Garuda 1732916
Garuda 1732916
Garuda 1732916
Volume 5, Issue 3, Page 276–279 June 2020 e-ISSN: 2654-4835 p-ISSN: 2502-6828
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1143
DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i3.1143
© 2020 Heti Ira Ayue, Oktaviani. Published by Institute for Research and Community Services Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i3.1143
Salah satu penghambat pemberian ASI ekslusif adalah Pelaksanaan konseling dilakukan dengan panduan
praktik pemberian asupan prelakteal (prelacteal feeding) sebagaimana tercantum dalam moledul yang
pada bayi baru lahir pada minggu pertama kehidupan dikeluarkan oleh Perkumpulan Perinatologi Indonesia
sebelum ASI lancar keluar (Amele et al., 2019; Ayue, 2017; atau Perinasia (2012). Setelah diberikan konseling dan
Novianti & Rizkianti, 2014). Penyebab lain adalah pendampingan kepada lima ibu hamil/nifas beserta
rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya suami/keluarga tersebut, sebanyak tiga dari lima ibu
mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, (60%) berhasil menyusui bayi secara ekslusif sampai
kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dengan bayi berusia enam bulan. Hasil pengabdian
dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, kondisi kepada masyarakat ini juga selaras dengan penelitian
yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja, serta Kusumayanti dan Nindya (2017) yang melaporkan
gencarnya pemasaran susu formula (Dinas Kesehatan bahwa ibu yang mendapat dukungan suami lebih besar
Provinsi Kalimantan Tengah, 2018; Radzyminski & peluangnya (27,1%) terhadap pemberian ASI eksklusif
Callister, 2016; Ambarwati et al., 2013). Berdasarkan dibandingkan suami yang tidak mendukung (5,6%).
uraian diatas dan melihat kecendrungan cakupan ASI Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa ibu yang
eksklusif yang masih jauh dari target inilah yang mendapat dukungan dari suami memiliki proporsi yang
melatarbelakangi penulis untuk melaksanakan lebih besar memberi ASI eksklusif dibandingkan dengan
pengabdian kepada masyarakat tahun 2019 dengan yang tidak mendapatkan dukungan suami (Oktalina et
judul Peningkatan Peran Serta Suami/Keluarga dalam al., 2015). Visualisasi ASI perah dalam botol ditunjukkan
Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja pada Gambar 1, sedangkan dokumentasi kegiatan
Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya. konseling disajikan pada Gambar 2.
METODOLOGI
277
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 3, June 2020, Page 276-279 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835
REFERENSI
278
Ayue HI, Oktaviani. 2020. Increased Husband/Family Participation in Supporting Exclusive Breastfeeding in Jekan Raya Health Center
279