Etnozoologi Suku Dayak Kanayant Di Desa Babane
Etnozoologi Suku Dayak Kanayant Di Desa Babane
Etnozoologi Suku Dayak Kanayant Di Desa Babane
Abstract
The knowledge gained from experience is very valuable and cannot be generated
instantly. Dayak Kanayant in the village Babane having knowledge the use of fauna that
are seen as has done based on the experience such as leveraging for to drug, ritual,
mystical, consumption, artistic value, omen and others. This knowledge have to
documented remember high activity of the opening of land by the community that will be
influential in the population for that is in the area that it would deprive of community
knowledge will the use of animals. The purpose of this research is to the knowledge of
the animals that is occupied, pattern the use and parts of an organ that is occupied.
Methods used is the survey to technique interview the respondents with snowball
sampling. Respondents obtained as many 19 people. Obtained 47 kind of for of 43
members of the family who used by the Dayak of Kanayant, of 43 the family most of the
every the family only consisted of 1 species, except for the family of columbidae,
muscicapidae, ranidae and the trionychidae each found two species. The use of vary
from of the use of consumption, treatment, ritual, mystical, omen, and artistic value. The
use of most that is as consumption needs namely 52 %. Pattern the use of animals that
is the use of directly and indirectly, direct use as an omen (mystical), the use of indirect
such as leveraging for consumption, treatmen, artistic value and rituals. The parts of an
animal that is occupied covering full body, meat, bile, the intestines, fat, bone, hearts,
eggs, teeth, head, blood, sound, horns and shell. Meat is part much used many as 30
species.
Key words: Dayak Kanayant, ethnozoology, wildlife, utilization.
858
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
859
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
Tabel 2. Jenis Satwa yang Dimanfaatkan oleh Dayak Kanayant di Desa Babane (That
are species utilized by Dayak Kanayant in the village of Babane)
Jenis Satwa Peruntukan Status Konservasi
No Nama Lokal Nama Ilmiah K P NS RMP RS IUCN CITES APPENDICES
Mamalia
1 Ganye Cervus unicolor √ √ DD
2 Kijangk Muntiacus muntjak √ √
3 Asu Itam Canis lupus familiaris √
4 Tangiink Manis javanica √ CR
5 Kara Macaca fascicularis √ √ LC
6 Babon Sus barbatus √ √ √
7 Pianuk Tragulus javanicus √ √ √
8 Lanak Histryx brachyura √ LC
9 Tikus Uma Rattus argentiventer √
10 Kalongk Pteropus vampirus √ LC
11 Tupe Tupaia gracilis √
12 Kaiwar Myotis muricola √
13 Munsang Paradoxurus hermaphroditus √ III
14 Kara Antu Tarsius bancanus √ NT
15 Ucingk Utan Pardofelis marmorata √ LC II
Aves
16 Tangkukur Streptopelia chinensis √ LC
17 Punei Treron capellei √ LC
II
18 Bura Copsychus malabaricus √ NT
19 Kancit Copsychus saularis √ LC III
20 Anggang Buceros vigil √ NT I
21 Burung oncet Dicaeum trigonostigma √
860
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
861
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
862
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
863
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
menggunakan sesajen daging babi dan doa kepada Sang Mahakuasa dan percaya
beras yang dihidangkan untuk tamu bahwa sang pencipta telah menciptakan
undangan (Agung, 1993). Kepercayaan jin-jin dan makhluk halus lainnya dengan
masyarakat suku Dayak Kanayant babi saling hidup berdampingan dan dipisahkan
dipercaya sebagai simbol ikatan oleh dinding pemisah. Hati ayam
kekeluargaan. Dalam 1 ekor babi harus dipercaya merupakan makanan dari salah
dapat dibagi menjadi 32 keturunan dari satu makhluk halus, oleh sebab itu hati
keluarga yang melaksanakan resepsi. selalu ada saat dilakukan upacara adat atau
Semakin dekat status kekeluargaan maka Nyangahant. Selain hati saat upacara adat
perolehan daging babi semakin besar. dilakukan bagian lain yang harus ada
Karama atau kepiting juga adalah telur dan darah. Bagian-bagian ini
dimanfaatkan seluruh badannya untuk merupakan makanan dari setiap jenis jin
ritual dalam kepercayaan masyarakat dan makhluk halus. Setiap jenis jin sudah
Dayak Kanayant di Desa Babane yaitu ada makanan tersendiri yang telah
dapat mengusir walang sangit di sawah. diketahui oleh temengung atau pasirah
Proses ritual yang dilakukan yaitu sejak zaman nenek moyang.
mengambil kepiting atau Parathelphusa Selain itu kepala anjing hitam juga
convexadan semua jenis kepiting dapat merupakan sesajen saat melakukan
digunakan. Seperti yang dijelaskan oleh upacara adat pembangunan rumah.
Zhang (2013) pada kepercayaan orang Masyarakat di Desa Babane percaya
Tionghoa kepiting mengandung makna bahawa saat membangun tiang rumah
pengharapan. Kepiting memiliki cangkang pertama harus diisi dengan kepala anjing
yang berfungsi sebagai zirah atau hitam atau dalam bahasa Dayak Kanayant
pelindung tubuhnya yang lunak. Pada suku disebut Asu Itam. Hal ini dipercaya dapat
Dayak Kanayant kepiting dianggap simbol menghindari sesuatu yang buruk terjadi
“jalan yang lurus” karena pada dasarnya pada rumah mereka. Saat rumah sudah
kepiting tidak dapat berjalan kedepan dan berdiri masyarakat di Desa Babane
tidak memiliki persendian sehingga percaya bahwa gigi buaya dapat
dianggap hewan sakral. menangkal hal-hal jahat, mereka
Hati merupakan bagian organ mengantungkan gigi anak buaya
makhluk hidup yang memiliki banyak senyulong yang dalam bahasa Dayak
fungsi seperti meregenerasi sel darah Kanayant disebut Boro di atas pintu.
merah, menyimpan energi, membersihkan Cicak atau dalam bahasa Dayak
darah dan fungsi lainnya. Masyarakat Kanayant Cacak merupakan salah satu
Dayak Kanayant, hati ayam dimanfaatkan hewan yang berkeliaran di dinding rumah.
sebagai kebutuhan ritual adat, hati ayam Cicak dimanfaatkan sebagai makhluk
merupakan bagian terpenting saat mistis yang dapat bermanfaat untuk
melakukan ritual adat. Ritual adat atau penyembuhan dari segala jenis penyakit.
dalam bahasa Dayak Kanayant disebut Tidak semua cicak dapat bermanfaat,
Nyangahant merupakan ungkapan doa- hanya cicak yang datang dan hinggap di
864
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
tangan yang dapat dijadikan benda mistis mengalami musibah buruk. Musibah
dan harus memperoleh mimpi mengenai buruk yang dimaksud adalah gigitan ular,
karunia untuk penyembuhan. terjatuh, tertimpa pohon dan lain
Tarsius bancanus adalah salah satu sebagainya dan untuk menghindari
spesies dari famili Tarsiidae. Masyarakat musibah tersebut diharuskan berhenti
Dayak Kanayant di Desa Babane percaya seketika dalam perjalanan dan meludah
bahwa tarisus adalah hewan pembawa sial. sebelah kiri seraya memanjatkan doa
Nilai mistis yang terkandung pada hewan kepada Jubata atau Tuhan. Apabila
ini adalah apabila tarsius masuk kerumah burung tersebut bersuara tepat di hadapan
ataupun sengaja disimpan di dalam rumah, saat dalam perjalanan maka perjalanan
maka rumah tersebut akan mengalami akan lancar tidak mengalami musibah
musibah. Musibah yang dimaksud adalah
1.2. Pola Pemanfaatan Satwa
penyakit terhadap penghuni rumah,
Berdasarkan Manfaatnya
kebakaran, dan lain-lain.
Satwa yang dimanfaatkan sebanyak 47
Burung ojo merupakan sebutan oleh
jenis. Terdapat satwa yang
masyarakat di Desa Babane untuk burung
pemanfaatannya lebih dari 1 pemanfaatan.
bangau putih atau dalam bahasa latin
Pola pemanfaatan satwa terbagi menjadi
disebut Bubulcus ibis. Masyarakat di Desa
pemanfaatan langsung dan tidak langsung.
Babane percaya jika burung tersebut
Pola pemanfaatan langsung adalah
berada di sawah, maka panen padi saat itu
pemanfaatan yang dilakukan tanpa adanya
akan meningkat dari hasil panen
pengolahan lebih lanjut, artinya satwa
sebelumnya, keberadaan burung tersebut
tersebut langsung dimanfaatkan dan
disenangi oleh masyarakat di Desa Babane
memiliki nilai keberadaan (fenomena
sehingga mereka tidak mengambil,
lingkungan) yang termasuk pola
melukai ataupun mengusir burung tersebut
pemanfaatan langsung pada penelitian ini
jika berada di sawah mereka.
adalah pemanfaatan sebagai pertanda, nilai
Burung cabe atau Dicaeum
seni (hobi). Pemanfaatan tidak langsung
trigonostigma dimanfaatkan sebagai
adalah satwa yang dimanfaatkan
pertanda sebelum melakukan perjalanan,
dilakukan proses pengolahan terlebih
kepercayaan masyarakat Desa Babane
dahulu contohnya pemanfaatan untuk
terhadap burung cabe adalah apabila
konsumsi dan pengobatan.
burung tersebut bersuara saat hendak
1.3. Bagian Satwa yang Dimanfaatkan
keluar rumah diharuskan masuk rumah
Pemanfaatan bagian satwa oleh
kembali sampai burung tersebut tidak lagi
masyarakat Dayak Kanayant mulai dari
bersuara. Terdapat kepercayaan apabila
seluruh badan sampai pada organ-organ
burung tersebut bersuara di sebelah kiri
tubuh lainnya. Berikut ini tersaji diagram
pada posisi menghadap matahari pada saat
jenis satwa yang dimanfaatkan.
dalam perjalanan maka perjalanan akan
865
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
866
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 858 - 867
867