Korelasi Antara Ukuran-Ukuran Tubuh Dengan Bobot Badan Kambing Kacang Jantan Di Jawa Tengah
Korelasi Antara Ukuran-Ukuran Tubuh Dengan Bobot Badan Kambing Kacang Jantan Di Jawa Tengah
Korelasi Antara Ukuran-Ukuran Tubuh Dengan Bobot Badan Kambing Kacang Jantan Di Jawa Tengah
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Kampus Undip Tembalang, Semarang
rodliyya.yudha@gmail.com
ABSTRACT
Kacang goats are Indonesian germplasm intended for meat production so that body weight and body
measurements is very important to note. This research aimed to examine the relationship between measures of
body weight Kacang goats in Central Java. The experiment was conducted in Wonogiri, Karanganyar, and
Grobogan. The material in the form of Kacang goats 577 males from the age of four days to erupted three.
Research was done through survey and purposive sampling method for the determination of the location and
sample goats. Variables measured were body weight, shoulder height, body length and chest circumference.
Data were analyzed by correlation analysis. Results showed that the chest circumference and body weight at
the age of male goats Kacang four days until erupted two has a very strong correlation value (0.82-0.94),
while at age erupted 3 strong correlation value (0.75). Value of the correlation between body weight with
body length (0.61-0.78) and a shoulder height (0.60-0.78) which means that the correlation is strong. It is
concluded that the bust has a stronger correlation to body weight than body length and shoulder height.
Key Words: Central Java, Kacang Goats, Body Weight, Body Measurements
ABSTRAK
Kambing Kacang merupakan plasma nutfah Indonesia yang ditujukan untuk produksi daging sehingga
bobot badan dan ukuran-ukuran tubuhnya sangat penting untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Kacang jantan di Jawa Tengah.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri, Karanganyar dan Grobogan. Materi berupa 577 ekor
kambing Kacang jantan mulai umur empat hari sampai poel tiga. Penelitian dengan metode survei dan
purposive sampling untuk penentuan lokasi dan sampel kambing. Variabel yang diamati adalah bobot badan,
tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada. Data dianalisis dengan analisis korelasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkar dada dan bobot badan kambing Kacang jantan pada umur empat hari sampai
poel dua mempunyai nilai korelasi yang sangat kuat (0,82-0,94), sedangkan pada umur poel tiga nilai
korelasinya kuat yaitu 0,75. Nilai korelasi antara bobot badan dengan panjang badan adalah 0,61-0,78 dan
tinggi pundak adalah 0,60-0,78 yang berarti korelasinya kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah lingkar dada
memiliki korelasi yang lebih kuat terhadap bobot badan dibandingkan dengan panjang badan dan tinggi
pundak.
Kata Kunci: Jawa Tengah, Kambing Kacang, Bobot Badan, Ukuran Tubuh
376
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2014
377
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2014
Tabel 1. Nilai korelasi ukuran-ukuran tubuh terhadap bobot badan Kambing Kacang Jantan di Jawa Tengah
BB: Bobot badan; LD: Lingkar dada; PB: Panjang badan; TP: Tinggi pundak
SR = Sangat rendah, R = Rendah, S = Sedang, K = Kuat, SK = Sangat kuat
378
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2014
rusuk banyak berkembang akan tetapi ukuran dari lingkar dada, panjang badan, dan tinggi
pundak kambing Kacang tidak bertambah kelompok 4 lebih tinggi dibandingkan dengan
dengan pesat seperti pada kelompok 1, hal ini kelompok 5 dan 6.
menyebabkan bobot badan kambing Kacang Pada ternak umur muda, variabel ukuran
bertambah akan tetapi ukuran lingkar dada, tubuh memiliki nilai korelasi yang lebih tinggi
panjang badan dan tinggi pundak tidak dengan bobot dibandingkan dengan ternak usia
bertambah dengan pesat sehingga nilai korelasi dewasa, karena pada ternak usia muda bobot
antara bobot badan dengan lingkar dada, badan masih mengikuti pertumbuhan dari
panjang badan dan tinggi pundak cenderung tulang. Hal ini sesuai dengan pendapat Ningsih
menurun pada kelompok 2. (2002) yang menyatakan bahwa pertambahan
Pada kelompok 3 (umur >6-12 bulan) pada bobot badan pada ternak umur muda lebih
saat ternak mengalami dewasa kelamin mengikuti ukuran tubuh daripada
pertumbuhan mulai melambat, pertumbuhan bertambahnya umur, karena ditentukan oleh
tulang sudah mencapai puncaknya sehingga pertumbuhan kerangka tubuh. Ashuri (2005)
mengakibatkan nilai pertambahan ukuran menyatakan bahwa besarnya pengaruh ukuran
lingkar dada dan tinggi pundak yang tidak tubuh terhadap bobot badan pada ternak umur
cenderung meningkat akan tetapi bobot badan dewasa dipengaruhi oleh adanya perbedaan
cenderung meningkat sehingga nilai korelasi kondisi kurus atau gemuk pada tubuh ternak.
antara bobot badan dengan lingkar dada dan
tinggi pundak menurun pada kelompok 3.
Purbowati (2009) menyatakan bahwa titik KESIMPULAN
balik kecepatan pertumbuhan yang cepat
menjadi lambat terjadi saat ternak mengalami Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
dewasa kelamin pada umur delapan bulan dan lingkar dada kambing Kacang jantan
Sarwono (2008) menyatakan bahwa kambing mempunyai nilai korelasi tertinggi terhadap
mulai dewasa kelamin pada umur 5-15 bulan. bobot badan dibandingkan dengan panjang
Pada kelompok 4 (poel 1), nilai korelasi badan dan tinggi pundak. Semakin tua umur
bobot badan terhadap lingkar dada dan tinggi kambing Kacang, maka semakin menurun nilai
pundak mulai terjadi peningkatan kembali korelasi lingkar dada terhadap bobot badan.
dibandingkan dengan kelompok 3, akan tetapi Meskipun nilai korelasi panjang badan dan
pada kelompok 5 (poel 2) dan 6 (poel 3) nilai tinggi pundak terhadap bobot badan kambing
korelasi antara lingkar dada dan tinggi pundak Kacang jantan lebih rendah dibandingkan
terhadap bobot badan kembali menurun dengan nilai lingkar dada, akan tetapi nilainya
meskipun masih dalam batas nilai korelasi masih termasuk kuat.
yang kuat, sedangkan pada variabel panjang
badan peningkatan nilai korelasi kembali DAFTAR PUSTAKA
terjadi pada kelompok 3 dan penurunan terjadi
pada kelompok 4, 5 dan 6. Ternak mengalami Alipah S. 2002. Hubungan antara ukuran-ukuran
dewasa tubuh pada kelompok 4, pada saat tubuh dengan bobot badan kambing kacang
mengalami dewasa tubuh pertumbuhan otot peranakan Ettawa umur 6-10 bulan di
kambing Kacang mulai mencapai puncaknya, Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo
otot yang tumbuh pada ternak akan melekat [Skripsi]. [Semarang (Indonesia)]:Universitas
Diponegoro.
pada kerangka sehingga ukuran dari lingkar
dada pun bertambah yang menyebabkan Ashuri. 2005. Hubungan antara ukuran-ukuran
pertambahan bobot pada kambing Kacang. tubuh dengan bobot badan domba priangan
Pada kelompok 5 dan 6 pertumbuhan kambing betina dewasa di Kecamatan Cisurupan
Kacang cenderung mengarah pada lemak, Kabupaten Garut [Skripsi]. [Semarang
(Indonesia)]:Universitas Diponegoro.
sehingga bobot badan ternak akan semakin
meningkat, akan tetapi lingkar dada dan tinggi Bhinawa IG, Mantra NI, Sukarini AM, Putra IG,
pundak tidak bertambah dengan pesat seperti Sandi IGI. 1988. Hubungan antara bobot
pada kelompok 4. Hal ini menyebabkan nilai badan dengan lingkar dada dan panjang badan
korelasi lingkar dada dan tinggi pundak kambing peranakan Etawa betina. Laporan
Penelitian. Denpasar (Indonesia): Fakultas
terhadap bobot badan kambing Kacang pada
Peternakan, Universitas Udayana Denpasar.
379
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2014
Gunawan A, Jamal K, Sumantri C. 2008. Pendugaan Purbowati E. 2009. Usaha penggemukan domba.
bobot badan melalui analisis morfometrik Jakarta (Indonesia): Penebar Swadaya.
dengan pendekatan regresi terbaik best-subset
pada domba Garut tipe pedaging, tangkas dan Rini. 2012. Pengaruh performance eksterior sebagai
persilangannya. J Majalah Ilmiah Peternakan penentu harga jual ternak kambing pada
11. pedagang pengecer, di Makassar [Skripsi].
[Makassar (Indonesia)]: Universitas
Malewa A. 2009. Estimation of Donggala sheep Hasanuddin.
body weight based on their chest diameter and
body length. J Agroland. 16:91-97. Sarwono B. 2008. Berternak kambing unggul.
Jakarta (Indonesia): Penebar Swadaya.
Mansyur MSA. 2010. Hubungan antara ukuran
eksterior tubuh terhadap bobot badan pada Sosroamidjojo MS, Soeradji, 1978. Peternakan
sapi peranakan ongole (PO) jantan. Program umum. Jakarta (Indonesia): CV Yasaguna.
studi peternakan [Skripsi]. [Surakarta Sudarmono AS, Sugeng YB. 2000. Beternak domba.
(Indonesia)]: Universitas Negeri Surakarta. Jakarta (Indonesia). Penebar Swadaya.
Ningsih S. 2002. Hubungan antara ukuran-ukuran Sugeng YB. 1996. Sapi potong: Pemeliharaan,
tubuh dengan bobot badan kambing peranakan perbaikan produksi, prospek bisnis, analisa
ettawa jantan dewasa di Kecamatan penggemukan. Jakarta (Indonesia): Penebar
Kaligesing Kabupaten Purworejo. Program Swadaya.
Sarjana Fakultas Peternakan [Skripsi].
(Semarang (Indonesia)]: Universitas Zurrahmah N, The E. 2011. Pendugaan bobot badan
Diponegoro. calon pejantan sapi bali menggunakan dimensi
ukuran tubuh. J Buletin Peternakan 35:160-
Nugroho YA. 2011.Olah Data dengan SPSS. 164.
Yogyakarta (Indonesia) Skipta Media Creative
380