Latihan Siap

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

22

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

PENERAPAN METODE LATIHAN SIAP


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELAS I SD NEGERI 006 TERPADU KUBANG JAYA
KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

Lamra Hairani
lamraahairani71@yahoo.com
SD Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau

ABSTRCT
Background action research (PTK) is the low ability to solve arithmetic operations first-class
students 006 Terpadu SD Negeri Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. In addressing the
problem of learning is done by applying the method of Exercise Ready. The problems in this
study is whether the application is ready for training method can improve student learning
outcomes Math 006 class I SD Negeri Kubang Jaya Kecamatan Terpadu Siak Hulu ?. The
purpose of this research is to improve the learning outcomes of students of class I Math 006
Terpadu SD Negeri Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu by way of application of the method
of Exercise Ready. The result of this action research is the application of methods of exercise
are ready to improve learning outcomes of students in 1st grade Math 006 Terpadu Negeri
Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu. Learning outcomes has increased from an average value
was 42.25 with a category quite well, increased in the first cycle to 62.50 with both
categories, and the second cycle increased to 81.50 with very good category. Before the act is
done, students who pass the study only 13 students or 32.50%, this number has increased in
the first cycle to 22 students or 55.00%, in the second cycle to 37 students or 92.50%. Based
on observations, the writer and first grade students of SD Negeri 006 Terpadu SD Negeri
Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu seem to understand the methods of training are ready and
they can work together in learning. The use of ready training methods successfully overcome
the problem of low improve mathematics learning outcomes in grade I SD Negeri 006
Terpadu SD Negeri Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu on the second cycle.

Keywords : methods of training prepared, the result of learning mathematics

PENDAHULUAN Proses pembelajaran adalah


Kegiatan inti pendidikan di sekolah interaksi antara guru yang mengajar dan
adalah kegiatan belajar mengajar. Kegiatan siswa yang belajar dengan disertai sarana
mengajar, pelakunya adalah guru atau pihak dan prasana yang diperlukan. Dalam
yang mendidik, sedangkan yang belajar pelaksanaannya, proses ini banyak sekali
adalah siswa yang melakukan aktivitas kendala yang dihadapi. Kendala tersebut
belajar kognitif, motorik, dan apektif. berasal dari guru, siswa, atau pun sarana
Dengan demikian, pendidikan adalah proses dan prasarana yang kurang memadai.
interaksi pendidik dan peserta didik yang Kendala uatama yang ditemui pada
memikii tujuan tertentu. Pendidikan sebagai pembelajaran adalah bagaimana siswa
proses pada dasarnya membimbing peserta belum mampu menyerap keseluruhan
didik menuju pada tahap kedewasaan. materi pelajaran. Oleh karena itu,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
23

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

berdasarkan latar belakang, karakteristik, tua terhadap siswa, sehingga setiap kali
dan kemampuan individu yang berbeda, diberikan ulangan, siswa lupa cara
guru sebagai pelaku utama pembelajaran penyelesaian soal; (4) metode pembelajaran
harus mampu membantu siswa mengatasi yang terapkan penulis kurang tepat; dan (5)
masalah dalam proses pembelajaran. kurangnya latihan mengerjakan soal-soal
Untuk mengetahui hasil belajar, matematika sehingga pada akhirnya anak
biasanya guru melakukan dengan tes, baik tidak mampu menyelesaikan tugas dengan
secara lisan maupun tertulis. Hasil belajar baik.
biasanya dideskripsikan dalam bentuk Masalah pembelajaran tersebut tidak
angka-angka. Sesuai dengan pedoman mungkin dibebankan kepada peserta didik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan saja. Dari pernyataan di atas, penulis
(KTSP) tahun 2006, guru diwajibkan sekaligus sebagai seorang guru merasa
menetapkan target hasil belajar yang akan bertanggungjawab untuk berusaha mencari
dicapai siswa dalam pembelajaran yang jawaban permasalahan dan mencoba
disebut Standar Ketuntasan Belajar mencari solusi penyelasaian masalah
Minimal (SKBM) atau disebut juga Kriteria tersebut. Cara yang akan dilakukan adalah
Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan dengan melakukan Penelitian Tindakan
ketuntasan klasikal biasanya adalah 85% Kelas (PTK).
jumlah siswa telah mencapai KKM. Menurut Wardani (2004), penelitian
Kegiatan pembelajaran yang tindakan kelas adalah penelitian yang
dilaksanakan oleh penulis di kelas I SD dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya Siak melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
Hulu, mayoritas siswa belum mampu untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
memahami dan menguasai tematik 3, belajar siswa menjadi meningkat.
bidang studi matematika, Mereka masih Analisis yang penulis lakukan,
sulit menguasai materi belajar. Hasil masalah yang paling utama adalah metode
ulangan harian belum memuaskan. yang kurang tepat dalam pembelajaran dan
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kurangnya latihan. Untuk mengatasi
materi-materi operasi hitung penjumlahan masalah ini penulis akan menerapkan
dan pengurangan dua bilangan tidak tuntas. metode latihan siap. Dengan menerapkan
Jumlah siswa 40 dan KKM adalah 70.00. metode pembelajaran ini diharapkan siswa
Berdasarkan penilaian yang penulis akan lebih aktif, lebih rajin, dan lebih
lakukan, hanya 13 siswa yang mencapai kreatif dalam belajar karena siswa
KKM atau 32.50% dan siswa yang gagal diarahkan untuk berusaha menguasai
dalam belajar adalah 27 siswa atau 77.50%. materi pelajaran dengan cara berulang-
Nilai rata-rata secara klasikal adalah 45.25 ulang. Peran guru lebih banyak sebagai
atau kategori cukup. Berdasarkan refleksi fasilitator, mediator, motifator, dan
penulis, rendahnya kemampuan siswa I SD narasumber dalam pembelajaran. Metode
Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya Siak ini dipergunakan untuk memperoleh suatu
Hulu tahun ajaran 2015/2016 menguasai ketangkasan, ketepatan, kecepatan, dan
pelajaran Matematika pada materi operasi keterampilan.
hitung, disebabkan oleh beberapa hal: (1) Menurut Geyne dalam Mudjiono
siswa kurang menguasai konsep dasar dan Dimyati (2002), “Belajar terjadi apabila
matematika, berhitung dengan baik; (2) suatu stimulus bersama dengan isi ingatan
siswa tidak melakukan pengulangan mempengarui siswa sedemikian rupa,
pelajaran yang diperoleh di sekolah di sehingga perbuatannya berubah dari waktu
rumah; (3) kurangnya bimbingan dari orang sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
24

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

sesudah ia mengalami situasi tadi”. siap adalah cara mengajar dengan


Menurut Hilgard dan Bower dalam mempraktikkan berulang-ulang agar lebih
Winaputra (2005) mengatakan ”Belajar mahir dan terampil untuk melakukan suatu
berhubungan dengan tingkah laku pelajaran. Pelaksanaannya dapat dilakukan
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu dalam bentuk klasikal (kelas) atau dengan
yang disebabkan oleh pengalamannya perorangan. Kelompok atau perorangan
berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tergantung pada kondisi belajar siswa. Pada
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau penelitian ini yang digunakan adalah
dasar kecendurungan respon pembawaan perorangan.
kematangan, atau keadaan sesaat seseorang Tujuan yang ingin dicapai dalam
(kelelahan, pengaruh obat dan menggunakan metode ini adalah untuk
sebagainya)”. mendidik, mengajar, dan melatih peserta
Salah satu cara untuk memperbaiki didik agar memiliki sikap, pengetahuan,
dan meningkatkan kualitas praktik keterampilan, serata kemampuan yang bisa
pembelajaran secara berkesinambungan, digunakan dalam situasi dan kondisi
sehingga meningkatkan mutu pembelajaran objektif saat ini.
dan hasil belajar, meningkatkan mutu Sasmita dalam Werkanis (2005)
pendidikan adalah dengan melakukan mengatakan bahwa metode latihan siap
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). untuk merangsang anak agar selalu siap dan
Menurut Wardani (2005) Penelitian mahir serta terampil untuk melakukan suatu
tindakan kelas adalah penelitian yang pekerjaan, kegiatan atau kemampuan
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri lainnya.
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk Dalam metode latihan siap, guru
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil harus memperhatikan hal-hal berikut: (1)
belajar siswa menjadi meningkat. Materi guru membangkitkan motovasi; (2) dapat
belajar diwujudkan dalam berbagai mata membangun ekspresi kreatif dan
pelajaran. Satu di antaranya adalah kepribadian siswa; (3) dapat merangsang
matematika. Mata pelajaran matematika anak untuk belajar giat; (4) membantu anak
bertujuan agar peserta didik memiliki belajar sendiri; (5) menghindari penyajian
kemampuan memahami konsep yang verbalisme; dan (6) membimbing
matematika, menggunakan penalaran pada siswa untuk memiliki sikap
pola dan sifat, melakukan manipulasi bertanggungjawab.
matematika dalam membuat generalisasi, Kelebihan metode ini adalah siswa
memcahkan masalah, memahami sikap mempelajari sesuatu secara mandiri,
menghargai kegunaan matematika dalam menanamkan rasa tanggung jawab,
kehidupan, dan memiliki rasa ingin tahu mendapat pengalaman langsung,
(KTSP, 2006). menggairahkan minat baca, membiasakan
Salah satu jenis metode dalam belajar aktif dan inisiatif, dan peserta didik
mengajar adalah metode latihan siap. bersemangat dan bergairah dalam belajar.
Metode latihan disebut juga training. Sutikno (2013) mengatakan metode latihan
Metode latihan adalah salah satu cara yaitu suatau cara menyampaikan materi
mengajar untuk menanamkan kemampuan pelajaran untruk menanamkan kebiasaan-
tertentu. Metode ini dipergunakan untuk kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan
kecepatan, dan keterampilan. yang baik. Selain itu, metode ini dapat
Badudu-Zain dalam Werkanis digunakan untuk memperoleh suatu
(2005) mengatakan bahwa metode latihan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
25

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan dengan tujuan untuk memperbaiki


keterampilan. kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
Tujuan pembelajaran Matematika menjadi meningkat. langkah-langkah dalam
yang tercantum pada Standar Isi SD/ MI penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan
Kurikulum 2006 adalah: (1) memahami satu daur atau siklus yang terdiri dari:
konsep matematika, menjelaskan merencanakan perbaikan, melaksanakan
keterkaitan antarkonsep dan perbaikan, mengamati, dan melakukan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, refleksi (Wardani, 2004).
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, Penelitian tindakan kelas ini
dalam pemecahan masalah; (2) dilaksanakan di SD Negeri 006 Terpadu
menggunakan penalaran pada pola dan Kubang Jaya Siak Hulu Kabupaten
sifat, melakukan manipulasi matematika Kampar. Subjek pelaksanaan PTK ini
dalam membuat generalisasi, menyusun dilaksanakan di kelas I, dengan jumlah
bukti, atau menjelaskan gagasan dan siswa 40 orang. Siswa tersebut terdiri dari
pernyataan matematika; (3) memecahkan 19 laki-laki dan 21 perempuan.
masalah yang meliputi kemampuan Adapun jenis data yang diperoleh
memahami masalah, merancang model dalam penelitian ini ada dua, yaitu: (1) data
matematika, menyelesaikan model dan kualitatif, yaitu data yang diperoleh melalui
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) hasil pengamatan aktivitas guru dan hasil
mengkomunikasikan gagasan dengan pengamatan aktivitas siswa; dan (2) data
simbol, tabel, diagram, atau media ain kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari
untuk memperjelas keadaan atau masalah; hasil tes belajar siswa. Data kualitatif
dan (5) memiliki sikap menghargai dijabarkan dengan kata atau kalimat,
kegunaan matematika dalam kehidupan, sedangkan data kuantitatif digambarkan
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dengan angka. Sementara untuk teknik
dan minat dalam mempelajari matematika, pengumpulan data yang digunakan dalam
serta sikap ulet dan percaya diri dalam penelitian ini adalah observasi dan tes hasil
pemecahan masalah (Depdiknas, 2009). belajar. Tes dilakukan untuk mengetahui
Adapun ruang lingkup materi atau hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I
bahan kajian matematika di sekolah dasar/ dan siklus II.
madrasah ibtidaiyah mencakup aspek-aspek
berikut: bilangan; geometri dan
pengukuran; dan pengolahan data. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik matematika antara Pelaksanaan perbaikan
lain: memiliki objek kajian abstrak, pembelajaran diawali dengan mengadakan
bertumpu pada kesepakatan, berpola pikir penelitian awal, yaitu pelaksanaan
deduktif, memiliki simbol yang kosong dari pembelajaran matematika dengan cara biasa
arti, memperhatikan semesta atau konvensional. Pembelajaran diawali
pembicaraan, dan konsisten dalam dengan appersepsi dan pretes. Proses
sistemnya. belajar mengajar dilanjutkan dengan
ceramah. Data awal pembelajaran
matematika adalah rendah. Nilai rata-rata
METODE PENELITIAN kelas hanya 45.25 dengan kategori cukup
Penelitian ini merupakan penelitian baik. Hanya 13 siswa atau 32.50% yang
tindakan. Penelitian tindakan kelas adalah mencapai hasil yang diharapkan dalam
penelitian yang dilakukan oleh guru di Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
kelasnya sendiri melalui refleksi diri 60,00.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
26

