Analisis Data Gaya Berat Di Daerah Bendan Duwur Semarang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Journal of Research and Technology, Vol. 6 No.

1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

ANALISIS DATA GAYA BERAT DI DAERAH BENDAN


DUWUR SEMARANG

M. Iqbal Sugita*, Anisa Furtakhul Janah, Dewi Rahmawati, Supriyadi, dan Khumaedi
Program Pascasarjana Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang
*e-mail: iqbalsugita1995@gmail.com

Abstract
This study was about the gravity in the area of Bendan Duwur, Gajah Mungkur,
Semarang. The method used in this research was gravity. The following steps in this
activity were: calculating the value of Reader Gravity (gobs), Free Air Correction (FAC),
Free Air Anomaly (FAA), Bouguer Correction (BC), Simple Bouguer Anomaly (SBA),
Terrain Correction (TC), and Complete Bouguer Anomaly (CBA). The results of this
research were listed as the Duwur bendan area, which can be seen from the shape of the
points contained in the CBA, which is the smallest mGal value, 2.78 and the largest was
14.14. This can be assessed as an anomaly value, blue was the lowest value while pink
the highest value, and yellow was the medium category. Based on the results of gravity
measurements in the Bendan Duwur area, Semarang, the smallest mGal value was
recognized by the TC compared to the gobs, FAC, FAA, and BC values. TC was
producing 0.24 and the highest value was 1.13. The largest correction value was the
FAC, the lowest value of mGal was 16.14, while the highest value of mGal was 26.33.
Adapters for the Bendan Duwur soil structure based on CBA including the underground
category generated were directly related to tectonic activity, but were more related to
geology that requires special sedimentation and anthropogenic activities such as water
needed.
Keywords: Bouguer, Gravity, Complete Bouguer Anomaly.
Abstrak
Penelitian ini tentang gravitasi di daerah Bendan Duwur, Gajah Mungkur, Semarang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gravitasi. Langkah-langkah
kegiatan ini adalah: menghitung nilai Gravitasi Pembaca (gob), Koreksi Udara Bebas
(FAC), Anomali Udara Bebas (FAA), Koreksi Bouguer (BC), Koreksi Bouguer
Sederhana (SBA), Koreksi Bouguer Sederhana (SBA), Koreksi Medan (TC), dan
Complete Bouguer Anomaly (CBA). Hasil penelitian ini terdaftar sebagai Duwur
Bendan area, yang dapat dilihat dari bentuk titik yang terkandung dalam CBA, yang
merupakan nilai mGal terkecil, 2,78 dan terbesar 14,14. Ini dapat dinilai sebagai nilai
anomali, untuk biru nilai terendah, sedangkan untuk pink nilai tertinggi, dan untuk
kuning kategori sedang. Berdasarkan hasil pengukuran gravitasi di daerah Bendan
Duwur, Kota Semarang, nilai mGal terkecil diakui oleh TC dibandingkan dengan nilai
gob, FAC, FAA, dan BC. TC memproduksi 0,24 dan nilai tertinggi adalah 1,13. Nilai
koreksi terbesar yaitu nilai FAC, nilai terkecil yaitu 16,14, sedangkan nilai tertinggi
adalah 26,33. Adaptor untuk struktur tanah Bendan Duwur berdasarkan CBA termasuk
kategori bawah tanah yang dihasilkan secara langsung berkaitan dengan aktivitas
tektonik, tetapi lebih terkait dengan geologi yang memerlukan sedimentasi khusus dan
kegiatan antropogenik seperti air yang dibutuhkan.
Kata kunci: Bouguer, Gravitasi, Anomali Bouguer Lengkap.
81
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

1. PENDAHULUAN Proses pengukuran gaya berat


Gaya berat merupakan salah satu cara memiliki tiga tahapan, yaitu (1)
atau metode yang digunakan pada ilmu pengukuran gaya berat dapat dilakukan di
geofisika untuk melihat atau lokasi maupun lapangan atau akuisi, (2)
mengambarkan struktur yang ada di pengolahan data, dan (3) interpretasi hasil
bawah permukaan tanah. Pengukuran dari pengolahan data yang telah
gaya berat dapat dilakukan berdasarkan dilakukan. Setiap pengumpulan data gaya
variasi medan gravitasi bumi, hal ini berat memiliki beberapa koreksi yang
disebabkan karena adanya perbedaan harus dilakukan sehingga mendapatkan
densitas secara lateral. Gaya berat juga nilai yang sebenarnya. Koreksi yang
sangat berkaitan dengan Hukum Gravitasi dipakai pada Metode Gaya Berat antara
Newton yaitu gaya tarik-menarik antara lain: Koreksi Drift (apungan), Terrain
kedua benda yang sebanding dengan (topografi), Tidal (pasang surut bumi),
massa kedua benda dan berbanding Latitude (garis lintang), Bouguer, dan
terbalik dengan kuadrat jarak antar pusat Udara Bebas.
massa. Gaya berat pada umumnya Permukaan tanah ketika dikaji
digunakan untuk memahami dan menggunakan Metode Gaya Berat sering
memberikan suatu informasi dan mengalami kendala yaitu, bentuk
konfirmasi terkait dengan struktur geologi geografis atau topografi dari lapangan
yang terdapat pada tanah, baik yang penelitian memiliki bentuk yang tidak
terlihat atau tertutup permukaan tanah teratur seperti bukit, gunung, dan lembah.
(Frifita, et al. 2016; Panjaitan & Subagio, Hal ini mengakibatkan terjadi pengaruh
2015; Stagpoole, dkk. 2016; Oruc, et al. pada hasil pengukuran nilai gaya berat.
2013). Salah satu solusi yang dapat dilakukan
Metode Gaya Berat merupakan agar memperoleh nilai yang mendekati
pilihan terbaik untuk mengkaji bentuk dari konfigurasi batuan yaitu dengan cara
serta struktur tanah yang berbentuk menggunakan Koreksi Terrain. Menurut
cekungan-cekungan regional (Kirsch, Tsoulis (2001) menyatakan bahwa
2009). Murty & Raghavan (2002), Koreksi Terrain dilakukan untuk
menggunakan Metode Gaya Berat untuk menghilangkan noise dari massa yang
eksplorasi air tanah yang terdapat pada terdapat pada daerah titik pengamatan
lingkungan batuan granit yang keras. yang mampu mempengaruhi harga dari
Dalam penelitiannya, diperoleh data Anomali Bouguer. Anomali bouguer
bentuk anomali sisa gaya berat yang mampu menggambarkan suatu variasi
digunakan untuk membedakan antara berupa densitas yang terdapat di
batuan beku yang telah mengalami permukaan bumi. Variasi densitas batuan
pelapukan atau tidak, membantu menarik di bawah permukaan tanah merupakan
klurusan struktur-struktur sesar, dan faktor yang sangat penting untuk
mengidentifikasi lapisan yang berpotensi memperoleh penyebaran anomali gaya
sebagai akuifer. Gaya berat ditinjau dari berat sebagai prospeksi geofisika.
cara pelaksanaannya dapat digunakan Penelitian tentang gaya berat ini
untuk mengukur secara absolut dan dilakukan di daerah Kelurahan Bendan
relatif. Duwur Kecamatan Gajah Mungkur Kota

82
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tinggi Bouguer Anomaly (SBA), Terrain


pusat Pemerintahan Wilayah Kecamatan Correction (TC), dan Complete Bouguer
dari Permukaan laut adalah 200–400 m Anomaly (CBA).
dpl. Suhu rata-rata mencapai 27,6–27°C, Konsep anomali gaya berat
curah hujan 240 hari dan banyaknya curah menekankan pada aspek perbedaan gaya
hujan 2.403 mm/th. Kecamatan Gajah berat yang terukur dari nilai gaya berat
Mungkur memiliki wilayah yang terdiri acuan. Perbedaan gaya berat
dari daratan bukan pesisir, dengan menunjukkan bahwa terdapat variasi rapat
ketinggian rata-rata mencapai antara 100– massa yang terdapat pada suatu daerah
200 m di atas permukaan air laut, dan dengan sekitarnya dalam arah horizontal
relatif datar. Luas Kecamatan Gajah atau vertikal. Besar kecilnya kedalaman,
Mungkur 764,98 Hektar (BPS, arah anomali rapat massa diperoleh
Kecamatan Gajah Mungkur tahun 2012). dengan cara menghitung, merekonstruksi
Luas wilayah kelurahan Bendan dan interpretasi model gaya berat terukur.
Duwur adalah 92 m² dengan persentase Nilai gaya berat terukur merupakan total
bentuk wilayah datar sampai berombak gaya yang dipengaruhi oleh suatu titik
75%. Batas wilayah kelurahan Bendan akibat dari berbagai sumber. Sumber yang
Duwur sebelah barat adalah Kelurahan mampu mempengaruhi pengukuran antara
Sampangan, sebelah selatan adalah lain:
Kelurahan Sukorejo, sebelah Barat adalah a. Posisi bumi dalam pergerakan tata
Kelurahan Kalipancur dan sebelah Timur surya (tide effect)
adalah Kelurahan Karangrejo. Kelurahan b. Perbedaan lintang di permukaan bumi
Bendan Duwur memiliki hutan kota c. Perbedaan ketinggian permukaan
seluas 4 ha, dan fasilitas umum berupa bumi (elevasi)
tanah pemakaman seluas ±4.260 m². d. Efek topografi
e. Perubahan rapat massa di suatu
2. METODE PENELITIAN tempat
Pengukuran gaya berat relatif lebih Upaya untuk menghindari efek gaya
mudah dibandingkan dengan pengukuran berat dari komponen yang tidak
gaya berat absolut. Pengukuran relatif dikehendaki yaitu dilakukan beberapa
dilakukan dengan cara membandingkan koreksi dan reduksi. Proses pengolahan
hasil pengukuran titik yang tidak data yang dilakukan dalam penelitian ini
diketahui nilai gaya beratnya dengan titik antara lain:
yang sudah diketahui dan telah diikat ke a) Menghitung nilai gobs dari hasil
titik referensi. Metode yang digunakan pengukuran yang telah direduksi serta
dalan penelitian ini yaitu menggunakan dikoreksi pasang surut dan koreksi
Metode Koreksi Gaya Berat. Koreksi (drift) apungan.
gaya berat yang dipakai berupa koreksi b) Menghitung nilai FAC
udara bebas dan Bouguer. Data yang c) Menghitung nilai FAA
diambil dalam penelitian ini antara lain, d) Menghitung nilai BC
Gaya Berat Pembaca (gobs), Free Air e) Menghitung nilai SBA
Correction (FAC), Free Air Anomaly f) Menghitung nilai TC
(FAA), Koreksi Bouguer (BC), Simple g) Menghitung nilai CBA

83
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Lokasi penelitian yang akan menjadi Alat yang digunakan dalam penelitian
objek penelitian terletak di Provinsi gaya berat ini, meliputi Gravimeter
Semarang Jawa Tengah, tepatnya di Scintrex CG-5 yang memiliki ketelitian
daerah Bendan Duwur, Gajah Mungkur. hingga orde mikroGal serta GPS yang
Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan dapat dilihat Gambar 1.
letak geografis pada daerah tersebut
memiliki topografi yang tidak teratur 3. HASIL DAN DISKUSI
yaitu mengalami perbukitan dan lembah. Hasil dari pengumpulan data gaya
berat di daerah Bendan Duwur,
Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
gobs merupakan nilai gravitasi mutlak
pada stasiun tertentu. Berbeda dengan
nilai gravitasi absolut. Gravitasi mutlak
memiliki orde 900.000 mgal. Nilai
tersebut akan direduksi untuk
(a) (b) mendapatkan anomali gravitasi di titik
Gambar 1. (a) Gravimeter Scintrex CG- pengukuran. Nilai gobs dapat dirumuskan
5, (b) GPS sebagai berikut:
gobs = gabsolut + gcorr – gbasecamp (1)

Gambar 2. Peta Kontur gobs

Dimana gobs merupakan nilai gravitasi absolut stasiun pengukuran. gabsolut adalah
nilai gravitasi absolut basecamp, gcorr adalah nilai gravitasi relatif stasiun yang telah
dikoreksi, dan gbasecamp adalah nilai gravitasi relatif basecamp. Berdasarkan Gambar 2,
dapat dilihat bahwa nilai gobs atau gravitasi mutlak yang terendah adalah 978096.88 dan
tertinggi adalah 978108.69. Nilai–nilai tersebut berada pada orde yang ditentukan, yaitu
900000 mGal.

84
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Gambar 3. Peta Kontur FAC

Berdasarkan Gambar 3, FAC biasanya berkisar 16,14 dan nilai yang paling tinggi
dikenal dengan istilah koreksi udara berkisar 26,33. Hal ini disebabkan oleh
bebas. Koreksi udara bebas merupakan koreksi udara bebas tidak
koreksi yang disebabkan karena pengaruh memperhitungkan massa batuan yang
variasi ketinggian terhadap gravitasi terdapat pada bidang geoid. Semakin
bumi. Nilai FAC dapat dilakukan tinggi nilai h (ketinggian dalam
menggunakan Persamaan 2 (Rosid, 2005). pengukuran gravitasi), maka semakin
FAC = –0,3086 . h (2) kecil nilai g (gravitasi absolut) sehingga
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat untuk menyamakan dengan bidang geoid
bahwa nilai dari mGal yang paling rendah koreksi harus ditambah.

Gambar 4. Peta Kontur FAA

85
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Berdasarkan Gambar 4, FAA adalah Nilai FAA dapat diketahui apabila


nilai yang biasa digunakan untuk survei nilai gobs dan gnormal telah diketahui
daerah laut. FAA memiliki arti sebagai sebelumnya, selain itu nilai FAC juga
nilai anomali Bouguer yang tidak harus diketahui terlebih dahulu untuk
memperhitungkan efek massa batuan, melakukan perhitungan FAA.
sehingga tidak memasukkan Koreksi Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat
Bouguer ke dalam perhitungan. Data yang bahwa nilai dari mGal yang paling rendah
telah diperoleh kemudian dianalisis berkisar 10,02 dan paling tinggi berkisar
menggunakan Persamaan 3. 21,93. Nilai mGal terendah ditunjukkan
oleh warna biru, dan nilai mGal tertinggi
FAA=gobs – gnormal + FAC (3) ditunjukkan oleh warna merah muda.

Gambar 5. Peta Kontur BC

Berdasarkan Gambar 5, BC Bouguer. Pola kontur dapat dilihat dari


merupakan koreksi ketinggian yang variasi nilai gravitasi yang dipengaruhi
memperhitungkan adanya efek dari massa oleh densitas batuan di bawah permukaan.
batuan yang berada di antara stasiun dan Semakin besar nilai gravitasi, maka
bidang geoid. Koreksi ini dilakukan semakin padat batuan di bawah
dengan menghitung tarikan gravitasi yang permukaan. Struktur geologi berupa sesar/
disebabkan oleh batuan berupa slab patahan memiliki nilai gravitasi rendah
dengan ketebalan H (meter) dan desitas ρ karena memiliki rongga yang berkaitan
(gr/cm3). Sehingga koreksi ini dapat dengan rendahnya densitas batuan (Kamal
dirumuskan sebagai berikut: dkk, 2017).
Berdasarkan data yang telah
BC = 0,0419. ρ. h. mGal (4)
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 5,
Gambar 5 menunjukkan hasil maka nilai terendah dari data tersebut
interpolasi nilai anomali Bouguer adalah 4.32 mGal dan tertinggi adalah
sehingga didapatkan kontur anomali 7.51 mGal. Tanda Koreksi Bouguer

86
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

berbanding terbalik dengan Koreksi di bawah bidang geoid, maka koreksi


Udara Bebas. Pada Koreksi Bouguer, jika akan ditambah. Dalam hal ini, nilai g di
titik pengukuran berada di atas bidang titik pengukuran lebih besar dari nilai g di
geoid, maka koreksi akan dikurang. bidang geoid, maka kandungan massa
Sebaliknya, jika titik pengukuran berada berada di atas bidang geoid.

Gambar 6. Peta Kontur SBA

Berdasarkan Gambar 6, data yang Nilai BC atau Koreksi Bouguer


digunakan untuk menganalisis nilai SBA berfungsi untuk melihat ketinggian atau
dalam penelitian ini yaitu dengan cara jarak dalam perhitungan efek dari suatu
melakukan perhitungan menggunakan massa batuan yang terletak diantara
persamaan berikut: datum (geoid) dan titik pengamat. Hal ini
SBA = FAA – BC (5) memiliki asumsi bahwa jari-jari yang
dihasilkan bernilai tak terhingga dengan
SBA merupakan hasil dari ketebalan h dan densitas ρ (gr/cm3).
perhitungan Koreksi Udara Bebas dan Dalam hal ini penelitian gaya berat di
Bouguer. daerah Benda Duwur perlu dilakukan
Pada perhitungan SBA tidak harus perhitungan SBA, nilai ρ.h yang
memasukkan Koreksi Medan ke dalam digunakan setelah melakukan
perhitungan. Nilai FAA atau sering perhitungan, sehingga mendapatkan hasil
disebut dengan besarnya nilai anomali sebesar 2,1. Selanjutnya, untuk nilai mGal
pada posisi tertentu untuk mendapatkan yang paling rendah berkisar 6,56 dan
sebuah nilai yang tidak perlu yang paling tinggi berkisar 14,62. Hal ini
memperhitungkan efek massa batuan, bisa terlihat bahwa warna biru menjadi
sehingga tidak harus memasukkan titik terendah dan warna merah muda
Koreksi Bouguer ke dalam perhitungan. menjadi paling tinggi.

87
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Gambar 7. Peta Kontur Nilai TC


Berdasarkan Gambar 7, TC dilakukan Koreksi Medan atau biasa
merupakan salah satu koreksi yang dikenal dengan istilah Terrain Correction.
digunakan untuk melihat adanya pengaruh Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat
dari penyebaran massa yang tidak teratur bahwa nilai mGal yang terdapat pada data
di sekiling titik pengambilan data. Asumsi TC memiliki nilai yang paling kecil
pada Koreksi Bouguer mengacu diantara nilai mGal untuk GOBS, FAC,
berdasarkan titik pengambilan data di FAA, dan BC yaitu berkisar 0,24 dan
lapangan atau lokasi. Lokasi untuk paling tinggi hanya berkisar 1,13. Hal ini
pengambilan data harus berada pada disebabkan oleh Koreksi Medan yang
keadaan yang datar dan sangat luas. digunakan untuk mengakomodir
Namun, kondisi topografi yang ada di ketidakteraturan topografi yang terdapat
lapangan atau lokasi pengambilan data di sekitar titik lokasi atau lapangan
memiliki area yang berbentuk bukit atau pengambilan data harus
lembah, seperti yang terdapat pada daerah mempertimbangkan radius luar dan dalam
Bendan Duwur. Salah satu upaya untuk kopartemen, serta perbedaan elevasi.
mengatasi hal tersebut, maka perlu

Gambar 8. Peta Kontur CBA


88
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Berdasarkan Gambar 8, CBA diperoleh dari hasil pengukurannya


diperoleh dari hasil perhitungan beberapa berkisar 0,24 dan paling tinggi berkisar
koreksi, yaitu Gaya Berat Pembaca (gobs), 1,13.
FAC, FAA, BC, SBA, dan TC. Nilai CBA Metode gaya berat menghasilkan nilai
yang diperoleh diharapkan mampu koreksi terbesar yaitu terdapat pada nilai
menjadi target dalam survei penelitian di FAC. FAC lebih dikenal dengan istilah
suatu daerah. Nilai CBA merupakan suatu Koreksi Udara Bebas, nilai mGal terkecil
nilai total dari anomali yang disebabkan yaitu berkisar 16,14, sedangkan nilai
oleh adanya pengaruh rapat massa batuan tertinggi berkisar 26,33.
dari pusat inti bumi hingga ke permukaan Berdasarkan nilai CBA, struktur
bumi, sehingga dapat dipisahkan menjadi permukaan tanah di daerah Bendan
beberapa anomali, yaitu anomali regional Duwur termasuk dalam kategori rendah
dan anomali residual (Karunianto dkk, karena struktur permukaan tanah
2017). mengalami penurunan, hal ini berkaitan
Berdasarkan Gambar 8, dapat dilihat dengan adanya aktivitas tektonik. Namun,
bahwa nilai mGal yang paling kecil struktur permukaan tanah lebih banyak
berkisar 2,78 dan paling besar 14,14. Hal dipengaruhi oleh kondisi geologi yang
ini dapat dikatakan sebagai rentang nilai didominasi oleh endapan berumur muda
anomali, untuk berwarna biru menjadi dan terdapat kegiatan antropogenik,
nilai yang paling kecil, sedangkan warna seperti pengambilan air tanah yang
merah muda menjadi nilai yang paling berlebihan yaitu berkisar 2,78-14,14
tinggi, dan warna kuning dapat dikatakan mGal.
memiliki nilai yang memiliki kategori
sedang. Keadaan ini terus berlanjut Ucapan Terima Kasih
sampai kala Kuarter, boleh jadi intensitas Kami mengucapkan terimakasih kepada
penurunan tektonik mengecil atau terhenti rekan-rekan dari Program Pascasarjana
sama sekali. Berarti kondisi struktur Pendidikan Fisika UNNES 2018 yang
permukaan tanah mengalami penurunan telah membantu kami dalam proses
tanah, hal ini berkaitan langsung dengan pengambilan data, selanjutnya penulis
aktivitas tektonik, tetapi lebih banyak juga mengucapkan terimakasih kepada
berkait dengan kondisi geologi yang Prof. Dr. Supriyadi, M.Si dan Dr.
didominasi oleh endapan berumur muda Khumaedi, M.Si selaku dosen
dan kegiatan antropogenik seperti pembimbing yang telah memberikan
pengambilan air tanah yang berlebihan. saran dan arahan.

4. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil pengukuran gaya BPS. (2012). Kecamatan Gajah Mungkur
berat di daerah Bendan Duwur, Kota dalam Angka 2012. Semarang
Semarang dapat dilihat bahwa nilai mGal Frifita, N., Arfaoui, M. S., and Zargouni,
yang paling kecil dimiliki oleh TC F. (2016). Relationship Between
dibandingkan dengan nilai gobs, FAC, Surface and Subsurface Structures of
FAA dan BC. TC disebut juga dengan the Northern Atlas Foreland of
Koreksi Medan, nilai terkecil yang Tunisia Deduced from Regional

89
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Gravity Analysis. J. Geophsy. Eng, Oruç, B., Sertçelik, I., Kafadar, Ö., and
13: 634–645. Selim, H. H. (2013). Structural
Kamal, M., Marwan, & Muhibbuddin. Interpretation of The Erzurum Basin,
(2017). Interpretasi Distribusi Eastern Turkey, Using Curvature
Struktur Geologi berdasarkan Gravity Gradient Tensor and Gravity
Anomaly Medan Gravitasi Citra Inversion of Basement Relief. J.
Satelit di Kabupaten Bener Meriah. Appl. Geophys, 88: 105–113.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Panjaitan, S. dan Subagio. (2015).
Kebumian, 1 (1): 9 -12. Prospek Sumber Daya Energi
Karunianto, A.J., Haryanto, D., Berdasarkan Analisis Pola Anomali
Hikmatullah, F, & Laesanpura, A. Gaya Berat di Daerah Biak dan
(2017). Determination of Regional Sekitarnya, Papua. J. Geol. Kelaut,
and Residual Gravity Anomali Using 13: 87–98.
Gaussian Filtering in Mamuju Area, Rosid, S. (2005). Gravity Method in
West Sulawesi. Eksplorium, 38 (2): Exploration Geophysics. Depok:
89–98. Universitas Indonesia.
Kirsch, R. (2009). Groundwater Stagpoole, V., Caratori Tontini, F.,
Geophysics, 2nd ed. Springer, Berlin Barretto, J., Davy, B., and Edbrooke,
Heidelberg. DOI: 10.1007/978-3- S. W. (2016). Inversion of Magnetic
540-88405-7. and Gravity Data Reveals Subsurface
Murty, B. V. S., and Raghavan, V. K. Igneous Bodies in Northland, New
(2002). The Gravity Method in Zealand. New Zeal. J. Geol.
Groundwater Exploration in Geophsy, 59: 416–425.
Crystalline Rocks: A Study in the Tsoulis, D. (2001). Terrain Correction
Peninsular Granitic Region of Computations for a Densely Sampled
Hyderabad, India. Hydrogeol. DTM in the Bavarian Alps. Journal
Journal, 10: 307–321. of Geodesy, 75: 291-30.

90

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy