Forum DIskusi 3
Forum DIskusi 3
2. Have = includes have, has, had. "have" is useful for forming the perfect tense. This
auxiliary verb can also be combined with modal verbs (should, would, might, may, must,
can't). Have is used in the present and future perfect tense, has for the present perfect, had
for the past perfect.
Example of present perfect tense: He has watched a horror movie before. Present perfect
has the formula Subject + has/have + verb 3 + object + other words.
Another example as a suggestion: I think you should play this game, it's very fun.
3. Modal verbs = include (can and could), (may and might), (will, shall, would), (should and
ought to).
'Can' is used to describe an ongoing situation, while 'could' is used to describe an event that
has already happened. Could doesn't have to indicate the past, it can also be a suggestion,
request permission or state a possibility.
Example sentence of can = My brother can play the guitar very well.
Example sentences from could = When I was younger, I could cook a fried rice by myself.
By using appropriate auxiliary verbs, we can construct sentences that convey information
about when or how long ago an action occurred, whether it was completed or still ongoing,
and so on.
Thank you..
Reference :
Hiqma Nur Agustina. (2022). Edisi ketiga. Bahasa Inggris II. Modul Hal 3.4 - 3.14 Tangerang
Selatan,Banten: Universitas Terbuka.
Opsi 2
Auxiliary verbs or what can also be called modal auxiliaries are words whose role is to help
complete the main verb in a sentence, as well as to clarify the main verb. Auxiliary verbs can
change the tense form of a sentence. There are several types of auxiliary verbs, namely be,
have, and modals. Here's the explanation:
1. Be = includes am, is, are, was, were, been, being, and to be. Functions to form present or
past continuous tense and future continuous with the additional modal verb "will"
Example of future continuous tense: She will be eating this honey donut tomorrow. The
formula for the future continuous is subject + will/shall + be + verb-ing.
If you want to change the sentence to past continuous it would be: She was eating honey
donut.
2. Have = includes have, has, had. "have" is useful for forming the perfect tense. This
auxiliary verb can also be combined with modal verbs (should, would, might, may, must,
can't). Have is used in the present and future perfect tense, has for the present perfect, had
for the past perfect.
Example of present perfect tense: He has watched a horror movie before. Present perfect
has the formula Subject + has/have + verb 3 + object + other words.
Another example as a suggestion: I think you should play this game, it's very fun.
3. Modal verbs = include (can and could), (may and might), (will, shall, would), (should and
ought to).
'Can' is used to describe an ongoing situation, while 'could' is used to describe an event that
has already happened. Could doesn't have to indicate the past, it can also be a suggestion,
request permission or state a possibility.
Example sentence of can = My brother can play the guitar very well.
Example sentences from could = When I was younger, I could cook a fried rice by myself.
By using appropriate auxiliary verbs, we can construct sentences that convey information
about when or how long ago an action occurred, whether it was completed or still ongoing,
and so on.
Thank you..
Reference :
Hiqma Nur Agustina. (2022). Edisi ketiga. Bahasa Inggris II. Modul Hal 3.4 - 3.14 Tangerang
Selatan,Banten: Universitas Terbuka.
Opsi 1
Kebebasan pers adalah hak yang penting dalam masyarakat demokratis, karena
memungkinkan media untuk menyampaikan informasi dan pendapat tanpa takut dihukum
atau dibatasi oleh pemerintah. Namun, kebebasan pers juga harus seimbang dengan
perlunya adanya batasan hukum. Pentingnya batasan hukum adalah untuk menjaga
keseimbangan antara kebebasan pers dan kepentingan publik.
Beberapa alasan mengapa batasan hukum diperlukan adalah :
- Melindungi hak-hak individu: Batasan hukum diperlukan untuk melindungi hak-hak
individu, seperti hak privasi dan reputasi. Kebebasan pers yang tidak diatur dapat
menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau merugikan individu secara tidak adil.
- Mencegah penyebaran kebencian dan kekerasan: Batasan hukum diperlukan untuk
mencegah penyebaran konten yang menghasut kebencian, kekerasan, atau diskriminasi.
Kebebasan pers yang tidak diatur dapat memicu konflik sosial dan merusak keharmonisan
masyarakat.
Keseimbangan antara kebebasan pers dan batasan hukum adalah penting untuk menjaga
keadilan, keamanan, dan keharmonisan dalam masyarakat. Kebebasan pers yang tidak diatur
dapat memiliki dampak negatif, seperti penyebaran informasi palsu, pelanggaran privasi, dan
polarisasi masyarakat. Oleh karena itu, batasan hukum diperlukan untuk mencegah dampak
negatif tersebut.
Beberapa dampak negatif jika kebebasan pers tidak diatur antara lain:
Dalam perspektif hukum, kebebasan pers merupakan hal yang mutlak untuk dijaga dan
dijamin secara hukum. Namun, pers sebagai bagian dari masyarakat juga harus
memperhatikan ketertiban umum sebagai dasar pembatasan, agar tidak menjadi ranjau bagi
dirinya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memiliki regulasi yang memadai dan
pengawasan yang efektif terhadap kebebasan pers guna mencegah dampak negatif yang
dapat merugikan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Referensi :
https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/153/DASAR-
DASAR_KEMERDEKAAN_DAN_PEMBATASAN_KEMERDEKAAN_PERS
https://kumparan.com/berita-terkini/pembahasan-soal-sebutkan-dampak-dari-kebebasan-
pers-1zTwPUHm1Wn
https://www.hukumonline.com/berita/a/kebebasan-pers-dalam-perspektif-pidana-ditinjau-
dari-ruu-kuhp-hol12999/
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952804013
Opsi 2
Sejak era reformasi pers memperoleh kemerdekaan dengan mendapatkan
kebebasan, diantaranya bebas berserikat, berpendapat, dan mengkritik pemerintah.
Pemerintah pada era reformasi telah menerbitkan produk hukum tersebut berisikan
jaminan kebebasan bagi pers sebagai hak asasi warga negara. Adanya aturan itu, pers
Indonesia baru mendapatkan kekebasan yang universal atau umum. Selain itu dengan
adanya undang-undang tersebut juga mengembalikan independensi pers yang
sebelumnya direnggut oleh rezim Orde Baru.
Menurut pendapat saya, kebebasan pers mencakup hak wartawan dan media massa
untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi tanpa campur tangan atau
tekanan dari pemerintah atau pihak lain. Kebebasan pers juga melibatkan hak
masyarakat untuk menerima informasi yang akurat dan beragam. Peranan media
massa dalam membawa arah bagi perubahan masyarakat tidak bisa diabaikan.
Apakah perubahan sosial masyarakat itu diharapkan atau tidak, cepat atau lambat.
Dampak yang terjadi akibat dari peran media, dipastikan akan terjadi di tengah
masyarakat. Berikut beberapa dampak negatif jika kebebasan pers tidak diatur,
diantaranya:
Referensi :
Riwanto, Agus. 2023. Hukum Media Massa. Universitas Terbuka; Tangerang Selatan.
Rahmad, Tri M. 2020. DAMPAK KEBEBASAN PERS TERHADAP PENYEBARLUASAN
INFORMASI DI SUMATERA BARAT. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol; Padang.
3 Komunikasi Bisnis
Dalam lingkungan bisnis, mengapa kelompok formal dan
informal dapat memengaruhi dinamika komunikasi dan kerja
kelompok? Berikan contoh situasi di mana komunikasi
kelompok formal lebih efektif daripada komunikasi kelompok
informal, dan sebaliknya.
OPSI 1
Kelompok Formal merupakan sebuah kelompok yang memiliki struktur dan norma yang tertulis.
Terdapat hubungan yang berpola antar anggota di dalam kelompok tersebut. Kelompok formal
dibentuk oleh organisasi yang membutuhkan kelompok baru untuk menjalankan suatu pekerjaan
agar tercapainya tujuan organisasi.
Hubungan antar anggota kelompok dapat dilihat melalui struktur organisasi dimana setiap anggota
memiliki tugas dan menjalankan sesuai dengan perannya serta berinteraksi satu sama lain, yang
dimana terdapat aturan yang mengatur bagaimana anggota menjalankan perannya masing-masing.
Anggota kelompok formal mempunyai tugasnya masing-masing demi tercapainya tujuan dari
kelompok sosial tersebut. Dalam kelompok tersebut, terdapat sistem kerja dan program kerja yang
menjadi acuan untuk semua anggotanya. Kelompok formal tentunya memiliki struktur, aturan,
sanksi, tata cara, dan hal yang lainnya.
Norma yang berlaku sesuai dengan hak dan kewajiban semua anggota. Contohnya bendahara yang
bekerja di bagian keuangan memiliki tugas untuk mencatat keluar masuknya uang. Selain itu, ada
juga kasir yang bekerja dibagian keuangan yang memiliki tugas untuk melakukan transaksi
pembayaran pembayaran. Para pekerja tersebut memiliki peran dalam kelompok formal serta
memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas-tugasnya.
• Terdapat peraturan yang tegas dan harus diikuti oleh semua anggota
• Tujuan dibentuk kelompok formal agar dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu
• Memiliki alat komunikasi yang dapat digunakan sesuai dengan tugas dari anggota kelompok
Sedangkan, Kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak bisa dibentuk secara formal
melalui struktur organisasi. Kelompok ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul
sebagai tanggapan terhadap kebutuhan kontak sosial. Kelompok informal adalah kelompok yang
terbentuk karena tertarik berdasarkan akan kebutuhan bersama atau juga karena adanya kesamaan
tertentu dari anggotanya.
Contohnya adalah Ketika ada tugas belajar kelompok di sekolah, para siswa/siswa harus bergabung
bersama beberapa orang untuk mengerjakan tugas tersebut. Kelompok belajar ini bisa dikategorikan
sebagai kelompok informal, karena dalam kerja kelompok tersebut tidak adanya aturan khusus dalam
berkomunikasi, sehingga tidak adanya daya tarik apapun dalam sebuah kelompok tersebut.
• Kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk oleh manajemen suatu organisasi untuk
menyelesaikan suatu tugas, sedangkan kelompok informal merupakan Kelompok yang dibentuk oleh
anggotanya itu sendiri yang sesuai dengan kesukaan dan minat masing-masing.
• Kelompok formal didirikan secara resmi oleh suatu organisasi, sedangkan kelompok informal
didirikan dengan sukarela.
• Kelompok formal memiliki ukuran yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan kelompok
informal.
• Struktur dari kelompok formal dibuat secara hierarkis sedangkan kelompok informal tidak memiliki
struktur.
• Dalam kelompok formal, posisi anggota mendefinisikan perannya dalam suatu kelompok,
sedangkan dalam kelompok informal, setiap anggotanya memiliki kepentingan yang sama dengan
anggota lainnya.
• Dalam kelompok formal, hubungan antara anggota bersifat profesional, mereka berkumpul hanya
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka. Sedangkan dalam kelompok
informal, hanya ada hubungan pribadi antara anggota, mereka berbagi pengalaman, pendapat serta
informasi satu sama lain.
• Dalam kelompok formal, interaksi mereka dibatasi oleh perintah yang berlaku. Sedangkan dengan
kelompok informal, interaksi dapat membentang ke segala arah dan tidak memiliki batasan.
Banyak perusahaan menerapkan konsep tim kerja dalam pencapaian tujuannya, hal ini dikarenakan
penggunaan kelompok atau tim kerja lebih efektif untuk menjalankan aktivitas rutin dalam organisasi
bisnis.
Kemudian, Berikan contoh situasi dimana kelompok formal lebih efektif daripada komunikasi
kelompok informal, dan sebaliknya!
Contoh dari kelompok formal yaitu Pegawai dalam suatu rumah sakit. Hal ini dikarenakan untuk
menjadi anggota tersebut adanya peraturan-peraturan tertentu yang harus diikuti, selain itu
diberlakukan pula untuk semua anggotanya terlebih dahulu menjadi pegawai, setelah itu dokter,
staff, apoteker, dan yang lainnya. hal ini lebih efektif dikarenakan kelompok tim kerja formal lebih
mengedepankan partisipasi masing-masing anggotanya dalam menyelesaikan persoalan maupun
dalam mengambil keputusan. Kelompok formal dalam suatu instansi tersebut bertujuan agar
masyarakat percaya terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tersebut, yang
kemudian bisa menarik pasien untuk dapat berobat ke rumah sakit tersebut terutamanya pada
rumah sakit swasta agar masyarakat lebih berminat berobat ke rumah sakit tersebut karena
pelayanannya bagus dan memuaskan.
Dalam lingkup rumah sakit, sesama anggota unit harus saling kerjasama untuk membangun suatu
perusahaan agar dapat maju dan berkembang, tidak bisa bekerja perorangan atau individual dalam
lingkup tersebut, karena jika hal itu terjadi, maka dampaknya akan begitu besar dalam kemajuan
instansi tersebut, dan tidak akan berkembang jika antar unit saling egois dan mementingkan unit
masing-masing.
Dalam kelompok formal juga, ada sebuah kepemimpinan, menurut Slamet (2002: 29) menyebutkan
bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk
memengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Hal ini
harus diakui secara timbal balik, misalnya sasaran yang dipimpin harus mengakui bahwa orang
tersebut adalah pemimpinnya.
Maka, dalam sebuah instansi rumah sakit, akan ada yang namanya direktur, direktur tersebut
merupakan sebuah pemimpin yang memimpin setiap karyawan nya melalui kasie masing-masing
yang sudah ditentukan, dan para karyawan harus mematuhi aturan yang telah disepakati oleh
direktur. Direktur akan memimpin rumah sakit tersebut yang bertujuan agar visi dan misi bisa
terwujud.
Kerja sama dalam kelompok tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah bisnis.
Membangun kerja sama dapat dilakukan dengan komunikasi yang efektif, sehingga arus informasi
menjadi jelas, tidak ada bias dan bersifat transparan.
Sedangkan kelompok informal kebalikannya dari kelompok formal, kelompok informal menjadi
kurang efektif dikarenakan sifatnya yang terlalu fleksibel dan tidak adanya aturan khusus serta tidak
adanya pemimpin yang mengatur dalam kelompok tersebut, contohnya pada perkumpulan ibu-ibu
arisan. Dalam kelompok tersebut hanya terbentuk karena tertarik berdasarkan akan kebutuhan
bersama atau karena adanya kesamaan tertentu dari setiap anggota.
Assalamualaikum wr. wb
Sumber refenrensi :
OPSI 2
Dalam mencapai suatu tujuan, salah satu upaya yang penting dilakukan organisasi bisnis adalah komunikasi bisnis yang efektif. Organisasi
bisnis adalah system yang didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja atau bisa disebut dengan tim kerja untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi demi keberlangsungan operasi perusahaan. Banyak perusahaan menerapkan konsep tim kerja dalam pencapaian tujuannya,
hal ini dikarenakan penggunaan kelompok atau tim kerja lebih efektif untuk menjalankan aktivitas rutin dalam organisasi bisnis.
Terdapat beberapa klasifikasi kelompok yang dapat mempengaruhi dinamika komunikasi dan kerja kelompok yaitu kelompok formal dan
kelompok informal
Kelompok formal, kelompok yang keanggotaannya memiliki peran (struktur) yang khusus dan jelas. Seringkali ditentukan oleh peran atau
tingkat otoritas. Memiliki tujuan atau sasaran tertentu.
Kelompok informal, kelompok yang terbentuk karena ketertarikan berdasarkan akan kebutuhan bersama atau juga karena adanya kesamaan
tertentu dari anggotanya. Berpusat pada minat atau nilai yang sama. Komunikasi bersifat santai dan spontan, dengan fokus pada hubungan
antarpribadi.
Contoh situasi dimana komunikasi kelompok formal lebih efektif daripada komunikasi kelompok informal yaitu seperti tim olahraga. Tim
olahraga terorganisir, dimana para pemainnya telah menentukan peran dan tim tersebut memiliki tujuan yang jelas yaitu memenangkan
pertandingan.
Sedangkan contoh kelompok informal seperti komunitas game online. Dimana terbentuknya hubungan kuat antarpribadi karena terhubung
untuk bermain games bersama , mencapai tujuan umum ingin memenangkan permainan tetapi sambil menikmati hobi bersama-sama.
sumber refrensi :
materi inisiasi 3
(Bmp)SKOM4432 Modul 4 hal. 4.23
https://testbook.com/key-differences/difference-between-formal-and-informal-groups
4 Komunikasi Pemasaran
Saat saudara sedang dan ingin menjalani usaha, tentu
strategi pemasran penting dilakukan dari
memperhitungkan segmentasi maupun positioning.
Harap saudara uraikan beberapa strategi positioning
yang bisa dilakukan dari usaha tersebut!
Di jelaskan dalam Suryana (2022) bahwa positioning dengan segala kandungannya, ketika komunikasi dalam organisasi memengaruhi
semua penawaran dalam berbagai peluang. Positioning hanya dapat berjalan jika terjadi dua atau lebih penawaran bagi penerima untuk
diposisikan.
Strategi positioning Yang bisa dilakukan ketika kita ingin menjalani sebuah usaha diantaranya yaitu :
1. Atribut Produk : memperhatikan simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan, dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan nilai personal
yang melekat di benak pelanggan.
2. Membuat Manfaat Produk Lebih Jelas : Menawarkan manfaat lainnya/lebih detail agar terlihat menarik
3. Meningkatkan Citra Produk : Citra produk bisa meningkat berdasarkan pengiklan atau brand ambassador yang dipilih untuk
mengiklankan produk tersebut. Kita bisa memilih model iklan atau di jaman sekarang biasa dikenal dengan Endors, hal ini mungkin bisa
meningkatkan pengenalan prduk dan penjualan produk.
4. Harga : harga dapat dipastikan harga adalah hal utama dalam penjualan produk. Harga akan berkaitan dengan kualitas. Semakin bagus
kualitas maka semakin tinggi pula harganya. Namun jangan terlalu memaksa untuk memangkas harga sekecil mungkin. sebab sebagai
pebisnis jangan sampai rugi dan laba tetap harus di dapatkan.
5. Memperhatikan Pesaing : demi tetap memenangkan persaingan yang ada, sebagai pelaku bisnis bisa mulai merencanakan apa yang akan
di lakukan. Kita sebagai pelaku usaha harus bisa menemukan perbedaan dan kelebihan para pesaing, dan nantinya bisa kita terapkan namun
dengan hal yang berbeda misalnya aktif beriklan namun dengan konsep iklan semenarik mungkin. Semakin menarik iklan maka semakin
mudah pula pelanggan mengingat produk yang kita buat.
Referensi :
OPSI 2
Dalam menjalankan usaha, strategi positioning sangat penting untuk membedakan produk
atau jasa dari pesaing dan menarik minat konsumen. Berikut adalah beberapa strategi
positioning yang dapat dilakukan dalam bisnis:
1. Positioning berdasarkan atribut: Menempatkan produk atau jasa dengan memperhatikan
atribut atau sifat, seperti simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan, dan sebagainya.
Contoh sukses dalam memanfaatkan atribut produk adalah Sirup Marjan yang berhasil
memposisikan produknya sebagai sirup yang cocok dikonsumsi saat bulan Ramadan.
2. Positioning berdasarkan manfaat: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang memiliki
manfaat tertentu yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa sejenis di pasaran. Contoh strategi
positioning berdasarkan manfaat adalah produk susu kental manis yang memposisikan
produknya sebagai sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang.
3. Positioning berdasarkan harga: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang memiliki
harga terjangkau atau yang paling murah di pasaran. Contoh strategi positioning
berdasarkan harga adalah produk-produk dari merek private label yang memposisikan
produknya sebagai alternatif yang lebih murah dari merek-merek terkenal.
4. Positioning berdasarkan segmen pasar: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang
paling cocok untuk segmen pasar tertentu, seperti anak-anak, remaja, atau orang dewasa.
Contoh strategi positioning berdasarkan segmen pasar adalah produk susu formula bayi
yang memposisikan produknya sebagai susu yang paling cocok untuk bayi.
Strategi positioning yang tepat dapat membantu bisnis untuk membedakan produk atau jasa
mereka dari pesaing dan menarik minat konsumen. Namun, strategi positioning juga harus
disesuaikan dengan karakteristik pasar dan pesaing yang ada di pasaran.
Referensi
Modul SKOM4328
https://www.xendit.co/id/blog/6-strategi-positioning-produk-untuk-memenangkan-
persaingan-bisnis/
Picture of GALUH FEBRILIAN 044846349
Re: Diskusi.3
by GALUH FEBRILIAN 044846349 - Tuesday, 17 October 2023, 12:20 PM
Dalam menjalankan usaha, strategi positioning sangat penting untuk membedakan produk
atau jasa dari pesaing dan menarik minat konsumen. Berikut adalah beberapa strategi
positioning yang dapat dilakukan dalam bisnis:
2. Positioning berdasarkan manfaat: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang memiliki
manfaat tertentu yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa sejenis di pasaran. Contoh strategi
positioning berdasarkan manfaat adalah produk susu kental manis yang memposisikan
produknya sebagai sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang.
3. Positioning berdasarkan harga: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang memiliki
harga terjangkau atau yang paling murah di pasaran. Contoh strategi positioning
berdasarkan harga adalah produk-produk dari merek private label yang memposisikan
produknya sebagai alternatif yang lebih murah dari merek-merek terkenal.
4. Positioning berdasarkan segmen pasar: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang
paling cocok untuk segmen pasar tertentu, seperti anak-anak, remaja, atau orang dewasa.
Contoh strategi positioning berdasarkan segmen pasar adalah produk susu formula bayi
yang memposisikan produknya sebagai susu yang paling cocok untuk bayi.
Strategi positioning yang tepat dapat membantu bisnis untuk membedakan produk atau jasa
mereka dari pesaing dan menarik minat konsumen. Namun, strategi positioning juga harus
disesuaikan dengan karakteristik pasar dan pesaing yang ada di pasaran.
Referensi
Modul SKOM4328
https://www.xendit.co/id/blog/6-strategi-positioning-produk-untuk-memenangkan-
persaingan-bisnis/
5 Logika
1. Analisis dan klasifikasi merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam bidan ilmiah. Jelaskan perbedaan klasifikasi dengan analisis !
2. Definisi berfungsi untuk merumuskan dengan singkat dan tepat mengenai objek atau masalah. Definisi terdiri dari dua bagian pokok,
yakni definiendum dan definiens, jelaskan kedua istillah tersebut !
Opsi 1
1. Analisis adalah penguraian suatu masalah ke elemen-elemen yang lebih sederhana untuk
memahami sifat maupun fenomena yang terjadi dalam suatu ilmu pengetahuan secara logis.
Analisis dilakukan untuk memahami suatu ilmu dengan memperhatikan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Klasifikasi adalah pengaturan sistematis dalam pembagian atau pengelompokan hal berdasarkan
kesamaan sifatnya.
Klasifikasi memudahkan kita untuk mengerti suatu bidang yang kompleks menjadi lebih terstruktur
namun sederhana.
Berbedaan antara analisis dan klarifikasi ialah analisis merupakan penguraian, sedangkan Klasifikasi
merupakan pengelompokan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas dasar sifat, hubungan dan
peranannya ke dalam keseluruhan.
2. Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara singkat, tepat, jelas, padat
dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan Term yang jelas dan berbeda (clear and distinct)" atau
"pernyataan yang berisi penjelasan tentang pengertian suatu term" (Bakry, 2012: 3.34).
- Definiendum yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan atau hal yang didefinisikan.
- Definiens merupakan bagian pembatas yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal atau
hal yang untuk mendefinisikan.
Misalnya definisi tentang manusia: "manusia" adalah " makhluk yang berakal budi". Istilah atau kata
"manusia" disebut Definiendum sedangkan keterangan "makhluk yang berakal budi" disebut
Definiens.
Dua bagian ini ( Definiendum dan Definiens) harus ada jika tidak bukanlah suatu definisi.
sumber Kompas.com’
Opsi 2
1. Analisis adalah penguraian suatu masalah ke elemen-elemen yang lebih sederhana untuk
memahami sifat maupun fenomena yang terjadi dalam suatu ilmu pengetahuan secara logis.
Analisis dilakukan untuk memahami suatu ilmu dengan memperhatikan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Klasifikasi adalah pengaturan sistematis dalam pembagian atau pengelompokan hal berdasarkan
kesamaan sifatnya.
Klasifikasi memudahkan kita untuk mengerti suatu bidang yang kompleks menjadi lebih terstruktur
namun sederhana.
Berbedaan antara analisis dan klarifikasi ialah analisis merupakan penguraian, sedangkan Klasifikasi
merupakan pengelompokan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas dasar sifat, hubungan dan
peranannya ke dalam keseluruhan.
2. Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara singkat, tepat, jelas, padat
dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan Term yang jelas dan berbeda (clear and distinct)" atau
"pernyataan yang berisi penjelasan tentang pengertian suatu term" (Bakry, 2012: 3.34).
- Definiens merupakan bagian pembatas yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal atau
hal yang untuk mendefinisikan.
Misalnya definisi tentang manusia: "manusia" adalah " makhluk yang berakal budi". Istilah atau kata
"manusia" disebut Definiendum sedangkan keterangan "makhluk yang berakal budi" disebut
Definiens.
Dua bagian ini ( Definiendum dan Definiens) harus ada jika tidak bukanlah suatu definisi.
sumber Kompas.com
Analisis dilakukan untuk memahami suatu ilmu dengan memperhatikan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Klasifikasi adalah pengaturan sistematis dalam pembagian atau pengelompokan hal berdasarkan
kesamaan sifatnya.
Klasifikasi memudahkan kita untuk mengerti suatu bidang yang kompleks menjadi lebih terstruktur
namun sederhana.
Berbedaan antara analisis dan klarifikasi ialah analisis merupakan penguraian, sedangkan Klasifikasi
merupakan pengelompokan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas dasar sifat, hubungan dan
peranannya ke dalam keseluruhan.
2. Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara singkat, tepat, jelas, padat
dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan Term yang jelas dan berbeda (clear and distinct)" atau
"pernyataan yang berisi penjelasan tentang pengertian suatu term" (Bakry, 2012: 3.34).
- Definiendum yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan atau hal yang didefinisikan.
- Definiens merupakan bagian pembatas yang berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal atau
hal yang untuk mendefinisikan.
Misalnya definisi tentang manusia: "manusia" adalah " makhluk yang berakal budi". Istilah atau kata
"manusia" disebut Definiendum sedangkan keterangan "makhluk yang berakal budi" disebut
Definiens.
Dua bagian ini ( Definiendum dan Definiens) harus ada jika tidak bukanlah suatu definisi.
sumber Kompas.com
Opsi 2
Pesan komunikasi memainkan peran pusat dalam proses komunikasi karena pesan adalah inti dari
komunikasi itu sendiri. Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim ke penerima.
Pemilihan kata-kata, struktur pesan, dan interaksi emosi sangat penting dalam mempengaruhi cara
pesan diterima dan dipahami oleh audiens.
• Pemilihan Kata-kata
Pemilihan kata-kata yang tepat dapat mempengaruhi cara pesan diterima dan dipahami oleh
audiens. Kata-kata yang jelas, spesifik, dan relevan akan membantu audiens memahami pesan
dengan lebih baik. Sebaliknya, penggunaan kata-kata ambigu atau tidak tepat dapat menyebabkan
kebingungan atau interpretasi yang salah.
Contoh :
Seorang manajer yang ingin memberikan instruksi kepada karyawan tentang tugas yang harus
dilakukan. Jika manajer menggunakan kata-kata yang tidak jelas atau ambigu, seperti "melakukan
yang terbaik", pesan tersebut dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara oleh karyawan. Namun,
jika manajer menggunakan kata-kata yang spesifik dan jelas, seperti "selesaikan laporan keuangan
sebelum pukul 17.00", pesan tersebut akan lebih mudah dipahami dan dijalankan oleh karyawan.
• Struktur Pesan
Struktur pesan juga mempengaruhi cara pesan diterima dan dipahami oleh audiens. Pesan yang
terstruktur dengan baik memiliki alur yang logis dan terorganisir. Struktur yang baik membantu
audiens mengikuti pesan dengan lebih mudah dan memahami informasi yang disampaikan.
Contoh: Seorang mahasiswa yang ingin menyampaikan argumen dalam sebuah soal . Jika siswa
tersebut tidak menggunakan struktur yang jelas, seperti pengenalan, pembahasan, dan kesimpulan,
pesan yang ingin disampaikan dapat terlihat tidak teratur dan sulit dipahami oleh pembaca. Namun,
jika siswa menggunakan struktur yang baik, pesan akan lebih mudah dipahami dan argumen akan
lebih terorganisir.
• Penyampaian Emosi
Penyampaian emosi dalam pesan juga dapat mempengaruhi cara pesan diterima dan dipahami oleh
audiens. Emosi yang disampaikan dapat mempengaruhi respon dan tanggapan audiens terhadap
pesan tersebut.
Perubahan kecil dalam penyusunan pesan dapat mengubah interpretasi pesan secara signifikan.
Misalnya, dalam sebuah iklan, perubahan kata-kata atau struktur pesan dapat mengubah cara
audiens memahami pesan dan meresponsnya.
Contoh :
Sebuah iklan yang mempromosikan shampo. Jika iklan tersebut menggunakan kata-kata seperti
"membuat rambut halus dan lembut" pesan tersebut akan menekankan manfaat estetika. Namun,
jika iklan tersebut menggunakan kata-kata seperti membuat Anda merasa lebih percaya diri”, pesan
tersebut akan menekan manfaat psikologis. Perubahan kecil dalam kata-kata ini dapat mengubah
cara audiens memahami dan merespons pesan iklan tersebut.
Kesimpulannya, pemilihan kata-kata, struktur pesan, dan representasi emosi memainkan peran pusat
dalam proses komunikasi. Perubahan kecil dalam penyusunan pesan dapat mengubah interpretasi
pesan secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi pengirim pesan untuk memperhatikan struktur-
struktur ini agar pesan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh audiens.
Referensi :
jurnal.ibm.ac.id
https://jurnal.ibm.ac.id › articlePDF
PERAN KOMUNIKASI