Total Quality Management Di Radio Gen FM
Total Quality Management Di Radio Gen FM
Dosen Pengampu:
Dr. Koko Srimulyo, Drs., M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Salsabila Qatrun Nada (072011633003)
Dennys Ananda Maulidina (072011633022)
Angelique Patricia (072011633030)
Muhammad Esa Ardiansyah (072011633038)
Rizqi Nur Muhammad (072011633041)
Anggia Ayu Ragita Pramesty (072011633049)
Ayu Eka Rahmadhani Putri (072011633050)
Lulu Artha Anjani (072011633052)
Nadya Ananda Tri Anugrah Putri (072011633054)
Muhammad Iqbal Sujana Sahudi (072011633058)
Annisa Kusumawardhani (072011633067)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Praktek Kuliah Lapangan
terkait Mata Kuliah Total Quality Management.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam Terlaksananya PKL khususnya Radio Gen FM yang
berada dibawah naungan PT Mahaka Media, yang telah bersedia menjadi sumber
informasi. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak lainnya.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Laporan ini.
Kami berharap semoga Laporan yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bagaimana penerapan focus customer oleh Radio
Gen FM Surabaya berdasarkan konsep Total Quality Management.
2. Memahami alur implementasi aspek continuous improvement berdasarkan
konsep Total Quality Management yang diterapkan oleh Radio Gen FM
Surabaya.
3. Memahami dan mengidentifikasi aspek pemberdayaan sumber daya manusia
oleh Radio Gen FM Surabaya berdasarkan konsep Total Quality Management.
I.4 Manfaat
I.4.1 Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana penerapan focus
customer di Radio Gen FM Surabaya berdasarkan konsep Total Quality
Management.
b. Bagi Peneliti
Penulis semakin memahami bagaimana aspek focus customer, continuous
improvement, dan pemberdayaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh
Radio Gen FM Surabaya.
c. Bagi Masyarakat
Hasil praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan
peengembangan sumber ilmu pengetahuan dalam bidang Total Quality
Management dan bidang-bidang terkait lainnya.
II.2 Visi
Radio Gen FM berada di bawah naungan PT Mahaka Media, sehingga visinya
sebagai berikut:
“Menjadi perusahaan media terintegrasi yang terdepan di Indonesia”
II.3 Misi
Radio Gen FM berada di bawah naungan PT Mahaka Media, sehingga misinya
sebagai berikut:
“Menciptakan serta mendistribusikan informasi dan hiburan kepada konsumen
secara terintegrasi”
BAB III
PEMBAHASAN
“Cuma kalau namanya industri, itu pasti ada sudut pandang bisnis yang
kami pikirkan, dan bagaimana caranya itu bisa bergerak, dan bagaimana
caranya bisa menarik, menarik untuk klien adalah bagaimana kami e…
membuat di segmentasi ekonomi tertentu cenderung lebih mendominasi gitu.
Karna kalau lebih mendominasi otomatis punya daya beli. Sehingga klien
kalau mau beriklan di kita, mereka pede, oh ya pendengar Gen FM ini
mungkin usianya masih muda-muda mungkin gitu...” (Narasumber: Fafa)
“Jadi perubahan yang terjadi di industri radio adalah sekarang menjadi lebih,
lebih aware dengan behavior pendengarnya, itu sih Qi mungkin…"
(Narasumber: Fafa)
“Dan kebetulan kami media massa dan milik public yang pastinya ada
peraturan perundang-undangan yang berlaku kan. Dan pengawasnya kan ada
di kami yaitu KPID. Saya sudah dipanggil dua kali, tapi untungnya saya
berteman baik dengan beliau-beliaunya jadi biasanya pendengar complainnya
melalui mereka. Dan kami menanggapi melalui panggilan tersebut. Kalau
complain langsung dari pendengar itu biasanya ada telepon, dm Instagram, wa,
pokoknya semua akses komunikasi itu pasti ada. Biasanya complainnya tuh lagu
lah, penyiar, konten. Seperti ada yang complain masalah lagu, ya solusinya saya
take down. Karena pendengar kit aitu adalah orang yang harus kita service kan
meski hanya 1 orang. Dan meskipun hanya 1 tapi jika tidak nyaman dengan
kita, kita harus menjaga mereka nyaman dengan kita.” (Narasumber: Fafa)
“iya, terakhir mungkin dari saya, mungkin temen-temen bisa tanya juga, eee…
untuk menyediakan sebuah konten, emmm… tim kreatif dari Gen FM sendiri
eee… melihat apapun yang terjadi atau apapun yang dibutuhkan atau Gen FM
sendiri membuat suatu wadah aspirasi bahwa “ini loh bikin konten kayak gini,
enak, bikin konten kayak gini hype nih” atau seperti apa gitu, jadi ada wadah
untuk menampung itu atau emang rekan-rekan dari tim kreatis, kreatif Gen FM
itu sendiri membuat konten tersebut, kayak gitu.” (Narasumber: Fafa)
“oke, sebenarnya aspirasi itu kan tidak selalu berhubungan sama ide ya.
In ikan kalau saya ngomongnya, fokusnya kepada ide. Tapi kalau
ngomongin soal manpower, biasanya mereka ada aspirasi yang tidak
tersalurkan karena ada berbagai factor. Nah kalau di Gen FM sendiri
atau di grup kami sendiri sebenernya, kami punya human capital yang
membawahi human resource dan sebagainya, yang hubungannya dengan
pengembangan tenaga kerja di Gen FM Surabaya. Jadi peran human
capital ini adalah untuk menjembatani aspirasi dari Gen FM. Jadi,
mereka bisa menyuarakan apa saja di luar ide. Nah biasanya kalau ide,
saya biasanya ketemunya itu dalam konteks forum yang casual. Jadi
biasanya gini, staff itu biasanya berkumpul dengan orang yang selevel
dengan dia, misal driver ob mereka ngobrolnya mereka-mereka sendiri.
Jadi saya nimbrung aja gitu. Biasanya mereka lagi ngobrol soal apa
gitu, saya nimbrung aja, nyambung aja gitu, ngobrol aja gitu buat
pemanasan, buat ice breakingnya dulu supaya mereka nyaman buat
ngobrol, setelah itu mereka jadi nyaman buat cerita. Setelah itu saya
bridging ke hal-hal yang ingin saya tanyakan ke mereka. Jadi prosesnya
seperti itu, engga yang harus duduk rapat gitu. Gak semua ide harus di
realisasi karena kita harus memastikan ide itu harus dikemas sesuai
dengan yang dibutuhkan. Gak bisa kita ber ide terus harus jalan gitu,
gak semua harus diikuti. Kan kita kan punya patokan, punya pakem,
benchmark, kalau Gen FM surabaya tuh larinya harus gini nih. Jadi
kalau punya ide harus kayak gini nih, gitu. Jadi temen-temen harus bisa
mengerti bahwa di Gen FM Surabaya seperti itu. Semua diterima tapi
tidak semua harus dieksekusi. Jadi kita harus diskusikan dulu, dan yang
memberi ide pun harus bisa mengerti, kita beri pengertian biasanya.
Yang penting kan sudah beri ide. Tapi kan beride itu seperti mengasah
otak kan, akhirnya jadi terbiasa terbiasa dan ketemu tuh caranya
gimana” (Narasumber: Fafa)
“gimana kalo kita bikin lomba cari penyiar tuh gitu, sama sepertinya
masih banyak sih orang yang kepengen apa namanya ya, kepengen apa
namanya, eee… menyalurkan, menyalurkan hobi atau mungkin mereka
menyadari bahwa punya potensi untuk berbicara atau komunikasi
seperti penyiar gitu, terus yaudah gitu kita bikin lomba penyiar gitu
eee.., terus saya usul, gimana kalo dibikinnya model, model-model. Jadi
kita jangan ngomong penyiar ya, tapi lebih ke, lebih itu kita ke kayak
cari talent sebenernya ya, karena kan sekarang eranya era digital ya,
semua orang pengen jadi artis, ya mau jadi selebgram, mau jadi apa,
fenomena di internet, ya bisa aja, pokoknya kamu emang punya konten
atau kamu riding the wave, konten apa yang lagi happening, bikin
dengan caramu, mainin aja di platform yang lagi rame, misal TikTok yaa
kan, semua orang pokok bisa jadi artis aja gitu, kayak kemaren tuh saya
baru dapet informasi seperti bunda Carla gitu, opo wong iki gitu ya,
ternyata abis. Jjadi happening banget gitu. Akhirnya terus gimana,
pokok bikin kayak gitu, gitu aja tapi yang gampang, yang orang
gampang ngikutinnya, dia cuman ee… apa namanya cuman ngelihat “oh
caranya begini”, dia cuma tinggal ngetik apa namanya, filter kita, filter
yang kita bikinin, terus dia tinggal nge-tap, dia tinggal ngikutin aja, kita
kasih contoh, akhirnya, akhirnya dari obrolan-obrolan ide liar itu terus
muncullah GENCAR itu, ehh GENCAR gitu, karena GENCAR itu kan
vibe nya itu kayak, kayak kebersamaan dan penuh dengan spirit gitu,
dan kita pengen nunjukkin bahwa radio itu still here, still exist, dan still
got something gitu, jadi kita punya banyak hal yang bisa kita tawarkan,
kita deal dan itu yang dan GENCAR itu jadi salah satu pintunya.”
(Narasumber: Fafa)
2) Do, yang berarti melakukan apa yang sudah direncanakan, namun tidak mudah
yang dibayangkan, biasanya ada masalah yang besar dan sering berubah pada
saat-saat terakhir. Jika sudah seperti itu maka tidak bisa dilanjutkan lagi dan
harus di mulai dari awal.
Dalam hal ini, Gen FM melakukan apa yang sudah direncanakan, yaitu
dengan melaksanakan program GENCAR. Karyawan Gen FM semangat dalam
melakukan promosi program GENCAR. Program GENCAR ini mendapat
sponsor dengan mengandalkan koneksi dari head operation Gen FM Mas Fafa.
Setelah program mencapai akhir pengumuman pemenang, pemenang dari
GENCAR tersebut akan melakukan training lebih lanjut sebagai penyiar.
“Nah kek tadi, akhirnya dieksekusi lah GENCAR itu dengan, dengan apa
ngajakin temen-temen di, di platform kita follow ataupun orang-orang
yang terpapar itu untuk diikutkan GENCAR itu. Terusannya adalah saat
ini 4 pemenang GENCAR itu lagi training dan mereka juga sharing story
mereka selama training, mungkin kalo temen-temen ngikutin di sosial
medianya Gen, kalian akan capturing kok ada, ada 4 pemenang, eh 4
pemenang GENCAR, yaitu si Laras, Angel, terus Amel sama Wilson
yang dia share-share di sosial media mereka gitu, jadi kayak, kayak apa
ya post campaign lah gitu, kayak post content lah, jadi orang jadi makin
ngeh ada GENCAR dan itu memang di tahun depan ini akan ada
suprising, suprising content yang menjadi kelanjutan dari GENCAR gitu,
jadi ee.. hehehe.. karena ya syukurlah GENCAR ini kan akhirnya
disponsori, itupun juga 3 sponsor kita ini ngelihatnya kayak yang “wah
kok ini banget ya, ayolah langsung kita beli” gitu, jadi kebetulan saya
ketemu sama, sama atasan ya, jajaran atasnya dari sponsor ini gitu,
saya ngobrol, ngobrol-ngobrol “eh kita ada konten gini” mereka nanya
“lagi bikin konten apa mas di Gen FM?” “oh saya gini-gini” “oh oke
saya beli mas” jadi kayak eee… di radio itu intinya adalah gimana
caranya bikin semua orang senang gitu, jadi orang yang ngeliatnya itu
kek happy aja ngeliatnya, lucu ya, eh gini ya, akhirnya kan moga-moga
jadi kebentuk rasa ingin tahu dan ngerasa ingin terlibat ya, GENCAR
eee… iya betul, betul, jadi kami memang bermain di titik-titik kumpul
sih, di tempat yang rame, kami juga, kami juga kerjasama sama
temen-temen di pasar Tunjungan juga, jadi kayak yaaa… yaaa…
bagaimana membuat itu menjadi masif sih sebenernya? Sebenernya kan,
kan kunciannya nihh mungkin, mungkin nanti juga bisa berguna buat
temen-temen ya, someday kalian bekerja dimana atau saat ini kalian
pengen bikin apa, kalian punya konten bagus tapi kalo yang tau cuman
kalian itu rasanya sayang gitu, jadi mendingan saat kalian memang
punya konten yang bagus, gimana caranya bikin semua orang tau gitu,
yaa dan konteksnya gabisa hanya konteks secara digital gitukan, kalo
digital tu sebenernya kan dibilang unlimit juga, ya engga engga juga,
tapi kalau bisa maksimalin semua apa namanya, semua platform, jadi
digital, kemudian dia off air, jadi orang ngeliat “oh ada ini, ada itu”
yaa, jadi itu yang Gen FM lakuin itu, sehingga ya syukurlah kalau
sampe temen-temen notice ada GENCAR gitu “oh iya ada GENCAR”
(Narasumber: Fafa)
“misal bikin Gencar ya konten terakhir yg kita bikin cukup massive kan
Gencar. Aku bikin Gencar nih, tahun depan levelnya harus diatasnya ini.
Harus diatasnya yg kemaren. Misal kalo kemaren yg ikut tuh 160 org, yg
nge save berapa ribu gitu. Yg berani nge save filternya berapa ribu, yg
berani nge post 100 an, jadi ya ketawa2 juga gitu. Ini yg nge save ada
berapa ribu lho, tapi yg ikutan cuma 100 ini kemana org2 ini.”
4) Action, yang berarti menindak lanjuti dari apa yang di dapat selama pengecekan.
Dalam arti lain adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses atau
belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
Dalam hal ini, Gen FM menetapkan standarisasi. Standarisasi merupakan
usaha bersama dalam pembentukan suatu standar sebagai upaya untuk menjaga
kualitas. Di sini Gen FM berusaha menetapkan penentuan standar tolak ukur
dari apa yang didapat selama checking terhadap program GENCAR. Belajar dari
pengalaman yang lalu di checking, akhirnya di action karyawan Gen FM dapat
melakukan standarisasi untuk menjadi lebih baik lagi.
“Jadi kayak besok kalo bikin yg nge save harus puluhan ribu atau
ratusan ribu, yg ikutan harus seribu misal gitu. Karena patokannya ada
bench mark kan gitu. Nah kayak gitu. Itu kalo di internal kita. Nah kalo
dengan radio yg lain ya kita ngukurnya gitu.” (Narasumber: Fafa)
III.3 PSDM
1) Pemberdayaan SDM
Pemberdayaan SDM berhubungan dengan upaya pengembangan diri,
yakni pengendalian internal dan praktik pemecahan masalah. Selain itu,
pemberdayaan juga merupakan proses yang inovatif dan menunjukkan
keterkaitan yang subjektif antara individu dengan lingkungannya. Dengan
demikian pemberdayaan merupakan proses sosial dan personal guna mendorong
kompetensi, kreativitas, kekuatan, dan kebebasan individu untuk bertindak
(Prijono & Pranarka, 1996). Dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan,
kompetensi, maupun kualitas SDM menjadi lebih baik, pemberdayaan SDM
dapat dilakukan dengan cara: 1) pendidikan, 2) pelatihan, 3) magang, dan 4)
kursus.
Selanjutnya, dalam praktiknya, Gen FM Surabaya untuk
mengembangkan keterampilan dan kompetensi para karyawannya diadakan
sebuah training, workshop, maupun pelatihan-pelatihan skill development
lainnya. Proses pelatihan ini dilakukan selama periode tertentu dan untuk
pelatihan yang baru saja dilakukan adalah injection training yang bertujuan
untuk pengenalan value, pengenalan positioning, yang mana tidak berfokus pada
produk saja tetapi juga manpower-nya yang juga dibutuhkan di Gen FM
Surabaya.
Forum-forum pelatihan ini nantinya dapat mengembangkan karyawan
menjadi pekerja/pribadi yang lebih baik dan berkualitas yang berguna untuk
rekan kerja masing-masing maupun perusahaan. Sehingga, meskipun karyawan
sudah tidak lagi bekerja di perusahaan, mereka tetap memiliki value di mata
orang lain.
2) Employee Involvement
Employee involvement atau dikenal dengan pelibatan karyawan
merupakan salah satu prinsip total quality management (TQM) dalam proses
pemberdayaan SDM dimana seluruh karyawan akan dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam perangkat organisasi
(Bounds & Davis, 1994). Dalam proses pelibatan karyawan, peran yang tak
luput untuk terus mendorong pemikiran dan inisiatif para karyawan adalah
Human Resources. Dimana, mereka sebagai faktor penggerak untuk dapat
mengkomunikasikan maupun melatih para karyawan agar ikut terlibat.
Sehingga, tercapainya tujuan employee involvement ini secara tidak langsung
telah membuat karyawan turut andil untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasi yang terbaik dalam meningkatkan daya saing perusahaan.
Meninjau hal ini, proses keterlibatan karyawan pada perusahan Radio
Gen FM Surabaya dapat dilihat saat mereka terlibat dalam menyalurkan ide-ide
atau aspirasi yang bertujuan untuk pengembangan perusahaan maupun pihak
karyawan itu sendiri atau secara singkatnya perusahaan telah menerapkan
manajemen partisipatif. Adapun satu permasalahan apabila salah satu karyawan
enggan untuk berkontribusi dalam menyalurkan aspirasi mereka, peran Human
Capital menjadi salah satu solusi yang diperlukan untuk melakukan pendekatan
kepada pihak karyawan. Disini, Human Capital memiliki tupoksi dalam proses
untuk menjembatani aspirasi dari karyawan Gen FM Surabaya baik itu dalam
konteks yang tidak ada kaitannya dengan menyalurkan ide/inovasi.
Dalam proses pendekatannya, cara yang dilakukan tidak bertumpu pada
konteks formalitas seperti mengadakan rapat tetapi, dari pihak atasan sendiri
melakukan pendekatan dengan gaya yang casual dimana, ikut terlibat atau
bergabung dalam percakapan non-formal karyawan sebagai upaya pemanasan
agar dari pihak karyawan sendiri dapat lebih fleksibel dan lebih akrab untuk
menyampaikan aspirasinya. Kemudian, dari sinilah pihak manajemen dapat
lebih leluasa untuk bertanya secara lebih kompleks kepada karyawan.
“Biasanya mereka lagi ngobrol soal apa gitu, saya nimbrung aja,
nyambung aja gitu, ngobrol aja gitu buat pemanasan, buat ice
breakingnya dulu supaya mereka nyaman buat ngobrol, setelah itu
mereka jadi nyaman buat cerita. Setelah itu saya bridging ke hal-hal
yang ingin saya tanyakan ke mereka. Jadi prosesnya seperti itu, engga
yang harus duduk rapat gitu.” (Narasumber: Fafa).
3) Peran Pemimpin dalam Pemberdayaan SDM
Aspek kepemimpinan dalam upaya pemberdayaan SDM bertujuan untuk
menghasilkan kinerja SDM yang berkualitas dan berkompeten, maka diperlukan
seorang pimpinan yang lebih dulu mampu menunjukkan kompetensinya di
dalam pekerjaan. Sebagai seorang pemimpin, dituntut untuk mampu secara
terampil mengarahkan dan membimbing organisasi atau perusahaan ke arah
strategi baru. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pendirian atau pendapat karyawannya untuk
mencapai tujuan.
Peran pemimpin dapat dikonseptualisasikan menjadi 3 fungsi yang
secara sederhana meliputi: 1) komitmen, 2) kepemimpinan, dan 3) kemudahan.
Adanya tiga fungsi ini diperlukan untuk mengatasi hambatan dan penolakan
terhadap pengimplementasian pemberdayaan sumber daya manusia atau
perubahan pokok lainnya. Tidak hanya itu, pemimpin juga diharapkan untuk
terus berupaya melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjamin
keberhasilan penerapan konsep atau perubahan yang ada secara terus-menerus.
Dari sini dapat dilihat dari gaya kepemimpinan atau leadership pada Gen
FM Surabaya sendiri berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik (be a really
good leader) dalam proses pengembangan SDM, yang kita ketahui dari adanya
karakteristik leadership yang seperti ini dapat menciptakan suasana lingkungan
perusahaan yang produktif dan juga optimal. Tentunya, untuk menciptakan
suasana ini diperlukan upaya pendekatan untuk menunjukkan bahwa pemimpin
memang mempunyai potensi untuk dapat memberdayakan para karyawannya.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengajak para karyawan
untuk berdiskusi atau mengobrol secara santai yang mana dari pihak pimpinan
berusaha untuk menciptakan suasana yang tidak kaku (creating vibes). Model
pendekatan ini sendiri bertujuan untuk membuat mereka merasa nyaman tanpa
ada tekanan dan merasa lebih mudah saat melakukan komunikasi dengan
pimpinannya. Peran pemimpin juga dapat dilihat melalui situasi dari lingkungan
karyawan tempat itu bekerja dimana, pemimpin dapat memonitoring dan
mempengaruhi karyawan untuk bisa dapat berubah bila ada karyawan yang
menciptakan citra buruk yang tidak baik terhadap kinerja perusahaan.
“Mungkin teman-teman berpikir orang kayak mas fafa ngobrolnya
dalam forum khusus gitu, dipanggilin satu-satu, diajak ngobrol
satu-satu. Habis waktu saya kalau kayak gitu. Jadi, biasanya kumpul
ngobrol.” (Narasumber: Fafa)
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Gen FM Surabaya dengan manajemen mutunya berhasil menjadi stasiun radio
yang mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan industri hiburan di Indonesia.
Untuk dapat bertahan dan bersaing di dunia industri hiburan, Gen FM senantiasa
melakukan perbaikan, perubahan, dan peningkatan pada semua fungsi organisasi
dengan strategi Total Quality Management (TQM), yang kemudian dapat berpengaruh
positif pada kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek manajemen fokus
pelanggan, continuous improvement, dan pengembangan sumber daya manusia.
Pada aspek manajemen fokus pelanggan, Gen FM telah berupaya mengikuti atau
melakukan penyesuaian terhadap zaman dan pendengarnya, sehingga pelanggan merasa
nyaman dan puas menikmati produk yang dihasilkan oleh Gen FM. Lalu pada aspek
manajemen continuous improvement, Gen FM memiliki budaya kerja yang
diimplementasikan oleh seluruh karyawan terkait sikap kerja yang mencerminkan nilai
visi dan misi dari Gen FM, budaya kerja tersebut mendorong adanya upaya untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan dan membangun kepekaan dalam melihat masalah
yang ada lingkungan organisasi. Kemudian pada aspek manajemen pengembangan
sumber daya manusia, Gen FM terus melakukan pengembangan terhadap karyawan di
setiap fungsi organisasi untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas diri mereka
pada bidang yang dikuasainya, yakni dengan memberikan training kepada setiap
sumber daya manusia yang potensial dengan mengirimkannya ke suatu pelatihan dan
pembelajaran tertentu.
IV.2 Saran
Setelah melaksanakan observasi lapangan dan wawancara dengan narasumber
dari lokasi yang telah diambil. Adapun saran dari penulis antara lain:
1. Penelitian baik secara kuantitatif dan kualitatif mengenai manajemen mutu dari
Gen FM Surabaya perlu untuk dilakukan
2. Gen FM Surabaya dapat menjadi salah satu organisasi yang bisa dicontoh oleh
perusahaan radio lain dalam hal manajemen sumber daya manusianya.
3. Gen FM dapat menjadi tempat magang yang menarik bagi para mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA