Budidaya Sawit
Budidaya Sawit
Budidaya Sawit
Tahap-tahap kegiatan
Sebelum suatu lahan dibuka utk suatu
perkebunan terlebih dahulu dilakukan studi
Kelembaban
relatif (RH)
Norma
Keterangan
18 32 0 C;
24 28 0 C
> 75 %
Uraian
Norma
Keterangan
Rata-rata
Curah
Hujan
Tahunan
(dengan
penyebaran
merata)
2.000 2.500 mm
5 7 jam/hari
Intensitas
Cahaya
Tinggi (m
dpl)
Topografi
Lereng (%)
Kriteria Lahan
Baik
(Kelas I)
Sedang
(Kelas II)
Kurang
Baik
(Kelas III)
Tidak Baik
(Kelas IV)
0 400
0 400
0 400
0 400
Berbukit
Curam
25 36
> 36
Datar
berombak Bergelom
bang
0 15
16 25
II
III
IV
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
21
16
14
14
20
17
20
15
20
13
19
10
48
21
18
19
18
16
17
14
17
10
25
17
22
17
19
16
16
16
12
28
16
11
25
16
10
23
15
19
15
14
30
15
13
27
15
12
25
14
11
22
13
16
30
13
15
27
13
13
25
12
13
22
III
IV
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
10
12
18
30
11
17
27
11
16
25
10
15
22
11
10
20
30
10
19
27
10
17
25
17
22
12
10
20
30
10
19
27
10
17
25
17
22
13
10
20
30
10
19
27
10
17
25
17
22
14
23
27
22
25
20
23
18
21
15
23
27
22
25
20
23
18
21
16
26
25
24
24
22
22
20
20
17
26
25
24
24
22
22
20
20
18
28
24
26
22
23
20
22
19
III
IV
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
R
B
T
T
B
S
18
28
24
26
22
23
20
22
19
20
30
22
29
21
27
19
25
18
21
30
22
29
21
27
19
25
18
22
31
20
27
19
24
17
22
16
23
31
20
27
19
24
17
22
16
24
35
18
30
17
28
16
26
15
25
35
18
30
17
28
16
26
15
Ratarata
20
24
18
22
16
20
15
18
Keterangan :
T = Jumlah tandan/pokok/tahun
RBT
= Rata-rata bobot satu tandan
TBS
= Tandan Buah Segar (ton/ha/ tahun)
Sumber
BAHAN TANAMAN
Kriteria bibit kelapa sawit
Kriteria bibit yang baik meliputi.
Kualitas : Germinated Seed (GS) atau
kecambah bersertifikat yang dikeluarkan
lembaga yang dipilih pemerintah yaitu Pusat
Penelitian Marihat, BPP Medan dan PT. Socfindo
Indonesia karena menyediakan bibit siap salur
yang superior. Hati-hati terhadap penjualan bibit
yang tidak jelas asal-usulnya atau bersertifikat
palsu atau bibit sapuan dari kebun produksi.
Nama Sumber
Benih
Alamat
1.
Pusat
Penelitian
Kelapa Sawit
(PPKS)Marihat
Jl. Brigjen.
Katamso 51 Kp.
Baru PO. BOX
1103Medan20001
40.000
1.100
2.
PT. Socfindo
(Socfin
Indonesia)
14.000
1.100
3.
PT. London
Sumatera
15.000
1.100
Jml
Keterangan
Sumber
Potensi
Produksi/Thn
(butir)
69.000
: *) Harga bibit pada tahun 1997
: MMA IPB (1997)
Harga *)
(Rp/butir)
Umum Panen
(Bulan)
TBS
(ton/ha/Th)
OER (%)
CPO
(ton/ha/Th)
PKO
(ton/ha/Th)
SP 1
30
23 25
23 26
5,8 6,5
0,49
SP 2
30
24 27
23 25
6,2 6,7
0,51
Dolok
Sinumbah
30
23 24
23 25
5,5 6,7
0,56
Bah Jambi
30
22 24
23 26
5,8 6,7
Marihat
30
24 25
23 2 5
6,2 6,4
0,54
RISPA
30
24 27
23 26
5,3 5,5
0,54
La Me
30
27
23 26
5,3 5,9
0,60
Yangambi
30
25 28
23 26
5,3 5,5
0,62
SOCFIN
24
28,8
28,7
7,8
1,10
6,2 7,8
6,7
9,7
Bah Was
LONSUM
AMI
26 30
25 30
24
23 26
> 25
PEMBIBITAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman
Penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian
hama dan penyakit serta seleksi bibit.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore)
jika curah hujan kurang dari 10 mm.
Penyiangan dilakukan terhadap gulma di dalam kantong
plastik dan di petakan pembibitan. Pada saat
penyiangan sekaligus dilakukan penggemburan tanah.
Rotasi penyiangan dilakukan dua minggu sekali.
Dosis (gram/pohon)
Urea
RP
18, 20
1,82
1,36 1,36
0,46
5,0
22, 24, 28
3,64
2,73
2,73
0,90
10,0
5,45
4,09
4,09
1,37
15,0
7,27
5,45
5,45
1,83
20,0
10,91
8,17
8,17
2,75
30,0
46, 48
MOP Kieserite
Total
Campuran
Seleksi bibit
b. Pembukaan areal
Kegiatan pertama pembukaan areal
adalah tebas-babat semak belukar dan
pepohonan yang berdiameter < 5 cm,
bertujuan membersihkan areal sehingga
tahap kegiatan selanjutnya dapat
dilakukan dengan lebih mudah
penebangan pepohonan dengan gergaji mesin (chainshaw), gergaji tangan dan kapak.
Pemotongan batang dan perancahan dahan dan
ranting
Perumpukan dahan dan ranting yang telah kering.
Pembakaran, kalau perlu diulang sampai 2 atau 3 kali
(tidak lagi dilakukan setelah metode TANPA Bakar)
Pembongkaran tunggul pohon jika perlu dan mungkin.
Metode tanpa bakar : perumpukan dan bongkar
tunggul secara mekanisasi (alat-alat berat dozer dan
excavator).
c. Pemberantasan Alang-alang
Areal yang terbuka merangsang pertumbuhan
alang-alang yang cepat------------. perlu
pengendalian alang-alang sedini mungkin.
secara kimiawi dengan menggunakan herbisida
secara mekanis dengan menggunakan bajak
dan garu.
Dowpon-M dan Roundup merupakan contoh
herbisida yang sering digunakan. Selang antar
aplikasi masing-masing tiga minggu. Biasanya
pada aplikasi terakhir, penyemprotan dilakukan
secara spot.
e. Pengajiran
Untuk mendapatkan pertanaman yang
teratur, sebelum penanaman bibit di
lapangan dilakukan pengajiran. Hal ini
berguna dalam menentukan di mana bibit
akan ditanam serta di mana jalan dan
sarana lainnya akan dibuat
Jarak tanam, jarak antar baris dan
kerapatan tanaman per ha pada Tabel 7.
Kerapatan
tanaman/ha
7.62
150
7.79
143
7.97
136
8.23
128
8.67
116
f. Pembuatan Petakan
Penanaman Bibit
Seminggu sebelum tanam dilakukan pemutusan akarakar bibit yang keluar dari kantung plastik.
Dasar kantung plastik dan salah satu pinggirnya ditoreh
dengan pisau atau silet.
Dimasukkan bersama-sama ke dalam lubang tanam.
Setelah berada di lubang tanam, kantung plastik
dilepaskan secara hati-hati dan dikeluarkan dari lubang
tanam.
Penimbunan secara bertahap, sub soil kemudian top
soil. Tanah di sekitar bibit dipadatkan dengan cara
menginjak-injak dengan hati-hati. Leher akar diusahakan
tepat berada pada permukaan tanah.
Pada saat penanaman dilakukan pemupukan dengan
pupuk Rock Phosphate (RP) sebanyak 500
gram/lubang tanam. Setengah bagian dimasukkan ke
dasar lubang dan sisanya dicampur dengan top soil.
PEMELIHARAAN
Sensus pokok, penyulaman, pemupukan,
pengendalian HPT, pengendalian gulma,
kastrasi, penunasan, pemanfaatan limbah
PEMUPUKAN
Strategi pemupukan:
Tepat jenis (memilih kombinasi jenis pupuk
berdasarkan komposisi unsur hara utama &
tambahan; memilh berdasarkan sifat kelarutan dan
sifat tanahnya).
Tepat waktu & frekuensi (ditentukan oleh iklim/ CH,
sifat fisik tanah, logistik pupuk, adanya sifat sinergis &
antagonis antar unsur hara
Tepat cara (ditentukan berdasarkan jenis pupuk, umur
tanaman, jenis tanah)
Tepat dosis (pd TBM vs TM; diagnosis visual dan
secara kimia, yakni analisis tanah, analisis daun )
Pemanfaatan limbah sbg penyedia hara.
PEMUPUKAN
Penetapan dosis:
TBM berdasarkan analisis tanah dan umur tan.(utk
meningkatkan pertumbuhan vegetatif)
TM berdasarkan analisis daun (utk produksi buah)
Jenis pupuk tunggal, majemuk, slow release; organik
(terutama limbah) & anorganik
Cara melalui tanah (tebar, larikan), melalui daun, ketiak
pelepah, akar (infus)
Penentuan waktu dan frekuensi menurut iklim
(c.hujan), tanah, pengadaan pupuk, sifat sinergis &
antagonis antar unsur hara
Cara pemupukan :
1. Penyebaran secara merata pada lingkar luar
dan dalam batang (lihat gambar)
2. Penempatan pupuk pd jalur lingkaran
3. Penempatan pupuk pd larikan (lubang
memanjang) mengelilingi pokok dan pupuk
dibenamkan dalam larikan yg ditimbun lg dg
tanah
4. Pemupukan melalui daun
5. Pemupukan melalui ketiak pelepah (pupuk
Borate, pada daun ke-9 spi ke-17 )
6. Pemupukan melalui infus akar (unsur mikro).
1.00 m
0.50 m
2.75 m
Jari-jari
Piringan
N, P, K, Mg
Jenis Hama
Cara Menanggulanginya
Menggunakan
insektisida
dengan sangat hatihati karena bibit peka
terhadap bahan-bahan
kimia
Dengan pestisida,
mekanis, biologis
(burung hantu utk tikus)
Jenis Penyakit
Gejala
Cara Menanggulanginya
Anthracnose
Fungisida
Helminthosporium
Fungisida
Phytopthora
Fungisida
Fungisida
Botiodiplodia sp.,
Glomaerella
singulata,
Melacoiem elaedis
(Anthracnose)
Fungisida
Culvularia sp.,
Helminthosporium
sp.
Fungisida
Alang-alang, cynodon,
cyperus dan beberapa
jenis rumput-rumputan
(berdaun sempit)
2.
Mikania micrantha,
Eupathorium odoratum,
Boreraria alata (berdaun
lebar)
3.
Paku-pakuan
Cara Menanggulanginya
Secara manual dengan babat
tangan dan kored dan
secara kimia dengan
herbisida.
Jenis herbisida yang
digunakan
disesuaikan dengan kelompok
disesuaikan dengan kelompok
spesies pada areal yang
sangat luas.
Keadaan Bunga/Tandan
Daging Buah
10 hari
Bunga anthesis
Belum ada
1 bulan
Putih kehijauan
lunak berair
2 bulan
Tandan muda
Putih kehijauan
3 bulan
Tandan muda
Kuning kehijauan
4 bulan
Tandan mentah
Kuning kemerahan
5 bulan
Hampir masak
Kuning kemerahan
45
67
67
89
89
10 11
10
12 15
11 13
17
14 15
18
16 17
20
18 19
22
20 21
25
22 23
22
24 25
20
Umur Di
Lapangan
(Tahun)
Produksi
TBS
(ton/ha/
Thn)
Rendemen
Minyak
Sawit (%)
Produksi
Minyak
Sawit
(kg/ha/Thn)
15
15
Minyak Inti
Sawit
Rende
men
(%)
1.280
2,5
200
18
2.700
3,0
450
17
19
3.230
3,5
595
18
21
3.780
3,5
630
20
22
4.400
2,5
700
21
23
4.830
3,5
735
10
23
23
5.290
2,5
805
Umur Di
Lapangan
(Tahun)
Produksi
TBS
(ton/ha/
Thn)
Rendemen
Minyak
Sawit (%)
Produksi
Minyak
Sawit
(kg/ha/Thn)
11
25
23
12
26
13
(%)
5.750
3,5
875
23
5.980
3,5
910
30
23
6.900
3,5
1.050
14
30
23
6.900
3,5
1.050
15
30
23
6.900
3,5
1.050
16
30
23
6.900
3,5
1.050
17
29
23
6.670
3,5
1.015
Umur Di
Lapangan
(Tahun)
Produksi
TBS
(ton/ha/
Thn)
Rendemen
Minyak
Sawit (%)
Produksi
Minyak
Sawit
(kg/ha/Thn)
18
28
23
19
28
20
(%)
6.440
3,5
980
23
6.440
3,5
980
25
23
5.750
3,5
875
21
23
23
5.290
3,5
805
22
20
23
4.600
3,5
700
23
18
23
3.760
3,5
630
24
18
23
3.680
3,5
560
25
18
23
3.680
3,5
560
Penunasan dilakukan
dengan tujuan :
1. Sanitasi tanaman untuk mencegah serangan
cendawan Marasmius sp, tikus dan tumbuhnya
pakis.
2. Menghindari tersangkutnya brondolan.
3. Memudahkan pengamatan terhadap buah
matang.
4. Memperlancar proses penyerbukan alami.
5. Merangsang pembungaan dan perkembangan
buah.
6. Memudahkan pelaksanaan panen.
Rotasi
Daun yang
ditinggal
15 cm di atas tanah
6 bl
Maks.
2 3 th
2 lingkaran pelepah di
bawah tandan terbawah
6 bl
Maks.
3 5 th
2 lingkaran pelepah di
bawah tandan terbawah
8 bl
Maks.
5 10 th
2 lingkaran pelepah di
bawah tandan terbawah
8 bl
Maks.
10 th
2 lingkaran pelepah di
bawah tandan terbawah
8 bl
Maks.
15 bl 2 th
Tingkat Penunasan
Derajat Kematangan
00
Sangat mentah
Mentah
Hampir matang
Matang
Matang
Lewat matang
Lewat matang
Sumber
PANEN
Persiapan panen
Organisasi panen
Kriteria matang panen
Kerapatan panen
Rotasi panen
Kapasitas panen
Premi panen
Pengawasan panen
Persiapan panen
1.
2.
3.
4.
Persiapan panen
Penyediaan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga panen harus mengacu
pada kebutuhan tenaga pd saat panen
puncak
Peralatan kerja berbeda berdasarkan tinggi
tanaman:
Alat potong TBS (dodos kecil dan besar, pisau
& bambu egrek, batu asah, kapak)
Alat bongkar muat (gancu, tojok)
Alat angkut TBS ke TPH (angkong, keranjang,
goni, pikulan)
Organisasi panen
Jumlah tenaga potong buah per mandoran 20
25 org. Jumlah mandoran per afdeling 1 000
ha, maks tiga mandoran.
Mandor panen menentukan hanca setiap
pemanen (jika sistem hanca tetap)
Sistem penghancaan panen ada tiga:
(1) hanca giring murni, (2) hanca giring tetap
per mandoran, (3) hanca tetap
Kriteria Panen
Suatu areal dpt dipanen jika:
60% dr seluruh pokok yg hidup dlm areal sdh
mencapai matang panen
Sebagian buah sdh membrondol secara
alamiah, dan
Bobot tandan rata-rata sdh mencapai 3 kg
brondolan lepas
Derajat
kematangan
00
Sangat
mentah
Mentah
Hampir
matang
Matang
Matang
Lewat
matang
Lewat
matang
10,0
1,6
21,4
1,7
22,1
1,8
22,2
2,1
22,2
2,6
21,9
3,8
Kerapatan panen
Kerapatan panen : perkiraan jumlah pohon yg
dapat dipanen dr seluruh pohon yg ada dalam
blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon
tertentu dalam blok tsb
Pekerjaan tsb disebut taksasi produksi
Pohon yg dpt dipanen, dg kriteria 2 brondolan
per kg tandan buah sdh jatuh ke tanah, diamati
utk semua pohon contoh.
Taksasi produksi penyediaan TK dn angkutan
buah
Rotasi panen
Rotasi panen : selang waktu antara satu panen
dan panen berikutnya dalam satu kapel panen
tertentu.
Kapel : luasan areal yg dipanen dalam sekali
panen oleh bbrp pemanen. Setiap afdeling
biasanya dibagi menjadi bbrp kapel yg panen, yg
jumlahnya sesuai dengan jumlah hari panen dalam
satu rotasi panen.
Contoh rotasi 3/7 3 kapel, masing2 dipanen
seminggu sekali.
Tergantung pada kelimpahan buah
Sistem panen
Dua sistem panen yg dipakai : sistem
giring penuh dan sistem hanca tetap.
Pengertian :
gawangan ruang yg berada di antara dua baris
tanaman dan
hanca : luasan areal yg dipanen oleh seorang
pemanen dalam sekali panen
Pada`sistem hanca tetap, pemanen diberi hanca
dg luasan tertentu dan tidak berpindah-pindah utk
panen berikutnya.
Premi panen
Premi panen diberikan kepada pemanen
yang memperolah panenan melebihi
target yang harus dipanen oleh seorang
pemanen
Bertujuan meningkatkan mutu hasil panen
dan pendapatan karyawan sesuai dengan
jumlah dan mutu hasil yang diperoleh.
Pengawasan panen
Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian:
1. Terdapatnya tandan matang yg tdk dipanen
2. Terpotongnya tandan mentah
3. Pemungutan brondolan
4. Terdapatnya TBS panenan dg tangkai panjang
5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tdk dikirim
ke pabrik
6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah
7. Pemotongan dan pengaturan daun
8. Koordinasi yg baik dengan petugas transpor TBS
PENGOLAHAN HASIL
Buah menjadi CPO (crude palm oil) atau
minyak sawit dan PKO (palm kernel oil)
atau minyak inti sawit