Analisis Data Gaya Berat Di Daerah Bendan Duwur Semarang
Analisis Data Gaya Berat Di Daerah Bendan Duwur Semarang
Analisis Data Gaya Berat Di Daerah Bendan Duwur Semarang
1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
M. Iqbal Sugita*, Anisa Furtakhul Janah, Dewi Rahmawati, Supriyadi, dan Khumaedi
Program Pascasarjana Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang
*e-mail: iqbalsugita1995@gmail.com
Abstract
This study was about the gravity in the area of Bendan Duwur, Gajah Mungkur,
Semarang. The method used in this research was gravity. The following steps in this
activity were: calculating the value of Reader Gravity (gobs), Free Air Correction (FAC),
Free Air Anomaly (FAA), Bouguer Correction (BC), Simple Bouguer Anomaly (SBA),
Terrain Correction (TC), and Complete Bouguer Anomaly (CBA). The results of this
research were listed as the Duwur bendan area, which can be seen from the shape of the
points contained in the CBA, which is the smallest mGal value, 2.78 and the largest was
14.14. This can be assessed as an anomaly value, blue was the lowest value while pink
the highest value, and yellow was the medium category. Based on the results of gravity
measurements in the Bendan Duwur area, Semarang, the smallest mGal value was
recognized by the TC compared to the gobs, FAC, FAA, and BC values. TC was
producing 0.24 and the highest value was 1.13. The largest correction value was the
FAC, the lowest value of mGal was 16.14, while the highest value of mGal was 26.33.
Adapters for the Bendan Duwur soil structure based on CBA including the underground
category generated were directly related to tectonic activity, but were more related to
geology that requires special sedimentation and anthropogenic activities such as water
needed.
Keywords: Bouguer, Gravity, Complete Bouguer Anomaly.
Abstrak
Penelitian ini tentang gravitasi di daerah Bendan Duwur, Gajah Mungkur, Semarang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gravitasi. Langkah-langkah
kegiatan ini adalah: menghitung nilai Gravitasi Pembaca (gob), Koreksi Udara Bebas
(FAC), Anomali Udara Bebas (FAA), Koreksi Bouguer (BC), Koreksi Bouguer
Sederhana (SBA), Koreksi Bouguer Sederhana (SBA), Koreksi Medan (TC), dan
Complete Bouguer Anomaly (CBA). Hasil penelitian ini terdaftar sebagai Duwur
Bendan area, yang dapat dilihat dari bentuk titik yang terkandung dalam CBA, yang
merupakan nilai mGal terkecil, 2,78 dan terbesar 14,14. Ini dapat dinilai sebagai nilai
anomali, untuk biru nilai terendah, sedangkan untuk pink nilai tertinggi, dan untuk
kuning kategori sedang. Berdasarkan hasil pengukuran gravitasi di daerah Bendan
Duwur, Kota Semarang, nilai mGal terkecil diakui oleh TC dibandingkan dengan nilai
gob, FAC, FAA, dan BC. TC memproduksi 0,24 dan nilai tertinggi adalah 1,13. Nilai
koreksi terbesar yaitu nilai FAC, nilai terkecil yaitu 16,14, sedangkan nilai tertinggi
adalah 26,33. Adaptor untuk struktur tanah Bendan Duwur berdasarkan CBA termasuk
kategori bawah tanah yang dihasilkan secara langsung berkaitan dengan aktivitas
tektonik, tetapi lebih terkait dengan geologi yang memerlukan sedimentasi khusus dan
kegiatan antropogenik seperti air yang dibutuhkan.
Kata kunci: Bouguer, Gravitasi, Anomali Bouguer Lengkap.
81
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
82
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
83
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Lokasi penelitian yang akan menjadi Alat yang digunakan dalam penelitian
objek penelitian terletak di Provinsi gaya berat ini, meliputi Gravimeter
Semarang Jawa Tengah, tepatnya di Scintrex CG-5 yang memiliki ketelitian
daerah Bendan Duwur, Gajah Mungkur. hingga orde mikroGal serta GPS yang
Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan dapat dilihat Gambar 1.
letak geografis pada daerah tersebut
memiliki topografi yang tidak teratur 3. HASIL DAN DISKUSI
yaitu mengalami perbukitan dan lembah. Hasil dari pengumpulan data gaya
berat di daerah Bendan Duwur,
Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
gobs merupakan nilai gravitasi mutlak
pada stasiun tertentu. Berbeda dengan
nilai gravitasi absolut. Gravitasi mutlak
memiliki orde 900.000 mgal. Nilai
tersebut akan direduksi untuk
(a) (b) mendapatkan anomali gravitasi di titik
Gambar 1. (a) Gravimeter Scintrex CG- pengukuran. Nilai gobs dapat dirumuskan
5, (b) GPS sebagai berikut:
gobs = gabsolut + gcorr – gbasecamp (1)
Dimana gobs merupakan nilai gravitasi absolut stasiun pengukuran. gabsolut adalah
nilai gravitasi absolut basecamp, gcorr adalah nilai gravitasi relatif stasiun yang telah
dikoreksi, dan gbasecamp adalah nilai gravitasi relatif basecamp. Berdasarkan Gambar 2,
dapat dilihat bahwa nilai gobs atau gravitasi mutlak yang terendah adalah 978096.88 dan
tertinggi adalah 978108.69. Nilai–nilai tersebut berada pada orde yang ditentukan, yaitu
900000 mGal.
84
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Berdasarkan Gambar 3, FAC biasanya berkisar 16,14 dan nilai yang paling tinggi
dikenal dengan istilah koreksi udara berkisar 26,33. Hal ini disebabkan oleh
bebas. Koreksi udara bebas merupakan koreksi udara bebas tidak
koreksi yang disebabkan karena pengaruh memperhitungkan massa batuan yang
variasi ketinggian terhadap gravitasi terdapat pada bidang geoid. Semakin
bumi. Nilai FAC dapat dilakukan tinggi nilai h (ketinggian dalam
menggunakan Persamaan 2 (Rosid, 2005). pengukuran gravitasi), maka semakin
FAC = –0,3086 . h (2) kecil nilai g (gravitasi absolut) sehingga
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat untuk menyamakan dengan bidang geoid
bahwa nilai dari mGal yang paling rendah koreksi harus ditambah.
85
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
86
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
87
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
89
Journal of Research and Technology, Vol. 6 No. 1 Juni 2020
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Gravity Analysis. J. Geophsy. Eng, Oruç, B., Sertçelik, I., Kafadar, Ö., and
13: 634–645. Selim, H. H. (2013). Structural
Kamal, M., Marwan, & Muhibbuddin. Interpretation of The Erzurum Basin,
(2017). Interpretasi Distribusi Eastern Turkey, Using Curvature
Struktur Geologi berdasarkan Gravity Gradient Tensor and Gravity
Anomaly Medan Gravitasi Citra Inversion of Basement Relief. J.
Satelit di Kabupaten Bener Meriah. Appl. Geophys, 88: 105–113.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Panjaitan, S. dan Subagio. (2015).
Kebumian, 1 (1): 9 -12. Prospek Sumber Daya Energi
Karunianto, A.J., Haryanto, D., Berdasarkan Analisis Pola Anomali
Hikmatullah, F, & Laesanpura, A. Gaya Berat di Daerah Biak dan
(2017). Determination of Regional Sekitarnya, Papua. J. Geol. Kelaut,
and Residual Gravity Anomali Using 13: 87–98.
Gaussian Filtering in Mamuju Area, Rosid, S. (2005). Gravity Method in
West Sulawesi. Eksplorium, 38 (2): Exploration Geophysics. Depok:
89–98. Universitas Indonesia.
Kirsch, R. (2009). Groundwater Stagpoole, V., Caratori Tontini, F.,
Geophysics, 2nd ed. Springer, Berlin Barretto, J., Davy, B., and Edbrooke,
Heidelberg. DOI: 10.1007/978-3- S. W. (2016). Inversion of Magnetic
540-88405-7. and Gravity Data Reveals Subsurface
Murty, B. V. S., and Raghavan, V. K. Igneous Bodies in Northland, New
(2002). The Gravity Method in Zealand. New Zeal. J. Geol.
Groundwater Exploration in Geophsy, 59: 416–425.
Crystalline Rocks: A Study in the Tsoulis, D. (2001). Terrain Correction
Peninsular Granitic Region of Computations for a Densely Sampled
Hyderabad, India. Hydrogeol. DTM in the Bavarian Alps. Journal
Journal, 10: 307–321. of Geodesy, 75: 291-30.
90