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

Berdasarkan refleksi penulis, II karena siswa yang tuntas hanya 13 siswa


masalah rendahnya hasil belajar matematika dan ketuntasan klasikal 60%. Nilai rata-rata
pada standar kompetensi melakukan kelas adalah 61.25 atau baik. Untuk
penjumlahan dan pengurangan bilangan mengatasi belum tuntasnya pembelajaran
sampai dua angka disebabkan pembelajaran ini, penulis melakukan siklus II. Pada siklus
yang hanya menggunakan ceramah dan II masih menggunakan metode latihan siap.
kurangnya latihan diberikan pada siswa Pada siklus II materi yang ditindak
untuk mengerjakan soal pada kegiatan adalah soal cerita tentang penjumlahan dan
belajar inti, dan kurangnya siswa pengurangan bilangan dua angka. Pada
mengulang-ulang pelajaran. Untuk siklus II ini, metode latihan siap diselingi
mengatasi hal ini, penulis menerapkan dengan metode cerita karena materi ini
metode latihan siap. Maksudnya siswa berhubungan dengan cerita tentang benda.
diperbanyak latihan waktu belajar maupun Berdasarkan rekapitulasi hasil
diluar belajar. Dengan menggunakan perbaikan siklus II bahwa nilai rata-rata
metode latihan diharapkan siswa akan lebih secara klasikal adalah 81.50 dengan sangat
aktif, tekun, kreatif, dan berhasil dalam baik. Siswa yang telah mencapai ketuntasan
pembelajaran. belajar adalah 37 siswa atau 92.50%. Hasil
Berdasarkan hasil data awal, penulis ini sudah memuaskan. Hasil ini
memperbaiki dengan mengadakan tindakan menunjukkan keberhasilan pembelajaran
kelas. Cara yang dilakukan adalah denagn baik dalam proses maupun hasil belajar.
menerapkan metode latihan siap. Metode Penulis kembali merenungkan hasil
ini diharapkan dapat mengatasi masalah di yang diperoleh siswa secara keseluruhan.
atas. Pada akhir tindakan siklus I diadakan Berdasarkan hasil siklus II di atas dapat
evaluasi untuk mengetahui hasil tindakan disimpulkan bahwa hasil tersebut
atau perbaikan. Hasilnya, pada siklus I menunjukkan ketuntasan secara klasikal
sebanyak 22 siswa atau 55,00% mencapai karena siswa yang tuntas mencapai 85%.
Kriteria ketuntasan minimal, dan nilai rata- Setelah hasil perbaikan siklus II terkumpul,
rata adalah 61.25 atau kategori cukup baik. penulis merenungkan perlu atau tidak
Hasil akhir siklus I ini belum tuntas karena dilakukan perbaikan ulang. Berdasarkan
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu 37
minimal belum mencapai 85% siswa. siswa telah tuntas belajar atau 92.50%,
Pada siklus I ini, pembelajaran maka pembelajaran secara klasikal telah
sudah mulai lebih baik. Siswa diarahkan tuntas. Siswa yang belum tuntas hanya
mempelajari secara berulang hingga siswa dilakukan remedial. Hal ini sesuai dengan
memahami materi belajar. Walaupun pendapat Depdikbud bahwa ketuntasan
belum tuntas, hasil belajar telah meningkat. kelas tercapai bila 85% siswa telah
Refleksi penulis dan pendapat mencapai ketuntasan individu. Hasil siklus
pengamat, kekuatan yang terlihat pada II ini penulis memutuskan tidak
siklus I adalah siswa kelihatan aktif dan perludilakukan siklus III.
serius dalam belajar dan hasil belajar Perbaikan siklus II dengan metode
meningkat. Ketuntasan secara individu latihan siap pada pelajaran matematika,
berhasil dan kelemahannya adalah terlalu siswa kelas I SD Negeri 006 Terpadu
banyaknya waktu yang diperlukan sehingga Kubang Jaya memberikan keuntungan bagi
tidak efisien. guru dan siswa. Bagi guru, materi pelajaran
Hasil yang diperoleh dari analisis lebih mudah disampaikan pada siswa, lebih
data hasil pelajaran siklus I, melihat hasil termotivasi untuk mengajar. Bagi siswa,
belajar siklus II, penulis melakukan siklus ketuntasan secara individu berhasil

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
27

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

meningkat. Siswa mempelajari matematika SIMPULAN DAN REKOMENDASI


lebih mandiri, tanggungjawab, mendapat Berdasarkan hasil perbaikan
pengalaman langsung, menggairahkan pembelajaran Matematika pada siswa kelas
minat baca, membiasakan belajar aktif dan I SD Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya
inisiatif, dan peserta didik bersemangat dan Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar
bergairah dalam belajar. Kelemahan dengan menggunakan metode latihan siap
pembelajaran yang terlihat dengan dapat disimpulkan sebagai berikut: sebelum
menggunakan metode latihan yaitu terlalu tindakan dilakukan, nilai rata-rata adalah
banyaknya waktu yang digunakan. Hal Ini 45.25, atau dengan kategori cukup baik;
sesuai dengan pendapat Badudu-Zain dalam pada siklus I menjadi 61.25, atau dengan
Werkanis (2005) yang mengatakan bahwa kategori baik; dan siklus II menjadi 81.50
metode latihan siap adalah cara mengajar atau sangat baik.
dengan mempraktikkan berulang-ulang agar Sebelum tindakan dilakukan, siswa
lebih mahir dan terampil untuk melakukan yang tuntas belajar pada KKM 70 hanya 13
suatu pelajaran, sedangkan Sasmita dalam siswa atau 32.50%, siklus I menjadi 37
Werkanis (2005) mengatakan bahwa siswa atau 61.25%, pada siklus II menjadi
metode latihan siap untuk merangsang anak 37 siswa atau 92.50% .
agar selalu siap dan mahir serta terampil Penerepan metode latihan siap
untuk melakukan suatu pekerjaan, kegiatan berhasil mengatasi masalah rendahnya hasil
atau kemampuan lainnya. belajar matematika pada siswa kelas I SD
Dengan menggunakan metode Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya
latihan siswa kelihatan lebih aktif dan Kabupaten Kampar.
berhasil. Hal ini sesuai dengan penjelasan Berdasarkan kesimpulan di atas,
bahwa metode latihan tujuan yang ingin penulis memberi saran dalam mengatasi
dicapai dalam menggunakan metode ini masalah-masalah yang terjadi di dalam
adalah untuk mendidik, mengajar, dan kelas dapat diatasi dengan melakukan
melatih peserta didik agar memiliki sikap, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
pengetahuan, keterampilan, serata perbaikan pembelajaran; untuk mengatasi
kemampuan yang bisa digunakan dalam rendahnya hasil belajar Matematika,
situasi dan kondisi objektif saat ini. khususnya di kelas I, guru dapat
Berdasarkan hasil belajar yang menggunakan metode latihan siap atau
diperoleh siswa dan masukan dari pengamat berulang-ulang.
kekuatan latihan siap bagi guru, materi
pelajaran lebih mudah disampaikan pada
siswa, lebih termotifasi untuk mengajar. DAFTAR PUSTAKA
Bagi siswa adalah ketuntasan secara Depdiknas. 2006. Kurikulum Kompetensi
individu berhasil meningkat dengan dan Kompetensi Dasar Mata
signifikan. Siswa mempelajari matematika Pelajaran Sekolah Dasar dan
lebih mandiri, tanggungjawab, mendapat Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
pengalaman langsung, menggairahkan Depdiknas.
mengerjakan soal, belajar aktif dan peserta Mudjiono dan Dimyati. 2002. Belajar dan
didik bersemangat belajar. Kelemahan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
metode latihan yang diterapkan adalah Cipta.
banyaknya waktu yang digunakan, siswa Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan
yang pintar bosan melakukan berulang, dan Pembelajaran. Lombok: Holistica
masih ada dua orang siswa yang belum Lombok
tuntas belajar.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |
28

Metode Latihan Siap, Hasil Belajar Matematika


Lamra Hairani

Tim FKIP UT. 2013. Pemantapan


Kemampuan Profesional. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Penelitian
Tindakan kelas. Jakarta: Pusat
Penerbitan UniIersitas Terbuka
Werkanis. 2005. Strategi Mengajar.
Pekanbaru. Sutra Benta Perkasa.
Winataputra, Udin S. dkk. 2005. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 1 | April - September 2016 | ISSN: 2303-1514 |

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy