Document No. NDE-QP-VT-07 - Rev. 6 - 9 August 2021

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 42

VISUAL EXAMINATION PROCEDURE

Document No. NDE-QP-VT-07


Revision Date Page 1 of 42
6 9 August 2021

VISUAL EXAMINATION PROCEDURE

In accordance with
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section V, Article 9, 2021 Edition.
ASME B31.1, Power Piping, par. 136.4.2, 2020 Edition.
ASME B31.3, Process Piping – par. 344.2, 2020 Edition.
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section I, PW-33 & PW-35, 2021 Edition.
ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section VIII Div. 1, UW-33 & UW-35, 2021 Edition.
API 1104, Welding Pipelines and Related Facilities – Par. 9.1 and 9.7, 22nd Edition, July 2021.
API 650, Welded Steel Tank for Oil Storage – Par. 8.5, 13th Edition, March 2020, Errata 1, January
2021.
AWS D1.1/D1.1M: 2020 – Structural Welding Code-Steel.

Document No. NDE-QP-VT-07

Revision Date Prepared by: Approved by:

6 9 August 2021
Wing Hendroprasetyo
ASNT NDT Level III
ID No. 144934
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 2 of 42
6 9 August 2021

TABLE OF CONTENTS

Paragraph Description Page

1. Purpose 3

2. Scope 3

3. Reference Documents 3

4. Definitions 4

5. Information Required prior to Examination 5

6. Extent of Examination 5

7. Personnel Qualification 5

8. Procedure Qualification and Demonstration 5

9. Apparatus 6

10. Illumination 7

11. General Requirements 7

12. Sequence of Examination 8

13. Acceptance Standards 12

14. Marking the Locations of Discontinuity 32

15. Visual Examination of Repaired Welds 32

16. Reporting 32

Exhibit 1 Qualification for Visual Inspector 33

Exhibit 2 Responsibility of Visual Inspector 34

Exhibit 3 Measuring Instruments and Weld Gauges 35

Exhibit 4 Requirement for Weld Profiles 38


VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 3 of 42
6 9 August 2021

1. PURPOSE 1. TUJUAN
1.1. This written procedure provides require- 1.1. Prosedur tertulis ini menjelaskan persyaratan
ments and acceptance standard for visual dan standard keberterimaan untuk pengujian
examination of fusion welds in metallic visual pada sambungan las fusi material-
materials. material logam.
1.2. The examination is normally performed on 1.2. Pengujian visual secara normal dilakukan pada
welds in the as-welded condition but sambungan las dalam kondisi setelah dilas
exceptionally, when required by an namun, apabila disyaratkan oleh standard yang
application standard or by agreement dipakai atau oleh persetujuan antara pihak-
between the contracting parties, the pihak yang mengadakan kontrak, pengujian
examination may be carried out at other tersebut dapat dilakukan pada tahapan lain
stages during the welding process. dalam proses pengelasan.

2. SCOPE 2. RUANG LINGKUP


2.1. This written procedure is applicable for 2.1. Prosedur tertulis ini berlaku untuk pengujian
direct visual examination. visual secara langsung.
2.2. Visual examination is conducted before, 2.2. Pengujian visual dilakukan sebelum, selama,
during, and after welding completed. dan setelah pengelasan selesai seluruhnya.
2.3. In case of doubt, visual examination should 2.3. Jika timbul keraguan, pengujian visual sebaik-
be supplemented by other nondestructive nya disertai dengan metoda NDT lainnya untuk
testing methods for surface imperfections. melihat ketidaksempurnaan permukaan.

3. REFERENCE DOCUMENTS 3. DOKUMEN-DOKUMEN REFERENSI


3.1. ASNT SNT-TC-1A, 2016 Edition. 3.1. ASNT SNT-TC-1A, 2016 Edition.
3.2. ASME Boiler & Pressure Vessel Code 3.2. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section
Section V, Article 9, 2021 Edition. V, Article 9, 2021 Edition.
3.3. ASME B31.1, Power Piping, par. 136.4.2, 3.3. ASME B31.1, Power Piping, par. 136.4.2, 2020
2020 Edition. Edition.
3.4. ASME B31.3, Process Piping – par. 344.2, 3.4. ASME B31.3, Process Piping – par. 344.2, 2020
2020 Edition. Edition.
3.5. ASME Boiler & Pressure Vessel Code 3.5. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section I,
Section I, PW-33 & PW-35, 2021 Edition. PW-33 & PW-35, 2021 Edition.
3.6. ASME Boiler & Pressure Vessel Code 3.6. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section
Section VIII Div. 1, UW-33 & UW-35, 2021 VIII Div. 1, UW-33 & UW-35, 2021 Edition.
Edition.
3.7. API 1104, Welding Pipelines and Related 3.7. API 1104, Welding Pipelines and Related
Facilities – Par. 9.1 and 9.7, 22nd Edition, Facilities – Par. 9.1 and 9.7, 22nd Edition, July
July 2021. 2021.
3.8. API 650, Welded Steel Tank for Oil Storage 3.8. API 650, Welded Steel Tank for Oil Storage –
– Par. 8.5, 13th Edition, March 2020, Errata Par. 8.5, 13th Edition, March 2020, Errata 1,
1, January 2021. January 2021.
3.9. AWS D1.1/D1.1M: 2020 – Structural 3.9. AWS D1.1/D1.1M: 2020 – Structural Welding
Welding Code-Steel. Code-Steel.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 4 of 42
6 9 August 2021

4. DEFINITIONS 4. DEFINISI-DEFINISI
4.1. Discontinuity: lack of continuity or 4.1. Diskontinuitas: ketidaksempurnaan atau gang-
unintentional interruption in the physical guan struktur fisik atau konfigurasi dari sebuah
structure or configuration of a material or material atau komponen.
component.
4.2. Defect: a flaw (imperfection or unintentional 4.2. Cacat: suatu diskontinuitas yang ukuran,
discontinuity) of such size, shape, bentuk, orientasi, lokasi, atau sifatnya melebihi
orientation, location, or properties as to be ketentuan dan ditolak.
rejectable.
4.3. Direct visual examination: a visual 4.3. Pengujian visual langsung: teknik pengujian
examination technique performed by eye visual yang dilakukan memakai mata dan tanpa
and without any visual aids (excluding light alat bantu penglihatan lainnya (kecuali
source, mirrors, and/or corrective lenses). pencahayaan, cermin, dan/atau kaca mata).
4.4. Lux: a unit of illumination equal to the direct 4.4. Lux: satuan pencahayaan yang setara dengan
illumination on a surface that is everywhere pencahayaan langsung pada permukaan
one meter from a uniform point source of benda di semua tempat sejauh satu meter dari
one candle intensity or equal to one lumen sumber cahaya uniform berupa satu buah lilin,
per square meter. atau setara dengan satu lumen per meter
persegi.
4.5. Porosity: cavity-type discontinuities formed 4.5. Porositas: diskontinuitas berbentuk rongga
by gas entrapment during metal akibat terjebaknya gas-gas selama proses
solidification. pembekuan logam.
4.6. Linear indications: indications having a 4.6. Indikasi linier: indikasi-indikasi yang memiliki
length greater than three times the width (L panjang lebih besar dari tiga kali lebarnya (L >
> 3W). 3W).
4.7. Rounded indications: indications which are 4.7. Indikasi bundar: indikasi-indikasi yang
circular or elliptical with a length equal to or bentuknya bundar atau elips dengan L ≤ 3W.
less than three times its width (L ≤ 3W).
4.8. Visual examination: the observation of 4.8. Pengujian visual: pengamatan pada
whatever portions of components, joints, komponen, sambungan, dan elemen
and other piping elements either before, perpipaan lainnya yang dilakukan sebelum,
during, or after manufacture, fabrication, selama, atau sesudah proses manufaktur,
assembly, erection, inspection, or testing. fabrikasi, assembly, ereksi, inspeksi, atau
pengujian.
4.9. Welding Procedure Specification (WPS): a 4.9. Spesifikasi Prosedur Pengelasan: sebuah
written qualified welding procedure prosedur pengelasan tertulis yang dibuat untuk
prepared to provide direction for making memberikan arahan di dalam pengelasan
production welds to Code requirements. produksi yang mengacu pada persyaratan
Code.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 5 of 42
6 9 August 2021

5. INFORMATION REQUIRED PRIOR TO 5. INFORMASI YANG DIPERLUKAN SEBELUM


EXAMINATION PENGUJIAN
The following information shall be obtained Informasi-informasi berikut ini harus diperoleh
prior to visual examination: sebelum melakukan pengujian visual:
- WPS documents to be used. - Dokumen WPS yang dipakai.
- Location and extent of welds to be - Lokasi dan cakupan sambungan las yang
examined diuji.

6. EXTENT OF EXAMINATION 6. CAKUPAN PENGUJIAN


The shape and size of the examined object, Bentuk dan ukuran obyek yang diuji, dan
and extent of the examination shall be cakupan pengujiannya harus didasarkan pada
based on the appropriate drawing or gambar kerja atau dokumen kontrak yang ada.
contract document.

7. PERSONNEL QUALIFICATION 7. KUALIFIKASI PERSONIL


7.1. Personnel performing visual examination 7.1. Personil yang melakukan pengujian visual dan
and determining the acceptability to the menentukan keberterimaan yang mengacu
requirement of this written procedure shall pada persyaratan prosedur tertulis ini harus
be qualified and certified as Visual dikualifikasi dan disertifikasi sebagai Visual
Inspector. Inspector.
7.2. Qualification and certification of the Visual 7.2. Kualifikasi dan sertifikasi personil Visual
Inspector shall be in accordance with Inspector harus mengacu pada Exhibit 1 dari
Exhibit 1 of this procedure. prosedur ini.

8. PROCEDURE QUALIFICATION AND 8. KUALIFIKASI DAN DEMONSTRASI PROSEDUR


DEMONSTRATION
8.1. A change in essential variables as stated in 8.1. Setiap perubahan pada variabel esensial
Table 1 shall require requalification of the dalam Tabel 1 mengharuskan pengujian ulang
written procedure by demonstration, while a pada prosedur tertulis ini dengan cara dide-
change in nonessential variables does not monstrasikan, sedangkan setiap perubahan
require requalification of this procedure. pada variabel nonesensial tidak memerlukan
pengujian ulang pada prosedur ini.
8.2. All changes of essential or nonessential 8.2. Semua perubahan variabel esensial atau
variables from those specified by this nonesensial dari yang sudah ditentukan oleh
written procedure shall require revision of prosedur tertulis ini mengharuskan adanya
this procedure. revisi dari prosedur ini.
8.3. A fine line (0.8 mm or less in width) shall be 8.3. Sebuah garis halus (selebar kurang dari atau
located on the surface in the least sama dengan 0.8 mm) harus dibuat di tempat
discernable location on the area surface to yang paling tidak kelihatan pada daerah
be examined. The ability of examiner to see permukaan yang diuji. Kemampuan penguji
the line may be considered as a method for untuk melihat garis tersebut dapat dianggap
the procedure demonstration. sebagai sebuah metoda untuk mendemons-
trasikan prosedur ini.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 6 of 42
6 9 August 2021

Table 1. Requirements of visual examination procedure.

Essential Non-essential
Requirements Par. Reference
Variable Variable
Change in technique used - - NA
Direct to or from translucent X - NA
Direct to remote X - NA
Remote visual aids X - NA
Personnel performance requirements, when required - X NA
Lighting intensity (decrease only) X - 10.1
Configurations to be examined and base material product forms
- X 1.1, 1.2
(pipe, plate, forgings, etc.)
Lighting equipment - X 10.3
Methods or tools used for surface preparation - X 11.1, 12.3.2
Equipment or devices used for a direct technique - X 9
Sequence of examination - X 12
Personnel qualifications - X 7

9. APPARATUS 9. PERALATAN
Equipment used to conduct examination Peralatan yang digunakan untuk pengujian
may be selected from the following: dapat dipilih dari yang tercantum di bawah ini:
a) Straight edge or measuring tape with a a) Meteran dengan skala 1 mm atau lebih
graduation of 1 mm or finer; kecil;
b) Calipers; b) Jangka;
c) Feeler gauge with a sufficient number c) Feeler gauge dengan sejumlah feeler
of feelers to measure dimensions untuk mengukur dimensi antara 0.1 sampai
between 0.1 mm and 3 mm in steps of 3 mm dengan tingkatan ketebalan paling
at most 0.1 mm; besar 0.1 mm;
d) Radius gauge; d) Radius gauge;
e) Magnifying lens with a magnification x2 e) Lensa pembesar dengan perbesaran 2x
to x5; the lens should preferably have a sampai 5x; lensanya sebaiknya memiliki
scale; skala,
f) Inspection mirror; f) Inspection mirror;
g) Tempilstick of appropriate temperature. g) Kapur suhu dengan suhu yang sesuai.
h) Visible white light source, either fixed or h) Sumber cahaya putih, bisa fix maupun
portable. portabel.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 7 of 42
6 9 August 2021

10. ILLUMINATION 10. PENCAHAYAAN


10.1. A minimum light intensity of 1076 lux (100 10.1. Intensitas cahaya sebesar minimum 1076 Lux
fc) is required on the surface being (100 fc) harus dicapai pada permukaan yang
examined. diuji.
10.2. The light intensity, natural or supplemental 10.2. Intensitas cahaya yang berasal dari sumber
white light source shall be measured with a cahaya putih alami atau tambahan harus
white light meter prior to the evaluation of diukur memakai white light meter sebelum
indications, or a verified light source shall evaluasi indikasi, atau dapat dipakai sumber
be used. cahaya yang sudah diverifikasi.
10.3. To provide the necessary illumination during 10.3. Untuk memperoleh pencahayaan yang
examination, flashlights, portable shop diperlukan selama pengujian dapat dipakai
lights, and high-intensity lamps should be lampu senter, lampu portabel, dan lampu-
considered. Another option would be to lampu berintensitas tinggi. Pilihan lainnya
move the test piece to a brighter inspection adalah memindahkan benda kerja ke daerah
area if possible. pemeriksaan yang lebih terang jika
memungkinkan.
10.4. The light source and light level verification 10.4. Sumber cahaya dan verifikasi intensitas
shall be demonstrated only one time and cahayanya harus didemonstrasikan cukup
recorded in the report form. satu kali saja dan dicatat dalam laporan.

11. GENERAL REQUIREMENTS 11. PERSYARATAN UMUM


11.1. Weld surface to be examined and all 11.1. Permukaan las yang diuji dan daerah di
adjacent areas within at least 25 mm shall sekitarnya selebar 25 mm harus dibersihkan.
be extensively cleaned. Wire brushing may Wire brushing dapat dilakukan untuk
be carried out for surface preparation. membersihkan permukaan.
11.2. The examiner shall have access to the 11.2. Penguji harus memiliki akses untuk
necessary inspection. pemeriksaan.
11.3. For performance of direct inspection, 11.3. Untuk melakukan pemeriksaan langsung,
access shall be sufficient to place the eye harus ada akses untuk melihat pada jarak 600
within 600 mm of the surface to be mm dari permukaan yang diuji dan pada
examined and at an angle not less than sudut tidak kurang dari sekitar 30o (lihat
approximately 30 (see Figure 1).
o
Gambar 1).
11.4. Mirrors may be used to improve the angle 11.4. Cermin dapat dipakai untuk meningkatkan
of vision, and aids such as a magnifying sudut penglihatan, dan kaca pembesar bisa
lens may be used to assist examinations. digunakan untuk membantu pengujian.

Figure 1. Access for visual examination.


VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 8 of 42
6 9 August 2021

12. SEQUENCE OF EXAMINATION 12. URUTAN PENGUJIAN


12.1. Visual examination of joint preparation 12.1. Pengujian visual saat penyiapan sambungan
When visual examination is required prior Apabila pengujian visual disyaratkan sebelum
to welding, the joint shall be examined to pengelasan, sambungan harus diuji untuk
check that: memastikan bahwa:
a) Base material type is compatible with a) Jenis logam induk sesuai dengan detil
the detailed drawing. gambar kerja.
b) The shape and dimensions of the weld b) Bentuk dan ukuran penyiapan alur las
preparation meet the specified require- telah memenuhi persyaratan yang
ments given in the WPS. ditentukan di dalam WPS.
c) Weld preparation and adjacent base c) Daerah alur las dan logam induk yang
material are clean, free of paint, scale, berdekatan bersih dari cat, kerak, karat,
rust, oil, grease, and any other foreign minyak, gemuk, dan material asing lainnya
materials that would be deleterious to yang akan mengganggu proses
the process. pengelasan.
d) Weld preparation has fairly smooth d) Daerah alur las memiliki permukaan yang
surface, free form deep notches, cukup halus, bebas dari takikan yang
grooves, nicks, and other gross dalam, alur tajam, dan kekasaran
irregularities. permukaan lainnya.
e) Weld preparation is free from base e) Alur las bersih dari cacat logam induk
material defects such as lamination, seperti laminasi, lipatan-lipatan, inklusi
laps, non-metallic inclusions, pinholes, non-logam, lubang-lubang kecil, porositas
porosity, that are open to the surface. yang membuka ke permukaan.
f) The parts to be joined are fixed f) Bagian-bagian yang disambung sudah fix
according to drawings or instructions. sesuai dengan gambar atau perintah
If any misalignment occurs between kerja. Jika ada ketidaklurusan antar
members to be joined, see tolerance bagian-bagian yang disambung, lihat
limits in the applicable acceptance batas toleransi pada kriteria keberterimaan
criteria. yang sesuai.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 9 of 42
6 9 August 2021

12.2. Visual examination during welding 12.2. Pengujian visual selama pengelasan
When required, the weld shall be Jika disyaratkan, las-lasan harus diuji selama
examined during the welding process to proses pengelasan untuk memastikan bahwa:
check that:
a) Each run or layer of weld metal is a) Tiap-tiap pass dari logam las sudah
cleaned before it is covered by a dibersihkan sebelum pass berikutnya
sebsequent run. Particular attention diaplikasikan. Perhatian utama diberikan
being paid to the junctions between di sekitar pertemuan antara logam las dan
the weld metal and the fusion face. permukaan daerah fusion.
b) No visible imperfections, e.g. cracks or b) Tidak ada imperfection yang nampak,
cavities. If such imperfections are seperti retak, atau cavity. Jika imperfection
observed, they shall be reported so seperti itu teramati, mereka harus
that remedial action can be taken dilaporkan sehingga dapat diambil
before the deposition of further weld tindakan perbaikan sebelum pass logam
metal. las berikutnya diaplikasikan.
c) The transition between the runs and c) Daerah transisi antar pass logam las dan
between the weld and the parent metal antara logam las dan logam induk telah
has such a shape that satisfactory memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga
melting can be accomplished when dapat diperoleh peleburan yang baik pada
welding the next run. deposisi logam las berikutnya.
d) The depth and shape of gouging is in d) Kedalaman dan bentuk gouging sudah
accordance with the WPS or sesuai dengan WPS yang dipakai, atau
compared with the original groove dibandingkan dengan bentuk alur las
shape in order to assure complete mula-mula dengan tujuan untuk menjamin
removal of the weld metal as specified. penghilangan seluruh logam las seperti
yang diminta.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 10 of 42
6 9 August 2021

12.3. Visual examination of the finished weld 12.3. Pengujian visual setelah selesai pengelasan
12.3.1. General 12.3.1. Umum
The finished weld shall be examined to Las-lasan yang sudah selesai harus diuji
determine whether it meets the untuk menentukan apakah hasilnya
acceptance standard. memenuhi standard keberterimaan.
12.3.2. Cleaning and dressing 12.3.2. Pembersihan dan penggerindaan
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: bahwa:
a) All slag has been removed by a) Semua slag telah dibersihkan secara
manual or mechanical means. This manual atau mekanis. Hal ini bertujuan
is to avoid imperfections being untuk menampakkan semua imper-
obscured. fection.
b) No tool impressions or blow marks. b) Tidak ada bekas penekanan atau
pemanasan.
c) When weld dressing is required, c) Apabila disyaratkan penggerindaan
overheating of the joint due to pada capping las, harus dihindari
grinding is avoided, and grinding terjadinya overheating, bekas gerinda
marks and an uneven finish are also yang kasar, dan hasil penggerindaan
avoided. yang tidak seragam.
d) For fillet welds and butt welds to be d) Untuk las fillet dan butt yang digerinda
dressed flush, the joint merges rata, daerah antara logam las dan logam
smoothly with the parent metal induk harus terhubung mulus, tanpa ada
without under-flushing. kurang pengisian.
12.3.3. Profile and dimensions 12.3.3. Profil dan dimensi
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: agar:
a) The profile of the weld face and the a) Profil capping las dan tinggi reinforce-
height of any reinforcement meet ment memenuhi ketentuan dari standard
the requirements of the acceptance keberterimaan yang digunakan.
standard.
b) The surface of the weld is regular, b) Permukaan/capping lasnya seragam,
the pattern of weave marks present pola ayunan tampak rata dengan
an even and satisfactory visual tampilan visual yang memuaskan.
appearance.
c) The weld width is consistent over c) Lebar cappingnya seragam sepanjang
the whole of the joint and meets the sambungan las dan memenuhi
requirements given in the weld persyaratan yang diberikan dalam
drawing. In the case of butt welds, it gambar las. Pada sambungan butt,
shall be checked that the weld harus diperiksa agar tidak terjadi
preparation has been completely underfill (kecekungan) pada logam
filled. lasnya.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 11 of 42
6 9 August 2021

12.3.4. Weld root and surfaces 12.3.4. Akar las dan permukaan capping
The visually accessible parts of the Bagian-bagian las yang dapat diakses
weld, i.e. the weld root for a single- secara visual, misalnya pada akar las
sided butt weld and the weld surfaces, sambungan butt satu sisi dan permukaan
shall be examined for deviations from cappingnya, harus diuji apakah ada pe-
the acceptance standard. nyimpangan dari standard keberterimaan.
The weld shall be examined to check Las-lasan harus diuji untuk memastikan
that: agar:
a) The penetration, root concavity and a) Penembusan, kecembungan atau
any burn-through or shrinkage kecekungan akar las, atau penyusutan
grooves are within the limits alur las sepanjang sambungan masih
specified in the acceptance standard masuk dalam batas yang diijinkan oleh
over the whole of the joint; standard keberterimaan.
b) Any undercut is within the b) Undercut, jika ada, masih memenuhi
acceptance standard; standard keberterimaan.
c) Any imperfections such as cracks or c) Sembarang imperfection seperti retak
porosity detected in the weld surface atau porositas yang ada pada
or heat affected zones comply with permukaan las atau daerah pengaruh
the appropriate acceptance criteria; panas (HAZ) masih memenuhi standard
keberterimaan.
d) Any attachments temporarily welded d) Alat-alat bantu yang dilaskan sementara
to the object to facilitate production pada benda untuk memudahkan
or assembly are removed so that the produksi atau assembly telah
object is not damaged. The area dihilangkan dan bekasnya diratakan
where the attachment was fixed shall agar benda tidak rusak. Daerah dimana
be checked to ensure freedom from alat-alat bantu tersebut dilaskan harus
cracks. diperiksa agar tidak terdapat retak.
12.3.5. Post-weld heat treatment (PWHT) 12.3.5. Perlakuan panas pasca pengelasan
Further examination may be required Pengujian lebih lanjut bisa saja diminta
after post-weld heat treatment. setelah dilakukan PWHT.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 12 of 42
6 9 August 2021

13. ACCEPTANCE STANDARDS 13. STANDARD-STANDARD KEBERTERIMAAN


13.1. ASME B31.1, par. 136.4.2: 13.1. ASME B31.1, par. 136.4.2:
All surfaces to be examined shall be free of: Semua permukaan yang diuji harus bebas dari:
a) Cracks — external surface. a) Retak – pada permukaan luar.
b) Undercut on the surface that is greater b) Undercut pada permukaan dengan
than 0.8 mm deep, or encroaches on kedalaman lebih dari 0.8 mm atau
the minimum required section mengurangi ketebalan komponen minimum
thickness. yang disyaratkan.
c) Undercut on the surface of longitudinal c) Undercut pada permukaan sambungan
butt welds. tumpul las memanjang.
d) Weld reinforcement greater than d) Reinforcement las yang lebih besar dari
specified in Table 127.4.2-1. persyaratan dalam Tabel 127.4.2-1.
e) Lack of fusion on surface. e) Kurang/tidak fusi pada permukaan.
f) Incomplete penetration (applies only f) Penembusan yang tidak sempurna (hanya
when inside surface is readily berlaku apabila permukaan bagian dalam
accessible). dapat diakses).
g) Any other linear indications greater than g) Indikasi-indikasi linier lain yang panjangnya
5.0 mm long. melebihi 5.0 mm.
h) Surface porosity with rounded h) Porositas pada permukaan dengan indikasi
indications having dimensions greater bundar yang ukurannya lebih dari 5.0 mm,
than 5.0 mm, or four or more rounded atau empat atau lebih indikasi bundar yang
indications separated by 1.5 mm or less terpisah pada jarak 1.5 mm atau kurang
edge to edge in any direction. dari ujung ke ujung pada sembarang arah.
i) Arc strikes outside of the weld joint. i) Arc strikes di luar sambungan las.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 13 of 42
6 9 August 2021

13.2. ASME Section I: 13.2. ASME Section I:


13.2.1. PW-33: 13.2.1. PW-33:
a) Alignment of sections at edges to be butt a) Kelurusan bagian pada ujung-ujung sambu-
welded shall be such that the maximum ngan las tumpul harus sedemikian rupa se-
offset is not greater than the applicable hingga offset maksimum tidak melebihi besa-
amount as listed in Table PW-33. ran seperti tercantum dalam Tabel PW-33.
b) The section thickness t is the nominal b) Ketebalan bagian t adalah ketebalan nominal
thickness of the thinner section at the joint. dari bagian sambungan yang lebih tipis.
c) Any offset within the allowable tolerance c) Sembarang ketidaksesuaian dari toleransi
provided in point (a) above shall be faired pada poin (a) di atas harus dilakukan taper
at a 3 to 1 taper over the width of the dengan perbandingan 3 : 1 sepanjang lebar
finished weld, or if necessary, by adding las yang sudah selesai, atau jika diperlukan,
additional weld metal beyond what would dengan menambah logam las di luar tepi las.
otherwise be the edge of the weld.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 14 of 42
6 9 August 2021

13.2.2. PW-35: 13.2.2. PW-35:


a) Butt weld shall have complete joint a) Sambungan las tumpul harus memiliki
penetration. penembusan penuh.
b) As-welded surfaces are permitted; b) Kondisi permukaan as-welded diijinkan
however, the surface of the welds shall be asalkan permukaan las harus bebas dari
sufficiently free from coarse ripples, bentuk ayunan las yang kasar, alur-alur,
grooves, overlaps, abrupt ridges, and overlap, tonjolan kasar, dan lekukan untuk
valleys to avoid stress raisers. menghindari konsentrasi tegangan.
c) Undercuts shall not exceed 0.8 mm or c) Kedalaman undercut harus tidak boleh
10% of the wall thickness, whichever is melebihi 0.8 mm atau 10% ketebalan material,
less, and shall not encroach on the mana yang lebih kecil, dan harus tidak boleh
required section thickness. mengurangi ketebalan bagian yang
disyaratkan.
d) Weld reinforcement thickness on each d) Tinggi reinforcement las pada tiap permukaan
face shall not exceed the following: harus tidak melebihi ketentuan berikut:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 15 of 42
6 9 August 2021

13.3. ASME Section VIII Div. 1: 13.3. ASME Section VIII Div. 1:
13.3.1. UW-33: 13.3.1. UW-33:
a) Alignment of sections at edges to be butt a) Kelurusan bagian pada ujung-ujung
welded shall be such that the maximum sambungan las tumpul harus sedemikian rupa
offset is not greater than the applicable sehingga offset maksimum tidak melebihi
amount for the welded joint category (see besaran yang berlaku untuk katagori
UW-3) under consideration, as listed in sambungan las yang dilihat (lihat UW-3),
Table UW-33. seperti tercantum dalam Tabel UW-33.
b) The section thickness t is the nominal b) Ketebalan bagian t adalah ketebalan nominal
thickness of the thinner section at the joint. dari bagian sambungan yang lebih tipis.

13.3.2. UW-35: 13.3.2. UW-35:


a) Butt welded joints shall have complete a) Sambungan las tumpul harus memiliki
penetration and full fusion. penembusan yang lengkap dan peleburan
yang sempurna.
b) As-welded surfaces are permitted; b) Kondisi permukaan as-welded diijinkan
however, the surface of welds shall be asalkan permukaan las harus bebas dari
sufficiently free from coarse ripples, bentuk ayunan las yang kasar, alur-alur,
grooves, overlaps, and abrupt ridges and overlap, tonjolan kasar, dan lekukan yang
valleys to permit proper interpretation of tidak mengganggu interpretasi film radiografi
radiographic and other required dan pengujian NDE lainnya yang disyaratkan.
nondestructive examinations.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 16 of 42
6 9 August 2021

c) A reduction in thickness due to the c) Pengurangan ketebalan akibat proses


welding process (including undercut) is pengelasan (termasuk undercut) diijinkan
acceptable provided all of the following asalkan semua kondisi berikut ini terpenuhi:
conditions are met:
(1) The reduction in thickness shall not (1) Pengurangan ketebalan harus tidak
reduce the material of the adjoining mengurangi material pada permukaan
surfaces below the design thickness at yang disambung di bawah ketebalan
any point. disain pada sembarang lokasi.
(2) The reduction in thickness shall not (2) Pengurangan ketebalan harus tidak
exceed 1 mm or 10% of the nominal melebihi 1 mm atau 10% ketebalan
thickness of the adjoining surface, nominal pada permukaan yang
whichever is less. disambung, mana yang lebih kecil.
d) When a single-welded butt joint is made d) Apabila sambungan las tumpul single dibuat
by using a backing strip which is left in menggunakan pelat penahan permanen yang
place, the requirement for reinforcement tidak dihilangkan, persyaratan tinggi
applies only to the side opposite the reinforcement hanya berlaku untuk sisi yang
backing strip. berlawanan dengan pelat penahan tersebut.
e) The thickness of the weld reinforcement on e) Ketinggian reinforcement las pada MASING-
EACH FACE shall not exceed the MASING PERMUKAAN harus tidak melebihi
following: ketentuan berikut:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 17 of 42
6 9 August 2021

13.4. ASME B31.3, par. 344.2: 13.4. ASME B31.3, par. 344.2:
See Fig. 341.3.2 for typical weld Lihat Gambar 341.3.2 untuk ketidaksempur-
imperfections and Table 341.3.2 for naan las dan Tabel 341.3.2 untuk kriteria
acceptance criteria. keberterimaan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 18 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 19 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 20 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 21 of 42
6 9 August 2021

13.5. API 1104 par. 9.1 & 9.7: 13.5. API 1104 par. 9.1 & 9.7:
13.5.1. Inadequate penetration without high-low 13.5.1. Inadequate penetration tanpa high-low
Inadequate penetration without high-low Inadequate penetration tanpa high-low (IP)
(IP) is defined as the incomplete filling of didefinisikan sebagai penembusan akar las
the weld root (Figure 2). yang tidak sempurna (Gambar 2).
IP shall be rejected if the following IP harus ditolak jika:
conditions exist:
a) The length of an individual IP indication a) Panjang indikasi IP secara individual
exceeds 25 mm. melebihi 25 mm.
b) The aggregate length of IP indications b) Panjang agregat indikasi-indikasi IP mele-
in any continuous 300 mm weld length bihi 25 mm sepanjang 300 mm las-lasan.
exceeds 25 mm.
c) The aggregate length of IP indications c) Panjang agregat indikasi-indikasi IP
exceeds 8% of weld length in any weld melebihi 8% panjang las jika panjang las-
less than 300 mm in length. lasannya kurang dari 300 mm.

Figure 2. Inadequate penetration without high-low.

13.5.2. Inadequate penetration due to high-low 13.5.2. Inadequate penetration akibat high-low
Inadequate penetration due to high-low Inadequate penetration akibat high-low (IPD)
(IPD) is defined as the condition that exists didefinisikan sebagai kondisi yang terjadi
when one edge of the root is exposed (or apabila salah satu sisi akar tidak tertutup
unbonded) because adjacent pipe of logam las akibat ketidaklurusan sambungan
fitting joints are misaligned (Figure 3). antar pipa (Gambar 3)
IPD shall be rejected if the following IPD harus ditolak apabila:
conditions exist:
a) The length of an individual IPD a) Panjang indikasi IPD secara individual
indication exceeds 50 mm. melebihi 50 mm.
b) The aggregate length of IPD indications b) Panjang agregat indikasi-indikasi IPD
in any continuous 300 mm weld length melebihi 75 mm sepanjang 300 mm las-
exceeds 75 mm. lasan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 22 of 42
6 9 August 2021

Figure 3. Inadequate penetration due to high-low.

13.5.3. Incomplete fusion 13.5.3. Incomplete fusion


Incomplete fusion (IF) is defined as a Incomplete fusion (IF) didefinisikan sebagai
surface imperfection between the weld ketidaksempurnaan permukaan yang terjadi
metal and the base metal that is open to antara logam las dan logam induk yang
the surface (Figure 4). membuka ke permukaan (Gambar 4).
IF shall be rejected if the following IF harus ditolak apabila:
conditions exist:
a) The length of an individual IF indication a) Panjang indikasi IF secara individual
exceeds 25 mm. melebihi 25 mm.
b) The aggregate length of IF indications b) Panjang agregat indikasi-indikasi IF
in any continuous 300 mm weld length melebihi 25 mm sepanjang 300 mm las-
exceeds 25 mm. lasan.
c) The aggregate length of IF indications c) Panjang agregat indikasi-indikasi IF
exceeds 8% of weld length in any weld melebihi 8% panjang las jika panjang las-
less than 300 mm in length. lasannya kurang dari 300 mm.

Figure 4. Incomplete fusion.


VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 23 of 42
6 9 August 2021

13.5.4. Internal concavity 13.5.4. Internal concavity


Internal concavity (IC) is defined as a root Internal concavity (IC) didefinisikan sebagai
bead that is fused to and that completely akar las yang melebur dan benar-benar
penetrates the pipe wall thickness along menembus ketebalan dinding pipa pada
both sides of the bevel, but whose center kedua sisi alur las, namun bagian tengahnya
is below the inside surface of the pipe wall lebih rendah daripada permukaan pipa
(Figure 5). bagian dalam (Gambar 5).
When IC is detected by visual Apabila IC terdeteksi memakai pengujian
examination, any length of IC shall be visual, sembarang panjang dari IC harus
considered a defect should the depth of dianggap sebagai cacat apabila kedalaman
the concavity be greater than the cap kecekungan lebih dari ketinggian capping
height at the same location relative to the pada pada lokasi yang sama, relatip terhadap
length of the weld. panjang las.

Figure 5. Internal concavity.


VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 24 of 42
6 9 August 2021

13.5.5. Burn-through 13.5.5. Burn-through


Burn-through (BT) is defined as a portion Burn-through didefinisikan sebagai bagian
of the root bead where excessive dari root pass dimana penembusan yang
penetration has caused the weld puddle berlebihan mengakibatkan logam las cair
to be blown into the pipe. tertarik ke dalam pipa.
BT shall be considered a defect when a BT harus dianggap sebagai cacat apabila ada
portion of the area is thinner than the bagian dari daerahnya yang lebih tipis
thinnest adjacent parent material. daripada logam induk paling tipis di dekatnya.

13.5.6. Porosity 13.5.6. Porosity


Porosity is defined as gas trapped by Porosity didefinisikan sebagai gas yang
solidifying weld metal before the gas has terperangkap di dalam logam las sebelum
a chance to rise to the surface of the gas-gas tersebut mencapai permukaan
molten puddle and escape. logam cair.
Porosity is generally spherical but may Porosity umumnya berbentuk bulat namun
be elongated or irregular in shape, such bisa berbentuk memanjang atau tak
as worm hole. beraturan, seperti worm hole.

13.5.6.1. Individual or scattered porosity (P) 13.5.6.1. Porosity individual atau tersebar (P) harus
shall be rejected if the following ditolak apabila:
conditions exist:
a) The size of an individual pore a) Ukuran porosity secara individual
exceeds 3 mm in diameter or 25% of diameternya melebihi 3 mm atau 25%
the specified wall thickness, tebal dinding yang ditentukan, mana yang
whichever is less. lebih kecil.
b) The size of an individual pore b) Ukuran porosity secara individual melebihi
exceeds 25% of the thinner of the 25% ketebalan pipa paling tipis yang
specified wall thicknesses joined, but disambung, namun diameternya tidak
no more than 3 mm in diameter. boleh melebihi 3 mm.
c) The distribution of scattered porosity c) Penyebaran porosity melebihi konsentrasi
exceeds the concentration permitted yang diijinkan seperti dalam Gambar 6
by Figure 6 and 7 in the next pages. dan 7 pada halaman berikut.

13.5.6.2. Hollow-bead porosity (HB) is defined 13.5.6.2. Porosity hollow-bead (HB) didefinisikan
as elongated linear porosity that sebagai porosity linier memanjang yang
occurs in the root pass. terjadi pada root pass.
HB shall be rejected if the following HB harus ditolak apabila:
conditions exist:
a) The length of an individual HB a) Panjang indikasi HB secara individual
indication exceeds 25 mm. melebihi 25 mm.
b) The aggregate length of HB b) Panjang agregat indikasi-indikasi HB
indications in any continuous 300 melebih 50 mm sepanjang 300 mm las-
mm weld length exceeds 50 mm. lasan.
c) The aggregate length of all HB c) Panjang agregat dari semua indikasi-
indications exceeds 8% of the weld indikasi HB melebihi 8% dari panjang las-
length. lasan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 25 of 42
6 9 August 2021

Figure 6. Maximum distribution of gas pockets: wall thickness (t)


less than or equal to 12.7 mm.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 26 of 42
6 9 August 2021

Figure 7. Maximum distribution of gas pockets: wall thickness (t)


greater than 12.7 mm.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 27 of 42
6 9 August 2021

13.5.7. Undercut 13.5.7. Undercut


Undercut is defined as a groove melted Undercut didefinisikan sebagai alur las yang
into the parent metal adjacent to the toe melebur ke dalam logam induk pada daerah
or root of the weld and left unfilled by kaki atau akar las, sehingga tidak terisi oleh
weld metal. logam las.
Undercut adjacent to the cover pass (EU) Undercut yang berdekatan dengan cover
or root pass (IU) shall be rejected if the pass (EU) atau root pass (IU) harus ditolak
following conditions exist: apabila:
a) The aggregate length of EU and IU a) Panjang agregat dari kombinasi indikasi-
indications in any combination, in any indikasi EU dan IU melebihi 50 mm
300 mm weld length exceeds 50 mm. sepanjang 300 mm las-lasan.
b) The aggregate length of EU and IU b) Panjang agregat dari kombinasi indikasi-
indications in any combination, indikasi EU dan IU melebihi 1/6 dari
exceeds 1/6 of weld length. panjang las-lasan.
c) All welds shall be visually inspected c) Semua las-lasan harus diperiksa secara
and shall be acceptable if undercutting visual dan harus diterima jika undercut
adjacent to the cover or root bead yang lokasinya dekat capping pass atau
does not exceed the dimensions given root pass tidak melebihi ukuran dalam
in Table 8. Tabel 8.

13.5.8. Cracks 13.5.8. Retak


Cracks shall be rejected if the followings Retak harus ditolak apabila kondisi berikut
occur: ini terjadi:
a) The crack, of any size or location in the a) Retak, sembarang ukuran dan lokasi
weld, is not a shallow crater crack or star pada logam las bukan merupakan retak
crack. kawah atau retak bintang yang dangkal.
b) The crack is a crater crack or star crack b) Retak kawah atau retak bintang dengan
with a length exceeds 4 mm. panjang melebihi 4 mm.
13.5.9. Accumulation of imperfections 13.5.9. Akumulasi panjang ketidaksempurnaan
Excluding incomplete penetration due to Selain incomplete penetration akibat high-
high-low and undercut, any accumu- low dan undercut, akumulasi panjang dari
lation of imperfections (AI) shall be ketidaksempurnaan (AI) harus ditolak
rejected if the following condition exist: apabila:
a) The aggregate length of indications in a) Panjang agregat dari indikasi-indikasi
any continuous 300 mm weld length tersebut melebihi 50 mm sepanjang 300
exceeds 50 mm. mm las-lasan.
b) The aggregate length of indications b) Panjang agregat dari indikasi-indikasi
exceeds 8% of the weld length. tersebut melebihi 8% panjang las-lasan.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 28 of 42
6 9 August 2021

13.6. API 650 par. 8.5: 13.6. API 650 par. 8.5:
A weld shall be acceptable by visual Las-lasan harus diterima melalui pengujian visual
examination if: apabila:
a) There are no crater cracks, other surface a) Tidak ada retak kawah, atau retak permukaan
cracks or arc strikes in or adjacent to the lainnya atau arc strikes pada atau di dekat
welded joints. sambungan las.
b) Maximum permissible depth of undercut is b) Kedalaman undercut maksimum yang diijinkan
0.4 mm for vertical butt joints, vertically adalah 0.4 mm untuk sambungan tumpul
oriented permanent attachments, attach- vertikal, pengikatan-pengikatan permanen
ment welds for nozzles, manholes, flush- vertikal, las-lasan untuk nozzle, manhole,
type openings, and the inside shell-to- bukaan-bukaan rata, dan pada bagian dalam
bottom welds. las-lasan antara shell dengan bottom.
For horizontal butt joints, horizontally Untuk sambungan tumpul horisontal,
oriented permanent attachments, and pengikatan permanen horisontal, sambungan
annular-ring butt joints, the maximum tumpul ring melingkar, kedalaman maksimum
permissible depth of undercut is 0.8 mm. undercut yang diijinkan adalah 0.8 mm.
c) The frequency of surface porosity in the weld c) Banyaknya porositas permukaan pada las-
does not exceed one cluster (one or more lasan tidak melebihi satu kelompok (satu poris
pores) in any 100 mm of length, and the atau lebih) sepanjang 100 mm las, dan
diameter of each cluster does not exceed diameter dari masing-masing kelompok tidak
2.5 mm. melebihi 2.5 mm.
d) The reinforcement of the welds on all butt d) Reinforcement las pada semua sambungan
joints on each side of the plate shall not tumpul di tiap-tiap sisi pelat harus tidak
exceed the following thicknesses: melebihi ketinggian berikut ini:

e) The finished surface of the weld e) Permukaan reinforcement las pada lokasi yang
reinforcement at the location of the diradiografi harus diratakan dengan logam
radiograph shall either be flush with the plate induk atau memiliki mahkota las yang seragam
or have a reasonably uniform crown not to dan tidak melebihi ketinggian berikut ini:
exceed:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 29 of 42
6 9 August 2021

13.7. AWS D1.1: 13.7. AWS D1.1:


13.7.1. All welds shall meet the visual 13.7.1. Semua las-lasan harus memenuhi kriteria
acceptance criteria of Tables 8.1 for keberterimaan visual dari Tabel 8.1 untuk
nontubular connections and Table 10.15 sambungan nontubular dan Tabel 10.15
for tubular connections. untuk sambungan tubular.
13.7.2. All welds shall be free from cracks, 13.7.2. Semua las-lasan harus bebas dari retakan,
overlaps, and the unacceptable profile overlap, dan diskontinuitas profil yang tidak
discontinuities exhibited in Figure 7.4 diterima sebagaimana ditunjukkan dalam
(Exhibit 4), Table 7.8 (Exhibit 4), and Gambar 7.4 (Exhibit 4), Tabel 7.8 (Exhibit 4),
Table 7.9 (Exhibit 4), except as otherwise dan Tabel 7.9 (Exhibit 4), kecuali apabila
allowed below: diijinkan seperti di bawah ini:
a) Fillet Welds. The faces of fillet welds a) Las Fillet. Permukaan las fillet boleh
may be slightly convex, flat, or slightly sedikit cembung, rata, atau sedikit
concave as shown in Figure 7.4 cekung seperti ditunjukkan dalam
(Exhibit 4), and as allowed by Tables Gambar 7.4 (Exhibit 4), dan sebagaimana
7.8 (Exhibit 4), Table 7.9 (Exhibit 4), yang diijinkan oleh Tabel 7.8 (Exhibit 4),
Table 8.1, and Table 10.15. Tabel 7.9 (Exhibit 4), Tabel 8.1, dan Tabel
10.15.
b) Exception for Intermittent Fillet Welds. b) Pengecualian untuk Las Fillet Putus-
Except for undercut, as allowed by putus. Kecuali untuk undercut, sebagai-
Table 8.1 and Table 10.15, the profile mana yang diijinkan oleh Tabel 8.1 dan
requirements of Figure 7.4 (Exhibit 4) Tabel 10.15, persyaratan dari Gambar 7.4
shall not apply to the ends of (Exhibit 4) harus tidak berlaku pada
intermittent fillet welds outside their ujung-ujung las fillet putus-putus di luar
effective length. panjang efektipnya.
c) Groove Welds. Groove weld c) Las Alur. Tinggi reinforcement las alur
reinforcement shall comply with haus sesuai dengan Tabel 7.8 (Exhibit 4)
Tables 7.8 (Exhibit 4) and Table 7.9 dan Tabel 7.9 (Exhibit 4). Las-lasan harus
(Exhibit 4). Welds shall have a gradual memiliki penurunan ketinggian reinforce-
transition to the plane of the base ment yang berangsur-angsur terhadap
metal surfaces. bidang permukaan logam induk.
d) Flush Surfaces. Welds required to be d) Permukaan yang Diratakan. Las-lasan
flush shall be finished so as to not yang disyaratkan untuk diratakan harus
reduce the thicknesses of the thinner tidak boleh mengurangi ketebalan logam
base metal or weld metal by more induk yang lebih tipis atau mengurangi
than 1 mm. Remaining reinforcement ketebalan logam las lebih dari 1 mm.
shall not exceed 1 mm in height and Ketinggian reinforcement sisa harus tidak
shall blend smoothly into the base boleh melebihi 1 mm dan harus diratakan
metal surfaces with transition areas dengan halus terhadap permukaan
free from undercut. However, all logam induk dengan daerah transisi yang
reinforcement shall be removed bebas dari undercut. Semua reinforce-
where the weld forms part of a faying ment harus dihilangkan pada daerah
or contact surface. dimana las-lasan bertemu dengan
permukaan logam induk.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 30 of 42
6 9 August 2021

SEE EXHIBIT 4
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 31 of 42
6 9 August 2021

SEE EXHIBIT 4
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 32 of 42
6 9 August 2021

14. MARKING THE LOCATIONS OF DISCONTI- 14. PENANDAAN LOKASI DISKONTINUITAS


NUITY
Mark any unacceptable discontinuities on Tandai lokasi sembarang diskontinuitas yang
the corresponding locations using color harus direpair pada permukaan yang diuji
paint marker. dengan memakai steel marker.

15. VISUAL EXAMINATION OF REPAIRED 15. PENGUJIAN VISUAL PADA SAMBUNGAN LAS
WELDS YANG TELAH DIPERBAIKI
Every repaired weld shall be examined to Setiap sambungan las yang direpair harus diuji
the same requirements as the original weld, memakai persyaratan seperti halnya sambu-
as specified in par. 12 of this procedure. ngan las awal seperti yang tercantum dalam
par. 12 dari prosedur ini.

16. REPORTING 16. PELAPORAN


A written report of the examination shall Untuk tiap-tiap pengujian, informasi berikut ini
contain the following information: harus dilaporkan:
a) Date of the examination a) Tanggal pengujian
b) Procedure identification and revision b) Identifikasi prosedur dan revisi yang
used digunakan
c) Technique used c) Teknik yang dipakai
d) Results of the examination d) Hasil-hasil pengujian
e) Examination personnel identity, and, e) Identitas personel yang melakukan
when required by the referencing Code pengujian, dan apabila diminta oleh
Section, qualification level referencing Code Section, level kualifikasi
f) Identification of the part or component f) Identitas bagian atau komponen yang diuji.
examined.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 33 of 42
6 9 August 2021

Exhibit 1:

QUALIFICATION FOR VISUAL INSPECTOR KUALIFIKASI UNTUK VISUAL INSPECTOR


a) Individual shall have a minimum of 24 a) Seseorang harus sudah pernah ikut pelatihan
(twenty four) hours in the fundamentals of dasar-dasar pemeriksaan visual selama
visual inspection training. minimum 24 (dua puluh empat) jam.
b) On-the-job training to familiarize the b) Pernah melakukan OJT untuk membiasakan
candidate with the appearance and kandidat mengenal tampilan dan interpretasi
interpretation of indications of weld defects, indikasi cacat-cacat las, minimum selama 8
minimum of 8 (eight) hours to sufficiently (delapan) jam untuk menjamin pengertian yang
assure adequate assimilation of the memadai mengenai pengetahuan yang
knowledge required. disyaratkan.
c) Individual shall meet vision examination c) Seseorang harus lulus ujian penglihatan yang
conducted by medical doctor or NDT Level dilakukan oleh dokter atau NDT Level III, yang
III, which equivalent to Jaeger J-1 at a setara dengan Jaeger J-1 pada jarak tidak
distance of not less than 300 mm, which kurang dari 300 mm, yang harus dilakukan tiap
shall be checked annually. tahun.
d) Upon completion of (a), (b), and (c) above, d) Setelah melengkapi persyaratan (a), (b), dan (c)
the candidate shall be given a written di atas, kandidat harus lulus ujian tulis dan ujian
examination and performance examination unjuk kerja yang diberikan oleh Manajer QC
by QC Manager or NDT Level III. The NDT atau NDT Level III. NDT Level III tersebut harus
Level III shall have ASNT qualification in memiliki kualifikasi pada metoda pengujian
visual examination method. visual.
e) If a person does not have the American e) Jika seseorang tidak memiliki kualifikasi sebagai
Welding Society (AWS QC-1), he must AWS QC-1, ia harus melengkapi poin-poin (a),
complete points (a), (b), (c), and (d) above. (b), (c), dan (d) di atas.
f) A person qualified to AWS QC-1 may be f) Seseorang yang memiliki kualifikasi sebagai
employed for the visual examination of AWS QC-1 dapat melakukan pengujian visual
welds and shall be certified as a visual pada las-lasan dan harus disertifikasi sebagai
inspector for weld without further visual inspector untuk memeriksa las-lasan
examination. They are however required to tanpa perlu diuji. Namun demikian, orang
pass an annual vision examination in tersebut disyaratkan untuk lulus ujian
accordance with (c) above. penglihatan tahunan sesuai poin (c) di atas.
g) All visual inspector shall be re-certified g) Semua visual inspector harus disertifikasi ulang
periodically every 5 (five) years by re- setiap 5 (lima) tahun melalui ujian ulang.
examination.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 34 of 42
6 9 August 2021

Exhibit 2:

RESPONSIBILITIES OF VISUAL INSPECTOR TANGGUNG JAWAB VISUAL INSPECTOR


a) Capable to visually examine welding and a) Mampu menguji sambungan las secara visual
use gauges to assist in evaluation. dan menggunakan alat-alat ukur untuk
membantu evaluasi.
b) Monitor welding operations. b) Memonitor pekerjaan pengelasan.
c) Interpret and evaluate weld results in terms c) Menginterpretasi dan mengevaluasi hasil las
of applicable codes, and standards. mengacu pada code dan standard yang
berlaku.
d) Be familiar with various types of welding d) Terbiasa dengan berbagai macam proses
processes. pengelasan.
e) Be able to read and understand WPS and e) Mampu membaca dan mengerti WPS dan
welding symbols, shown on drawings. simbol pengelasan, seperti yang diperlihatkan
dalam gambar kerja.
f) Be able to prepare visual examination f) Mampu menyiapkan laporan hasil pengujian
records for welding operations. visual untuk pekerjaan pengelasan.
g) Be familiar with the codes stated in this g) Terbiasa dengan code-code yang dinyatakan
written procedure. dalam prosedur tertulis ini.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 35 of 42
6 9 August 2021

Exhibit 3:

Measuring Instruments and Weld Gauges – Measuring Ranges and Reading Accuracy.
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 36 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 37 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 38 of 42
6 9 August 2021

Exhibit 4:
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 39 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 40 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 41 of 42
6 9 August 2021
VISUAL EXAMINATION PROCEDURE
Document No. NDE-QP-VT-07
Revision Date Page 42 of 42
6 9 August 2021

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy