Makalah Pengantar Ilmu Pertanian
Makalah Pengantar Ilmu Pertanian
Makalah Pengantar Ilmu Pertanian
2 ALEXCANDRA SITANGGANG
3 DODY CRISTOFAN
4 M.JEFRI RAHMADHAN
5 KANSIUS BAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul FRAMEWORK PENANGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENGANGURAN
di susun dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Pembangunan.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan. Dalam penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini berguna bagi semua pihak dalam
memberi tambahan informasi tentang framewrok penanguulangan kemiskinan dan
pengganguran.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Maslah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Mengurangi Kemiskinan 6
B Peningkatan Lapangan Kerja ............................................................. 7
C Meningkatkan Daya Saing ....................................................................8
BAB III PENUTUP 4
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997
membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah
pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan
ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan
ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika
pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap
1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun.
Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan
dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.
Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat
pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah
angkatan kerja yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala
BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta,
Rabu (1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia
semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%,"
ujar Rusman. Secara jumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010
juga menurun, dari 8,96 juta orang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di
Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan ekonomi, kalau bagus akan
banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua lapangan kerja naik, kecuali pertanian
turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain itu lapangan kerja di sektor
transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang atau
8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan
terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor konstruksi
sebesar 748 ribu orang (15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami
penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor
transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa
kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar
penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010.Selain masalah di atas, masalah
1.2Masalah
1.2.1 Mengurangi Kemiskinan
1.2.2 Peningkatan Lapangan Kerja
1.2.3 Meningkatkan Daya Saing
1.3 Tujuan
1.3.1 Cara Untuk Mengurangi Kemiskinan
1.3.2 Cara Untuk Meningkatkan Lapangan Kerja
1.3.3 Cara Untuk Meningkatkan Daya Saing
BAB II
PEMBAHASAN
1.MENGURANGI KEMISKINAN
Menteri Perindustrian (Menperin) Mohamad S. Hidayat, hari ini, Rabu (15 Mei
2012) membuka secara resmi Gelar Sepatu, Kulit, dan Fashion Produksi Indonesia
dan Pameran Made in Indonesia 2012 di Jakarta Convention Center (JCC). Kedua
event berskala nasional ini merupakan salah satu upaya Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) dengan pelaku industri untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat
Indonesia terhadap produk-produk dalam negeri.
Dalam sambutannya, Menperin mengharapkan pameran ini dapat menjadi
media promosi industri dalam negeri. Terlebih lagi, di tengah implementasi Free
Trade Agreement (FTA), penguatan daya saing industri dan pengamanan pasar
produk dalam negeri sangat diperlukan.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mendongkrak penggunaan produkproduk dalam negeri,baik melalui penerapan berbagai macam regulasi teknis dan tata
niaga untuk pengamanan pasar dalam negeri, serta program-program promosi seperti
kampanye cinta produk dalam negeri, sosialisasiprodukdalamnegerimaupunpameranpameran.
Pada kesempatan ini, Menperin menyampaikan apresiasinyakepada jajaran
Kementerian, instansi Pemerintah baik pusat maupun daerah, asosiasi industri,
maupun semua pihak yang mendukung dan berpartisipasi dalam Gelar Sepatu, Kulit,
dan Fashion Produksi Indonesia serta Pameran Made In Indonesia 2012.
Menperin juga mengajak kepada semua pihak agar terus memberikan
dukungan untuk meningkatkan daya saing melalui optimalisasi penggunaan produk
dalam negeri dengan menjaga kualitas dan standar. Aku Cinta, Aku Bangga dan Aku
Pakai Produk Dalam Negeri, hendaknya tidak hanya menjadi slogan, namun dapat
menjadi keputusan dalam menentukan pilihan, tegasnya.
Sejalan dengan hal itu, Kemenperin telah melakukan empat langkah strategis.
Pertama, restrukturisasi Industri. Langkah ini terkait dengan pemanfaatan teknologi
yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan melalui restrukturisasi permesinan
atau peralatan produksi yang lebih eco-friendly. Misalnya pada industri tekstil dan
alas kaki, industri gula, serta industri pupuk.
Kedua, menjamin kecukupan bahan baku yang terkait dengan pengembangan industri
hulu seperti industri gas,kimia dasar, danlogamdasar. Ketiga, peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) industri melalui fasilitasi pembangunan unit pelayanan
teknis (UPT) untuk mendukung pelatihan dengan keahlian khusus di bidang industri.
Keempat, perbaikan pelayanan publik melalui birokrasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
Sementara itu, di bidang perdagangan, Kemenperin telah melakukan inisiatif untuk
penguatan pasar dalam negeri melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)
wajib untuk produk industri, kebijakan Tata Niaga seperti penerapan Importir
Produsen (IP) maupun Importir Terdaftar (IT), penerapan trade defends seperti
safeguard, anti dumping, dan countervailing duties, serta optimalisasi peningkatan
penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di semua lini kehidupan dan kegiatan
perekonomian.
Upaya-upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan, di mana
pertumbuhan industri non-migas pada akhir tahun 2011 mencapai 6,83% lebih tinggi
dari pertumbuhan ekonomi sebesar 6,46%. Kita semua patut mensyukuri hal
tersebut, di mana peningkatan itu merupakan yang pertama kali sejak tahun 2005,
ungkapnya. Menperin menjelaskan, jika tercatat pertumbuhan industri di atas
pertumbuhan ekonomi, itu menjadi salah satu indikator pergerakan dan pertumbuhan
industri dalam negeri ke arah yang positif.
Selain itu, Menperin juga mengungkapkan, kenaikan laju pertumbuhan dialami
kelompok industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki sebesar 7,52% dengan
produktivitasnya
sekitar
17%
dan
tambahanpenyerapan
tenagakerja
baru
Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang, mau tidak mau
Indonesia harus meningkatkan daya saingnya. Untuk itu, arah pembangunan harus
digeser dengan memajukan daerah,sekaligus menyejahterakan masyarakat daerah.
Pendapat itu dikemukakan Ketua DPD Irman Gusman, di Jakarta, Rabu (8/1).
Dikatakannya lebih lanjut, pembangunan dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi
merupakan salah satu upaya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di daerah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://.blogspot.com/2008/11/mengurangi kemiskinan
http://.wordpress.com/2007/06/12/pengakatan ankatan kerja
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-penangulangan kemiskinan
dan penganguran.