Implementasi Keperawatan Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Dengan Masalah Kecemasan

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PASIEN KANKER YANG MENJALANI

KEMOTERAPI DENGAN MASALAH KECEMASAN


Azwaldi1, Muliyadi2 , Putri Adira Aisyah3
1
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Palembang
2,3
Program Studi DIII Keperawatan, Poltekkes Palembang
Muliyadi@poltekkespalembang.ac.id

ABSTRACT
Background: Cancer is a large group of diseases characterized by abnormal cell growth outside
normal limits which can then attack parts of the body or spread to other organs. The World Health
Organization (WHO) estimates that there are 18.1 million new cancer cases and 9.6 million deaths
that occurred this year. The purpose of this paper is to obtain an overview of nursing
implementation in patients undergoing chemotherapy treatment with anxiety problems at a private
hospital in the city of Palembang. Method: the type of research used is descriptive analytic. The
approach used is a nursing care approach which includes assessment, nursing diagnoses,
planning, implementation and evaluation. The research subjects studied were two patients with
breast cancer chemotherapy. The study was conducted in the chemotherapy room. Data collection
methods were interviews, observations and physical examinations on March 29, 2021-12 April
2021. The results showed that after the implementation of nursing, the provision of information,
relaxation exercises and motivational support for three days was resolved the anxiety experienced
by the two patients was resolved. Conclusion: the anxiety of cancer patients undergoing
chemotherapy can be reduced through nursing implementation by nurses as service providers
Keywords: Nursing implementation, chemotherapy, breast cancer, anxiety

ABSTRAK
Latar belakang : Kanker adalah satu kelompok besar penyakit yang ditandai dengan
pertumbuhan sel abnormal diluar batas normal yang kemudian dapat menyerang bagian tubuh atau
menyebar ke organ lain.organisasi kesehatan dunia ( WHO) mengestimasi terdapat 18, 1 juta kasus
kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi pada tahun ini. Tujuan dari penulisan ini untuk
memperoleh gambaran Implementasi keperawatan pada pasien yang menjalani Pengobatan
Kemoterapi dengan masalah kecemasan di Rumah Sakit swasta di Kota Palembang. Metode: jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriftif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Subyek penelitian yang diteliti berjumlah dua pasien dengan kemoterapi
kanker payudara. Penelitian dilakukan di ruang kemoterapi. Metode pengumpulan data wawancara,
observasi dan pemeriksaan fisik pada tanggal 29 maret 2021-12 april 2021. Hasil penelitian
menunjukkan setelah dilakukan implementasi keperawatan pemberian informasi, latihan relaksasi
dan dukungan motivasi selama tiga hari kecemasan yang dialami kedua pasien teratasi.
Kesimpulan: kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi dapat diturunkan melalui
implemtasi keperawatan yang dilakukan perawat sebagai pemberi layanan.

Kata kunci : Implementasi keperawatan , kemoterapi, kanker payudara, kecemasan

PENDAHULUAN
Kanker adalah satu kelompok besar penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel
abnormal diluar batas normal yang kemudian dapat menyerang bagian tubuh atau menyebar ke
organ lain (WHO, 2017). Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan
pertumbuhan sel - sel jaringan tubuh tidak normal menginsfiltrasi/merembes dan menekan jaringan
tubuh sehingga mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010). Kanker merupakan satu dari
empat penyakit penyebab kematian tertinggi yaitu kardivaskular, kanker, penyakit pada pernapasan
kronis, dan diabetes mellitus (Warganegara & Nur, 2016).

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 1


Penyakit kanker salah satu penyebab kematian kedua secara global, jumlah penderita
kanker diseluruh dunia terus meningkat signifikan. Laporan terbaru dirilis oleh Internasional
Agency For Research On Cancer, organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi terdapat 18, 1
juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi pada tahun ini. Serangan kanker yang
massif ini membuat WHO memperdiksi kanker bakal mejadi penyebab kematian nomor satu
didunia pada akhir abad ini. Kanker bakal menjadi penghalang terbesar bagi manusia untuk
meningkatkan angka harapan hidup (WHO, 2018). Jumlah angka kematian di Indonesia akibat
kanker ditahun 2018 berjumlah 207.210. Selain itu juga 70 % kasus di Indonesia diketahui setelah
stadium lanjut, dalam penanggulangan kanker ini pun Kemenkes memperhatikan 4 pilar, yaitu
promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan khusus dan adanya pengobatan (Kemenkes RI,
2020). Di provinsi Sumatera Selatan menurut data Kementrian Kesehatan RI terkait kanker
payudara, serviks dan prostat di Sumsel hamper tercatat mencapai angka 4 ribu penderita,
sementara penderita yang terdaftar di CISC mendekati angka 300 orang, jadi masih banyak
penderita yang belum terdata (Kemenkes RI, 2018 ).
Di rumah sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2020 terdapat 140 pasien kanker
payudara dan pada tahun 2019 terdapat 319 pasien yang terdiagnosa kanker payudara dan 24
pasien yang melakukan kemoterapi, pada tahun 2017 terdapat 139 pasien baru yang terdiagnosa
kanker payudara dan 27 melakukan kemoterapi dan tahun 2018 terdapat 79 pasien baru terdiagnosa
kanker payudara dan 23 yang melakukan kemoterapi, jadi jumlah pasien kanker payudara yang
terdiagnosa kanker payudara dirumah sakit Muhammadiyah Palembang dalam 3 tahun terakhir
terakhir sekitar 537 jiwa dan 74 jiwa yang melakukan kemoterapi dirumah sakit Muhammadiyah
Palembang (Medical Record RS Muhammdiyah Palembang , 2019 ).
Kanker akan memberikan dampak negatif pada aspek kehidupan seseorang seperti fisik,
psikologis, sosial dan spiritual yang akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dampak fisik yang
akan dirasakan pada pasien kanker adalah nyeri pada penyakit dan pengobatannya, penurunan
nafsu makan, kelelahan, perubahan citra tubuh, penurunan fungsi seksual dan gangguan tidur,
sedangkan untuk dampak psikologis yang akan ditimbulkan seperti menolak, takut, cemas, sedih,
emosional tinggi, masalah sosial yang terjadi pada pasien kanker meliputi kesulitan membicarakan
tentang penyakitnya, rasa percaya diri dan hubungan dengan pasangan hidup. Permasalahan yang
lain adalah masalah spiritual yang meliputi kesulitan menerima penyakit dan kematian (Effendy et
al 2015). Kecemasan adalah respon umum dan normal terhadap diagnosis kanker, karena kanker
adalah penyakit yang mengancam jiwa dan berfluktuasi pada titik kritis selama perjalanan
penyakit. Kecemasan sebagai gejala bersifat dinamis dan bisa berubah seiring berjalannya waktu
dalam menanggapi peristiwa terkait kanker. Gangguan kecemasan bersifat heterogen sehubungan
dengan perilaku lahiriah, dan bahkan bervariasi diantara pasien (Traeger et al., 2012).
Terdapat berbagai macam penelitian mengenai gambaran tingkat kecemasan pasien kanker
yang menjalani kemoterapi, salah satunya adalah penelitian yang mendapatkan gambaran tingkat
kecemasan pada pasien yang menjalani kemoterapi yang menunjukan sebanyak 34,28%
mengalami kecemasan sedang, 12,86%mengalami kecemasan berat, 4,28% mengalami kecemasan
sangat berat (Yenni, 2012). Adapun dampak negatif dari kecemasan bisa terjadi pada pasien
kanker yaitu meningkatkan rasa nyeri, mengganggu kemampuan tidur, meningkatkan mual dan
muntah setelah kemoterapi, juga terganggunya kualitas hidup diri sendiri (Mohammed et al, 2012).
Penatalaksanaanatau pengobatan utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu
pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan hormoterapi. Pembedahan dilakukan untuk mengambil
massa kanker dan memperbaiki komplikasi yang mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi
dilakukan dengan sinar ionisasi untuk berada dalam target obat tehnik relaksasi dan memberikan
edukasi yang membahas kemoterapi dan cara mengatasinya cemas. Teknik relaksasi adalah bentuk
gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-
otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai
dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk
menurunkan tingkat rangsangan seseorang dan membawa suatu keadaan yang lebih tenang, baik
secara psikologis maupun fisiologis (Hardiyati, 2020).
Perawat berperan penting dalam mengembalikan rasa makna diri dan percaya diri pasien.
Karena perawat merupakan profesi yang secara continue berinteraksi secara langsung terhadap
pasien, dengan memberikan pengelolahan asuhan keperawatan kepada pasien kanker dengan

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 2


masalah kecemasan. Pada kondisi pasien mengalami kecemasan perawat diharapkan mampu
mendorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan suasana saling
percaya. Berdasarkan dari kondisi pasien kemoterapi kanker dengan masalah kecemasan, pasien
memerlukan motivasi, perhatian, dan dukungan dari orang terdekatnya agar persepsi dan rasa
percaya diri pasien kembali normal.

METODE
Disain penelitian dengan deskriptif analitik menggunakan pendekatan studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada pasien stroke non hemoragik dalam pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan latihan. Subjek studi kasus adalah pasien yang terdiagnosa kanker
payudara, adapun sampel penelitian yang diteliti berjumlah dua pasien dengan Kasus 1 berinisial
Ny. R yang berusia 36 tahun dan pasien kedua dengan inisial Ny. P yang berusia 60 tahun.
Implementasi keperawatan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan masalah
kecemasan dilakukan di ruang kemoterapi disalah satu rumah sakit Kota Palembang, kegiatan ini
dilakukan tanggal 29 Maret 2021 sampai dengan 12 April 2021. Kegiatan studi kasus ini
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pihak rumah sakit lalu mengajukan persetujuan
penelitian (informed consent) kepada kedua subjek dengan memperhatikan prinsip etika yang
meliputi hak untuk self determination; hak terhadap privacy dan dignity; hak terhadap anonymity
dan confidentiality. Penelitian ini juga telah mendapatkan Ethical Clearance dari Komite Etik
Penelitian kesehatan Poltiteknik kesehatan kemenkes Palembang dengan nomor : 756
KEPK/Adm2/III/2021 ditanda tangani tanggal 24 Maret 2021. Metode pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, laboratorium dan studi dokumentasi.
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format pengkajian dengan pendekatan
pemeriksaan fisik head to toe, lembar form pengukuran tingkat kecemasan dan NANDA, serta
format penentuan rencana NIC dan NOC. Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini
adalah analisis deskriptif yang disajikan secara tekstular/narasi. Analisis data dilakukan sejak
peneliti dilapangan, mengumpulkan data sampai data terkumpul semua, Analisis data dengan cara
mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori dituangkan dalam opini
pembahasan

HASIL
Pada bab hasil ini akan sampaikan secara berurutan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi yaitu :
Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian menggunakan pendekatan pemeriksaan fisik head to toe,
didapatkan hasil pengkajian sebagai berikut: Kasus 1 (Ny. N) Pengkajian dilakukan pada tanggal
29 Maret 2021. Hasil pengkajian didapatkan Ny. R mengatakan terdapat benjolan padat didalam
puting susunya yang terus membesar hingga mengeluarkan cairan putih, pasien juga mengatakan
teras nyeri saat dipegang payudaranya dan klien juga mengalami tingkat kecemasan setelah dikaji
skor kecemasannya adalah 18 yang artinya kecemasan ada di katagori kecemasan ringan. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data subjektif; Keluarga pasien mengatakan pasien sejak diberitahu
akan melakukan kemoterapi pasien selalu kepikiran sehingga kurang tidur pasien merasa cemas
ditambah bayangan keluarga dan tetangganya yang ia ketahui penyakit kanker dapat bisa
menyebabkan seseorang meninggal setelah menjalani kemoterapi yang sama sehinggah keadaan
umum klien saat ini lemah dengan tekanan darah 130/90 denyut nadi 128x/menit pernapasan
18x/menit dan berat badan mengalami penurunan dari 80 kg dan setelah sakit menjadi 60 kg
dengan suhu 36,60C dinyatakan normal.
Kasus 2 (Ny. M) Pengkajian dilakukan pada tanggal. 29 Maret 2021 Hasil pengkajian
didapatkan pada Ny. P alas datang ke Rumah sakit yaitu pasien mengatakan ada benjolan kecil
yang terus membesar di dada sebelah kanan dengan karakteristik payudara normalnya dan klien
juga mengalami tingkat kecemasan setlah dikaji skor kecemasan pasien adalah 14 yang artinya
tingkat kecemasan ada dikatagori kecemasan ringan dan pasien juga sering memikirkan bagaimana
keadaannya sekarang ia takut kondisinya akan memburuk di tambah badanya yang selalu lemah

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 3


setelah kemoterapi dan rambutnya yang semakin lama semakin menipis dan saat itu keadaan umum
pasien lemah 120/90 dengan tekanan darah denyut nadi 88x/menit pernapasan 18x/menit dan berat
badan mengalami penurunan dari 60 kg dan setelah sakit menjadi 51 kg dengan suhu 36,7 0C
dinyatakan normal.
Tabel 1.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan
No Kasus 1 (Ny.N) Kasus 2 (Ny.M) Nilai Normal
Diagnostik
1 Hemoglobin 12,6 11,6 14,0 – 18,0
2 Leokosit 4,8 6,4 4,2 – 11,0
3 Trombosit 287 257 150 – 440
4 Ematokrit 50,8 43,9 42,0 – 52,0
5 Eosinofil 0,1 0,1 0–1
6 Basofil 0,1 0,1 0–1
7 Neutrofil Batang 0,0 0,0 2–6
8 Neutrofil Segmen 82,1 50,4 40 – 60
9 Limfosit 12,6 39,8 20,0 – 50,0
10 Monosit 5,0 3,1 2–8

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pada pendidikan
dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasikan dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan angka kejadian sakit (Feggin, 2015).
Analisis data dari hasil pengkajian merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum
merumuskan atau menentukan diagnosa keperawatan. Pada studi kasus yang dilakukan terhadap 2
orang pasien dapat ditegakan diagnosa keperawatan sebanyak 6 diagnosa keperawatan yang sama
yaitu
Tabel 2.
Diagnosa Keperawatan

MASALAH KEPERAWATAN
No PASIEN Ny. R No PASIEN Ny. P
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan 1 Defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien ke jaringan nutrien ke jaringan
2. Gangguan citra tubuh berhubungan 2 Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan perubahan struktur/bentuk dengan perubahan struktur/bentuk
tubuh tubuh
3. Ansietas berhubungan dengan 3 Ansietas berhubungan dengan
tindakan kemoterapi dan efek tindakan kemoterapi dan efek
sampingnya sampingnya
4. Gangguan pola tidur berhubungan 4 Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kontrol tidur dengan kontrol tidur
5. Defisit pengetahuan berhubungan 5 Defisit pengetahuan berhubungan
dengan kurang terpapar informasi dengan kurang terpapar informasi
6. Resiko infeksi berhubungan dengan 6 Resiko infeksi berhubungan dengan
faktor resiko tindakan invasif faktor resiko tindakan invasif

Intervensi Keperawatan
Dari Penentuan diagnosa keperawatan selanjutnya ditetapkan intervensi keperawatan yang akan
dilakukan pada studi kasus ini. Adapun intervensi keperawatan yang ditetapakan berupa : tindakan
observasi penyebab ansietas terhadap tindakan kemoterapi kanker payudara, menciptakan suasana

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 4


teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan pada pasien terhadap tindakan kemoterapi,
menjelaskan informasi secara factual mengenai kemoterapi dan efek samping kemoterapi serta
cara mengatasi efek dari kemoterapi, mengajarkan pasien mengatasi kecemasan dengan tehnik
relaksasi dan mendorong keluarga untuk mendampingi pasien dan memotivasi pasien dalam
menjalani kemoterapi.

Implementasi Keperawatan
Hasil evaluasi terhadap pasien 1 dan 2 selama 3 hari, teridentifikasi mengalami ansietas
dilakukan implementasi yaitu menyiapkan lingkungan yang nyaman, mengucapkan salam,
menanyakan bagaimana perasaan pasien terhadap kondisinya dan bagaimana perasaan pasien
tentang tindakan kemoterapi yang akan dilakukannya, mendengarkan dan mencatat hasil yang
didapatkan. Kedua pasien mengungkapkan perasaannya Pasien 1 Ny. R mengatakan dia sangat
khawatir dan takut untuk melakukan kemoterapi, karena berdasarkan pengalaman yang ia ketahui
dari sepupu dan tetangganya yang mengalami penyakit yang sama mereka meninggal setelah
menjalani kemoterapi, ini yang memicu kecemasan pada Ny. R. sedangkan Pasien 2 Ny. P ia
merasa khawatir dengan kondisinya sekarang semenjak ia melakukan kemoterapi semakin hari
rambutnya semakin habis, ini yang memicu kecemasan pada Ny.R.

Evaluasi Keperawatan
Pada tahap evaluasi keperawatan pada studi kasus ini dilakukan selama 3 secara berurutan
yaitu dari tanggal 29 maret 2021 sampai dengan 12 april 2021. Adapun hasil evaluasi yaitu kondisi
kecemasan pasien berkurang yang ditandai dengan Pasien sudah mengerti proses penyakitnya ,
Pasien mengetahui efek dari pengobatan kemoterapi dan cara mengatasinya dan tidak terlalu
khawatir lagi serta pasien tidak merasa tegang dan gelisah.

PEMBAHASAN
Data hasil pengkajian pada kedua kasus diperoleh data relatif sama yaitu nyeri dan kedua
pasien mengalami kecemasan dengan kategori ringan. Data vital sign kedua kasus relatif sama
dimana nilainya semua dalam batas normal, begitu juga dengan nilai dari pemeriksaan
laboratorium juga demikian. Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan, dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial
dan lingkungan (Effendy, 2013). Menurut Wijaya dan Putri (2015) berupa pengumpulan data
umum, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat kesehatan psikososial, riwayat spiritual,
pengkajian fisik, dan pemeriksaan diagnostik. Pada pengkajian keluhan utama saat dikaji, kedua
pasien sama – sama merasakan benjolan padat dipermukaan payudara ternyata Ny.R dan Ny.P
terdiagnosa kanker payudara yang menyebabkan mereka harus menjalankan beberapa proses
kemoterapi yang akhirnya menyebabkan perasaan mereka takut dan cemas terhadap dampak dari
kemoterapi tersebut. Gejala kecemasan antara lain firasat buruk, takut akan pikiran sendiri,
khawatir, pasien merasa tegang dan mengalami gangguan pola tidur, takut akan kematian sering
merasa tidak tenang dan mudah terkejut sehingga perlu diadakan intervensi melakukan tindakan
observasi penyebab cemas, menciptakan suasana teraupetik memberikan informasi tentang
kemoterapi dan mengajarkan pasien tehnik relaksasi. (Surejo, 2018). Kecemasan dengan grade
ringan adalah suatu kenormalan atau fisiologis bagi manusia yang mengalami sakit, sehingga upaya
untuk menghilangkan kecemasan dengan memberikan berbagai teknik serta pemahaman yang jelas
terkait tindakan yang akan mereka lakukan dengan tingkat keberhasilannya dapat menetralisir
kecemasan tersebut.
Untuk Diagnosa keperawatan pada studi kasus ini diperoleh diagnosa keperawatan dengan
Masalah kecemasan, dimana pasien kanker yang menjalani kemoterapi sesuai dengan data
pengkajian mengalami kecemasan dengan tingkatan ringan. Menurut SDKI (2016) penyebab dari
rasa cemas pasien kanker itu disebabkan oleh ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap
kematian kurang terpaparnya informasi dan efek dari suatu terapi Jadi dapat disimpulkan bahwa
teori dan kenyataan memiliki kesamaan bahwa secara umum pasien kanker yang mengalami
masalah cemas rentan mengalami sedih, bingung sulit tidur dan gelisah. Penelitian Yenni Ade

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 5


Bintang (2012) yang berjudul” Gambaran Tingkat Kecemasan, Stress Dan Depresi Pada Pasien
Kanker Yang Menjalani Kemoterapi juga mengangkat diagnosa keperawatan dengan masalah
kecemasan.
Intervensi keperawatan disusun sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditegakkan yang
selanjutnya akan diimplementasikan. Intervensi keperawatan yang akan dilakukan pada studi kasus
ini adalah : tindakan observasi penyebab ansietas terhadap tindakan kemoterapi kanker payudara,
menciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan pada pasien terhadap tindakan
kemoterapi, menjelaskan informasi secara factual mengenai kemoterapi dan efek samping
kemoterapi serta cara mengatasi efek dari kemoterapi, mengajarkan pasien mengatasi kecemasan
dengan tehnik relaksasi dan mendorong keluarga untuk mendampingi pasien dan memotivasi
pasien dalam menjalani kemoterapi.
Implementasi keperawatan pada studi kasus ini adalah Mengidentifikasi penyebab ansietas
adalah mencari tahu perasaan atau hal yang dirasakan pasien tentang suatu keadaan yang sedang
dialaminya. Respon yang didapat selama tiga hari dilakukan impementasi kepada kedua pasien
yaitu pasien mau mengungkapkan perasaan mereka tanpa ada hambatan atau ada yang ditutup-
tutupi. Pasien mengatakan perasaannya dengan sesuai kondisinya terbukti dengan ekspresi yang
dapat dilihat ketika melakukan implementasi dan semakin hari respon mereka semakin baik dan
kekhawatiran pasien 1 dan pasien 2 berkurang. Dengan mengidentifikasi penyebab ansietas pasien
kita dapat mengetahui apa yang dirasakan pasien, apa yang membuatnya cemas, dan bagaimana
kita harus bertindak agar pasien dapat mengurangi kecemasan. Dengan kita mengkaji respon pasien
kita membuat pasien menjadi nyaman dan percaya kepada kita dan mengurangi sedikit rasa beban
dihati pasien sehingga kekhawatirannya dan kecemasannya berkurang. Ovianita (2013),
menyatakan bahwa reaksi psikososial berbeda-beda bagi setiap individu tergantung pada
bagaimana orang tersebut menterjemahkan rasa sakit yang dideritanya dan perawatan yang dijalani.
Individu yang merasa terbebani dengan keadaan yang dihadapinya akan berespon negatif mulai
dengan bertingkah laku aneh seperti kebingungan, bengong, melamun atau mungkin ada yang
marah-marah tidak jelas. Hal ini menunjukan bahwa individu memerlukan tempat untuk
mengeluarkan emosi yang sedang dialaminya. Dengan bercerita dan mengatakan bagaimana
perasaan yang sedang dihadapi individu dapat mengurangi beban pikiran yang sedang dihadapi
individu. Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda tentang hal yang mereka hadapi
tergantung bagaimana cara individu berespon dengan hal yang sedang dihadapinya dan mengkaji
respon pasien untuk mengurangi kecemasan pasien.
Implementasi keperawatan menciptakan suasana teraupetik sangat berpengaruh baik bagi
pasien 1 Ny. R dan pasien 2 Ny. P karna dengan dilakukan tindakan ini pasien menjadi lebih
nyaman tenang dan tidak gelisah walalupun di hari pertama dan kedua sikap pasien tampak sangat
tertutup. Dengan suasana dan komunikasi teraupetik akan berpengaruh besar dalam menumbuhkan
rasa semangat kepada pasien kanker yang sedang berusaha untuk melewati terapi kemoterapi dan
keinginan agar bisa sembuh. Ketidaktahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya berkurang
dan pasien tahu apa yang harus ia lakukan nantinya dan bagaimana pasien harus berespon.
Berkomunikasi secara terapeutik dengan menanyakan apakah pasien mengetahui tentang penyakit
yang sedang dialaminya, kemudian menjelaskan apa itu kanker payudara, apa penyebab kanker
payudara, apa itu kemoterapi, apa saja efek samping kemoterapi, bagaimana cara menangani efek
kemoterapinya, apa itu kecemasan, tips mengatasi kecemasan dan teknik relaksasi yang bisa
mengurangi kecemasan. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam dengan cara meminta pasien
untuk memposisikan dirinya senyaman mungkin kemudian Saya memperagakan bagaimana teknik
relaksasi dan meminta pasien mengikutinya bersama. menganjurkan pasien untuk melakukan
teknik-teknik relaksasi ini saat cemas datang atau sebelum tidur agar tubuh menjadi rileks. Teknik
relaksasi adalah salah satu teknik yang dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan.
Pengobatan dengan melakukan kemoterapi menjadi hal utama yang membuat pasien
menjadi cemas. karena memiliki efek samping yang membuat pasien menjadi stress secara terus
menerus, sehingga tidak hanya mempengaruhi penyesuaian fisik tetapi juga penyesuaian psikologi
individu. (Lehman et al 2013; Ambarwati, 2014).
Menurut Sulastri (2018) teknik relaksasi napas dalam dapat mempercepat proses
penyembuhan, menghilangkan stress dan kecemasan serta memelihara dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental. Teknik relaksasi napas dalam yaitu melatih pernapasan dengan

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 6


mengatur irama secara baik dan benar, memusatkan pikiran dan melakukan penghayatan sehingga
akan lebih mempercepat proses penyembuhan, menghilangkan stress dan kecemasan. Relaksasi
otot dinyatakan mampu menurunkan tingkat kecemasan pada pasien karena ketika otot-otot
dirilekskan maka akan menormalkan kembali fungsi-fungsi organ tubuh, sehingga membuat tubuh
lebih ringan dan rileks (Supriatin, 2011).
Memotivasi pasien dalam menjalani kemoterapi dengan cara memberikan kata-kata
semangat pada pasien untuk menjalani tindakan kemoterapi dan semangat untuk sembuh kemudian
meminta keluarga pasien untuk selalu mendampingi pasien sebelum, saat dan setelah menjalani
kemoterapi membantu pasien dalam menghadapi berbagai efek samping akibat kemoterapi.
Komunikasi teapeutik, motivasi dan Relaksasi otot mampu menurunkan tingkat kecemasan pada
pasien, membuat pasien lebih tenang dan rileks dalam menjalani dan menghadapi efek samping
dari kemoterapi

KESIMPULAN DAN SARAN


Implementasi keperawatan berupa pemberian informasi tentang kemoterapi dan efek
sampingnya, penggunaan teknik relaksasi dan dukungan motivasi oleh perawat dan keluarga
menurunkan kecemasan paisen, membuat pasien lebih bersemanga dan kooperatif dalam menjalani
kemoterapi
Disarankan bagi perawat untuk meningkatkan komunikasi terapeutik dalam proses
penyembuhan penyakit serta bagi rumah sakit implementasi keperawatan pemberian informasi,
relaksasi dan dukugan motivasi dapat dijadikan sebagai standar intervensi keperawatan.

KONFLIK KEPENTINGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan keilmuan keperawatan dalam
mengelolah respon kecemasan pasien dalam menjalani kemoterapi di unit pelayanan kemoterapi
Rumah Sakit. Selanjutnya Peneliti, menyatakan bahwa penelitian ini tidak memiliki konflik
kepentingan.

DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Mutaroh, dkk,. (2010). Ensiklopedi Kesehatan untuk Umum, Jogjakarta: Ar-Ruzz
Medi
American Cancer Society. (2015). Cancer treatment and survivorship fact and figure. American
Cancer Society Inc.
American Cancer Society. (2017). Cancer Facts and Figures 2017 (etiologi)
Aslam, dkk. (2014). Side effects of chemotherapy in cancer patients and evaluation of patients
opinion about starvation based differential chemotherapy. Journal of Cancer Therapy.
Ambarwati, (2014). efek samping kemoterapi dikutip dari http://repositorry.unimus.ac.id diakses
tanggal 17 Januari 2021.
Efransyah, (2018), kemoterapi. Dikutip dari http://hellosehat.com
Effendy, C.dkk (2015). Family caregivers’ involvement in caring for a hospitalized patient with
cancer and their quality of life in a country with strong family bonds Psycho-Oncology.
Hardiyati, (2020). Kecemasan saat pandemic covid-19. Batangkalu Gowa : Jariah publishing
intermedia
Harsal, A. dan A. Rachman. (2016). Mengenal Lebih Dalam Tentang Kanker
Indah, Yunita. (2010. Stop kanker. Jakarta Selatan: Agromedia Pustaka
Junaidi, I (2014). Hidup Sehat Bebas Kanker - Mewaspadai Kanker Sejak Dini Yogyakarta : Rapha
Publishing

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 7


Kementrian Kesehatan RI. (2015). Infodatin: pusat dan informasi kementrian kesehatan RI “situasi
penyakit kanker”. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi.
Kemenkes RI. (2017). Data dan informasi profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data Informasi
Kementrian Kesehatan RI
Kenchappanavar, R. N. (2012). Relationship between inferiority complex and frustration in
adolescents. IOSR Journal of Humanities and Social Science
Kemenkes RI, (2020). Jenis kanker. [dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
kemkes.go.id] diakses pada tanggal 13 Januari 2021

Kemenkes RI, (2018). Penyakit kanker. [dikutip dari Ribuan Penduduk Sumsel Terdeteksi Penyakit
Kanker, Ini Penyebabnya idntimes.com] diakses pada tanggal 20 Januari 2021

Marry Baradero, (2007). Klien kanker seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC

Mohamed, S., & Baqutayan, S. (2012). The Effect of Anxiety on Breast Cancer.Indian Journal of
Psychological Medicine Vol 34.

Nimas, (2017). Lamanya Pengobatan Kanker Dikutip dari https://hallosehat.com (diakses tanggal
17 Januari 2021)

Nurarif, Amin H., Kusuma, Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda NIC-NOC. Jakarta : Medication.

Rs Muhammadiyah Palembang. (2019) Medical record

Savitri, A. (2015). Kupas Tuntas Kanker. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

SDKI (2016). Standar Diagnosi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, edisi 1.
DPP PPNI, Jakarta Selatan

SIKI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, edisi
1. DPD PPNI, Jakarta Selatan

SLKI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
edisi I, DPD PPNI, Jakarta Selatan

Sunaryati, S. S. (2011). 14 Penyakit Paling Sering Menyerang Dan Sangat Mematikan.


Yogyakarta: Flash Books.

Traeger, dkk. (2012). Evidence-based treatment of anxiety in patients with cancer. Journal of
Clinical Oncology

Utami, S. S. dan Mustikasari. (2017). Aspek psikososial pada penderita kanker payudara: studi
pendahuluan. Jurnal Keperawatan Indonesia.

Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Warganegara, E, dan N. N. Nur. 2016. Faktor risiko perilaku penyakit tidak menular, medical
journal of Lampung University (Majority)

WHO, (2017). Cancer, diakses 01 Januari 2021

WHO, (2018). Gaya hidup. [dikutip dari WHO: Kanker Membunuh Hampir 10 Juta Orang di
Dunia Tahun Ini (cnnindonesia.com)] diakses pada tanggal 10 Januari 2021

WHO, ( 2015). Cancer. (http://www.who. int/mediacentre/factsheets/fs297/en/index.html), diakses


01 Januari 2022

Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 2 Nomor 1, Mei 2022 8

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy