Keberagaman Indonesia (SDGs 16)
Mata Kuliah Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Yoga Firdaus Baharudin
Dina Amalia
Ariesta Bernadine Wilopo
Andre Arsy Subagja
1402223202
1402223100
1402223113
1402220267
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2022
Ringkasan Hasil Analisa
Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, agama dan
budaya yang berbeda. Setiap pelajar ataupun mahasiswa harus dapat memahami bagaimana
cara menyikapi keberagaman yang ada di Indonesia.
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragaman budaya, ras, suku bangsa,
kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tetap satu,
meskipun berbeda-beda. Dampak dari Keberagaman Indonesia sangat memiliki kaitan erat
dengan SDGs 16 (perdamaian dan keadilan).
Keberagaman Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Akan
tetapi, keberadaan kepentingan, golongan dan ideologi ini semakin tajam dan mengarah pada
konflik antarkelompok. Kelompok yang satu tidak ingin hidup berdampingan dengan kelompok
lainnya dengan damai. Keberagaman yang semula menjadi kebanggaaan bisa berubah menjadi
suatu yang sumber konflik yang mengganggu dan menghambat, yaitu terganggunya stabilitas
nasional dan disintegrasi bangsa.
Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai pencegah agar konflik dan kerusuhan
tidak berkelanjutan. Karakteristik masyarakat multikultural harus tercermin dalam sistem
pendidikan nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mengakomodasikan semangat multikultural tercantum dalam Bab
III Pasal 4 ayat (1) yang disebutkan bahwa pendidikan dilaksanakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manunia, nilai
keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan konteks pendidikan nasional yang memiliki
peran strategis bagi pembentukan karakter bangsa di tengah banyaknya perbedaan pada
masyarakat Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran dalam membentuk
generasi muda. Pendidikan Kewarganegaraan disampaikan secara luas mencakup persiapan
peran dan tanggung jawab pemuda sebagai warga negara melalui sekolah, pengajaran dan
pembelajaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan berperan
dalam menumbuhkan warga negara Indonesia menjadi masyarakat yang memahami tugas dan
tanggung jawab warga negara terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang menganut prinsip Persatuan dalam Kebhinekaan, untuk itu
pendidikan kewarganegaraan memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan
masyrakat multikultural.
Mengingat masyarakat Indonesia yang majemuk, maka hal tersebut menjadi alasan untuk
dibuatnya essai ini, yang berjudul “Keberagaman Indonesia”. Tujuan diambilnya judul ini yakni
diharapkan setiap mahasiswa maupun pelajar dapat memaknai adanya keberagaman di
Indonesia sebagai suatu pegangan untuk menjadi bersatu.
Cara Pengambilan Data
Panduan Wawancara (Kuesioner)
Data diambil dengan menggunakan kuesioner sistem daring (Google Form).
terdapat prosedur melakukan wawancara dalam proses pengambilan data dalam pembuatan
essay ini, yaitu:
1.
Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara kuesioner,
2.
Menyiapkan pertanyaan secukupnya dan bersifat menyeluruh,
3.
Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas,
4.
Membuat Form Kuesioner untuk disebarkan kepada khalayak umum,
5.
Mencatat hasil kuesioner.
Daftar pertanyaan yang akan diajukan untuk pengambilan data, adalah :
Responden : Agitha
1. Bagaimana tanggapan kalian tentang keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia?
Keragaman suku bangsa di indonesia sangat beraneka ragam oleh karena itu masyarakat
indonesia disebut sebagai masyarakat yang multikultural. Tak jarang masyarakat
multikultural ini menimbulkan konflik yang disebabkan oleh adanya perbedaan suku,
budaya, bahasa, dan lain sebagainya. Namun dibalik itu semua keanekaragam yang kita
miliki merupakan daya tarik masyarakat mancanegara untuk berkunjung ke indonesia.
2. Bagaimana pentingnya keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia bagi
masyarakatnya?
Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan
kesatuan bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat
istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Salah satu kejayaan
Indonesia adalah memiliki kebudayaan tarian daerah yang beraneka ragam.
3. Apakah adanya keberagaman suku di Indonesia menjadi sebuah penghalang untuk
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan?
Keberagaman suku di Indonesia tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan persatuan
dan kesatuan. Masyarakat Indonesia terdiri atas keberagaman suku bangsa, budaya, dan
sosial. Meskipun hidup dalam keberagaman, masyarakat Indonesia diikat dengan persatuan
dan kesatuan. Hal tersebut dapat diamati dalam semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka
Tunggal Ika, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua. Konsep dari semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yakni meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa
Indonesia ini tetaplah satu kesatuan, sehingga berbagai perbedaan yang ada bukan sebuah
penghalang persatuan dan kesatuan bangsa. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang mempunyai keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa
daerah, agama dan kepercayaan, ras, dan antargolongan.
Bukti Publikasi Poster pada media massa (Instagram)
Analisa
Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras,
bahasa, agama dan budaya yang berbeda. Memiliki banyak keragaman, salah satunya adalah
budaya. Hal ini terlihat dari rumah adat, upacara adat, tarian adat, pakaian adat hingga berbagai
makanan khas daerah. Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan dan keindahan Indonesia
itu sendiri. Namun, keberadaan keberagaman budaya ini membuat Indonesia rentan terhadap
konflik dan perpecahan. Dalam masyarakat multikultural, keberadaan budaya yang berbeda
merupakan hal yang harus dilestarikan dan dihormati agar tidak ada pemisahan. Persatuan dan
kesatuan merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir terjadinya perpecahan.
Dasar untuk menjaga keragaman ini adalah Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,
yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Persatuan dan kesatuan juga mewujudkan citacita Indonesia dalam sila ke-tiga. Dalam keberagaman budaya Indonesia, menerapkan sila
ketiga menjadi hal yang sangat penting. Sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia,
memiliki nilai nasionalisme dalam setiap aspek pengamalannya. Sila ketiga ini merupakan
pemahaman dari Ir. Soekarno yang dinamakan Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme.
Pancasila adalah rumusan dasar negara yang diciptakan oleh para pendahulu kita.
Pancasila sendiri telah lama dirancang untuk menyesuaikan dengan esensi dan jati diri bangsa
Indonesia, dan salah satu hal yang paling menarik bagi Indonesia adalah keberagamannya.
Keberagaman negara ini selalu dapat ditelusuri kembali ke akar masyarakatnya. Hampir semua
orang Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda dan tidak terbatas pada agama, suku dan
budaya mereka. Jika dilihat lebih dalam lagi, perbedaan antara masyarakat tersebut juga
terdapat pada faktor lain mulai dari pendidikan, ekonomi, lingkungan sosial dan faktor lainnya.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika masyarakat mulai menghargai perbedaan yang ada di
sekitar. Hal ini karena perbedaan akan dapat ditemukan pada situasi dan kondisi yang berbeda.
Selama masih di Indonesia, sulit untuk menjauh dari keragaman masyarakatnya.
Oleh karena itu, peran Pancasila sebagai pedoman dan acuan dalam kehidupan bangsa
Indonesia tidak dapat diabaikan. Sebagaimana dikemukakan bahwa Pancasila memiliki banyak
peran dalam keberagaman bangsa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita warga negara
Indonesia berusaha menerapkan ajaran Pancasila dalam kehidupan kita dengan sebaik-baiknya.
Pancasila mengandung semua ajaran yang sesuai dengan nilai moral dan etika kehidupan
sehari-hari. Hal ini semakin memperkuat alasan terpenting mengapa bangsa Indonesia harus
mengikuti Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan juga sangat penting diajarkan kepada
pelajar maupun mahasiswa di Indonesia agar dapat memahami bagaimana menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan ajaran Pancasila.
Dengan sikap nasionalisme yang mengutamakan kepentingan dan keamanan bangsa,
sehingga terwujud persatuan dan kesatuan. Bangsa Indonesia harus memahami nilai-nilai
Pancasila, khususnya dalam pembahasan ini, yaitu sila ketiga. Hal ini agar masyarakat
memahami pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia. Walaupun
memiliki banyak perbedaan, namun tetap menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu letak geografis, kondisi
alam dan iklim serta pengaruh budaya asing. Persatuan Indonesia adalah semua menjadi satu
kesatuan dalam Indonesia. Dalam konteks keberagaman budaya, persatuan Indonesia adalah
bahwa masyarakat dapat hidup dalam kesatuan dengan budaya yang berbeda. Mampu hidup
rukun, damai, saling menghormati, menghargai dan saling menerima budaya masing-masing.
Pada garuda yang melambangkan Pancasila, pohon beringin melambangkan persatuan
Indonesia. Pohon beringin yang besar dan rimbun, di mana orang bisa berteduh di bawahnya.
Ini mencerminkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Bangsa Indonesia adalah satu, utuh dan
tidak terpecah belah.
Pancasila sila Persatuan Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Dengan
persatuan Indonesia, kita dapat menciptakan kehidupan yang berdaulat, rukun, damai, dan
harmonis. Selain itu, Indonesia telah menjadi negara yang berdasarkan asas kekeluargaan,
gotong royong, tolong menolong atau keadilan sosial. Persatuan Indonesia adalah bukti bahwa
negara mendahulukan bangsa Indonesia. Persatuan adalah contoh penting dari kekuatan negara
berdaulat. Sila ketiga Pancasila tentang nilai-nilai keberagaman budaya adalah mengedepankan
sikap nasionalisme, mengedepankan toleransi, saling menghormati dan menghargai perbedaan,
serta mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
Cara menghadapi keberagaman adalah dengan menerapkan sikap toleransi. Toleransi
adalah cara menghargai dan menerima perbedaan antara perilaku, budaya, agama dan ras yang
berbeda di dunia ini. Untuk bangsa yang multi etnis, agama dan ras seperti Indonesia, toleransi
sangat diperlukan. Toleransi tumbuh dengan pengetahuan bahwa keberagaman suku, agama,
ras dan bahasa muncul dari sejarah dengan segala faktor yang mempengaruhinya, serta dari
kondisi ruang dan waktu yang berbeda, termasuk prasangka, keinginan dan kepentingan.
Pendidikan di Indonesia harus memiliki landasan filosofis yang kuat, pendidikan
berorientasi pada pembentukan jati diri dan integritas bangsa, seperti nasionalisme, warga
negara yang baik, keagamaan melalui pendidikan kewarganegaraan. Peran mahasiswa dalam
menghadapi keberagaman di Indonesia adalah menumbuhkan sikap toleransi di kampus, yakni
mahasiswa diharapkan dapat bergaul dengan sesama, saling menghargai dan saling membantu.
Kita semua harus memahami keberagaman bangsa Indonesia sebagai kekuatan bangsa
Indonesia, yang dapat memperkaya warisan budaya nasional. Kita harus bisa bijak menerima
keberagaman masyarakat. Dan kita harus bisa menjadikan keberagaman yang ada sebagai alat
untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan NKRI.
Kurang memahami keberagaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan dampak
negatif bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beberapa dampak negatif tidak adanya
pemahaman atas keberagaman dalam masyarakat Indonesia sebagai berikut.
1. Munculnya konflik (konflik ras, konflik antarsuku, maupun konflik antaragama).
2. Disintegrasi bangsa. Perpecahan bangsa ini dapat terjadi karena terdapat konflik sosial
dalam kehidupan masyarakat, baik karena perbedaan ekonomi, status sosial, ras, suku,
agama, dan hasil kebudayaan.
3. Menganggap masyarakat dan kebudayaan sendiri lebih baik serta merendahkan
masyarakat dan kebudayaan lain. Sikap ini dapat mendorong terjadinya konflik
antarkelompok.
4. Semangat nasionalisme yang terlalu berlebihan sehingga menganggap rendah bangsa
lain.
5. Mempersulit pemerintah dalam penetapan kebijakan pembangunan.
6. Menghambat usaha pembangunan dan pemerataan sarana dan prasarana.
7. Kurangnya partisipasi masyarakat pada pembangunan.
Dampak negatif tersebut dapat dihindari. Segenap bangsa Indonesia harus menyadari bahwa
keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia telah menjadi identitas kebangsaan
yang tumbuh dan berkembang jauh sebelum bangsa ini menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh
Mpu Tantular pada abad XIV ini telah menjadi simbol sekaligus semboyan persatuan bangsa
sejak dari dahulu, mulai dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, hendaknya warga negara
Indonesia dapat saling menghargai atau bersikap toleran dalam keragaman. Banyak bentuk
tindakan yang mencerminkan sikap toleran dalam keragaman, antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai perbedaan dalam masyarakat baik perbedaan suku, agama, ras, budaya
maupun golongan.
2. Hidup damai berdampingan dengan orang lain tanpa memandang suku, kepercayaan,
ras, budaya atau golongan.
3. Berkomunikasi dengan baik tanpa sekat, meski berbeda suku, agama, ras, budaya dan
golongan.
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragaman budaya, ras, suku bangsa,
kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tetap satu,
meskipun berbeda-beda. Dasar untuk menjaga keragaman ini adalah dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Cara menghadapi keberagaman
yang ada yakni dengan menerapkan nilai-nilai pada Pancasila, contohnya sila ke-3. Selain itu,
Pendidikan kewarganegaraan juga memegang peranan penting bagi mahasiswa dalam
menyikapi keberagaman yang ada di Indonesia.
Daftar Pustaka
Akhmadi, A. (2019). Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia. Inovasi-Jurnal Diklat
Keagamaan, 13(2), 45-55.
Dwintari, J. W. (2018). Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikultural dalam
Pembinaan Keberagaman Masyarakat Indonesia. Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn
dan Sosial Budaya, 2(1).
Lintang, F. L. F., & Najicha, F. U. (2022). Nilai-Nilai Sila Persatuan Indonesia Dalam
Keberagaman Kebudayaan Indonesia. JURNAL GLOBAL CITIZEN: Jurnal Ilmiah Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 79-85.