2 Protein
2 Protein
P-ISSN: 2808-9588
ABSTRAC
Protein metabolism is a sequence of amino acids in itself. Protein metabolism has very diverse
biological roles such as forming or building substances, transport, catalysts, hormones, protective
substances and others. Although the roles and types vary, protein compounds are composed of
relatively simple compounds, namely amino acids. This journal article aims to find out that protein
metabolism has a related relationship in the al-qu'an and hadith. The method used is a qualitative
method through the concepts of protein metabolism which have never been studied in terms of the
perspective of the Qur'an and hadith. To collect data, researchers conducted a data search through
journal articles, journals, books, and documents related to protein metabolism. In addition to these
data sources, researchers are also looking for additional references as other data sources, namely a
number of thesis/thesis literature and internet sources that are in accordance with the research. Then
the researcher filtered and put together the material obtained. The results of the research show that
the verses of the Qur'an and Hadith are very closely related to the concept of protein metabolism as
found in QS. Fushshilat verse 53, QS. Fatir verse 12 and HR. Tirmidhi.
(Berlan & Hon, n.d.). Sedangkan katabolisme adalah pengurai molekul-molekul kompleks menjadi
molekul sederhana (Rahmatan & Liliasari, 2012). Peran metabolisme yaitu mengubah zat-zat
makanan seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak dimana senyawa-senyawa yang diperlukan
untuk proses kehidupan misalnya sumber energi (ATP) (Sandi, 2019).
Kata protein berasal dari bahasa Yunani proteios yang berarti "barisan pertama". Kata yang
diciptakan oleh Jons J. Barzelius pada tahun 1938 untuk menekankan pentingnya golongan ini.
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena
sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Metabolisme protein merupakan
metabolisme dari asam amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein
tersusun dari asam amino dalam asam amino terdapat unsur N ( nitrogen). Nitrogen berada dalam
tubuh yaitu melalui protein. Protein tidak bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh sebab
itu harus dipecah terlebih dahulu. Karena protein merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah
dahulu membentuk molekul-molekul protein.
Jadi tampa kekuatan ilmu bagaimana mungkin manusia dapat memahami alam semesta
melihat kebesaran Allah SWT. Oleh karna itu, penelitian ini mengkaji persoalan mengenai Integrasi
Konsep Metabolisme Protein Berdasarkan Al-Qur’an Dan Hadis agar pembaca lebih mudah dalam
memahaminya. Dan dimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 54:
}45{ ش ْيءٍ َجذَ اْل
َ سانُ اَ ْكثَ َر
َ اْل ْو ِ َّص َّر ْفىَا فِ ْي هَادَا ْالقُ ْرآ ِن ِللى
ِ ْ َاس ِم ْه ُك ِّل َمث َ ٍل َو َكان َ َْولَقَذ
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-
Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling
banyak membantah”.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif melalui Konsep-konsep
metabolisme protein yang belum pernah dikajikan dalam segi perspektif Al-Qur’an dan hadis. Untuk
mengumpulkan data, peneliti melakukan pencarian data melalui artikel jurnal, jurnal, buku, dan
dokumen yang berhubungan dengan metabolisme protein. Selain sumber data tersebut, peneliti juga
mencari tambahan rujukan sebagai sumber data lain yaitu sejumlah literatus skripsi/tesis dan sumber
internet yang sesuai dengan penelitian. Kemudian peneliti menyaring dan menyatukan materi-materi
yang dididapatkan.
12
Rika Ayu Lestari dan Muhammad Fawwaz Dzakwan Dziaulhaq
protein dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah terlebih dahulu. Karena protein merupakan
protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu membentuk molekul-molekul protein. Adapun hadis
yang berkaitan dengan protein, Sebagaimana Rasulullah SAW. bersabda :
“Maka sesungguhnya aku tidak mengetahui makanan dan minuman yang (mengandung
proteinnya) mencukupi, kecuali susu.” (HR. Tirmidzi).
Hadis di atas menjelaskan mengenai makanan dan minuman yang mengandung protein yaitu
susu. Susu mengandung 3,50 % protein yang tinggi sehingga berperan penting dalam membangun
serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Susu juga berperan sebagai sumber energi guna
mendukung agar tubuh tetap sehat dan di imbangi oleh pola hidup yang sehat.
Digesti atau pencernaan protein yaitu pemecahan protein oleh enzim hidrolease (peptidase
dan protease). Peptidase terbagi atas Endopeptidase dan Eksopeptidase, endopeptidase memecah
secara internal kemudian menggabungkan pecahan itu menjadi frakmen peptida yang besar
contohnya pepsin dan tripsin. Yang paling berperan pada digesti protein adalah endopeptidase. Ia
memecah protein terlebih dahulu menjadi frakmen yang kecil-kecil. Fungsi metabolisme protein di
dalam tubuh kita antara lain :
1. Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin.
2. Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan misalnya
dalam lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
3. Protein transport, mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk
mengikat O2.
4. Protein kontraktil, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk kontraksi otot.
5. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang
mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.
6. Toksin , merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
7. Hormone merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya
hormone insulin, pada hewan hormone auksin dan gibberellins pada tumbuhan.
8. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan tubuh
organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan bulu.
Makanan ikan juga selalu dianggap baik untuk tubuh karena mempunyai protein yang
sangat tinggi dan sangat penting untuk dikonsumsi manusia. Allah berfirman dalam surah Fatir
ayat 12 :
سىوَ َها ۖ َوت ََري َ سآئِ ٌغ ش ََرابُ ۥهُ َو َٰ َهذَا ِم ْل ٌح أ ُ َجا ٌج ۖ َو ِمه ُك ٍّل ت َأ ْ ُكلُىنَ لَحْ اما
ُ َط ِريًّا َوت َ ْست َْخ ِرجُىنَ ِح ْليَةا ت َْلب َ ان َٰ َهذَا
َ ٌعذْبٌ فُ َرات ِ َو َما يَ ْستَ ِىي ْٱلبَحْ َر
}21{ َض ِلِۦه َولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون ۟ ُاخ َر ِلت َ ْبتَغ
ْ َىا ِمه ف ِ ْٱلفُ ْلكَ ِفي ِه َم َى
Artinya : “Dan tidak sama (antara) dua lautan; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain
asin lagi pahit. Dan dari (masing-masing lautan) itu kamu dapat memakan daging yang segar dan
kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai, dan disana kamu melihat kapal-kapal
berlayar membelah laut agar kamu dapat mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur.”
Dalam QS. Fatir ayat 12 menjelaskan mengenai protein yang terdapat di dalam ikan yang
berasal dari lautan. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak
jenuh (omega, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu,
kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibandingkan sumber protein hewani lainnya.
13
Rika Ayu Lestari dan Muhammad Fawwaz Dzakwan Dziaulhaq
B. Struktur protein
Gambar 1. https://www.slideshare.net/leeeli/asam-amino-dan-protein-enzim
14
Rika Ayu Lestari dan Muhammad Fawwaz Dzakwan Dziaulhaq
Gambar 2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/31/135659369/proses-metabolisme-protein-
bagaimana-tubuh-mencerna-protein?page=all
Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang
mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum
diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino →
masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam
amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Hati merupakan jaringan
utama untuk menyimpan dan mengolah protein Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan
dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam
amino.
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi asam amino
yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah di bawa ke hati menjadi asam
amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra
sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang dibawa ke hati
dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian
keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke
jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan
sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh
kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh
membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino.
Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan
sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses
metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.
Nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yang keluar dari tubuh berarti
sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa pertumbuhan,
masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi
misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang terdapat pada orang
dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam
amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau
diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat.
Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati,
dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.
15
Rika Ayu Lestari dan Muhammad Fawwaz Dzakwan Dziaulhaq
KESIMPULAN
Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri dan merupakan
suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari asam amino dalam asam amino terdapat unsur N (
nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein. Struktur protein ada tiga yaitu struktur
primer protein, struktur sekunder protein, struktur tersier protein dan struktur kuartener protein.
Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Sebagian besar zat makanan yang mengandung
protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi
dari saluran pencernaan. Integrasi antara ayat-ayat al-qur’an dan hadis sangatlah berkaitan erat
terhadap konsep metabolisme protein seperti yang terdapat pada surah Fushshilat ayat 53 dan surah
Fatir ayat 12, sedangkan hadis yang berhubungan dengan konsep metabolisme protein yaitu terdapat
pada (HR. Tirmidzi).
REFERENSI
Bagheri, A., Hosseinjanzadeh, F., & Mehr, M. S. (2015). The Consideration of Physics and
Chemistry Sciences in Holy Quran. Journal of Applied Environmental and Biological
Sciences, 4(12), 260-265.
Berlan, M. L. M., & Hon, M. P. (n.d.). agonistes bêta-adrénergiques.
Hasanah, Q. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Whastapp sebagai Media E-Learning Masa. Pemanfaatan
Aplikasi Whastapp Sebagai Media E-Learning Masa Covid-19 Pada Mata Kuliah Biomolekul
Dan Metabolisme Di Tadris IPA IAIN Bengkulu, 1(3), 225–236.
Idiawati, N., Harfinda, E. M., & Arianie, L. (2015). Produksi Enzim Selulase olehAspergillus niger
pada Ampas Sagu. Jurnal Natur Indonesia, 16(1), 1. https://doi.org/10.31258/jnat.16.1.1-9
Karim, M. Y. (2008). Pengaruh Salinitas Terhadap Metabolisme Kepting Bakau (Scylla olivacea).
Journal of Fisheries Sciences) All Rights Reserved, X(1), 37–44.
Kusumadewi, S. (2009). Klasifikasi Status Gizi Menggunakan Naive Bayesian Classification.
CommIT (Communication and Information Technology) Journal, 3(1), 6.
https://doi.org/10.21512/commit.v3i1.506
Maulina, M. (2017). Kerusakan Proteoglikan pada Osteoarthritis. Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi,
Ekonomi, Sosial Dan Budaya, 1(1), 1–7.
Munadi, M. (2016). Integration of Islam and Science: Study of Two Science Pesantrens (Trensain) in
Jombang and Sragen. Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 287.
https://doi.org/10.14421/jpi.2016.52.287-303
Munawaroh, S., Seruni, R., Nurjayadi, M., & Kurniadewi, F. (2019). Pengembangan E-Module
Biokimia Pada Materi Metabolisme Karbohidrat Untuk Mahasiswa Program Studi Kimia. JTK
(Jurnal Tadris Kimiya), 4(1), 69–77. https://doi.org/10.15575/jtk.v4i1.4679
Rahmatan, H., & Liliasari. (2012). Pengetahuan awal calon guru biologi tentang konsep katabolisme
karbohidrat (Respirasi Seluler). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1), 91–97.
https://doi.org/10.15294/jpii.v1i1.2019
16
Rika Ayu Lestari dan Muhammad Fawwaz Dzakwan Dziaulhaq
17