Hi - 2023
Hi - 2023
Hi - 2023
1.https: /youtu.be/bW7OWov9Adg
2.https://youtu.be/jgEkWVcF06c
3.https://youtu.be/vFw9pFXJaqg://
youtu.be/vFw9pFXJaqg.
4.https:https://youtu.be/3-O7wfeQ6es/
youtu.be/3-O7wfeQ6es
2
• https://www.youtube.com/watch?
v=WAnfj8v5acM&t=5s
•
3
Definisi HI
1.The Law of Nations, or International Law,
may be defined as the body of rules and
principles of action which are binding upon
civilized states in their relations with one
another". (Brierly, 1972 : 1).
FAKTA HUKUM:
1. Hukum Kebiasaan adalah Hukum (Sumber HK)
2. Bila Hukum Internasional bukan hukum, maka
masyarakat akan kacau
3.Fakta menunjukkan bahwa Hukum
Internasional adalah hukum
TIDAK DITAATI
NORMA SANKSI
DITAATI
Kelebihan :
ajaran ini krn idealisme nya yg tinggi telah
menimbulkan keseganan thd HI & telah
meletakkan dasar moral & etika yg berharga bg
HI, jg bg perkembangannya selanjutnya.
TEORI KEHENDAK NEGARA(VOLUNTARIS THEORIE)
• Keberhasilan :
1. Diakuinya konsep negara kepulauan
dalam Konvensi Hukum Laut 1982.
Deklarasi Juanda 1957 – dituangkan dlm
UU No. 4 Prp 1960.
2. Argumen Indonesia untuk tidak,
membayar ganti rugi berdasarkan :
prompt, adequate dan efektif dlm kasus
Bremen Tobacco.
Lanjutan
• Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia dan dan
telah diterima sebagai Anggota Tidak Tetap DK
PBB sebanyák 4 kali (1973, 1995, 2007, dan 2019)
• Indonesia telah bergabung dan berperan aktif
dalam banyan Organisasi Internasional dan
Regional
• Dalam Treaty Room Kemlu RI, tercatat Indonesia
telah menandatangani dan menjalankan 5.920
perjanjian internasional, sejak Proklamasi
kemerdekaan tahun 1945
55
• Terlibat dalam mekanisme penyelesian
sengeketa secara damai di level
internasional. Misalnya: Kasus Pulau
Sipadan dan Ligitan
• Dalam perdagangan internasional;
Indonesia menjadi Complainant di 11
Kasus, menjadi Respondent sebanyak 14
Kasus dan sebagai Pihak Ketiga sebanyák
38 kasus di WTO
56
• Kegagalan:
• 1. Kegagalan Indonesia memperjuangkan
• Geo Stationary Orbit (GSO) sebagai
• bagian dari Indonesia untuk, mengingat
• GSO terletak di katulistiwa. Diratifikasi
• nya Space Treaty 1967 oleh Indonesia
• 2002.
2. Kegagalan daiam kasus Sipadan dan
ligitan. Putusan Mahkamah
Internasional 17 Desember 2002.
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 57
PENGGUNAAN HI OLEH NEGARA MAJU
Voluntarisme Obyektifisme
Dualisme Monisme
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 61
Paham Dualisme
Hukum Internasional
Hukum Nasional
• Indonesia
• Inggris
• Amerika Serikat
• Belanda
Praktek Indonesia
1. HI dapat diberlakukan sebagai HN melalui
pengesahan (transformasi/ratifikasi), yaitu; menjadi
UU untuk HI yang dianggap penting dan menjadi
KEPRES untuk HI yang dianggap kurang penting.
2. Dasar hukum :
- Pasal II UUD’ 45
- Surat Pres. RI no 2826/HK/160 tentang
Ratifikasi Perjanjian Internasional.
75
Praktek Indonesia
77
SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL
State practice:
USSR, Breznev Doctrine (1968) Vs. US,
Grenada Intervention (1983)
1. Opinio Juris;
2. Duration;
3. Uniformity and Consistency;
4. Generality;
1. Long duration;
Kebiasaan internasional
(1) ↓
Hukum Kebiasaan Internasional (2)
(2) ↓
Perjanjian Internasional (1)
(3) ↓
Hukum Internasional
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 92
Alasan transisi
▪ Aspek historis;
▪ Aspek fungsional;
3. “Legislative” treaties.
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 98
Bilateral Treaty
Treaty contract / Contractual treaties:
1. Lebih merupakan sumber “kewajiban”
daripada “sumber hukum”.
2. Tidak disusun untuk menciptakan prinsip-
prinsip hukum yang mengatur tingkah laku
para pihak.
3. “Kontrak” seperti halnya kontrak privat.
• Unarguable, incontrovertible;
• Universal;
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 104
Tambahan PHU
• Equity: General principle of justice. Flexible
disposition of cases according to ideas of
fairness rather than to the strict application
of rules of law.
• Arbitral Decision;
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 110
Teachings of the most highly qualified
publicists.
▪ Mare liberum ( Hugo Grotius) Vs.
Mare clausum (John Selden) (battle of
books)
117
Legal Capacity SHI :
• Mampu mendukung hak dan kewajiban
int e r nas ional (c apable of pos s e s s
ing
international rights and duties);
• Mampu melakukan tindakan tertentu yang
bersifat internasional (endowed with the
capacity to take certain types of action on
international plane);
• Mampu menjadi pihak dalam pembentukkan
perjanjian internasional (they have related to
capacity to treaties and agreements under
international law);
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 118
Legal Personality SHI
• Memiliki kemampuan untuk melakukan penuntutan
t e r h a d a p p i h a k ya n g m e l a n g g a r k
e w a j i b a n internasional (the capacity to make
claims for breaches of international law);
• Memiliki kekebalan dari pengaruh/penerapan
yurisdiksi nasional suatu negara (the enjoyment of
privileges and immunities from national jurisdiction);
• Dapat menjadi anggota dan berpartisipasi dalam
keanggotaan suatu organisasi internasional (the
question of international legal personality may also
arise in regard to membership or participation in
international bodies).
122
NEGARA (State)
Montevideo Convention on Right and Duties
of State 1933, Article 1:
“The State as a person in international law
should posses the following qualification :
a. permanent population
b. defined territory
c. government
d. “capacity to enter into relation with other
state”
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 123
Negara
Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933 :
“Suatu Negara harus memenuhi syarat-
syarat:
1.adanya penduduk yang tetap;
2.adanya daerah/teritorial yang pasti
3.adanya pemerintahan, dan
4.adanya kemampuan untuk melakukan
hubungan dengan negara lain.”
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 124
Bentuk-Bentuk Negara
• Pada negara FEDERAL: kapasitas negara bagian
untuk melakukan hubungan internasional
tergantung dari sistem distribusi kekuasaan
yang dianut oleh negara federal tersebut.
• Republik Byelo Russia dan Ukraina dapat
menjadi anggota PBB, demikian juga dengan
sistem yang dianut Australia.
• Sedangkan sistem yang dianut AS; hanya
pemerintah federal yang dapat bertindak keluar.
c. Non Intervensi
d. Membela Diri
- pengecualian dari prinsip non intervensi karena keharusan
(necessity) dan kepatuhan (proportionality)
• Tu j u a n p e n d i r i a n n ya d i d a s a r k a n
k e i n g i n a n meningkatkan dan melembagakan
kerjasama internasional secara permanen
_f~
_ ..
~-
_A-:"
AND Serbia
HERZEGOVIN
s..._ .
r.·d.·r., I,on 01 1$0". nL, ..
•...no
and , 1"'''-~A6'' inOll
par-
TQQIJrIO~ $.:=00-
-- ~
.,~
,. ~~"""".._._.
.
ri I C TH E FORM 8Ft YUGOSLAV
REPUBUC OS MACEOON~A
..
_ ..-
.00.......,
-
~
. ITAILY
.-
_ ~Con~~~~.
.sc..:.a 1~!!;O..ooo
... -
_"tI">od
.1"~
ALBANIA
r..-.dor.dp3rr>-~
N
40""'_ 5tt
-_
GREECE
o
o
.... ..... ...... ...... .............. --. ............ . .. .. Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 138
~-.~
~
.,_.._.~-. _.~~ 1'\Nt...-:~ ............
.....~~
Copyright by Edward Panjaitan 2023 (C) 139
Pasal 3, Deklarasi Montevideo 1933:
◆ Konsekuensi hukum:
▪ Merupakan evidence of the factual situation;
▪ Menimbulkan akibat hukum tertentu dalam
hubungan diplomatik;
▪ Memperkukuh judicial standing negara yang
diakui;
u Pengakuan Belligerency.
• Berarti:
-kepunyaan, berdasarkan hukum;
-hak, menurut hukum;
-kekuasaan, menurut hukum;
-kewenangan, menurut hukum;
• Prescription jurisdiction
Kewenangan negara terhadap orang, kekayaan
dan peristiwa hukum yang ada atau terjadi di
dalam wilayah negara (territorial jurisdiction)
• PASAL 2: Definisi
– Kelompok kejahatan terorganisir ! kelompok yang
terdiri dari 3 orang atau lebih yang eksis dalam
beberapa periode waktu dengan tujuan melakukan
kejahatan/pelanggaran serius yang bertentangan
dengan Konvensi ini untuk mendapatkan keuntungan
secara finansial atau lainnya secara langsung maupun
tidak langsung
– Kejahatan serius !tindakan yang dianggap sebagai
kejahatan/pelanggaran dengan ancaman hukuman
kurungan minimal 4 tahun atau lebih
• Pasal 3: Ruang lingkup
309
1. Pengertian Organisasi Internasional
a. Bowett, D.W., dalam bukunya “The
Law of International Institution”,
mengatakan bahwa,tidak terdapat satu
definisipun yang diterima secara
umum tentang Organisasi Internasional,
pada umumnya bagaimanapun juga
organisasi-organisasi ini adalah organisasi
permanen (misal : dibidang postel atau
administrasi kereta api) yang didirikan
atas dasar suatu perjanjian
internasional yang kebanyakan ialah
perjanjian multilateral daripada
perjanjian bilateral dan disertai dengan
suatu tujuan tertentu
310
b. J.G. Starke, dalam bukunya, “An Introduction to
International Law”, tidak pula memberikan
suatu batasan khusus. Ia hanya membandingkan
fungsi-fungsi, hak-hak, dan kewajiban-kewajiban
serta wewenang dari organisasi-organisasi
lembaga internasional ini dengan sebuah negara.
Ia mengatakan bahwa :
pada hakekatnya seperti fungsi-fungsi suatu
negara modern dan hak-hak, kewajiban-
kewajiban dan kekuasaan-kekuasaan yang
dimiliki alat-alat perlengkapan kesemuanya
diatur oleh suatu hukum nasio
n a l y a n g dinamakan HTN, sehingga
dengan demikian organisasi-organisasi
internasional yang ada sama halnya dengan
alat-alat perlengkapan suatu negara modern
yang diatur oleh semacam hukum tata negara
311
c. Leonard
Organisasi internasional mempunyai arti
dan ciri-ciri khusus yaitu : cara melakukan
hubung an-hubung an inter nas io
n a l dilakukan melalui badan-badan
permanen yang telah diserahi dengan
tanggung jawab dan wewenang
tertentu dan melalui badan ini setiap
pemerintah negara dapat melaksanakan
kebijakan- k e b i j a k a n n y a d a n h
a l - h a l y a n g menyangkut kepentingan
nasionalnya.
312
d. Dr. Boer Mauna
Organisasi Internasional adalah suatu
perhimpunan negara-negara yang
merdeka dan berdaulat yang bertujuan
untuk mencapai kepentingan bersama
melalui organ-organ dari perhimpunan itu
sendiri.
313
2. Sejarah Perkembangan Organisasi Internasional
316
“ It was considered by its leading participant as
the forerunner of a series of regular
consultations among the great powers which
would serve as board meeting for the europeans
community of nations”.
• Dari deklarasi tersebut, jelas bahwa negara2
sekutu yang menang perang sepakat untuk
mengadakan pertemuan2 teratur yang akan
diadakan dalam waktu yang akan datang.
• Sebagai realisasinya antara th 1818-1822 telah
diadakan 4 kali kongres yaitu :
- Aix-la-chap-pele th 1818
- Troppan dan Laibach th 1820-1821
- Verona th 1822
317
Kesulitan-kesulitan dalam Sistem Konferensi Ad-Hoc
318
3. Konferensi ini diadakan oleh negara2 yang
mengundang.
Sehingga disini tidak mencerminkan prinsip
keanggotaan tertentu yang secara otomatis memberi
hak perwakilan.
319
• Konferensi semacam ini seringkali tidak
dapat memecahkan persoalan2 hukum
• Banyak persoalan2 hk yang bersifat
politis, menyangkut segi2 hak dan
kewajiban negara menurut hk
internasional
• Ada beberapa contoh :
- Konferensi di Paris tahun 1856
- Konrerensi di Berlin tahun 1871
320
Organisasi yang pertama kali muncul sebagai
realisasi dari kebutuhan, baik secara individu
maupun kolektif mengakibatkan timbulnya
organisasi2 swasta (“private international
union”), misalnya :
•The World Anti Slavery Convention th 1840
•International Committee of Red Cross
(ICRC) th 1863
•Inter-parliamentary Union (IPU) th 1873
321
Klasifikasi Organisasi Internasional
* 1. Siapa ?
Publik Privat
ex : PBB, ASEAN
Perusahaan
Non Pemerintah
Internasional
ex : Fed Tenis Inter
Privat Hk Internasional
322
2. Sistem Keanggotaan ?
Universal Tertutup
Org. Negara dg
Org. Regional Org. Fungsional
Latar Blkg Sama
323
4. Pada Lingkup Fungsi ?
a. Subjek
Semua organisasi internasional, termasuk
org. regional dan org. lainnya yang dapat
digolongkan sebagai org. internasional.
OI memiliki Personalitas Hukum artinya :
tindakan dalam kapasitasnya sebagai OI
sesuai dengan ketentuan yang termuat di
dalam instrumen dasar yang dimiliki oleh OI
tersebut.
Menurut Leroy Bennet, OI memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1.Suatu org. permanen, untuk melaksanakan
serangkaian fungsi yang berkesinambungan.
2.Keanggotaan yang suka rela dari para pihak yang
memenuhi syarat.
3.Suatu instrumen pokok yang menyatakan tujuan,
struktur dan metode bekerjanya organisasi
4.Suatu organ konferensi konsultatif yang
mewakili secara meluas
5.Suatu sekretariat tetap untuk melaksanakan
fungsi-fungsi administratif, riset dan informasi
yang berkesinambungan
b. Objek
1. Negara baik sebagai anggota OI maupun
bukan.
Negara sebagai objek hukum OI menyangkut
hak kedaulatan, kualifikasi negara anggota
serta hak2 dan kewajiban negara itu, menurut
instrumen pokok OI itu dan keputusan2 yang
telah ditetapkan OI tersebut.
2. Org. antar pemerintah
ex : Liga Arab, OKI, dll
3. Org. Pembebasan Nasional
ex : PLO, SWAPO
4. Pertikaian, situasi, perselisihan yang
membahayakan dan mengancam perdamaian
dunia
c.Sumber Hukum OI
1. Kenyataan historis tertentu, kebiasaan yang sudah
lama dilakukan, persetujuan atau perjanjian resmi
ex : Konferensi Dumbarton Oaks 1944
2. Instrumen Pokok yang dimiliki oleh OI dan memerlukan
ratifikasi dari semua anggotanya
ex : Piagam PBB, Covenant LBB, Pact Warsawa, Treaty
NATO, Statute OPEC, Deklarasi ASEAN
3. Ketentuan2 lainnya mengenai peraturan tata cara OI
beserta badan2 yang berada dibawah naungannya,
cara kerja, mekanisme pada OI tersebut.
ex : Rules of procedure of the General Assembly,
Rules of Prosedure ECOSOC, Staff Regulations
4. Hasil2 yang ditetapkan atau diputuskan oleh OI yang
wajib/harus dilaksanakan oleh para anggotanya dan
badan2 dibawah naungannya
ex : resolusi, keputusan, deklarasi, rekomendasi
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
(United Nations)
1. Sejarah singkat
• Gagasan Presiden Roosevelt dan Winston Churchil dengan
menandatangani “Atlantic Charter” tgl 14 Agustus 1941
• 2 th menjelang berakhirnya PD II, Inggris, Uni Soviet, AS & Cina
menandatangani “Deklarasi Moskow” 1 Nop 1943
• Perundingan “Dumbarton Oaks”, agustus dan Sept 1944 dittd oleh
Inggris, AS, Uni Soviet, Cina & Perancis (rancangan Piagam PBB)
• Usul tentang ketentuan “Pemungutan Suara” di Konferensi Yalta
(dittd oleh Inggris, AS, Uni Soviet)
• Konferensi San Fransisco, tgl 25 April-26 Juni 1945 dihadiri 50
negara
• 26 Juni 1945 Piagam PBB diterima (Charter of United Nations)
• 24 Oktober 1945 diratifikasi
• Indonesia masuk menjadi anggota PBB tgl 28 Sept 1950 sebagai
anggota ke-60
2. Tujuan PBB dalam pasal 1 Piagam PBB