08 Naskah Publikasi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

ANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DAN TIANG

BOR PADA TANAH LEMPUNG BERDASARKAN PEMBEBANAN JEMBATAN


SNI 1726 : 2016
(Studi Kasus Pilar Jembatan Sirnoboyo Pacitan, Jawa Timur)

Hary Wahyudi Herman1, Hanindya Kusuma Artati.2


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Islam Indonesia
Email: 13511301@students.uii.ac.id
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Islam Indonesia
Email: hanindya@uii.ac.id

Abstract: Bridge is a building construction used for passing on a road or a path with any
obstacle below. Sirnoboyo Bridge is an access between Glonggong National Road - Pacitan -
Hadiwarno - Bts Kab. Trenggalek. Sirnoboyo bridge construction project has purpose to complete
part of the southern cross lane, especially in Pacitan Regency. Foundation is the most important
part during the construction project, because it carries on structural loads above it to the soil layers
below. In this final project, the writer wants to analyse pile foundation and bored pile foundation
on pillar number 2 at Sinorboyo bridge, therefore it can result on selecting the most effective
foundation between those two types above. The latest bridge loading regulation in Indoneisa is SNI
1725:2016. On the condition of clay soil, bearing capacity calculation of pile foundation uses U.S
Army Corps and Tomlinson methods. While the bearing capacity calculation of bored pile
foundation uses Reese & Wright alongside Skempton methods, so that there are four calculation
methods based on the Cu results of the soil test at laboratory. Calculation for bridge loading (SNI
1725:2016) resulted 34.080,01 kN as the maximum axial load P. While the analysis results for
bearing capacity calculation of a single pile foundation using U.S Army Corps & Tomlinson
methods are 1.950,49 kN and 1.598,26 kN, following by the results for bearing capacity of a single
bored pile foundation using Reese & Wright and Skempton methods are 1.458,59 kN and 1.185,59
kN. Based on the bearing capacity calculation, pile foundation requires fewer piles compared to the
bored pile foundation that are 28 and 30 piles, the pile foundation only needs 20 and 24 piles.
Meanwhile, the results of group (block) bearing capacity calculation shows that the bearing
capacity is bigger than the axial load received by pillar 2 that is 34.080,01 kN based on the piles
needed for each methods.

Keywords: Pile Foundation, Bored Pile Foundation, Bridge Loading.

1. PENDAHULUAN dibawahnya. Ditinjau dari segi


pelaksanaan, ada beberapa macam
Jembatan adalah suatu konstruksi yang
pondasi yang tidak mungkin
gunanya untuk meneruskan jalan melalui
dilaksanakan dalam suatu proyek,
suatu rintangan yang berada lebih rendah.
apabila kondisi lingkungan yang tidak
Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan
memungkinkan dengan adanya pekerjaan
air atau jalan lalu lintas biasa). Di dalam
yang baik dan sesuai dengan perencanaan
pembangunan suatu proyek konstruksi,
yang memadai, serta struktur pondasi
pondasi adalah hal yang paling penting
yang dipilih itu dilengkapi pertimbangan
dikarenakan berfungsi untuk meneruskan
beban struktur diatasnya ke lapisan tanah
mengenai kondisi tanah pondasi dan 3. LANDASAN TEORI
batasan-batasan strukturnya. 3.1 Tanah
1.1 Tujuan Penelitian Dalam pandangan teknik sipil, tanah
adalah himpunan mineral, bahan organik,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dan endapan-endapan yang relative lepas
Mengetahui pembebanan jembatan
(loose), yang terletak di atas batuan dasar
sirnoboyo pacitan pilar 2 berdasarkan
(bedrock). Ikatan antara butiran yang
SNI 1725-2016, Mengetahui kapasitas
relatif lemah dapat disebabkan oleh
dukung pondasi tiang pancang
karbonat, zat organik, atau oksida-oksida
menggunakan metode U.S Army Corps
yang mengendap di antara partikel-
dan metode Tomlinson, Mengetahui
partikel.
kapasitas dukung pondasi tiang bor
menggunakan metode Reese & Wright Tanah memiliki peranan yang sangat
dan metode Skempton, Mengetahui penting dalam suatu pekerjaan
kapasitas dukung pondasi kelompok blok konstruksi. Tanah adalah sebagai dasar
tiang pancang dan tiang bor terhadap pendukung suatu bangunan atau bahan
pembebanan jembatan SNI 1725-2016, kontruksi dari bangunan itu sendiri
Mengetahui Bagaimana kekuatan tiang seperti tanggul atau bendungan dan
terhadap gaya lateral pondasi tiang terkadang juga sebagai penyebab
pancang dan tiang bor berdasarkan timbulnya gaya luar pada bangunan. Pada
kelompok tiang. umumnya semua bangunan dibuat diatas
atau dibawah permukaan tanah, maka
2. TINJAUAN PUSTAKA
diperlukan suatu sistem pondasi yang
Dari penelitian sebelumnya, terdapat akan menyalurkan beban dari bangunan
persamaan dan perbedaan dengan ke tanah (Bowless, 1997).
penelitian yang akan dilakukan. Salah
3.2 Pondasi Tiang
satunya Yoga (2010), menganalisis
pondasi tiang bor pada proyek jembatan Pondasi tiang digunakan untuk
tambalan II Bantul. mendukung bangunan bila lapisan tanah
Annizaar (2015) merencanakan pondasi kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis
tiang pancang dan tiang bor pada ini dapat digunakan untuk mendukung
pekerjaan pembuatan abutment jembatan bangunan yang menahan gaya angkat ke
Labuhan Madura. atas, terutama pada bangunan-bangunan
Prakasa (2016), menganalisis daya tingkat tinggi yang dipengaruhi oleh
dukung dan penurunan pondasi tiang bor gaya-gaya pengguling akibat beban angin
tunggal dengan metode plaxis. (Hardiyatmo, 2008).
Fitri (2017), merencankan ulang struktur
3.2.1 Pondasi Tiang Bor
bawah abutment dengan pondasi bord
pile. Tiang bor dipasang ke dalam tanah
Nurmawaty (2017), merencanakan ulang dengan cara mengebor tanah terlebih
struktur bawah dengan pondasi bord pile. dahulu, kemudian diisi dengan dengan
tulangan dan dicor beton. Pondasi tiang
Wahyudi (2019), menganalisis kapasitas
bor biasanya digunakan pada tanah yang
dukung pondasi tiang pancang dan tiang
stabil dan kaku, sehingga memungkinkan
bor terhadap tanah lempung berdasarkan
untuk membentuk lubang yang stabil
pembebanan jembatan sni 1726 : 2016
dengan alat bor. Apabila tanah
pada jembatan sirnoboyo pacitan.
mengandung air, dibutuhkan pipa besi
untuk menahan dinding lubang dan pipa
ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran
beton. Pada tanah yang keras atau batuan
lunak, dasar tiang daoat dibesarkan untuk
menambah tahanan dukung pada ujung 3.3 Kapasitas Dukung Pondasi
tiang. Tiang
3.2.2 Pondasi Tiang Pancang Ditinjau dari cara mendukung beban,
tiang dapat dibagi menjadi dua macam
Tiang pancang umumnya berbentuk
(Hardiyatmo, 2002), yaitu: Tiang gesek
prisma atau bulat. Tiang-tiang dicetak di
(fraction pile) yang kapasitas dukungnya
lokasi tertentu, kemudian diangkut ke
lebih ditentukan oleh perlawan gesek
lokasi pembangunan. Ukuran diameter
antara dinding tiang dan tanah
yang biasanya dipakai untuk tiang yang
disekitarnya. Dan Tiang dukung ujung
tidak berlubang diantara 20 sampai 60
(and bearing pile) yang kapasitas
cm. Untuk tiang yang berlubang
dukungnya ditentukan oleh tahanan
diameternya dapat mencapai 140 cm.
ujung tiang.
Panjang tiang beton pracetak biasanya
berkisar diantara 20 sampai 40 m. Untuk 3.3.1 Kapasitas Daya Dukung Tiang
tiang beton berlubang bisa sampai 60 m. Pancang Tunggal Berdasarkan
Beban maksimum untuk tiang ukuran Data Kohesi (Cu) Laboratorium
kecil dapat berkisar di antara 300 sampai
Kapasitas dukung tiang tunggal metode
800 kN (Hardiyatmo, 2002).
U.S Army Corps menggunakan
3.2.3 Safety Factor (SF) persamaan berikut.
a. tahanan ujung (Qp)
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang,
𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝
maka diperlukan untuk membagi
kapasitas ultimit dengan faktor aman qp = Nc 𝑥 𝐶𝑢
tertentu. Faktor aman ini perlu diberikan Dengan Qp = Tahanan ujung (kN), qp
dengan maksud: Memberikan keamanan = daya dukung tanah (kN/m2), Nc= 9
diambil saman dengan (Skempton,
terhadap ketidakpastian metode hitungan
1959), Cu= nilai kohesi dasar tiang
yang digunakan, Memberikan keamanan
terhadap variasi kuat geser dan rencana
kompresibilitas tanah, Meyakinkan b. tahanan selimut (Qs)
bahwa bahan tiang cukup aman dalam Qs = fs x As x t
mendukung beban yang bekerja, fs = 𝛼 𝑥 𝐶𝑢
Meyakinkan bahwa penurunan total yang dengan Qs = Tahanan selimut (kN), fs
terjadi pada tiang tunggal atau kelompok = adhesi antara tiang dan tanah
masih tetap dalam batas-batas toleransi, disekitarnya (kN/m2), t = panjang
dan Meyakinkan bahwa penurunan tidak tiang pancang (m), As = keliling tiang
seragam diantara tiang-tiang masih pancang (m), Α = faktor adhesi
dalam batas toleransi. diambil dari Grafik 3.1 α Metode U.S
Army Corps.
Gambar 1 Kuat Geser Undrained, Cu (kN/m2)
c. tahanan ultimit (Qu) pondasi, SF = Angka aman untuk
Qu = Qp + Qs tahanan ujung (tiang pancang 2,5).
Dengan Qu = Tahanan ultimit (kN), Qp Untuk kapasitas dukung tiang tunggal
= Tahanan ujung (kN), Qs = Tahanan metode Tomlinson, persamaan untuk
selimut (kN). mencari tahanan ujung, tahanan selimut,
tahanan ultimit, dan tahanan ijin adalah
d. tahanan ijin (Qall)
sama. Perbedaannya hanya dalam
𝑄𝑢 mencari nilai α, yaitu dapat dilihat pada
𝑄𝑎𝑙𝑙 =
𝑆𝐹
Gambar 2.
Dengan Qa = Kapasitas daya dukung
ijin pondasi, Qu = Kapasitas ultimit
Gambar 2 Hubungan Antara Faktor Adhesi Dan Kohesi Untuk Tiang Pancang Dalam
Tanah Lempung (Tomlinson,1977)

3.3.2 Kapasitas Daya Dukung Tiang sisi tiang bor menurut Reese & Wright
Bor Tunggal Berdasarkan Data yaitu 0,55.
Kohesi (Cu) Laboratorium
c. tahanan ultimit (Qu)
Kapasitas dukung tiang tunggal metode Qu = Qp + Qs
Reese & Wright menggunakan
Dengan Qu = Tahanan ultimit (kN), Qp
persamaan berikut.
= Tahanan ujung (kN), Qs = Tahanan
a. tahanan ujung (Qp) selimut (kN).
𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝
d. tahanan ijin (Qall)
qp = Nc 𝑥 𝐶𝑢 𝑄𝑢
𝑄𝑎𝑙𝑙 =
𝑆𝐹
dengan Qp= Tahanan ujung (kN), qp =
daya dukung tanah (kN/m2), Nc= 9 Dengan Qa = Kapasitas daya dukung
diambil saman dengan (Skempton,
ijin pondasi, Qu = Kapasitas ultimit
1959), Cu= nilai kohesi dasar tiang
rencana. pondasi, SF = Angka aman untuk
tahanan ujung (tiang pancang 2,5)
b. tahanan selimut (Qs)
Qs = fs x As x t Untuk kapasitas dukung tiang tunggal
metode Skempton, persamaan untuk
fs = 𝛼 𝑥 𝐶𝑢 mencari tahanan ultimit dan tahanan ijin
dengan Qs = Tahanan selimut (kN), fs adalah sama. Sedangkan untuk mencari
= adhesi antara tiang dan tanah tahanan ujung dan tahanan selimut
disekitarnya (kN/m2), t = panjang menggunakan persamaan berikut:
tiang pancang (m), As = keliling tiang
pancang (m), 𝛼 = faktor adhesi gesek
a. tahanan ujung (Qp) 3.6 Pondasi Kelompok
𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝 𝑥 µ
Dari kondisi tanah kapsitas dukung tiang
qp = Nc 𝑥 𝐶𝑢 gesek (friction pile) dalam tanah
Dengan µ = faktor koreksi, dengan
lempung akan berkurang jika jarak tiang
µ=0,8 untuk d<1 meter, dan µ=0,75
semakin dekat. Beberapa pengamatan
untuk d>1 meter menunjukkan, bahawa kapasitas dukung
b. tahanan selimut (Qs) total dari kelompok tiang gesek (friction
Qs = fs x As x t pile), khususnya tiang dalam tanah
fs = 𝛼 𝑥 𝐶𝑢 lempung, sering lebih kecil dari pada
dengan α = faktor adhesi gesek sisi hasil kali kapasitas dukung tiang tunggal
tiang bor disarankan, Skempton yaitu dikalikan jumlah tiang dalam
0,45. kelompokny. Jadi, besarnya kapasitas
3.4 Pembahasan dukung total menjadi tereduksi dengan
Pembebanan untuk analisis kekuatan nilai reduksi yang tergantung dari
jembatan jalan raya merupakan dasar ukuran, bentuk kelompok, jarak, dan
dalam menentukan beban-beban dan panjang tiangnya.
gaya-gaya untuk perhitungan tegangan- 3.6.1 Jumlah Tiang Kelompok
tegangan yang terjadi pada setiap bagian
∑Pmax
jembatan jalan raya. Penggunaan n=
𝑄𝑎𝑙𝑙
jembatan ini dimaksudkan agar dapat
dengan n = jumlah tiang kelompok,
mencapai kekuatan yang aman dan
∑Pmax = beban maksimal yang berada
ekonomis sesuai dengan kondisi
diatas pondasi rencana (kN), Qall = daya
setempat sehingga proses analisis
dukung maksimal rencana 1 tiang
kekuatan jembatan menjadi efektif. Pada
pondasi (kN).
analisis ini yang digunakan sebagai
acuan dalam perhitungan adalah SNI 3.6.2 Kontrol Gaya Tekan Tiang
1725-2016 yaitu tentang pembebanan Terhadap Beban Aksial Dan
untuk jembatan. Momen
Pada desain jembatan grindulu ini beban ∑𝑃 𝑀𝑥 . 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑀𝑦 . 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 = + +
𝑛 𝑛𝑦 . ∑ 𝑦 2 𝑛𝑥 . ∑ 𝑥 2
rencana yang diperhitungkan terdiri dari
beban mati, beban mati tambahan, beban Dengan Pmaks = beban maks yang akan
lajur, gaya rem, beban pejalan kaki, diterima pondasi tiang (kN), ∑P =
beban angin pada struktur, beban angin jumlah beban aksial total (kN), n =
pada kendaraan, dan beban gempa. jumlah tiang pakai, Mx = momen arah x
(kNm), My = momen arah y (kNm).
3.5 Kombinasi Pembebanan
3.6.3 Kontrol Gaya Lateral
Kombinasi pembebanan yang digunakan 2 𝑀𝑦
dalam desain jembatan Sirnoboyo Hu =
(1,5 𝑑+0,5 𝑓)
Pacitan dapat dilihat pada SNI 1725- Dengan My = kapasitas momen tiang
2016. Kombinasi pembebanan yang pancang, d = diameter tiang pancang, f =
digunakan antara lain beban mati, beban tinggi reaksi tanah.
mati tambahan, beban lajur , beban rem,
beban pejalan kaki, beban angin pada 3.6.4 Daya Dukung Kelompok Geser
struktur, beban angin pada kendaraan, Blok
dan beban gempa sehingga dapat dilihat ∑Qblok = Lg x Bg x Cu x N ∗ c +
pada SNI 1725-2016. 2 x(Lg + Bg)∑Cu x ∆L
Dengan ∑Qblok = Daya dukung blok
(kN), Lg = Panjang blok pondasi
kelompok (m), Bg = Lebar blok pondasi
kelompok (m), Cu = Kohesi dasar tiang dukung, ∑Cu x ∆L = Kohesi tanah di
rencana (kN/m2), N*c = Faktor kapasitas sekeliling kelompok tiang (kN/m2).

4. METODE PENELITIAN

Gambar 3 Flow Chart Penulisan Tugas Akhir


5. ANALISIS DAN Berikut hasil rekapitulasi kombinasi
PEMBAHASAN pembenanan pada pilar
5.1 Pembebanan Jembatan Pilar 2

Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan Pada Pilar


No Kombinasi P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 KUAT I 34080,01 307,78 0,00 1480,44 0,00
2 KUAT II 32536,50 239,39 0,00 1151,46 0,00
3 KUAT III 27134,22 5,32 666,17 2,13 4866,00
4 KUAT VI 27134,22 0,00 0,00 0,00 0,00
5 KUAT VI 27191,73 1,52 190,33 0,61 1390,28
6 EKSTREM 29063,61 466,06 380,56 2430,11 2018,88
Max 34080,01 466,06 666,17 2430,11 4866,00

5.2 Perhitungan Pondasi Tiang 5.3 Perhitungan Pondasi Tiang Bor


Pancang 5.3.1 Perhitungan Metode Reese &
5.2.1 Perhitungan Metode U.S Army Wright
Corps 𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝
𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝 = 291,357 𝑥 0,785
= 291,357 𝑥 0,785 = 228,83 kN
= 228,83 kN Qs =2.688,34 kN
Qs =4647,39 kN 𝑄𝑢 = 𝑄𝑝 + 𝑄𝑠
𝑄𝑢 = 𝑄𝑝 + 𝑄𝑠 = 228,83 + 2688,34
= 4.876,22 𝑘𝑁 = 4876,22 𝑘𝑁
𝑄𝑢 𝑄𝑢
𝑄𝑎𝑙𝑙 = 𝑄𝑎𝑙𝑙 =
𝑆𝐹 𝑆𝐹
4876,22 2917,17
= =
2,5 2
= 1.950,49 𝑘𝑁 = 1458,59 𝑘𝑁
= 195,05 𝑇𝑜𝑛 = 145,86 𝑇𝑜𝑛
5.2.2 Perhitungan Metode Tomlinson 5.3.2 Perhitungan Metode Skempton
𝑄𝑝 = 𝑞𝑝 𝑥 𝐴𝑝 𝑞𝑝 = 9 𝑥 𝐶𝑢 𝑥 µ
= 291,357 𝑥 0,785 = 9 𝑥 32,373 x 0,75
= 228,83 kN = 171,62 kN/m2
Qs =3.766,824 kN Qs =2199,554 kN
𝑄𝑢 = 𝑄𝑝 + 𝑄𝑠 𝑄𝑢 = 𝑄𝑝 + 𝑄𝑠
= 3995,66 𝑘𝑁 = 228,83 + 2199,554
𝑄𝑢 = 2371,18 𝑘𝑁
𝑄𝑎𝑙𝑙 = 𝑄𝑢
𝑆𝐹 𝑄𝑎𝑙𝑙 =
3995,66 𝑆𝐹
= 2371,18
2,5 =
= 1598,26 𝑘𝑁 2
= 159,83 𝑇𝑜𝑛 = 1185,59 𝑘𝑁
= 118,56 𝑇𝑜𝑛
5.4 Kebutuhan Tiang Pondasi lebih besar dari gaya lateral tanah
baik itu gaya Tx maupun Ty.
Pada metode U.S. Army Corps
dibutuhkan tiang pancang sebesar 20 6.2 Saran
tiang pada kedalaman 56 m. pada metode
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas,
Tomlinson dibutuhkan tiang pancang
maka dapat disimpulkan beberapa saran
sebesar 24 tiang.
antara lain sebagai berikut ini.
Pada metode Reese & Wright dibutuhkan
1. Perlu pembanding dimensi untuk
28 tiang bor, sedangkan pada metode
mendapatkan jumlah tiang dalam
Skempton dibutuhkan 30 tiang bor.
kelompok tiang yang efisien.
5.5 Cek Daya Dukung Tiang 2. Menambahkan perbandingan analisis
Kelompok Geser Blok yang pondasi secara statik seperti
plaxis dll.
Dari hasil kontrol masing masing tiang
gaya tiap tiang (P) setelah diberi beban 7. DAFTAR PUSTAKA
masih lebih kecil dari Qall = 1950,49
Annizaar, R. 2015. Perencanaan
rencana sehingga pondasi aman terhadap
Pondasi Tiang Pancang Dan Tiang
beban rencana. Bor Pada Pekerjaan Pembuatan
6. KESIMPULAN DAN SARAN Abutment Jembatan Labuhan
6.1 Kesimpulan Madura. Tugas Akhir. (Tidak
Diterbitkan). Universitas Islam
Berdasarkan hasil dari perhitungan dan
Indonesia. Yogyakarta.
pembahasan yang telah ditunjukan pada
bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil Direktorat Jenderal Bina Marga, 2016,
kesimpulan sebagai berikut ini. Standar Pembebanan untuk
Jembatan SNI 1725:2016, Badan
1. Hasil perhitungan beban-beban
Standardisasi Nasional, Jakarta.
jembatan sirnoboyo pacitan pilar 2
berdasarkan SNI 1725-2016 Fitri, A.A. 2017. Perencanaan Ulang
diperoleh nilai beban aksial sebesar Struktur Bawah Abutment Dengan
34.080,01 kN, gaya momen x Pondasi Bord Pile (Redesign
sebesar 2.430,11 kNm dan gaya Bottom Structure Abutment With
momen y sebesar 4.866,00 kNm. Bord Pile Foundation). Tugas
2. Nilai kapasitas dukung ijin pondasi Akhir. (Tidak Diterbitkan).
tiang pancang menggunakan metode Universitas Islam Indonesia.
U.S Army Corps Sebesar 1.950,49 Yogyakarta.
kN dan metode Tomlinson Sebesar Hardiyatmo, H.C. 2002. Teknik Pondasi
1.598,26 kN
2. Bagian II. Yogyakarta.
3. Nilai kapasitas dukung ijin pondasi
tiang bor menggunakan metode Hardiyatmo, H.C. 2010. Mekanika Tanah
Reese & Wright sebesar 1.458,59 2. Gajah Mada University Press.
kN dan metode Skempton sebesar Yogyakarta.
1.185,59 kN. Hardiyatmo, H.C. 2011. Analisis dan
4. Nilai kapasitas dukung pondasi Perancangan Fondasi 1. Gajah
kelompok blok tiang pancang adalah Mada University Press. Yogyakarta.
109.025,397 kN dan 124932,31 kN,
sedangkan tiang bor adalah Hariska. 2005. Perbandingan Kapasitas
1460677,36 kN dan 148822,41 kN. Dukung dan Penurunan Pondasi
5. Kekuatan tiang terhadap gaya lateral TiangBorpada Proyek
pondasi tiang pancang dan tiang bor Pembangunan Balai Pelatihan
aman dikarenakan nilai Hall tiang Kesehatan Batam. Tugas Akhir.
(Tidak Diterbitkan). Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
Nurmawaty. 2017. Perencanaan Ulang
Struktur Bawah Dengan Pondasi
Bord Pile. Tugas Akhir. (Tidak
Diterbitkan). Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.
Pamuji. 2009. Analisis Kapasitas
Dukung Pondasi Bord Pile (Studi
Kasus Pada Overpass Intechange
STA. 22 + 800, Proyek Jalan Tol
Semarang-Solo). Tugas Akhir.
(Tidak Diterbitkan). Universitas
Islam Indonesia. Yogyakarta.
Prakasa, A.G. 2016. Analisis Daya
Dukung dan Penurunan Pondasi
Tiang Bor (Bor Pile) Tunggal
dengan Metode Plaxis. Tugas Akhir.
(Tidak Diterbitkan). Universitas
Islam Indonesia. Yogyakarta.
Yoga, F. 2010. Analisis Pondasi Tiang
Bor Pada Proyek Jembatan
Tambalan II Bantul. Tugas Akhir.
(Tidak Diterbitkan). Universitas
Islam Indonesia. Yogyakarta.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy