Tugas Kutipan Langsung
Tugas Kutipan Langsung
Tugas Kutipan Langsung
ABSTRACT
Global climate change as the implications of global warming caused by greenhouse gas increases from time to
time. Methane (CH4) is a greenhouse gas that causes the greenhouse effect and has the effect of 20-30 times greater
than carbon dioxide. The rate of CH4 emissions to the atmosphere is the fastest among other greenhouse gases.
The research was conducted by analyzing climate change using the data of precipitation, air temperature, and
methane emissions. Data of Ungaran - kabupaten Semarang precipitation obtained from Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Climatological Station Semarang. Globally available data of precipitation and air
temperature, that is downloaded from the website National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). While
the emission data of methane (CH4) is obtained from Badan Lingkungan Hidup (BLH) Central Java with data that
covers an area of Central Java. To determine the existence of climate change in the research area of data analysis is
carried precipitation and air temperature during the last 30 years. The method used is the method of Grid Analysis and
Display System (GrADS) that can be used for processing and visualizing the earth science data.
The results of this study, the increase in precipitation and air temperature every year in a period of 30 years in
kabupaten Semarang. The average amount of precipitation every year is obtained by 1579.86 mm. Precipitation in
Central Java region shown by the pattern of monsoon rainfall. The average maximum precipitation in January, while
the minimum in August. The average air temperature increase annually by 0.014 oC or 0.051% every year. Similarly, the
amount of methane emissions (CH4) in all parts of human activity in the region of Central Java has increased every
year. The average increase of CH 4 emission obtained annually by 14.99 Gg or 1.36%. On average generated methane
emissions from human activities annually by 1104.54 Gg.
Keywords: Global warming, climate change, GrADS, precipitation, methane emissions (CH4)
ABSTRAK
Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah
kaca dari waktu ke waktu. Metana (CH4) merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca
dan memiliki efek 20-30 kali lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida. Laju emisi CH4 ke atmosfer merupakan
yang paling cepat diantara gas rumah kaca lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis perubahan iklim menggunakan data curah hujan, temperatur udara,
serta emisi gas metana. Data curah hujan daerah Ungaran, Kabupaten Semarang diperoleh dari Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang. Secara global didapatkan data curah hujan serta
temperatur udara yang diunduh dari situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Sedangkan data
emisi gas metana (CH4) diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah dengan data yang
meliputi wilayah Jawa Tengah. Untuk mengetahui adanya perubahan iklim di daerah penelitian maka dilakukan
analisa data curah hujan serta temperatur udara selama 30 tahun terakhir. Metode yang digunakan adalah dengan
metode Grid Analysis and Display System (GrADS) yang dapat digunakan untuk pengolahan serta memvisualisasi data
sains bumi.
Hasil dari penelitian ini didapatkan kenaikan curah hujan dan temperatur udara setiap tahunnya dalam periode
30 tahun di kabupaten Semarang. Rata-rata banyaknya curah hujan setiap tahun didapatkan sebesar 1579,86 mm. Curah
hujan pada wilayah Jawa Tengah diperlihatkan dengan pola curah hujan monsun. Rata-rata curah hujan maksimum
pada bulan Januari sedangkan minimumnya pada bulan Agustus. Rata-rata kenaikan temperatur udara setiap tahunnya
sebesar 0,014oC atau 0,051% pertahun. Begitu pula dengan jumlah emisi gas metana (CH4) pada semua bidang
aktivitas manusia di wilayah Jawa Tengah mengalami kenaikan setiap tahunnya. Rata-rata kenaikan emisi CH4 sebesar
14,99 Gg atau 1,36 % setiap tahunnya. Rata-rata dihasilkan emisi gas metana dari aktivitas manusia per tahunnya
sebesar 1104,54 Gg.
Kata kunci: Global warming, perubahan iklim, GrADS, curah hujan, emisi gas metana (CH4)
1
Ismi Dian K. dan Rahmat Gernowo Analisis Perubahan Iklim.....
proses alami. Termasuk pembakaran biomassa 5-D dengan menggunakan data file
dan beberapa kegiatan yang berasal dari descriptor. GrADS dapat
dekomposisi bahan organik dalam keadaan
anaerob [9].
CH4 merupakan gas rumah kaca dengan
konsentrasi terbesar kedua setelah
karbondioksida. Diperkirakan tiap molekul CH4
memiliki radiative forcing 21 kali lebih besar
daaripada CO2 per molekul. CH4
menyumbangkan 20% radiative forcing sehingga
pengaruhnya terhadap pemanasan global cukup
signifikan. Radiative forcing merupakan
perubahan pada selisih antara energi radiasi yang
masuk dan yang keluar di tropopause. Radiative
forcing yang semakin besar akan menyebabkan
suhu bumi semakin panas. Emisi CH4 dapat
berasal dari sumber alami maupun aktivitas
antropogenik. Sumber alami CH4 antara lain
lahan basah, laut, persawahan, proses fermentasi
oleh bakteri dan ternak. Sedangkan CH4 dari
aktivitas antropogenik berasal dari pemakaian
bahan bakar fosil, pembakaran lahan dan
biomassa serta pengeboran gas alam. Aktivitas
antropogenik diperkirakan menyumbang lebih
kurang 60% dari emisi CH4 ke atmosfer [10].
METODE PENELITIAN
Grid Analysis and Display System
(GrADS) adalah perangkat desktop interaktif
yang digunakan untuk memudahkan akses,
manipulasi, dan visualisasi data sains bumi.
GrADS memiliki dua model data untuk
menangani data grid dan stasiun. GrADS
mendukung banyak format data file, termasuk
biner (stream atau sequential), Grib (versi 1 dan
2), netCDF, HDF (versi 4 dan 5), dan BUFR
(untuk data stasiun). GrADS telah digunakan di
seluruh dunia di berbagai sistem operasi yang
umum digunakan dan didistribusikan secara
bebas melalui internet.
GrADS menggunakan lingkungan data 5-
Dimensi: empat konvensional (bujur, lintang,
tingkat vertikal, dan waktu) ditambah dimensi 5
opsional untuk grid yang umumnya digunakan
tetapi dirancang untuk digunakan untuk
ansambel. Data set ditempatkan dalam ruang
4
menggunakan grid yang teratur, spasi non- linier,
gaussian, atau resolusi variabel. Data dari set
data yang dioperasikan secara interaktif dengan
memasukan ekspresi FORTRAN seperti pada
baris perintah. Satu set dipenuhi dengan fungsi
built-in yang disediakan, namun pengguna juga
dapat menambahkan fungsi- fungsi mereka
sendiri sebagai rutinitas eksternal yang ditulis
dalam bahasa pemrograman.
Grads dapat ditampilkan menggunakan
berbagai teknis grafis: garis dan grafik batang,
plot terpisah, kontur halus, kontur berbayang,
dan model stasiun plot. Grafik-grafik
keluarannya dalam PostScript atau format
gambar. GrADS memberikan dafault geofisika
intuitif, tetapi pengguna memiliki pilihan untuk
mengontrol semua aspek output grafis [11].
Penelitian ini diawali dengan mengunduh
dan mengaplikasikan software GrADS pada PC.
Data yang akan diolah pada sofware GrADS ini
merupakan data curah hujan dan temperatur yang
telah diunduh dari situs satelit NOAA. Data
tersebut merupakan data global dengan awal
periode 1 Januari 1979. Kemudian data tersebut
diolah sesuai dengan titik koordinat dan waktu
daerah penelitian, yaitu daerah Ungaran
Kabupaten Semarang pada koordinat 7o8'23” LS
- 110o24'56” BT dan menggunakan waktu dari
Januari 2004 sampai dengan Desember 2011.
Untuk periode 30 tahun digunakan waktu pada
Januari 1984 sampai dengan Desember 2013.
Setelah pengolahan data dengan sofware
GrADS selesai, kemudian menganalisa data
sekunder dari NOAA, data curah hujan yang
diperoleh dari BMKG serta data emisi gas
metana yang diperoleh dari BLH provinsi Jawa
Tengah yang diolah pada program microsoft
excel. Data-data tersebut dianalisa mengenai
keterkaitan dengan perubahan iklim dan untuk
mengetahui kesamaan pola di setiap data dengan
menggunakan grafik.
5
Ismi Dian K. dan Rahmat Gernowo Analisis Perubahan Iklim.....
BM KG
dengan besarnya Ө = 46,75o. Banyaknya curah
hujan setiap tahunnya tidak menentu yaitu
curah hujan (mm)
LI N E A R
Temperatur (C)
( N O AA,
y = 0,00G86Rx A-
D20S9),05 R² =
y = 0.0094x + 9.0349 R² = 0.0994
0,0057
waktu (bulan)
Gambar 2. Grafik perbandingan data curah hujan
BMKG dan NOAA pada daerah Kabupaten Semarang
tahun 2004-2011
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat pola waktu (tahun)
curah hujan antara data dari BMKG maupun data rata2 temperatur tahunan,
NOAA
y = 0.0094x + 9.0349
R² = 0.0994
dari satelit NOAA. Kedua data tersebut
memperlihatkan pola curah hujan maksimum dan Gambar 4. Grafik temperatur udara daerah
Kabupaten Semarang periode 30 tahun (1984-
minimum. Data curah hujan dari BMKG maupun 2013)
dari satelit NOAA memperlihatkan pola curah
Berdasarkan gambar 4 terlihat adanya
hujan yang hampir sama. kedua data tersebut juga
kenaikan temperatur udara setiap tahunnya.
menunjukkan tren kenaikan curah hujan setiap
Kenaikan temperatur udara sebesar Ө = 0,54o.
tahunnya. Tren kenaikan tersebut dihitung dengan
Rata-rata kenaikan temperatur udara setiap
analisis regresi linier sederhana yang
tahunnya didapatkan sebesar 0,014oC atau
memperlihatkan persamaan garis regresi bernilai
sebesar 0,051% pertahun.
positif. Mayoritas curah hujan maksimum data
BMKG pada bulan Desember dan Januari. Total Emisi Gas Metana CH4
Sedangkan Mayoritas curah hujan maksimum
data dari satelit NOAA terjadi di bulan
Emisi Gas Metana (Gg)
Desember.
curah hujan (mm)
waktu (tahun)
waktu (tahun) total emisi CH4 di semua bidang
7
Ismi Dian K. dan Rahmat Gernowo Analisis Perubahan Iklim.....
8
NAMA : MUHAMMAD RAIHAN
NO. ABSEN : 16
NIM : 2205021044
KELAS : SI 2A
KUTIPAN LANGSUNG
1. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Dr. Rahmat Gernowo, M.Si Sebagai dosen
pembimbing serta Wahyu Jatmiko, S.Si
yang telah memberi arahan dalam software
GrADS.