Analisis Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

P – ISSN 2614-624X
E – ISSN 2614-6231

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “REMBULAN TENGGELAM


DI WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE

Ai Riska1, Wikanengsih2, Alfa Mitri Suhara3

1-3
IKIP Siliwangi

1
airiska16@gmail.com, 2wikanengsih@ikipsiliwangi.ac.id, 3alfa.mitri@ikipsiliwangi.ac.id

Abstract
Tere Liye is known as a novelist who was educated at the fakulty of economics, University of
Indonesia. Even though he can achieve success in the world of Indonesian literacy, writing novels is
only a hobby because he works in an office as an accountant every day. The researcher chose a novel
entitled “Rembulan Tenggelam Diwajahmu” karya Tere-liye” because this novel in classified as a
popular and very interesting novel, the contents of Ray’s life as the main character. The study aims to
analyze the intrinsic elements of the novel “Rembulan Tenggelam Diwajahmu”. Writing literary will
be fun when combined with intrinsic elements that can attract readers from various circles, as for the
intrinsic elements, namely theme, plot, background, point of view and mandate. The research result
show that novel “Rembulan Tenggelam Diwajahmu” cotains a theme about the secrets of life. The
author tells the sweetness of the injustice experienced by Ray, the characters have differents character
using the backwardplot at the beginning of the mixed-plot story at the end of the story, with the setting
of place, time and atmosphere making this novel even more interesting. The point of view used is that
the third person knows everything because it uses a character pronoun, the mandate in this ovel is
that we as humans should accept every event sincerely and gracefully.
Keywords: Analysis, Instrinsic Element, Novel

Abstrak
Tere Liye dikenal sebagai penulis novel yang mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Meskipun beliau bisa meraih keberhasilan dalam dunia literasi Indonesia,
kegiatan menulis novel hanya sekedar hobi karena sehari-hari beliau bekerja kantoran sebagai
akuntan. Peneliti memilih novel berjudul “Rembulan Tenggelam Diwajahmu” karya Tere-liye karena
novel ini tergolong novel yang popular dan sangat menarik, isi dari novel tersebut menceritakan
tentang rahasia kehidupan Ray sebagai tokoh utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
unsur intrinsik novel “Rembulan Tenggelam Diwajahmu” karya Tere-liye. Penulisan karya sastra
akan menyenangkan apabila dipadukan dengan unsur intrinsik yang dapat menarik minat pembaca
dari berbagai kalangan, adapun unsur intrinsik tersebut yaitu tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang
dan amanat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere-Liye memuat tema
tentang rahasia kehidupan. Penulis menceritakan manis pahitnya ketidakadilan yang dialami Ray,
tokohnya memiliki watak berbeda-beda, menggunakan alur mundur pada awal cerita beralur
campuran pada akhir cerita, dengan latar tempat, waktu dan suasana membuat novel ini semakin
menarik. Sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga serba tahu karena menggunakan kata
ganti nama tokoh, amanat dalam novel ini adalah kita sebagai manusia semestinya menerima setiap
kejadian dengan ikhlas dan berlapang dada.
Kata Kunci: Analisis, Unsur Intrinsik, Novel

ANALISIS NOVEL “REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE | 515


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

PENDAHULUAN
Sastra adalah sarana bagi pengarang dalam mengungkapkan ide, gagasan, serta sebagai media
dalam mencurahkan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran,
pendapat, pengalaman, hingga perasaan dalam bentuk yang imajinatf, cerminan kenyataan
atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa. Karya sastra
merupakan sebuah hasil pemikiran manusia yang cara penyampaiannya dituangkan dalam
bentuk tulisan dengan menggunakan kata kata kata yang indah dan bahasa yang komunikatif
dan bertuan sebagai alat untuk menyampaikan suatu informasi dengan bahasa sebagai
penyampainya (Permana, 2019). Menurut Hermawan (2015) karya sastra sebagai proses
kreatif pengarang terhadap kenyataan kehidupan sosialnya. Dengan kata lain, sebuah karya
sastra tidak mutlak mencerminkan seluruh aspek kehidupan atau kenyataan sosial sehari-hari.
Materi pengajaran sastra mencakup puisi dan prosa yang merupakan bagian integral dari
pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu karya sastra prosa adalah novel, yang
menjadi fokus pemabahasan peneliti. Novel adalah jenis sastra disamping cerpen, roman,
puisi dan drama. Menurut Hasim (Permana, 2019) mengatakan bahwa novel merupakan
struktur tanda-tanda yang memiliki makna sesuai dengan konvensi ketandaan. oleh karena
itu, penentuan unsur instrinsik pada suatu novel harus memperhatikan setiap makna yang
terkandung dalam novel tersebut maka akan dihasilkan amanat yang ingin disampaikan oleh
penulis dalam novelnya.

Sama halnya dengan jenis sastra yang lain, novel memiliki unsur pembangun ekstrinsik dan
intrinsik yang berpengaruh di dalam novel itu sendiri (Nurjannah & Suhara, 2019). Menurut
Kosasih (2012) unsur intrinsik disebut struktur cerita yang di dalamnya terdapat tema,
penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Unsur-unsur yang membangun novel,
baik intrinsik maupun ekstrinsik pada dasarnya mengandung nilai-nilai hiburan dan
pendidikan yang dapat diambil manfaatnya untuk kepentingan pendidikan. Tidak semua
novel layak menjadi bahan ajar untuk jenjang sekolah karena pada dasarnya novel diciptakan
bukan untuk kepentingan tertentu saja. Hal-hal tersebut bisa menjadi pembentuk watak dan
sikap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan ungkapan perasaan atau
ekspresi terhadap pandangan hidup yang dimiliki seseorang. Tidak semua novel layak
menjadi bahan ajar untuk jenjang sekolah, pada dasarnya novel diciptakan bukan untuk
kepentingan tertentu saja.

516 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “REMBULAN TENGGELAM WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Latar belakang di atas menjadi alasan peneliti tertarik melakukan analisis pada novel
“Rembulan Tenggelam Diwajahmu” karya Tere-liye. Tujuannya untuk menganalisis unsur
intrinsik yang perlu diungkapkan dan diajarkan kepada generasi muda, diantaranya tentang
kesederhanaan, keikhlasan dan rasa syukur. Kisahnya membuat kita menyadari bahwa
perbuatan kita dalam kehidupan berpengaruh terhadap kehidupan orang lain.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini
bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif, dimana data tersebut dihasilkan dari hasil
karya orang lain, baik itu karya tulis maupun lisan, yang kemudian dijabarkan melalui kata-
kata dan bahasa. Sugiyono (Aisyah, Restu, & Wikanengsih, 2019) penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bersumber pada teori postpositivisme dan hasil penelitian
berpusat pada makna. Menurut Eviyana, dkk. (2014) penelitian deskriptif adalah kegiatan
yang dimaksudkan untuk mempelajari keadaan, kondisi dan hasilnya dibuat menjadi laporan
penelitian. Setelah data terkumpul peneliti melakukan pengolahan data yang diteliti dengan
menganalisisnya kemudian memaparkan data tersebut.

Sebagaimana mestinya penelitian kualitatif, instrumen dalam penelitian ini adalah manusia,
tepatnya peneliti sendiri. Manusia digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data,
berdasarkan kriteria-kriteria yang dipahami. Kriteria yang dimaksud adalah pengetahuan
tentang menganalisis unsur intrinsik pada karya sastra yaitu novel. Adapun langkah-langkah
dalam menganalisis novel terdapat tujuh langkah, diantaranya adalah menentukan tema,
menentukan tokoh, alur, latar, sudut pandang dan amanat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu “ karya Tere-liye


1. Tema Novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu “ karya Tere-liye rahasia kehidupan,
manis pahitnya ketidakadilan yang Ray rasakan. Banyak pertanyaan besar yang selalu
mengganjal di hati Ray dan jawabannya tidak terduga.
Dibuktikan dari kutipan berikut:

“Berpuluh-puluh tahun dia mencari tahu siapa yang melakukan perbuatan bejat itu. Rasa
penasaran menggumpal di kepalanya, dan ternyata pelakunya? Dia bahkan berbaik hati

ANALISIS NOVEL “REMBULAN TENGGELAM DIWAJAHMU” KARYA TERE-LIYE | 517


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

menjadi teman bagi orang tersebut. Orang itu amat dekat dalam jalan hidupnya. Plee?
(Tere-liye, 2009).

“Apakah hidup ini adil?” (Tere-liye, 2009) “Ray, hampir semua manusia pernah
mengeluarkan pertanyaan tersebut. Apakah hidup ini adil? Kenapa langit tega
mengambil istri tercintanya? Kenapa ia harus sakit keras berkepanjangan? Mereka pasti
pernah bertanya, setidaknya sekali sepanjang hidup.

2. Perwatakan tokoh menurut Suhardi (2011) tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita.
Perwatakkan tokoh dalam novel ini memiliki 7 tokoh dan memiliki watak yang berbeda-
beda, terlihat dari setiap tingkah laku tokoh.
Dilihat dari kutipan berikut:

Mulai dari tokoh utama yakni Rey mempunyai watak keras kepala tapi cerdas. "Berbeda
dengan anak-anak lainnya yang tumbuh tertekan, Rehan tumbuh melawan. Kepintarannya
menjelma menjadi perlawanan paling logis (Tere-liye, 2009).

Penjaga panti mempunyai watak kejam Kejam “Bilah rotan itu tanpa ampun meluncur ke
paha. Sakit sekali apalagi celananya lusuh dan tipis pula, mana bisa menahan pecutan di
kulit.

Diar mempuyai watak peduli “Diar, anak panti asuhan yang sekamar dengannya
setengah jam kemudian berbaik hati menyelinap ke halaman panti”.

Bang Ape mempunyai watak peduli “Memperhatikan Bang Ape yang banyak memberi
kisah, nasehat, motivasi dan entahlah”.

Plee mempunyai watak nekat “Plee menembak pahanya sendiri. Plee memutuskan untuk
menyerahkan dirinya”.

Jo mempunyai watak setia “Jo amat dekat dengan Ray. Tahu semua urusan Ray, termasuk
tentang istrinya”.

518 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “REMBULAN TENGGELAM WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Fitri mempunyai watak baik hati “Gadis itu tengah asyik bermain dengan anak-anak dan
membagikan balon-balon terbang”.

3. Alur pada awal cerita alur mundur dan pada akhir cerita alur campuran.
Dibuktikan dalam kutipan berikut:

Awal cerita, Ray berumur 60 tahun, sudah berminggu-minggu tak sadarkan diri, lalu
terbangun bersama seseorang dengan muka yang menyenangkan di Terminal. Orang itu
datang dan membawa Ray ke masa lalu. Di tengah cerita, Ray hidup di rumah singgah
setelah sembuh. Ray sangat menyayangi anak-anak rumah singgah. Akhir cerita, istri Ray
meninggal dunia. Ray kembali mengutuk langit karena istrinya meninggal dan sedang
mengandung. Ray memiliki satu pertanyaan yang tidak terjawab. Orang yang berwajah
menyenangkan itu pun menjelaskan semua yang tidak diketahui Ray. Bahwa hidup itu
seperti sebab akibat yang selalu berhubungan, Ray diberi kesempatan untuk memperbaiki
semua kesalahan yang telah ia perbuat. (Tere-liye, 2009).

4. Latar atau sering disebut dengan tempat terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita, baik itu
latar waktu, tempat dan suasana (Agnesliani. dkk., 2020)
Dibuktikan dalam kutipan berikut.

Latar tempat yang terdapat pada novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere-
Liye adalah di terminal. Seperti pada kutipan berikut.
“Sengat matahari terminal. Hangat? Bukankah siang-siang begini terminal terasa
menyesakkan? (Tere-liye, 2009).

Latar waktu yang terdapat pada novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere-
Liye adalah pukul 01.00. Seperti pada kutipan berikut.
“Pukul 01.00, pintu lift terbuka. Lift hanya bisa mengantarkan mereka hingga lantai 30.
Terhenti. Lantai berikutnya membutuhkan akses khusus, karena lantai 30 hingga 40
disewa oleh cabang bank internasional. Bank yang menyimpan berlian seribu karat di
safety-deposit- mereka.” (Tere-liye, 2009).

ANALISIS NOVEL “REMBULAN TENGGELAM DIWAJAHMU” KARYA TERE-LIYE | 519


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Latar suasana yang terdapat pada novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya
Tere-Liye adalah di panti asuhan. Seperti pada kutipan berikut.
Saat kecil ia tinggal di panti asuhan dengan penjaga panti yang kejam "Esoknya hari raya
saat anak-anak bergembira memakai baju baru menuju lapangan dekat panti, Rehan
masih merenung, bajunya lembab sisa hujan semalam. Matanya merah karena tidurnya
semalam terbangun medengar suara guntur. Mata yang merah penuh kebencian, sisa
kejadian tadi malam.” (Tere-liye, 2009).

5. Sudut pandang yang terdapat pada novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya
Tere-Liye orang ketiga serba tahu, yaitu kata ganti nama tokoh. Pengarangpun
menempatkan posisinya seperti mengetahui perasaan dan kejadian secara detail,
pengarang menggunakan kata ganti nama tokoh seolah-olah mengetahui segalanya.
Seperti pada kutipan berikut.

“Jo amat dekat dengan Ray. Tahu semua urusan Ray, termasuk tentang istrinya” (Tere-
liye, 2009).

6. Amanat yang ingin disampaikan penulis dalam novel ”Rembulan tenggelam di


Wajahmu” karya Tere-Liye adalah sebagai berikut.

Bahwasanya kita sebagai manusia tidak harus membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita
juga tahu Tuhan maha adil dalam menyusun skenario kehidupan hambanya. Artinya kita
harus bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan dan juga menerima cobaan dengan
ikhlas. “Suatu saat kau akan mengerti, pukulan tidak mesti dibalas pukulan. Luka tidak
mesti dibalas luka” (Tere-liye, 2009). , dibuktikan dalam kutipan berikut “Berapa kali aku
pernah bilang, Rumah Singgah tidak mendidik kalian menjadi preman, Ray. “Dengarkan
aku dulu, Ray kau bisa melaporkannya. Kau seharusnya tidak bertingkah sok jagoan.
Lihatlah apa hasilnya? Salah seorang dari mereka entah selamat atau tidak. “Mereka
layak mendapatkannya,” Ray menyeringai memotong lagi, kebiasaannya dulu dengan
penjaga panti. Bisakah kau mendengarkan aku dulu, Ray? Ray terdiam. Wajahnya
tertunduk. Bang Ape menghela nafas, “Masalahnya bukan soal layak atau tidak, Ray.
Bukan soal itu. Bisakah kau memahami sesuatu yang amat sederhana? Tidak ada cara
buruk untuk berbuat baik. “Kau berbeda dengan mereka Ray. Kalian berbeda dengan

520 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “REMBULAN TENGGELAM WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

anak jalanan. Aku tidak membangun Rumah Singgah untuk menjadikan kalian preman.
kalian harus berpendidikan, memiliki kebanggaan atas hidup, bertanggungjawab. Suatu
saat kau akan mengerti, pukulan tidak mesti dibalas pukulan. Luka tidak mesti dibalas
luka.” (Tere-liye, 2009).

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis unsur intrinsik novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya
Tere-Liye maka didapatkan simpulan sebagai berikut. Tema dalam novel ini adalah rahasia
kehidupan, penulis menceritakan manis pahitnya kehidupan dan ketidakadilan yang Ray
rasakan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengganjal di hati Ray dan ternyata
jawabannya tidak terduga. Tokoh dalam novel ini mempunyai watak yang berbeda-beda,
sehingga novel ini menarik untuk dibaca. Alur novel ini awal cerita menggunakan alur
mundur sedangkan akhir cerita beralur campuran. Latar yang terdapat adalah latar tempat,
waktu, dan suasana. Sudut pandang orang ketiga serba tahu. Amanat yang terkandung dalam
novel ini yaitu kita harus selalu menerima setiap kejadian dengan ikhlas, karena dibalik suatu
kejadian pastinya ada suatu manfaat dan hikmahnya baik yang kita sadari atau tidak. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi model-model penelitian lain dalam
menganalisis unsus intrinsik karya sastra.

DAFTAR PUSTAKA
Agnesliani. dkk. (2020). Analisis unsur intrinsik dan nilai moral dalam cerpen “wanita
berwajah penyok” karya ratih komala. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 3(1), 91–98.
Aisyah, T. Restu, W. &Wikanengsih. (2019). Analisis novel saman karya ayu utami: tinjauan
sosiologi sastra. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2, 291–298.
Eviyana, K., Hilal, I. & Karomani, K. (2014). Pembelajaran menulis teks negosiasi siswa
kelas X SMAN 1 ringsewu. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya), 2, 3.
Hermawan, A. (2015). Unsur intrinsik novel sang pemimpi karya andrea hirata sebagai
alternatif bahan ajar membaca di SMP. Jurnal Riksa Bahasa, 1, 2.
Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Nurjannah, A. & Alfa M, S. (2019). Analisis penggunaan bahasa daerah dalam pembelajaran
menulis cerpen di kelas IX SMPN cipatat kabupaten bandung barat. Parole Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2, 255–262.
Permana, A., dkk. (2019). Analisis unsur intrinsik novel “menggapai matahari” karya
dermawan wibisono. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2, 21–26.

ANALISIS NOVEL “REMBULAN TENGGELAM DIWAJAHMU” KARYA TERE-LIYE | 521


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Suhardi. (2011). Sastra kita, kritik, dan lokalitas. Depok: Komodo Books.
Tere-liye. (2009). Rembulan tenggelam di wajahmu. Jakarta: Penerbit Republika.

522 | ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL “REMBULAN TENGGELAM WAJAHMU” KARYA TERE-LIYE

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy