Measurement Ability Profile For Children Aged 4-6 YEARS

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Early Childhood Education and Development Journal Hal.

35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

MEASUREMENT ABILITY PROFILE FOR CHILDREN AGED


4-6 YEARS
Khusnul Hayati Shiddiq1), Warananingtyas Palupi2), Nurul Kusuma Dewi3)
PG PAUD, Universitas Sebelas Maret 1)2)3) khusnulhayatis@student.uns.ac.id

ABSTRACT
Measuring ability is important to be given to children from an early age. Measurement comes from the word
“size” which means the result of a number that shows the size of an object, such as length, area, width and size.
This study aims to know the profile abilities of children aged 4-6 years in Mangkunegaran Makamhaji cluster.
The research subjects were children aged 4-6 years consisting of 146 children. This research approach uses
quantitative research with a survey method. The data collection technique is a questionnaire based on
indicators, namely (1) Using non-standard measuring instruments to measure the length / short length of
objects; (2) Using non-standard measuring instruments to measure the weight / lightness of objects; (3) Using
non-standard measuring instruments to measure the number of objects; (4) Measuring objects based on distance
measurements;
(5) Measuring objects based on the size of the load; (6) Measuring objects by volume; (7) Distinguishing
lengths; (8) Distinguishing load sizes; (9) Distinguishing the size of the volume (content).The data of this
research were quantitative data. The data analysis technique used a descriptive statistic model. The analysis
technique for this research was caculated using a percentage through on microsoft excel 2010. The
measurement ability of children aged 4-6 years found in Mangkunegaran Makamhaji cluster is that 45.8% of
children are confused about recognizing the concept of length-short, concept of weight-light. and the concept of
many-little, so that the child does not understand why these objects can be said to be long, short, heavy, light, a
lot, a little. In addition, the researchers found that 40% of children could not use measuring instruments to
measure the size of an object. Keywords: profile, measurement, 4-6-year-old children

PROFIL KEMAMPUAN PENGUKURAN ANAK USIA 4-6 TAHUN

Abstrak: Kemampuan pengukuran penting diberikan kepada anak sejak dini. Pengukuran berasal dari kata
ukuran yang berarti hasil suatu bilangan yang menunjukkan suatu ukuran benda, seperti panjang, luas, lebar dan
besar. Penelitian bertujuan mengetahui profil kemampuan pengukuran anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
Mangkunegaran Makamhaji. Subjek penelitian adalah anak usia 4-6 tahun yang berjumlah 146 anak. Pendekatan
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data yaitu
kuesioner yang didasarkan pada indikator yaitu (1) Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur
panjang/pendek benda; (2) Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur berat/ringan benda; (3)
Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur banyak/sedikit benda; (4) Mengukur benda berdasarkan
ukuran jarak; (5) Mengukur benda berdasarkan ukuran beban; (6) Mengukur benda berdasarkan ukuran volume;
(7) Membedakan ukuran panjang; (8) Membedakan ukuran beban; (9) Membedakan ukuran volume (isi). Teknik
analasis data menggunakan statistik deskriptif. Teknik analisis deskriptif dihitung presentase menggunakan
microsoft excel 2010. Kemampuan pengukuran anak usia 4-6 tahun yang ditemukan di TK Se Gugus
Mangkunegaran Makamhaji terdapat 45,8% anak kebingungan mengenal konsep panjang-pendek, berat-ringan
dan banyak-sedikit sehingga anak belum memahami alasan benda tersebut dikatakan panjang, pendek, berat,
ringan, banyak, sedikit. Selain itu, terdapat 40% anak belum bisa menggunakan alat ukur untuk mengukur benda.
Kata Kunci: profil, pengukuran, anak usia 4-6 tahun
35 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

PENDAHULUAN untuk memecahkan suatu permasalahan


Perkembangan anak usia dini yang ditemukan.
merupakan periode emas atau golden age Pembelajaran kognitif bagi anak
sehingga pendidikan anak usia dini sangat usia difokuskan kepada matematika.
penting dalam mempengaruhi Matematika diajarkan kepada anak mulai
perkembangan anak. Upaya pembinaan dari usia 0-3 tahun hingga usia 3-6 tahun
dalam memaksimalkan tumbuh kembang dengan pengenalan konsep matematika
anak memerlukan program yang terencana yang berbeda pada setiap usia (Lestari,
dan mampu mencakup seluruh aspek 2011) [2]. Konsep matematika yang terdiri
pertumbuhan dan perkembangan anak. atas pengenalan konsep angka, konsep pola
Aspek perkembangan anak mencakup dan hubungan, konsep geometri dan ruang,
aspek nilai agama moral (NAM), aspek konsep memilih dan mengelompokkan,
kognitif, aspek sosial emosional, aspek konsep pengukuran, pengumpulan,
seni, aspek bahasa dan aspek fisik-motorik. pengaturan dan tampilan data. konsep
Salah satu aspek perkembangan yang harus angka.
dikembangkan pada anak usia dini adalah Studi penelitian Schenke., dkk
kognitif. (2019) menyatakan bahwa keterampilan
Kognitif merupakan kemampuan matematika berupa pengukuran telah
anak dalam beradaptasi dengan diidentifikasi sebagai bidang yang sangat
menginterpretasikan sebuah objek dengan dibutuhkan anak dan banyak anak usia
kejadian-kejadian di sekitarnya (Desmita, prasekolah dalam pengukuran masih
2005) [1]. Anak-anak memanipulasi objek memiliki skor yang rendah dibandingkan
di lingkungan sekitar kemudian mereka dengan topik pembelajaran matematika
belajar membuat respon berbeda ke objek yang lainnya [3]
yang lain. Kognitif meliputi segala cara Konsep pengukuran merupakan
yang digunakan anak dalam memecahkan untaian kurikulum matematika. Konsep
permasalahan. Kemampuan yang terdapat pengukuran yang dilakukan anak yaitu
dalam aspek perkembangan kognitif mengukur dengan membuat perbandingan
merupakan hal yang penting untuk anak, dari satu benda dengan benda lain, namun
karena kemampuan kognitif diperlukan dalam objek yang sama, seperti membuat
anak untuk melaksanakan segala aktivitas perbandingan antara benda yang telah
yang berkaitan dengan pemikiran anak diukur sehingga menghasilkan ukuran

36 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

panjang-pendek, banyak-sedikit, berat benda yang telah diukur dan membedakan


ringan, dan lain-lain. ukuran benda.
Tahapan pengukuran pada anak usia Terdapat dua jenis alat ukur, yaitu
dini tercantum pada Depdiknas (2014) alat ukur tidak baku dan alat ukur baku.
dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan Anak diperkenalkan alat ukur tidak baku
Republik Indonesia No.146 tahun 2014 terlebih dahulu kemudian setelah anak
mengenai indikator pencapaiann menguasai maka dapat pengetahuan
perkembangan anak usia 4-5 tahun terkait mengukur menggunakan alat ukur baku.
dengan konsep pengukuran yaitu mengenal Alat ukur baku meliputi, penggaris, neraca
berbagai benda sesuai dengan ukuran timbangan (kg), gelas ukur, meteran dan
besar/kecil, panjang/pendek, berat/ringan sebagainya. Sedangkan, alat ukur tidak
dan tebal/tipis. Sementara itu, indikator baku meliputi, stick eskrim, timbangan
pencapaian perkembangan untuk anak usia buatan, wadah, cup, sendok, jengkal dan
5-6 tahun yang terkait dengan konsep sebagainya.
pengukuran yaitu mengenal konsep besar, Peneliti telah melakukan observasi
kecil, banyak, sedikit, panjang, pendek, di beberapa TK Gugus Mangkunegaran
berat, ringan, tinggi, rendah dengan Makamhaji pada bulan Februari. Hasil
mengukur menggunakan alat ukur tidak observasi yang didapatkan saat
baku. [4] pembelajaran konsep pengukuran yaitu
Selain itu, pengajaran pengukuran peneliti menemukan masalah di TK
anak usia dini yang dilakukan Aisyiah 2 Makamhaji bahwa pada anak
Charlesworth (2005) (Charlesworth, 2005) usia 4-6 tahun yaitu terdapat 45,8% anak
yakni, 1) membedakan benda yang tidak kebingungan dalam mengenal konsep
memerlukan angka (bahasa superlative); 2) panjang-pendek, konsep berat-ringan dan
menggunakan alat ukur tidak baku untuk konsep banyak-sedikit sehingga
mengukur; 3) mengukur benda yang telah mengakibatkan anak belum paham
diukur menggunakan alat ukur tidak baku; mengenai alasan benda tersebut dapat
4) memperkenalkan alat ukur tidak baku dikatakan panjang, pendek, berat, ringan,
yang telah disesuaikan oleh benda yang banyak, sedikit.
akan diukur [5]. Tugas pengukuran pada Selain itu, peneliti menemukan
anak melibatkan pengukuran benda dengan masalah di TK Desa Makamhaji II bahwa
menggunakan alat ukur, memahami ukuran terdapat 40% anak belum bisa

37 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

menggunakan alat ukur untuk mengukur Se Gugus Mangkunegaran masih terdapat


suatu ukuran benda. Pengenalan konsep beberapa anak yang kebingungan dalam
panjang atau pendek tidak menggunakan mengenal konsep panjang, pendek, berat,
alat ukur melainkan menggunakan ringan dan banyak, sedikit dan dan anak
demonstrasi dengan membandingkan kedua belum paham alasan mengapa benda
benda tanpa mengukur. tersebut dapat dikatakan panjang, pendek,
Hasil wawancara dengan guru di berat, ringan, banyak, sedikit.
TK Gugus Mangkunegaran Makamhaji, Berdasarkan latar belakang diatas,
menemukan beberapa permasalahan terkait maka peneliti akan melakukan penelitian
kemampuan pengukuran anak, yaitu: 1) mengenai kemampuan pengukuran anak
beberapa anak belum dapat menggunakan usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
alat ukur tidak baku, seperti anak perlu Mangkunegran Makamhaji. Rumusan
didampingi oleh guru dalam menggunakan masalah yang disusun dalam penelitian ini
alat ukur untuk mengukur panjang/pendek adalah Bagaimana Profil Kemampuan
benda, berat/ringan benda dan Pengukuran Anak Usia 4-6 Tahun di TK Se
banyak/sedikit benda; 2) beberapa anak Gugus Mangkunegaran Makamhaji?
belum mampu mengukur benda sesuai Tujuan dalam penelitian ini adalah
dengan ukuran jarak, beban dan volume untuk mengetahui profil kemampuan
(isi), seperti anak salah pada hasil unjuk pengukuran anak usia 4-6 tahun di TK Se
kerja mengenai suatu ukuran benda Gugus Mangkunegaran Makamhaji.
berdasarkan panjang/pendek, berat/ringan Kemampuan Pengukuran Anak Usia
dan banyak/sedikit benda; 3) beberapa anak Dini

belum mampu membedakan ukuran benda Konsep merupakan dasar dari ilmu

berdasarkan beban, berat dan volume, pengetahuan sehingga konsep memberikan

seperti anak salah dalam mengidentifikasi kesempatan kepada seseorang untuk

dan merasa kesulitan dalam megungkapkan mengorganisasikan dan mengkategorikan

benda yang lebih panjang atau pendek, sebuah informasi (Charlesworth & Karen,

lebih berat atau ringan, lebih banyak dan 1990) [6]. Pengukuran berasal dari kata

sedikit “ukuran” yang berarti hasil mengukur

Kesimpulan dari observasi dan panjang, lebar, luas, besar suatu bilangan

wawancara yang telah dilakukan oleh yang menunjukkan suatu ukuran benda

peneliti kepada anak usia 4-6 tahun di TK (KBBI, 2005) [7]. Pengertian yang lain
mengartikan pengukuran merupakan salah

38 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

satu bagian konsep matematika yang 5-6 tahun yang terkait dengan konsep
melibatkan penerapan angka suatu obyek pengukuran telah disampaikan Depdiknas
sehingga dapat dibandingkan dengan obyek (2014) yang menyatakan dalam
lainnya yang sama (Wahyudi & Retno, Permendikbud No. 146 Tahun 2014 yaitu,
2005) [8]. Konsep pengukuran dapat anak mampu mengenal konsep besar, kecil,
diartikan bahwa suatu pengetahuan yang banyak, sedikit, panjang, pendek, berat,
digunakan sebagai penanda objek dengan ringan, tinggi, rendah dengan mengukur
menggunakan simbol angka sehingga dapat menggunakan alat ukur tidak baku. [4]
diketahui ukurannya dan dapat
Selain itu, indikator kemampuan
dibandingkan dengan objek yang lain.
pengukuran anak usia dini menurut
Kemampuan anak dalam melakukan Charleworth (2005) yakni, 1) membedakan
pengukuran memberikan pengetahuan bagi benda yang tidak memerlukan angka
anak-anak untuk melibatkan kemampuan (bahasa superlative); 2) menggunakan alat
mereka dalam berpikir secara sistematis. ukur tidak baku untuk mengukur; 3)
Kemampuan pengukuran membantu anak mengukur benda yang telah diukur
belajar mengenai pemecahan masalah yang menggunakan alat ukur tidak baku; 4)
ditemui dikehidupan sehari-hari. memperkenalkan alat ukur tidak baku yang
Kemampuan pengukuran akan telah disesuaikan oleh benda yang akan
menambahkan pengetahuan pada saat diukur. [5]
melakukan aktivitas, seperti mengukur
panjang benda, mengukur berat benda,
METODE PENELITIAN
mengukur banyak benda, serta memahami
Penelitian ini dilaksanakan di TK
suatu ukuran pada benda dan sebagainya.
Se Gugus Mangkunegaran Makamhaji pada
Depdiknas (2014) menyatakan
tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini
dalam Permendikbud No. 146 Tahun 2014
merupakan jenis penelitian kuantitatif
mengenai indikator pencapaiann
dengan metode survei.
perkembangan anak usia 4-5 tahun terkait
Subjek pada peneitian ini adalah
dengan konsep pengukuran yaitu mengenal
anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
berbagai benda sesuai dengan ukuran
Mangkunegaran Makamhaji.
besar/kecil, panjang/pendek, berat/ringan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dan tebal/tipis. Sementara itu, indikator
anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugur
pencapaian perkembangan untuk anak usia
Mangkunegaran Makamhaji yang

39 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

berjumlah 146 anak. Teknik sampling yang r : Koefisien reliabilitas n :


digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik Banyak butir soal/item pertanyaan St2
sampling jenuh dimana mengambil semua : Varians Total
populasi untuk digunakan sebagai sampel. P : Proporsi jawaban benar setiap
Penentuan sampel berpedoman pertanyaan
pada Sugiyono (2011) ukuran sampel yang Q : Proporsi jawaban salah setiap
layak dalam penelitian adalah antara 30 pertanyaan
sampai 500 [9]. Sampel dalam penelitian Analisis dilakukan oleh peneliti
ini semua anak usia 4-6 tahun di TK Se dengan menggunakan Microsoft Excel
Gugus Mangkunegaran Makamhaji. 2010 diperoleh hasil sebesar 0,886580201.
Pada penelitian profil kemampuan Menurut Sugiyono (2008) kriteria nilai
pengukuran pada anak usia 4-6 tahun di reliabililtas kurang dari 0,199 reliabilitas
TK Se Gugus Mangkunegaran sangat rendah, 0,20 – 0,399 reliabilitas
Makamhaji, peneliti menggunakan rendah, 0,40 – 0,599 reliabilitas sedang,
kuesioner dalam melakukan penelitian. 0,60 – 0,799 reliabilitas kuat. 0,80 – 1,00
Kuesioner menggunakan Skala reliabilitas sangat kuat [11]. Kesimpulan
Guttman Sugiyono (2015) dengan rentang yang diambil bahwa nilai reliabilitas
nilai, sebagai berikut [10]: 0,886580201 merupakan nilai reliabilitas
Tabel 1. Skor Skala Guttman yang memiliki tingkat reliabilitas intrumen
Alternatif Jawaban Skor yang tinggi
Tidak 0
Ya 1 HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik validitas yang digunakan


Kemampuan Pengukuran
dalam penelitian ini dengan menggunakan
Anak
100.00%
rumus KR 20 yang dijelaskan oleh
Sugiyono (2014) : 0.00%
P1 P3 P5 P7 P9 P11P13P15P17P19P21P23P25P27
𝑛 𝑆 −∑𝑃𝑄
𝑡
2

TIDAK YA
𝑟=(𝑛 −1)( 𝑆𝑡2
) Grafik 1. Kemampuan Pengukuran Anak
Usia 4-6 Tahun
Keterangan : Data kemampuan pengukuran anak
usia 4-6 tahun yang diperoleh melalui

40 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

kuesioner yang dibagikan kepada setiap yang digunakan adalah timbangan buatan.
guru kelas nya. Kuesioner dibagikan Harjanto (2011) mengatakan bahwa anak
kepada guru yang mengampu anak usia 4-6 memulai belajar berat suatu benda
tahun di TK Se Gugus Mangkunegaran menggunakan mainan yang memiliki berat
Makamhaji, kuesioner tersebut memiliki berlainan serta menggunakan timbangan
jawaban 0 sampai dengan 1 dengan pilihan buatan untuk mengukur [12]. Alat ukur
jawaban 0 = tidak, dan 1 = ya. baku yang digunakan berupa timbangan
Indikator pertama yaitu buatan dan alat ukur baku berupa
menggunakan alat ukur tidak baku untuk timbangan neraca (kg) (Yuliana, 2014).
mengukur panjang/pendek benda Indikator [13]
pertama berfokus kepada menggunakan Indikator ketiga yaitu menggunakan
alat ukur tidak baku berupa stick es krim alat ukut tidak baku untuk mengukur
dan menggunakan alat ukur baku berupa banyak/sedikit benda. Indikator ketiga
penggaris (cm). Terdapat 80,1% anak dapat berfokus kepada menggunakan alat ukur
menggunakan alat ukur tidak baku namun tidak baku untuk mengukur volume.
terdapat 69,9% anak juga dapat Terdapat 79,5% dapat menggunakan alat
menggunakan alat ukur baku dalam ukur tidak baku. Sedangkan, terdapat 58%
mengukur panjang/pendek benda. Temuan yang dapat menggunakan alat ukur baku
peneliti diatas dapat dikatakan bahwa anak untuk mengukur banyak/sedikit benda. alat
menunjukkan hasil yang baik. ukur tidak baku berupa cup/wadah
Menggunakan alat ukur untuk mengukur sedangkan menggunakan gelas ukur
benda dilakukan untuk mengetahui ukuran sebagai alat ukur baku (Herowati, 2014).
yang dimiliki oleh benda tersebut. [14]
Indikator kedua yaitu menggunakan Peneliti menemukan banyak anak
alat ukur tidak baku untuk mengukur lebih dapat menggunakan alat ukur tidak
berat/ringan benda. Indikator kedua baku daripada menggunakan alat ukur baku
berfokus kepada menggunakan alat ukur dalam mengukur suatu benda. Hal tersebut
tidak baku dalam mengukur berat/ringan dilihat berdasarkan hasil indikator pertama
benda. Rata-rata anak dapat menggunakan hingga ketiga menjelaskan bahwa anak
alat ukur tidak baku sebanyak 78,8% dan menggunakan alat ukur yang tidak baku
anak dapat menggunakan alat ukur baku lebih tinggi dari anak menggunakan alat
sebanyak 47,3 %. Alat ukur tidak baku ukur baku. Sejalan dengan pendapat

41 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

Sudaryanti (2006) yang menjelaskan Indikator kelima berfokus pada


bahwa dalam mengenalkan konsep melakukan pengukuran banyak benda
pengukuran pada anak, pertama kali anak dengan wadah/botol, memahami banyak
diperkenalkan dengan alat ukur tidak baku dengan menyebutkan jumlah/angka, dan
yang berada di sekitar anak. [15] mengetahui volume yang diukur. Terdapat
Indikator keempat yaitu mengukur 78,1% anak dapat melakukan pengukuran
benda berdasarkan ukuran jarak. Indikator banyak benda, 73,3% dapat memahami
keempat berfokus kepada banyak dengan menyebutkan jumlah atau
melakukan pengukuran jarak angka dan 63,7% dapat mengetahui
benda, memahami panjang dengan volume yang telah diukur.
menyebutkan jumlah/angka dan Peneliti menemukan rata-rata hasil
mengetahui panjang benda yang diukur. indikator keempat hingga keenam yaitu
Terdapat 80,8% dapat melakukan anak dapat mengukur benda sesuai dengan
pengukuran jarak benda, 71,9% dapat ukurannya seperti, jarak, beban, volume.
memahami panjang dengan menyebutkan Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
jumlah/angka dan 67,1% dapat mengetahui yang menjelaskan bahwa anak dapat
panjang benda yang telah diukur. mengukur apa yang sedang diukur dan
Indikator kelima yaitu mengukur anak dapat menyatakan hasil dengan
benda berdasarkan ukuran beban. angkaangka serta anak mengetahui apa
Indikator kelima berfokus kepada yang sedang mereka ukur (Kanginan,
melakukan pengukuran beban dengan 1997). [16]
mengukur sayuran/buah, memahami berat Indikator ketujuh yaitu
dengan menyebutkan jumlah/angka, dan membedakan ukuran panjang. Indikator ini
mengetahui berat benda yang diukur. berfokus pada menunjukkan dan
Terdapat 67,1% dapat melakukan menyebutkan benda yang lebih panjang,
pengukuran beban, 72,6% dapat menunjukan dan menyebutkan benda yang
memahami berat dengan menyebutkan lebih pendek, menyebutkan benda yang
jumah atau angka dan 61% dapat jarak yang sama dengan benda yang
mengetahui berat benda yang diukur. dicontohkan serta menunjukkan benda
Indikator keenam yaitu mengukur yang jaraknya berbeda dengan benda yang
benda berdasarkan ukuran dicontohkan. Terdapat 85,6% anak dapat
volume. menunjukkan dan menyebutkan benda

42 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

yang lebih panjang sedangkan 83,6% dapat yang lebih banyak, menunjukan dan
menunjukkan benda yang lebih pendek. menyebutkan benda yang lebih sedikit,
Selain itu, terdapat 74% dapat menyebutkan benda yang volume nya sama
menyebutkan benda yang jaraknya sama dengan benda yang dicontohkan serta
dengan benda yang dicontohkan oleh guru, menunjukkan benda yang volume nya
sedangkan hanya 71,9% anak dapat berbeda dengan benda yang dicontohkan.
menyebutkan benda yang jaraknya berbeda Terdapat 79,5% anak dapat menunjukkan
dengan benda yang dicontohkan oleh guru. dan menyebutkan benda yang lebih banyak
Indikator kedelapan yaitu sedangkan sebanyak 80,8% dapat
membedakan ukuran beban. Pada indikator menunjukkan benda yang lebih sedikit.
kedelapan ini fokus pada menunjukkan dan Selain itu, terdapat 71,2% dapat
menyebutkan benda yang lebih berat, menyebutkan benda yang volumenya sama
menunjukan dan menyebutkan benda yang dengan benda yang dicontohkan oleh guru,
lebih ringan, menyebutkan benda yang sedangkan sebanyak 78,8% dapat
beban nya sama dengan benda yang menyebutkan benda yang volumenya
dicontohkan serta menunjukkan benda berbeda dengan benda yang dicontohkan
yang beban nya berbeda dengan benda oleh guru.
yang dicontohkan. Terdapat 87% anak Peneliti menemukan bahwa ratarata
dapat menunjukkan dan menyebutkan dari indikator ketujuh hingga kesembilan
benda yang lebih berat sedangkan 85,6% tersebut sebagian anak dapat membedakan
anak dapat menunjukkan benda yang lebih benda sesuai dengan ukuran seperti, ukuran
ringan. Selain itu, terdapat 65,1% anak panjang, beban dan volume (isi). Hal

dapat menyebutkan benda yang bebannya tersebut sesuai dengan penelitian Gellman

sama dengan benda yang dicontohkan oleh dan Galistel (Bhargava & Kirova, 2002)

guru, sedangkan sebanyak 71,9% anak bahwa anak usia 2-4 tahun dapat

dapat menyebutkan benda yang bebannya mengembagkan pemahaman matematika

berbeda dengan benda yang dicontohkan awal melalui keterangan lebih, kurang dan

oleh guru. sama. [17]

Indikator kesembilan yaitu Adanya pengalaman dan motivasi

membedakan ukuran volume (isi). Pada yang diciptakan oleh lembaga di Gugus

indikator kesembilan ini fokus pada Makamhaji akan mengoptimalkan konsep

menunjukkan dan menyebutkan benda pengukuran pada anak. Seefeldt & Wasik

43 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

(2006) yang mengutip simpulan Outhred stimulasi berupa pemberian pengalaman


dan Mitchelmore yang mengatakan bahwa langsung oleh lembaga TK kepada anak-
anak memiliki rasa ketertarikan dalam anak merupakan cara yang penting dalam
pengukuran melalui pengalaman anak meningkatkan perkembangan anak dan
dalam menggolongkan benda, pemahaman anak terhadap ukuran benda
membandingkan benda, serta menyusun yang ada disekitar anak.
suatu benda. [18]
Penemuan lain di lapangan juga SIMPULAN
membuktikan bahwa konsep pengukuran Berdasarkan dari analisis data diatas
dapat mengoptimalkan dapat disimpulkan bahwa dari kesembilan
perkembangan kognitif anak. Anak-anak indikator mengenai konsep pengukuran
lebih mengenal berbagai macam alat ukur, pada anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
memiliki keterampilan menggunakan alat Mangkunegaran walaupun masih
ukur untuk mengukur benda, serta ditemukan beberapa anak yang belum
mengenal dan memahami macam-macam dapat mencapai tingkat pencapaian
konsep ukuran, seperti panjang/pendek kemampuan pengukuran, namun penelitian
benda, besar/kecil benda dan kemampuan pengukuran anak usia 4-6
banyak/sedikit benda. Hal tersebut sejalan tahun memiliki perkembangan yang baik.
dengan pendapat Piaget yang memandang Perkembangan kemampuan pengukuran
bahwa anak memiliki peran aktif dalam anak usia 4-6 tahun tidak lepas dari
menyusun pengetahuan yang mereka pemberian pengalaman secara langsung
dapatkan. dalam mengukur benda yang diberikan

Berdasarkan pembahasan diatas oleh lembaga TK. Anak yang sering

dapat disimpulkan bahwa dari kesembilan memperoleh stimulasi terkait kemampuan

indikator mengenai konsep pengukuran mengukur anak dengan melakukan

pada anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus pengukuran secara langsung, maka anak

Mangkunegaran walaupun masih tidak mengalami kesulitan dalam mengukur

ditemukan beberapa anak yang belum benda, anak memahami hasil dari suatu

dapat mencapai tingkat pencapaian ukuran benda dan anak mengetahui

kemampuan pengukuran, namun penelitian berbagai konsep pengukuran lebih panjang,

kemampuan pengukuran anak usia 4-6 lebih pendek, lebih berat, lebih ringan,

tahun memiliki perkembangan yang baik. lebih banyak atau lebih sedikit, serta anak

44 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

akan memiliki ketertarikan dan semangat [5]Charlesworth. (2005). Experience in


yang tinggi saat melakukan praktik yang math for young children: Fifth
berhubungan dengan konsep pengukuran. Edition. USA: Delmar Publishing
Oleh sebab itu, stimulasi berupa pemberian Ltd.
pengalaman langsung oleh lembaga TK [6]Charlesworth, R & Karen, K L. (1990).
kepada anak-anak merupakan cara yang Math and science for
penting dalam meningkatkan young children. USA: Delmar
perkembangan anak dan pemahaman anak Publishing Ltd.
terhadap ukuran benda yang ada disekitar [7]KBBI. (2016). Kamus besar bahasa
anak. indonesia, Edisi kelima. Jakarta:
Menteri Pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA Kebudayaan.
[1]Desmita. (2005). Psikologi [8]Wahyudi & Retno, D. (2005). Program
perkembangan anak. Bandung: PT pendidikan anak uia dini
Remaja Rosdakarya. di prasekolah islam. Jakarta:
[2]Lestari, K. (2011). Konsep matematika PT Gramedia Widiasarana
untuk anak usia dini. Jakarta: Indonesia.
Direktorat Jenderal PAUD Formal [9]Sugiyono. (2011). Metode penelitian
dan Non Formal. kuantitatif kualitatif dan
[3]Schenke, K., Elizabeth, P & Redmann. R&D. Bandung: Alfabeta.
(2019) “Does Measure Up: Measure [10]Sugiyono (2015). Metode penelitian
up evaluation of an ipad to teach kombinasi (mix methods). Bandung:
preschollers measurement concepts. Alfabeta.
Journal Computer and Education., [11]Sugiyono. (2008). Metode penelitian
pp. 1–39. kuantitatif kualitatif dan
http://doi.org/1016/j.compedu.2019. R&D. Bandung: Alfabeta.
103749. [12]Harjanto. (2011), Agar anak anda
[4]Depdiknas. (2014). Permendikbud no tidak takut pada matematika.
146 tahun 2014. Jakarta: Depdiknas. Yogyakarta: Manika Books.
[13]Yuliana, S. (2014).
Peningkatan kemampuan
pengukuran melalui problem

45 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021


Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

solving pada anak [16]Kanginan. (1997). Fisika SMU Edisi


kelompok B. Yogyakarta: Pg Paud kedua jilid 1. Jakarta: Erlangga.
UNY. [17]Bhargava, A & Kirova, A. (2002).
[14]Herowati. (2014). Peningkatan Asesing the development
kemampuan pengukuran of mathematical concept in
(measurement) melalui pendekatan preschool children: checklist
inkuiri terbimbing pada anak for teacher. Journal Teaching
kelompok B TK Suryodiningratan. and Learning., pp.
Yogyakarta: Pg Paud UNY. 53–63, 2002.
[15]Sudaryanti. (2006). [18]Seefeldt, J & Wasik, B A. (2006).
Pengenalan matematika anak Pendidikan anak usia dini
usia dini. Yogyakarta: UNS. menyiapkan anak usia tiga empat
dan lima tahun masuk sekolah.
Jakarta: PT Indeks.

46 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy