Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Sungai Di Desa Mangunang Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Sungai Di Desa Mangunang Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
ABSTRACT
Human life can not be separated from the environment both natural environment and social
environment. The government does not pay attention to the benefits of a small river in life, then it is deemed
necessary for the preservation of the river make arrangements. This study aims to determine the stream
function Mangunang to people's lives in the village Mangunang Haruyan District of Hulu Sungai Tengah and
the role of communities in the conservation of the river in the village Mangunang Haruyan District of Hulu
Sungai Tengah.
The method used in this study is a qualitative method. Source of data extracted using purposive
sampling technique, which determines the subject or object to the purpose of research. Data was collected
through direct observation, interviews, documentation. Data analysis techniques used namely through three
stages namely data reduction, data presentation, draw conclusions.
The results of this study indicate that the stream function for the life of the village community
Mangunang has undergone a change or a decrease in the local community and the role performed villagers
Mangunang to the preservation of the river is very alarming. Which caused a decline in water quality is due
to the lack of awareness and concern for the environment, especially the river.
Based on the research results, it can be suggested that the public is more concerned about the
environment by creating a program that is coordinated by village officials example by cleaning up the river
every 6 (six) months and to local governments in order to conduct a briefing form of counseling so that
people do not throw garbage into the river and also semabrangan dredging the river so shallow that the
river no longer be swift river currents.
784
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
785
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
786
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
787
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
sungai. Sumber data ini digali dari para Tengah. Data observasi diharapkan mampu
informan yang terdiri dari aparat desa, tokoh menggali praktek sosial, kebiasaan dan
masyarakat, dan masyarakat yang dianggap ungkapan sehari-hari di kalangan anggota
bisa memberikan informasi tentang peran masyarakat yang tinggal dialiran sungai.
masyarakat dalam Pelestarian Sungai. 3. Dokumentasi
2. Data Sekunder Menurut Wahyu (2009:18). Dokumentasi
Data sekunder adalah data yang adalah metode mencari data yang berbentuk
diperoleh secara tidak langsung bersifat tulisan catatan, gambar, karya, dan
umum dan masih berhubungan dengan sebagainya. Metode ini merupakan
masalah yang diteliti. Data sekunder meliputi pelengkap dari penggunaan metode
data hasil-hasil penelitian, literatur dan observasi dan wawancara digunakan untuk
dokumen-dokumen resmi yang berhubungan mencari data dan mengumpulkan data yang
dengan pelestarian sungai. Sumber tersebut berhubungan dengan masalah penelitian
digali dari beberapa buku, jurnal, laporan- yaitu tentang peran masyarakat dalam
laporan penelitian dan lain-lain. pelestarian sungai di desa Mangunang
Penelitian kualitatif, yang menjadi Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai
instrumen utama yaitu peneliti sendiri, Tengah.
penelitilah yang menentukan fokus penelitian, Data yang diperoleh dari penelitian ini
menentukan sumber data, meningkatkan yaitu observasi, wawancara dan
kualitas data, menganalisis data sampai dokumentasi, selanjutnya akan dianalisis.
dengan menyimpulkan data penelitian Analisis ini dimaksudkan untuk
tersebut. menggambakan atau mendiskripsikan
Teknik pengumpulan data yang di tentang peran masyarakat dalam pelestarian
gunakan dalam penelitian ini adalah sungai di Desa Mangunang Kecamatan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
1. Wawancara Sebagimana pendapat Wahyu et. Al
Teknik Wawancara merupakan cara (2006 : 67-73) untuk menguji keabsahan data
yang digunakan oleh peneliti untuk yang dikumpulkan, seorang peneliti dapat
mendapatkan informasi secara lisan kepada melakukan:
responden, misalnya wawancara bertatap 1. Perpanjangan pengamatan
muka antara pewawancara dengan Dengan perpanjangan pengamatan
responden. Wawancara yang digunakan berarti peneliti kembali ke lapangan
dalam penelitian ini adalah wawancara melakukan pengamatan kembali, wawancara
secara langsung, berupa interview secara dengan sumber data yang pernah ditemui
mendalam terhadap informan. Wawancara maupun yang baru. Dengan tujuan untuk
adalah pengumpulan informasi dengan cara mengecek kembali apakah data yang telah
mengajukan sejumlah pertanyaan secara diberikan selama ini merupakan data yang
lisan untuk dijawab secara lisan pula (Wahyu, sudah benar atau tidak. Apabiala ternyata
2009:11). ditemukan ada sumber data atau data yang
2. Observasi ditemukan tidak benar tentu saja perlu
Menurut Syaodih N (2006: 220) adanya perpanjangan waktu pengamatan,
mengatakan bahwa observasi atau sehingga diperoleh data yang pasti
pengamatan merupakan suatu teknik atau kebenarannya.
cara mengumpulkan data dengan jalan 2. Meningkatkan ketekuanan.
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan Meningkatkan ketekunan dalam
yang sedang berlangsung. Observasi ini penelitian ini tentu saja berusaha berusaha
dilakukan dengan cara mengamati langsung melakukan pengamatan secara lebih cermat
terhadap objek yang diteliti yaitu terkait dan berkesinambungan atau secara terus
kondisi sungai. Tujuan dari pengamatan menerus. Salah satu upaya untu
langsung ini adalah untuk memperoleh data meningkatkan ketekuanan di sini adalah
tentang bagaimana peran masyarakat dalam dengan banyak membaca referensi buku
pelestarian sungai di Desa Mangunang maupun hasil-hasil penelitian ataupun
Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai dokumen-dokumen resmi yang tentu saja
788
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
789
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
Meskipun demikian keberadaan sungai harus membuat sungai menjadi sempit dan dangkal
tetap dijaga kelestariannya. (Wardiah, 2011).
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh Pada dasarnya fungsi sungai
peneliti dilapangan maka didapat data dari sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
beberapa informan bahwa fungsi sungai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
mengalami banyak pergeseran orientasi. Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai,
Perubahan orientasi tersebut secara tidak fungsi sungai meliputi:
langsung ternyata memberikan andil besar a. Sungai sebagai sumber air merupakan
terhadap perubahan sungai. Pada zaman salah satu sumber daya alam yang
dahulu sungai Manguang digunakan sebagai mempunyai fungsi serbaguna bagi
sarana transportasi namun saat ini dalam kehidupan dan penghidupan manusia.
kemajuan teknologi dan pembangunan b. Sungai sebagaimana dimaksud dalam
peranan sungai sebagai sarana transportasi ayat (1) harus dilindungi dan dijaga
sudah mulai ditinggalkan. Sekarang dengan kelestariannya, ditingkatkan fungsi dan
kemajuan pembangunan dibuat jalan menjadi kemanfaatannya dan dikendalikan daya
lebih cepat dan murah sehingga sungai rusak terhadap lingkungan.
sebagai sarana transportasi perlahan-lahan
mulai ditinggalkan. Saat ini orang merasa
tidak ada manfaat lagi dengan sungai 2. Peran Masyarakat Terhadap Pelestarian
kemudian tidak ada lagi kepedulian merawat Sungai di Desa Mangunang
sungai. Menurut Agus Maryono (2005) Pemahaman tentang pentingnya upaya
mengatakan bahwa salah satu sebab melestarikan sungai sangat diperlukan
hancurnya kualitas sungai dan menjadi supaya sungai tidak terancam kelestariannya
tempat pembuangan sampah dan limbah mengingat kebutuhan manusia terhadap air
karena sungai tidak dimanfaatkan secara akan semakin meningkat. Peran serta
optimal sebagai sarana yang murah untuk masyarakat sangat penting untuk
sarana transportasi. meningkatkan kualitas sungai. Mutu peran
Sungai memiliki fungsi dasar sebagai serta masyarakat sangat tergantung pada
tempat aliran air. Namun, selain fungsi dasar wawasan lingkungan. Menurut Daryanto dan
tersebut fungsi lain dari sungai adalah sungai Agung Suprihatin (2013:2) mengatakan
bisa dijadikan sebagai sarana irigasi, sarana bahwa
transportasi, perikanan dan sungai juga bisa “Pendidikan lingkungan hidup adalah
dikembangkan menjadi penghasil energi suatu proses untuk membangun populasi
listrik. Dari beberapa fungsi tersebut dapat manusia didunia yang sadar dan peduli
terwujud apabila sungai dikelola dengan terhadap lingkungan total (keseluruhan)
benar oleh masyarakatnya. Sebab dan segala masalah yang berkaitan
pengelolaan daerah air sungai pada akhirnya dengannya, dan masyarakat yang
akan bertumpu pada upaya masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan,
untuk mengeontrol kaitan satu sama lain sikap dan tingkah laku, motivasi dan
antara sumber daya air dengan manusia komitmen untuk bekerja sama, baik
yang hidup pada kawasan tersebut serta secara individu maupun secara kolektif,
aktivitas yang dilakukannya. Karena untuk dapat memecahkan berbagai
berdasarkan hasil pengamatan peneliti permasalahan lingkungan saat ini dan
menunjukkan buruknya perilaku msyarakat mencegah timbulnya masalah baru.”
adalah penyebab timbulnya masalah
rusaknya kualitas fungsi sungai. Mutu peran serta masyarakat selain
Terganggunya kualitas fisik sungai tergantung pada wawasan lingkungan juga
disebabkan oleh perubahan lahan dibantaran tergantung pada tingkat kesadaran hal ini
sungai menjadi kawasan permukiman. seperti yang dikatakan oleh Husserl
Selama kegiatan penelian berlangsung, (Neolaka, 2008:21) menyatakan kesadaran
dibeberapa aliran sungai terdapat sampah adalah pikiran sadar (pengetahuan) yang
dan limbah buangan masyarakat selain mengatur akal, hidup yang sadar bagian dari
sikap atau perilaku. Pikiran inilah yang
790
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
791
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 10, November 2015
c. Bagi program studi PPKn pada Nana, Syaodih Sukmadinata, 2006. Metode
khususnya dan program setudi lain pada Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja
umumnya agar berguna baik untuk Rosda Karya.
pengembangan ilmu pendidikan atau
penelitian terhadap objek yang sama. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan
Kaum pelajar atau akademik hendaknya Masyarakat. Ilmu dan Seni. Jakarta:
mampu mengambil pelajaran dari Rineka Cipta.
masyarakat di Desa Mangunang.
d. Bagi peneliti sendiri untuk terus belajar
memahami dan menjiwai kalau ingin Setiawan, Johni dan Mulyadi, 2001. Sistem
meneliti tentang hal yang sama. Perencanaan Dan Pengendalian
e. Untuk peneliti lain yang ingin melakukan Manajemen. Edisi 2 Jakarta: Penerbit
penelitian sejenis agar lebih Salemba Empat.
mengembangkan teori-teori yang ada.
Soekanto, Soerjono, 2007. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja Grafmdo
Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Et all. 2006. Pedoman Penulisan
Neolaka, Amos, 2008. Kesadaran Karya lmiah Program Studi Pendidikan
Lingkungan. Cetakan Pertama. Jakarta Sosiologi dan Antropologi Program
PT. Rieneka Cipta. Sarjana (S1). Banjarmasin : FKIP Unlam
Daryanto dan Agung Suprihatin, 2013. Wahyu, 2009. Pokok – Pokok Materi Kuliah
Pengantar Pendidikan Lingkungan Penataran Sosiologi. Banjarmasin :
Hidup. Cetakan 1. Yogyakarta: Gava Unlam
Media.
Wardiah, 2011. Chapter I.pdf-USU
Maryono, Agus, 2005. Menangani banjir Institutional Respository - Universitas
kekeringan dan lingkungan. Yogyakarta: Sumatera Utara
Gadjah Mada University Press. (http://respository.usu.ac.id/bitsream/123
456789/2532 diakses pada 7 Desember
2014)
792