3 Landasan Teori Dismenorea

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI DISMENOREA (NYERI HAID) 1

PENGERTIAN DISMENORE

Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut tidak
dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan
mau pingsan, lekas marah (Mansjoer, 2003).

ETIOLOGI

Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenore primer
umumnya dijumpai pads wanita dengan siklus berovulasi. Penyebab tersering dismenore
sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik genitalia interns. Dismenore sekunder
lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.
Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis,
peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan
pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stres.

DIAGNOSA

Diagnosa dismenore didasari atas ketidaknyamanan saat menstruasi. Perubahan apapun


pada kesehatan reproduksi, termasuk hubungan badan yang sakit dan perubahan pada
jumlah dan lama menstruasi, membutuhkan pemeriksaan ginekologis, perubahanperubahan seperti itu dapat menandakan sebab dari dismenore sekunder (Mansjoer,
2003).

FAKTOR RISIKO

Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20
tahun.

Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:

1. Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)


2. Kurang berolah raga

3. Stres psikis atau stres sosial.

MANIFESTASI KLINIS
1. Dismenore primer; usia lebih muda, timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur,
sering pada nulipara, nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spesifik, nyeri timbul
mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid.
2. Dismenore sekunder yakni; usia lebih tua, cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid
teratur, tidak berhubungan dengan siklus paritas, nyeri sering terasa terus menerus dan
tumpul, nyeri dimulai dari haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah.

GEJALA DAN TANDA

Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu: rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam
dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke
kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Biasanya nyeri mulai
timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam
dan setelah 2 hari akan menghilang. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti
kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah,
mengidam makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat.
Selain itu juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut
kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau
sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.

Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya
waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah
menikah atau melahirkan. Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila
dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh
darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau
pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan. Nyeri haid
sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian.
Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor
sekitar kandungan, atau bisa karena kelainan kedudukan rahim yang menetap. Ada juga
yang disebut dengan endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim yang
menyebar keluar rahim, sehingga apabila menjelang menstruasi, pada saat lapisan

dinding rahim menebal, akan dirasakan sakit yang luar biasa. Selain itu, endometriosis ini
juga bisa mengganggu kesuburan (Mansjoer, 2003).

KLASIFIKASI DISMENORE

Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan yang
dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore
spasmodik dan dismenore kongestif. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau
sebab yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan
dismenore sekunder.

1. Dismenore primer sering dimulai pada waktu wanita mendapatkan haid pertama dan
sering dibarengi rasa mual, muntah, dan diare. Gadis dan wanita muds dapat diserang
nyeri haid primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyen timbul tanpa ada sebab
yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu
melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil
dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum pernah
ada bukti dari teori itu.
2. Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan dismenore sekunder.
Nyeri haid yang barn timbul 1 tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan
mudah ditemukan penyebabnya melalm pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40
tahun ke atas timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya
untuk memeriksakan diri.

Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi
penyebab itu lebih jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya.
2. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak
atau sering disertai gumpalan darah.
3. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi dan jarang terjadi
sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit
kelamin yang dilalaikan.
4. Pemakaian spiral.

5. Endometriosis yaitu pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang
panggul.
6. Fibroid atau tumor.
7. Infeksi pelvis.

JENIS NYERI HAID

Nyeri spasmodik terasa, di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa, haid atau
segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang
pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah.

1. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi
pertama, walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.
2. Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya, bahwa
masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush darts, perut kembung
tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha,
merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi
ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu
merupakan simptom pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang
dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah
berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore
kongestif akan merasa lebih baik.

MEKANISME NYERI HAID

Nyeri haid berpangkal pada mulainya proses menstruasi itu sendiri yang merangsang
otot-otot rahim untuk berkontraksi. Kontraksi otot-otot rahim tersebut membuat aliran
darah ke otot-otot rahim menjadi berkurang yang berakibat meningkatnya aktivitas rahim
untuk memenuhi kebutuhannya akan aliran darah yang lancar, juga otot-otot rahim yang
kekurangan darah tadi akan merangsang ujung-ujung syaraf sehingga terasa nyeri. Nyeri
tersebut tidak hanya terasa di rahim, namun juga terasa di bagian-bagian tubuh lain yang
mendapatkan persyarafan yang sama dengan rahim. Oleh karma itulah maka rasa tidak
nyaman juga dirasakan di bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk buang air besar,
buang air kecil, maupun otot-otot dasar panggul dan daerah di sekitar tulang belakang
sebelah bawah. Hal ini disebut juga sebagai nyeri rujukan (referred pain).

Peningatan kadar prostaglandin (PG) penting peranannya sebagai penyebab terjadinya


dismenore. PG alfa sangat tinggi dalam endometrium, miometrium dan darah haid wanita
yang menderita dismenore primer. PG menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan
serabut-serabut syaraf terminal rangsang nyeri. Kombinasi antara pemngkatan kadar PG
dan peningkatan kepekaan miometrium menimbulkan tekanan infra uterus sampai 400
mm Hg dan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Atas dasar itu disimpulkan
bahwa PS yang dihasilkan uterus berperan dalam menimbulkan hiperaktivitas
miometrium. Selanjutnya kontraksi miometrium yang disebabkan oleh PG akan
mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang
mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika PG dilepaskan dalam jumlah berlebihan
ke dalam peredaran darah, maka selain dismenore timbul pula pengaruh umum lainnya
seperti diare, mual, muntah (Genie, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

1. Arifin, 2009. Nyeri Haid. Majalah Dokter Kita Edisi 7- th II-2009.


2. Arikunto, 2005, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
3. Aat, 2005. Psikologi Stres. Bandung: UNPAD.
4. Bhuono, 2005. Metode Penelitian dan Pengolahan dengan SPSS. Yogyakarta: Andi ofset.
5. Genie, 2009, Kurangi Nyeri Haid dengan Terapi Energi Cair lewat http://m.okezone.com.
yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT
6. Gregson dkk, 2005. Managing Stress Mengatasi Stress Secara Mandiri. Yogyakarta:
Baca.
7. Hawari, 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:FKUI.
8. Isaacs, 2004. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
9. Junizar, 2009, Pengobatan Dismenore secara Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No.
133, 20091 53 yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT
10. Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

11. Mediastore, 2009, Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Nyeri Haid, http:// mediastore?
newsid1059624784,96412, yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT.
12. Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Sarwoko, 2007, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: PT Andi.
14. Satumed, 2009. Hidoterapi. www.medikaholistik.com/230101, yang direkam pada 23
Mei 2009 19:53:36 GMT.
15. Soedigdo, 2002. Metode Penelitian Klinis. Jakarta: FKUI.
16. Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
17. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC.
18. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta
19. Widayanto, 2009. Dismenorhoe. widayanto.com, direkam pada 21 Juli 2009 18:43:16
GMT

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy