Document No. NDE-QP-VT-07 - Rev. 6 - 9 August 2021
Document No. NDE-QP-VT-07 - Rev. 6 - 9 August 2021
Document No. NDE-QP-VT-07 - Rev. 6 - 9 August 2021
In accordance with
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section V, Article 9, 2021 Edition.
ASME B31.1, Power Piping, par. 136.4.2, 2020 Edition.
ASME B31.3, Process Piping – par. 344.2, 2020 Edition.
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section I, PW-33 & PW-35, 2021 Edition.
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section VIII Div. 1, UW-33 & UW-35, 2021 Edition.
API 1104, Welding Pipelines and Related Facilities – Par. 9.1 and 9.7, 22nd Edition, July 2021.
API 650, Welded Steel Tank for Oil Storage – Par. 8.5, 13th Edition, March 2020, Errata 1, January
2021.
AWS D1.1/D1.1M: 2020 – Structural Welding Code-Steel.
6 9 August 2021
Wing Hendroprasetyo
ASNT NDT Level III
ID No. 144934
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 2 of 42
6 9 August 2021
TABLE OF CONTENTS
1. Purpose 3
2. Scope 3
3. Reference Documents 3
4. Definitions 4
6. Extent of Examination 5
7. Personnel Qualification 5
9. Apparatus 6
10. Illumination 7
16. Reporting 32
1. PURPOSE 1. TUJUAN
1.1. This written procedure provides require- 1.1. Prosedur tertulis ini menjelaskan persyaratan
ments and acceptance standard for visual dan standard keberterimaan untuk pengujian
examination of fusion welds in metallic visual pada sambungan las fusi material-
materials. material logam.
1.2. The examination is normally performed on 1.2. Pengujian visual secara normal dilakukan pada
welds in the as-welded condition but sambungan las dalam kondisi setelah dilas
exceptionally, when required by an namun, apabila disyaratkan oleh standard yang
application standard or by agreement dipakai atau oleh persetujuan antara pihak-
between the contracting parties, the pihak yang mengadakan kontrak, pengujian
examination may be carried out at other tersebut dapat dilakukan pada tahapan lain
stages during the welding process. dalam proses pengelasan.
4. DEFINITIONS 4. DEFINISI-DEFINISI
4.1. Discontinuity: lack of continuity or 4.1. Diskontinuitas: ketidaksempurnaan atau gang-
unintentional interruption in the physical guan struktur fisik atau konfigurasi dari sebuah
structure or configuration of a material or material atau komponen.
component.
4.2. Defect: a flaw (imperfection or unintentional 4.2. Cacat: suatu diskontinuitas yang ukuran,
discontinuity) of such size, shape, bentuk, orientasi, lokasi, atau sifatnya melebihi
orientation, location, or properties as to be ketentuan dan ditolak.
rejectable.
4.3. Direct visual examination: a visual 4.3. Pengujian visual langsung: teknik pengujian
examination technique performed by eye visual yang dilakukan memakai mata dan tanpa
and without any visual aids (excluding light alat bantu penglihatan lainnya (kecuali
source, mirrors, and/or corrective lenses). pencahayaan, cermin, dan/atau kaca mata).
4.4. Lux: a unit of illumination equal to the direct 4.4. Lux: satuan pencahayaan yang setara dengan
illumination on a surface that is everywhere pencahayaan langsung pada permukaan
one meter from a uniform point source of benda di semua tempat sejauh satu meter dari
one candle intensity or equal to one lumen sumber cahaya uniform berupa satu buah lilin,
per square meter. atau setara dengan satu lumen per meter
persegi.
4.5. Porosity: cavity-type discontinuities formed 4.5. Porositas: diskontinuitas berbentuk rongga
by gas entrapment during metal akibat terjebaknya gas-gas selama proses
solidification. pembekuan logam.
4.6. Linear indications: indications having a 4.6. Indikasi linier: indikasi-indikasi yang memiliki
length greater than three times the width (L panjang lebih besar dari tiga kali lebarnya (L >
> 3W). 3W).
4.7. Rounded indications: indications which are 4.7. Indikasi bundar: indikasi-indikasi yang
circular or elliptical with a length equal to or bentuknya bundar atau elips dengan L ≤ 3W.
less than three times its width (L ≤ 3W).
4.8. Visual examination: the observation of 4.8. Pengujian visual: pengamatan pada
whatever portions of components, joints, komponen, sambungan, dan elemen
and other piping elements either before, perpipaan lainnya yang dilakukan sebelum,
during, or after manufacture, fabrication, selama, atau sesudah proses manufaktur,
assembly, erection, inspection, or testing. fabrikasi, assembly, ereksi, inspeksi, atau
pengujian.
4.9. Welding Procedure Specification (WPS): a 4.9. Spesifikasi Prosedur Pengelasan: sebuah
written qualified welding procedure prosedur pengelasan tertulis yang dibuat untuk
prepared to provide direction for making memberikan arahan di dalam pengelasan
production welds to Code requirements. produksi yang mengacu pada persyaratan
Code.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 5 of 42
6 9 August 2021
Essential Non-essential
Requirements Par. Reference
Variable Variable
Change in technique used - - NA
Direct to or from translucent X - NA
Direct to remote X - NA
Remote visual aids X - NA
Personnel performance requirements, when required - X NA
Lighting intensity (decrease only) X - 10.1
Configurations to be examined and base material product forms
- X 1.1, 1.2
(pipe, plate, forgings, etc.)
Lighting equipment - X 10.3
Methods or tools used for surface preparation - X 11.1, 12.3.2
Equipment or devices used for a direct technique - X 9
Sequence of examination - X 12
Personnel qualifications - X 7
9. APPARATUS 9. PERALATAN
Equipment used to conduct examination Peralatan yang digunakan untuk pengujian
may be selected from the following: dapat dipilih dari yang tercantum di bawah ini:
a) Straight edge or measuring tape with a a) Meteran dengan skala 1 mm atau lebih
graduation of 1 mm or finer; kecil;
b) Calipers; b) Jangka;
c) Feeler gauge with a sufficient number c) Feeler gauge dengan sejumlah feeler
of feelers to measure dimensions untuk mengukur dimensi antara 0.1 sampai
between 0.1 mm and 3 mm in steps of 3 mm dengan tingkatan ketebalan paling
at most 0.1 mm; besar 0.1 mm;
d) Radius gauge; d) Radius gauge;
e) Magnifying lens with a magnification x2 e) Lensa pembesar dengan perbesaran 2x
to x5; the lens should preferably have a sampai 5x; lensanya sebaiknya memiliki
scale; skala,
f) Inspection mirror; f) Inspection mirror;
g) Tempilstick of appropriate temperature. g) Kapur suhu dengan suhu yang sesuai.
h) Visible white light source, either fixed or h) Sumber cahaya putih, bisa fix maupun
portable. portabel.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 7 of 42
6 9 August 2021
12.2. Visual examination during welding 12.2. Pengujian visual selama pengelasan
When required, the weld shall be Jika disyaratkan, las-lasan harus diuji selama
examined during the welding process to proses pengelasan untuk memastikan bahwa:
check that:
a) Each run or layer of weld metal is a) Tiap-tiap pass dari logam las sudah
cleaned before it is covered by a dibersihkan sebelum pass berikutnya
sebsequent run. Particular attention diaplikasikan. Perhatian utama diberikan
being paid to the junctions between di sekitar pertemuan antara logam las dan
the weld metal and the fusion face. permukaan daerah fusion.
b) No visible imperfections, e.g. cracks or b) Tidak ada imperfection yang nampak,
cavities. If such imperfections are seperti retak, atau cavity. Jika imperfection
observed, they shall be reported so seperti itu teramati, mereka harus
that remedial action can be taken dilaporkan sehingga dapat diambil
before the deposition of further weld tindakan perbaikan sebelum pass logam
metal. las berikutnya diaplikasikan.
c) The transition between the runs and c) Daerah transisi antar pass logam las dan
between the weld and the parent metal antara logam las dan logam induk telah
has such a shape that satisfactory memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga
melting can be accomplished when dapat diperoleh peleburan yang baik pada
welding the next run. deposisi logam las berikutnya.
d) The depth and shape of gouging is in d) Kedalaman dan bentuk gouging sudah
accordance with the WPS or sesuai dengan WPS yang dipakai, atau
compared with the original groove dibandingkan dengan bentuk alur las
shape in order to assure complete mula-mula dengan tujuan untuk menjamin
removal of the weld metal as specified. penghilangan seluruh logam las seperti
yang diminta.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 10 of 42
6 9 August 2021
12.3. Visual examination of the finished weld 12.3. Pengujian visual setelah selesai pengelasan
12.3.1. General 12.3.1. Umum
The finished weld shall be examined to Las-lasan yang sudah selesai harus diuji
determine whether it meets the untuk menentukan apakah hasilnya
acceptance standard. memenuhi standard keberterimaan.
