Organisme model
Organisme model adalah spesies yang dipelajari secara terperinci untuk mempelajari aspek biologi tertentu. Hasil kajian detail ini diharapkan dapat disejajarkan (analogi) dengan organisme-organisme lainnya. Analogi ini dimungkinkan mengingat prinsip-prinsip dasar biologis, seperti proses metabolisme, regulasi, dan perkembangan, serta gen-gen yang mengatur tahap-tahap proses itu, tidak jauh berbeda selama berlangsungnya evolusi.
Organisme model selalu memenuhi beberapa syarat dasar berikut:
- mudah memperbanyak diri (bereproduksi), karena dalam percobaan selalu diperlukan pengulangan;
- mudah dipelihara sehingga menekan biaya perawatan;
- aspek biologi yang akan diselidiki mudah diamati.
Terdapat banyak organisme model, tergantung dari tujuan dan aspek biologi yang akan dipelajari.
Berikut adalah beberapa organisme model yang biasa dipakai.
- Praorganisme:
- Virus mosaik tembakau (TMV)
- Virus pemangsa bakteri lambda (lambda-bakteriofag)
- Prokariota:
- bakteri Escherichia coli
- bakteri Candida albicans
- eukariota:
- Ragi roti Saccharomyces cerevisiae dipelajari secara mendalam karena cepat dan mudah dikembangbiakkan. Siklus hidup selnya mirip dengan siklus sel manusia dan diregulasi oleh protein yang homolog.
- Lalat buah Drosophila melanogaster adalah organisme model bagi organisme multiselular. Ia hanya memiliki empat pasang kromosom sehingga mudah dipelajari.
- Nematoda Caenorhabditis elegans dipelajari karena mudah diamati apabila terjadi abnormalitas.
- Jagung (Zea mays) menjadi model untuk tanaman karena mudah disilangkan dan cepat berkembang biak. Variasi morfologi yang dimiliki juga amat besar.
- Padi (Oryza sativa) adalah model untuk penelitian genetika molekular tanaman pangan karena nilai pentingnya bagi manusia dan panjang genom total tidak besar.
- Arabidopsis thaliana adalah organisme model bagi tumbuhan secara umum. Satu set genomnya hanya terdiri dari lima kromosom.