perkembangan kognitif dan teori kepada sesuatu masalah, dapat merumuskan
pengetahuan Piaget sangat banyak dugaan-dugaan atau hipotesis-hipotesis
mempengaruhi bidang pendidikan, terlebih tersebut. Dengan kata lain, individu yang
pendidikan kognitif. Tahap-tahap pemikiran berada pada tahap operasi formal dapat terlibat
Piaget sudah cukup lama mempengaruhi dalam tipe penalaran hipotetiko-deduktif
bagaimana para pendidik menyusun kurikulum, (Muhamad Nur, 1991). Menurut John W
memilih metode pegajaran dan juga memilih Santrock , yang dimaksud dalam penalaran
bahan bagi pendidikan anak, terlebih hipotetiko-deduktif disini mengandung konsep
pendidikan di sekolah. Teori kontruktivisme bahwa individu yang berada pada tahap operasi
Piaget sangat mempengaruhi bagaimana formal dapat menyusun hipotesis (dugaan
sebaiknya seorang guru membantu murid terbaik) tentang cara untuk memecahkan
membangun suatu pengetahuan. Teori problem dan mencapai kesimpulan secara
kontruktivisme mempertanyakan apa dan sistematis
bagaimana peran guru yang baik dan peran Di Indonesia individu yang memasuki
murid yang sesungguhnya dalam menggeluti tahap operasi formal terjadi pada usia remaja
ilmu pengetahuan. Tidak ketinggalan, metode yakni pada usia sekolah menegah (SMP dan
penelitian Piaget banyak mewarnai penelitiap SMA). Namun berdasarkan pengalaman
pemikiran anak. peneliti, sebagian besar siswa SMP kesulitan
Menurut Piaget pengertian dan pada saat mempelajari materi ajar matematika.
pemahaman seseorang itu mengalami Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal
perkembangan dari lahir sampai menjadi tersebut.Salah satunya dikarenakan
dewasa. Berdasarkan pengamatan yang karakteristik materi ajar matematika yang
dilakukannya, Piaget meyakini bahwa bersifat abstrak.
perkembangan kognitif seseorang terjadi dalam Selain itu dimungkinkan bahwa siswa
empat tahapan, yakni sensorimotor, pra- SMP masih belum memasuki tahap operasi
operasional, operasi konkret dan operasi formal. formal. Meskipun berdasarkan tahapan Piaget
Tiap-tiap tahap berkaitan dengan usia dan berdasarkan usia, pada usia SMP seharusnya
tersusun dari jalan pikiran yang berbeda-beda. siswa sudah memasuki tahap operasi formal.
Menurut Piaget semakin banyak informasi tidak Seperti yang dikatakan Russefendi bahwa
membuat pikiran anak lebih maju.Kualitas masih terdapat peserta didik yang telah lulus di
kemajuannya berbeda-beda (Paul Suparno, jenjang sekolah menengah dan juga mahasiswa
2001). tidak pernah mencapai tahap penalaran formal
Menurut Piaget penalaran sudah mulai (Lamisu, 1998)
digunakan individu pada usia 7 tahun, yakni Penulis ingin menggunakan tes yang bisa
pada tahap operasi konkret dan operasi formal. mengukur hal-hal tersebut.Dalam hal ini
Sementara penalaran yang sudah melibatkan penulis menggunakan Tes Operasi Logis (TOL)
logikaitu terjadi pada tahap operasi formal. Piaget dengan mengacu pada 7 pola penalaran
Tahap ini mulai muncul pada usia sebelas logis. Pola penalaran tersebut meliputi
sampai lima belas tahun. Pada tahap ini individu klasifikasi, seriasi, perkalian logis, kompensasi,
sudah mulai memikirkan pengalaman di luar proporsi, probabilitas dan korelasi (Leongson &
pengalaman konkret dan memikirkannya secara Limjap, 2003).
lebih abstrak, idealis dan logis. Kualitas abstrak Selain melihat 7 operasi logis Piaget,
dari pemikiran operasional formal tampak jelas penulis juga ingin melihat tahap perkembangan
dalam pemecahan problem verbal (John W kognitif ditinjau dari perbedaan jenis kelamin,
Santrock, 2008).

26
Tahap Perkembangan Kognitif Matematika

Siswa

karena terdapat perbedaan kemampuan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
matematika antara laki-laki dan perempuan. menelaah kesesuaian tahap perkembangan
Rumusan masalah yaitu “Bagaimana kognitif Piaget terhadap siswa SMP kelas VII di
kesesuaian tahap perkembangan kognitif Piaget Karawang ditinjau dari perbedaan jenis
terhadap siswa SMP kelas VII di Karawang kelamin.
ditinjau dari perbedaan jenis kelamin?. Adapun

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian validitas dan reliabilitasnya oleh Leongson &
eksploratif dengan pendekatan kualitatif, yang Limjap (2003). TLO terdiri dari 14 soal dan
berusaha mencari kesesuaian tahap siswa diberi waktu menjawab semua soal
perkembangan kognitif Piaget pada siswa kelas selama 45 menit. Penulis menyusun kembali
VII SMP di Karawang ditinjau dari perbedaan urutan soal-soal tersebut dari mudah hingga
jenis kelamin. sukar agar siswa tidak langsung merasa
Untuk memperoleh data kesesuaian tahap kesulitan menjawab soal pada permulaan.
perkembangan kognitif Piaget, maka penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap,
ini dilakukan pada bulan Januari sampai Mei yaitu persiapan penelitian dan pengambilan
2016 di SMP Amani Karawang. Pengambilan data.
sampel dalam penelitian ini menggunakan a) Persiapan Penelitian. Pada tahap
teknik cluster random sampling. Merujuk pada persiapan penelitian yang dilakukan
pendapat Nazir (2005:311) teknik cluster adalah mendapatkan data kelas yang
random sampling adalah teknik memilih sebuah menjadi subjek penelitian.
sampel dari kelompok unit-unit terkecil secara b) Pengambilan data penelitian. Penelitian
randomisasi. ini menggunakan instrumen Test of
Fokus permasalahan dalam penelitian ini Logical Operations (TLO) dalam
adalah Bagaimana kesesuaian tahap matematika.
perkembangan kognitif Piaget terhadap siswa Tipe soal TLO terdiri dari
SMP kelas VII di Karawangditinjau dari keproporsionalan, klasifikasi, seriasi,
perbedaan jenis kelamin. kompensasi, perkalian logis, probabilitas, dan
Indikator penelitian adalah kesesuaian korelasi.Melalui TLO ini, perkembangan
tahap perkembangan kognitif Piaget terhadap kognitif siswa dapat diketahui. Hasil jawaban
siswa SMP kelas VII ditinjau dari perbedaan siswa dinilai berdasarkan pedoman penskoran
jenis kelamin dan variabel yang diukur meliputi TLO dalam Schoenfeld’s Scoring Continuum
skor instrumen Test of Logical Operations (Leongson & Limjap, 2003) yang disajikan
(TLO) dalam matematika. TLO telah diuji coba dalam tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2. Pedoman Penskoran TLO
Nilai Keterangan
0 Siswa tidak melakukan usaha apapun untuk menyelesaikan masalah.
1 Siswa melakukan sedikit usaha dalam bentuk sketsa, memperlihatkan
hubungan, mengetahui kebutuhan data, atau membuat penjelasan untuk
menyelesaikan masalah.
2 Siswa menunjukkan pemahaman masalah melalui representasi yang dibuat dan
melakukan usaha awal setengah jalan untuk menyelesaikan masalah.
3 Siswa melakukan hal yang baik dalam masalah, masalah hampir terselesaikan, dan
solusi benar namun masih terdapat kesalahan.
4 Siswa menyelesaikan masalah secara lengkap dan terpecahkan dengan benar.

Hasil skor TLO siswa dikelompokkan berdasarkan tahap kognitif Piaget (Leongson & Limjap,
2003), seperti pada tabel 3.2 berikut ini.

27
Indrie Noor Aini dan Nita Hidayati

Tabel 3. Pengelompokan Tahap Kognitif Piaget Berdasarkan Skor TLO


Tahap Kognitif Piaget Skor TLO
Tahap Operasi Kongkrit Awal 0 – 14
Tahap Operasi Kongkrit Akhir 15 – 28
Tahap Operasi Formal Awal 29 – 42
Tahap Operasi Format Akhir 43 – 56

Rerata pencapaian siswa dalam Tabel 4. Kategori Pemahaman Tipe Soal


memahami tipe soal TLO dikategorikan pada TLO
tabel 3.3, sebagai berikut:
Kategori Rerata Skor Total
Pemahaman Rendah 0 – 2,16
Pemahaman Kurang 2,17 – 4,16
Pemahaman Cukup 4,17 – 6,16
Pemahaman Tinggi 6,17 – 8

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pemetaan Perkembangan Berdasarkan tes yang dilakukan
Kognitif Piaget Siswa diperoleh data yang disajikan dalam diagram
berikut :
20

15

10

0
konkrit konkrit formal formal
awal akhir awal akhir
Gambar 1. Diagram Hasil Pemetaan Perkembangan Kognitif Piaget Siswa

2. Hasil Pemetaan Perkembangan pembagian berdasarkan perbedaan jenis


Kognitif Piaget Siswa Ditinjau Dari kelamin. Akan disajikan dalam diagram berikut
Perbedaan Jenis Kelamin :
Dari hasil pemetaan perkembangan
kognitif siswa kemudian dispesifikasikan

28
Tahap Perkembangan Kognitif Matematika

Siswa

10
8
6
4
2
0
Laki-laki

0
11.76470588

47.05882353

41.17647059
Perempuan

konkrit konkrit formal formal


awal akhir awal akhir
Gambar 2. Diagram Diagram Pemetaan Perkembangan Kognitif Siswa Laki-laki dan
Perempuan
3. Hasil Pemetaan Pemahaman Schoenfeld untuk mencari tingkat pemahaman
Matematika Siswa Pada Tiap Tipe siswa terhadap tiap tipe pada operasi logis
Operasi Logis Piaget Piaget maka didapatkan :
Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan adaptasi rangkaian penilaian

6
5
4
3
2
1
0
perkalian
proposisi klasifikasi seriasi kompensasi probabilitas korelasi
logis
Laki-laki 4,6470588243,1176470594,8235294123,1764705884,9411764712,0588235292,705882353
Perempuan 4,8 2,133333333 4,6 4,6666666675,1333333332,0666666673,733333333

Gambar 3. Diagram Rata-rata Pemahaman Matematika

Pada diagram 4.3 terlihat bahwa pada tipe terlebih pada tipe probabilitas rata-rata siswa
proposisi, seriasi, dan perkalian logis rata-rata laki-laki dan perempuan mengalami
siswa laki-laki dan perempuan menunjukan pemahaman yang rendah.
pemahaman cukup. Pada tipe klasifikasi dan Berdasarkan nilai rata-rata yang
kompensasi menunjukan perbedaan disebutkan di atas dapat diketahui nilai rata-rata
pemahaman antara rata-rata siswa laki-laki dan siswa laki-laki yaitu 25,47 dan siswa
perempuan. Pada tipe klasifikasi, rata-rata siswa perempuan 27,13. Jika dikategorikan dalam
perempuan memiliki pemahaman rendah, tahap perkembangan kognitif, maka rata-rata
sedangkan rata-rata siswa laki-laki memiliki siswa laki-laki dan siswa perempuan telah
pemahaman yang kurang. Pada tipe memasuki tahap konkrit akhir dimana sebagian
kompensasi, rata-rata siswa perempuan kemampuan operasi logis telah dimiliki. Ini
memiliki pemahaman cukup, sedangkan rata- berarti siswa dalam kelas tersebut memiliki
rata siswa laki-laki memiliki pemahaman yang usaha yang baik dalam menyelesaikan
kurang. Pada 2 tipe terakhir, yakni probabilitas permasalahan dengan menggunakan semua
dan korelasi rata-rata siswa laki-laki dan operasi logis yang dimilikinya. Solusi yang
perempuan belum memiliki cukup pemahaman, dihasilkan benar tetapi terdapat kesalahan-

29
Indrie Noor Aini dan Nita Hidayati

kesalahan sedikit dalam menggunakan tipe jawaban akhir sehingga setiap data dan
operasi logisnya. Mereka dapat memprediksi informasi diarahkan untuk mencapai tujuan itu.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisis data penelitian 2. Hasil pemetaan perkembangan kognitif
tentang pemetaan perkembangan kognitif siswa siswa perempuan SMP menunjukkan
SMP dengan 7 operasi logis Piaget yang bahwa telah berada pada tahap operasi
ditinjau dengan perbedaan jenis kelamin formal awal. Sedangkan masih berada
diperoleh simpulan sebagai berikut : pada tahap operasi konkret, dimana
1. Hasil pemetaan perkembangan kognitif sebagian siswa berasa pada tahap operasi
siswa laki-laki SMP menunjukkan bahwa konkrit akhir dan sebagian kecil siswa
masih berada pada tahap operasi konkrit berada pada tahap operasi konkrit awal.
awal. Namun, berdasarkan nilai rata-rata Namun, berdasarkan nilai rata-rata tes
tes operasi logis (TOL) Piaget siswa laki- operasi logis (TOL) Piaget siswa
laki cenderung pada tahap konkrit akhir. perempuan cenderung pada tahap konkrit
akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Lamisu, 1998. Pengaruh Kemampuan Nur, Muhamad. 1991. Pengadaptasian Test of


Penalaran Formal dan Motivasi Logical Thinking (TOLT) dalam
Berprestasi Terhadap Prestasi Setting Indonesia.Surabaya : Pusat
Belajar Matematika pada Siswa Penelitian IKIP Surabaya.
Kelas III SLTP Negeri Se-Kotamadya
Kendar. Tesis. Tidak dipublikasikan. Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada
Surabaya: Universitas Negeri Membantu Guru Mengembangkan
Surabaya. Kompetensinya dalam Pengajaran
Matematika untuk Meningkatkan
Loengsong, Jaime A. ; Limjap, Auxencia A. CBSA. Bandung: Tarsito.
2003. Assessing the Mathematics
Achievement of College Freshmen Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan.
Using Piaget’s Logical Operation. Jakarta: Kencana.
Manila: De La Sale University. pp: 1-
35 Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan
Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisus.

30

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy