Jurnal Pijat Oksi Coc
Jurnal Pijat Oksi Coc
Jurnal Pijat Oksi Coc
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER
Abstract
Background: The postpartum phase is a transitional period after pregnancy which begins when the
placenta is born and ends when the uterine organs return to their pre-pregnancy state. The problems
experienced by postpartum mothers are anxiety, pain in the birth canal or stitches, sleep pattern
disturbances, postpartum blues, and irregular milk production. Objective: This case study aims to
apply the benefits of oxytocin massage to facilitate milk production in post-partum mothers. Method
This case study uses a descriptive design with a case study approach based on nursing care. The
subject of this case study used 1 patient, namely a post-partum mother with difficulty expressing milk.
The intervention given was oxytocin massage for 3 days in the morning for 10-15 minutes. Results:
The result of this case study is that oxytocin massage can facilitate milk production marked by milk
production from the first day to the third day an increase in the amount of milk production is evidenced
by the frequency of breastfeeding increasing from 2 times perday to 4 times perday. Conclusion:
Giving oxytocin massage interventions to post-partum mothers has been shown to facilitate milk
production. Oxytocin massage can be one of the nursing interventions as education for post-partum
mothers who are constrained in giving milk to their children.
Keywords: Oxytocin massage, Post-partum, Breast milk
Abstrak
Latar Belakang: Fase postpartum merupakan masa transisi setelah kehamilan yang dimulai saat
plasenta lahir dan berakhir ketika organ-organ kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masalah-masalah yang dialami oleh ibu postpartum adalah kecemasan, nyeri pada jalan lahir atau
jahitan, gangguan pola tidur, postpartum blues, dan ketidaklancaran produksi ASI. Tujuan: Studi
kasus ini bertujuan untuk menerapkan manfaat pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI
pada ibu post-partum. Metode: Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan
studi kasus berdasarkan asuhan keperawatan. Subjek dari studi kasus ini menggunakan 1 pasien
yaitu ibu post-partum dengan ketidaklancaran pengeluaran ASI. Intervensi yang diberikan adalah
pijat oksitosin selama 3 hari di pagi hari selama 10-15 menit. Hasil: Hasil dari studi kasus ini adalah
pijat oksitosin dapat memperlancar produksi ASI ditandai dengan produksi ASI dari hari pertama
sampai hari ketiga mengalami peningkatan jumlah produksi ASI dibuktikan dengan frekuensi
menyusui meningkat dari 2 kali perhari menjadi 4 kali perhari. Kesimpulan: Pemberian intervensi
pijat oksitosin pada ibu post-partum menunjukkan dapat memperlancar produksi ASI. Pijat oksitosin
dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan sebagai edukasi pada ibu post-partum yang
terkendala dalam memberikan ASI kepada anaknya.
Kata kunci: Pijat oksitosin, Post-partum, ASI
A. PENDAHULUAN
Fase postpartum merupakan masa plasenta lahir dan berakhir ketika organ-
transisi setelah kehamilan yang dimulai saat organ kandungan kembali seperti keadaan
E-ISSN 2716-2745| 34
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER
sebelum hamil yang berlangsung kurang hormon oksitosin sehingga sel-sel otot pada
lebih 6 minggu. Selama masa postpartum ini saluran penghasil ASI berkontraksi yang
ibu-ibu mengalami perubahan fisiologis menyebabkan ASI keluar dan tubuh ibu
(payudara, lochea, involusi uteri, perineum menjadi rileks serta mengurangi rasa lelah
dan vagina) dan psikologis (taking in, taking pasca melahirkan. sehingga pelepasan
hold, letting go) (Anbarasi et al., 2022). oksitosin dan ASI menjadi lancer (Sandriani
Masalah-masalah yang dialami oleh ibu et al., 2023). Pada penelitian yang dilakukan
postpartum adalah kecemasan, nyeri pada oleh Hayuningsih & Kusmintarti, (2022)
jalan lahir atau jahitan, gangguan pola tidur didapatkan produksi ASI sebelum dilakukan
dan istirahat, postpartum blues, dan pijat oksitosin 55% kemudian setelah
ketidaklancaran produksi ASI. diberikan pijat oksitosin meningkat menjadi
Dampak dari ketidaklancaran produksi 60%. Kemudian, berdasarkan penelitian yang
ASI yaitu payudara menjadi penuh, putting dilakukan oleh (Bakara & Susanti, 2019)
payudara menjadi nyeri, bertambahnya menjelaskan bahwa terdapat pengaruh pijat
kerentanan terhadap penyakit baik bagi anak oksitosin menggunakan minyak esensial
maupun ibu, dan pemberian ASI esklusif lavender terhadap kelancaran produksi ASI
menjadi menurun. Data dari (WHO, 2016) pada ibu postpartum.
menunjukkan bahwa tingkat pemberian ASI Berdasarkan uraian tersebut diatas
eksklusif di dunia baru sekitar 38% dan di peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Indonesia 96% ibu menyusui bayinya namun tentang pengaruh pemberian terapi pijat
hanya 42% bayi di bawah 6 bulan yang oksitosin untuk memperlancar produksi ASI
mendapat ASI dengan benar. Padahal, pada ibu postpartum.
menurut rekomendasi WHO pada 6 bulan
pertama bayi wajib diberikan kolostrum dan B. METODE
ASI serta diberikan makanan pendamping Metode dalam studi kasus ini
setelah usia 6 bulan sampai setidaknya 1 menggunakan desain deskriptif dengan
tahun (Pinem et al., 2021). pendekatan studi kasus berdasarkan asuhan
ASI merupakan nutrisi yang sangat baik keperawatan. Penelitian ini dilakukan di
untuk bayi karena mengandung antibody dan RSUD dr. Tjitrowardojo kelas B Kabupaten
zat kekebalan aktif yang akan mencegah bayi Purworejo dengan subjek penelitian 1 pasien
dari infeksi, mengandung vitamin yang yaitu ibu usia 35 tahun G2P1A0 dengan usia
membantu meningkatkan daya tahan tubuh kehamilan saat melahirkan adalah 39
bayi, serta dapat meningkatkan tumbuh minggu. Subjek penelitian diminta mengisi
kembang bayi sehingga dengan pemberian lembar persetujuan yang bersedia menjadi
ASI dapat mencegah peningkatan angka subjek penelitian (informed consent),
kematian bayi dan balita (Pinem et al., 2021). kemudian melakukan pengkajian post-partum
Cara nonfarmakologi yang dapat (BUBLHE).
digunakan untuk meningkatkan produksi ASI Hasil pengkajian menunjukan bahwa
adalah dengan melakukan pijat oksitosin pengeluaran ASI pada pasien belum lancar
yang dapat memperlancar produksi ASI. Pijat sehingga diberikan intervensi
oksitosin bertujuan untuk merangsang nonfarmakologis berupa pijat oksitosin
hormon oksitosin ibu postpartum yang berada dengan tujuan untuk memperlancar ASI. Pijat
di sepanjang tulang belakang (tulang oksitosin dilakukan selama 3 hari dengan
belakang). Pelepasan oksitosin dimulai dari durasi 10-15 menit. Selama intervensi, pijat
neurotransmitter yang memicu medula oksitosin dilakukan setiap pagi.
oblongata kemudian mengirimkan sinyal ke Cara melakukan pijat oksitosin yaitu:
hipotalamus di hipofisis posterior melalui Melepaskan baju ibu bagian atas dan Bra, Ibu
sentuhan atau pijatan (Sandriani et al., 2023). dengan posisi duduk lalu memeluk bantal,
Salah satu manfaat pijat oksitosin yang Memasang handuk, Melumuri kedua telapak
dapat dirasakan adalah mengeluarkan tangan dengan minyak atau baby oil, Memijat
E-ISSN 2716-2745| 35
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER
sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu pemijatan sepanjang tulang belakang
dengan menggunakan dua kepalan tangan, (vertebra) pada tulang rusuk kelima-keenam
dengan ibu jari menunjuk ke depan, Menekan akan merangsang hormon prolaktin dan
kuat-kuat kedua sisi tulang belakang oksitosin sehingga ASI keluar dengan lancar.
membentuk gerakan-gerakan melingkar Selain memperlancar ASI, pijat oksitosin
kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya, Pada dapat memberikan kenyamanan pada ibu,
saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang mengurangi bengkak (engorgement),
belakang ke arah bawah, dari leher ke arah mengurangi sumbatan ASI, merangsang
tulang belikat, Mengulangi pemijatan hingga keluarnya hormon oksitosin dan
3 kali. Cara tersebut juga diajarkan kepada mempertahankan produksi ASI.
keluarga agar nantinya bisa dilakukan secara Ibu juga harus memperhatikan faktor-
mandiri dirumah. faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan pijat oksitosin yaitu dengan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN mendengarkan suara bayi yang dapat
Hasil intervensi setelah pasien diberikan memicu aliran produksi ASI. Hal tersebut
pijat oksitosin adalah untuk memperlancar dapat dipengaruhi secara psikologis dan
produksi ASI pada ibu post-partum. Pijat kondisi lingkungan selama menyusui,
oksitosin dapat dilakukan oleh suami atau kepercayaan diri agar tidak ada persepsi
keluarga yang tinggal serumah dengan kekurangan ASI. Ibu juga bisa melakukan
pasien. Pijat oksitosin harus dilakukan relaksasi yaitu dengan latihan santai dan
dengan benar agar ASI dapat keluar. menenangkan seperti meditasi, yoga, dan
Sebelum melakukan pemijatan, pastikan relaksasi progresif yang dapat membantu
putting payudara bersih tidak ada kotoran. memulihkan ketidakseimbangan saraf dan
Sebelumnya, perawat memberikan contoh hormon sehingga dapat memberikan
terlebih dulu kepada suami atau keluarga ketenangan secara alami. Dukungan suami
yang mendampingi agar nantinya mereka juga sangat penting secara psikologis dapat
dapat melakukan secara mandiri dirumah. memberikan rasa nyaman pada ibu sehingga
Setelah dilakukan pijat oksitosin selama produksi hormon prolactin dan oksitosin
3 hari dengan durasi 10-15 menit, ASI keluar meningkat dan ASI keluar.
sedikit demi sedikit, meskipun belum lancar Penelitian ini sejalan dengan penelitian
tetapi sudah lebih baik dari sebelumnya. Sandriani, dkk (2023) dimana efek dari
Pemijatan hari pertama ASI belum dapat intervensi pijat oksitosin terjadi perubahan
keluar sama sekali, payudara terasa produksi ASI, pengeluaran ASI menjadi lebih
kencang. Hari kedua setelah diberikan pijat banyak. Produksi ASI dapat disebabkan oleh
oksitosin ASI keluar sedikit demi sedikit 2 faktor, yaitu produksi hormon prolactin dan
sampai hari ketiga pengeluaran ASI menjadi pelepasan hormon oksitosin (Nurasmi, 2022).
lebih banyak. Hal tersebut dibuktikan dengan Hormon oksitosin dapat keluar dengan cara
frekuensi menyusui lebih sering dari hari-hari hisapan dari mulut bayi atau pemijatan pada
sebelumnya. Hari pertama ibu hanya bisa tulang belakang ibu (pijat oksitosin). Hormon
menyusui 2-3x/hari dan bayi juga menangis oksitosin berdampak pada pelepasan hormon
rewel karena ASI tidak lancar. Hari berikutnya prolaktin sebagai rangsangan produksi ASI
ibu bisa menyusui 3-4x/hari. Dari hasil pada wanita selama menyusui. Oleh karena
pemberian intervensi pijat oksitosin selama 3 itu, perlu dilakukan stimulasi refleks oksitosin
hari, dapat dikatakan bahwa pijat oksitosin sebelum ASI dikeluarkan. Bentuk rangsangan
dapat membantu untuk memperlancar yang diberikan pada wanita adalah pijat
pengeluaran ASI pada ibu post-partum. oksitosin.
Berdasarkan hasil penelitian, setelah
diberikan pijat oksitosin ternyata ASI yang D. PENUTUP
keluar cukup banyak. Penelitian ini sesuai 1. SIMPULAN
dengan teori (utami, 2013) bahwa melakukan
E-ISSN 2716-2745| 36
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIKA
DRG. SUHERMAN
https://jurnal.medikasuherman.ac.id/imds/ind
ex.php/JIKMDS VOL. 05 NO. 02, DESEMBER
E-ISSN 2716-2745| 37