Monika M. Wantah, Sammy N.J. Longdong, Reni L. Kreckhoff, Desy M.H. Mantiri, Reiny A. Tumbol, Henky Manoppo

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.

2: 32 - 38

Efikasi ekstrak tanaman obat Binahong Anredera cordifolia (Ten) Steenis


untuk meningkatkan pertumbuhan ikan Nila Oreochromis niloticus

(Efficacy of Binahong Anredera cordifolia (Ten) Steenis extract in enhancing


the growth of Nile tilapia Oreochromis niloticus)

Monika M. Wantah1, Sammy N.J. Longdong2, Reni L. Kreckhoff2, Desy M.H. Mantiri3,
Reiny A. Tumbol2, Henky Manoppo2
1
) Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan FPIK Unsrat Manado
2
) Staf pengajar Program Studi Budidaya Perairan FPIK Unsrat Manado
3
) Staf pengajar Program Studi Ilmu Kelautan FPIK Unsrat Manado
Email: monikawantah@yahoo.com

Abstract
The aim of this research was to study the effect of Binahong extract on the growth of
Nile tilapia. A number of 225 fish measuring 10-12 cm in length with an average weight of
15 g was obtained from Fishery Development Center and Training, Tateli. The fish were put
in oxygenated plastic bags and transported to Laboratory of Aquaculture Technology. The
fish was kept in aquarium equipped with an aerator with a density of 15 fish per aquaria. The
test material used was the stem of Binahong plant stem, macerated with alcohol 70% for 3
days. The extract was then filtered with whatman filter paper and extract was concentrated
using a Rotary Evaporator. The extract was further diluted to obtain concentrations of 12.5,
25, 50, and 100 mg / mL Binahong extract as treatment was given to the fish after mixed first
into the pellet. The fish was fed with treatment feed for 30 days. Control feed was not
supplemented with binahong extract. Growth data was measured at day 30 after treatment.
The results showed that the extract of binahong had significant effect on fish growth (p
<0.01) with the best result achieved at concentration of 100 mg/mL. In conclusion,
supplementation of binahong extract into fish feed could improve growth of fish in which
the best growth was obtained in fish fed diet containing 100 mg/mL of binahong extract.
Keywords: Medicinal plants, tilapia, Anredera cordifolia, growth, maceration

PENDAHULUAN Newaj-Fyzul, 2017; Noga, 2010). Bakteri


yang umum menyerang ikan air tawar
Penyakit ikan merupakan masalah diantaranya Aeromonas sp, dan
utama yang sering dihadapi oleh pembudi Streptococcus sp. Penyakit yang
daya ikan karena dapat merugikan usaha disebabkan oleh bakteri memperlihatkan
budi daya seperti penurunan produksi, gejala-gejala seperti kehilangan nafsu
penurunan kualitas air dan bahkan makan, luka-luka pada permukaan tubuh,
kematian total. Penyakit ikan dapat di pendarahan pada insang, perut membesar
sebabkan oleh patogen seperti virus, berisi cairan, sisik lepas, sirip ekor lepas,
bakteri, parasit, dan jamur (Austin and jika dilakukan pembedahan akan terlihat

32
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

pembengkakan dan kerusakan pada hati, Penggunaan bahan-bahan alami seperti


ginjal dan limpa (Austin and Austin, tanaman obat memiliki potensi sebagai
1993). alternatif bagi penggunaan antibiotik atau
Aeromonas hydrophila banyak bahan kimia (Iman, 2009).
tersebar di perairan tawar dan sering Tanaman binahong Anredera
menyebabkan penyakit pada ikan budidaya cordifolia adalah tanaman obat potensial
dan dapat tumbuh pada kisaran temperatur yang dapat mengatasi berbagai jenis
yang luas (Cipriano, 2001). Penyakit yang penyakit. Tanaman ini berasal dari
disebabkan bakteri ini dikenal dengan dataran cina dengan nama asalnya adalah
nama Motile Aeromonad Septicemia dheng shan chi dan di negara inggris di
(MAS) dengan tingkat infeksi dapat sebut madeira vine. Dengan sinonim
bersifat akut, sub akut dan kronis. Ikan baussingau ltia gracilis miers,
yang terinfeksi memperlihatkan gejala baussingaultia cordifolia, baussingaultia
seperti adanya bercak merah di sekitar basselloides. Tanaman binahong atau
perut dan pangkal-pangkal sirip, serta yang lebih dikenal dengan A. cordifolia
adanya borok pada bagian tubuh. merupakan salah satu tanaman obat yang
Dalam prakteknya, masalah mempunyai potensi besar untuk diteliti
penyakit bakteria seperti A. hydrophila sebagai bahan fitofarmaka (Iman, 2009).
dapat diatasi melalui terapi antibiotik, Bagian tanaman binahong yang
penggunaan bahan-bahan kimia, dan bermanfaat sebagai obat pada umumnya
vaksin (Wu et al., 2013). Banyak laporan adalah daun dan batang. Penelitian
menunjukan bahwa penggunaan antibiotik mengenai aktivitas antibakteri daun dan
dalam aktivitas budi daya dapat batang binahong dan kandungan metabolit
menimbulkan efek samping berupa sekundernya sudah pernah dilakukan
akumulasi residu dalam tubuh ikan dan dimana ditemukan dalam simplisia daun
berbahaya bagi lingkungan dan manusia dan batang binahong terkandung senyawa
serta dapat menyebabkan munculnya alkaloid, polifenal, dan saponin (Annisa,
resistensi patogen (Wahyono, 2007). 2007). Penelitian ini dilakukan untuk
Penggunaan vaksin juga sudah banyak mengkaji efikasi ekstrak binahong dalam
digunakan dengan hasil memuaskan meningkatkan pertumbuhan ikan nila.
namun vaksin bekerja secara spesifik dan Kegiatan penelitian meliputi pemeliharaan
belum banyak tersedia di pasaran sehingga ikan dan pemberian perlakuan dilakukan di
harganya masih mahal. Penelitian tentang Laboratorium Teknologi Akuakultur
Penggunaan imunostimulan untuk sedangkan proses ekstraksi dikerjakan di
mencegah penyakit serta memacu laboratorium Kesehatan Ikan, Lingkungan
pertumbuhan sudah banyak dilaporkan dan Toksikologi. Waktu penelitian pada
dengan hasil yang memuaskan seperti bulan November 2017 sampai Bulan Maret
penggunaan ragi roti untuk meningkatkan 2018.
pertumbuhan dan sistim imun ikan
(Yanuar dan Manoppo, 2017; Razak dkk,
2017; Manoppo et al., 2015), penggunaan
nukleotida untuk meningkatkan
pertumbuhan ikan dan udang telah
dilaporkan oleh Manoppo (2011).

33
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

METODE PENELITIAN ruang. Selanjutnya ekstrak disaring


dengan kertas saring whatman dan hasil
Ikan uji saringan dipekatkan dengan menggunakan
Ikan uji yang digunakan adalah Rotary Evaporator. Hasil dari ekstrak
ikan nila berukuran 10-12 cm dengan berat pekat (konsentrasi 100 mg/mL)
rata-rata 15 g per ekor yang diambil dari selanjutnya diencerkan secara bertingkat.
Balai Pengembangan dan Pembinaan Untuk mendapatkan kosentrasi 50mg/ml
Pembudi dayaan Ikan (BP3I) Tateli. Ikan maka diambil satu bagian stok ekstrak
yang diperoleh dimasukan dalam kantong ditambah dengan satu bagian akuades dan
plastik dan diberi oksigen untuk begitu seterusnya sampai didapatkan
selanjutnya diangkut ke laboratorium kosentrasi terendah yang ditetapakan
Teknologi Akuakulur. sebagai perlakuan.
Bahan uji
Bahan uji adalah batang tanaman Persiapan pakan
binahong yang diekstrak dengan metode Binahong sebagai perlakuan
maserasi menggunakan pelarut alkohol diberikan pada ikan setelah dicampurkan
70%. Setelah dipekatkan, ekstrak yang terlebih dahulu ke dalam pakan pelet.
diperoleh kemudian diencerkan secara Persiapan perlakuan dikerjakan sesuai
bertingkat untuk mendapatkan kosentrasi metode yang dikemukakan oleh Nya and
yang akan digunakan sebagai perlakuan. Austin (2009) dengan cara binahong yang
Pakan yang digunakan pakan komersil diperoleh dari halaman rumah pertama-
mengandung protein 14-16%, lemak 4%, tama dicuci kemudian diblender dan
serat kasar 8%, abu 15% dan kandungan dimaserasi dengan menggunakan pelarut
air 12%. alkohol 70% .
Binahong yang sudah dalam
Penyiapan Ekstrak bentuk cairan selanjutnya dicampurkan ke
Tumbuhan binahong dalam dalam pakan dengan cara binahong
keadaan segar kemudian dibawa ke diencerkan sesuai kosentrasi yang
Laboratorium Kesehatan Ikan, Lingkungan digunakan sebagai perlakuan yaitu 0, 12,5,
dan Toksikologi. Sebelum diekstrak 25, 50 dan 100 mg/mL. Untuk menyiapkan
binahong dicuci bersih kemudian pakan sebanyak 1 kg maka diambil
dipisahkan antara simplisia batang. sebanyak 100 mL (perbandingan ekstrak
Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pakan = 1:10) dari masing-masing
menggunakan bahan pelarut yaitu alkohol perlakuan kemudian dicampurkan kedalam
70 % dengan perbandingan bahan dan pakan pelet dengan cara disemprotkan
pelarut 1 : 10. Simplisia batang ditimbang dengan menggunakan sprayer.
sebanyak 10 gram, dihaluskan dengan Pencampuran larutan binahong dilakukan
menggunakan blender kemudian sedemikian rupa agar tercampur secara
dimasukan ke dalam gelas ukur dan merata pada pakan. Pakan yang sudah
ditambahkan 100 ml pelarut. Campuran ditambahkan binahong selanjutnya
bahan pelarut dan simplisia tersebut dikering anginkan dalam temperatur ruang
diletakan dalam laminar flow untuk proses dan setelah kering dimasukan dalam kotak
perendaman (maserasi) dimana proses ini plastik atau kantong plastik dan disimpan
berlangsung selama 3 hari dalam suhu

34
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

dalam lemari pendingin sampai saat akan kurang lebih satu minggu agar ikan dapat
digunakan. menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan hidup yang baru. Dalam proses
Rancangan percobaan aklimatisasi setiap akuarium dilengkapi
Penelitian menggunakan rancangan dengan aerator. Ikan diberi pakan pelet
acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang belum ditambahkan binahong dengan
dengan masing-masing memiliki 3 dosis 3% /bb per hari dan diberikan 2x
ulangan. Perlakuan yang digunakan sehari yaitu jam 8 pagi dan jam 5 sore.
bervariasi menurut kosentrasi ekstrak Untuk menjaga agar kualitas air tetap baik
yaitu A: 0 mg / mL, B: 12,5 mg / mL, C: maka dilakukan penggantian air 2-3 hari
25 mg / mL, D : 50 mg / mL dan E: 100 sekali sebanyak 30 persen tergantung pada
mg / mL. kondisi air. Setelah proses aklimatisasi
Pembuatan Media Agar selesai, kepadatan ikan diatur menjadi 15
Media agar yang digunakan adalah ekor per akuarium. Ikan diberi pakan
Trypticase soy agar (TSA). Media agar perlakuan secara ad libitum dengan
dibuat dengan cara pertama-tama frekuensi pemberian 2 kali sehari yaitu
ditimbang sebanyak 10 gram kemudian pukul 8 pagi dan jam 5 sore. Pakan uji
dilarutkan dalam 250 ml akuades dalam diberikan pada ikan sesuai dosis selama 4
botol Durant. Media kemudian dimasak di minggu berturut-turut. Selama percobaan
atas lampu bunsen sambil digoyang- berlangsung kualitas air dikontrol agar
goyang/aduk supaya media agar tercampur tetap baik dengan cara melakukan
dan masak secara merata. Setelah penyiponan atau penggantian air. Data
mendidih, media diangkat dan dimasukan yang dikumpulkan adalah pertumbuhan
ke dalam autoclave untuk disterilkan pada ikan yang diukur pada akhir penelitian
temperature 121°C selama 15 menit. Pada yaitu hari ke 30. Pertumbuhan ikan diukur
saat yang bersamaan peralatan lain yang dengan formula (Effendie, 1979).
digunakan seperti cawan petri, kawat ose, G = Wt-Wo
tabung reaksi juga dimasukan untuk
disterilkan. Selesai sterilisasi media agar Di mana :
dikeluarkan dan diletakan dalam laminar G = Pertumbuhan ikan (g)
flow untuk didinginkan kemudian Wt = Berat ikan pada akhir penelitian (g)
dituangkan ke dalam cawan petri dengan Wo = Berat ikan pada awal penelitian (g)
ketebalan 5-6 mm. Media kemudian
didinginkan sampai tidak terdapat uap air Analisis data
Data yang diperoleh dinyatakan
lagi dan ditutup dengan selotip untuk
dalam bentuk nilai rata-rata ± standar
mencegah terjadinya kontaminasi.
deviasi. Pengaruh pemberian ekstrak
Prosedur Percobaan dan Pengambilan binahong terhadap pertumbuhan ikan
data dievaluasi melalui analisis ragam
Ikan yang diambil dari BBI Tateli (Anova). Sedangkan untuk mengkaji
dimasukan ke dalam 15 buah akuarium perbedaan pengaruh antar perlakuan maka
dengan kepadatan masing-masing 15 ekor. dilakukan uji lanjut Duncan. Analisis data
Sebelum pelaksanaan penelitian ikan menggunakan program SPSS 22 untuk
diaklimatisasi terlebih dahulu selama windows.

35
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam pakan dengan kosentrasi berbeda


memberikan pengaruh yang sangat nyata
Pemberian ekstrak binahong terhadap pertumbuhan ikan nila (p<0,01).
dengan dosis berbeda dalam pakan Selanjutnya hasil uji lanjut Duncan
memperlihatkan efek yang nyata terhadap memperlihatkan bahwa ikan yang diberi
pertumbuhan ikan nila. Data hasil pakan dengan penambahan ekstrak dengan
pengukuran berat ikan dapat di lihat pada kosentrasi 100 mg/mL memiliki
(Tabel 1) pertumbuhan yang berbeda nyata
dibandingkan dengan pertumbuhan ikan
Tabel 1. Pertumbuhan ikan Nila setelah
pada perlakuan kontrol maupun perlakuan
diberi perlakuan ekstrak Binahong selama
lainnya. Pertumbuhan ikan pada
30 hari
perlakuan D, C, dan B tidak berbeda nyata
Perlakuan Wo Wt Wt-Wo dibandingkan dengan pertumbuhan
kontrol. Selanjutnya didapatkan bahwa
A 27,6 29,60 2,0
antar perlakuan D, C dan B tidak
B 27,6 31,35 3,75 memperlihatkan perbedaan nyata.
C 27,6 31,22 3,62 Tanaman obat maupun tanaman
D 27,6 32,24 4,64 rempah sudah banyak digunakan dalam
aktivitas budidaya baik untuk
E 27,6 38,67 11,07 meningkatkan resistensi ikan terhadap
serangan penyakit maupun untuk memacu
pertumbuhan. Sebagai contoh,
Hasil penelitian memperlihatkan
penambahan ekstrak jahe dalam pakan
bahwa penambahan ektrak binahong
ikan nila mampu meningkatkan reisitensi
dalam pakan dengan konsentrasi 100
ikan maupun pertumbuhan (Payung et al.,
mg/mL (Perlakuan E) memperlihatkan
2017; Payung dan Manoppo, 2015).
pertumbuhan ikan yang paling tinggi
Bawang Putih juga telah dilaporkan dapat
mencapai 38,67 g sedangkan ikan yang
meningkatkan pertumbuhan ikan mas
tidak diberi perlakuan (Perlakuan A) hanya
(Manoppo et al., 2016). Selanjutnya
mencapai berat 29,60 g. Pada ikan yang
Sambuaga dkk. (2018) melaporkan bahwa
diberi perlakuan ekstrak dengan kosentrasi
ekstrak tanaman rempah kemangi
50, 25, dan 12,5 mg/mL memperlihatkan
(Ocimum sactum) dapat menghambat
pertumbuhan berat yang hampir sama
pertumbuhan patogen A. hydrophila.
yakni berkisar 31,35 – 32,24 g dimana
Dalam penelitian ini ditemukan
nilai ini tidak jauh berbeda dengan
bahwa pemberian ekstrak binahong
pertumbuhan ikan pada perlakuan kontrol.
mampu memacu pertumbuhan ikan.
Dibandingkan dengan berat rata-rata ikan
Dengan pemberian ekstrak 100 mg/mL
pada awal penelitian yaitu 27,6 g, maka
maka pertumbuhan ikan pada akhir
pertambahan berat ikan yang diberi
penelitian mencapai 38,67 g atau 30,64%
perlakuan E mencapai 11,07 g. sedangkan
lebih besar dari berat ikan pada perlakuan
pada perlakuan kontrol maupun perlakuan
A. Perolehan berat pada perlakuan E
lainnya hanya berkisar 2 – 4,64 g.
mencapai 11,07 g atau 5,5 kali lebih besar
Hasil analisis ragam menunjukan
dari perolehan berat ikan yang di capai
bahwa penambahan ekstrak binahong
pada perlakuan kontrol. Sebaliknya

36
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

perolehan berat ikan yang diberi perlakuan Austin B, Austin DA.1993. Bacterial fish
12,5 – 50 mg/mL memiliki nilai yang Pathogen. In Disease in Farmed
hampir sama. and wild fish, Ellis Horwood Ltd,
Ekstrak binahong mampu memacu Publisher, Chichester, England.
pertumbuhan ikan karena selain Austin B, Newaj-Fyzul A. 2017 Diagnosa
mengandung bahan-bahan bioaktif seperti and control of diseases of fish and
antimikroba, anti-inflamasi, anti oksidan, shellfish. Jhon Wiley and Sons Ltd,
juga mengandung bahan-bahan sebagai USA.
perangsang pertumbuhan. Mardiana Cipriano RC. 2001. Aeromonas hydrophila
(2012) melaporkan bahwa Binahong kaya and Motil Aeromonad Septicemias
akan protein dengan berat molekul besar. of fish. Fish and wildlife service
Hal tersebut menjadi keuntungan karena Divivsion of Fishery Research
protein dapat menjadi antigen yang Washington,D.C.,USA
memacu pertumbuhan antibodi. Protein ini Effendie MI. 1979. Metode Biologi
juga mampu menstimulasi produksi nitrit Perikanan. Institut Pertanian Bogor,
oksidase hingga dapat meningkatkan aliran Bogor
darah berisi nutrisi ke tiap jaringan sel. Iman NM. 2009. Aktivitas Anti Bakteri
Nitrit oksida juga penting untuk Ekstrak Metanol Bunga Pepaya
merangsang produksi hormon Jantan (Carica Papaya L)
pertumbuhan. Terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
KESIMPULAN Multiresisten Antibiotik. Skripsi
Tidak Diterbitkan Surakarta:
Penambahan ekstrak binahong Fakultas Farmasi UMS Surakarta.
dalam pakan berpengaruh sangat nyata Mardiana L. 2012. Daun Ajaib Tumpas
terhadap pertumbuhan ikan Nila. Hasil Penyakit. Penebar Swadaya. 172
terbaik dicapai pada pemberian ekstrak halaman.
dengan kosentrasi 100 mg/mL Manoppo H, Kolopita MEF, Malatunduh
memberikan pertumbuhan optimal apabila R. 2016. Growth promoter effect of
diberikan selama 30 hari. garlic (Allium sativum) on carp
(Cyprinus carpio L). International
Journal of PharmTech Research
DAFTAR PUSTAKA Vol. 9 No. 4: 283-288
Manoppo H. Peran nukleotida sebagai
Annisa N. 2007. Uji Aktivitas
imunostimulan terhadap respon
Antibakteri Ekstrak Air Daun
imun nonspesifik dan resistensi
Binahong (Anredera Scandens L
udang vanname (litopenaeus
Mor) Terhadap Bakteri
vannamei). Disertasi. Institut
Pneumonia dan Bacillus substilis
Pertanian Bogor, Bogor.
ATTC 6633 Beserta Skrining
Manoppo H, Manurung UN, Tumbol RA.
Fitokimia Dengan Uji Tabung.
2015. Efficacy of baker’s yeast a
Skripsi. Tidak Diterbitkan.
immunostimulant in nile tilapia (O.
Fakultas Farmasi UGM,
niloticus). International Journal of
Yogyakarta.

37
Budidaya Perairan Mei 2018 Vol. 6 No.2: 32 - 38

ChemTech Research Vol.8, No.2: Sambuaga ME, Longdong SNJ, Manoppo


559-565. H. 2018. Sensitivitas ekstrak
Noga EJ. 2010. Fish disease : Diagnosis tanaman kemangi (Ocimum
and treatment. Second editioin. sactum) terhadap bakteri
Jhon wiley and sons, inc., Aeromonas hydrophila. Jurnal
publication, USA Budidaya Perairan Vol.6 No.1: 1-7.
Nya EJ, Austin B. 2009. Use of dietary Wahyono, H. 2007. Peran
ginger, Zingiber officinale Roscoe, Mikrobiologi Klinik Pada
as an Immunostimulant to control Penanganan Penyakit Infeksi.
Aeromonas hydrophila infections Makalah Pidato Pengukuhan Guru
in rainbow trout, Oncorynchus Besar Dalam Ilmu Mikrobiologi
mykiss (Walbaum). Journal of Fish Fakultas Kedokteran Universitas
Diseases 32: 971-977 Diponegoro
Payung CN, Manoppo H. 2015. Wu YR., Gong QF, Fang H, Liang WW,
Peningkatkan respon kebal non- Chen M, He RJ. 2013 Effect of
spesifik dan pertumbuhan ikan nila Shopora flavescent on non-spesific
(Oreochromis niloticus) melalui immune response of tilapia GIFT
pemberian jahe, Zingiber (Oreochromis niloticus) and
officinale. Jurnal Budidaya disease resistence against
Perairan Vol.3 No.1: 11-18. Streptococcus agalactiae. Fish &
Payung CN, Tumbol RA, Manoppo H. shellfish Immunologi, 2013 (34) :
2017. Dietary ginger (Zingiber 220-227
officinale) enhance resistance of Yanuar AP, Manoppo H. 2017. Respon
Nile tilapia (Oreochromis kebal nonspesifik ikan mas yang
niloticus) against Aeromonas diberi imunostimulan ragi roti
hydrophila. AACL Bioflux Vol. 10 secara oral. Jurnal Budidaya
Issue 4: 962-968 Perairan Vol . 5 No. 2: 1-7
Razak AP, Krechoff RL, Watung JC. Yuwono T. 2008. Biologi Molekular.
2017. Administrasi oral Erlangga. Jakarta.
imunostimulan ragi roti
(Saccharomyces cereviciae) untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan
mas (Cyprinus Carpio L.). Jurnal
Budidaya Perairan Vol. 5 N0.2: 27-
36

38

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy