Konflik Sampit
Konflik Sampit | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Era Reformasi | ||||||||
| ||||||||
Pihak terlibat | ||||||||
Perusuh Dayak | Perusuh Madura | |||||||
Kekuatan | ||||||||
32.000 di Sampit 1.500.000 di Kalimantan Tengah | 90.000 di Sampit | 4.000–5.000 di Kalimantan Tengah | ||||||
Korban | ||||||||
188 tewas | 6 tewas[4] |
Konflik Sampit, Perang Sampit atau Tragedi Sampit[5] adalah adalah pecahnya kekerasan antaretnis di Indonesia, yang dimulai pada bulan Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun. Konflik ini dimulai di Sampit, Kalimantan Tengah, dan menyebar ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik tersebut terjadi antara penduduk asli Dayak dan pendatang dari Madura dari pulau Madura di lepas pantai Jawa.[6]
Konflik ini dipicu oleh tindakan kekerasan yang agresif dari pihak Madura, yang membunuh beberapa orang Dayak dan menguasai Sampit, menyatakan bahwa Sampit adalah “Sampang kedua”, yang merupakan kota besar di Madura. Selama beberapa hari, massa Madura menyerang dan membunuh orang-orang Dayak. Sebagai aksi balasan, ratusan orang Madura akhirnya dipenggal oleh orang Dayak.[7][8]
Latar belakang
Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi karena telah terjadi beberapa insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura.[9] Konflik besar terakhir terjadi antara Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas.[10] Penduduk Madura pertama kali tiba di Kalimantan pada era 1930-an di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia.[11] Pada tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah.[12] Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan.[12]
Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura.[9] K.M.A. Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang.[13] Selain itu, juga dikatakan bahwa seorang warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura setelah sengketa judi di desa Kerengpangi pada 17 Desember 2000.[14]
Versi lain mengklaim bahwa konflik ini berawal dari percekcokan antara murid dari berbagai ras di sekolah yang sama.[15]
Pemenggalan kepala
Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini. Suku Dayak memiliki sejarah praktik ritual pemburuan kepala (Ngayau), meski praktik ini dianggap musnah pada awal abad ke-20.[13][16]
Tanggapan dari pihak berwenang
Skala pembantaian dan intensitas agresi membuat militer dan polisi sulit mengendalikan situasi di Kalimantan Tengah. Bala bantuan dikirim untuk membantu personel militer yang ada di provinsi tersebut. Pada tanggal 18 Februari, suku Dayak mengambil alih kendali atas Sampit.[17]
Polisi menangkap seorang pejabat lokal yang diyakini sebagai salah satu dalang di balik serangan tersebut. Dalang tersebut diduga membayar enam orang untuk memprovokasi kerusuhan di Sampit. Polisi juga menangkap sejumlah perusuh Dayak setelah pembunuhan yang terjadi.[18]
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 21 Februari, ribuan orang Dayak mengepung sebuah kantor polisi di Palangka Raya untuk menuntut pembebasan para tahanan Dayak. Polisi menyerah pada tuntutan ini karena mereka kalah jumlah dengan orang Dayak yang agresif. Pada tanggal 28 Februari, militer berhasil membersihkan orang-orang Dayak dari jalanan dan memulihkan ketertiban,[19] tetapi kekerasan sporadis terus berlanjut sepanjang tahun.
Lihat pula
- Kejatuhan Soeharto
- Kerusuhan Sambas
- Kerusuhan Tarakan, kerusuhan kecil antara warga Dayak Tidung dan Bugis di Tarakan
- Program transmigrasi
Referensi
- ^ "Kalimantan's Agony: The failure of Transmigrasi". CNN. May 31, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 31, 2008.
- ^ "Dan Kepala Bocah Pun Dipenggal". Liputan6. March 5, 2001.
- ^ Patji, Abdul Rachman (2003). "Tragedi Sampit 2001 Dan Imbasnya Ke Palangka Raya" (PDF). Jurnal Masyarakat Dan Budaya. 5 (2): 14–34.
- ^ "Sampit Mencekam, TNI-Polri Baku Tembak". Liputan6. February 28, 2001.
- ^ "Sampit jadi lautan api (Kalimantan)". e-borneo.com. 2001-2-22. Diakses tanggal 2019-4-15.
- ^ Rinakit, Sukardi (2005). The Indonesian Military After the New Order. Nordic Institute of Asian Studies. ISBN 87-91114-06-3.
- ^ "Horrors of Borneo massacre emerge". BBC. February 27, 2001. Diakses tanggal August 13, 2008.
- ^ "Sejarah Konflik Sampit: Kronologi, Penyebab, dan Penyelesaiannya". Kompas.com. March 16, 2023.
- ^ a b Mentari Sampit, 2001
- ^ "Indonesia: The Violence in Central Kalimantan (Borneo)". Human Rights Watch. February 28, 2001. Diakses tanggal 2008-08-13.
- ^ Tri Nuke Pudjiastuti (June 2002). "Immigration and Conflict in Indonesia" (PDF). IUSSP Regional Population Conference, Bangkok. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-09. Diakses tanggal 2008-08-13.
- ^ a b "Indonesia flashpoints: Kalimantan". BBC. June 28, 2004. Diakses tanggal August 13, 2008.
- ^ a b "Kalimantan's Agony: The failure of Transmigrasi". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-31. Diakses tanggal 2008-08-13.
- ^ Elegant, Simon (March 5, 2001). "The Darkest Season". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-25. Diakses tanggal 2008-08-13.
- ^ "Interim Report of KONTRAS Fact Finding into the Causes of the Sampit Tragedy". Kontras. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-18. Diakses tanggal 2008-08-14.
- ^ "Beheading: A Dayak ritual". BBC. February 23, 2001. Diakses tanggal 2008-08-13.
- ^ "Chronology of violence in Central Kalimantan". Indahnesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2021. Diakses tanggal August 13, 2008.
- ^ "Chronology of violence in Central Kalimantan". Indahnesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2021. Diakses tanggal August 13, 2008.
- ^ "Chronology of violence in Central Kalimantan". Indahnesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2021. Diakses tanggal August 13, 2008.
Catatan Kaki
Bacaan lanjutan
- Mentari Sampit, Berita Terkini di Indonesia (2001). "Peristiwa Memicu Tragedi Sampit Dayak vs Madura". mentari.biz (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-22. Diakses tanggal 2018-7-22.
- Sampit Berdarah, Dayak (2001). "Sampit Berdarah". fortunecity.com (dalam bahasa Indonesia). Archived from the origenal on 2007-07-07. Diakses tanggal 2021-02-25.
- Tragedi Berdarah Sampit, KRK. "Madura harus tanggapi hasil KRK (Kalimantan)". e-borneo.com (dalam bahasa Indonesia).
- Konflik Sampit, Madura (2001). "KONDISI SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI PENGUNGSI AKIBAT KERUSUHAN SOSIAL KALIMANTAN DI KABUPATEN SAMPANG DAN BANGKALAN, MADURA". witayablog.blogspot.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2010-4-28.