12.3.2. Cleaning and dressing 12.3.2. Pembersihan dan penggerindaan
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: bahwa:
a) All slag has been removed by a) Semua slag telah dibersihkan secara
manual or mechanical means. This manual atau mekanis. Hal ini bertujuan
is to avoid imperfections being untuk menampakkan semua imper-
obscured. fection.
b) No tool impressions or blow marks. b) Tidak ada bekas penekanan atau
pemanasan.
c) When weld dressing is required, c) Apabila disyaratkan penggerindaan
overheating of the joint due to pada capping las, harus dihindari
grinding is avoided, and grinding terjadinya overheating, bekas gerinda
marks and an uneven finish are also yang kasar, dan hasil penggerindaan
avoided. yang tidak seragam.
d) For fillet welds and butt welds to be d) Untuk las fillet dan butt yang digerinda
dressed flush, the joint merges rata, daerah antara logam las dan logam
smoothly with the parent metal induk harus terhubung mulus, tanpa ada
without under-flushing. kurang pengisian.
12.3.3. Profile and dimensions 12.3.3. Profil dan dimensi
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: agar:
a) The profile of the weld face and the a) Profil capping las dan tinggi reinforce-
height of any reinforcement meet ment memenuhi ketentuan dari standard
the requirements of the acceptance keberterimaan yang digunakan.
standard.
b) The surface of the weld is regular, b) Permukaan/capping lasnya seragam,
the pattern of weave marks present pola ayunan tampak rata dengan
an even and satisfactory visual tampilan visual yang memuaskan.
appearance.
c) The weld width is consistent over c) Lebar cappingnya seragam sepanjang
the whole of the joint and meets the sambungan las dan memenuhi
requirements given in the weld persyaratan yang diberikan dalam
drawing. In the case of butt welds, it gambar las. Pada sambungan butt,
shall be checked that the weld harus diperiksa agar tidak terjadi
preparation has been completely underfill (kecekungan) pada logam
filled. lasnya.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 11 of 42
6 9 August 2021
12.3.4. Weld root and surfaces 12.3.4. Akar las dan permukaan capping
The visually accessible parts of the Bagian-bagian las yang dapat diakses
weld, i.e. the weld root for a single- secara visual, misalnya pada akar las
sided butt weld and the weld surfaces, sambungan butt satu sisi dan permukaan
shall be examined for deviations from cappingnya, harus diuji apakah ada pe-
the acceptance standard. nyimpangan dari standard keberterimaan.
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: agar:
a) The penetration, root concavity and a) Penembusan, kecembungan atau
any burn-through or shrinkage kecekungan akar las, atau penyusutan
grooves are within the limits alur las sepanjang sambungan masih
specified in the acceptance standard masuk dalam batas yang diijinkan oleh
over the whole of the joint; standard keberterimaan.
b) Any undercut is within the b) Undercut, jika ada, masih memenuhi
acceptance standard; standard keberterimaan.
c) Any imperfections such as cracks or c) Sembarang imperfection seperti retak
porosity detected in the weld surface atau porositas yang ada pada
or heat affected zones comply with permukaan las atau daerah pengaruh
the appropriate acceptance criteria; panas (HAZ) masih memenuhi standard
keberterimaan.
d) Any attachments temporarily welded d) Alat-alat bantu yang dilaskan sementara
to the object to facilitate production pada benda untuk memudahkan
or assembly are removed so that the produksi atau assembly telah
object is not damaged. The area dihilangkan dan bekasnya diratakan
where the attachment was fixed shall agar benda tidak rusak. Daerah dimana
be checked to ensure freedom from alat-alat bantu tersebut dilaskan harus
cracks. diperiksa agar tidak terdapat retak.
12.3.5. Post-weld heat treatment (PWHT) 12.3.5. Perlakuan panas pasca pengelasan
Further examination may be required Pengujian lebih lanjut bisa saja diminta
after post-weld heat treatment. setelah dilakukan PWHT.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 12 of 42
6 9 August 2021
13.3. ASME Section VIII Div. 1: 13.3. ASME Section VIII Div. 1:
13.3.1. UW-33: 13.3.1. UW-33:
a) Alignment of sections at edges to be butt a) Kelurusan bagian pada ujung-ujung
welded shall be such that the maximum sambungan las tumpul harus sedemikian rupa
offset is not greater than the applicable sehingga offset maksimum tidak melebihi
amount for the welded joint category (see besaran yang berlaku untuk katagori
UW-3) under consideration, as listed in sambungan las yang dilihat (lihat UW-3),
Table UW-33. seperti tercantum dalam Tabel UW-33.
b) The section thickness t is the nominal b) Ketebalan bagian t adalah ketebalan nominal
thickness of the thinner section at the joint. dari bagian sambungan yang lebih tipis.
13.4. ASME B31.3, par. 344.2: 13.4. ASME B31.3, par. 344.2:
See Fig. 341.3.2 for typical weld Lihat Gambar 341.3.2 untuk ketidaksempur-
imperfections and Table 341.3.2 for naan las dan Tabel 341.3.2 untuk kriteria
acceptance criteria. keberterimaan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 18 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 19 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 20 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 21 of 42
6 9 August 2021
13.5. API 1104 par. 9.1 & 9.7: 13.5. API 1104 par. 9.1 & 9.7:
13.5.1. Inadequate penetration without high-low 13.5.1. Inadequate penetration tanpa high-low
Inadequate penetration without high-low Inadequate penetration tanpa high-low (IP)
(IP) is defined as the incomplete filling of didefinisikan sebagai penembusan akar las
the weld root (Figure 2). yang tidak sempurna (Gambar 2).
IP shall be rejected if the following IP harus ditolak jika:
conditions exist:
a) The length of an individual IP indication a) Panjang indikasi IP secara individual
exceeds 25 mm. melebihi 25 mm.
b) The aggregate length of IP indications b) Panjang agregat indikasi-indikasi IP mele-
in any continuous 300 mm weld length bihi 25 mm sepanjang 300 mm las-lasan.
exceeds 25 mm.
c) The aggregate length of IP indications c) Panjang agregat indikasi-indikasi IP
exceeds 8% of weld length in any weld melebihi 8% panjang las jika panjang las-
less than 300 mm in length. lasannya kurang dari 300 mm.
13.5.2. Inadequate penetration due to high-low 13.5.2. Inadequate penetration akibat high-low
Inadequate penetration due to high-low Inadequate penetration akibat high-low (IPD)
(IPD) is defined as the condition that exists didefinisikan sebagai kondisi yang terjadi
when one edge of the root is exposed (or apabila salah satu sisi akar tidak tertutup
unbonded) because adjacent pipe of logam las akibat ketidaklurusan sambungan
fitting joints are misaligned (Figure 3). antar pipa (Gambar 3)
IPD shall be rejected if the following IPD harus ditolak apabila:
conditions exist:
a) The length of an individual IPD a) Panjang indikasi IPD secara individual
indication exceeds 50 mm. melebihi 50 mm.
b) The aggregate length of IPD indications b) Panjang agregat indikasi-indikasi IPD
in any continuous 300 mm weld length melebihi 75 mm sepanjang 300 mm las-
exceeds 75 mm. lasan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 22 of 42
6 9 August 2021
13.5.6.1. Individual or scattered porosity (P) 13.5.6.1. Porosity individual atau tersebar (P) harus
shall be rejected if the following ditolak apabila:
conditions exist:
a) The size of an individual pore a) Ukuran porosity secara individual
exceeds 3 mm in diameter or 25% of diameternya melebihi 3 mm atau 25%
the specified wall thickness, tebal dinding yang ditentukan, mana yang
whichever is less. lebih kecil.
b) The size of an individual pore b) Ukuran porosity secara individual melebihi
exceeds 25% of the thinner of the 25% ketebalan pipa paling tipis yang
specified wall thicknesses joined, but disambung, namun diameternya tidak
no more than 3 mm in diameter. boleh melebihi 3 mm.
c) The distribution of scattered porosity c) Penyebaran porosity melebihi konsentrasi
exceeds the concentration permitted yang diijinkan seperti dalam Gambar 6
by Figure 6 and 7 in the next pages. dan 7 pada halaman berikut.
13.5.6.2. Hollow-bead porosity (HB) is defined 13.5.6.2. Porosity hollow-bead (HB) didefinisikan
as elongated linear porosity that sebagai porosity linier memanjang yang
occurs in the root pass. terjadi pada root pass.
HB shall be rejected if the following HB harus ditolak apabila:
conditions exist:
a) The length of an individual HB a) Panjang indikasi HB secara individual
indication exceeds 25 mm. melebihi 25 mm.
b) The aggregate length of HB b) Panjang agregat indikasi-indikasi HB
indications in any continuous 300 melebih 50 mm sepanjang 300 mm las-
mm weld length exceeds 50 mm. lasan.
c) The aggregate length of all HB c) Panjang agregat dari semua indikasi-
indications exceeds 8% of the weld indikasi HB melebihi 8% dari panjang las-
length. lasan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 25 of 42
6 9 August 2021
13.6. API 650 par. 8.5: 13.6. API 650 par. 8.5:
A weld shall be acceptable by visual Las-lasan harus diterima melalui pengujian visual
examination if: apabila:
a) There are no crater cracks, other surface a) Tidak ada retak kawah, atau retak permukaan
cracks or arc strikes in or adjacent to the lainnya atau arc strikes pada atau di dekat
welded joints. sambungan las.
b) Maximum permissible depth of undercut is b) Kedalaman undercut maksimum yang diijinkan
0.4 mm for vertical butt joints, vertically adalah 0.4 mm untuk sambungan tumpul
oriented permanent attachments, attach- vertikal, pengikatan-pengikatan permanen
ment welds for nozzles, manholes, flush- vertikal, las-lasan untuk nozzle, manhole,
type openings, and the inside shell-to- bukaan-bukaan rata, dan pada bagian dalam
bottom welds. las-lasan antara shell dengan bottom.
For horizontal butt joints, horizontally Untuk sambungan tumpul horisontal,
oriented permanent attachments, and pengikatan permanen horisontal, sambungan
annular-ring butt joints, the maximum tumpul ring melingkar, kedalaman maksimum
permissible depth of undercut is 0.8 mm. undercut yang diijinkan adalah 0.8 mm.
c) The frequency of surface porosity in the weld c) Banyaknya porositas permukaan pada las-
does not exceed one cluster (one or more lasan tidak melebihi satu kelompok (satu poris
pores) in any 100 mm of length, and the atau lebih) sepanjang 100 mm las, dan
diameter of each cluster does not exceed diameter dari masing-masing kelompok tidak
2.5 mm. melebihi 2.5 mm.
d) The reinforcement of the welds on all butt d) Reinforcement las pada semua sambungan
joints on each side of the plate shall not tumpul di tiap-tiap sisi pelat harus tidak
exceed the following thicknesses: melebihi ketinggian berikut ini:
e) The finished surface of the weld e) Permukaan reinforcement las pada lokasi yang
reinforcement at the location of the diradiografi harus diratakan dengan logam
radiograph shall either be flush with the plate induk atau memiliki mahkota las yang seragam
or have a reasonably uniform crown not to dan tidak melebihi ketinggian berikut ini:
exceed:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 29 of 42
6 9 August 2021
SEE EXHIBIT 4
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 31 of 42
6 9 August 2021
SEE EXHIBIT 4
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 32 of 42
6 9 August 2021
15. VISUAL EXAMINATION OF REPAIRED 15. PENGUJIAN VISUAL PADA SAMBUNGAN LAS
WELDS YANG TELAH DIPERBAIKI
Every repaired weld shall be examined to Setiap sambungan las yang direpair harus diuji
the same requirements as the original weld, memakai persyaratan seperti halnya sambu-
as specified in par. 12 of this procedure. ngan las awal seperti yang tercantum dalam
par. 12 dari prosedur ini.
Exhibit 1:
Exhibit 2:
Exhibit 3:
Measuring Instruments and Weld Gauges – Measuring Ranges and Reading Accuracy.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 36 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 37 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 38 of 42
6 9 August 2021
Exhibit 4:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 39 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 40 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 41 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 42 of 42
6 9 August 2021