Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Cawas I Kabupaten Klaten
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Cawas I Kabupaten Klaten
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Cawas I Kabupaten Klaten
505
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
506
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
507
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
508
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Sedang 2 3 5
(6,5) (9,7) (16,1)
Lama 7 15 22
(22,6) (48,4) (71)
Sikap 0,042
Kurang Baik 0 0 0
(0) (0) (0)
Cukup Baik 1 8 9
(3,2) (25,8) (29)
Baik 2 20 22
(6,5) (64,5) (71)
Dari tabel 7. Menunjukkan bahwa tenaga puskesmas dengan praktik pengelolaan
limbah medis padat yang baik lebih banyak dijumpai pada kelompok umur dewasa (45,2%),
kelompok dengan tingkat pendidikan tinggi (58,1%), kelompok dengan masa kerja lama
(48,4%), dan kelompok dengan tingkat pengetahuan cukup baik (29%), serta kelompok
dengan sikap yang baik (64,5%).
509
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
510
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
limbah medis padat yang kurang sesuai Puskesmas Cawas I Kabupaten Klaten
juga. dengan nilai p > 0,05 yaitu 0,076. Hal
Hasil penelitian ini sejalan yang menyebabkan tidak adanya
dengan penelitian Muthoni et al.(2015) hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang Penilaian Tingkat Pengetahuan dengan praktik mungkin karena faktor
Pengelolaan Limbah Medis Rumah pelatihan pengelolaan limbah yang
Sakit Terpilih di Kenya yang masih kurang.Dengan kurangnya
menunjukkan bahwa tidak ada pelatihan yang diperoleh tenaga
hubungan antara masa kerja tenaga puskesmas maka pengetahuan yang
kesehatan dengan praktik pengelolaan dimiliki tenaga puskesmas tentang
limbah medis dengan p=0,36.8 pengelolaan limbah medis padat
Penelitian tersebut menyatakan bahwa puskesmas juga menjadi tidak
tingkat pengetahuan dan praktik dalam maksimal. Meskipun sebagian besar
pengelolaan limbah medis tidak tenaga puskesmas memiliki latar
tergantung dari lamanya masa kerja belakang di bidang kesehatan, jika
namun dipengaruhi oleh faktor tidak didukung dengan adanya
antusiasme dalam pengelolaan limbah pelatihan spesifik pengelolaan limbah
medis pada kelompok dengan masa maka tidak akan memunculkan praktik
kerja baru (1-5 tahun), faktor kelelahan pengelolaan limbah medis padat yang
dan kejenuhan pada kelompok dengan baik Hanya 3% tenaga puskesmas
masa kerja sedang (5-10 tahun) dan yang mendapat pelatihan tetang
faktor loyalitas terhadap pekerjaaan pengelolaan limbah dari Dinas
pada kelompok dengan masa kerja Lingkungan Hidup sedangkan 97%
lama (lebih dari 10 tahun). mengaku belum pernah mendapat
Kesimpulannya, masa kerja pelatihan tentang pengelolaan limbah
tidak berhubungan dengan praktik medis.
pengelolaan limbah medis padat Hasil penelitian ini sejalan
puskesmas. Hal yang menyebabkan dengan dengan penelitian Balushi et al
tidak adanya hubungan mungkin (2016) tentang Pengetahuan, Sikap
karena faktor pelatihan pengelolaan dan Praktik Pengelolaan Limbah Medis
limbah yang masih kurang pada tenaga diantara Personil Pelayanan Kesehatan
puskesmas yang memiliki masa kerja di Rumah Sakit Pelayanan Sekunder Al
baru maupun lama. Pada dasarnya Buraimi Governorate, Oman yang
pelatihan merupakan kegiatan yang menyatakan bahwa tidak ada
dapat mempengaruhi perubahan hubungan antara pengetahuan dengan
pengetahuan, sikap, dan praktik praktik pengelolaan limbah medis
seseorang kearah yang lebih baik. dengan p=0.264.9 Penelitian tersebut
Hubungan Tingkat Pengetahuan menyebutkan bahwa pengetahuan
dengan Praktik tinggi dapat menghasilkan suatu
Uji korelasi spearman dapat kesadaran pengelolaan limbah yang
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tinggi namun tidak untuk praktiknya.
yang bermakna antara tingkat Hal ini disebabkan program pelatihan
pengetahuan tenaga puskemas dengan pengelolaan limbah medis dapat
praktik pengelolaan limbah medis padat meningkatkan kesadaran pengelolaan
511
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
limbah yang tinggi namun untuk praktik tidak sesuai dengan kategori maka
kembali lagi pada komitmen masing- kepala sanitasi langsung menegurnya
masing pekerja. supaya melakukan praktik yang benar.
Penelitian ini menunjukkan Sebaiknya tenaga puskesmas tetap
bahwa tidak ada hubungan tingkat berkomitmen melakukan praktik
pengetahuan tenaga puskesmas pengelolaan limbah medis padat yang
dengan praktik pengelolaan limbah baik dalam aktivitas bekerja sehari-hari
medis padat Puskesmas Cawas I meskipun tanpa adanya pengawasan.
Kabupaten Klaten. Hal yang Pengadaaan penghargaan (reward)
menyebabkan tidak adanya hubungan kepada tenaga puskesmas juga
mungkin karena tidak didukung dengan diperlukan supaya memotivasi tenaga
adanya pelatihan pengelolaan limbah puskesmas dalam bekerja agar
medis. Pelatihan spesifik tentang memiliki sikap yang positif dalam
pengelolaan limbah medis dapat pengelolaan limbah medis padat
meningkatkan pengetahuan dan Puskesmas.
kesadaran sehingga dapat Faktor ketersediaan tempat
mempengaruhi praktik tenaga sampah juga mendukung praktik
puskesmas. Dengan demikian, tenaga puskesmas. Ketersediaan
pelatihan pengelolaan limbah baik dari tempat sampah yang dimaksud adalah
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten adanya tempat sampah medis dan non
maupun pelatihan internal Puskesmas medis disetiap unit ruangan dan
Cawas I perlu diselenggarakan dalam diletakkan di dalam ruangan tindakan
rangka peningkatan sumber daya kecuali pada kamar pasien rawat
puskesmas dalam hal pengelolaan inap.Dengan tersedianya tempat
limbah. sampah yang memadai maka tenaga
Hubungan Sikap dengan Praktik puskesmas dapat melakukan praktik
Uji korelasi spearman dapat pengelolaan limbah medis padat
disimpulkan bahwa ada hubungan khususnya pemilahan dan pewadahan
yang bermakna antara sikap tenaga sesuai dengan peraturan.
puskemas dengan praktik pengelolaan Hasil penelitian ini sejalan dengan
limbah medis padat puskesmas Cawas dengan penelitian Karmakar, et al.
I Kabupaten Klaten dengan nilai p < (2016) tentang pengetahuan, sikap,
0,05 yaitu 0,042. Dengan demikian dan praktik pengelolaan limbah medis
sikap tenaga puskesmas ada kaitannya oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
dengan praktik pengelolaan limbah tersier Agartala, Tripura India yang
medis padat puskesmas. Hal yang menunjukkan ada hubungan sikap
mempengaruhi sikap tenaga tenaga pelayanan kesehatan dengan
puskesmas yaitu faktor pengawasan. praktik pengelolaan limbah medis
Hal ini dapat dilihat dari sering dengan p= 0,003.10 Penelitian tersebut
dilakukan pengawasan langsung dari menunjukkan bahwa tenaga kesehatan
kepala sanitasi puskesmas melalui dengan sikap yang positif
kunjungan dari unit ke unit dalam hal menyebabkan praktik pengelolaan
pembuangan limbah sesuai kategori. limbah medis yang benar. Hal tersebut
Jika ditemukan limbah yang dibuang karena adanya kesadaran yang tinggi
512
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
513
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
514
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
515