Jurnal Dinamika Kelompok 1

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

AKULTURASI

Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi


_______________________________________________________________________________________________________

DINAMIKA KELOMPOK NELAYAN TRADISIONAL KELURAHAN


MALALAYANG SATU TIMUR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO
Vini Beatrix Sondakh¹; Jardie A. Andaki²; Martha P. Wasak²
1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado.
2) Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Koresponden email: vini.sond@yahoo.co.id

Abstract
This study aims to: 1) Identify the activities of traditional fishermen groups in Kelurahan Malalayang Satu Timur
Kecamatan Malalayang Manado City. 2) Determining group dynamics a traditional fisherman in Kelurahan
Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Manado City. The method used in this research is survey method.
Data collection is done by purposive sampling. Sampling was taken from the population of group members (72
members), taken 56% so as to get 40 samples of members of traditional fishermen group. Data collection is done by
direct observation against the objects of traditional fishermen group members who become the destination by using
the list question. Qualitative descriptive analysis is data analysis by using sentence writer it self in accordance with
the data obtained and associated with theoretical aspects. Descriptive analysis quantitative analysis is the data by
giving the discussion through statistical calculations simple like sum, subtraction, percentage and average. The
results of research and discussion can be concluded: 1) The activities of traditional fishermen group Kelurahan
Malalayang Satu Timur: catch fish and market their catch. Besides, to fill the time after catching fish, the traditional
fishermen group of Kelurahan Malalayang Satu Timur make FADs, repair nets, boats, damaged machines, and work
to clean up the coastal areas. Other activities that fishermen routinely do are carry out meetings and gatherings for
each member of the fisherman, social activities such as: providing assistance to the affected fishermen (fire or grief).
2) The dynamics of traditional fisherfolk group Kelurahan Malalayang Satu Timur shows that the group of fishermen
always moves up, fixed or down following the circumstances surrounding it. The existence of a group of fishermen
brings a process of change that is good for the life of fishermen. Groups help fishermen solve problems, improve
cooperation, work becomes easier to complete, and income increases.

Keywords : Group dynamics fisherman.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi aktivitas kelompok nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu
Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. 2) Menentukan dinamika kelompok nelayan tradisional di Kelurahan
Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei. Pengumpulan data dilakukan secara purposive sampling. Sampling diambil dari populasi anggota
kelompok (72 anggota), diambil 56% sehingga didapat 40 sampel anggota kelompok nelayan. Pengumpulan data
yang dilakukan dengan observasi langsung terhadap objek anggota kelompok nelayan tradisional yang menjadi
tujuan dengan menggunakan daftar pertanyaan. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis data dengan
menggunakan kalimat penulis sendiri sesuai dengan data yang diperoleh dan dikaitkan dengan aspek-aspek teoritis.
Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis data dengan memberikan bahasan melalui perhitungan-perhitungan
statistik sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, presentase dan rata-rata. Hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan: 1) Aktivitas kelompok nelayan tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur : menangkap ikan
dan memasarkan hasil tangkapannya. Selain itu untuk mengisi waktu setelah menangkap ikan kelompok nelayan
tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur membuat rumpon, memperbaiki jaring, perahu, mesin yang rusak,
serta kerja bakti membersihkan daerah pesisir pantai. Aktivitas lainnya yang rutin dilakukan nelayan adalah
melaksanakan pertemuan dan arisan untuk setiap anggota nelayan, kegiatan sosial seperti : memberikan bantuan
bagi nelayan yang terkena musibah (kebakaran atau kedukaan). 2) Dinamika kelompok nelayan tradisional
Kelurahan Malalayang Satu Timur menunjukkan bahwa kelompok nelayan selalu bergerak naik, tetap atau turun
mengikuti keadaan disekitarnya. Keberadaan kelompok nelayan membawa proses perubahan yang baik bagi
kehidupan nelayan. Kelompok membantu nelayan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kerja sama (gotong
royong), pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan, dan pendapatan semakin meningkat.

Kata kunci : Dinamika kelompok nelayan

_______________________________________________________________________________________________________
589 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN telah dibentuk tidak terorganisasi secara


baik, serta tidak berpengaruh dalam
Masyarakat nelayan tinggal di meningkatkan kehidupan sosial dan
pesisir pantai dan menggantungkan ekonomi rumah tangga nelayan. Hal itu
hidup mereka dari potensi sumberdaya disebabkan karena tidak adanya
kelautan. Kondisi masyarakat pesisir komunikasi antara pemerintah dengan
atau masyarakat nelayan di berbagai nelayan, kurangnya program terkait
kawasan pada umumnya ditandai oleh masyarakat nelayan untuk peningkatan
adanya beberapa ciri, seperti kesejahteraan, pengetahuan dan
kemiskinan, keterbelakangan sosial- informasi tentang alat tangkap masih
budaya, rendahnya sumber daya rendah sehingga kondisi nelayan
manusia (SDM) karena sebagian besar tradisional masih tertinggal dari nelayan
penduduknya hanya lulus Sekolah Dasar modern (Sudawati, 2007).
atau belum tamat Sekolah Dasar dan Nelayan Sulawesi Utara
lemahnya fungsi dari keberadaan berjumlah 12.000 orang dan nelayan
Kelompok Usaha Bersama (KUB), yang ada di Kota Manado berjumlah
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau 1.000 orang tersebar pada 130
kapasitas berorganisasi masyarakat kelompok nelayan (Dinas Kelautan Kota
(Suharto, 2005). Manado, 2015). Identifikasi dinamika
Kondisi alam sangat kelompok, pola hidup konsumtif, tingkat
berpengaruh pada tingkat kesejahteraan pendidikan, keterampilan dan pemilikan
nelayan, karena terkadang beberapa alat tangkap serta pemasaran hasil
pekan nelayan tidak melaut oleh karena tangkapan ikan yang menunjukkan taraf
musim yang tidak menentu. Rendahnya hidup kelompok nelayan masih tergolong
sumber daya manusia (SDM) dan rendah. Kelompok nelayan di Kelurahan
peralatan yang digunakan nelayan Malalayang Satu Timur merupakan salah
berpengaruh pada penangkapan ikan, satu bagian dari jumlah nelayan yang
keterbatasan dalam pemahaman ada di Kota Manado.
teknologi menjadikan kualitas dan Kelurahan Malalayang Satu
kuantitas tangkapan tidak mengalami Timur yang menjadi lokasi pengambilan
perbaikan. Kondisi lain yang turut data berada di Kecamatan Malayayang
memperburuk tingkat kesejahteraan dengan luas wilayah 1.640 ha atau 9,0%
nelayan adalah mengenai kebiasaan dari luas Kecamatan Malalayang dengan
atau pola hidup. Pola hidup konsumtif jumlah 9 kelurahan dan 67 lingkungan.
disaat penghasilan banyak, tidak Nelayan di Kelurahan Malalayang Satu
ditabung untuk persiapan paceklik, Timur berjumlah 72 orang yang tersebar
melainkan dijadikan kesempatan untuk pada 5 kelompok nelayan (Malos 1,
membeli kebutuhan sekunder. Deskripsi Malos 2, Malos 3, Bintang Laut dan
di atas merupakan pusaran masalah Lumba-lumba I, II).
yang terjadi pada masyarakat nelayan Kelompok nelayan dapat
umunya di Indonesia (Imron, 2003). dipandang sebagai suatu lingkungan
Meningkatkan pendapatan dan hidup dari satu individu atau satu
kesejahteraan hidup merupakan salah keluarga nelayan. Kehidupan
satu alasan banyak kelompok nelayan masyarakat nelayan Kelurahan
telah terbentuk sejak dahulu. Namun Malalayang Satu Timur merupakan
kenyataannya kelompok nelayan yang
_______________________________________________________________________________________________________
590 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

suatu keadaan nyata yang dapat (72 anggota), diambil 56% sehingga
diungkapkan melalui usaha mereka yang didapat 40 sampel anggota kelompok
dipengaruhi oleh musim penangkapan nelayan tradisional di Kelurahan
ikan, kondisi alam tidak menunjang, Malalayang Satu Timur Kecamatan
terbatasnya modal dan tingkat Malalayang Kota Manado. Pengumpulan
pendidikan yang rendah sehingga data yang dilakukan dengan observasi
mengakibatkan keadaan sosial ekonomi langsung terhadap objek anggota
lemah. Nelayan di Kelurahan Malalayang kelompok nelayan tradisional yang
Satu Timur masih menggunakan alat menjadi tujuan dengan menggunakan
tangkap tradisional sebagai alat tangkap daftar pertanyaan.
secara turun temurun. Kehidupan sosial Data yang diperoleh dari hasil
ekonomi kelompok nelayan ini hanya penelitian berupa data primer dan data
memiliki mata pencaharian dengan sekunder selanjutnya diolah, ditabulasi
pendapatan tidak menentu dan hasil dan dianalisis secara deskriptif kualitatif
tangkapannya tergantung pada kondisi dan deskriptif kuantitatif. Analisis
alam (laut). Berdasarkan latar belakang deskriptif kualitatif adalah analisis data
ini, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan kalimat penulis
tentang “Dinamika Kelompok Nelayan sendiri sesuai dengan data yang
Tradisional Kelurahan Malalayang Satu diperoleh dan dikaitkan dengan aspek-
Timur Kecamatan Malalayang Kota aspek teoritis. Analisis deskriptif
Manado”. kuantitatif adalah analisis data dengan
Tujuan Penelitian memberikan bahasan melalui
1. Mengidentifikasi aktivitas perhitungan-perhitungan statistik
kelompok nelayan tradisional di sederhana seperti penjumlahan,
Kelurahan Malalayang Satu pengurangan, presentase dan rata-rata.
Timur Kecamatan Malalayang
Kota Manado. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Menentukan dinamika kelompok Keadaan Umum Daerah Penelitian
nelayan tradisional di Kelurahan Kelurahan Malalayang Satu
Malalayang Satu Timur Timur yang menjadi lokasi pengambilan
Kecamatan Malalayang Kota data berada di Kecamatan Malayayang
Manado. dengan luas wilayah 1.640 ha atau 9,0%
Metode Penelitian dari luas Kecamatan Malalayang.
Metode yang digunakan dalam Kecamatan Malalayang tersebar pada 9
penelitian ini adalah metode survei. Kelurahan dan 67 Lingkungan.
Creswell (2009), menyatakan metode Karaketristik penduduk di Kelurahan
survei adalah suatu pengamatan atau Malalayang Satu Timur bersifat hetrogen
penyelidikan yang kritis untuk yang terdiri dari berbagai suku dan
mendapatkan keterangan yang baik agama dengan mata pencaharian yang
terhadap suatu persoalan tertentu di berbeda. Penduduk di Kelurahan
dalam daerah atau lokasi tertentu yang Malalayang Satu Timur berjumlah 7.792
dipolakan untuk memperoleh informasi jiwa terdiri dari pria 3.939 jiwa (50,55%)
yang dibutuhkan. dan wanita 3.853 jiwa (49,45%) dari
Pengumpulan data dilakukan jumlah penduduk Kecamatan
secara purposive sampling. Sampling Malalayang 56.051 jiwa yang dapat
diambil dari populasi anggota kelompok

_______________________________________________________________________________________________________
591 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

digolongkan pada pengolongan umur bulan Agustus sampai 87 persen pada


pada Tabel berikut. bulan Februari.
Tabel. Penggolongan Umur Penduduk Kelurahan
Malalayang Satu Timur Karakteristik Responden
Usia Laki-laki Perempuan Jumlah (%) Nelayan adalah suatu kelompok
< 10 811 794 20,60 masyarakat yang kehidupan berada di
tahun pesisir pantai dimana mata pencaharian
11 – 20 602 589 15,30
tahun
tergantung pada aktivitas penangkapan
21 – 30 681 667 17,30 ikan di laut, dimana pemukiman berada
tahun di pesisir pantai yang dekat dengan
31 – 40 551 539 14,00 tambatan perahu dan peralatan tangkap.
tahun
41 – 50 556 544 14,12 Kelompok nelayan Kelurahan
tahun Malalayang Satu Timur yang menjadi
51 – 60 414 405 10,50 responden dapat dilihat pada Tabel
tahun
61 – 70 181 177 4,60
berikut.
tahun
Tabel. Kelompok Nelayan Tradisional di
> 71 143 138 3,58
Kelurahan Malalayang Satu Timur
tahun
Jumlah 3939 3853 100,00 No Nama Kelompok Responden
Sumber : Kantor Kelurahan Malalayang Satu Timur 1. Lumba-lumba I 5
(2017) 2. Lumba-lumba II 8
3. Malos I 9
4. Malos II 6
Keadaan Iklim 5. Malos III 8
Daerah penelitian merupakan 6. Bintang Laut 4
daerah yang terletak di garis katulistiwa, Jumlah 40
maka Kelurahan Malalayang Satu Timur Sumber : Data primer, 2017
merupakan salah satu kelurahan di Kota
Manado hanya mengenal dua musim Kelompok nelayan Kelurahan
yaitu musim hujan dan kemarau. Curah Malalayang Satu Timur yang menjadi
hujan di suatu tempat antara lain sampel pada penelitian ini berjumlah 40
ditentukan oleh keadaan iklim, keadaan orang anggota kelompok terdiri atas
klimatologi dan perputaran/pertemuan Lumba-lumba I (5 orang), Lumba-lumba
arus udara. Oleh karena itu jumlah curah II (8 orang), Malos I (9 orang), Malos II (6
hujan beragam menurut bulan. orang), Malos III (8 orang), Bintang Laut
Berdasarkan pengamatan di Badan (4 orang). Pada dasarnya kelompok
Meterologi dan Geofisika Manado, rata- nelayan tradisional memiliki perbedaaan
rata curah hujan selama tahun 2016 dalam karakteristik sosial dan ekonomi.
berkisar antara 11 mm (bulan Juli) Perbedaan tersebut dapat dilihat pada
sampai 910 mm (bulan Februari). Suhu agama, pendidikan, etnis, pemilikan alat
udara di suatu tempat antara lain tangkap, pengalaman dan hasil
ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tangkapan (trip).
tersebut terhadap permukaan laut dan
jaraknya dari pantai. Kelurahan Aktivitas Kelompok Nelayan
Malalayang Satu Timur mempunyai Tradisional
kelembaban udara relatif tinggi dengan Perspektif Sosial dan Ekonomi
rata-rata berkisar antara 62 persen pada
Kelompok Nelayan

_______________________________________________________________________________________________________
592 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Dalam perspektif stratifikasi dipertahankan dan dipercayai terutama


sosial ekonomi, masyarakat nelayan dalam kehidupan melaut. Laut dan
berada dan tinggal di daerah pesisir. wilayah pesisir menjadi modal utama
Masyarakat pesisir terbentuk oleh dalam pengembangan usaha mencari
kelompok-kelompok sosial yang sangat nafkah untuk keperluan keluarganya.
beragam. Hasil penelitian kategori dari tradisi serta pola, masyarakat dalam
karakteristik sosial dalam kaitan dengan melaksanakan aktivitas di bidang
dinamika kelompok, maka masyarakat perikanan masih menggunakan alat-alat
nelayan di Kelurahan Malalayang Satu tradisional bila mereka melaut.
Timur dapat dibagi atas 3 kategori yaitu : Mengawali kegiatan
1. Masyarakat nelayan yang penangkapan ikan maupun
sepenuhnya menggantungkan berorganisasi, biasanya nelayan
hidupnya dilaut. secara umum mengawali dengan nyanyian rohani
didominasi oleh kaum laki-laki yang kemudian berdoa. Kelompok nelayan
menyandang predikat sebagai juga melaksanakan arisan, nelayan yang
kepala rumah tangga. mendapat giliran akan membersihkan
2. Masyarakat nelayan yang terbentuk tempat berkumpul (sekretariat kelompok)
dalam aktivitas kelompok atau bisa juga di rumah anggota
melaksanakan aktivitas usahanya kelompok nelayan. Penerima arisan
dengan memasarkan hasil dari yang bertepatan dengan syukuran ulang
melaut, mereka adalah para petibo tahun maka diadakan ibadah yang
(pemasar ikan), penjual ikan di dipimpin pendeta atau penatua. Aktivitas
pasar Bahu, pengolah ikan lain yang sudah menjadi kebiasaan
(pengasapan dan ikan asin). antara lain jika ada salah satu anggota
3. Masyarakat yang menggantungkan kelompok nelayan yang mengalami
aktivitas usahanya dengan peristiwa bencana seperti kebakaran
menyediakan bentuk peralatan rumah; kecelakaan; atau kedukaan,
seperti kail, pancing, jaring bahkan maka setiap anggota yang lain akan
pemberi modal usaha, pemilik memberikan bantuan baik berupa tenaga
warung, bahkan pelepas uang, serta atau dana.
bentuk aktivitas sosial lainnya
seperti koperasi, Arisan ibu-ibu Aktivitas Usaha Nelayan dalam
nelayan, arisan PKK, kelompok Proses Produksi
wanita nelayan kreatif dan aktivitas
lainnya yang menunjang kegiatan Usaha untuk meningkatkan
nelayan. produksi di bidang perikanan bagi
masyarakat nelayan tentu tidak akan
terlepas dari pemilikan alat tangkap
Pola dan Tradisi serta Kepercayaan karena dengan tersedianya alat tangkap
Kelompok Nelayan yang memadai tentu akan berpengaruh
Pola dan tradisi serta bentuk terhadap tingkat produktivitas dan
kepercayaan yang secara permanen penerimaan nelayan. Masyarakat
pada masyarakat Kelurahan Malalayang nelayan dalam melaksanakan
Satu Timur merupakan bentuk endapan aktivitasnya terutama dalam melaut
sosial yang diwariskan oleh nenek masih menggunakan alat tangkap
moyang secara turun-temurun yang secara tradisional yang diwariskan
sampai saat ini masih tetap secara turun temurun. Keterbatasan

_______________________________________________________________________________________________________
593 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

peralatan yang sangat sederhana berbagai jenis alat tangkap dilakukan


tersebut terkadang membuat nelayan pada waktu bulan gelap. Alat pancing
memperoleh hasil tangkapan sangat noru digunakan menangkap ikan oleh
sedikit bahkan seringkali tidak cukup setiap anggota kelompok nelayan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. mendapatkan penghasilan pribadi,
Berdasarkan hasil penelitian sedangkan mini purse seine (pukat
menyatakan bahwa pemilikan peralatan cincin) digunakan oleh masing-masing
yang dimiliki oleh kelompok nelayan kelompok nelayan untuk memperoleh
diklasifikasikan atas penggunaan alat pendapatan yang akan disimpan dalam
tangkap perahu katinting dengan motor tabungan kelompok.
tempel 6 PK dan ada sebagian nelayan Selain itu ada juga aktivitas yang
mulai mengalami peningkatan dilakukan kelompok nelayan tradisional
produktitas penangkapan dengan Kelurahan Malalayang Satu Timur untuk
menggunakan perahu besar seperti meningkatkan kekompakkan dan
pajeko, pelang yang memakai motor keaktifan kelompok dalam usaha
tempel 12 PK. penangkapan ikan antara lain melakukan
Operasi penangkapan kelompok pembuatan rumpon, memperbaiki jaring
nelayan di Kelurahan Malalayang Satu dan perahu yang rusak, serta kerja bakti
Timur dengan peralatan tangkap membersihkan daerah pesisir pantai.
dilakukan pada siang dan malam hari, Jenis Ikan yang di Tangkap
tetapi biasanya nelayan hanya Kelurahan Malalayang Satu
melakukan penangkapan pada malam Timur memiliki potensi sumberdaya laut
hari. Waktu yang diperlukan sejak yang besar dapat dilihat dari jenis ikan
persiapan turun ke laut hingga operasi yang dapat diperoleh dari perairan pantai
penangkapan dilakukan kurang lebih 12 di Kelurahan Malalayang Satu Timur.
jam atau biasanya tergantung dari hasil Jenis-jenis ikan yang ditangkap dapat
tangkapan yang diperoleh. Hasil dilihat dalam Tabel berikut.
wawancara dengan nelayan, musim
penangkapan para nelayan dengan
Tabel. Jenis-jenis Ikan yang Ditangkap Nelayan Tradisional Perairan Pantai Kelurahan Malalayang Satu
Timur dan Sekitarnya
No. Nama Lokal Nama Indonesia Nama Ilmiah
1. Tude Selar Selaroides leptolepis
2. Malalugis Layang Decapterus spp.
3. Cakalang Cakalang Katsuwonus pelamis
4. Deho Tongkol Euthynnus affinis
5. Sardin Lemuru Sardinella spp.
6. Lolosi Ekor Kuning Caesio spp
7. Goropa Kerapu Macan Epinephelus Fuscogutattus
8. Uhhi Baronang Siganus canaliculatus
9. Lolise Kakap Merah Leotrinus campechanus
10. Kakak Tua Kakak Tua Scarus spp.
Sumber : Data Primer, diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara dengan pelagis dasar yang ditangkap seperti


kelompok nelayan tradisional Kelurahan ikan Tude, Malalugis, Cakalang, Deho,
Malalayang Satu Timur, jumlah ikan Sardin, dan Lolosi berkisar 15 kg/ hari.

_______________________________________________________________________________________________________
594 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Sedangkan untuk ikan karang seperti tersangkut dimata pancing. Kemudian


ikan Goropa, Uhhi, Lolise, dan Kakak ditarik atau diangkat ke perahu untuk
Tua ditangkap hanya pada waktu melihat hasil tangkapan ikan yang
tertentu (siang atau sore hari) dengan “tersangkut” pada mata pancing.
jumlah yang tidak banyak berkisar 5-10 Mini purse seine (pukat cincin)
ekor. adalah perangkat jaring penangkap ikan
yang dirakit untuk digunakan menangkap
Alat Tangkap yang Digunakan ikan yang mempunyai sifat bergerombol
Alat tangkap yang digunakan dengan cara melingkari ikan sasaran,
kelompok nelayan di Kelurahan sehingga ikan tidak dapat meloloskan
Malalayang Satu Timur adalah alat diri ke samping dan atau ke bawah. Alat
pancing noru dan mini purse seine penangkap ikan pukat cincin ini
(pukat cincin). Alat pancing noru dimiliki berukuran 280 meter, termasuk katagori
oleh masing-masing anggota dan mini pukat cincin kecil. Alat ini digunakan
purse seine (pukat cincin) digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang
bergiliran pada semua kelompok yang biasa membentuk gerombolan yang
ada di Kelurahan Malalayang Satu padat dan sampai saat ini merupakan
Timur. Jumlah alat tangkap yang dimiliki jenis alat penangkap ikan yang paling
kelompok nelayan dapat dilihat pada efektip dan efisien bagi penangkapan
Tabel 7. ikan pelagis. Dalam pengoperasiannya
dapat dilakukan dengan mengejar
Tabel. Alat Tangkap yang Digunakan Nelayan di gerombolan ikan, atau dengan
Perairan Pantai Kelurahan Malalayang menggunakan alat bantu pengumpul
Satu Timur dan Sekitarnya
ikan berupa lampu atau rumpon.
No Alat Tangkap Jumlah (jiwa)
1 Pancing Noru 40
2 Mini purse seine (pukat 15
Pengalaman Dalam Penangkapan Ikan
cincin) Kelompok nelayan tradisional di
Sumber : Data Primer, diolah, 2017 Kelurahan Malalayang Satu Timur
tersebar pada 5 kelompok nelayan
Pancing noru termasuk kelompok (Malos 1, Malos 2, Malos 3, Bintang Laut
alat tangkap yang selektif, dan bersifat dan Lumba-lumba I, II) dengan jumlah
aktif yakni dengan menunggu ikan yang anggota bervariasi 10 sampai 12
datang memakan umpan pada mata nelayan. Namun dari segi sosialnya
pancing. Umpan yang digunakan boleh masyarakat nelayan di Kelurahan
umpan buatan maupun umpan segar Malalayang Satu Timur ini sangat
(ikan tude). Konstruksi pancing noru menjunjung tinggi solidaritas dari segi
sangat sederhana karena hanya terdiri cara hidup mereka dalam satu kelompok
dari penggulung tali, tali pancing, mata nelayan, walaupun ditemukan
pancing dan dilengkapi dengan perbedaan internal masyarakat nelayan.
pemberat yang berfungsi sebagai Hasil wawancara dengan kelompok
pemberi daya tenggelam pada alat nelayan dalam pengalaman kehidupan
tangkap pancing. Pancing noru yang berhubungan dengan
umumnya diulur sampai kedalaman yang penangkapan ikan seperti pada Tabel
dikehendaki, sambil dipegang dengan berikut.
tangan, tali pancing diturun-naikan
sampai terasa ada sesuatu yang

_______________________________________________________________________________________________________
595 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Tabel. Pengalaman Kelompok Nelayan di interaksi, artinya tidak terlepas dari


Kelurahan Malalayang Satu Timur
kelompok.
No Tahun Responden Persentase (%) Dalam kelompok ini proses
1. < 5 tahun 14 35,0
2. 6 sampai 10 8 20,0
sosialisasi berlangsung, sehingga
tahun manusia menjadi dewasa dan mampu
3. > 10 tahun 18 45,0 menyesuaikan diri. Dengan demikian,
Total 40 100,0 hampir dari seluruh waktu dalam
Sumber : Data Primer, diolah, 2017
kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui
interaksi dalam kelompok, dididik dalam
Berdasarkan data di atas
kelompok, belajar di dalam kelompok,
menunjukkan pengalaman nelayan
bekerja di dalam kelompok, dan
dalam penangkapan ikan 45 %
beraktivitas di dalam kelompok. Dengan
menyatakan kehidupan sebagai nelayan
demikian dapat dikatakan bahwa pada
di atas 10 tahun dan 35 % masyarakat
setiap perkembangannya, manusia
nelayan bervariasi kurang dari 5 tahun,
membutuhkan kelompok.
karena wawasan dan pengetahuan para
Kelompok Nelayan adalah
nelayan kecil ini relatif terbatas sekitar
kumpulan orang yang terikat secara
dunia melaut saja, hal-hal diluar
informal atas dasar keserasian dalam
pekerjaan sehari-hari tidak mereka
kebutuhan bersama serta didalam
ketahui. Hal ini tidak lepas dari tingkat
pengaruh lingkungan dan pempinan
pendidikan mereka yang juga relatif
seorang yang memiliki pengalaman
rendah, sebagian besar hanya sampai
dalam mengerakkan. Kelompok nelayan
sekolah dasar. Maka dari itu dalam hal
yang dibentuk atas dasar kesamaan
ketrampilan kerja, para nelayan kecil ini
kepentingan kesamaan kondisi
juga terbatas sehingga pekerjaan lain
lingkungan (sosial, ekonomi,
selain menangkap ikan di laut tidak
sumberdaya) keakraban dan keserasian
banyak mereka kuasai. Sehari-hari
yang dipimpin oleh seorang ketua
rutinitas para nelayan kecil tersebut
(Trimo, 2006).
umumnya hanya pergi melaut dan
Berdasarkan hasil penelitian
melakukan kegiatan seperti;
dengan 40 responden nelayan yang
memperbaiki perahu, jaring, dan alat
terorganisasi pada kelompok nelayan
pancing.
Malos I, II, III selanjutnya Lumba-lumba
I,II dan Bintang Laut mengenai dinamika
Dinamika Kelompok Nelayan kelompok nelayan tradisional di
Tradisional Kelurahan Malalayang Satu Timur, dapat
Pentingnya kelompok bagi dilihat pada deskripsi-deskripsi berikut:
kehidupan manusia bertumpu pada
kenyataan bahwa manusia adalah Pemahaman Anggota Nelayan
makhluk sosial dimana manusia tidak Terhadap Tujuan Kelompok
dapat hidup sendirian. Dalam
Tujuan utama dari kelompok
perjuangan hidupnya, guna memenuhi
nelayan tradisional Kelurahan
kebutuhan hidup, kelompok manusia
Malalayang Satu Timur adalah
tidak terlepas dari interaksinya dengan
membentuk Koperasi Serba Usaha
manusia lain di sekelilingnya. Sejak
untuk mempermudah pengelolaan hasil
dilahirkan ke dunia sampai meninggal
tangkapan nelayan. Disamping itu
dunia, manusia selalu terlibat dalam
semua anggota kelompok nelayan juga

_______________________________________________________________________________________________________
596 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

mempunyai tujuan utama yaitu untuk hasil wawancara seperti pada Tabel
meningkatkan perekonomian keluarga. berikut.
Berdasarkan pola interkasi
kelompok nelayan dapat dideskripsikan
Tabel. Pemahaman Terhadap Tujuan Kelompok Nelayan di Kelurahan Malalayang Satu Timur.
No. Indikator Responden Persentase (%)
1. Pemahaman nelayan terhadap tujuan kelompok
a. Tidak Memahami - 0
b. kurang memahami 1 2,5
c. Memahami 39 97,5
Sub total 40 100
2. Pemahaman nelayan terhadap kegiatan yang sejalan dengan keiginan
a. tidak sesuai
b. kurang sesuai - -
c. sesuai 1 2,5
39 97,5
Sub total 40 100
3. Pemahaman nelayan terhadap tujuan kelompok dapat
memajukan/meningkatkan kehidupan nelayan
a. tidak dapat dikur 1 2,5
b. kurang dapat diukur 1 2,5
c. dapat untuk diukur 38 95,0
Sub total 40 100
4. Pendapat nelayan terhadap tujuan kelompok dengan tujuan anggota
dalam meningkatkan ekonomi
a. tidak sesuai - -
b. kurang sesuai 1 2,5
c. sesuai 39 97,5
Sub total 40 100
Sumber : Data Primer, diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara nelayan menunjukkan 90% dapat terukur


dengan ketua, sekretaris, bendahara dan dan 2,5% kurang dan tidak dapat diukur.
anggota kelompok nelayan Malos I, II, III; Indikator pendapat nelayan terhadap
Lumba-lumba I, II dan Bintang Laut tujuan kelompok dengan tujuan anggota
mengenai tujuan kelompok nelayan dalam meningkatkan ekonomi dapat
seperti pada tabel 9, untuk indikator dijelaskan 97,5% sangat sesuai dengan
pemahaman anggota terhadap tujuan keinginan dan harapan anggota nelayan
kelompok dapat dijelaskan 97,5% dalam memperbaiki dan memperbaharui
anggota kelompok nelayan memahami kehdupan sedangkan 2,5% menyatakan
hubungan dan padangan dalam kurang sesuai.
berorganisasi dan 2,5% menyatakan Pengurus kelompok nelayan
kurang memahami. Indikator harus bertanggung jawab untuk
pemahaman nelayan terhadap kegiatan mengidentifikasikan kebutuhan,
yang sejalan dengan keinginan menetapkan prioritas kelompok,
menjelaskan 97,5% anggota memantau serta mengevaluasi kegiatan
menjelaskan telah sesuai dengan yang telah dilakukannya. Adanya
keinginan dan 2,5% kurang sesuai. peningkatan ekonomi dan sosial anggota
Indikator pemahaman nelayan nelayan merupakan dasar terbentuknya
terhadap tujuan kelompok dapat kesadaran dalam memunculkan
memajukan/meningkatkan kehidupan kemampuan. Pengalaman, pelatihan,

_______________________________________________________________________________________________________
597 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

keterampilan hidup dan manajerial juga kelompok. Yang berhubungan dengan


dibutuhkan untuk mendukung keahlian struktur kelompok yaitu :
tradisional yang telah dimiliki anggota 1. Struktur komunikasi
kelompok nelayan dan meningkatkan 2. Struktur tugas dan pengambilan
pola pemeliharaan sistem mata keputusan
pencaharian yang sebagai nelayan 3. Struktur kekuasaan dan
tradisional. pengambilan keputusan
Adanya kesepakatan bersama 4. Sarana terjadinya interaksi
antar anggota mengenai norma-norma Struktur kelompok nelayan terdiri atas:
yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan ketua, sekertaris, bendahara, seksi
tujuan atau kepentingan yang akan tangkap, seksi pemasaran, seksi
dicapai. Responden anggota kelompok perlengkapan dan anggota.
seperti : Jeheskiel Makausi ketua Nelayan merupakan kelompok
kelompok Nelayan Malos I dan anggota sosial yang terpinggirkan baik secara
kelompok Jefry Tirayoh, Iwan Mochdar, sosial, ekonomi, maupun politik. Di
Aris Tumalang dan Charis Dalape serta Indonesia nelayan masih belum berdaya
masyarakat lainnya sebagai nelayan secara ekonomi dan politik, organisasi
mengutarakan kehidupan sebagai ekonomi nelayan belum solid, sementara
nelayan hanya bergantungan pada hasil nelayan masih terkungkung pada ikatan
tangkap ikan di laut dari hasil tradisional dengan para tengkulak.
tangkapannya itu terkadang tidak Belum ada intitusi yang mampu
sebanding dengan pengeluaran sehari- menjamin kehidupan nelayan selain
hari, namun dengan adanya rasa intitusi patron klien. Institusi kelompok
kekerabatan yang terjalin sejak lama nelayan diarahkan pada :
mereka saling berbagi satu sama lain 1. Memiliki visi dan tujuan yang
sesama nelayan mereka saling jelas
membantu dikala ada yang 2. Inisiatif dan selalu proaktif
membutuhkan bantuan seperti gotong 3. Berorientasi pada prestasi dan
royong dalam pembuatan perahu dan berani mengambil risiko
memperbaiki alat tangkap. 4. Kerja keras dan bertanggung
jawab
Struktur Kelompok Nelayan 5. Mengembangkan dan
Struktur kelompok adalah bentuk memelihara hubungan baik
hubungan antara individu-individu dalam dengan berbagai pihak.
kelompok sesuai posisi dan peranan Berdasarkan pola interkasi
masing-masing. Struktur kelompok harus kelompok nelayan maka dapat
sesuai/memdukung tercapainya tujuan dideskripsikan hasil wawancara seperti
pada Tabel berikut.

Tabel. Pemahaman Terhadap Struktur Organisasi Kelompok Nelayan di Kelurahan Malalayang Satu Timur
Persentase
No Indikator Responden
(%)
1. Pemahaman nelayan terhadap proses pembentukan struktur organisasi
a. Tidak ada
b. Ada tapi tidak jelas 1 2,5
c. Ada dan jelas 2 5,0
37 92,5

_______________________________________________________________________________________________________
598 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Sub total 40 100


2. Pemahaman nelayan terhadap pembagian tugas
a. Tidak sesuai 3 7,5
b. Kurang sesuai 3 7,5
c. Sesuai 34 85,0
Sub total 40 100
3. Pemahaman nelayan terhadap pengambilan keputusan
a. Anggota tidak dilibatkan
b. Sebagian kecil yang dilibatkan - 0,0
c. Sebagian besar dilibatkan 4 10,0
34 90,0
Sub total 40 100
4. Pendapat nelayan komunikasi/informasi anggota dengan pengurus
kelompok
a. Tidak mendapat informasi - -
b. Informasi hanya terbatas 3 7,5
c. Informasi sampai pada anggota 37 92,5
Sub total 40 100
5. Solidaritas/kebersamaan dalam kelompok
a. Tidak kuat - -
b. Kurang Kuat 3 2,5
c. Sangat kuat 37 92,5
Sub total 40 100
6. Pencapaian tujuan, monitoring dan evaluasi
a. Tidak dilakukan - -
b. Belum tercapai sepenuhnya 4 10,0
c. Sudah tercapai tujuan, monitoring dan evaluasi 36 90,0
Sub total 40 100
Sumber : Data Primer, diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara menilai dalam aktivitas kelompok


dengan ketua, sekretaris, bendahara dan nelayan terjadi rangkap/pengambil alihan
anggota kelompok nelayan Malos I, II, III; tugas ketua untuk tanggung jawab kerja
Lumba-Lumba I, II dan Bintang Laut bendahara.
tentang pemahaman struktur organisasi Indikator pemahaman nelayan
kelompok nelayan seperti pada tabel di terhadap pengambilan keputusan
atas untuk indikator pemahaman kelompok nelayan menunjukkan 90%
anggota terhadap pembentukan struktur anggota kelompok dilibatkan dalam
kelompok nelayan dan kewenangan proses pengambilan keputusan dan
dapat dijelaskan 92,5% anggota hanya 10% anggota nelayan yang
kelompok nelayan memahami menyatakan kurang dilibatkan dalam
kewenangan pengurus dan anggota dan pengambilan keputusan, keadaan ini
7,5% menyatakan penjelasan pengurus terjadi karena sosialisasi terhadap
akan wewenang anggota kurang dapat program kelompok kurang dan tidak
dipahami. Indikator pemahaman nelayan jelas. Indikator pendapat nelayan
terhadap pembagian tugas antara terhadap solidaritas anggota kelompok
pengurus kelompok (ketua, sekertaris dengan pengurus dapat dijelaskan
dan bendahara) dalam kegiatan 92,5% sangat kuat
berorganisasi menunjukkan 85% solidaritas/kebersamaan baik dalam
penilaian anggota telah dilaksanakan penangkapan ikan maupun dalam
pembagian kerja dan 15% menyatakan pemasaran; wawancara dengan nelayan
tidak ada pembagian tugas (ketua, jika dalam kondisi musim yang tidak
sekertaris dan bendahara), anggota memungkin nelayan melaut masing-

_______________________________________________________________________________________________________
599 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

masing anggota akan saling membantu ketergantungan nelayan semakin


dalam mencari alternatif penerimaan, meningkat dalam penangkapan ikan jika
sedangkan 7,5% anggota nelayan musim dan gelombang tidak besar,
menyatakan solidaritas/kebersamaan sedangkan pada masa paceklik ikan
kurang kuat kondisi ini terjadi pada dimana pada musim barat nelayan tidak
aktivitas pemasaran hasil tangkapan yang melaut dan hanya memperbaiki alat
berlebih dan distribusi pemasar hanya ke tangkap kondisi ini mempunyai hal besar
pasar dan pembeli langsung mengadakan maupun implikasi besar baik antar
transaksi dengan anggota nelayan dimana sesama anggota serta tanggung jawab
posisi tawar-menawar dalam pengurus kelompok nelayan.
pembentukan harga antar sesama Hubungan antara manusia
anggota kelompok nelayan lemah. dengan manusia lain yang paling penting
Indikator pendapatan nelayan terhadap adalah reaksi yang timbul. Reaksi yang
tujuan, monitoring dan evaluasi timbul tersebut menyebabkan tindakan
menunjukkan 90% penilaian anggota seseorang menjadi bertambah luas,
pengurus (ketua, sekertaris dan karena sejak dilahirkan manusia sudah
bendahara) telah melakukan melalui mempunyai hasrat atau keinginan yakni
kegiatan pertemuan kelompok secara rutin menjadi satu dengan manusia lain di
2 minggu sekali. sekitarnya untuk dapat menyesuaikan
Ketua kelompok memotivasi para dengan kedua lingkungan tersebut,
anggota kelompok untuk mengikuti maka manusia menggunakan pikiran,
kegiatan simpan pinjam untuk perasaan dan kehendaknya. Misalnya di
meningkatkan perekonomian keluarga lingkungan dekat dengan laut maka
nelayan. Kegiatan simpan pinjam ini manusia akan menjadi nelayan untuk
telah dirintis sebanyak 3 (tiga) kali dan menangkap ikan dan apabila dalam
hasilnya mengalami peningkatan setelah lingkungan berdekatan dengan pasar
simpanan anggota berkembang dari 1 dan pabrik perikanan maka manusia
kali penangkapan menjadi 5 didorong untuk menciptakan lingkungan
penangkapan setiap minggu dimana sebagai pemasar ikan dan pekerja di
anggota menyisihkan hasil tangkapan pabrik ikan. Semua itu membentuk
(1/2-1 ember) jika dinilai bervariasi kelompok-kelompok sosial di dalam
antara Rp150.000 – Rp250.000 untuk kehidupan manusia.
ditabung. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kelompok nelayan tradisional
Suasana dan Ketegangan Kelompok Kelurahan Malalayang Satu Timur
Nelayan terhadap suasana dan ketegangan di
dalam kelompok, maka penulis dapat
Kelompok nelayan di kelurahan mendeskripsikan hasilnya seperti pada
Malalayang Satu Timur berada di pesisr Tabel berikut.
pantai yang bergantung pada hasil laut

Tabel. Pemahaman Terhadap Suasana dan Ketegangan Kelompok Nelayan di Kelurahan Malalayang Satu
Timur
No. Indikator Responden Persentase (%)
1. Hubungan antar anggota dalam kelompok
a. Tidak dekat, bermusuhan - -
b. Kurang dekat 2 5,0

_______________________________________________________________________________________________________
600 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

c. Bersahabat 38 95,0
Sub total 40 100
2. Lingkungan tempat aktivitas kelompok
a. Tidak nyaman - -
b. Kurang kurang nyaman - -
c. Nyaman 40 100,0
Sub total 40 100
3. Konflik dan persaingan
a. Menimbulkan tekanan - -
b. Dapat dikelola/ tidak memicu - -
c. Tidak terjadi konflik 40 100,0
Sub total 40 100
4. Persaingan dengan kelompok lain
a. Tidak memacu tujuan kelompok - -
b. Kurang memacu tujuan 3 7,5
c. Memacu upaya pencapaian 37 92,5
Sub total 40 100
Sumber : Data Primer, diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara Indikator tempat beraktivitas


dengan ketua, sekretaris, bendahara dan kelompok nelayan, dari hasil wawancara
anggota kelompok nelayan Malos I, II, III; dengan anggota kelompok nelayan
Lumba-Lumba I, II dan Bintang Laut Malos III (Ketua Benny Sumayouw,
tentang pemahaman suasana dan Sekertaris Marsel Palendeng dan
ketegangan kelompok nelayan seperti Bendahara Agustinus Bukanaung)
pada tabel di atas untuk indikator untuk menyatakan 100% anggota menyatakan
hubungan antar anggota dalam nyaman (puas) dalam berorganisasi,
kelompok nelayan menunjukkan 95% karena tidak ditemukan gesekan apalagi
nelayan menjalin hubungan kekerabatan kesalapahaman antara sesama anggota
yang bersahabat. maupun dengan pengurus serta telah
Interaksi sosial kelompok menjadi pengerak utama dari
nelayan merupakan kunci keberhasil dan keberhasilan suatu kelompok nelayan.
tujuan organisasi yang dilakukan atas
kesadaran anggota untuk secara sadar KESIMPULAN DAN SARAN
membangun komunikasi ataupun Kesimpulan
interaksi antar satu sama lain antara
anggota dan pengurus kelompok Berdasarkan hasil penelitian dan
nelayan. Hasil wawancara dengan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
anggota kelompok nelayan tradisional 1. Aktivitas kelompok nelayan
terhadap interakasi dan komunikasi yang tradisional Kelurahan Malalayang
dibangun pengurus kelompok sudah Satu Timur :
berlangsung dengan baik dan telah  Menangkap ikan dengan
sesuai dengan tujuan berorganisasi. mini purse seine (pukat
Interaksi yang dibangun adalah : adanya cincin).
pertemuan rutin bersama, rapat  Membuat rumpon.
pengurus dengan anggota kelompok,  Memperbaiki jaring,
saling gotong royong baik dalam perahu, mesin yang rusak.
penangkapan, perbaikan sarana  Kerja bakti membersihkan
transportasi laut, pemasaran ikan dan daerah pesisir pantai.
kegiatan sehari-hari.

_______________________________________________________________________________________________________
601 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

 Melaksanakan pertemuan kelompok nelayan tradisional


(rapat), arisan untuk ditingkatkan melalui sosialisasi
setiap anggota nelayan penyuluhan dan program bantuan alat
dan kegiatan simpan tangkap, perahu, dan mesin.
pinjam.
Aktivitas sosial kelompok nelayan DAFTAR PUSTAKA
seperti :
 Memberikan bantuan bagi Arif, S., 2009. Ekologi Politik Nelayan. Penerbit LKS
Yogyakarta.
nelayan yang terkena
Astrid, 1992. Pengantar Sosiologi dan Perubahan
musibah (kebakaran atau Sosial. Penerbit Bina Cipta.
kedukaan).
Creswell, 2009. Research Design, Pendekatan
2. Dinamika kelompok nelayan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. (Terjemahan:
tradisional Kelurahan Malalayang Achmad Fawaid, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar,
Satu Timur menunjukkan bahwa Yogyakarta).
kelompok nelayan selalu Imron, 2003. Pengembangan Ekonomi Nelayan dan
bergerak naik, tetap atau turun Sistem Sosial Budaya. Penerbit PT. Gramedia
Jakarta.
mengikuti keadaan disekitarnya.
Keberadaan kelompok nelayan Imron, M., 2001. Pemberdayaan Masyarakat
Nelayan. Penerbit Media Pressindo
membawa proses perubahan Yogyakarta.
yang baik bagi kehidupan
Mustafa, 2011. Metodologi Penulisan (Deskriptif
nelayan. Kelompok membantu Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif). Graha Ilmu.
nelayan dalam memecahkan Yogyakarta.
masalah, meningkatkan kerja Ratna, 2003. Dinamika Kelompok. Jakarta: Lembaga
sama (gotong royong), pekerjaan Administrasi Negara.
menjadi lebih mudah Sudawati, 2007. Membangkitkan Kekuatan Ekonomi
diselesaikan, dan pendapatan Nelayan. Suara Merdeka 13 Desember 2007.
semakin meningkat. Suharto, E., 2005. Membangun Masyarakat
Saran Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Berdasarkan hasil penelitian dan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial.
Penerbit Bandung Refika Aditama.
pembahasan, maka diharapkan
perhatian dari pemerintah kepada

_______________________________________________________________________________________________________
602 Vol. 5 No. 9 (April 2017)
ISSN. 2337-4195

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy