0% found this document useful (0 votes)
208 views

Evaluasi Pelaksanaan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Sekolah Menengah Atas Kota Bukittinggi

This document summarizes a study that evaluated the implementation of a Youth Health Care Program (PKPR) in senior high schools in Bukittinggi City, West Sumatra, Indonesia in 2017. The study used qualitative methods including focus group discussions and in-depth interviews with health officials and youth informants. The results showed that the PKPR program in Bukittinggi was generally implemented according to the national guidelines, with funding coming from government and health unit budgets. However, the study concluded that stronger policies and cross-sector collaboration are still needed to ensure the program's optimal implementation and efficiency in addressing youth health issues.

Uploaded by

Emanuel Olamasan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
208 views

Evaluasi Pelaksanaan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Sekolah Menengah Atas Kota Bukittinggi

This document summarizes a study that evaluated the implementation of a Youth Health Care Program (PKPR) in senior high schools in Bukittinggi City, West Sumatra, Indonesia in 2017. The study used qualitative methods including focus group discussions and in-depth interviews with health officials and youth informants. The results showed that the PKPR program in Bukittinggi was generally implemented according to the national guidelines, with funding coming from government and health unit budgets. However, the study concluded that stronger policies and cross-sector collaboration are still needed to ensure the program's optimal implementation and efficiency in addressing youth health issues.

Uploaded by

Emanuel Olamasan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.

2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN PEDULI


REMAJA ( PKPR ) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA
BUKITTINGGI

Sri Suciana1, Evi Hasnita2 &Nurhayati3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock, Jalan.Soekarno Hatta, Kelurahan Manggis Gantiang
Kecamatan Mandiangin Koto Selayang, Bukittinggi
sri suciana1992@gmail.com

Submitted: 25-04-2018, Reviewer: 23-05-2018, Accepted: 18-02-2019

ABSTRACT
The advent of the the information flow and technology that is growing rapidly, youth has made change by
natural impact upon the matter always serious and complex. Health programs youth health care is a
addressed to youth any one container to solve problems are.The purpose of this study is to find PKPR
senior high school year 2017 in Bukittinggi. A design peneilitian their intention is nothing but a
qualitative study descriptive of with the approach phenomenology , do in the city bukitinggi of the months
january - february 2018 , the collection of the data with came up with a focus group discussions ( FGD)
and in depth interviews on 5 a person of informants and focus group discussions 10 the rebel attempts to
exert control informants to collect information on the implementation of the the health program care be
in the low teens while of data validation have been carried out with triangulation of study of the sources
and triangulation.Result of this research shows that the implementation of Health Programs Youth in
Bukittinggi even resign from the management of the guide book that are issued by the ministry of health ,
DAK, vehicle operational cost calculation , as well as financing of school health units. A conclusion
research with a policy of the reign of kota bukittinggi and therefore we need cooperation with all cover
cross sectors in as well as giving counseling health to keep the implementation of the program this can
work to maximum efficiency.
.
Keywords : Youth, PKPR, SMA, City Bukittinggi

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan arus informasi dan teknologi, remaja sudah mengalami perubahan secara
alamiah yang selalu berdampak kepada masalah yang cukup serius dan kompleks. Program Kesehatan
Peduli Remaja adalah program kesehatan yang ditujukan kepada remaja dan menjadi salah satu wadah
untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
evaluasi Pelaksanaan PKPR di Sekolah Menengah Atas Kota Bukittinggi Tahun 2017. Desain peneilitian
ini yaitu studi Kualitatif Deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dilakukan di Kota Bukitinggi dari
bulan Januari – Februari 2018, Pengumpulan data dengan Focus Group Discussion (FGD) dan
wawancara mendalam pada 5 orang informan dan focus group discussion 10 orang informan guna untuk
menggali informasi mengenai pelaksanaan program kesehatan peduli remaja sedangkan validasi data
dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan PKPR dikota Bukittinggi berpedoman pada buku panduan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI, dana untuk pelaksanaan PKPR bersumber dari DAK, BOK, Serta pendanaan
dari UKS. Kesimpulan Penelitian adanya Kebijakan dari pemerintahan Kota Bukittinggi dan Kerjasama
dengan semua Lintas Sektor dalam memberikan penyuluhan kesehatan agar pelaksanaan program ini
berjalan maksimal.

