Persiapan Pandemi Menuju Endemi

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 43

Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Respons Strategis untuk

MENGAKHIRI KEDARURATAN COVID-19 GLOBAL TAHUN 2022

“Persiapan
Transisi Pandemi menuju Endemi”
Perbedaan Pandemi, Epidemi, Endemi

Pandemi Epidemi Endemi


Wabah yang berjangkit serempak di Penyakit menular yang berjangkit penyakit yang berjangkit di suatu
mana-mana, meliputi daerah geografis dengan cepat di daerah yang luas dan daerah atau pada suatu golongan
yang luas, menyebar hampir di seluruh menimbulkan banyak korban. masyarakat.
negara atau benua, biasanya mengenai
banyak orang. Peningkatan angka penyakit di atas Endemi merupakan keadaan atau
normal yang biasanya terjadi secara kemunculan suatu penyakit yang
Penetapan pandemi dilakukan oleh tiba-tiba pada populasi suatu di area konstan atau penyakit tersebut biasa
Dirjen WHO berdasarkan rekomendasi geografis tertentu. ada di dalam suatu populasi atau area
dari Emergency Committee yang geografis tertentu.
melakukan analisis risiko. Contoh : Ebola di DRC (Democratic
Republic Congo) Contoh : DBD di Indonesia
Contoh : COVID-19,
H1N1pdm09 (Pada tahun 2009)
COVID-19
COVID-19 cases reported weekly by WHO Region, and global deaths, as of 10 October 2022

Sampai 10 Oktober 2022


Kasus Global 618,521,620
Weekly epidemiological update on COVID-19 - 5 October 2022 (who.int)
WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard | WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard With Vaccination Data
Kematian 6,534,725
Kurva Epidemi Regional

Weekly epidemiological update on COVID-19 - 5 October 2022 (who.int)


The number and percentage of SARS-CoV-2 sequences, as of 15 August 2022


IHR Emergency Committee for COVID-19
Pandemic, July 2022 Recommendation
• Update COVID-19 response plan, Intra Action Review
• Address risk communications and community
engagement challenges and the need to address
divergent perceptions in risk between scientific
communities, political leaders and the general public
• Achieve national COVID-19 vaccination targets in
accordance with global WHO vaccination targets (primary
and booster)
• Continue to promote the use of effective, individual-level
protective measures to reduce transmission
• Adjust COVID-19 surveillance to focus on the burden of
Status of the Public Health Emergency of International Concern
COVID-19, its impact on health and public health
the Committee unanimously agreed that the COVID-19 services; and prepare for sustainable integration with
pandemic still meets the criteria of an extraordinary event that other surveillance systems.
continues to adversely impact the health of the world’s • Make available essential health, social, and education
population, and that the emergence and international spread of services.
new SARS-CoV-2 variants may present an even greater health • Continue to adjust international travel-related
impact. measures
• timely uptake of accurate and timely SARS-CoV-2 testing,
The Committee explicitly indicated the following reasons linked to WHO recommended therapeutics.
underpinning their advice to the WHO Director-General as to • epidemiological investigations of SARS-CoV-2
the event continuing to constitute a PHEIC.
transmission at the human-animal interface and targeted
12 IHR Emergency committee meeting surveillance on potential animal hosts and reservoirs.
Komite Kedaruratan IHR (COVID-19)
Pertemuan ke-12, 12 Juli 2022
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Pandemi COVID-19 masih berlangsung, dan masih menimbulkan kedarauratan


kesehatan masyarakat dunia internasional yang memerlukan usaha pengendalian
yang terkoordinasi secara internasional.
• Kasus yang dilaporkan dari negara-negara di semua regional WHO
• Evolusi berkelanjutan dan substansial dari virus SARS-CoV-2
• Ketidakpastian tingkat kesiapan sistem kesehatan yang sudah terbebani, di semua wilayah
WHO, untuk menanggapi gelombang pandemi COVID-19 di masa depan.
• Alat kesehatan masyarakat dan perencanaan kesehatan untuk mengurangi penularan dan
beban penyakit (termasuk rawat inap dan rawat inap di unit perawatan intensif untuk kasus
yang parah, dan dampak dari kondisi pasca COVID-19) tidak dilaksanakan secara proporsional
dengan tingkat transmisi lokal atau kapasitas sistem kesehatan.
• Belum optimalnya komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat terkait perlunya penerapan
atau penyesuaian PHSM, serta terputusnya persepsi risiko COVID-19 antara komunitas ilmiah,
tokoh politik, dan masyarakat umum.
Komite Kedaruratan IHR (COVID-19)
Pertemuan ke-12, 12 Juli 2022
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

• Rekomendasi
• Update rencana respon COVID-19 dan melakukan Intra Action Review (IAR)
• Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, infodemik manajemen
• Pencapaian target vaksinasi nasional dan global (Primary dan booster)
• penggunaan tindakan perlindungan individu yang efektif untuk mengurangi penularan
(pemakaian masker, mencuci tangan, menjaga jarak)
• Penyesuaian surveilans COVID-19 untuk fokus pada beban COVID-19, dampaknya terhadap
kesehatan dan layanan kesehatan masyarakat; dan mempersiapkan integrasi berkelanjutan
dengan sistem surveilans lainnya.
• Memastikan keberlangsungan pelayanan kesehatan, sosial, dan pendidikan yang esensial.
• Menyesuaikan Langkah-Langkah untuk perjalanan internasional berdasarkan analisis risiko.
• Tidak menggunakan bukti vaksinasi terhadap COVID-19 untuk perjalanan internasional
sebagai satu-satunya jalur atau kondisi yang mengizinkan perjalanan internasional.
• Pengujian SARS-CoV-2 yang akurat dan tepat waktu, dan terapi yang direkomendasikan WHO.
• Penyelidikan epidemiologi penularan SARS-CoV-2 pada interface manusia-hewan dan
surveilans yang ditargetkan pada inang dan reservoir hewan potensial.
Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Respons Strategis
• Saat ini pandemi masih berlangsung
• Tidak mungkin untuk memprediksi secara tepat evolusi virus SARS-CoV-2
• Varian baru akan muncul ketika penularan berlanjut
• Penularan yang masih berlanjut karena ketidakberhasilan usaha kolektif
untuk mengatasi pemicu penularan dan dampak secara memadai
• Usaha dan kolaborasi untuk mengakhiri fase kedaruratan global COVID-19
• Perencanaan dan respon untuk setiap kemungkinan
• Sistem global untuk memahami dinamika prubahan virus, vaksin, alat diagnostik,
tatalaksana klinis, Tindakan sosial kesehatan masyarakat
• Fokus kewaspadaan, komitmen untuk mengakhiri kedarutan pandemi, dan
kesiapsiagaan respon efektif terhadap ancaman masa depan.
Faktor-faktor yang terus mendorong sirkulasi dan dampak SARS-CoV-2

Faktor Pemicu Transmisi Faktor Dampak

• Evolusi Virus • Cakupan vaksinasi , populasi rentan


• Durasi perlindungan terhadap penyakit/
• Populasi rentan
kematian dan infeksi berat
• Pembatasan sosial
• protokol kesehatan • Pemerataan/ akses “Life saving tools”
• Diagnosis dini, jalur perawatan klinis
• Misinformasi
• Karakteristik VOC
• Penatalaksanaan Kondisi Pasca COVID-19
• Kapasitas penyesuaian intervensi
Kemungkinan skenario COVID-19 dan kesiapan operasional
Skenario terbaik
• Varian baru dengan tingkat keparahan ringan
• Proteksi dari vaksin

Skenario dasar :
• Lonjakan kasus berkala (populasi rentan)
• Pola musiman

Skenario terburuk :
• Varian yang lebih mematikan dan sangat mudah
menular
• vaksin yang kurang efektif, dan/atau kekebalan
terhadap penyakit parah berkurang dengan cepat,

Skenario potensial background threat (bukan skenario


•perencanaan)
Munculnya virus SARS-CoV baru
• Mekanisme selain evolusi linier dari varian saat ini
• Reset dengan populasi global yang sepenuhnya rentan
• Semua kapasitas respons COVID-19 untuk ancaman baru
Perkembangan Situasi COVID-19
Fase akut Fase Transisi Masa yang akan datang

• Meningkatnya kekebalan
populasi • Ketidakpastian – skenario yang
• Bertambahnya pengetahuan berbeda
• Imunitas populasi rendah
tentang “apa yang berhasil” • Virus akan terus berevolusi
• Pengetahuan terbatas
• Meningkatkan ketersediaan • Wabah skala yang berbeda
(ketidakpastian besar) tentang
penanganan medis dapat terjadi dari waktu ke
"apa yang berhasil"
• Munculnya varian berdampak waktu
• Tindakan medis terbatas
tinggi • Perlindungan populasi berisiko
(vaksin, terapi, diagnostik)
• Masih banyak kasus parah dan tinggi sebagai prioritas
kematian
• Perlindungan populasi berisiko
tinggi sebagai prioritas

12
Pentingnya Sumber Informasi Berdasarkan Tahapan
Fase akut Fase transisi Masa yang akan datang
***
Surveilans kasus dan kematian
Semua jumlah kasus (testing semua yang +++ ++ -
suspek dan melaporkan semua positif) (+++ to +) **
Testing populasi prioritas – penyakit +++ +++ +++
parah / populasi berisiko tinggi / mereka
yang memiliki kontak rutin dengan
populasi berisiko tinggi*
Surveilans sentinel + +++ ++ or +++
Surveilans Sindrom (SARI) - ++ or +++ ++
Test dan test positivity +++ +++ +++
Surveilnas Genomik ++ to +++ +++ ++ or +++
Event-based surveillance (Berbasis kejadian) ++ +++ ++ or +++
Tekanan pada layanan perawatan kesehatan +++ +++ ++ or +++
Status vaksinasi dan kematian + ++ or +++ ++

* Mereka yang kontak rutin dengan populasi berisiko tinggi = hidup dengan populasi berisiko tinggi dalam rumah tangga; mereka yang bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang, pengaturan perawatan
kesehatan, pengaturan tertutup, dll.
13
** Tergantung pada situasi (misalnya adanya varian ancaman tinggi, tingkat transmisi) dan konteks (misalnya penggunaan pengujian mandiri yang diperluas)
*** Ketidakpastian besar terhadap masa depan – skenario yang berbeda diantisipasi
Ini adalah contoh ilustrasi. Kepentingan relatif dari setiap surveilans harus disesuaikan dengan konteks negara.
Deteksi Dini dan Respon Cepat

90
Peluang pengendalian yang besar
80
Jumlah Kasus
Deteksi Respon
70

60

50

40

30 Peluang
20
pengendalian
yang kecil
10
Hari
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40

Sumber :
Presentation Dr Angela-WHO WPRO
Rencana Strategi Kesiapsiagaan, Kesiapan dan Respon

SPRP 2020: Mengurangi penularan dan paparan, melindungi SPRP 2022 : Mengakhiri Kedaruratan COVID-19
populasi rentan global (fase akut)

SPRP 2021 : : Memperhitungkan pengetahuan baru dan alat


yang lebih efektif
Kesiapsiagaan, Kesiapan dan Respon COVID-19 2020-21

EOC/PHEOC, rencana
respon,
Analisis risiko, pembiayaan APD, Pengendalian
infeksi, pencegahan
Pesan kunci, pemberdayaan Koordinasi Pengendalian infeksi
masyarakat, juru bicara, Komunikasi administrative dan tata
risiko letak ruangan
manajemen infodemik

Triase, isolasi,
Deteksi, penyelidikan Manajemen manajemen kasus,
epidemiologi, pelacakan, Surveilans COVID-19 kasus pengobatan
karantina, isolasi, analisis Strategic
preparedness
Imunisasi rutin , KIA,
& response
Sisitem rujukan, Laboratoriu plan Keberlangsung respon KLB penyakit
an pelayanan lainnya , respon bencana
penambilan, pengumpulan m
kesehatan alam dan kedaruratan
sampel, pengiriman, testing,
lainnya
analisis, quality control esensial
Pintu masuk
Dukungan Rencana deployment
Deteksi dan respon di pintu negara Vaksinasi vaksin, cakupan, distribusi,
masuk negara operasional dan
logistik • AESI*), AEFI**)
Persediaan stok, peralatan medis,
pemetaan sumber daya, dukungan
operasional
AESI*): Adverse Event of Special Interest
AEFI**) “ Adverse Event Following Immunization
Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Respons Strategis

• Koordinasi kesiapsiagaan dan


respon COVID-19
• Surveilans, laboratorium, dan
intelijen kesehatan masyarakat
• Vaksinasi, Tindakan sosial
kesehatan masyarakat,
komunikasi risiko dan
pemberdayaan masyarakat
• Tatalaksana Klinis yang Aman dan
Sistem Kesehatan yang Tangguh
Koordinasi
Kesiapsiagaan dan
Respon
Manajemen insiden, koordinasi mitra, dan
dukungan operasi dan logistik.

Menyesuaikan panduan dengan konteks


nasional/sub nasional

Perencanaan, pembiayaan, pemantauan dan


evaluasi.

Integrasi COVID-19 ke dalam operasi kemanusiaan


dalam konteks kondisi rentan, bencana, dan
situasi konflik.

Respon cepat
Surveilan, laboratorium and Intelejen Kesehatan
Masayarakat

Surveilans dan analisis kesehatan masyarakat

Surveilans integrasi penyakit pernafasan

Pelacakan varian dan test genomik

Laboratorium dan diagnostik Multi source Surveilans untuk Surveilans


terintegrasi termasuk informasi pathogen,
penyakit, dan pengumpulan rutin, Analisa
Surveilans penyakit zoonosis cepat untuk kebijakan dan penyesuaian
respon
Pendekatan Strategis Transisi dalam Surveilans COVID-19
Multi-source surveillance
• Surveilans berbasis indicator
• Surveillans kasus Analisis Risiko
• Semua kasus
• Populasi prioritas
• Sentinel
• Surveilans kematian
• Surveilans serologi Pengambilan
• Surveilans genomic Keputusan Pendekatan Strategi
• Pelonggaran
• Surveilans lingkungan pembatasan
• Investigasi cluster • Perjalanan • Surveilans dari berbagai sumber
• Rumah sakit internasional
• Event-based surveillance • Mobilisasi sumber • Pendekatan terpadu untuk patogen pernapasan
daya
• Informasi dari media • Pendekatan kolaboratif dan partisipatif
(internet-based)
• Informasi dari • Memanfaatkan inovasi dalam teknologi
masyarakat/nakes/lab

Multisource surveillance
Tatalaksana klinis serta sistem kesehatan yang Tangguh

Alur tatalaksana klinis yang terintegrasi

• Pelayanan primer, gawat darurat, kritis, dan rehabilitative.


• Deteksi dini, triase, alur pasien yang aman, akses
diagnostic, resusitasi dan pengobatan yang tepat waktu
• Akses untuk pengobatan dan alat kesehatan esensial
(contoh : Pulse oxymeter, Oxygen,
ventilator).
• Tatalaksana yang aman untuk COVID-19, long-COVID-19

Pencegahan dan Pengendalian infeksi

Perlindungan, peberdayaan tenaga kesehatan

Keberlangsungan pelayanan esensial

Kesiapsiagaan rumah sakit


Pengendalian Infeksi
• Akses untuk alat pelindung diri (APD)
Pelatihan PPI
• Manajemen limbah medis
• In depth situasi analisis PPI (standard tool)
• Kesiapan operasional PPI apabila terjadi
peningkatan kasus :
- Network PPI
- Mobilisasi sumber daya
- Jalur pasien dan staf yang aman
- Lingkungan perawatan yang aman
- Ketersediaan dan penggunaan APD
- Vaksinasi petugas kesehatan
- Kapasitas infrastruktur sesuai kebutuhan
(misalnya, kapasitas triase dan isolasi)
- Pelatihan “ refresher” IPC.
Melindungi, mendukung dan
memberdayakan tenaga kesehatan dan
dukungan kesehatan mental dan
psychososial

• Perlindungan tenaga kesehatan :


• kondisi kerja yang layak,
• kesehatan dan keselamatan kerja;
• beban kerja yang dapat dikelola;
• implementasi yang efektif tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi
yang tepat
• alat pelindung diri
• vaksinasi tenaga kesehatan
• dukungan kesehatan mental dan psikososial.
• Kesiapan apabila terjadi lonjakan kasus.
• Pemberian vaksin, diagnostik dan terapi.
• Penguatan kapasitas dan manajemen optimal tim tenaga kesehatan
• Mobilisasi tenaga kesehatan tambahan (apabila diperlukan)
• Rasionalisasi penyebaran dan distribusi; dan penguatan tenaga kesehatan
masyarakat.
• Proyeksi tenaga kerja jangka pendek dan menengah serta alokasi anggaran
• Mempertahankan pelayanan kesehatan esensial
• Pelayanan kesehatan esensial
Mempertahankan • Mempertahankan ketersediaan obat
Pelayanan • Telemedicine
Kesehatan • Adaptasi sistem kesehatan ketika penularan SARS-CoV-2 meningkat
Esensial dan/atau varian baru muncul.
• Mengatasi hambatan akses untuk tatalaksana klinis melalui keterlibatan
masyarakat yang efektif.
• Sumber daya yang cukup harus dialokasikan untuk meningkatkan
penyediaan layanan kesehatan esensial.
Vaksinasi
• Meminimalkan kematian, penyakit parah dan
beban penyakit, dan dampak pada sistem
kesehatan, diikuti melanjutkan kegiatan sosial
ekonomi dan mengurangi risiko di masa
mendatang, termasuk risiko varian baru.

• Target vaksinasi 70% populasi pada pertengahan


2022, disesuaikan dengan demografi lokal.
• Fokus pada populasi rentan
• Target cakupan populasi rentan 100%)
• Jadwal vaksinasi optimal termasuk booster Target global cakupan vaksinasi 70% di
• Vaksin dalam persetujuan WHO’s Emergency semua negara dan akses merata pada
Use Listing (EUL) menunjukkan efektifitas semua alat COVID-19 esensial
mencegah keparahan.
Vaksinasi
Peningkatan penerimaan vaksin
COVID-19 :
 Pelibatan masyarakat
 Komunikasi dan edukasi
• Penguatan kualitas layanan
Anjuran tenaga kesehatan, pengingat,
layanan yang inklusif, dan penurunan
biaya yang ditanggung pengguna

 Kebijakan yang mendukung


Sifat layanan yang diwajibkan, insentif,
dan vaksinasi di tempat.
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Sosial
Public Health Social Measure (PHSM)

• Mempertahankan upaya kesehatan


masyarakat dan sosial dasar.
• Kesiapan apabila perlu meningkatkan PHSM
• Prioritas pelacakan kontak dan karantina
untuk populasi rentan dan berbasis risiko
• Monitoring implementasi PHSM.
• Mencuci tangan memakai sabun
• Menggunakan masker
• Menjaga jarak
• Menggunakan data untuk mengetahui faktor
ekonomi, politik, keagamaan dan faktor sosial
lainnya sebagai pertimbangan kepatuhan
implementasi PHSM.
Komunikasi Risiko dan
Manajemen Infodemik Pemberdayaan Masyarakat (RCCE)
• “ Social listening system” • Respon lokal melibatkan masyarakat
(relevansi, penerimaan, kesinambungan,
• Analisis data terintegrasi untuk efektivitas)
meningkatkan respon dan • Fokus untuk populasi marginalized dan rentan
strategi vaksinasi termasuk yang belum divaksinasi atau cakupan
vaksinasi rendah.
• Pendekatan peer-to-peer untuk
• RCCE memperluas fungsi respon pada komunitas
respon terhadap misinformasi termasuk surveilnas berbasis komunitas,
• Network penyampaian pesan pelacakan kontak, testing dan home-based care.
untuk masyarakat (petugas • Kombinasi data : dinamika sosial, epidemiologi,
social listening untuk intervensi
kesehatan, pemuka masyarakat,
organisasi masyarakat, NGO) • sistem tanggap darurat kesehatan masyarakat yang
berfokus pada masyarakat.
• Pemantauan wawasan perilaku sosial, umpan balik
dari komunitas, Social listening, infodemik
Perjalanan internasional
dan pertemuan massal

• Kebijakan dengan pendekatan


berbasis risiko
- perjalanan internasional
- pertemuan masal
• Penyesuaian upaya mengurangi risiko
COVID-19 untuk perjalanan internasional
• Komunikasi risiko penularan COVID-19
terkait pertemuan massal
Integrasi respons COVID-19 ke dalam kegiatan kemanusiaan dalam
konteks berisiko, terdampak konflik, dan rentan

• Di sebagian besar negara yang


terdampak oleh kedaruratan
kemanusiaan, kurang dari 10%
penduduk yang divaksinasi lengkap
• Tantangan logistik , sumber daya
• Inovasi dan adaptasi lokal atas
Langkah kesehatan masyarakat
dan sosial untuk COVID-19 di
konteks kemanusiaan
Penelitian, pengembangan, dan akses yang Merata untuk
tindakan pencegahan dan suplai esensial
 Akses ke COVID-19 Tools (ACT) dan COVAX
 Membangun kepercayaan berdasarkan data, sains,
kemitraan, investasi jangka Panjang,
 Kemitraan dan pemerataan
 Prioritas penelitian dan pengembangan :
- Pengembangan vaksin (transfer teknologi)
- Tindakan sosial kesehatan masyarakat dan
dampaknya
- Metode pengelolaan infodemik yang efektif
- Menempatkan masyarakat sebagai pusat
kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan
- Penelitian PPE
- Etika penelitian selama epidemi dan pandemi
- R&D Blueprint for Epidemics
(mempercepat ketersediaan tes, vaksin, obat, dan ilmu sosial yang efektif )
- Fasilitasi pembandingan hasil uji klinis internasional
International Reference Panel for anti-SARS-CoV-2
immunoglobulin
Strategi objektif untuk mengakhiri kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19

Mengurangi dan Mencegah, Mendiagnosis, dan


mengendalikan insiden Mengobati Penyakit Coronavirus
infeksi SARS-CoV-2 (COVID-19)
Mengoptimalkan
Strategi
Nasional dan
Internasional
serta kesiapan
operasional
Mengurangi transmisi penyakit, kematian dan
Lindungi individu (terutama yang rentan) konsekuensi jangka panjang dari infeksi
dari paparan dan kurangi risiko varian di masa seminimal mungkin
depan • Lindungi kelompok paling rentan dengan vaksin efektif
• Lacak virus dan variannya dengan pengujian dan WGS
• Strategi dan intervensi memberdayakan masyarakat yang lengkap (70% pada Juni 2022)
• Pengembangan vaksinasi termasuk vaksin generasi ke-2/3 • Diagnosis dini dan manajemen klinis yang efektif
• Langkah PHSM yang dikalibrasi pada tingkat individu dan
Kesehatan, Ekonomi, (terutama kelompok berisiko)
populasi, Langkah untuk melindungi kelompok atau Politik, Toleransi Risiko, • Pemahaman yang lebih baik dan pilihan terapi untuk
kondisi berisiko tinggi Hak Asasi Manusia, kondisi pasca COVID-19
• Kebijakan dengan target jelas, berlapis, dan komprehensif Penerimaan • Lindungi petugas kesehatan dan pulihkan sistem
kesehatan yang tangguh
Prioritas untuk Mencapai dan Mempertahankan Pengendalian Penyakit COVID-19

Untuk beralih dari respons pandemi ke pengendalian penyakit mengharuskan kita untuk.....
• Vaksinasi lengkap, efektif menjangkau target populasi
Vaksinasi berfokus pada kelompok berisiko dan rentan di mana saja KOORDINASI

Diagnosis, • Diagnosis dini dan manajemen klinis yang efektif


PEMBIAYAAN/
tata laksana
INVESTASI
kasus • PHSM yang dikalibrasi dan terukur pada individu & populasi
Kalibrasi PHSM
dengan skalabilitas SCALE UP/DELIVER
• Memperluas dan memperkuat surveilans, testing, WGS dan
monitoring untuk nasional, regional dan global
Pelacakan,monitor SHARE EQUITABLY
virus dan dampak • Pertahankan dan meningkatkan penelitian dan inovasi di
semua pilar respons termasuk produksi dan distribusi vaksin, KEMBALI MEMBANGUN
Penelitian terapi, dan diagnostik yang adil KEPERCAYAAN
dan inovasi
• Komunikasi dengan pemberdayaan masyarakat, memperkaya KOMUNIKASI &
Memperkuat KETAHANAN
ekosistem informasi/pengetahuan dan melawan misinformasi
komunitas UNTUK
MISINFORMASI
• Memulihkan dan memperkuat ketahanan, kapasitas serta
Membangun Kembali
layanan kesehatan tangguh perlindungan sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat
PHSM : Public Health Social Measure (Pembatasan Sosial Kesehatan Masyarakat)
Tujuan jangka panjang untuk mengembangkan Sistem Berkelanjutan untuk
Kesiapsiagaan, Respon dan Pengendalian Epidemi Penyakit Pernafasan Terpadu
Kesiapsiagaan
dan kesiapan
Mengurangi • Langkah-langkah
paparan Pencegahan pengurangan risiko
Peningkatan pada interface manusia
sistem hewan
Surveilans
berbagai sumber Mengurangi
Deteksi Multi-Source Surveillance • Vaksinasi :
/ Pencegahan Infeksi • Sistem Sentinel Sistem yang sama
Pemberdayaan • Diagnostik Multiplex
komunitas Laporan • Kolaborasi intelegence untuk pengembangan,
Kesehatan hewan dan manusia komposisi, kebijakan,
Tenaga Diagnosis Awal/ • Sequencing produksi, dan distribusi
kesehatan yang
Analisis Tatalaksana
• Analisis Prediksi

terlindungi penyakit Jalur Diagnostik & Tatalaksana Kasus Terintegrasi


• Diagnostik Multipleks pada fasilitas pelayanan kesehatan
Sistem Perawatan dan manajemen • Protokol tatalaksana klinis terintegrasi
kesehatan yang yang lebih baik oleh tenaga • Suply chain dan pengadaan yang terintegrasi
tangguh • Penelitian dan inovasi yang terintegrasi
kerja yang didukung dan
Sistem dilindungi
Penerimaan Masyarakat untuk intervensi
pasokan • vaksinasi
kedaruratan • Pembatasan sosial kesehatan masyarakat
• Isolasi Kasus / Pelacakan kontak dan karantina/ menjaga jarak,
medis Peningkatan outcome pembatasan pergaulan dan mobilitas
Penelitian dan
and post care
inovasi
Manajemen Risiko Pandemi Influenza

• All hazard
• Whole Society Approach
• Risk based
Kategori Indikator
Variabel Analisis Risiko
1. Transmisi • Trend (early warning): Growth rate / % perubahan / Rt
• Transmisi : Kasus/ insidens kasus / test positivity
• Sumber (fase awal): % kasus yang tidak terkait di antara kasus baru/ % kasus impor

2. Kapasitas sistem dan • Tekanan pada sisem kesehatan (Kapasitas respon): bed occupancy RS / bed occupancy ICU
dampak / CFR
• Keparahan penyakit: Kasus baru yang dirawat/ kasus kritis (ICU)/ kematian / insidens
kematian
3. Determinasi prediksi 3a. Faktor virus
masa yang akan datang • Varian yang bersirkulasi : relative prevalence VOCs
3b. Faktor host- Imunitas
• Cakupan vaksinasi: high risk populations / by geographical areas (IVD)
• Status vaksinasi kasus, kematian dan yang dirawat
• Seroprevalence

3c. Faktor prilaku


• Interaksi social : Mobility / pola kontak
• Implementasi PHSM
4. Respon • Testing: # Test per 1000 populasi / # Test per kasus
• Implementasi PHSM
Rencana Respon COVID-19
Pendahuluan
• Latar Belakang
• Tujuan
• Dasar hukum

Analisis Situasi
• Profil daerah
• Potensi ancaman kerentanan dan kapasitas
• Skenario kejadian dan dampak

Tugas pokok komponen respon pandemi


Struktur Komando
Konsep operasional dan pelaksanaan respon Pandemi
• Koordinasi kesiapsiagaan dan respon COVID-19
• Surveilans, laboratorium, dan intelijen kesehatan masyarakat
• Vaksinasi, Tindakan sosial kesehatan masyarakat, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
• Tatalaksana Klinis yang Aman dan Sistem Kesehatan yang Tangguh
Lampiran
- Pemetaan sumber daya dan kapasitas
Administrasi dan Keuangan
- Kontak dan komunikasi
Evaluasi dan pelaporan
- Peta operasi respon COVID-19
• Indikator respon
- SOP
• Indikator masa rehabilitasi/ transisi
Kesinambungan kesiapsiagaan pandemi
• Mempertahankan, memperkuat, dan mengadaptasi respons COVID-19 global sangatlah
penting untuk mengakhiri fase akut pandemi.
• kemajuan kapasitas surveilans dan respons kesehatan masyarakat untuk COVID-19 yang
telah tercapai, termasuk kemajuan teknologi alat diagnosis dan surveilans genom dan
penguatan jaringan dan kemitraan yang ada, tidak boleh terlepas saat pemerintah
mengalokasikan kembali sumber daya kesehatan masyarakat ke kebutuhan-kebutuhan
mendesak lainnya.
• Mempertahankan kesigapan dan intelijen kesehatan masyarakat untuk meningkatkan
dengan cepat dan melonggarkan upaya respons dalam menanggapi perubahan-
perubahan dinamis terkait sifat ancaman pandemi.
• Komitmen pemerintah dalam alokasi sumber daya adekuat untuk kesinambungan
kesiapsiagaan pandemi
• Dengan dinamika COVID-19, perlu dilakukan review berkala rencana operasi COVID-19
sesuai dengan situasi analisis dan dinamika yang terjadi.
• penguatan kesiapan untuk kedaruratan di masa depan membutuhkan rencana kontijensi
dan rencana operasional nasional yang disesuaikan dan responsif dan yang
menginkorporasikan pelajaran-pelajaran yang dipetik dari COVID-19.
Kesimpulan
• Pandemi COVID-19 masih merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat internasional
(Pertemuan 12 IHR Emergency Commitee WHO)

• Perlunya penyesuaian strategis untuk mengatasi pemicu penularan SARS-CoV-2, mengurangi


dampak penyakit COVID-19, untuk mengakhiri kedaruratan global COVID-19.

• Prioritas dan perencanaan strategis respon COVID-19 meliputi (1) Koordinasi dan perencanaan; (2)
Dukungan operasional dan logistic; (3) Penelitian, inovasi yang dipercepat; (4) Pendekatan yang
berpusat pada komunitas; (5) Laboratorium; (6) Surveilans; (7) Komunikasi risiko; (8) Manajemen
klinis; (9) pencegahan dan pengendalian infeksi; (10) pelayanan kesehatan esensial; (11) pintu
masuk negara; (12) vaksinasi.

• Sistem kesiapsiagaan, respon dan pengendalian penyakit yang berkelanjutan dengan peningkatan
multi diseases Surveilans, diagnostic dan tatalaksana kasus dan pasokan kedaruratan medis yang
terintegrasi, pemberdayaan komunitas, tenaga kesehatan yang terlindungi, sistem kesehatan yang
tangguh, penelitian dan inovasi.

• Siklus kesiapsiagaan dan respon pandemi yang berkelanjutan dengan peningkatan perencanaan
(rencana kontijensi dan exercise), Alokasi sumber daya, peningkatan kapasitas, monitoring dan
review rencana respon pada saat terjadi kedaruratan kesehatan.
Siklus Kesiapsiagaan dan Respon
SPAR : State Party Annual
Reporting untuk kapasitas IHR
untuk pencegahan, deteksi,
Review after response respon kedaruratan kesehatan
through After Action masyarakat
Review (AAR)

Rencana kontijensi,
Business continuity
plan
Review pada saat respon
Intra Action Review (IAR)

Rencana kontijensi Alokasi sumber daya : Pendanaan,


ditranslasikan menjadi stockpiling, sumber daya manusia
rencana operasi dan peralatan
HEOC, IMS, SOP kedaruratan
HEOC : Health Emergency Operation Centre
IMS : Incident Management System
Simex : Simulation Exercises (Table top exercises, drills, field simulation)
Terima Kasih

Dr Endang Widuri Wulandari,M.Epid


WHO Indonesia
wulandarie@who.int
08118712670

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy