DREAMPLN-Manualbook-V2 4 8
DREAMPLN-Manualbook-V2 4 8
DREAMPLN-Manualbook-V2 4 8
1 Overview Aplikasi....................................................... 3
1.1 Tampilan Login................................................................................................................................................ 3
2 Asset Register...............................................................8
2.1 Pembagian Jenis Aset pada Aplikasi....................................................................................................... 9
2.3 Locations......................................................................................................................................................... 11
i
2.4.4.1 Registrasi Asset MVCable............................................................................................................ 40
2.4.5 Relationships........................................................................................................................................... 56
2.4.11 View........................................................................................................................................................ 87
ii
2.4.11.1 View Asset Move History............................................................................................................ 87
iii
3 Health Index............................................................ 127
3.1 Preventive Maintenance......................................................................................................................... 128
3.2.9 Change User Supervisor, Lead (Koordinator Yantek) dan Owner (Tim Inspeksi)............ 171
iv
3.2.9.1 Reassign User Supervisor atau Lead (Koordinator Yantek).............................................171
v
Daftar Gambar
Gambar 1. Siklus Hidup Aset.......................................................................................................................... 1
Gambar 2. Integrasi Aset dengan Work, Inventory, Purchasing dan Peningkatan Efisiensi...... 1
Gambar 3. Jaringan transmisi sebagai salah satu contoh linear asset........................................... 2
Gambar 4. Alur persetujuan dalam Asset Register................................................................................. 8
Gambar 5. Tiga jenis Asset pada DREAM PLN Maximo......................................................................... 9
Gambar 6. Diagram Status Asset Operating..........................................................................................10
Gambar 7. Diagram Status Asset Inactive.............................................................................................. 11
Gambar 8. Diagram Alur Status Work Order........................................................................................ 168
Gambar 9. Diagram Alur Lengkap Status Work Order......................................................................169
Gambar 10. Diagram Alur Kegiatan Pemeliharaan.......................................................................... 194
vi
Pendahuluan
Apa itu EAM?
Enterprise Asset Management atau disingkat EAM
merupakan sistem komputerisasi terpadu yang
mengoptimalisasi manajemen asset selama masa
hidupnya, Dengan :
Mengatur
Menjadwalkan
Merencanakan Pemeliharaan, dan
Seluruh Kegiatan Lain terkait Manajemen Asset
sesuai dengan Objektif perusahaan
Diagram penjelasan hubungan Aset dengan Work Orders dan Inventory adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. Integrasi Aset dengan Work, Inventory, Purchasing dan Peningkatan Efisiensi
Seperti yang terlihat pada gambar 2 diatas, keberadaan aset membutuhkan maintenance
sehingga timbul adanya perintah kerja untuk melakukan maintenance (Work Orders), Perintah
Kerja atau Work Orders akan melakukan penjadwalan sesuai kebutuhan aset pada Scheduler,
dan melakukan pemberian kerja (assignment) pada sistem aplikasi EAM yang disini adalah
Maximo. Ketika suatu aset membutuhkan suatu material (barang) tertentu, maka Work Order
akan melakukan pemesanan pada Inventory (Gudang) jika tersedia. Jika pada Inventory pun
tidak tersedia material tersebut, maka Inventory akan melakukan purchasing order (PO) yang
kemudian memesan melalui e-commerce atau fax kepada Supplier (Perusahaan yang
memproduksi barang). Melalui pembelian, Supplier akan memberikan barang yang dibutuhkan
kepada Inventory. Selanjutnya, Inventory akan meng-isukan kembali material pada Work Order
sesuai permintaan.
Aset Linear adalah Aset yang mempunyai spesifikasi panjang dan mempunyai peranan penting
dalam pemeliharaan Aset, aset ini memiliki titik awal dan titik akhir, dan mempunyai karakteristik
perubahan selama siklus hidupnya (jaringan terpasang). Pengerjaan untuk aset linear dilakukan
dalam per-segmen (jaringan/bagian) yang dimana riwayat pengerjaannya juga tercatat
dalam segmen tersebut.
2
1 Overview Aplikasi
Aplikasi manajemen aset DREAM PLN, dengan menggunakan IBM Maximo® yang
terkustomisasi sebagai basis, dapat membantu kontrol yang dibutuhkan untuk lebih efisien
melacak dan mengelola data aset dan lokasi dari setiap siklus aset. Kemampuan ini
memungkinkan pemeliharaan lebih proaktif bukan reaktif, yang dapat membantu perusahaan
memaksimalkan produktivitas, mengurangi downtime yang tidak direncanakan, dan
memperpanjang umur aset, yang semuanya dapat berkontribusi untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan kualitas layanan.
Keterangan:
1. Nama username, dipisah oleh titik (contoh: john.herlambang)
2. Password, default adalah benderang, jika sudah berhasil login untuk pertama kali, gantilah
menggunakan kata sandi unik yang mudah diingat (baca 1.3 Ubah Password untuk
bantuan)
3. Masuk ke dalam aplikasi DREAM PLN
3
1.2 Tampilan Home
Setelah melakukan input user dan password, user akan disambut oleh halaman utama
(Home) sebagai berikut:
Untuk keterangan setiap elemen yang ada pada Halaman Utama (Home) adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
1. Home, untuk kembali ke halaman utama
2. Go-To, untuk membuka menu opsi sesuai role yang diberikan
3. Sambutan untuk username yang login
4. Nama user yang sedang login
5. Notifikasi bulletin board, terisi dengan berita atau update perubahan pada aplikasi
6. Run Reports, secara mudah mengakses penerbitan laporan untuk setiap modul (AR, HI, dsg.)
7. Personal Menu, akses menu pengaturan pengguna
8. Bantuan penggunaan aplikasi
4
Keterangan:
1. Role-role yang diberikan kepada user (pada contoh diatas, terdapat 8 role + 1 dashboard)
2. Bulletin Board, pengumuman yang diberikan oleh admin kepada semua user
3. Inbox/Assignments, kotak pesan permintaan persetujuan/approval pada user (sering
digunakan pada modul work order)
5
1.3 Ubah Password
Untuk melakukan perubahan password pada user, akses Password Information pada
Personal Menu seperti pada gambar sebagai berikut:
Keterangan:
1. Nama pengguna
2. Masukkan password yang sedang digunakan (default: benderang)
6
Prosedur perubahan password
1. Masukkan password yang sedang digunakan pada kolom Current Password
2. Setelah pengisian, click pada kolom isian dibawahnya
3. Isi password yang baru pada New Password dan Verify New Password
7
2 Asset Register
Aplikasi aset DREAM PLN, dengan menggunakan IBM Maximo sebagai basis, dapat
membantu kontrol yang dibutuhkan untuk lebih efisien melacak dan mengelola data aset dan
lokasi dari setiap siklus aset. Kemampuan ini memungkinkan pemeliharaan lebih proaktif bukan
reaktif, yang dapat membantu organisasi memaksimalkan produktivitas, mengurangi downtime
yang tidak direncanakan, dan memperpanjang umur aset, yang semuanya dapat
berkontribusi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas layanan.
Berikut ini adalah prosedur alur persetujuan dalam pendaftaran asset ke dalam Maximo:
Aplikasi Asset Register ini digunakan untuk membuat nomor aset dan informasi yang sesuai,
seperti lokasi atau fasilitas, vendor, dan jenis atribusi spesifik lainnya, dan biaya pemeliharaan
setiap aset.
8
2.1 Pembagian Jenis Aset pada Aplikasi
Sebelum memasuki modul asset register, perlu dipahami 3 jenis aset yang terdapat pada
aplikasi DREAM PLN ini. Figur sederhana dibawah ini menjelaskan 3 jenis aset tersebut:
Locations adalah aset yang memiliki titik koordinat x dan y (longitude x dan latitude y), jenis aset
ini ditempatkan sebagai aset parent yaitu aset yang menjadi wadah untuk aset lainnya.
Assets adalah asset kelistrikan biasa lainnya seperti arrester, fuse cut-out, LBS, trafo, dsg.
Linear Assets adalah asset yang memiliki spesifikasi panjang, dalam kelistrikan, ini adalah aset
berjenis hantaran atau yang biasanya disebut kabel.
9
2.2 Status Asset pada Asset Register
Status pada asset register terbagi menjadi dua yaitu saat asset akan dioperasikan
(Operating) dan saat asset akan di-inaktif (inactive). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 2
skema berikut.
Untuk aset operating atau beroperasi, penjelasan untuk setiap status adalah sebagai berikut:
1. NOTREADY, aset belum siap/sedang diinput oleh staf atau pengawas bidang
2. REQOPERATING, aset meminta untuk dioperasikan
3. SPVREJECT, data input aset ditolak oleh supervisor bidang dan dikembalikan pada staf
bidang untuk diperbaiki
4. SPVVERIFIED, supervisor bidang menyetujui dan meminta persetujuan supervisor mapping
atau perencanaan
5. SPVRENREJECT, data input aset ditolak oleh supervisor bidang dan dikembalikan pada
supervisor bidang
6. OPERATING, aset sukses berstatus beroperasi pada aplikasi
10
2.2.2 Asset Inactive
Untuk aset operating atau beroperasi, penjelasan untuk setiap status adalah sebagai berikut:
1. OPERATING, aset beroperasi dan BA inactive diinput oleh staf atau pengawas bidang
2. REQINACTIVE, aset meminta untuk di-inactive
3. SPVINACTREJECT, data inactive aset ditolak oleh supervisor bidang dan dikembalikan pada
staf bidang untuk diperbaiki
4. REQINVER, supervisor bidang menyetujui inactive aset dan meminta persetujuan supervisor
mapping atau perencanaan
5. SPVRENINACTREJECT, data inactive aset ditolak oleh supervisor bidang dan dikembalikan
pada supervisor bidang
6. INACTIVE, aset sukses berstatus beroperasi pada aplikasi
2.3 Locations
Sebelum memasuki jenis Asset yang lain, terlebih dahulu melakukan pendaftaran Asset
Location yakni Asset yang memiliki titik koordinat pada peta. Jenis Asset ini didahulukan karena
menjadi Parent (asset acuan induk) untuk jenis asset lain.
Aplikasi locations digunakan untuk membuat dan menyimpan catatan lokasi (locations)
dan informasi terkait termasuk asset yang ada pada lokasi, hierarki lokasi, atribut dan spesifikasi
dan jenis tertentu, dan siklus biaya pemeliharaan (maintenance) untuk tiap lokasi atau
kelompok asset.
11
2.3.1 Akses modul Locations
Prosedur mengakses modul Locations sebagai berikut:
3. Selesai
12
2.3.2 Antarmuka Locations
Tampilan antarmuka locations adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1. Query Search, untuk menjalankan query pencarian aset
2. Find Location, pencarian aset pada semua wilayah
3. Select Action, menu pemilihan perintah pada modul Locations untuk dijalankan
4. New Asset, penambahan aset lokasi baru
5. Change Status, melakukan perubahan status pada aset/record yang terpilih
6. Create KPI, Create Report, dan Unlink GIS feature -> Fitur-fitur ini belum digunakan.
Keterangan:
1. Filter, digunakan untuk menampilkan/menghilangkan mode filter
2. Search, menerapkan filter (shortcut: Enter)
3. Clear Filter, menghilangkan hasil pencarian/filter
4. Refresh, load ulang hasil filter
5. Previous Row/Next Row, merubah pilihan baris-per-baris
6. Previous Page/Next Page, pindah ke halaman sebelumnya/selanjutnya
7. Header, menampilkan jenis informasi filter
13
2.3.3 Halaman Asset Location
Setelah membuka salah satu asset, maka akan muncul tampilan antarmuka sebagai
berikut:
Keterangan:
1. Tabs, terdiri dari Location (tab utama isian aset), Assets (list aset yang ter-parent), History
(riwayat pemindahan aset), Meters (meteran aset), Specifications (spesifikasi aset), Service
Address (alamat aset), Map (tampilan peta satelit GIS)
2. Kode Asset dan Nama Aset (sering disebut sebagai Deskripsi Aset)
3. Unit (Kepemilikan Aset), mengacu pada tingkat terinci seperti ULP
4. Status, menampilkan status aset seperti Operating atau Inactive (2.1.4 Status Aset Location)
5. Classification, menampilkan jenis/klasifikasi aset
6. Meter Group, menampilkan meteran aset
7. Priority, menampilkan prioritas aset
8. Asset Class Health Index, menampilkan kelas indeks kesehatan aset
9. Attachments, menampilkan dokumen berupa BA STOP, dsg.
10. Gambar Aset
14
2.3.4 Registrasi Aset Locations
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam memasukan asset ke dalam Maximo:
Pengawas (JAR/KONS/TE)
15
4. Pilih symbol (+) untuk menambahkan asset location
5. Isi deskripsi sesuai nama asset location (gardu, tiang, kotakapp, jointing,
datapohon)
16
7. Cari (tekan Enter setelah selesai mengisi teks pada kolom Location/Description)
dan pilih UP3 atau ULP sesuai data Aset yang akan didaftarkan
8. Isi kolom Priority, Asset Class HI (Kelas HI), Classification, dan Meter Group
17
9. Pilih lambang Lup pada Priority dan pilih sesuai Prioritas Aset
10. Pilih lambang Lup pada Asset Class Health Index dan pilih sesuai Kelas HI
18
12. Pada halaman Classify, pilih sesuai Asset yang akan didaftarkan
19
14. Pilih sesuai Asset Location yang akan didaftarkan (Pada contoh ini adalah
Gardu)
20
16. Pilih Select Value pada tombol (>)
21
18. Isikan langsung tanggal sesuai data asset (MM/DD/YYYY) atau buka lambang
kalender
20. Kemudian masuk ke Kolom Service Address (atau disingkat SA), Pilih Go To
22
21. Setelah tampilan menu Service Address terbuka, pilih lambang (+) untuk
23. Selanjutnya isi kolom Formatted Address (Alamat Aset) dan Street Address
23
24. Pada halaman Street Address, isi alamat jalan, lengkapi yang lain jika tersedia
25. Kembali ke halaman Service Address, isi data posisi koordinat Y dan X
24
26. Kemudian isi Provinsi dan Negara, pilih lambang Lup untuk melihat domain
25
29. Jika sudah, Pilih Return with Value pada pojok kanan atas
31. Pilih lambang Attachments kemudian pilih Add New Attachments > Add New File
26
32. Pilih MutasiBaru untuk Folder-nya
27
33. Pilih file BASTOP-nya untuk Aset
28
35. Isikan sesuai data aset, isi 1 untuk ISASSET dan pilih lambang Lup untuk setiap isian
36. Contoh pilihan (domain) untuk JENIS_PELAYANAN (pilih sesuai data asset)
29
37. Save
30
40. Kemudian pilih CONST pada kolom System
41. Setelah itu, pilih wilayah UP3 atau ULP pada kolom Parent sesuai data aset
31
42. Pilih OK
43. Pilih Select Actions > Change Status atau lambang Lampu Lalu Lintas
32
44. Ganti Status Aset menjadi Request for Operating kemudian pilih OK.
33
46. Pada Progress Status Approval Location, pilih List View
47. Pilih Aset Location yang sebelumnya membutuhkan verifikasi dari Supervisor
48. Dengan step yang sama seperti sebelumnya untuk mengakses Change Status,
34
Role Supervisor Perencaanaan/Mapping (JAR/KONS/TE)
49. Kemudian Login pada Supervisor REN (Mapping), Akses Aset Location melalui
51. Setelah staff pengawas (JAR/KONS/TE) selesai menginput asset, dan sudah
35
2.4 Assets (T&D)
Assets (T&D) (dimana T&D adalah Transmission and Distribution) adalah aset-aset lain
yang tidak memiliki koordinat xy sehingga sangat bergantung pada Aset Locations untuk
menentukan lokasi aset-aset ini.
Modul ini digunakan untuk pendataan dan mutasi semua jenis aset kelistrikan lainnya
selain jenis aset lokasi (Locations) seperti trafo, arrester, fco, dsg. Asset Linear seperti kabel SKTM
juga termasuk pada modul ini, teridentifikasi dari klasifikasi aset-nya.
36
3. Selesai
Keterangan:
1. Query Search, untuk menjalankan query pencarian aset
2. Find Asset, pencarian aset pada semua wilayah
3. Select Action, menu pemilihan perintah pada modul Assets (T&D) untuk dijalankan
4. New Asset, penambahan aset baru
5. Save Asset, hanya aktif pada saat membuka asset
6. Change Status, melakukan perubahan status pada aset/record yang terpilih
7. Move/Modify Asset, digunakan untuk memindahkan aset
8. Swap Asset, digunakan untuk menukar asset (belum digunakan)
9. Create KPI, digunakan untuk menentukan indeks performa kerja (belum digunakan)
10. Create Report, digunakan untuk membuat laporan custom (belum digunakan)
37
2.4.3 Halaman Asset
Setelah membuka salah satu aset, maka akan muncul tampilan antarmuka sebagai
berikut:
Keterangan:
1. Tabs, terdiri dari Asset (tab utama isian asset), Spare Parts (List cadangan), Safety (tingkat
bahaya aset), Meters (meteran aset), Specifications (spesifikasi aset), Features (spesifikasi
aset tipe kabel), Relationships (hubungan antaraset), Work (riwayat pengerjaan aset),
Service Address (alamat aset), Map (tampilan peta satelit GIS), 3D View (tampilan 3 dimensi
aset), Maintenance History (riwayat pemeliharaan aset), dan History Data (Riwayat
perubahan data pada aset).
2. Kode Asset dan Nama Asset
3. Unit (Kepemilikan Aset), mengacu pada tingkat terinci seperti ULP
4. Linear, menentukan apakah aset merupakan aset panjang atau tidak
5. Classification, menampilkan jenis/klasifikasi aset
6. Status, menampilkan status aset seperti Operating atau Inactive (2.1.4 Status Aset Location)
7. Attachments, menampilkan dokumen berupa BA STOP, dsg.
38
2.4.4 Registrasi Asset (T&D)
Aplikasi Asset digunakan untuk membuat nomor aset dan informasi yang sesuai,
seperti lokasi atau fasilitas, vendor, dan jenis atribusi spesifik lainnya, dan biaya
pemeliharaan setiap aset.
1. Login aplikasi maximo sebagai Staff Pengawas (JAR/KONS/TE)
Untuk user dan password nanti dicreate sesuai dengan email masing-masing
2. Berikut adalah hasil yang didapat jika user pengawas sudah berhasil login. User
akan menuju halaman Start Center
39
3. Selanjutnya modul pendaftaran Asset dan dapat diakses melalui menu Go To
Assets Assets (T&D)
2. Isi Deskripsi Aset (Nama Aset), Nomor asset sudah secara otomatis terisi oleh system.
Berikut contoh pengisiannya:
40
3. Setelah pengisian deskripsi, lakukan pengisian kolom Unit (Kepemilikan)
4. Cari dan pilih UP3 atau ULP sesuai data kepemilikan aset
41
6. Cari dan pilih Penyulang sesuai data aset
42
8. Pada menu pop-up Classification, buka DIST:Distribution > FG:20 kv-Gardu Induk,
kemudian pilih FG02:MVCable 20 kV
9. Ketika klasifikasi aset MVCABLE sudah terpilih, sistem akan mencentang otomatis pada
kolom Linear? Jika klasifikasi aset merupakan aset linear
43
10. Scrolldown halaman dan masuk pada Details, lakukan pengisian pada Location, Meter
Group, Priority, dan Serial #
11. Pilih Select Value untuk mencari dan memilih lokasi aset pada list maximo
12. Dengan cara yang sama, Pilih Select Value pada Meter Group, kemudian cari dan pilih
Meter Group untuk MVCable
44
13. Memilih Prioritas Aset pada kolom Priority dimana 1 (High), 2 (Medium), dan 3 (Normal)
16. Melakukan pengisian pada Service Address sesuai data Aset (Otomatis terisi ketika
45
17. Pada kolom LRM (Linear Referencing Method), isi dengan KM kemudian isi Start Measure
dan End Measure sesuai data panjang aset MVCable. (catatan: pengisian LRM ini hanya
berlaku untuk aset dengan spec panjang atau yang disebut aset linear)
18. Pada Construction Information, Isi Vendor, Manufacturer, Installation Vendor, dan
Installation Date
46
19. Selanjutnya untuk melampirkan BA, setelah semua kolom yang ditebalkan sudah terisi,
kemudian gambar dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan asset tersebut
maka dilampirkan dengan menu klik gambar Attachments > Add New Attachments >
Add New File
47
20. Berikut adalah antarmuka Attachments
Images untuk lampiran berupa gambar asset, file dalam format .jpg dan .gif
MutasiBaru untuk lampiran berupa file BA dan lain-lain, file dalam format .doc, .xls, .txt, .pdf, .csv
dan .ppt
21. Pilih Select a Folder Choose a File cari lokasi file masukan file tersebut. Sebagai
contoh disini memasukan BA asset tersebut.
48
23. Pilih tab Specifications
49
5. Mengisi Location sesuai data aset yang ada di list
6. Mengisi Meter Group sesuai data aset yang ada di list
7. Mengisi Priority yang ada di list
8. Mengisi Serial jika ada pada data aset
9. Mengisi Service Address yang ada di list
10. Mengisi Vendor, Manufacture, dan Installation Vendor pilih yang ada di list
11. Mengisi Installation Date sesuai tanggal instalasi aset
12. Selanjutnya untuk melampirkan BA, gambar dan lain sebagainya yang bersangkutan
dengan asset tersebut. Maka lampirkan dengan menu klik gambar attachments Add
New Attachments Add New File
13. Pilih Select a Folder Choose a File cari lokasi file masukan file tersebut. Sebagai
contoh disini memasukan BA asset tersebut.
14. Isi Name the document
15. Mengisi spesifikasi aset pada Tab Specifications
50
3. Pilih Penyulang pada kolom Penyulang
4. Pilih Klasifikasi Aset TRAFO pada kolom Classification
51
2.4.4.4 Registrasi Asset MVCell
1. New Asset atau bisa menggunakan shortcut CTRL + ALT + I
Isi deskripsi asset dan nomor asset sudah terisi otomatis oleh system
2. Pilih Kepemilikan pada kolom Unit (UP3/ULP)
3. Pilih Penyulang pada kolom Penyulang
4. Pilih Klasifikasi Aset MVCELL pada kolom Classification
52
16. Kemudian Save
53
16. Kemudian Save
17. Khusus untuk Asset (T&D) Hantaran, input hubungan aset pada Tab Relationships
18. Setelah memasukkan semua aset (Tiang, Pohon, dan/atau Asset kelistrikan lain) yang
memiliki relasi dengan SEGMEN hantaran, kemudian Save.
54
5. Mengisi Location sesuai data aset yang ada di list
6. Mengisi Meter Group sesuai klasifikasi aset yang ada di list
7. Mengisi Priority yang ada di list
8. Mengisi Serial jika ada pada data aset
9. Mengisi Service Address yang ada di list
10. Mengisi Vendor, Manufacture, dan Installation Vendor pilih yang ada di list
11. Mengisi Installation Date sesuai tanggal instalasi aset
12. Selanjutnya untuk melampirkan BA, gambar dan lain sebagainya yang bersangkutan
dengan asset tersebut maka lampirkan dengan menu klik gambar attachments Add
New Attachments Add New File
13. Pilih Select a Folder Choose a File cari lokasi file masukan file tersebut. Sebagai
contoh disini memasukan BA asset tersebut.
14. Isi Name the document
15. Mengisi spesifikasi aset Kelistrikan pada Tab Specifications
55
2.4.5 Relationships
Untuk menghubungkan aset induk dengan aset-aset lain maka digunakanlah fitur
Relationships. Untuk mulai mengatur hubungan aset, masuk ke Tab Relationships.
3. Masukkan Sequence Number sesuai urutan (dimulai dari 10, 20, 30, dst.), urutan
pertama selalu segmen itu sendiri dengan hubungan CONNECTTO dari aset
SEGMEN/TRAFO lain, selanjutnya adalah tiang-tiang dan pohon-pohon sepanjang
segmen itu atau aset location lainnya seperti KotakAPP atau Jointing.
56
2.4.5.1 Menghubungkan/Merelasikan Aset Linear
1. Pilih Relationship dan buka list menu Select Value
3. Masukkan panjang hantaran Source Asset (Segmen Sumber) dan Target Asset
(Segmen Sambungan-nya)
57
2.4.5.2 Menghubungkan/Merelasikan Aset Lokasi (Tiang, Pohon, Jointing, dsg.)
1. Pilih Relationship dan buka menu list Select Value
2. Pada Pop-up Menu, pilih CONNECTTO jika aset kelistrikan, POLE jika Tiang, TREE jika
Pohon
58
6. Masukkan nilai Source Start Measure dan Source End Measure sesuai data aset
location (Untuk tiang, source start measure sama dengan source end measure)
7. Kemudian Save
59
4. Masukkan nilai Source Start Measure dan Source End Measure sesuai data aset
location
5. Kemudian Save
60
2.4.6.1 Change Status Asset
Sebelum approval supervisor bidang dan supervisor ren, maka status asset harus request
operating. Berikut langkah-langkahnya:
1. Login sebagai user Staff/Pengawas (Jar/TE/Kons)
5. Selanjutnya ke menu Select Action Change Status atau bisa juga langsung
dengan klik toobar change status.
61
62
6. Pilih New Status Request for Operating
7. Mengisi Memo
63
2.4.6.2 Change Status Supervisor (Jar/Kons/TE)
Hasil dari staf / admin create asset yang sudah diubah statusnya maka data asset tersebut akan
terkirim ke Supervisor bidang (Jar/ Kons/ TE) untuk di review data tersebut. Berikut ini
langkah-langkah untuk review:
1. Login sebagai Supervisor bidang (Jar/ Kons/ TE)
64
4. Klik asset tersebut untuk menuju aplikasi asset
6. Selanjutnya ke menu Select Action Change Status atau bisa langsung dengan klik
pada toolbar change status
65
7. Pilih New Status asset tersebut
Apabila SPV Verified maka data asset tersebut akan terkirim ke SPV Ren untuk diubah statusnya
menjadi OPERATING. Sedangkan status SPV Rejected maka data tersebut ada ketidaksesuaian,
kemudian data tersebut akan kembali ke staf atau admin untuk dilengkapi.
66
8. Isi memo sesuai dengan hasil verifikasi
9. Klik OK maka status pada data asset tersebut akan berubah menjadi SPV Verified
67
2.4.6.3 Change Status Supervisor Ren
Hasil verifikasi data asset dari spv bidang maka akan terkirim ke spv ren, dan spv ren sebelum
diapproval/ atau change status menjadi OPERATING maka diperiksa terlebih dahulu
kelengkapan asset tersebut. Apabila sudah lengkap maka berikut ini merupakan
langkah-langkah change status untukdata asset:
1. Login sebagai Supervisor Ren
68
3. Pilih Aset di dashboard dengan status SPV Verified
69
5. Pilih asset yang akan diubah status menjadi OPERATING, cek kembali kelengkapan data
asset tersebut
6. Selanjutnya ke menu Select Action Change Status atau bisa langsung dengan klik
pada toolbar change status
70
7. Pilih New Status
Ket:
- Operating maka asset sudah layak digunakan/ operasikan
- SPV Ren Rejected maka asset tersebut ada yang tidak sesuai sehingga
data tersebut kembali ke spv bidang (Jar/ Kons/ TE) untuk dilengkapi dan
lain sebagainya.
71
8. Mengisi memo
72
2.4.7.1 Akses Run Reports
Prosedur untuk mengakses run reports adalah sebagai berikut:
73
3. Pilih Select Action > Run
Reports
74
2. Pilih Submit
75
2. Pilih Tahun dan Bulan,
kemudian pilih Submit
76
2.4.7.4 Detail Trafo Unit
77
2. Pilih Immediate kemudian
Submit
78
3. Laporan berhasil diterbitkan
79
2.4.8 Open Drilldown
Fitur open drilldown digunakan untuk melihat hierarki aset termasuk lokasi di mana asset
tersebut berada. Berikut prosedur untuk menggunakan fitur open drilldown:
1. Login ke system Maximo menggunakan user dan password masing-masing.
80
3. Pada menu Select Action, pilih menu Open Drilldown
4. Pada halaman drilldown yang muncul, terdapat dua tab yakni Location dan Asset. Tab
Location menampilkan daftar lokasi operasional di lapangan, sementara tab Asset
menampilkan daftar aset. Kedua tab terhubung satu dan lainnya. Jika salah satu lokasi
dipilih, maka di tab Asset muncul daftar aset yang berada di lokasi tersebut. Dan
sebaliknya jika sebuah aset dipilih, pada tab Location muncul lokasi di mana aset
tersebut berada.
5. Klik pada salah satu lokasi akan menampilkan daftar semua aset di lokasi tersebut,
sementara klik pada salah satu aset akan menampilkan detail aset.
81
2.4.9 Move/Modify Asset
Fitur move assets berfungsi untuk memindahkan lokasi aset baik 1 aset maupun mass move
(banyak aset). Sementara fungsi modify assets berfungsi untuk mengubah detail aset tersebut
seperti parent asset-nya, atribut spesifikasi, atau yang lain. Prosedur menggunakan fitur
move/modify assets:
1. Login ke system Maximo menggunakan user dan password masing-masing.
82
3. Ketik TRAFOGD pada kolom Description kemudian tekan Enter pada keyboard untuk
menampilkan daftar trafo distribusi.
4. Pilih asset, kemudian pada menu Select Action, pilih Move/Modify Asset atau pilih
langsung pada toolbar Move/Modify Asset.
83
7. Memindahkan aset secara massal dapat dilakukan dengan memilih lokasi baru pada
kolom To Location pada section Mass Move dan kemudian klik Apply. Proses ini akan
memindahkan semua asset yang di section Assets ke lokasi baru tersebut.
2.4.10Swap Asset
Fitur swap asset berfungsi untuk memindahkan aset dari lokasi sekarang ke lokasi lainnya dan
menentukan aset baru di lokasi tersebut. Prosedur menggunakan fitur swap aset:
1. Login ke system Maximo menggunakan user dan password masing-masing.
84
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
3. Klik icon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang akan di-swap
85
4. Pada menu Select Action, pilih menu Swap Assets atau bisa langsung pada toolbar klik
swap assets
5. Pilih nomor pelanggan pada kolom To Location yang menjadi lokasi asset yang
dipindah.
86
7. Klik OK untuk melakukan mengganti lokasi kedua asset
2.4.11 View
87
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
3. Klik ikon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang
akan di-View Asset Move History dengan meng-klik nomor aset pada
kolom Asset
4. Pada menu Select Action, pilih View View Asset Move History
88
5. Sistem menampilkan halaman sejarah perubahan lokasi aset tersebut. Klik
OK untuk kembali ke halaman detail aset
89
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
3. Klik ikon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang
90
4. Pada menu Select Action, pilih View View Asset Relationship History
91
2.4.12Unit of Measure and Conversions
Fitur Unit of Measure and Conversion berfungsi untuk mendefinisikan satuan dan konversi
pengukuran atribut aset yang terdaftar pada sistem.
92
3. Klik ikon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang akan
di-Add/Modify Units of Measure dengan meng-klik nomor aset pada kolom Asset
4. Pada menu Select Action Unit of Measure and Convertion Add/Modify Units of
Measure
93
5. Klik untuk menampilkan halaman penambahan satuan pengukuran
6. Pada Unit of Measure, isi kode satuan pada kolom di kiri sementara isi deskripsi satuan
pada kolom di sebelah kanan.
94
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
3. Klik ikon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang akan
95
4. Pada menu Select Action Unit of Measure and Convertion Add/Modify
Conversions
96
7. Klik OK untuk menyimpan konversi yang baru ditambah
97
3. Klik ikon untuk menampilkan daftar aset. Kemudian pilih aset yang akan dilihat
98
5. System menampilkan detail asset.
99
2.4.14Toolbar Feature
Maximo memiliki beberapa fitur umum yang membantu pengguna menggunakan sistem
seperti clear changes, classification search, dan attribute search.
100
3. Klik ikon atau bisa juga dengan klik Advanced Search
101
6. Pilih atau isi Value Search dengan nilai pencarian
9. Klik salah satu asset hasil pencarian untuk melihat detail asset tersebut
102
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
103
4. Klik list pada asset kemudian pilih attributes
5. Klik New Row pilih list yang ada pada kolom Attribute
104
8. Klik salah satu asset hasil pencarian untuk melihat detail asset tersebut
105
3. Klik ikon pada toolbar Find Asset atau Advanced Search More
Search Fields
4. Pilih atau isi nilai pencarian pada kolom yang diinginkan, misal kolom
status dipilih ‘OPERATING’
106
5. Klik Find untuk melakukan pencarian
6. System akan menampilkan daftar asset hasil pencarian dengan status
‘OPERATING’
107
2. Akses Aplikasi (T&D) dari menu Go To Assets Asset (T&D)
108
2.5 Asset Templates Application
Aplikasi Asset Templates digunakan untuk menentukan informasi aset secara umum di
template aset yang kemudian dapat di sebar dan berlaku untuk beberapa aset. Untuk
melakukan pembuatan asset template, user dapat login terlebih dahulu dengan
menggunakan user level pengawas. Sebagai contoh user yang digunakan untuk melakukan
akses terhadap aplikasi asset templates adalah:
1. Login Aplikasi Maximo
Untuk user dan password nanti dicreate sesuai dengan email masing-masing
2. Berikut adalah hasil yang didapat jika user sudah berhasil login. User akan menuju
halaman Start Center
109
Assets Asset Templates
110
2. Isi nama dan deskripsi template
4. Isi Manufacture pilih pada list yang telah tersedia seperti berikut ini:
111
5. Isi vendor pada list yang tersedia
6. Pilih tab classification kemudian klik pada tanda > untuk melihat list
classification dan pilih salah satu.
7. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification
akan terisi secara otomatis
112
Dan isi Classification seperti berikut:
113
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
114
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
115
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
116
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
117
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
118
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
119
8. Lalu isi spesifikasi sesuai dengan list yang tersedia dan deskripsi classification akan terisi
secara otomatis
120
3. Pilih lambang Lup pada kolom Site
5. Pilih OK
121
6. Pilih kolom Location jika ingin pada aset lokasi yang sama, masukkan jumlah aset pada
Quantity, kemudian pilih Generate Assets
122
9. Cek pada Assets (T&D), dan lakukan perubahan sesuai data aset yang akan di-input
123
2.5.3.1 Duplicate Location
Langkah untuk duplicate location adalah sebagai berikut :
1.
Akses Asset Location yang akan di-duplicate ➜ Buka Select Action kemudian pilih
Duplicate Location.
2.
124
3.
4.
Saat pengisian Meter Group, Pilih No untuk pesan sistem yang muncul kemudian Save
Asset. Pilih No kembali jika ditanyakan pesan yang sama.
5.
Jika asset location tersebut memiliki alamat/titik koordinat berbeda, akses modul
Service Address, kemudian ikuti prosedur pada 2.5.3.2 Duplicate SA
125
2.5.3.2 Duplicate SA
Langkah untuk duplicate service address adalah sebagai berikut :
1.
Akses Service Address yang akan di-duplicate ➜ Buka Select Action kemudian pilih
Duplicate Service Address.
2.
3.
126
4.
Service Address yang baru sudah masuk pada aset. Terakhir, lakukan Save Asset.
3 Health Index
Setelah melakukan register asset pada system maximo, langkah berikutnya adalah
melakukan penjadwalan maintenance (atau preventive maintenance) untuk setiap asset yang
terdaftar. Tahap Health Index akan dilakukan dalam 2 platform yaitu Maximo (Preventive
Maintenance) dan aplikasi DREAM Mobile.
127
3.1 Preventive Maintenance
2. Pilih Preventive
Maintenance > Preventive
Maintenance
3. Selesai
128
3.1.2 Antarmuka Preventive Maintenance
Setelah berhasil mengakses, penjelasan elemen-elemen pada tampilan preventive
maintenance adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1. Query Search, untuk menjalankan query pencarian PM
2. Find PM, pencarian PM pada semua wilayah
3. Select Action, menu pemilihan perintah pada modul PM untuk dijalankan
4. New PM, penambahan PM baru
5. Change Status, melakukan perubahan status pada PM yang terpilih, terdapat tiga status PM
yaitu draft, active, dan inactive.
129
3.1.3 Halaman Preventive Maintenance
Setelah membuka salah satu PM (preventive maintenance), maka akan tampil
antarmuka sebagai berikut:
Keterangan:
1. Tabs, terdiri dari PM (tab utama isian preventive maintenance), Frequency (penjadwalan
rutin otomatis PM), Seasonal Dates (penentuan hari terbit work order), Job Plan Sequence
(urutan pengerjaan, fitur ini belum digunakan), PM Hierarchy (Hirarki PM, fitur ini belum
digunakan), Forecast (prediksi penjadwalan work order), dan Forecast Cost (prediksi
penggunaan biaya-biaya work order, fitur ini belum digunakan)
2. Kode PM dan Nama PM (Deskripsi PM)
3. Asset Utama PM, untuk Gardu maka terisi pada kolom Location, sedangkan untuk Hantaran
maka terisi pada kolom Asset
4. Route, pengelompokan aset-aset yang tercakup pada asset utama
5. Work Type, tingkat pengerjaan inspeksi (tier 1, tier 2, atau tier 3)
6. Work Order Status, status work order (default adalah WSCH atau waiting for schedule, untuk
lebih jelasnya, silahkan buka 3.3 Status Work Order)
7. Supervisor, user supervisor teknik/staff pemeliharaan terisi pada kolom ini
8. Lead, user koordinator yantek terisi pada kolom ini
9. Owner, user tim yantek terisi pada kolom ini
10. Status, status pm terbagi menjadi tiga yaitu: draft, active, dan inactive
11. Attachments, digunakan untuk melihat lampiran seperti file BA dsg (dalam pm fitur ini jarang
digunakan)
130
3.1.4 Pembuatan Preventive Maintenance untuk Gardu
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam mendaftarkan Indeks Perawatan (Health Index)
1. Langkah Awal pembuatan Preventive Maintenance, Login sebagai Supervisor HAR dan
131
2. Pada halaman Preventive Maintenance, Pilih tombol (+)
132
4. Isi kolom Location dan Route
133
6. Cari Kode Gardu yang akan diinspeksi dan Pilih
134
8. Pilih tombol (+) untuk menambah Route baru
135
11. Pada halaman Select Assets, aktifkan Filter kemudian tulis pada Location sesuai Kode
Aset Gardu, centang semua aset pada setiap halaman, kemudian Pilih OK
12. Cek semua aset yang ter-relasi dengan gardu sudah termasuk
136
13. Save Route
15. Lanjutkan ke Work Order Information, Isi Work Type, Supervisor, Lead, dan Owner
137
16. Pada halaman Work Type, pilih sesuai tingkat inspeksi Aset
17. Pada kolom Supervisor, Click > kemudian pilih Select Value
18. Pada halaman Supervisor, ketik kode wilayah pada Person, kemudian pilih Supervisor
138
19. Lakukan langkah yang sama untuk mengisi penanggung jawab yang lain, Cari dan Pilih
139
21. Pada halaman Frequency, isi Frequency (jumlah waktu), Frequency Units (satuan waktu),
22. Setelah memilih lambang Lup pada Kolom Frequency Units, pilih satuan bulan (MONTHS)
140
23. Pilih tanggal sesuai jadwal inspeksi rutin yang ditentukan
24. Pindah ke Tab Seasonal Dates, kemudian hilangkan Cek pada Sunday dan Saturday
141
25. Save PM (lambang diskette) dan pilih lambang Lampu Lalu Lintas
142
28. Pada tampilan pop-up Generate Work Orders, input due today dan Pilih OK.
143
30. Proses persetujuan (approval) dilakukan dengan Route Workflow pada masing-masing
akun penanggungjawab (SPV TNK > LEAD > INSPEKTOR), akan muncul pada
31. Klik lambang route workflow untuk melakukan persetujuan, gambar 2 kertas
144
32. Pilih OK!
33. Setelah disetujui oleh Lead Teknik, Status akan berubah dari WSCH menjadi WINSP,
Work Order menunggu respon dan progress dari aplikasi Inspector yaitu DREAM mobile.
Setelah ada hasil inspeksi yang terverifikasi sistem, status akan muncul sebagai
145
3.1.5 Pembuatan Preventive Maintenance untuk SUTM
1. Format nama deskripsi inspeksi adalah sebagai berikut:
INSPEKSI<spasi>TIER<spasi>1/2/3</spasi>SEGMENTXX karena inspeksi dilakukan
per-segmen jaringan.
2. Jika pada Gardu kita memilih Location, untuk SUTM, Pilih Asset
3. Cari deskripsi Aset SUTM (SEGMENT) yang ingin diinspeksi dan Pilih
146
4. Lakukan tahap yang sama seperti pembuatan PM gardu, buatlah Route baru
5. Isi aset sesuai yang terdaftar pada SEGMEN yang bersangkutan, untuk
memasukkan tiang, Filter dan masukkan nama deskripsi TIANG dan masukkan
semua tiang yang bersangkutan
6. Save Route kemudian Return with Value (posisi tombol pada pojok kanan atas)
setelah semua aset sudah masuk dalam Route
7. Tahap setelahnya sama seperti pembuatan PM gardu (dimulai dari step ke-15
pada pembuatan PM gardu)
147
3.1.6 Routes
Routes adalah salah satu modul pada Planning untuk menentukan
pengelompokan Aset. Gambar antarmuka Routes dan penjelasan
masing-masing tombol penting (essential) sebagai berikut:
148
3.1.6.1 Select Assets
Pada pop-up menu ini, digunakan untuk memasukkan aset-aset yang tidak
memiliki koordinat lokasi seperti Arrester, FCO, PHBTR, dsg. Penjelasan lebih detail
adalah sebagai berikut:
149
Tampilan Route setelah input Select Assets dilakukan
Seperti dapat dilihat diatas, aset-aset pada Select Assets telah masuk dalam
Route.
150
Tampilan Select Locations setelah melakukan Filter, pada contoh ini, aset di-filter
sesuai nama deskripsi, mengacu pada Data Cleansing masing-masing daerah
untuk melihat data tiang yang terdaftar pada SEGMEN SUTM.
151
Prosedur untuk menginput asset melalui Path Selector adalah sebagai berikut:
1. Setelah membuka Path Selector, buka kolom Asset > Select Value
2. Pada halaman Select Value, ketik nama segmen pada description kemudian tekan
Enter, setelah itu pilih segment.
152
4. Centang semua selain asset segment/penyulang
Note: jika ada lebih dari satu halaman, pindah halaman lain, kemudian centang semua
153
3.1.6.4 Apply Route
Jika user ingin melakukan penambahan aset pada suatu work order, lakukan prosedur
sebagai berikut:
1. Masuk pada Work Order yang ingin ditambahkan aset inspeksi.
154
4. Gunakan Path Selector, Select Assets atau Select Locations sesuai aset yang akan
ditambahkan. (buka panduan 3.1.6.1 Select Assets, 3.1.6.2 Select Locations, 3.1.6.3 Path Selector)
Pada Contoh ini, aset yang baru adalah Trafo AGO.
5. Copy Kode Route. (pada sebelah nama route, dicontoh ini adalah 448065)
6. Save Route, Return with Value. (Lakukan Save PM jika diperlukan)
155
7. Kembali pada Work Order.
(Klik pada pojok kiri atas, atau Return pada pojok kanan atas)
156
9. Paste Kode Route pada kolom Route.
(Pencarian route juga bisa dilakukan dengan nama route namun untuk menghindari kesalahan
route duplikat, pada contoh ini menggunakan kode route)
157
12. Hapus semua aset double yang berstatus WAPPR, Geser halaman berikut jika
terdapat dari satu halaman.
Tampilan setelah menghapus aset double, dengan hanya aset baru yang berstatus WAPPR
14. Lakukan download pada aplikasi Mobile untuk menampilkan aset-aset inspeksi
yang baru ditambahkan. (Jika belum berstatus WINSP, lakukan route workflow seperti biasa)
Apply Route Selesai.
158
3.2 Work Orders Tracking (TND)
Work Orders Tracking adalah modul Maximo yang digunakan untuk melihat data
lengkap Work Order, mulai dari penjadwalan, start/stop work order, hingga melihat
laporan kegiatan Work Order itu sendiri
159
4. Cari Work Order berdasarkan filter (Nomor WO, Nama WO, dsg.)
160
Melalui Inbox / Assignments
1. Login dengan menggunakan User HI (Health Index)
161
3.2.2 Antarmuka Work Order Tracking (T&D)
Tampilan antarmuka Work Order Tracking (T&D) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1. Query Search, untuk menjalankan query pencarian work order
2. Find Work Order, pencarian work order pada semua wilayah
3. Select Action, menu pemilihan perintah pada modul Work Order Tracking (T&D) untuk
dijalankan
4. New Work Order, penambahan work order baru
5. Change Status, untuk merubah status pada work order (tidak disarankan penggunaannya,
karena work order harus sesuai alur yang ditetapkan regional)
6. Select Owner, untuk memilih user tim yantek
7. Take Ownership, mengambil alih sebagai user tim yantek
8. Fitur-fitur yang tidak digunakan, secara urut, Create KPI, Approve, Initiate WO, Complete
WO, Close WO. (tidak disarankan penggunaannya, karena work order harus sesuai alur
yang ditetapkan regional)
9. Browser View: Work Order List, untuk menampilkan list work order sesuai wilayah user
10. Browser View: Work Order Details (T&D), untuk menampilkan laporan inspeksi work order
11. Print: Work Order Details (T&D), untuk langsung mencetak laporan inspeksi work order
162
3.2.3 Halaman Work Order Tracking (T&D)
Setelah membuka salah satu work order, maka akan tampil antarmuka sebagai berikut:
Keterangan:
1. Tabs, terdiri dari Work Order (tab utama isian work order), Plans (pengerjaan work order),
Related Records (work order yang berhubungan), Actuals (aktual pengerjaan work order),
Safety Plans (tingkat bahaya work order), Outage (pemadaman), Log (catatan log work
order), Failure Reporting (laporan kegagalan work order), Service Address (alamat work
order), Map (tampilan peta satelit GIS), dan 3D View (tampilan 3 dimensi aset)
2. Nomor Work Order dan Nama Work Order (Deskripsi Work Order)
3. Asset Utama Work Order, untuk Gardu maka terisi pada kolom Location, sedangkan untuk
Hantaran maka terisi pada kolom Asset
4. HI Value, nilai health index work order
5. Work Type, tingkat pengerjaan inspeksi (tier 1, tier 2, atau tier 3)
6. Status, menampilkan status work order
163
3.2.4 Scheduling Information
Pada pop-up menu ini, digunakan untuk memilih inspektor yang akan ditugaskan
pada Work Order. Tampilan awal menu adalah sebagai berikut:
164
Tampilan Select Owner setelah melakukan Filter sesuai kode daerah/wilayah UP3
masing-masing
Tampilan Work Order Tracking (T&D) pada Tab Responsibility setelah memilih
Owner (Inspektor)
165
3.2.6 Workflow Assignment
Workflow Assignment pada Select Action, digunakan untuk melihat kondisi alur
persetujuan/penugasan Work Order.
166
3.2.6.2 View Workflow Map
Workflow Map menunjukan Diagram Alur dari Work Order, dapat dilihat
background kotak abu-abu terdapat pada WO WINSP, berarti status Work Order
sedang dalam tahap Waiting Inspection.
167
3.2.7 Status Work Order
Status Work Order adalah indicator yang menunjukkan status Work Order.
Diagram Alur Status Work Order dan penjelasannya sebagai berikut:
Secara urut, proses Work Order dimulai dari status WSCH (waiting to be scheduled)
yaitu menunggu penjadwalan kemudian menjadi WINSP (waiting inspection)
yaitu menunggu inspeksi, setelah itu adalah INPRG (in-progress), kemudian
WREVIEW (waiting review), hasil inspeksi yang kurang sesuai akan merubah status
menjadi WOREJECT dan masuk kembali dari INPRG. Jika hasil inspeksi sudah sesuai,
maka dengan nilai HI (Health Index) yang baik, status Work Order akan menjadi
COMP (complete). Jika ternyata nilai HI buruk, maka status menjadi WFOLLOWUP
(Work Order Follow-Up) dan menerbitkan Work Order baru dengan status WAPPR
(Waiting Approval) yaitu menunggu persetujuan, kemudian menjadi status WINSP
ketika sudah di routeflow oleh penanggungjawab. Sistem akan melakukan
pengecekan nilai HI kembali, dan jika sudah sesuai, status Work Order akan
menjadi COMP.
168
Gambar 9. Diagram Alur Lengkap Status Work Order
Seperti yang dapat dilihat pada Gambar diatas, status Work Order dimulai saat
setelah status PM dirubah dari draft menjadi active dan Work Order sudah
diterbitkan secara manual oleh Supervisor HAR (Pemeliharaan) melalui Generate
Work Orders (Select Action pada Modul Preventive Maintenance) atau oleh
Sistem Maximo sendiri yang terjadwal setiap jam 12:00 AM.
Setelah Work Order terbit, maka status pertama yang muncul adalah WSCH
(waiting to be scheduled) yaitu menunggu penjadwalan, kemudian ketika sudah
di routeflow oleh user Lead, maka status Work Order akan berubah menjadi
WINSP (waiting inspection) yaitu menunggu inspeksi, setelah pengerjaan inspeksi
dimulai oleh pihak Inspector dalam aplikasi DREAM mobile, maka status Work
Order akan berubah menjadi INPRG (In-Progress) yaitu dalam proses. Ketika
pengerjaan inspeksi sudah selesai, dan petugas inspektor meng-upload hasil
inspeksi ke sistem, status WO berubah menjadi WREVIEW (waiting review) yaitu
menunggu review oleh user Supervisor Teknik (SPVTNK).
169
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam mengeluarkan laporan inspeksi:
1. Login menggunakan user SPV HAR/SPV TEK/STAFF HAR/LEAD
2. Masuk ke Work Order (buka 3.2.1. Akses Work Order untuk bantuan)
170
3.2.9 Change User Supervisor, Lead (Koordinator Yantek) dan Owner (Tim Inspeksi)
Perubahan user Koordinator Yantek dan Owner dapat dilakukan langsung oleh
Supervisor Pemeliharaan/Supervisor Teknik/Staff Pemeliharaan ketika status work order adalah
WSCH. Perlakuan jika ingin dilakukan pemindahan tugas saat approval (assignment) terlanjur
berjalan dapat menggunakan Reassign.
171
4. Pilih Person
6. Isi Memo jika diperlukan. (Pesan untuk supervisor/lead yang diberi tugas)
8. Pilih Select Value pada kolom Supervisor/Lead Yantek untuk memilih user
Supervisor/Lead yantek yang baru
172
10. Save WO , route workflow pada user yang di-reassign dan selesai.
1. Login pada user tim inspeksi yang mendapat tugas work order inspeksi
2. Masuk ke Work Order (buka 3.2.1 Akses Work Order untuk bantuan)
3. Pilih Route Workflow > Reassign
173
4. Pilih Person, Cari dan pilih user tim inspeksi yang baru, isi Memo jika diperlukan,
kemudian OK.
174
3.3 DREAM Mobile
untuk kegiatan Health Index sistem distribusi listrik khususnya di kegiatan Inspeksi yang
175
3.3.2 Login Aplikasi DREAM Mobile
Jika anda melakukan login pada aplikasi DREAM Mobile TRAINING, hal-hal yang
1. Pastikan jaringan anda terhubung pada jaringan PLN (Gunakan Akses Wi-Fi PLN
4. Silahkan menggunakan user tim inspeksi sesuai yang diberikan pada training.
Aplikasi DREAM Mobile ini ditujukan khusus untuk tim inspeksi, user selain tim inspeksi
tidak memiliki fitur untuk menerima work order atau memonitor work order dari aplikasi
ini. Dimohon untuk selain user tim inspeksi, memanfaatkan fitur aplikasi pada DREAM
Pada DREAM Mobile Production, user tim inspeksi dapat memilih jaringan yang
Mobile Training. Aplikasi DREAM Mobile Training memiliki semua fitur pada DREAM
Mobile Production.
176
Berikut adalah prosedur untuk login user pada aplikasi DREAM Mobile:
Update 2.5.3+
Terdapat Notifikasi Error Timeout
saat proses download dan
upload data WO
177
3. Download file Attachments
dilakukan pada tiap WO yang
sudah di-download dengan
tombol Pilih YA untuk
mendownload Lampiran
Lampiran (Attachments)
mencakup gambar-gambar
aset yang terdapat pada WO
sebelumnya jika hasil
pengerjaan Work Order
di-reject oleh user
lead/supervisor.
178
3.3.3 Menu Utama DREAM Mobile (Home)
Saat sudah berhasil login, user secara otomatis masuk pada modul work order pada
DREAM Mobile, dengan menggunakan , user dapat kembali pada menu utama.
Keterangan:
1. Jam Server menggunakan WIB, sebagai reminder bahwa waktu yang digunakan pada
aplikasi adalah WIB.
2. Kata sambutan untuk pengguna aplikasi dan menampilkan versi aplikasi DREAM PLN.
3. Work Order, disini user dapat mengakses work order-work order yang akan dikerjakan.
4. Logs, digunakan untuk melihat kondisi pengiriman work order ke server.
5. Download, digunakan untuk mendownload kembali semua work order yang tertuju pada
user tim inspeksi yang sedang login.
6. Upload, digunakan untuk mengupload semua work order yang sudah selesai. Pada Versi
2.5.3+, Tombol ini sudah tidak digunakan lagi, proses upload dilakukan per-WO.
7. Setting (Pengaturan), digunakan untuk merubah pengaturan pada aplikasi.
8. ID Code, digunakan untuk mengambil gambar QR Code asset.
179
3.3.4 Modul Work Order DREAM Mobile
Modul Work Order dapat diakses pada tombol dari menu utama. Pada modul ini,
semua work order yang tertuju pada user tim inspeksi dapat dilihat dan dikerjakan. Penjelasan
elemen-elemen pada modul work order dengan keterangannya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Keterangan:
1. Digunakan untuk kembali pada menu utama (Home).
2. QRCode, Digunakan untuk scan QR Code Asset.
3. Search, Digunakan untuk mencari work order.
4. Filter, Digunakan untuk memfilter work order dari status work order.
5. Sort, Digunakan untuk sortir work order.
6. Map, Digunakan untuk membuka aplikasi peta GIS.
7. Work Order, terdiri dari nomer WO, nama WO, tingkat inspeksi, dan status WO.
180
3.3.4.1 Status Work Order pada DREAM Mobile
Status Work Order pada DREAM Mobile terdiri dari 4 status yaitu:
1. Waiting for Inspection (disingkat WINSP), adalah status work order saat menunggu
inspeksi dari user tim inspeksi, dalam posisi ini, work order masih belum mulai dikerjakan.
2. In Progress (disingkat INPRG), adalah status work order saat sudah dimulai (Start
Work) oleh user tim inspeksi.
3. Waiting for Review (disingkat WREVIEW), adalah status work order saat sudah
diselesaikan (Complete Work) oleh tim inspeksi, menunggu untuk di Sync Status, kemudian
di-upload.
4. Cloud Save, adalah status khusus pada DREAM Mobile yang menyatakan bahwa
work order sudah sukses ter-upload kembali pada DREAMPLN, dan siap di-review oleh user
supervisi yaitu Lead (Koordinator Yantek) dan Supervisor Teknik
181
3.3.4.2 Halaman Work Order
Halaman Work Order atau detail work order dapat diakses saat user membuka work order.
Penjelasan setiap elemen pada work order dapat dilihat sebagai berikut:
Keterangan:
1. Secara Urut, QRCode Asset, Maps, dan Download Attachments.
2. Detail Work Order, menampilkan Kode Work Order - Nama Work Order, Asset utama yang
diinspeksi (Hantaran SUT pada kolom Asset, Gardu pada kolom Location), Alamat Asset
(Service Address), dan Tingkat Inspeksi (INSPECTION TIER)
3. Start Work/Complete Work/Sync Status, secara urut, memulai pengerjaan, menyelesaikan
pengerjaan, dan sinkronisasi status work order dengan server.
4. Camera dan +Work Log, digunakan untuk mengambil gambar hasil temuan dan
menambahkan catatan hasil temuan di lapangan.
5. Simbol status WO, lihat 3.3.4.1 Status Work Order pada DREAM Mobile
6. Inspection Task, buka asset inspeksi untuk melihat spesifikasi aset.
7. Inspection Item List, list asset yang akan diinspeksi, semua isian mandatory harus terisi pada
setiap asset untuk complete work order.
8. Semua catatan hasil temuan inspeksi akan muncul pada bagian ini, dapat dirubah jika work
order belum diselesaikan (Complete Work).
182
3.3.4.3 Pengerjaan Work Order DREAM Mobile
Prosedur pengerjaan work order dari awal hingga akhir dapat diikuti sebagai berikut:
183
3. Memulai pengisian list
inspeksi dimulai dari asset
pertama pada daftar
Inspection Item List
4. Lakukan pengisian
kolom-kolom pada setiap asset
sesuaikan dengan kondisi asset
saat inspeksi
184
5. Pada setiap asset, ambil
gambar asset (minimal 1,
sesuaikan dengan keperluan
unit), kolom Title wajib terisi yaitu
nama asset yang sedang
diinspeksi
185
7. Pilih Sync Status untuk
mempersiapkan upload ke
database server aplikasi DREAM
PLN
186
8. Pilih Upload Data untuk
mengirim WO ke database
server aplikasi DREAM PLN
187
9. Pilih Upload Foto untuk
mengirim attachments ke
database server aplikasi DREAM
PLN
188
10. Lakukan Update Status
untuk merubah status WO
menjadi WREVIEW pada aplikasi
DREAM PLN Web.
189
Kondisi Work Order yang telah
terupload dapat dimonitor
pada Modul Work Order dan
Logs
190
3.3.5 Settings DREAM Mobile
Settings atau Pengaturan dapat diakses melalui tombol dari menu utama, untuk
penjelasan elemen-elemen pada halaman ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Keterangan:
1. Digunakan untuk kembali ke menu utama
2. Lookup Data, digunakan untuk secara otomatis mendownload data master work order
setiap X hari.
3. Auto Download Data Attachment, digunakan untuk secara otomatis mendownload
lampiran.
4. Auto Upload Work Order, digunakan untuk secara otomatis mengirim hasil work order yang
selesai dikerjakan (centang hijau ) ke server aplikasi DREAMPLN.
5. Delete Work Order after successfully sending to server, digunakan untuk secara otomatis
menghapus data work order (seperti gambar-gambar aset) setelah work order berhasil
diupload ke server (berlambang awan biru ).
6. Show Maps at Home, menampilkan peta pada menu utama.
7. Koneksi Intranet, jika tercentang, anda menggunakan jaringan intranet PLN.
8. About, tentang Aplikasi DREAMPLN Mobile.
9. Log Out, digunakan untuk keluar dari sesi user inspeksi.
191
3.3.6 Update Aplikasi
Untuk meng-update aplikasi DREAM Mobile ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
192
3. Buka pilihan pada file kemudian pilih download
193
4 Kegiatan Pemeliharaan
Definisi Pemeliharaan menurut para ahli salah satunya Drs. Pangestu Subagyo, M.B.A
(Manajemen Operasi, 1990: 87) yaitu Pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi fasilitas kerja dengan jalan
merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan.
Pada aplikasi DREAM PLN ini, fungsi pemeliharaan adalah proses tindak lanjut ketika suatu work
order bernilai HI buruk yang artinya terdapat aset kelistrikan yang mengalami
kegagalan/kerusakan. Dengan adanya work order bernilai HI buruk ini, sistem secara otomatis
menerbitkan work order baru dengan hanya membawa aset-aset kelistrikan yang mengalami
kegagalan/kerusakan saja.
Alur Kegiatan Pemeliharaan dimulai dari Work Order sebelumnya yang berstatus
WFOLLOWUP yaitu work order inspeksi dengan nilai HI buruk. Di kondisi ini, sistem menerbitkan
work order baru dengan nomor work order baru dan status WAPPR. Setelah work order disetujui
oleh supervisor teknik dan koordinator yantek pemeliharaan kemudian dilanjutkan ke tim
pemeliharaan barulah status work order berubah menjadi WINSP. Status berubah menjadi
INPRG ketika work order dikerjakan oleh tim pemeliharaan pada aplikasi DREAM mobile. Setelah
tim pemeliharaan mengupload hasil pemeliharaan dan masuk pada user koordinator yantek
pemeliharaan dan supervisor teknik, status work order berubah menjadi WREVIEW. Supervisor
Teknik dan koordinator yantek pemeliharaan melakukan pengecekan terhadap hasil
pemeliharaan, jika ternyata hasil kegiatan pemeliharaan kurang sesuai, maka bisa
dikembalikan lagi pada tim pemeliharaan menjadi status WOREJECT. Jika user Supervisor Teknik
194
dan koordinator yantek pemeliharaan sudah menyetujui maka work order berstatus COMP
dengan juga mengubah status work order sebelumnya yang berstatus WFOLLOWUP menjadi
WFCOMP.
2. Masuk ke Work Order Pemeliharaan/Follow-Up (buka 2.2.1. Akses Work Order, hal
117 untuk bantuan)
195
5. Pilih Failure Class sesuai jenis/klasifikasi aset
196
9. Pilih New Row
197
10. Pilih penyebab kerusakan/kegagalan aset (CAUSE)
198
4.3 Pemilihan Tim Pemeliharaan
Secara default, sistem akan mengambil tim inspeksi yantek sebelumnya pada work
order inspeksi. Jika tim inspeksi dan tim pemeliharaan adalah pihak yantek yang berbeda, user
supervisor teknik harus memilih tim pemeliharaan yaitu user lead dan owner untuk melakukan
pengerjaan pada work order pemeliharaan.
199
4. Pilih user Lead (koordinator yantek pemeliharaan)
5. Pilih lambang Person untuk memilih user Owner (Tim Inspeksi Pemeliharaan)
200
6. Filter dan pilih user Tim Inspeksi Pemeliharaan
7. Save WO dan route workflow untuk melanjutkan work order pemeliharaan pada
201
2. Melalui menu Go-To, masuk pada Locations
202
4.4.2 Histori Pemeliharaan Assets (T&D)
Prosedur mengakses histori pemeliharaan aset untuk aset kelistrikan (Assets T&D) adalah
sebagai berikut:
1. Login sebagai user Supervisor HAR/Staff HAR/SPV TEK/LEAD
2. Melalui menu Go-To, masuk pada Assets (T&D)
203
4. Masuk pada tab Maintenance History
204
4.5 Penambahan Asset Pemeliharaan
Pada kondisi dimana adanya permintaan untuk menambahkan asset yang akan
di-maintenance maka ikuti prosedur sebagai berikut:
1. Login sebagai Supervisor HAR/Staff HAR/SPV TEK
205
3. Akses Work Order Pemeliharaan yang akan ditambahkan asset
206
5. Pilih New Row
6. Scroll kebawah kemudian pada kolom Asset (Work Reference Information), pilih
Select Value
207
7. Cari dan pilih asset yang akan ditambahkan (pada contoh ini asset diambil dari
lokasi gardu dengan kode asset gardu GD01.13921854)
9. Paste pada kolom Summary yang sebelumnya kosong (pada contoh ini adalah Task
40, yaitu row baru yang berisi asset baru)
208
10. Masukan kode kegagalan (mohon baca 4.2 Input Failure Codes) jika asset baru
bukan merupakan asset linear (lvcable, mvcable, hantaran, dsg.)
11. Pilih Maintenance Action, kemudian pilih perlakuan asset (Repair/Replace)
12. Lakukan pengulangan step 5-11, jika asset pemeliharaan yang akan ditambahkan
lebih dari satu
13. Save Work Order (Selesai)
209
Frequently Asked Questions (FAQ)
pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan
Q: Jika asset merupakan gardu cantol, bagaimana perlakuan pada aplikasi dreampln?
A: lakukan pendaftaran gardu X kemudian daftarkan aset trafo yang ditumpangkan pada
gardu X dengan menggunakan kolom location.
Q: Jika sebuah segmen lama terdapat penambahan tiang, bagaimana perlakuan pada
aplikasi dreampln?
A: lakukan pendaftaran aset tiang-tiang baru tersebut, kemudian masuk pada preventive
maintenance (PM) segmen X tersebut. Pada PM, buka modul Routes (Go to Routes), masukan
aset-aset tiang baru tersebut pada Route PM tersebut kemudian Save Route.
Q: Muncul notifikasi 12 mandatory field belum terisi pada wo segmen padahal seluruh
inspection item list sudah terisi?
A: Lakukan step-step berikut :
- Pastikan aplikasi mobile sudah terupdate versi terbaru
- Apabila aplikasi mobile masih versi lama, silakan di upgarde terlebih dahulu. Bisa langsung
ditimpa tanpa harus uninstall aplikasi yang lama
- Ke menu setting mobile kemudian pilih Clean Asset
- Lengkapi kembali Inspection Item List asset Tiang yang hanya terdapat 1 asset saja di
dalamnya
- Silakan dicoba kembali untuk lakukan Complete Work
Q: Status work order (wo) pada aplikasi maximo web "comp" namun tidak muncul nilai health
index value?
A: Lakukan step-step berikut :
1. Jalankan aplikasi maximo web dan aplikasi dream mobile sesuai dengan proses bisnis dan
sop penggunaan aplikasi sesuai dengan role/bagian/wewenang masing2 user sesuai dengan
proses bisnis yang sudah terbentuk.
2. Hindari melakukan perubahan (change status) secara langsung dan selalu menggunakan
tombol menu route workflow untuk meneruskan status work order agar perubahan status
berjalan sesuai dengan alur/workflow status work order yang sudah dibentuk pada aplikasi.
3. Sebelum melakukan route workflow saat melakukan review, mohon dipastikan terlebih
dahulu hasil inspeksi dari aplikasi dream mobile sudah benear benar masuk ke dalam database
server maximo web.
210
Q: Muncul pop-up notifications "CALCHI" error line number 134?
A: Lakukan step-step pengecekan sebagai berikut :
1. Melakukan pengecekan pada kapasitas trafo yang dilakukan inspeksi apakah kapasitas
yang didaftarkan pada aplikasi sudah benar dan sesuai dengan kapasitas trafo dilapangan.
> Jika kapasitas trafo sudah sesuai dengan yang ada dilapangan, namun tidak terdaftar pada
database mandatory kapasitas trafo di aplikasi, maka dapat menghubungi helpdesk eam
untuk meminta master data kapasitas trafo yang existing pada sistem atau apabila tidak
termasuk dalam database, dapat melakukan request untuk ditambahkan pada database
master kapasitas trafo dengan mengisi pada template yang nanti akan diberikan oleh tim
helpdesk.
2. Dapat melakukan pengecekan pada spesifikasi asset phbtr yang dijadikan item list untuk
diinspeksi, apakah "jurusan aktif" nya sudah terisi atau belum, jika belum, silahkan dilengkapi,
setelah itu lakukan kembali route workflow pada wo nya.
3. Dapat melakukan pengecekan pada ketiga asset berikut ( lvcable, phbtr, trafo) apakah
sudah saling berelasi atau belum, jika belum maka silahkan untuk merelasikan/menghubungkan
asset tersebut sesuai dengan langkah2 asset register (ar) kemudian simpan, dan lakukan
kembali route workflow pada wo yang ingin di terbitkan nilai hi value nya.
211
assignment)
4. setelah user assignment sudah sesuai dengan user yang ditentukan untuk melakukan route
workflow, maka work order (wo) tersebut sudah bisa dilakukan route workflow kembali dan
diteruskan hingga ke tim inspeksi.
5. work order (wo) yang sudah dirubah user penerima nya akan diteruskan sesuai dengan user
penerima terbaru yang sudah dirubah.
6. selesai.
Q: Ketika melakukan route workflow muncul notifikasi eror dengan keterangan WORK ORDER
HAS BEEN UPDATED BY ANOTHER USER?
A: Lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Log out terlebih dahulu
2. Kemudian Log in kembali
3. Pilih Work Order Tracking (T&D)
4. Kemudian masukkan NO WO pada kolom FIND WORK ORDER, lalu ENTER
5. Setelah WO yang dicari muncul, maka silakan dibuka kembali WO tersebut
212
12. Koordinasikan kembali dengan Lead/Supervisor untuk memeriksa kembali hasil Inspeksi yang
telah di upload ulang pada aplikasi Web Maximo.
13. Selesai.
Q: Work Order (WO) tidak masuk setelah dilakukan download di aplikasi mobile?
A: Lakukan Tindakan Clear Data/Cache untuk Aplikasi Dream Mobile :
1. Pastikan sebelum melakukan tindakan Clear Data/Cache pada aplikasi Dream Mobile untuk
WO hasil inspeksi yang masih dalam proses pelaksanaan Inspeksi harap diselesaikan terlebih
dahulu dan pastikan sukses terupload ke aplikasi Maximo Web.
2. Pastikan dan konfirmasikan kepada Supervisor/Lead untuk Status Work Order (WO) pada
aplikasi web adalah "WINSP"
3. Setelah dipastikan aman, silahkan masuk kedalam Pengaturan/Setting pada menu utama
handphone android anda.
4. Pilih menu pengaturan Aplikasi, kemudian pilih aplikasi Dream Mobile.
5. Kemudian pada setting aplikasinya pilih "Penyimpanan", dan lakukan klik pilihan "Hapus Data"
aplikasi Dream Mobile.
6. Setelah Sukses, silahkan login kembali kedalam aplikasi Dream Mobile dan lakukan download
ulang Work Order (WO).
7. Setelah Work Order (WO) sukses terdownload semuan, silahkan cek untuk parameter yang
ada pada WO tersebut sudah sesuai dengan yang di jadwalkan atau belum.
8. Silahkan lakukan kembali kegiatan Inspeksi sesuai WO yang telah dijadwalkan.
9. Selesai.
Q: Status WO tidak berubah, padahal di Aplikasi Mobile status WO sudah Sukses Terupload?
A: Lakukan Change Status WO secara manual :
1. Silahkan Login kedalam Aplikasi Maximo WEB dengan menggunakan User Inspektor (Tim
Inspeksi) yang bersangkutan dengan WO tersebut.
2. Pilih Menu Work Order Tracking (T&D).
3. Cari WO tersebut dengan memasukan nomor WO pada kolom "Find Work Order" pada kolom
kiri atas.
4. Setelah masuk kedalam menu utama WO tersebut, lakukan Route Workflow secara manual,
dengan cara mengklik tombol Route Workflow hingga status WO menjadi " WREVIEW".
5. Kembali ke menu Dashboard.
6. Silahkan klik Tombol Logout jika ingin keluar dari aplikasi Maximo WEB.
7. Selesai.
213
Version History
List perubahan-perubahan DREAMPLN Manualbook terakhir
214
manualbook (hal. 210)
2.4.5 11 November 2020 DREAMPLN - tampilan header footer baru
- Menghapus panduan "Stop Workflow"
(penggunaan yg riskan untuk SOP, alur
pengerjaan tidak bisa terlacak)
- Penambahan Panduan Run Reports : Detail Data
Location Unit, Detail Trafo Unit, Detail Data
Hantaran JTM Unit
- Update panduan untuk Run Reports Rekap
Laporan SE060 dan Summary Asset
2.4.4 29 September 2020 DREAMPLN - Perbaikan typo "Save Asset" pada panduan
Apply Route (hal. 147)
- Perubahan penjelasan pada 3.2.6.4 Stop
Workflow (hal. 160)
- Update untuk 3.2.9 Change User Supervisor, Lead
(Koordinator Yantek) dan Owner (Tim Inspeksi)
(hal.164)
- Penjelasan baru dan perubahan nama sub-judul
untuk 3.2.9.1 dan 3.2.9.2, penggunaan reassign
untuk merubah penugasan pada user (hal.
164-167)
2.4.3/ 21 July 2020 DREAMPLN - penambahan FAQ (Frequently Asked Questions)
2.4.2 pada akhir manualbook
- perubahan desain footer dengan penomoran
halaman ditengah (semua halaman)
- Penambahan keterangan step terakhir (step
ke-6) Pembuatan PM SUTM (hal. 139)
- Penambahan panduan 3.1.6.3 Path Selector
pada SUTM (hal. 143)
- Penambahan panduan Apply Route (hal. 146)
2.4.1 15 Juni 2020 DREAMPLN - Revisi Besar Panduan DREAM Mobile
- DREAMPLN logo sebagai logo depan
manualbook
- perubahan nama file "EAM Manualbook"
menjadi "DREAMPLN Manualbook", untuk
konsistensi.
- perubahan gambar header manualbook
- perapian beberapa teks dan halaman (minor fix)
215
- sub-bab DREAM Mobile diberi teks ukuran 14
agar memudahkan pencarian (hal. iv)
- penambahan latar kotak warna pada setiap
bab utama
- penambahan logo DREAM Mobile pada header
awal 3.3.1. Aplikasi DREAM Mobile (hal. 159)
- Tata Cara Penggunaan Aplikasi dibagi menjadi 4
sub-bab baru
- Login Aplikasi DREAM Mobile, berisi panduan
login user (hal. 160)
- Menu Utama DREAM Mobile, berisi panduan
elemen-elemen pada menu utama (Home) (hal.
163)
- Modul Work Order DREAM Mobile, terbagi
menjadi 3 sub-bab, berisi panduan pengerjaan
work order dari awal hingga selesai (hal. 164)
- Status Work Order pada DREAM Mobile, berisi
penjelasan simbol status work order. (hal. 165)
- Halaman Work Order, berisi penjelasan elemen
pada detail work order. (hal. 166)
- Pengerjaan Work Order pada DREAM Mobile,
berisi panduan pengerjaan work order dari awal
hingga selesai work order. (hal. 167)
- Settings DREAM Mobile, berisi panduan pada
pengaturan aplikasi (hal.171)
2.4.0 20 Mei 2020 DREAMPLN - perbaikan gambar diagram alur asset operating
dan asset inactive, perubahan kata "pengawas"
menjadi "staff" untuk menghilangkan ambiguitas
kata "supervisor" (hal. 9 dan hal. 10)
- penambahan panduan update aplikasi .apk
(hal. 170)
- penambahan panduan "penambahan asset
pemeliharaan" (hal. 183)
2.3.1 24 April 2020 DREAMPLN - penambahan sub-bab Akses Run Reports,
Laporan SE060, dan Summary Asset pada Run
Reports (hal. 72, 73, 75)
2.3.0 23 April 2020 DREAMPLN - Penggabungan Manualbook Monitoring masuk
216
pada manualbook utama
- Penambahan bab Overview Aplikasi (hal. 3)
- pembagian asset menjadi sub-bab (hal. 8)
- penambahan sub-bab: status asset pada asset
register (hal. 9)
- perubahan header Locations Application ->
Locations (hal. 10)
- penambahan sub-bab Akses modul Locations,
Antarmuka Locations, Halaman Asset Location
(hal. 11, 12, dan 13)
- perubahan header Assets (T&D) Application ->
Assets (T&D) (hal. 35)
- penambahan sub-bab Akses modul Assets (T&D),
Antarmuka Assets (T&D), Halaman Asset (hal. 35,
36, dan 37)
-penambahan sub-bab Akses Preventive
Maintenance, Antarmuka Preventive
Maintenance, Halaman Preventive Maintenance
(hal. 115, 116, dan 117)
-penambahan sub-bab Antarmuka Work Order
Tracking (T&D), Halaman Work Order Tracking
(T&D) (hal. 141 dan 142)
2.2.2 10 Maret 2020 DREAMPLN - Perubahan dari bullet tipe centang, menjadi
nomor
- Perbaikan penomoran step
- perubahan beberapa gambar step (2,3,4,5,8,9)
of "Registrasi Aset Location" (menyesuaikan
dengan tampilan terbaru)
- penambahan panduan input kolom "Unit" (step
6,7)
- perubahan dari "Specifications" menjadi
spesifikasi aset untuk memudahkan pemahaman
pada step ke-13 untuk setiap jenis aset
- perubahan beberapa gambar step (2,3,4)
"Registrasi Asset (T&D)" (menyesuaikan dengan
tampilan terbaru)
- penambahan panduan input kolom "Unit" (step
3,4) pada setiap jenis aset
217
- penambahan panduan input kolom "Penyulang"
(step 5,6) pada setiap jenis aset
- penambahan 1.3.2 Generate Asset Template
- penataan ulang sub-menu
2.2.1 6 Maret 2020 DREAMPLN - Update minor tampilan title dan header
- Penambahan modul Kegiatan Pemeliharaan
(hal. 140)
- Akses Work Order (hal. 117)
- Update Diagram Alur Status Work Order (hal. 124)
- Stop Workflow (Workflow Assignment,hal 121)
- Review Laporan Inspeksi (hal. 125)
- Change User Lead (Koordinator Yantek) dan
Owner (Tim Inspeksi) (hal. 127)
- 3.1 Alur Kegiatan Pemeliharaan (hal. 140)
- Diagram Alur Kegiatan Pemeliharaan (hal. 140)
- 3.2 Input Failure Codes (hal. 141)
- 3.3 Pemilihan tim pemeliharaan (hal. 143)
- 3.4 Histori Pemeliharaan Aset
TERIMA KASIH
218