Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Ekosistem Melalui Outdoor Learning Dan Post To Post Di Sma Negeri 1 Sungai Kakap
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Ekosistem Melalui Outdoor Learning Dan Post To Post Di Sma Negeri 1 Sungai Kakap
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Ekosistem Melalui Outdoor Learning Dan Post To Post Di Sma Negeri 1 Sungai Kakap
ABSTRACT. This research motivated by student’s science proses skills which is low
and one of them influenced by the teaching methods provided. A comparison of science
process skills on different application of learning methods can determine appropriate
methods for improving students process skills. This research purposes is, 1) to know the
difference of students science process skills which is taught using outdoor learning and
post to post, 2) to know which learning methods is the most affective to increase students
science process skills in both of cognitive and psychomotor aspect. This research uses
Quasi Experimental with Nonequivalent Control Group Design. The Sampling technique
used purposice sampling. Data collection techniques uses measurement techniques for
the cognitive science process skills and observation for the psychomotor science process
skills. The gain value of reasearch result cognitive aspect in outdoor learning class is
35,39, post to post is 31,41and the test result of U-Mann whitney is 0,022 . The average
value of psychomotor science process skills in outdoor learning class is 82,05, post to
post class is 85,82 and the test result of U-Mann whitney is 0,006. The conclusion in this
research there is a difference of cognitive science process skills between outdoor learning
and post to post. the most effective of learning method for improving the cognitive science
process skills is outdoor learning, and to improving the psychomotor science process
skills is post to post..
ABSTRAK. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterampilan proses sains siswa yang
tergolong rendah, salah satunya dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Perbandingan keterampilan proses sains terhadap penerapan metode
pembelajaran yang berbeda dapat menentukan metode yang tepat untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa. Tujuan penelitian ini, 1) mengetahui perbedaan
ketarampilan proses sains siswa yang diajarkan menggunakan outdoor learning dan post
to post, 2) mengetahui metode pembelajaran mana yang paling efektif untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa baik aspek kognitif maupun psikomorik.
Bentuk penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan rancangan
Nonequivalent Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran untuk
keterampilan proses sains aspek kognitif dan observasi untuk keterampilan proses sains
1
2
aspek psikomotorik. Hasil penelitian nilai gain KPS aspek kognitif di Kelas outdoor
learning sebesar 35,39, kelas post to post sebesar 31,41 diperoleh hasil uji U-Mann
Whitney yaitu 0,022. Sedangkan rata-rata nilai KPS aspek psikomotorik kelas outdoor
learning sebesar 82,05, kelas post to post 85,82. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
terdapat perbedaan KPS aspek kognitif antara outdoor learning dan post to post dan hasil
uji U-Mann Whitney yaitu 0,006. Metode pembelajaran yang paling efektif untuk
meningkatkan KPS aspek kognitif adalah outdoor learning sedangkan aspek
psikomotorik yaitu metode post to post..
1. PENDAHULUAN
Biologi sebagai salah satu bidang dalam ilmu pengetahuan alam (IPA)
menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami suatu konsep
dan proses sains (BSNP, 2006:451). Pembelajaran biologi berkaitan dengan
cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga
biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar (Trianto, 2007:99).
Materi ekosistem merupakan salah satu materi yang berkaitan dengan
alam. Konsep ekosistem sendiri meliputi berbagai komponen seperti
komponen biotik , interaksi antar organisme dan lingkungan, daur energi dan
lain sebagainya yang dapat diamati secara langsung di lingkungan sekitar.
Sitanggang (2015:157) menyatakan bahwa pembelajaran langsung dapat
menggali potensi peserta didik dalam bertanya, beraktifitas, menemukan dan
mengumpulkan data serta menganalisis dan membuat kesimpulan sendiri.
Sehingga perlu dilakukannya proses pembelajaran langsung pada materi
ekosistem agar siswa dapat memahami materi secara utuh berdasarkan objek
yang diamatinya secara langsung.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMAN 1 Sungai Kakap,
dalam proses pembelajaran guru cenderung hanya menggunakan metode
pembelajaran yang masih bersifat konvensional, seperti ceramah dan diskusi.
Guru kurang memanfaatkan lingkungan sekolah untuk proses pembelajaran,
padahal lingkungan sekolah sangat mendukung untuk proses pembelajaran
khususnya pembelajaran ekosistem. Sehingga perlu dilakukannya perbaikan
3
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan
bentuk quasi experiment design. Jenis desain yang digunakan dalam
penelitian yaitu nonequivalent control group design. Teknik pengambilan
sampel yang dipilih adalah purposive sampling.Analisis data dalam penelitian
ini diantaranya Pengolahan data hasil observasi KPS, pengolahan data pretest
dan posttest, pengolahan perbedaan nilai keterampilan proses sains siswa dan
menentukan metode yang paling efektif terhadap keterampilan proses sains
menggunakan pembelajaran outdoor learning dan post to post.
Berdasarkan tabel diatas angka probabilitas yang diperoleh dari uji Mann
Whitney yaitu 0,022<0,05 maka Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan
keterampilan proses sains aspek kognitif antara kelas outdoor learning dengan
kelas post to post.
Tabel 2 Rata-Rata Persentase Indikator KPS Aspek Kognitif
Kelas
Indikator
Outdoor Learning Post To Post
Menerapkan Konsep 74,73 74,95
Klasifikasi 86,17 83,97
Prediksi 80,25 78,20
Interpretasi 86,16 78,20
Berhipotesis 76,31 72,64
5
Kelas
Indikator
Outdoor Learning Post To Post
Observasi 86,18 87,82
Analisis Data 81,9 84,26
6
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang diajarkan
menggunakan metode outdoor learning dan post to post. metode
pembelajaran outdoor learning lebih efektif dalam meningkatkan
keterampilan proses sains aspek kognitif sedangkan metode pembelajaran
post to post lebih efekif dalam meningkatkan keterampilan proses sains
aspek psikomotorik.
DAFTAR PUSTAKA
Abungu,H.E., Okere,M.I.,& Wachanga, S.M. 2014. The Effect of Science Skills
Teaching Approach on Secondart School Students’ Achievement in
Chemistry in Nyando District, Kenya. Journal of Educational and Social
Research.Vol 4(6):359-372.
Iru, La. Arihi, La Ode Safiun. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, metode,
Strategi, dan Model-Model Pembelajaran. Bantol: Multi Presindo.
Nisa, Jakiatin. 2015. Outdoor Learning Sebagai metode Pembelajaran IPS dalam
Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan. Social Science Education
Journal. Vol 2(1)..