Kata Kunci :Remaja, PKPR, SMA, Kota Bukittinggi.

76
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

PENDAHULUAN untuk remaja, dimana pelayanannya


Penelitian Sohaib Khan dapat diakses oleh semua golongan
Februari 2016 Remaja di negara remaja. Secara khusus, tujuan dari PKPR
berkembang termasuk Nepal sering adalah meningkatkan pemanfaatan
menghadapi keterbatasan akses terhadap puskesmas oleh remaja untuk
informasi dan layanan kesehatan. Faktor mendapatkan pelayanan
yang berbeda seperti kemiskinan, kesehatan.Kemenkes RI, 2011).
ketidaksetaraan gender, status sosial Menurut Brinttany Schriver
ekonomi, norma sosial dan tradisi Sementara di Afrika Selatan, usia rata-
memainkan peran penting dalam rata saat hubungan seksual pertama
menentukan akses remaja terhadap adalah 15 tahun untuk anak laki-laki dan
pengetahuan kesehatan seksual dan 14 tahun untuk anak perempuan. Wanita
reproduksi dan layanan kesehatan muda melahirkan sebelum usia 20
seksual dan reproduksi yang tersedia. dengan 66% melaporkan bahwa
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kehamilan itu tidak diinginkan.
pengetahuan remaja terhadap kesehatan Sementara HIV telah mempengaruhi
seksual dan reproduksi dan juga semua kelompok usia, orang-orang
memahami persepsi mereka terhadap muda telah terpukul paling keras, karena
layanan kesehatan seksual dan prevalensi HIV saat ini sebesar 13,6% di
reproduksi yang tersedia.Di Indonesia kalangan wanita muda dan 4,5% di
Pemerintah mengadakan beberapa antara laki-laki muda. (BMC Health
strategi untuk menyelesaikan Services Research, 2014)
permasalahan terkait kesehatan Implementasi program PKPR di
reproduksi remaja dan permasalahan Indonesia masih belum berjalan sesuai
remaja lainnya.Salah satu strateginya harapan, Pelaksanaan program yang
adalah program pelayanan kesehatan berjalan sejak tahun 2003 ini belum
peduli remaja (PKPR).PKPR adalah menunjukkan hasil maksimal, hal
suatu program yang dikembangakan oleh tersebut dilihat dari data Bina Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Anak, Kementerian (2015), Puskesmas
Indonesia sebagai upaya untuk PKPR sejumlah 2999 puskesmas dimana
meningkatkan status kesehatan remaja 12 Provinsi telah memenuhi cakupan
yang menekankan kepada Puskesmas. mampu melaksanakan PKPR dan 22
Pengertian PKPR sendiri adalah suatu Provinsi masih dibawah cakupan
pelayanan yang ditujukan dan dapat di nasional dengan target cakupan 90%
jangkau oleh remaja, peka akan pada tahun 2014 (Kemenkes RI, 2015).
kebutuhan terkait kesehatannya, dapat Dinas Kesehatan (Dinkes)
menjaga rahasia, efektif dan efisien Sumbar menemukan 1.346 orang dengan
dalam memenuhi kebutuhan HIV/AIDS (Odha) di Sumbar sejak
tersebut.Singkatnya, PKPR adalah tahun 2002 - 2015, 173 di antaranya
pelayanan kesehatan yang ditujukan meninggal dunia. Untuk kabupaten /

77
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

kota di Sumbar, Kota Padang menjadi Pelaksanan (PKPR) Program Kesehatan


tempat temuan Odha terbanyak dengan Peduli Remaja Informan Penelitian
499 temuan. Disusul Bukittinggi dengan kualitatif sebanyak 5 orang yang terdiri
171 temuan. Selanjutnya, Kabupaten dari Kepala dinas kesehatan 1 orang,
Agam dengan 87 temuan, Kabupaten Kepala seksi Kesehatan Keluarga dan
Padang Pariaman dengan 51 temuan dan KB Kota bukittinggi 1 orang, Kepala
sisa daerah lain di bawah 50 temuan Puskesmas Kota Bukittinggi 2 orang,
Berdasarkan Survey awal Pemegang Program PKPR 1 orang
terdapat dari 7 puskesmas ada 2 Konselor sebaya 10 orang, Dengan
puskesmas yang telah melakukan pengambilan sampel menggunakan
pembinaan Kesehatan remaja, seperti tekhnik Purposive Sampling, Data dari
Penyuluhan Tentang HIV AIDS dan Penelitian ini diambil dengan cara
Kesehatan Reproduksi Remaja, Gizi wawancara Pengolahan data dengan
Pada Remaja, dan Pembentukan analisis.
Konselor
Tujuan penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk Mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Komponen input
Program Kesehatan Peduli Remaja Menurut Anwar (2010) masukan/input
(PKPR) di Sekolah Menengah Atas Kota dalam pelaksanaan suatu program
Bukittinggi. adalah segala sesuatu yang diubutuhkan
untuk kelancaran program tersebut.
METODE PENELITIAN Komponen input yang akan dibahas
Penelitian ini dilakukan untuk pana penelitian ini meliputi : kebijakan,
melihat Evaluasi Pelaksanaan Program dana, sumber daya manusia, saran dan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di prasarana.
Sekolah Menengah Atas kota a. Kebijakan
Bukittinggi Tahun 2017. Jenis Hasil penelitian ini
Penelitian ini yaitu studi kualitatif menunjukkan bahwa kebijakan
denganpendekatanfenomenologi.Pengu Terhadap pelaksanaan Program
mpulan data dengan focus group PKPR berdasarkan kepada buku
discussion (FGD) dan wawancara pedoman tentang PKPR yang ada di
mendalam. Tempat penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi
di Kota Bukittinggi penyusunan tesis yang berasal dari Kementerian
sudah di mulai dari 17 Mei 2017 Kesehatan yang diikuti dengan
pengambilan data awal mulai dari 31 inisiatif dari Kepala Puskesmas
juli s/d 09 agustus 2107. Penelitian ini sendiri.
telah dilaksanakan pada bulan januari – Buku pedoman pelaksanaan
februari 2018, Populasi dalam PKPR ini berisikan tentang masalah
Penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kesehatan remaja, anamnesa lengkap
Kota Bukittinggi, dengan Tujuan melihat tentang data remaja, pemeriksaan

78
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

fisik, pemeriksaan penunjang kesehatan di wilayah kerja dalam


meliputi laboratorium dan rontgen, rangka dalam mewujudkan
masalah yang dikeluhkan oleh kecamatan sehat.
remaja apakah sudah mengetahui
mengenai kesehatan reproduksi, b. Dana
perubahan fisik, masalah yang Berdasarkan hasil wawancara
timbul dan cara mengatasinya, dan dapat dilihat bahwa, Anggaran dana
pemeriksaan fisik terkait dengan untuk pelaksanaan PKPR sudah ada
mengidentifikasi tanda-tanda dalam anggaran pelaksanaan
anemia, tanda-tanda kekerasan pada kegiatan dinas kesehatan lainnya
perempuan. Namun saat ini dalam yang bersumber dari DAK, BOK,
pelaksanaan kegiatan PKPR yang Serta pendanaan dari UKS, begitu
ada dalam buku pedoman juga dalam rencana strategis
dilaksanakan secara menyeluruh. Hal (Renstra) sudah ada khusus untuk
ini terkait dengan banyaknya jumlah anggaran pelaksanaan PKPR ini.
siswa, keterbatasan waktu, dana serta PMK No.47 tahun 2017 pasal
tenaga kesehatan terbatas. 4 banwa penetrapan standar biaya
Dari beberapa pendapat dan masukan tahun anggran 2018
informasi serta berdasarkan telaah sebagaimana dimaksud dalam pasal
dokumen dapat disimpulkan bahwa 2 berpedoman pada peraturan
pelaksanaan PKPR sudah ada dan menteri keuangan mengenai
berpedoman pada buku panduan pedoman standar baiaya dan
yang dikeluarkan oleh Kementerian indeksasi dalam penyusunan rencana
Program Kesehatan RI. Kebijakan kerja dan anggran kementerian
Publik dapat berupa Undang- Negara/lembaga.
Undang, peraturan pemerintah, PMK No.47 tahun 2017
peraturan pemerintahan Provinsi, Tentang penyusunan rencana kerja
pemerintahan Kota / Kabupaten, dan dan anggaran kementrian negara atau
keputusan Keputusan Walikota / lembaga dan pasal 5 ayat (2)
Bupati. Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri No. 71/
Menteri ini Pernyataan Pejabat PMK.02/2013 Tentang pedoman
Publik.Hal ini dapat dipahami karena standart biaya, standart struktur
pejabat publik juga adalah salah satu biaya dan indeksasi dalam
faktor Kebijakan yang turut penyusunan rencana kerja dan
berperan. anggaran negara / lembaga sebagai
Menurut PERMENKES No. mana telah diubah dengan peraturan
75 Tahun 2014 Pasal 4, bahwa menteri keuangan nomor 51 / PMK.
Puskesmas mempunyai tugas 02 / 2014 Tentang perubahan atas
melaksanakan kebijakan kesehatan peraturan menteri keuangan nomor
untuk mencapai tujuan pembangunan 71 / PMK. 02 / 2013 Tentang

79
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

pedoman standart struktur biaya, sebaik-baiknya, dapat tersedia saat


dan indeksasi dalam penyusunan akan digunakan sehingga tidak
rencana kerja dan anggaran menghambat jalannya pelayanan
kementrian negara / lembaga perlu yang akan dilakasanakan.
menetapkan peraturan menteri Dari hasil wawancara diatas
keuangan tentang standart biaya dapat dilihat bahwa pengawasan
anggaran tahun 2018 pelaksanaan pelayanan PKPR sudah
optimal di Kota Bukittinggi.
c. Sumber Daya Manusia Komponen Out Put
Berdasarkan hasil wawancara
didapat bahwa tenaga yang a. Pembinaan Minimal 1 Sekolah
Per-Tahun
mendukung pelaksanaan pelayanan
Dari hasil wawancara
kesehatan peduli remaja menurut mendalam sehingga didapatlah
petunjuk pelaksanaan PKPR antara pendapat dari informan tentang
lain Dokter, Bidan dan Perawat, pembinaan minimal 1 sekolah
namun saat ini ditingkat Puskesmas pertahun berikut pendapatnya:
pelaksana PKPR juga tergabung IF 1 “Sudah tercapai Semua
dalam pemegang program UKS dan target, inshaallah tercapai
dan karena program tercapai
remaja untuk penyuluhan.
maka pusat remaja terfokus
Berdasarkan PMK No 44 disekolah.”
Manajemen sumber daya dan mutu IF 2 “Sudah”
merupakan satu kesatauan sistem IF 3 “Ada tercapai ?”
pengelolaan puskesmas yang tidak IF 4 “Kita baru pengetahuan“
terpisah satu dengan yang lainnya, IF 5 ”Ada kita baru melakukan
yang harus dikuasai sepenuhnya oleh pembinaan ke SMP itu pun
baru kita lakukan 2016”
Tim manajemen puskesmas dibawah
kepemimpinan Kepala Puskesmas Dari hasil wawancara
dalam upaya mewujudkan kinerja mendalam didapatkan bahwa
yang bermutu mendukung pembinaan sekolah minimal1 kali
tercapainya sasaran dan tujuan pertahun sudah dilaksanakan oleh
penyelenggaraan uapaya kesehatan masing-masing Puskesmas.
dipuskesmas. Diperlukan dukungan
Pelaksanaan PKPR ini berdasarkan
sumber daya yang memadai baik telaah dokumen, observasi, dan
dalam jenis, jumlah maupun fungsi wawancara mendalam.
dan kompetensi sesuai standar yang
ditetapkan dan tersedia tepat waktu b. 10 % Siswa Sekolah Mampu
sesuai pada saat akan digunakan Menjadi Konselor Sebaya
dalam kondisi ketersedian sumber Dari hasil wawancara yang
telah dilakukan 10% siswa sekolah
yang terbatas, maka sumber daya
binaan mampu menjadi Konselor
yang tersedia dikelola dengan

80
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

Sebaya berikut pendapat para IF 2 “Kami telah Melakukan


informan. Konseling dan penyuluhan
IF 1 “Ada kita lakukan pelatihan keskolah 2 kali setahun“
kepada pemegang pogram PKPR
IF 2 “Kita melakaukan IF 3 “Kami melakukan kunjungan
penyuluhan dan pembinaan kesekolah minimal 2 kali setahun”
konselor sebaya“
IF 3 “Kita telah melakukan IF4 ”Untuk pelaksanaan sudah
pembinaan konselor sebaya ada ruangan PKPR, jadi
kesekolah, dan kalau seandainya sudah bisa lansung masuk ke
ada permintaan lagi kita akan ruang pelayanan Remaja.
kembali lagi untuk melakukan
pembinaan “
IF 5 ”Untuk pelaksanaan PKPR
IF 4 “Kami baru ke SMP
ini bagus, jadi kalau siremaja
melakukan Pembinaan untuk ke
ada masalah dan tidak dapat
SMA belum “
pemecahan masalah nya itu
IF5 “Iya, kita ada melakukannya
akan bisa membuat masalah
pelatihan ke SMP, untuk ke
baru, bagus untuk kegiatan
SMA kita Belum”
ini semoga kegiatan PKPR
ini bisa membantu masalah
Dari tabel diatas dapat dilihat
kesehatan Remaja dengan
bahwa target 10% siswa sekolah
kita bentuk Konselor Sebaya
binaan mampu menjadi konselor
sebaya.
Tabel. 1
c. Kegiatan KIE minimal 2 kali
Matriks triangulasi cakupan binaan
setahun
melaksanakan KIE
Dari hasil wawancara yang
dilakukan tentang melaksanakan KIE Topik Dokumen Observa Wawa triangu
minimal 2 kali setahun, berikut si ncara lasi
pendapat informan tentang kegiatan Cakupa Sudah ada Dilakuka Tercap Sudah
ini: n puskesmas nnya ainya maksim
IF 1 ”pelayanan Kesehatan tidak binaan yang telah kegiatan kegiata alnya
hanya disekolah ada juga siswa ada pelaksan n melaks
yang kita laksanakan konselo dokumen aan PKPR anakan
r dalam tentang didala KIE 2
ditempat-tempat bermain, sebaya melaksana KIE m kali
jadi ini adalah satu masukan kan KIE minimal membe setahun
program untuk 2 rikan dalam
Ekstrakulikuler sekolah, kalisetah pembin pelaksa
kegiatan belum tentu un aan naan
kesekol PKPR
dilaksanakan disekolah tapi ah
tetap dikoordinir oleh minima
sekolah l 1 kali
setahun

d. Adanya pencatatan dan pelaporan

81
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

Setelah melakukan wawancara ketahui PIK-R dan disekolah


mendalam tentang pencatatan dan kami sudah ada konselor
pelaporan tentang program pkpr ini sebaya, menurut Hafiz
berikut pendapat darai para informan kegiatan konselor sebaya
adalah kegiatan yang sangat
IF1 ”Pencatatan kita ada,karena bermanfaat dimana kita bisa
kita akan melakukan laporan membantu orang, dan
ke Dinas Kesehatan yang menjadi konselor sebaya
lebih tinggi”. adalah bentuk upaya
membantu menyelesaikan
IF 2 “Ada, laporan” masalah dan peran konselor
sebaya disini bagaimana
IF 3 ”Pencatan dan pelaporan untuk membantu
ada, dalam bentuk laporan memecahkan masalah,
hasil kegiatan” mencarikan solusi, dan
setelah kita mendapatkan
IF 4 ”Untuk pencatan dan solusi kita juga bisa
pelaporan kita ada, dalam mengambil hikmah dari
bentuk pelaporan kegiatan kejadian yang ada”
dan keuangan”
IF 2 “Kami masih belum begitu
IF 5 ”Pencatatan ada dilakukan” terpapar dengan PKPR,
Karena yang kami ketahui itu
Dari tabel diatas dapat dilihat baru PIK-R dan kegiatan-
bahwa cakupan pelaksanaan kegiatan dalam konselor
pelayanan PKPR sudah optimal di sebaya kami ada, dan sudah
Kota Bukittinggi. Berikut matriks terbentuk, kami mendapatkan
triangulasi cakupan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan,
PKPR berdsarkan telaah dokumen, dan untuk pergi Pelatihan
observasi, dan wawancara mendalam. kami utusan saja dari
Dari tabel diatas dapat dilihat sekolah, dan setelah kami
bahwa sudah terlaksana pelaporan mendapatkan pelatihan kami
dan pencatatan terhadap kegiatan membagi ke teman-teman
PKPR konselor sebaya lainnya, dan
untuk pelatihannya ada yang
A. Hasil Focus Group Discussion di Kota Bukittinggi dan ada
(FGD) Pelaksanaan Program yang di Padang, dan yang
PKPR mengadakan pelatihan itu
Berdasarkan hasil focus group biasanya dari Kantor
discussion( FGD ) yang dilakukan BKKBN”
pada remaja maka didapatkan
informasi mengenai pelayanan IF 3 ”Untuk PKPR belum
kesehatan remaja yang dikota terbentuk, kami baru
Bukittinggi sebagai beikut: membentuk PIK-R dan itu
IF 1 “Untuk PKPR ini kami baru baru terlaksana 2 Tahun, dan
mengetahui, yang kami kami baru mendapatkan

82
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

penyuluhan kesehatan IF 8 “Saya malah baru tau ada


reproduksi, dan penyuluhan program remaja yang disebut
itu dari BKKBN” PKPR ini, karena belum ada
yang memberi tau, mungkin
IF 4 ”Ya, kami baru ada PIK-R, kaka kelas tau, dan kami
dan biasanya kami ada disini kak terkelompok antara
mendapatkan Penyuluhan anggota PMR dan UKS dan
dan Pelatihan, dan itu dari untuk medapatkan
orang BKKBN. Untuk pelatihannya kami yang ke
sarana dan prasarana kami sana atau orang petugas
telah Mendapatkan PMR yang kesini kak“
infokus,laptop, dari orang
BKKBN” IF 9 “Saya baru tau mengenai
PKPR ini setelah
IF 5 ”Kami di SMA 3 fokusnyo mendengarkan penjelasan
baru ada penyuluhan tentang dari kakak, Kendalanya
HIV AIDS Kalo untuk PKPR masih belum maunya teman-
kami alun ado, yang ado teman memecahkan
baru UKS, dan PMR anggota masalahnya dengan anggota
PMR Sekalian anggota UKS, konselor sebaya, mungkin
dan yang kami dapekan masih ada rasa
materi tentang perawatan malunya.Event terbaru
luka dan kalau teman ado pemilihan Duta GenreKarena
yang sakit itu kami baru kami anggota PIK-r dan itu
dapekan dari kakak tingkek, tugas kami. Sebagai pendidik
dan penyuluhan dari HIV/ sebaya, sebagai konselor
AIDS t ado dari BKKBN, dan sebaya Faktor penghambat
misalnyo kami ado diundang kurang terbuka sama orang
untuak ado acara penyuluhan baru Menurut kami PKPR ini
HIV AIDS kami perwakilan penting ya kaka karena ini
ajo untuak memenuhi juga ternasuk program
undangan nyo ” masyarakat yang peduli
remaja, dan juga salah satuu
IF 6 “disekolah kan baru ada program dari GENRE kak,
PMR dan UKS, jadi kami jadi harapan kami bisa
alun tau aa itu kegiatan dari membantu menangani
PKPR lai kak, karena masalah kesehatan remaja
Penyuluhan yang kami dapek dan bisa memperbaiki sifat
t dari BKKBN” remaja kearah yang baik “
IF 7 “Kami baru tau mengenai
program ini, selama ini kami IF 10 ”Untuk PKPR ini, kalau
baru ada program UKS dan menurut saya ya kak sama
PMR, dan di PMR Kami seperti yang dibilang adam,
lansung dapat pembinaan semoga bisa membantu
mengenai UKS“ memecahkan masalah untuk
remaja, dan kami di SMA 5

83
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

kak, apaun bentuk Donna M.Denno,dkk2015.Effective


ekstrakulikuler kami dikasih StrategiestoProvide
fasilitas, dan awal kami AdolescentSexualand
masuk sekolah kak, kami ada Reproductive
sosialisasi kak dari HealthServicesandtoIncreaseDeman
kepolisian mengenai bahaya dandCommunity Support. Journal
Narkoba, dan kami juga Adolescent Health
sudah ada membentuk kotak Dr.Lexy j. Moleong , M.A .
Curhat ajang untuk 2017.Metodologi Penelitian
membantu teman-teman yang Kualitatif. Bandung:Remaja
mau bercerita ke konselor Rosdakarya
sebaya kak” Dr. Sugiyono.2017. Metode Penelitian
Kuantitaif, Kualitatif dan R&D
Bandung : Alfabeta.
KESIMPULAN Dalal et all. 2015. Adolescent Friendly
Health Service Clinics: Gateway to
Pelaksanaan program pelayanan
Healthy adolescence. International
KesehatanPeduli Remaja (PKPR) di Dinas Journal of Current Research and
Kesehatan Kota Bukittinggi. Sudah cukup Academic Review.
terlaksana dengan baik dari input, proses,
dan out put. Delfia Roza Silvia, 2015. Evaluasi
Pelaksanaan Program Pelayanan
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
di Puskesmas Andalas dan SMA N
Tiara pratiwi, 2017.Analisis Implementasi
10 Kota Padang. Tesis Universitas
Program Pelayanan Kesehatan
Andalas Padang
Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas
Maslow, G., Adams, C., Willis, M.,
Kota Palembang.
Neukirch, J., Herts, K., Froehlich,
Annabel,2009. Social Exclusion and
W., … Rickerby, M. (2013). An
Eraly or Unwanted Sexual
evaluation of a positive youth
Initiation Among Poor
development program for
UrbanFemales in Ethiopia.
adolescents with chronic illness.
International Perpectives on Sexual
Journal of Adolescent Health, 52(2),
and Reproductive Health
179–185.
BPS, & BKKBN, (2007). Indonesia Young
Margaret Riley. 2017 The Adolescent
Adult Reproductive Health Survey
Champion Model: Primary Care
2007. Jakarta : Badan Pusat Statistik
Becomes Adolescent-Centered via
BPS & BKKBN, (2004). Indonesia Young
Targeted Quality Improvement.
Adult Reproductive Health Survey
Rohan & Siyoto. 2013. Kesehatan
2002-2003. Jakarta : Badan Pusat
Reproduksi. Yogyakarta : Nuha
Brinttany
Medika.
Schriver,dkk2014.YoungPeople’sPe
Tyos retno wulan 2003 Perilaku Seks dan
rceptionsofYouth-OrientedHealth
Reproduksi Sehat Remaja di
Services in UrbanSoweto, South
Kecamatan Kedungbanteng
Africa:aQualitativeInvestigation.
Kabupaten Banyumas) diaskes
Journal BMC Health Servis
September 2017
ResearchMuthmainnah

84
e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.2(June,2019): 76-85 Jurnal Human Care

Tri Agustina, Atik Mawarni, Arso SP. S267.https://doi.org/10.1016/j.amepr


Implementasi Program Pelayanan e.2016.10.024
Kesehatan PeduliRemaja(PKPR) Rohan & Siyoto. 2013. Kesehatan
diPuskesmasWilayahDinasKesehata Reproduksi. Yogyakarta : Nuha
nKabupatenTegal. Tesis Medika.
STIkesBhamadaSlawi. 2014 Spielberg, L.A (2007). Reproductive
Rushing, S. N. C., Hildebrandt, N. L., health part 1 : introduction to
Grimes, C. J., Rowsell, A. J., reproductive health & safe
Christensen, B. C., & Lambert, W. motherhood.
E. (2017). Healthy & Empowered Global health education
Youth: A Positive Youth https://www.cugh.org/sites/default/
Development Program for Native files/54_Reproductive_Health_Part
Youth. American Journal of _1_Introduction_to_Reproductive_
Preventive Medicine, 52(3), S263– Health_and_Safe_Motherhood

85

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy