Jurnal Massage Punggung
Jurnal Massage Punggung
Jurnal Massage Punggung
ABSTRACT
Background : Pain during labor is a thing that makes women feel anxious . Assume that pain
is a physiological process that even the other type of pain that is always caused by an
accident or illness , Massage is one of the non-pharmacological methods are done to relieve
labor pain Objective: To determine the effect of method of Massage Pain Intensity Reduction
In the first stage of labor in the Delivery Room Langsa General Hospital " . Methods : This
research is to design Analytic Cross - Sectional . The population in this study were all
mothers giving birth in Delivery Room Hospital Langsa , the way sampling is birthing
mothers when I. Sampling collection techniques by accidental sampling . Results: The results
showed that of the 30 respondents obtained at the time ( post - treatment) the majority of
respondents 19 ( 63.3 % ) experienced pain Serious . Meanwhile, after the massage
intervention effluerage ( Post - treatment) showed Kala Pain Intensity I Persalian majority 14
( 46.7 % ) respondents experienced Moderate Pain . And the results of analysis of the Paired
T -test is obtained ( value P value 0.000 < α = 0,05 ) . it can be concluded that there are
significant differences in the reduction of pain intensity in the first stage of labor after the
massage action on maternal parturition . Suggestion : suggest Nurse / midwife at the hospital
to be able to use massage as one of the interventions in reducing pain active phase of the first
stage of labor , as an alternative nonpharmacological techniques For Midwifery Education .
ABSTRAK
Latar Belakang : Nyeri selama persalinan adalah suatu hal yang membuat wanita merasa
cemas. Beranggapan bahwa nyeri merupakan proses yang fisiologis meskipun pada tipe nyeri
yang lain selalu disebabkan oleh suatu kecelakaan atau penyakit, Massage merupakan salah
satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Tujuan
Penelitian : mengetahui Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri
Pada Persalinan Kala I di Kamar Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Langsa”. Metode
Penelitian : Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Kota Langsa, cara
pengambilan sampel adalah ibu-ibu bersalin kala I. Tekhnik pengumpulan sampling dengan
cara Accidental Sampling.. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan, dari 30
responden didapatkan pada saat (Post-treatment ) mayoritas responden 19 (63,3%)
mengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelah dilakukan Intervensi massage effluerage (Post-
treatment ) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Persalian mayoritas 14 (46,7%)
Responden mengalami Nyeri Sedang. Serta hasil Analisis dengan uji Paired T-test
diperoleh (nilai P value 0,000 < α = 0,05). maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan terhadap pengurangan Intensitas Nyeri pada kala I Persalinan setelah dilakukan
tindakan massage pada ibu partus. Saran : menyarankan Perawat / bidan di rumah sakit
208
Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ……..209
untuk dapat menggunakan Massage sebagai salah satu intervensi dalam mengurangi nyeri
persalinan kala I fase aktif, sebagai alternative tekhnik nonfarmakologi Bagi Pendidikan
Kebidanan.
Persalinan adalah saat yang Apabila kadar PaCO2 ibu rendah, maka
sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk kadar PaCO2 janin juga rendah
dapat merasakan kebahagiaan melihat sehingga menyebabkan deselerasi
dan memeluk bayinya. Tetapi lambat denyut jantung janin, nyeri juga
persalinan juga disertai rasa nyeri yang menyebabkan aktivitas uterus yang
membuat kebahagiaan yang tidak terkoordinasi yang akan
didambakan diliputi oleh rasa takut dan mengakibatkan persalinan lama, yang
cemas. Beberapa penelitian akhirnya dapat mengancam kehidupan
menunjukkan bahwa pada masyarakat janin dan ibu.7
primitif, persalinannya lebih lama dan Berbagai upaya dilakukan untuk
nyeri, sedangkan masyarakat yang telah menurunkan nyeri pada persalinan, baik
maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri secara farmakologi maupun
dan sebagian besar (90%) persalinan nonfarmakologi. Manajemen nyeri
6
disertai rasa nyeri. secara farmakologi lebih efektif
Semua wanita mengalami nyeri dibanding dengan metode
selama persalinan, hal ini merupakan nonfarmakologi, namun metode
proses fisiologis. Secara obyektif farmakologi lebih mahal dan berpotensi
sebagaimana telah dilakukan penelitian mempunyai efek yang kurang baik.
oleh Niven dan Gijsbern pada tahun Sedangkan metode nonfarmakologi
1984 didapatkan bahwa nyeri jauh lebih murah, simple, efektif dan tanpa
melebihi keadaan penyakit. efek yang merugikan. Metode
Bagaimanapun nyeri harus diatasi, nonfarmakologi juga dapat
Pendapat Browridge, menyatakan meningkatkan kepuasan selama
bahwa nyeri yang menyertai kontraksi persalinan, karena ibu dapat mengontrol
uterus mempengaruhi mekanisme perasaannya dan kekuatannya.
fungsional yang menyebabkan respon Relaksasi, tekhnik pernafasan,
stress fisiologis, nyeri persalinan yang pergerakan dan perubahan posisi,
lama menyebabkan hiperventilasi massage, hidroterapi, terapi
dengan frekwensi pernafasan 60-70 kali panas/dingin, music, guided imagery,
per menit sehingga menurunkan kadar akupresur, aromaterapi merupakan
tekanan partial CO2 dalam alveoli beberapa tekhnik nonfarmakologi yang
(PaCO2) ibu dan peningkatan pH. dapat meningkatkan kenyamanan ibu
212 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221
saat bersalin dan mempunyai pengaruh hipnotis, akupuntur dan yoga.10 Studi
pada koping yang efektif terhadap yang dilakukan oleh National Birthday
pengalaman persalinan. Penelitian yang Trust terhadap 1000 wanita
dilakukan oleh Sylvia T seorang menunjukkan bahwa 90% wanita
mahasiswa asal Amerika Serikat pada merasakan manfaat relaksasi dan
tahun 2001, menggunakan 10 metode pijatan untuk meredakan nyeri.11 Dua
nonfarmakologi yang dilakukan pada studi skala kecil menunjukkan bahwa
sample 46 orang didapatkan bahwa pijatan dapat memberikan manfaat bagi
tekhnik pernafasan, relaksasi, wanita hamil dan wanita bersalin.
akupresur dan massage merupakan Wanita yang mendapat pijatan secara
tekhnik yang paling efektif menurunkan teratur selama kehamilan mengalami
nyeri saat persalinan.8 penurunan kecemasan, penurunan nyeri
Salah satu metode yang sangat punggung dan dapat tidur lebih nyenyak
efektif dalam menanggulangi rasa nyeri dibandingkan wanita yang tidak
adalah dengan massage yang mendapat pijatan. Kelompok yang
merupakan salah satu metode mendapat pijatan juga memiliki lebih
nonfarmakologi yang dilakukan untuk sedikit kadar hormone stress. Wanita
mengurangi nyeri persalinan. Dasar yang mendapat pijatan selama
teori massage adalah teori gate control persalinan mengalami penurunan
yang dikemukakan oleh Melzak dan kecemasan, pengurangan nyeri dan
Wall.9 Teori ini menjelaskan tentang waktu persalinan lebih pedek secara
dua macam serabut syaraf berdiameter bermakna.11
kecil dan serabut berdiameter besar Nyeri persalinan merupakan
yang mempunyai fungsi berbeda. Bidan masalah yang sangat mencemaskan
mempunyai andil yang sangat besar bagi ibu inpartu, khususnya ibu
dalam mengurangi nyeri primigravida, dan biasanya yang sering
nonfarmakologi. Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri
termasuk dalam pendekatan adalah dengan metode massage, baik
nonfarmakologi adalah analgesia oleh petugas kesehatan, keluarga pasien
psikologis yang dilakukan sejak awal maupun pasien itu sendiri. Metode
kehamilan, relaksasi, massage, massage yang sering dilakukan adalah
stimulasi kuteneus, aroma terapi, metode effleurage, metode deep back
Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ……..213
massage, firm counter pressure dan Jumlah pasien yang dirawat diruang
10
abdominal lifting. Tetapi kadang kala bersalin RSUD Kota Langsa tahun 2013
metode massage yang dilakukan tidak yaitu 2338 orang, dimana Sectio
pada tempatnya sehingga hasilnya tidak Caisaria sebanyak 953 orang (40,76
efesien. Salah satu contohnya pada %), persalinan spontan 529 orang
pelaksanaan tekhnik deep back (22,63 %) dan 858 orang (36,69 %)
massage, dimana seharusnya penekanan adalah kelainan obstetric lainnya.
dilakukan tepat pada daerah secrum Survei awal peneliti terhadap 6 orang
dengan telapak tangan dan posisi ibu ibu bersalin di Kamar Bersalin RSUD
dalam keadaan berbaring miring tetapi Kota Langsa semuanya mengalami
kadangkala pelaksanaannya tidak sesuai nyeri persalinan kala I, hanya saja
sehingga nyeri yang dirasakan oleh tingkat rasa nyeri yang berbeda.
pasien tidak berkurang. Hal ini Kemajuan Ilmu pengetahuan dan
mungkin diakibatkan oleh posisi ibu didukung dengan penelitian-penelitian
tidak dalam keadaan berbaring miring, para ahli bahwa nyeri persalinan dapat
atau penekanannya tidak tepat pada diatasi baik secara farmakologi maupun
daerah secrum. nonfarmakologi. Untuk itu peneliti
Fenomena dalam masyarakat, sangat tertarik untuk meneliti apakah
sekarang ini banyak para ibu yang ada pengaruh metode nonfarmakologi
merasa begitu ketakutan untuk khususnya metode massage terhadap
melahirkan secara alami atau persalinan pengurangan rasa nyeri pada persalinan,
melalui vagina. Ketakutan ini sering sehingga peneliti mengambil judul”
terjadi karena mendengar cerita-cerita Pengaruh Metode Massage Terhadap
yang mengerikan saat melahirkan Pengurangan Intensitas Nyeri Pada
ataupun pengalaman melahirkan dengan Persalinan Kala I di Kamar Bersalin
rasa nyeri hebat. Banyak ibu-ibu hamil Rumah Sakit Umum Daerah Langsa”.
yang merencanakan persalinan secara
section caisaria (SC) walaupun tanpa METODE PENELITIAN
indikasi, Dari data RSUD Kota Langsa Dalam penelitian ini,
tahun 2013, jumlah tindakan section menggunakan Desain yang digunakan
caesaria sangat tinggi dibandingkan dalam penelitian ini adalah Desain
dengan persalinan spontan (pervagina). penelitian yang digunakan adalah “ Pra
214 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221
yang dirasakan ibu (Responden), Hasil Saat Sebelum dilakukan Massage dan
variabel Tingkat Nyeri pada Kala I Sesudah massage),dapat dilihat pada
persalianan Pre dan Post Treatment, Tabel di bawah ini:
untuk variabel Tingkata Nyeri ( Pada
Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Tingkatan Nyeri pada Kala I Persalianan Di
Ruang Kramzal (Ruang Bersalin) BLUD RSUD Kota Langsa Tahun 2013 (n=
30 ).
Intervensi Massage
No Tingkatan Nyeri pada Pre-treatment Post-treatment
Kala I Persalinan
N % N %
1 Tidak Nyeri - - - -
2 Nyeri Ringan - - 9 30
3 Nyeri Sedang - - 14 46,7
4 Nyeri Berat 19 63,3 % 7 23,3
5 Nyeri Sangat Berat 11 36,7 % - -
Total 30 30
Sumber : Data Primer (diolah) 2013
Hasil penelitian menunjukkan pada bila P value > Nilai α), maka Ho gagal
saat pre-treatment menunjukkan Intensitas ditolak berarti menujukkan tidak ada
Nyeri Kala I Persalian mayoritas 19 (63,3%) perbedaan nilai mean antara variabel yang
Responden mengalami Nyeri Berat. diuji, dengan derajat kepercayan 95% (α =
Sedangkan setelah dilakukan Intervensi 0,05 ). Uji Paired t-test digunakan untuk
massage effluerage (Post-treatment ) membandingkan nilai mean Intensitas Nyeri
menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Pada Kala I Persalianan pada Pre-
Persalian mayoritas 14 (46,7%) treatment dan Post-treatment dilakukan
Responden mengalami Nyeri Sedang. tindakan massage effluerage. Dengan
Analisis bivariat menguraikan demikian Hasil Hipotesa penelitian tentang
perbedaan kecepatan Intensitas Nyeri pada sejauh mana massage dapat menurunkan /
Kala I Persalianan sebelum dan sesudah mengurangi intensitas Nyeri pada Kala I
dilakukan intervensi (Massage), setelah Persalinan.
pelaksanaan massage effluerage. Dalam Hasil Uji Paired t-test untuk
menilai pengaruh tersebut digunakan Uji membandingkan nilai mean Intensitas Nyeri
Paired t-test dengan α =0,05) maka HO Pada Kala I Persalianan pada Pre-treatment
ditolak ( bila P value < Nilai α) artinya dan Post-treatment dilakukan tindakan
menujukkan ada perbedaan nilai mean antara massage effluerage. dapat dilihat pada Tabel
variabel yang diuji, bila hasil uji diperoleh ( 5.2 di bawah ini:
216 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221
Tabel 2. Hasil Uji Paired T-test Menurut Intensitas Nyeri pada Kala I Persalianan Di
Ruang Kramzal (Ruang Bersalin) BLUD RSUD Kota Langsa Tahun 2013 (n=
30 )
merupakan teknik paling efektif menurunkan Hal ini dikarenakan sebagain bersar
nyeri saat persalinan responden memiliki usia rata-rata yang sama
Dalam persalinan, masase membantu mayoritas berusia Sehat untuk Reproduksi
ibu lebih rileks dan nyaman selama (>20 Tahun s/d < 35 tahun), sedangkan
persalinan. Ibu yang yang di masase 20 untuk Paritaas mayoritas Primipara ( Partus
menit setiap jam selama tahapan persalinan 1). Hal inilah yang menyebabkan intervensi
yang dilakukan oleh petugas kesehatan, massage berupa Pemijatan secara lembut
keluarga pasien ataupun pasien itu sendiri akan membantu ibu merasa lebih segar,
akan lebih bebas dari rasa sakit, karena rileks dan nyaman selama persalinan.
masase meransang tubuh melepaskan Pemijatan yang intens selama 20 menit
senyawa endorphin. Banyak bagian tubuh setiap jam selama tahapan persalinan akan
ibu bersalin yang dapat di masase, seperti meringankan rasa sakit dan nyeri pada fase
kepala, leher, punggung dan tungkai. Saat aktif pada kala I dan II Persalinan. Hal itu
memijat, pemijat harus memperhatikan terjadi karena pijat merangsang tubuh
respon ibu apakah tekanan yang diberikan melepaskan senyawa endorphin yang
12
sudah tepat. merupakan pereda sakit alami. Endorphin
Asumsi peneliti bahwasannya juga dapat menciptakan perasaan nyaman
Tingkatan Nyeri Pada persalianan Aktif Kala dan enak.
I yang responden rasakan setelah diintervensi
dengan Motode massage, terjadi Perbedaan waktu pengeluaran ASI pada
kelompok intervensi dan kelompok
Pengurangan Intensitas Nyeri dikarenakan
kontrol dengan Uji Paired t-test
selama persalinan membuat seorang wanita
Penelitian ini menunjukkan 30
merasa cemas saat menjalani fase laten
responden ( Pre-treatment dan post-treatment
sampai fase Aktif pada kala I. Banyak wanita
Massage effluerage ) yang terdapat di
menganggap bahwa nyeri merupakan bagian
Ruang Kramzal (Ruang Bersalian ) BLUD
besar dari proses kelahiran. Nyeri saat
RSUD Kota Langsa menunjukkkan rata-rata
persalinan merupakan proses yang fisiologis,
Tingkatan Nyeri pada Kala I persalianan
selain Nyeri persalinan merupakan
pada saat sebelum pelaksanaan Pre-
pengalaman subyektif tentang sensasi fisik
treatment (massage effluerage) adalah 4,37
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi
(Tingkat Nyeri Berat) dengan Std. deviasi
dan penipisan serviks, serta penurunan janin
0,490, sedangkan rata-rata Tingkatan Nyeri
selama persalinan. Respon fisiologis
pada Kala I persalianan pada saat setelah
terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan
pelaksanaan Post-treatment (massage
darah, denyut nadi, pernafasan, keringat,
effluerage) adalah adalah 2,93 (Tingkatan
diameter pupil dan ketegangan otot uterus.
Nyeri Ringan) dengan Std. deviasi 0,740.
218 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221
Terlihat nilai mean perbedaan antara Pre- metode masase pada kelompok intervensi
treatment dan Post-treatment adalah 1,403 yaitu nilai P=0,001. Hal ini menunjukkan
dengan Std. deviasi 0,504 . Berdasarkan bahwa adanya pengaruh metode masase
hasil Uji Statistik mengunakan Paired T-test terhadap penurunan intensitas nyeri
didapatkan nilai (Pvalue=0,000 < ) (Tabel persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu.
5.3). Sehingga disarankan supaya bidan
Maka dapat disimpulkan ada menerapkan metode masase sebagai
perbedaan yang signifikan Pengurangan intervensi mengurangi nyeri dalam asuhan
Intensitas Nyeri pada Kala I Persalinan ibu bersalin normal.
14
setelah dilakukan tindakan intervensi Penelitian Rahmadani yang
massage, terlihat dari perbedaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat
sangat signifikan dari Tingakatan Skala punggung terhadap nyeri persalinan yang
Nyeri Pre-treatment dan Post-treatment dilakukan pada 9 orangibu primipara
yang responden rasakan selama fase aktif kelompok intervensi dan 9 orang kelompok
kala I Persalinan. kontrol selama 30 menit dengan
Hal ini sejalan dengan hasil menggunakan desain quasy eksperimen
13
penelitian Plora N.F Sinaga, menyatakan diperoleh hasil bahwa sebelum dilakukan
Persalinan suatu proses membuka dan pijat, intensitas nyeri rata-rata 7,33 dan
menipisnya serviks serta terjadi kontraksi setelah dilakukan pijat punggung intensitas
uterus sehingga menyebabkan nyeri pada nyeri rata-rata 4,56. Hal ini menunjukkan
proses persalinan. Manajemen nyeri bahwa pijat punggung dapat menurunkan
persalinan dapat diterapkan secara intensitas nyeri persalinan pada ibu
nonfarmakologis, salah satunya adalah primipara kala I.
10
masase yang bertujuan melepaskan senyawa Penelitian Gadysa yang bertujuan
endorphin sehingga mengurangi nyeri, untuk melihat pengaruh Massage Abdominal
mengurangi kecemasan dan waktu persalinan Lifting dengan menggunakan desain
lebih pendek secara bermakna. Hasil kualitatif pada 3 ibu inpartu diperoleh hasil
penelitian berdasarkan uji t-dependen bahwa 2 orang setuju dilakukan masase
intensitas nyeri sebelum dan sesudah karena dapat mengurangi nyeri persalinan
dilakukan masase pada kelompok intervensi sedangkan 1 orang tidak nyaman dengan
diperoleh nilai P=0,000 dan pada kelompok tindakan tersebut, sehingga disimpulkan
kontrol sebelum dan sesudah dilakukan bahwa Massage Abdominal Lifting dapat
masase diperoleh nilai P=0,007. Hasil uji t- digunakan sebagai pertolongan pertama
independen dapat disimpulkan bahwa ada untuk mengurangi nyeri persalinan.
perbedaan yang signifikan sesudah dilakukan
Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ……..219
15
Penelitian Ratih yang bertujuan persalinan, dengan melakukan usapan yang
untuk mengetahui pengaruh metode masase ringan dan tanpa tekanan yang kuat, tetapi
yaitu Massage effleurage terhadap usahakan ujung jari tidak lepas dari
penurunan intensitas nyeri persalinan permukaan kulit. Bertujuan menimbulakan
dengan menggunakan desain quasi efek relaksasi bagi Ibu Partus. Ketika
eksperimen memberi hasil yang signifikan sentuhan dan nyeri dirangsang bersamaan,
antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah sensasi sentuhan berjalan keotak dan
dilakukan intervensi pada kala I persalinan, menutup pinti gerbang dalam otak,
sehingga disimpulkan bahwa masase ini pembatasan jumlah nyeri dirasakan dalam
efektif mengurangi intensitas nyeri otak. Dengan melakukan pijatan secara
persalinan. teratur dengan latihan pernafasan selama
Asumsi peneliti terhadap kontraksi bertujuan mengalihkan perhatian
pelaksanaan massage dapat mempengaruhi pasien dari nyeri selama kontraksi. Begitu
pengurangan Intensitas Nyeri pada pula adanya massage yang mempunyai
persalinan kala I di Ruang Kramzal (Ruang efek distraksi juga dapat meningkatkan
Bersalin ) BLUD RSUD Kota Langsa, pembentukan endorphin. Massage dapat
menunjukkan responden yang di berikan membuat pasien lebih nyaman karena
itervensi massage memiliki Tingkatan massage membuat relaksasi otot sehingga
Skala Nyeri Post-treatment nilai rata-rata secara tidak langsung dapat menurunkan
2,67 (Tingkatan Nyeri Ringan) dari Skala intensitas nyeri yang dirasakan pada fase
Nyeri Pre-tretment rata-rata 4,27 (Tingkat aktif kala I persalinan.
Nyeri Berat), hal ini dikarenakan ibu
KESIMPULAN
setelah dilakukan intervensi massage
Berdasarkan hasil penelitian dan
menyebabkan ibu merasa relaks sehingga
uraian pembahasan, dapat disimpulkan
membantu mempercepat kerja hormon
bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 30
oksitosin sebagai katalis dalam
responden sebagai berikut:
pengeluaran senyawa endorphin yang
merupakan pereda sakit alami. Endorphin Terdapat perbedaan yang bermakna
juga dapat menciptakan perasaan nyaman antara ibu-ibu partus yang mengalami
dan meningkatkan rasa nyaman saat Nyeri pada Kala I Persalinan Setelah
melahirkan terutama pada Fase Aktif kala I diberikan intervensi massage dengan
Persalinan. Tekhnik pemijatan berupa Tingkatan Nyeri Sebelum diberikan
usapan lembut, lambat dan panjang atau intervensi tersebut, dalam hal
tidak terputus-putus. Tekhnik ini Pengurangan Intensitas Nyeri pada kala I
menimbulkan efek relaksasi. Dalam
Persalinan ( P value 0,000, < α = 0,05).
220 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221