Measurement Ability Profile For Children Aged 4-6 YEARS
Measurement Ability Profile For Children Aged 4-6 YEARS
Measurement Ability Profile For Children Aged 4-6 YEARS
35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj
ABSTRACT
Measuring ability is important to be given to children from an early age. Measurement comes from the word
“size” which means the result of a number that shows the size of an object, such as length, area, width and size.
This study aims to know the profile abilities of children aged 4-6 years in Mangkunegaran Makamhaji cluster.
The research subjects were children aged 4-6 years consisting of 146 children. This research approach uses
quantitative research with a survey method. The data collection technique is a questionnaire based on
indicators, namely (1) Using non-standard measuring instruments to measure the length / short length of
objects; (2) Using non-standard measuring instruments to measure the weight / lightness of objects; (3) Using
non-standard measuring instruments to measure the number of objects; (4) Measuring objects based on distance
measurements;
(5) Measuring objects based on the size of the load; (6) Measuring objects by volume; (7) Distinguishing
lengths; (8) Distinguishing load sizes; (9) Distinguishing the size of the volume (content).The data of this
research were quantitative data. The data analysis technique used a descriptive statistic model. The analysis
technique for this research was caculated using a percentage through on microsoft excel 2010. The
measurement ability of children aged 4-6 years found in Mangkunegaran Makamhaji cluster is that 45.8% of
children are confused about recognizing the concept of length-short, concept of weight-light. and the concept of
many-little, so that the child does not understand why these objects can be said to be long, short, heavy, light, a
lot, a little. In addition, the researchers found that 40% of children could not use measuring instruments to
measure the size of an object. Keywords: profile, measurement, 4-6-year-old children
Abstrak: Kemampuan pengukuran penting diberikan kepada anak sejak dini. Pengukuran berasal dari kata
ukuran yang berarti hasil suatu bilangan yang menunjukkan suatu ukuran benda, seperti panjang, luas, lebar dan
besar. Penelitian bertujuan mengetahui profil kemampuan pengukuran anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
Mangkunegaran Makamhaji. Subjek penelitian adalah anak usia 4-6 tahun yang berjumlah 146 anak. Pendekatan
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data yaitu
kuesioner yang didasarkan pada indikator yaitu (1) Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur
panjang/pendek benda; (2) Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur berat/ringan benda; (3)
Menggunakan alat ukur tidak baku untuk mengukur banyak/sedikit benda; (4) Mengukur benda berdasarkan
ukuran jarak; (5) Mengukur benda berdasarkan ukuran beban; (6) Mengukur benda berdasarkan ukuran volume;
(7) Membedakan ukuran panjang; (8) Membedakan ukuran beban; (9) Membedakan ukuran volume (isi). Teknik
analasis data menggunakan statistik deskriptif. Teknik analisis deskriptif dihitung presentase menggunakan
microsoft excel 2010. Kemampuan pengukuran anak usia 4-6 tahun yang ditemukan di TK Se Gugus
Mangkunegaran Makamhaji terdapat 45,8% anak kebingungan mengenal konsep panjang-pendek, berat-ringan
dan banyak-sedikit sehingga anak belum memahami alasan benda tersebut dikatakan panjang, pendek, berat,
ringan, banyak, sedikit. Selain itu, terdapat 40% anak belum bisa menggunakan alat ukur untuk mengukur benda.
Kata Kunci: profil, pengukuran, anak usia 4-6 tahun
35 Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 35-46
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj
belum mampu membedakan ukuran benda Konsep merupakan dasar dari ilmu
benda yang lebih panjang atau pendek, sebuah informasi (Charlesworth & Karen,
lebih berat atau ringan, lebih banyak dan 1990) [6]. Pengukuran berasal dari kata
Kesimpulan dari observasi dan panjang, lebar, luas, besar suatu bilangan
wawancara yang telah dilakukan oleh yang menunjukkan suatu ukuran benda
peneliti kepada anak usia 4-6 tahun di TK (KBBI, 2005) [7]. Pengertian yang lain
mengartikan pengukuran merupakan salah
satu bagian konsep matematika yang 5-6 tahun yang terkait dengan konsep
melibatkan penerapan angka suatu obyek pengukuran telah disampaikan Depdiknas
sehingga dapat dibandingkan dengan obyek (2014) yang menyatakan dalam
lainnya yang sama (Wahyudi & Retno, Permendikbud No. 146 Tahun 2014 yaitu,
2005) [8]. Konsep pengukuran dapat anak mampu mengenal konsep besar, kecil,
diartikan bahwa suatu pengetahuan yang banyak, sedikit, panjang, pendek, berat,
digunakan sebagai penanda objek dengan ringan, tinggi, rendah dengan mengukur
menggunakan simbol angka sehingga dapat menggunakan alat ukur tidak baku. [4]
diketahui ukurannya dan dapat
Selain itu, indikator kemampuan
dibandingkan dengan objek yang lain.
pengukuran anak usia dini menurut
Kemampuan anak dalam melakukan Charleworth (2005) yakni, 1) membedakan
pengukuran memberikan pengetahuan bagi benda yang tidak memerlukan angka
anak-anak untuk melibatkan kemampuan (bahasa superlative); 2) menggunakan alat
mereka dalam berpikir secara sistematis. ukur tidak baku untuk mengukur; 3)
Kemampuan pengukuran membantu anak mengukur benda yang telah diukur
belajar mengenai pemecahan masalah yang menggunakan alat ukur tidak baku; 4)
ditemui dikehidupan sehari-hari. memperkenalkan alat ukur tidak baku yang
Kemampuan pengukuran akan telah disesuaikan oleh benda yang akan
menambahkan pengetahuan pada saat diukur. [5]
melakukan aktivitas, seperti mengukur
panjang benda, mengukur berat benda,
METODE PENELITIAN
mengukur banyak benda, serta memahami
Penelitian ini dilaksanakan di TK
suatu ukuran pada benda dan sebagainya.
Se Gugus Mangkunegaran Makamhaji pada
Depdiknas (2014) menyatakan
tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini
dalam Permendikbud No. 146 Tahun 2014
merupakan jenis penelitian kuantitatif
mengenai indikator pencapaiann
dengan metode survei.
perkembangan anak usia 4-5 tahun terkait
Subjek pada peneitian ini adalah
dengan konsep pengukuran yaitu mengenal
anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus
berbagai benda sesuai dengan ukuran
Mangkunegaran Makamhaji.
besar/kecil, panjang/pendek, berat/ringan
Populasi dalam penelitian ini adalah
dan tebal/tipis. Sementara itu, indikator
anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugur
pencapaian perkembangan untuk anak usia
Mangkunegaran Makamhaji yang
TIDAK YA
𝑟=(𝑛 −1)( 𝑆𝑡2
) Grafik 1. Kemampuan Pengukuran Anak
Usia 4-6 Tahun
Keterangan : Data kemampuan pengukuran anak
usia 4-6 tahun yang diperoleh melalui
kuesioner yang dibagikan kepada setiap yang digunakan adalah timbangan buatan.
guru kelas nya. Kuesioner dibagikan Harjanto (2011) mengatakan bahwa anak
kepada guru yang mengampu anak usia 4-6 memulai belajar berat suatu benda
tahun di TK Se Gugus Mangkunegaran menggunakan mainan yang memiliki berat
Makamhaji, kuesioner tersebut memiliki berlainan serta menggunakan timbangan
jawaban 0 sampai dengan 1 dengan pilihan buatan untuk mengukur [12]. Alat ukur
jawaban 0 = tidak, dan 1 = ya. baku yang digunakan berupa timbangan
Indikator pertama yaitu buatan dan alat ukur baku berupa
menggunakan alat ukur tidak baku untuk timbangan neraca (kg) (Yuliana, 2014).
mengukur panjang/pendek benda Indikator [13]
pertama berfokus kepada menggunakan Indikator ketiga yaitu menggunakan
alat ukur tidak baku berupa stick es krim alat ukut tidak baku untuk mengukur
dan menggunakan alat ukur baku berupa banyak/sedikit benda. Indikator ketiga
penggaris (cm). Terdapat 80,1% anak dapat berfokus kepada menggunakan alat ukur
menggunakan alat ukur tidak baku namun tidak baku untuk mengukur volume.
terdapat 69,9% anak juga dapat Terdapat 79,5% dapat menggunakan alat
menggunakan alat ukur baku dalam ukur tidak baku. Sedangkan, terdapat 58%
mengukur panjang/pendek benda. Temuan yang dapat menggunakan alat ukur baku
peneliti diatas dapat dikatakan bahwa anak untuk mengukur banyak/sedikit benda. alat
menunjukkan hasil yang baik. ukur tidak baku berupa cup/wadah
Menggunakan alat ukur untuk mengukur sedangkan menggunakan gelas ukur
benda dilakukan untuk mengetahui ukuran sebagai alat ukur baku (Herowati, 2014).
yang dimiliki oleh benda tersebut. [14]
Indikator kedua yaitu menggunakan Peneliti menemukan banyak anak
alat ukur tidak baku untuk mengukur lebih dapat menggunakan alat ukur tidak
berat/ringan benda. Indikator kedua baku daripada menggunakan alat ukur baku
berfokus kepada menggunakan alat ukur dalam mengukur suatu benda. Hal tersebut
tidak baku dalam mengukur berat/ringan dilihat berdasarkan hasil indikator pertama
benda. Rata-rata anak dapat menggunakan hingga ketiga menjelaskan bahwa anak
alat ukur tidak baku sebanyak 78,8% dan menggunakan alat ukur yang tidak baku
anak dapat menggunakan alat ukur baku lebih tinggi dari anak menggunakan alat
sebanyak 47,3 %. Alat ukur tidak baku ukur baku. Sejalan dengan pendapat
yang lebih panjang sedangkan 83,6% dapat yang lebih banyak, menunjukan dan
menunjukkan benda yang lebih pendek. menyebutkan benda yang lebih sedikit,
Selain itu, terdapat 74% dapat menyebutkan benda yang volume nya sama
menyebutkan benda yang jaraknya sama dengan benda yang dicontohkan serta
dengan benda yang dicontohkan oleh guru, menunjukkan benda yang volume nya
sedangkan hanya 71,9% anak dapat berbeda dengan benda yang dicontohkan.
menyebutkan benda yang jaraknya berbeda Terdapat 79,5% anak dapat menunjukkan
dengan benda yang dicontohkan oleh guru. dan menyebutkan benda yang lebih banyak
Indikator kedelapan yaitu sedangkan sebanyak 80,8% dapat
membedakan ukuran beban. Pada indikator menunjukkan benda yang lebih sedikit.
kedelapan ini fokus pada menunjukkan dan Selain itu, terdapat 71,2% dapat
menyebutkan benda yang lebih berat, menyebutkan benda yang volumenya sama
menunjukan dan menyebutkan benda yang dengan benda yang dicontohkan oleh guru,
lebih ringan, menyebutkan benda yang sedangkan sebanyak 78,8% dapat
beban nya sama dengan benda yang menyebutkan benda yang volumenya
dicontohkan serta menunjukkan benda berbeda dengan benda yang dicontohkan
yang beban nya berbeda dengan benda oleh guru.
yang dicontohkan. Terdapat 87% anak Peneliti menemukan bahwa ratarata
dapat menunjukkan dan menyebutkan dari indikator ketujuh hingga kesembilan
benda yang lebih berat sedangkan 85,6% tersebut sebagian anak dapat membedakan
anak dapat menunjukkan benda yang lebih benda sesuai dengan ukuran seperti, ukuran
ringan. Selain itu, terdapat 65,1% anak panjang, beban dan volume (isi). Hal
dapat menyebutkan benda yang bebannya tersebut sesuai dengan penelitian Gellman
sama dengan benda yang dicontohkan oleh dan Galistel (Bhargava & Kirova, 2002)
guru, sedangkan sebanyak 71,9% anak bahwa anak usia 2-4 tahun dapat
berbeda dengan benda yang dicontohkan awal melalui keterangan lebih, kurang dan
membedakan ukuran volume (isi). Pada yang diciptakan oleh lembaga di Gugus
menunjukkan dan menyebutkan benda pengukuran pada anak. Seefeldt & Wasik
pada anak usia 4-6 tahun di TK Se Gugus pengukuran secara langsung, maka anak
ditemukan beberapa anak yang belum benda, anak memahami hasil dari suatu
kemampuan pengukuran anak usia 4-6 lebih pendek, lebih berat, lebih ringan,
tahun memiliki perkembangan yang baik. lebih banyak atau lebih sedikit, serta anak